Anda di halaman 1dari 4

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang.

Menurut Suryabudhi (2003) seseorang yang menjalani hidup secara normal dapat diasumsikan bahwa semakin lama hidup maka pengalaman semakin banyak, pengetahuan semakin luas, keahliannya semakin mendalam dan kearifannya semakin baik dalam pengambilan keputusan tindakannya. Demikian juga ibu, semakin lama hidup (tua), maka akan semakin baik pula dalam melakukan tindakan dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut anak. Menurut hasil penelitian Ahmad Syafii (2005) ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan timbulnya penyakit gigi dan mulut anak SD. Semakin tua umur ibu maka semakin matang untuk memberikan pendidikan tentang kebersihan mulut pada anak, sehingga dapat menurunkan angka kejadian penyakit gigi dan mulut pada anak. 2.1.2. Pendidikan Menurut Dictionary of Education (1984) pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk tingkah laku lainnya di dalam lingkungan masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan alat yang digunakan untuk merubah perilaku manusia. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan untuk mengembangkan Universitas Sumatera Utara

Page 3 kepribadian dan kemampuan individu atau masyarakat. Ini berarti bahwa pendidikan adalah suatu pembentukan watak yaitu sikap disertai kemampuan dalam bentuk kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan. Menurut Daryanto (1997), pendidikan adalah upaya peningkatan manusia ke taraf insani itulah yang disebut mendidik. Pendidikan adalah segala usaha untuk

membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia secara jasmani dan rohani yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat (Hasibuan, 2005). Koentjoroningrat (1997), mengatakan pendidikan adalah kemahiran menyerap pengetahuan pendidikan seseorang berhubungan dengan sikap seseorang terhadap pengetahuan yang diserapnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin mudah untuk dapat menyerap pengetahuan. Pendidikan merupakan unsur karakteristik personal yang sering dihubungkan dengan derajat kesehatan seseorang/masyarakat. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah untuk menyerap informasi dalam bidang kesehatan. Mudahnya seseorang untuk menyerap informasi akan berpengaruh terhadap pembentukan perilaku baru yang lebih sehat. Seperti informasi kesehatan perawatan gigi dan mulut. Seperti diketahui bahwa pendidikan formal yang ada di Indonesia adalah tingkat Sekolah Dasar (SD), sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan tingkat akademik Perguruan Tinggi (PT). Tingkat pendidikan sangat menentukan daya nalar seseorang yang lebih baik, sehingga memungkinkan menyerap informasi-informasi juga dapat berpikir secara

rasional dalam menanggapi informasi atas setiap masalah yang dihadapi. (Cumming dkk, Azwar, 2007) 2.1.3. Pendapatan Tingkat pendapatan keluarga yaitu jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota keluarga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama atau perseorangan. Pendapatan keluarga riil dihitung dengan menjumlah semua pendapatan riil masing masing anggota keluarga, di mana pendapatan masing-

masing keluarga merupakan pendapatan perseorangan (personal income), yaitu pendapatan yang berupa upah, gaji, pendapatan dari usaha, termasuk hadiah dan subsidi menurut BPS (2006) Perhitungan terhadap jumlah pendapatan juga bisa dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut Bank Dunia, rata-rata pengeluaran per orang/hari ditentukan sebesar 1 dollar/hari. Jika 1 dollar dihitung sebesar Rp. 10.000, maka jumlah rata-rata pengeluaran per orang untuk kebutuhan sehari-hari sebesar Rp. 300.000 per bulan. Jika perhitungan ini dilakukan untuk menentukan pengeluaran dalam keluarga, maka jumlah pengeluaran per orang/hari dikalikan dengan jumlah anggota keluarga. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengeluaran Rp 233.740 per kapita per bulan atau naik 10,39 persen dibandingkan dengan batas garis kemiskinan Maret 2010 sebesar Rp 211.726. (BPS, 2010) Tingkat pendapatan yang baik memungkinkan anggota keluarga untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang lebih baik, misalnya di bidang Universitas Sumatera Utara

Page 5 pendidikan, kesehatan, pengembangan karir dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya, jika pendapatan lemah maka hal tersebut akan menghambat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Keadaan ekonomi atau penghasilan memegang peranan penting dalam meningkatkan status kesehatan keluarga. Jenis pekerjaan orangtua erat kaitannya dengan tingkat penghasilan dan lingkungan kerja, bila penghasilan tinggi maka pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit juga meningkat, dibandingkan dengan penghasilan rendah akan berdampak pada

kurangnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam hal pemeliharaan kesehatan karena daya beli obat maupun biaya transportasi dalam mengunjungi pusat pelayanan kesehatan (Zacler dalam Notoatmodjo, 1997). Tingkat penghasilan orang tua juga sangat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan ibu dalam mencegah penyakit gigi dan mulut. Kussela, dkk (1994) yang dikutip Hidayati (2005), mengemukakan bahwa ada hubungan yang kuat status sosial ekonomi keluarga anak dengan konsumsi soft drink dan gula lebih dari satu kali sehari. Pola konsumsi tersebut menjadikan anak yang berasal dari keluarga sosial ekonomi yang tinggi lebih banyak mengalami karies dibanding anak yang berasal dari keluarga yang sosial ekonominya lebih rendah

Anda mungkin juga menyukai