Anda di halaman 1dari 7

GRAFIK KASUS TB

Di Susun Oleh:

Doras N I Situmeang (20211010170002)

Jurusan Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2022
Berdasarkan Grafik Total kasus TB dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2023 dapat dilihat sebagai
berikut :
 Data Total kasus Resistan obat TB dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2023 dibawah angka
4 terkecuali di tahun 2014 berada pada angka 4.
 Data total kasus TB selama tahun 2014 samaoi dengan 2023 selalu mengalami kenaikan, dan
kenaikan yang signifikan terjadi dari tahun 2015 ke tahun 2016 yang angka kenaikannya bisa
mencapai 177 dari tahun 2015 sebesar 346 ketahun 2016 sebesar 533.
 Selain tahun 2015 ke tahun 2016 kenaikan kasus TB rata-rata dibawah angika 100

Berdasarkan data grafik SELURUH ANGKA INSIDENSI TB DAN TOTAL SELURUH KASUS TB dari tahu
2014 ke tahun 2023, dapat dilihat sebagai berikut
 Perkiraan total kasus TB baru pada tahun 2014 berada pada angka 600 an dan terjadi
kenaikkan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2015 sebesar 3x sehingga ditahun perkiraan
total kasus TB baru 2015 menjadi + 1900.
 Perkiraan toal kasus TB baru setelah tahun 2015 sampai tahun 2023 terus mengalami
penurunan dengan tingkat rata-rata + 57 pertahunya dan di tahun 2023 total kasus TB baru
berada pada angka + 1.500.
 Pada grafik kasus terdeteksi terhitung dari tahun 2014 sampai tahun 2023 terus mengalami
kenaikan, dimana tahun 2014 total kasus terdeteksi berada pada angka dibawah 500 dan di
tahun 2023 berada mendeati angka 1000
 Pada grafik tingkat insideng TB dari tahun 2014 sampai dengan tahu 2023 mengalami
kenaikkan sebesar 300%. Dimana pada tahun 2014 tingkat insideng TB berada pada angka +
160 (per 100.000 populasi) dan di tahun 2015 menjadi + 500 (per 100.000 populasi)
 Tingkat insiden TB setelah tahun 2015 sampai dengan tahu 2023 mengalami penurunan,
dengan tingkat rata-rata penurunan setiap tahunnya di angka + 22
 Pada grafik angka notifikasi kasus (CNR)- seluruh kasus dari tahun 2014 mengalami kenaikan
sampai tahun 2023. Dimana pada tahu n 2014 berada pada angka dibawah 100 dan hingga
tahun 2023 berada pada angka di atas 200, diperkirakan angak notifikasi kasus (CNR) seluruh
kasus kenaikan rata-rata pertahunnya sebesar + sebesar 12 ( per 100.000 populasi).

Berdasarkan grafik #3 atau grafik angka kasus baru , kasus terdeteksi dan kasus terobati pasien DSTB
dapat dilihat sebagai berikut
 Perkiraan total kasus TB baru pada tahun 2014 berada pada angka 600 an dan terjadi
kenaikkan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2015 sebesar 3x sehingga ditahun perkiraan
total kasus TB baru 2015 menjadi + 1900.
 Perkiraan toal kasus TB baru setelah tahun 2015 sampai tahun 2023 terus mengalami
penurunan dengan tingkat rata-rata + 57 pertahunya dan di tahun 2023 total kasus TB baru
berada pada angka + 1.500.
 Pada grafik kasus terdeteksi terhitung dari tahun 2014 sampai tahun 2023 terus mengalami
kenaikan, dimana tahun 2014 total kasus terdeteksi berada pada angka dibawah 500 dan di
tahun 2023 berada mendeati angka 1000
 Pada grafik Total kasus TB baru yang diobati dari tahun 2014 mengalami kenaikan hingga
tahun 2023. Dimana pada tahun 2014 Total kasus TB baru yang diobati berada dibawah
angka 500 dan tahun 2023 berada diangka 900.
 Diperkirakan Total kasus TB yang terobati rata-rata kenaikannya selama tahun 2014 sampai
dengan tahu 2023 sebesar diangka 66 pertahunnya.

