14 - Profil Kesehatan NTT 2019

NTT BANGKIT NTT SEJAHTERA
PROFIL KESEHATAN
TAHUN 2019
DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat, rahmat dan
bimbinganNya, maka Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 dapat diterbitkan.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Daerah yang
diterbitkan secara berkala setiap tahun guna memberikan data dan informasi tentang berbagai kegiatan dan
pencapaian program pembangunan dibidang kesehatan yang dievaluasi berdasarkan indikator-indikator yang
telah ditetapkan. Data dan informasi dalam profil kesehatan ini berdasarkan hasil kajian dan pengelolaan
pada saat pertemuan Pemutakhiran Data Kesehatan pada bulan Maret tahun 2020.
Dalam proses penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, banyak pihak
telah membantu terutama dalam hal pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, seksi dan
sub.bagian pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan unit-unit kesehatan lain yang ada di
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu perkenankan kami pada kesempatan ini menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019.
Kami menyadari bahwa isi Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 ini masih
jauh dari yang diharapkan karena itu kami mengharapkan masukan yang dapat digunakan untuk perbaikan
penyusunan profil ini ke arah yang lebih baik pada periode berikutnya.
Profil Kesehatan NTT Tahun 2019 Ii

Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan berkat, rahmat dan bimbingan-Nya kepada
kita semua yang telah terlibat dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dan
semoga Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 dapat dipergunakan berbagai pihak
untuk mencapai masyarakat Nusa Tenggara Timur yang sehat dan sejahtera.
Mari sehati sesuara membangun Nusa Tenggara Timur baru pada umumnya dan bidang
kesehatan pada khususnya.
Kupang, 1 Juli 2020

KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,
Drg. DOMINIKUS MINGGU, M.Kes

PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19600731 198812 1 001
Profil Kesehatan NTT Tahun 2019 Iii

TIM PENYUSUN
Pelindung/Penasehat
Dr.drg. Dominikus Minggu, M.Kes
(Kepala Dinas kesehatan Provinsi NTT)
Penanggung Jawab
David A. Mandala, S.Kep,Ns,M.Kes
(Sekertaris Dinas Kesehatan)
Tim Editor & Analisa
Sylvia C. Francis, S.Psi,MPHM Ernawati R. Arka, SE, MM
Adriana Kikhau, SKM Maria Rosina Un, SKM,MM
Saiful, SKM,M.Kes Rasnawati, SKM
Nur Indah Kurnia Dewi, SE,M.Kes Maria P. D. Benge, S.Farm, Apt
Melania Beda, SKM Sofi Marlen, SKM
Reinhard Radja Riwoe, SKM Hendro Sius Wila Buky, SKM
Marselinus Atasoge, SKM

Kontributor
Sekertariat
Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bidang Pengembangan SDM Kesehatan
UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan
UPTD Laboratorium Kesehatan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I. GAMBARAN UMUM 1
BAB II. SARANA KESEHATAN 20
BAB III. SUMBER DAYA KESEHATAN 31
BAB IV. PEMBIAYAAN KESEHATAN 38
BAB V. KESEHATAN KELUARGA 41
BAB VI. PENGENDALIAN PENYAKIT 80
BAB VII. KESEHATAN LINGKUNGAN 124
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Persebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa 1
Tenggara Timur Tahun 2018
Gambar 2.1 Jumlah Puskesmas Rawat Inap Dan Puskesmas Non Rawat Inap 20
di Provinsi NTT Tahun 2015 -2019
Gambar 2.2 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Di Provinsi Nusa Tenggara 22

Timur Tahun 2015 – 2019
Gambar 2.3 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Menurut Kelas Di Provinsi 24
Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 2.4 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Dan Jumlah Kunjungan 26

Pasien Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 2.5 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Dan Jumlah Tempat Tidur 29
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 2.6 Persentase Posyandu Aktif Per Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa 28
Gambar 2.7 Jumlah Posyandu menurut Strata di Provinsi Nusa Tenggara 29
Timur Tahun 2019
iv
Gambar 3.1 Jumlah Dokter Spesialis,Dokter Umum,Dokter Gigi,Dan Dokter 32
Gigi Spesialis Yang Menyebar di Rumah Sakit Dan Puskesmas
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 3.2 Perkembangan Jumlah Perawat Dan Bidan Di Rumah Sakit Dan 33
Puskesmas Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 3.3 Perkembangan Tenaga Kesehatan Kesmas & Kesling Di Rumah 34

Sakit Dan Puskesmas Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2019
Gambar 3.4 Perkembangan Tenaga Teknis Kefarmasian Dan Apoteker Di 35
Rumah Sakit Dan Puskesmas Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2019
Gambar 3.5 Ratio Terhadap 100.000 Penduduk Di Rumah Sakit Dan 36
Puskesmas Di Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 4.1 Total Anggaran Kesehatan (APBD,DAK,& APBN) Di Provinsiu 40

Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 5.1 Kasus Kematian Ibu di Provinsi NusaTenggara Timur Tahun 44
2015-2019
Gambar 5.2 Angka Kematian Ibu per 100.000 KH di Provinsi Nusa Tenggara 45
Timur Tahun 2019
Gambar 5.3 Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 46
2019
v
Gambar 5.4 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1 & K4) Menurut 53
Kabupaten/Kota Di Provinsi NTT Tahun 2019
Gambar 5.5 Cakupan Imunisasi Pada Ibu Hamil Di Provinsi Nusa Tenggara 56
Tahun 2019
Gambar 5.6 Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Di Provinsi Nusa 58
Gambar 5.7 Cakupan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Menurut 60
Kabupaten/Kota Tahun 2019
Gambar 5.8 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut 64
Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 5.9 Kasus Kematian Bayi di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 67
2019
Gambar 5.10 Konversi Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup Di 68
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 - 2019
Gambar 5.11 Kematian Anak Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 72
2015 – 2019
Gambar 5.12 Konversi Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup Di 73
vi
Gambar 5.13 Cakupan Jumlah Balita Ditimbang Di Provinsi Nusa Tenggara 75
Timur Tahun 2019
Gambar 5.14 Cakupan Pemberian Vitamin A di Provinsi Nusa Tenggara Timur 77
Tahun 2019
Gambar 6.1 Jumlah Semua Kasus Tuberkulosis Terdaftar dan Diobati di 88
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019
Gambar 6.2 Cakupan Angka Kesembuhan (cure rate) TB Paru Terkonfirmasi 90
Bakteriologis menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa
Gambar 6.3 Trend Penemuan Dan Penanganan Pneumonia Pada Balita 94
Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2019
Gambar 6.4 AFP Rate Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015 - 2019 102
Gambar 6.5 Penemuan Kasus Campak Di Provinsi Nusa Tenggara Timur 108
2015 – 2019
Gambar 6.6 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Provinsi Nusa 110
Tenggara Timur Tahun 2015 - 2019
Gambar 6.7 Trend Cakupan Penderita Diare yang ditemukan dan ditangani di 113
Gambar 6.8 Annual Parasite Incidence (API) per 1000 penduduk pada tahun 118
2015 – 2019
vii
Gambar 7.1 Jumlah Desa/Kelurahan & Capaian Desa/Kelurahan yang 129
melaksanakan Snitasi Total Berbasis Masyarakat Tahun 2019
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut 7
Kabupaten/Kota dan Kemampuan Membaca dan Menulis Tahun
2019
Tabel 1.2 Persentase Penduduk Berumur 7 – 24 Tahun Menurut 11
Kabupaten/Kota Dan Status Pendidikan Tahun 2019
Tabel 1.3 Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis 13

Kelamin Dan Ijasah Tertinggi yang dimiliki dan Kabupaten/Kota di
Provinsi NTT Tahun.2019
ix
x
BAB I
GAMBARAN UMUM
BAB I
GAMBARAN UMUM
 Letak Geografis: 8°-12°&118°-125° BT  Luas Wilayah Daratan ± 48.718,10 Km2 &

 Jumlah Pulau : 1.192 (Besar & Kecil) lautan ± 15.141.773,10 Ha
 Pulau Berpenghuni : 43 Pulau  Wilayah Administratif : 21 Kabupaten dan
 Iklim : Kering (4 Bulan Basah) 1 Kota, 309 Kecamatan, dan
 Penduduk Th. 2019: 5.456.203
3.353 Desa/Kelurahan
Sumber data :BPS Provinsi NTT
PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 1

