Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Analisis Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Pada Gedung Bertingkat”.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan mata
kuliah Kesiagaan Tanggap Darurat Kebakaran, mengetahui pengendalian apabila
terjadi kebakaran, mengidentifikasi sarana dan prasarana penunjang sistem tanggap
darurat serta dalam pembuatan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah.
Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, tidak
terlepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari penyusunan
kalimat maupun sistematika nya. Namun akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan masukkan yang bersifat membangun dari semua pihak, guna
kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kelancaran tahap demi tahap dalam penyusunan hingga
penyelesaian makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
TANGGAP DARURAT KEBAKARAN................................................................................4
Apa Itu Tanggap Darurat?..............................................................................................4
Jenis – jenis Keadaan Darurat.......................................................................................4
Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran....................................................................5
Unit Penanggulangan Keadaan Darurat........................................................................8
Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran pada Gedung Universitas...............12
Tingkatan/Level Keadaan Darurat...............................................................................13
Apa yang Harus Kita Lakukan saat Ada Kebakaran di Gedung..................................13
Bagaimana Cara Menggunakan Apar..........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
iii
TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
Terjadi tiba-tiba
Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
Atau juga merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Keadaan
darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban
atau kerusakan.
1. Natural hazard (Bencana Alamiah) adalah bahaya yang disebabkan oleh alam,
seperti :
iv
Banjir, Kekeringan, Pamanasan global
Gempa, tsunami,
Ledakan/kebakaran instalasi/kilang/tambang
Bendungan/bendung/tanggul bobol
Bangunan/jembatan/ambruk dsb
3. Huru hara (bahaya kejahatan manusia) adalah bahaya yang disebabkan oleh
perbuatan manusia, seperti :
Perang/Kerusuhan/Terorisme
Situasi darurat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, karena itu dibutuhkan
penanganan keadaan darurat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
banyaknya korban dan kerusakan yang parah. Penanganan keadaan darurat dapat
dibedakan menjadi dua macam penanganan keadaan darurat yang tidak direncanakan
dan penanganan keadaan darurat yang direncanakan.
v
Penanganan yang dilakukan secara tiba-tiba menyebabkan kepanikan karena
tidak adanya kesadaran alamiah untuk melakukan penanganan kebakaran yang terjadi
sehingga menyebabkan banyaknya korban serta kerugian bangunan yang cukup besar.
2. Yang Direncanakan
vi
Bangunan ambruk, bendung/tanggul jebol,
Huru hara :
vii
Unit Penanggulangan Keadaan Darurat
viii
• Lakukan training dadakan (surprise exercise).
– Kebakaran,
– Gempa,
b. Rambu-rambu evakuasi
ix
Pemeliharaan, pengontrolan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran secara
berkala
Pemeliharaan Rute jalur evakuasi - primer dan sekonder lengkap program house
keeping dan rambu-rambu evakuasi
Rute evakuasi,
• Pelaksanaan sosialisasi & simulasi RTD bagi semua pegawai untuk menguji
efektifitas dan efisiensi RTD
• Lingkup pelatihan:
Tindakan perorangan,
Tindakan pengawasan,
Respon Team,
First Aid/ P3K,
Tindakan Komunitas,
Pusat Komando,
Pencarian dan rescue
Pencarian dan rescue,
Penanganan B3,
Tagging/labeling energy control
x
Penggunaan emergency equipment
Lessons learned (pembelajar- an dari pengalaman)
g. Lessons learned
Bentuk team evaluasi, lakukan identifikasi dan penilaian kerugian dan klaim
asuransi
Data nama, nomor telephon, alamat personil yang ber- tanggung jawab untuk
kelangsungan kegiatan perusahaan.
Kumpulkan data pasokan dan jasa untuk keperluan seperti utility (gas, air dan
listrik), peraralatan dll.
xi
Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran pada Gedung Universitas
Sistem tanggap darurat kebakaran merupakan sistem yang dapat memberikan suatu
informasi darurat kebakaran pada gedung dengan berbagai informasi untuk memberi
peringatan jika terjadi kebakaran dan sarana proteksi aktif dan pasif akan berjalan.
