B. Vital statistics
Masalah gizi : malnutrisi?
Morbiditas (Angka Kesakitan)
Morbiditas yaitu derajat kesehatan penduduk yang dilihat dari angka kesakitan
(morbiditas) yang menunjukkan ada tidaknya keluhan kesehatan yang menyebabkan
terganggunya kegiatan sehari-hari baik dalam melakukan pekerjaan, bersekolah,
mengurus rumah tangga maupun aktifitas lainnya. Keluhan yang dimaksud adalah
mengindikasikan adanya jenis penyakit tertentu yang dirasakan penduduk. Semakin
tinggi angka morbiditas, maka semakin banyak penduduk yang mengalami gangguan
kesehatan.
Morbiditas penduduk NTT pada tahun 2012 mencapai 22,69%. Tahun 2011 24,27
%. Lamanya hari sakit penduduk di perdesaan dan perkotaan tidak berbeda secara
signifikan yakni sekitar 5 hari. Dapat dikatakan bahwa status atau derajat kesehatan
penduduk pada tahun 2012 lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya.
1. Pola 10 Penyakit di Puskesmas
NTT Tahun 2018
Age Specific Mortality Rate : Bayi (0-<1 Tahun) sebesar 11,7 per 1000 kelahiran
hidup.
C. Faktor Ekologi
Faktor Budaya
Faktor Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk di Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 berdasarkan proyeksi
penduduk sebesar 5.371.519 jiwa , yang mendiami 47.349,9 kilometer persegi luas
wilayah daratan Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, secara rata-rata, satu
kilometer persegi di Nusa Tenggara Timur didiami oleh 110 jiwa. Menurut jenis
kelamin, penduduk perempuan di Nusa Tenggara Timur masih lebih banyak
dibandingkan penduduk laki-laki. Jumlah penduduk terbanyak ada pada usai
produktif 0-4 tahun. Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin perkelompok
lima tahunan, didominasi kelompok usia muda.
Data Susenas menunjukkan bahwa masih terdapat 8,48 persen penduduk usia 15
tahun ke atas di Nusa Tenggara Timur yang buta huruf. Artinya bahwa dalam 100
penduduk yang berusia 15 tahun ke atas ada sekitar 8-9 orang yang tidak dapat
membaca dan menulis, baik huruf latin, huruf Arab atau huruf lainnya.
Produksi Pangan
Pada tahun 2018 Jumlah TPM yang ada sebanyak 4.953 buah, yang memenuhi
syarat hygiene sanitasi sebanyak 2.466 buah (49,8%).
Layanan / Sarana Kesehatan & Pendidikan
Total Puskesmas tahun 2014 jumlah Puskesmas 379 unit, jumlah Puskesmas
Rawat Inap sebanyak 179 unit dan Puskesmas non Rawat Inap sebanyak 200 unit.
Tahun 2015 jumlah Puskesmas sebanyak 383 dengan jumlah Puskesmas Rawat Inap
190 unit dan puskesmas Non Rawat Inap 193 unit. Tahun 2016 menjadi 384 dengan
jumlah puskesmas Rawat Inap 194 unit dan puskesmas Non Rawat Inap 190 unit.
Tahun 2017 jumlah Puskesmas sebanyak 394 unit, dengan rincian Puskesmas Rawat
Inap sebanyak 195 unit dan Puskesmas Non Rawat Inap sebanyak 199 unit dan Tahu
2018 sebanyak dan pada tahun 2018 jumlah Puskesmas sebanyak 404 unit yang
terdiri dari puskesmas Rawat Inap sebanyak 189 unit dan puskesmas Non Rawat Inap
215 unit.
Jumlah rumah sakit (Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta dan Rusmah
Sakit TNI/POLRI) tahun 2014-2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan,
di mana tahun 2014 jumlah rumah sakit sebanyak 23 unit, tahun 2015 jumlah rumah
sakit sebanyak 40 unit, tahun 2016 jumlah rumah sakit 40 unit, tahun 2017 sebanyak
44 unit dan tahun 2015 bertambah menjadi 50 Unit.
Rumah Sakit juga dikelompokan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan
menjadi Kelas A,Kelas B, Kelas C, dan Kelas D.Tahun 2018 terdapat 2 rumah sakit
kelas B yaitu RSUD Prof Dr WZ Johanes dan RS Siloam Kupang, rumah sakit kelas
C sebanyak 21 dan rumah sakit kelas D sebanyak 27 rumah sakit.
Sumber :
DINKES. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Tahun 2018. Kupang : Dinas
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.