Pada grafik angka kasus baru, kasus terdeteksi dan kasus terobati pasien MDR-TB dari tahu 2014
sampai dengan tahun 2023, dapat dilihat sebagai berikut :
 Total kasus pasien terobati pada tahun 2015 naik sebesar 3x dari tahun sebelumnya. Dimana
pada tahun 2014 angka total kasus pasien terobati sebesar + 13 menjadi + 46 ditahun 2015.
 Total kasus baru TB resistan obat diperkirakan mengalami penurunan sebesar + 46%, dimana
pada tahun 2015 berada pada angka + 36 menjadi angka + 24 ditahun 2016.
 Total kasus baru TB resistan Obat setalah tahun 2016 hingga tahun 2023 mengalami
penurunan sedikit demi sedikit dimana tingkat penurunnya diang +1 pertahunnya
 Total kasus TB resistan terlapor ditahun 2014 berada pada angk + 4 dan menurun ditahu
2015 diangka + 1 dan setelah tahun 2015 sampai tahu 2023 setiap tahunnya hamper sama
berada pada angka + 3
 Total kasus TB resistan obat yang terobati grafiknya berbnding lurus atau sama seperti grafik
total kasus TB resistan terlapor yaitu ditahun 2014 berada pada angk + 4 dan menurun
ditahu 2015 diangka + 1 dan setelah tahun 2015 sampai tahu 2023 setiap tahunnya hamper
sama berada pada angka + 3.

Pada Total biaya program TB berdasarkan komponen (IDR) dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2023 dapat dilihat sebagai berikut.
 Total biaya program TB komponen secara keseluruhan komponen ditahun 2014 berada
diangka + Rp. 1.500.000.000 dan mengalami penurunan ditahun 2015 menjadi + Rp.
800.000.000, dan mengalami kenaikan Kembali pada tahun 2016 + Rp. 1.500.000.000 dan
setelah tahun 2016 sampai tahun 2023 mengalami kenaikan. dimana tahun 2023 total biaya
program TB komponen secara keseluruhan komponen berada pada angka Rp.3.500.000.000.
 Dari grafik dapat dilihat komponen obat adalah salah satu komponen yang memiliki biaya
yang besar dibanding dengan komponen lain, lalu dikuti komponen Program TB lainya dan
diikuti juga oleh komponen pengobatan.
 Komponen-komponen lain seperti komponen diagnosis, komponen deteksi kasus, komponen
prevnsi dan promosi dilihat dari grafik dapat dirata-ratakan setiap tahunnya ketiga komponen
ini biayanya dibawah Rp. 300.000.000.

Berdasarkan grafik total biaya DSTB dan MDR TB dari tahun 2014 sampai tau 2023 dapat dilihat
sebagai berikut :
 Total biaya DSTB dan MDR TB ditahun 2014 berada pada angka + Rp. 1.500.000.000 dan
mengalami penurunan di tahun 2015 diangka + Rp. 800.000.000, dan mengalami kenaikan
ditahun berikutnya hingga tahun 2023 mencapai angka + Rp. 3.400.000.000.
 Dillhat dari grafik biaya TB selalu mengalami kenaikan dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2023, dimana tahun 2014 berada pada angka Rp. 600.000.000 dan pada tahun 2023 diangka
+ Rp. 2.500.000.000.
 Berbeda dengan grafik biaya resistan TB dimana terlihat lebih besar dari pada biaya TB
ditahun 2014 dan lebih kecil dari biaya TB tahun 2015. Ditahun selanjutnya tahun 2016 biaya
resistan obat TB dilihat dari grafik hampir sama yaitu diangka + Rp. 800 an

Berdasarkan table 7 atau tabel grafik biaya DSTB (IDR) dapat terlihat sebagai berikut :
 Total biaya DSTB (IDR) tahun 2014, 2015, dan 2016 berada dibawah angka + Rp. 800.000.000
dan tahun 2017 mencapai angka Rp. 1.500.000.000 dan terus mengalami keniakan hingga
tahun 2023 mencapai angka + Rp. 2.500.000.000.
 Kenaikan biaya total DSTB dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2023 terlihat pada grafik
besarnya dipengaruhi oleh besarnya biaya program TB lainnya dan juga biaya obat serta
biaya pengobatan dalam setiap tahunnya.
 Dari grafik terlihat biaya prefensi dan promosi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2023
rata-rata hampir sama setiap tahunnya, walaupun ada kenaikan sedikit. Begitu juga pada
biaya diteksi kasus dan biaya diagnosis hanya mengalami sedikit kenaikan setiap tahunnnya.
Bedasarkan grafik 8 atau grafik biaya MDR TB (IDR) dari tahun 2014 sampai tahu 2023 dapat dilihat
sebagai berikut :
Pada tahun 2014 biaya MDR TB berada pada angka + Rp. 900.000.000 dan turun ditahun 2015
menjadi + Rp. 240.000.000 dan naik Kembali ditahun 2016 menjadi + Rp 710.000.000.
Mulai dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2023 keniakan tidak terlalu besar, sehingga ditahun
2023 biata MDR-TB menjadi diangka + Rp. 900.000.000.
Biaya MDR-TB yang besar ini dipengaruhi oleh 2 komponen yaitu komponen obat dan komponen
pengobatan.
Pada grafik biaya MDR-TB komponen lain seperti privasi dan promosi, program TB lainnya, diagnosis
dan deteksi kasus, hampir tidak terlihat, diperkirakan hal ini karena setiap komponen tersebut
biayanya dibawah Rp. 10.000.000