(Permen PU No 26/PRT/M/2008). Gedung-gedung di Universitas mempunyai banyak
resiko terjadinya kebakaran, seperti: instalasi aliran listrik, adanya bahan-bahan yang
mudah terbakar seperti kertas, kayu serta bahan lainnya. Untuk itu kebakaran harus di
cegah dengan cara meminimalisir bahaya kebakaran itu sendiri, haruslah memiliki
peraturan yang sesuai standar dan sarana proteksi aktif kebakaran.
xii
sarana proteksi pasif 0% dan sarana penyelamat jiwa 0% yang tersedia di gedung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Lembaga pendidikan dalam
penelitian tentang Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di Gedung-gedung untuk sarana
proteksi aktif yang ada di gedung D 60%, sarana proteksi pasif 33% dan sarana
penyelamat jiwa 83% yang tersedia di gedung. Setelah dilakukan observasi langsung di
setiap gedung di dapatkan sarana proteksi yang ada di gedung D untuk sarana proteksi
aktif 40%, sarana proteksi pasif 0% dan sarana penyelamat jiwa 66% sehingga untuk
hasil wawancara mendalam dan observasi langsung terdapat perbedaan pada sarana
proteksi aktif berdasarkan hasil wawancara terdapat 60% setelah di observasi hanya
tersedia 40% dan pada sarana proteksi pasif dari 33% setelah dilakukan observasi
yang didapati 0% dan pada sarana penyelamat jiwa dari 83% yang tersedia hanya 60%.
Tingkatan keadaan darurat terbagi menjadi tiga macam, dibedakan sesuai keadaan
darurat sendiri dan cara penanganan keadaan darurat tersebut.
Keadaan darurat yang berpotensi mengancam nyawa manusia dan harta benda
(aset), yang secara normal dapat diatasi.
Keadaan darurat dimana semua tim tanggap darurat tidak lagi mampu
mengendalikan keadaan darurat tersebut, seperti kebakaran besar.
xiii
TETAP TENANG JANGAN PANIK !
Bunyikan alarm dengan menekan tombol manual call point, atau dengan memecahkan
manual break glass dan menekan tombol alarm, sambil teriak kebakaran-kebakaran.
• Jika tidak terdapat tombol tersebut atau tidak berfungsi, orang tersebut harus
berteriak kebakaran kebakaran………..untuk menarik perhatian yang lainnya.
• Beritahu Safety Representative melalui telepon darurat atau lewat HP, Pager,
dan sampaikan informasi berikut :identitas pelapor, ukuran /besarnya kebakaran,
lokasi kejadian, adanya / jumlah orang terluka, jika ada, tindakan yang telah
dilakukan
• Jika api /kebakaran tidak dapat dikuasai atau dipadamkan lakukan evakuasi
segera melalui pintu keluar (EXIT)
Peringatan (alarm) tahap I merupakan tanda bekerjanya sistem dan nampak pada:
Pemberitahuan untuk siaga bagi seluruh karyawan/ umum (public address) dengan dua
tahap teks:
Pengecekan ke lokasi
xiv
• Berdiri di depan pintu kantor secara teratur, jangan bergerombol dan bersedia
untuk menerima instruksi.
• Evakuasi akan dipandu oleh petugas evakuasi melalui tangga darurat terdekat
menuju tempat berhimpun di luar gedung.
• Tutup semua pintu kantor yang anda tinggalkan (tapi jangan sekali-sekali
mengunci pintu-pintu tersebut) Untuk mencegah meluasnya api dan asap
-Saat Evakuasi
• Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas tangan
• Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat
dengan ambil napas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk
menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-
orang dibelakang anda
• Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka tahanlah napas anda dan
cepat menuju pintu darurat kebakaran.
xv
-Saat Pengungsiang diluar Gedung
• Petugas evakuasi dari setiap kantor agar mencatat karyawan yang menjadi
tanggung jawabnya.
• Apabila ada karyawan yang terluka, harap segara melapor kepada First Aider
atau Petugas Medis untuk mendapatkan pengobatan
xvi
DAFTAR PUSTAKA
xvii