Dari grafik 9 yaitu biaya DSTB tiap kasus dapat terlihat dari tahun 2014 sampai tahu 2023 yaitu
sebagai berikut :
 Biaya DSTB tiap kasus mengalami penurunan yang cukup jelas dari tahun 2015 ke tahun
2016, dimana pada tahun 2015 biaya DSTB tiap kasus berada diangka + Rp. 1.750.000.
menjadi + Rp. 1.400.000 ditahun 2016.
 Dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar + Rp 1.000.000 hingga mencapai angka +
Rp. 2.400.000.
 Setalah tahun 2017 biaya DSTB tiap kasus hingga tahun 2023 hanya mengalami fluktuasi
(naik dan turun) yang sedikit sekitar + Rp. 100.000 pertahunnya. Dan di tahun 2023 biaya
DSTB tiap kasus mencapai angka + Rp 2.700.000.

Dari grafik 10 atau grafik biaya MDR TB tiap kasus dari tahun 2014 sampai tahun 2023 dapat terlihat
sebagai berikut :
 Dari grafik dapat terlihat biaya MDR TB tiap kasus mulai dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2023 selalu mengalami kenaikan dimana pada tahun 2014 berada pada angka + Rp.
225.000.000 dan tahun tahun 2023 + Rp. 360.000.000
 Diperkirakan angka rata-rata kenaikan pertahunnnya selama tahun 2014 sampai dengan
tahun 2023 sebesar + Rp. 15.000.000

Dari grafik 11 atau grafik Prosentase total biaya berdasarkan algoritma komponen dapat dilihat
sebagai berikut :
 total biaya terbesar berada pada biaya obat yang angkanya mencapai 53%, diikuti biaya
pengobatan 21% dan biaya prevensi dan promosi sebesar 13%.
 Sedangkan untuk komponen lain berada dibawah angka 10%, dimana deteksi kasus sebesar
7%, diagnosis diangka 5% dan yang terkecil adalah biaya program TB lainnya diangka 1%.

Dari grafik 12 atau grafik biaya perkapita setiap komponen dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2018 dapat dilihat sebagai berikut :

 Biaya perkapita seluruh komponen berada diangka + Rp. 4.000 dan mengalami penurunan
sebesar + Rp. 1.900 ditahun 2015 menjadi + Rp. 2.100
 Pada tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar + Rp. 1.600 dimana biaya
perkapita seluruh komponen mencapai angka + Rp. 3.700 di tahun 2016.
 Pada tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar + Rp. 1.800 dimana biaya
perkapita seluruh komponen mencapai angka + Rp. 5.500 di tahun 2017.
 Besarnya biaya perkapita keseluruhan komponen dipengaruhi oleh besarnya biaya
komponen obat setiap tahunnya.
 3 komponen biaya perkapita yang tidak mengalami perubahan besar pada setiap tahunnya
yaitu komponen prevensi dan promosi, komponen diteksi kasus dan komponen diagnosis,
ketiga komponen tersebut jumlah keseluruhnnya setiap tahunnya rata-rata dibawah Rp.
1.000.

Berdasarkan grafik 13 atau grafik biaya perkapita tiap kondisi dari tahu 2014 sampai tahun 2018
dapat dilihat sebagai berikut.
 Biaya resistan obat TB perkapita daitahun 2014 berada pada angka Rp. 2.381 dan mengalami
penurunan sebesar Rp. 1.778 pada tahun berikut nya yaitu tahun 2015 menjadi sebesar Rp.
603.
 Ditahun 2016 biaya resistan obat TB perkapita mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.214
sehingga menjadi Rp. 1.817.
 Ditahun berikutnya biaya resistan obat TB perkapita mengalami kenaikan yang tidak begitu
besar + Rp. 100 setiap tahunnya hingga tahun 2018.
 First line TB perkapita selalu mengalami kenaikan pertahunnya selama tahun 2014 sampai
tahun 2018
 Kenaikan besar terjadi pada tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar Rp. 1.935 dimana tahun 2016
berada pada angka Rp. 1.935 di tahun 2017 menjadi Rp. 3.661
 Total biaya TB dan resistan obat TB perkapita mengalami kenaikan dari tahun 2015 hingga
tahun 2018
 Total biaya TB dan resistan obat TB kenaikkabbya dipengaruhi biaya first line biaya TB
perkapita setiap tahunnya

Anda mungkin juga menyukai