Wilayah Provinsi NTT secara geografis terletak di antara 8-12 Lintang Selatan dan 118 - 125
Bujur Timur. Luas wilayah daratan 48.718,10 Km2 dan luas wilayah lautan 15.141.773, 10 Ha yang
tersebar pada 1.192 pulau. 43 pulau yang dihuni, 1.149 pulau belum dihuni, 246 pulau sudah bernama
dan 946 lainnya belum bernama. Memiliki sungai besar sebanyak 40 sungai dengan panjang antara 25-
118 Kilometer. Wilayahnya membentang sepanjang 160 Km dari Utara di Pulau Palue sampai Selatan di
Pulau Ndana dan sepanjang 400 Km dari bagian barat di Pulau Komodo sampai Alor di bagian Timur.
Batas-batas wilayah yaitu; Sebelah Utara dengan Laut Flores, Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
dan Australia, Sebelah Timur dengan Negara Republic Democratic Timor Leste; dan Sebelah Barat
dengan Selat Sape Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketinggian wilayah 0- 1.000 Mdpl seluas 86,35% dan ketinggian >1.000 Mdpl seluas 3,65%.
Topografi dominan berbukit hingga bergunung-gunung dengan kemiringan >40%. Wilayah dengan
kemiringan <8% terbatas dan sebagian besar kemiringan lahan 8-40% sehingga tingkat erosi tinggi.
Topografi Desa/Kelurahan yaitu 5,46 % berada di wilayah puncak, 41,23 % di wilayah lereng, 10,69 % di
wilayah lembah dan 42,62 % berada pada wilayah datar. Sebagian besar tanah di wilayah ini memiliki
solum yang sangat dangkal (<30 Cm). Musim hujan berlangsung antara bulan November hingga Maret
dan musim kemarau antara bulan April hingga Oktober. Rata-rata curah hujan Tahunan berkisar 850 mm
terjadi di Sabu, Maumere, dan Waingapu, sementara curah hujan Tahunan kisaran 2500 mm terjadi di
Ruteng, Kuwus, Mano, Pagal dan Lelogama.

Provinsi NTT mempunyai luas daratan 47.350,00 km2 yang terdiri dari gugusan pulau besar dan
kecil, jumlah seluruh pulau mencapai 1.192 buah, termasuk 4 (empat) pulau besar yaitu Flores, Sumba,
Timor dan Alor (FLOBAMORA). Posisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebelah Utara
berbatasan dengan laut Flores, sebelah Selatan dengan lautan Hindia, sebelah Timur dengan Negara
Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Laut Timor dan sebelah Barat dengan Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Kedudukan Astronomis terletak pada 80 - 120 Lintang Selatan dan 1180 - 1250 Bujur Timur.
Selanjutnya Nusa Tenggara Timur memiliki kondisi geografis yang bervariasi, seperti Pulau Flores, Alor,
Komodo, Solor, Lembata dan pulau-pulau sekitarnya di jalur utara terbentuk secara vulkanik. Sedangkan
Pulau Sumba, Sabu, Rote, Semau, Timor dan pulau-pulau sekitarnya di selatan merupakan daerah
karang, karena terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke permukaan. Dengan kondisi seperti ini maka
pulau-pulau yang terletak pada jalur vulkanik dapat dikategorikan sebagai daerah yang subur, sedangkan
daerah karang pada umumnya kurang subur.
Wilayah administratif Pemerintah Provinsi NTT telah berkembang dari Tahun ke Tahun sesuai
dengan perkembangan kependudukan. Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten, 1 Kota, 309 Kecamatan
dan 3.353 Desa/Kelurahan. Luas wilayah daratan 4.734.990 ha tersebar pada 1.192 pulau (43 dihuni
dan 1.149 tidak dihuni). Tiga besar kabupaten terluas berturut-turut Sumba Timur (15,05 %), Kabupaten
Kupang (11,01 %), dan Timor Tengah Selatan (8,51 %). Sedangkan kabupaten dengan luas wilayah
terkecil adalah Kabupaten Sabu Raijua (1,00 %).

. Dari segi topografis, keadaan permukaan tanahnya sebagian besar (±70%) merupakan daerah
bergunung dan berbukit dengan kemiringan rata-rata 50 % ke atas dengan morfologi yang agak gundul.
Berdasarkan zone agroklimat, iklim di Provinsi NTT adalah tipe D/E yaitu memiliki hari hujan <3 bulan
atau sekitar 150 hari selama setahun dan selebihnya adalah musim kemarau.
A. DATA KEPENDUDUKAN
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Data kependudukan merupakan data dasar yang penting dalam proses perencanaan
pembangunan hamper di segala bidangPenduduk merupakan obyek sekaligus subyek pembangunan.
Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal pembangunan yang potensial. namun jika kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang ada tidak memadai maka penduduk dapat menjadi beban bagi
pembangunan. Masalah kependudukan selain kualitas SDM yang rendah, juga tingkat pertumbuhan yang
tinggi dan persebaran antar wilayah yang tidak merata. Penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT) telah
bertumbuh cukup pesat selama lebih dari dua dasawarsa. Hasil estimasi jumlah penduduk Provinsi NTT
pada tahun 2013 – 2018 mengalami peningkatan, angka penduduk ini merupakan hasil perhitungan yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dengan menggunakan metode geometric. Jumlah penduduk di
Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 berdasarkan proyeksi penduduk sebesar 5.456.203 jiwa , yang
mendiami 47.349,9 kilometer persegi luas wilayah daratan Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian,
secara rata-rata, satu kilometer persegi di Nusa Tenggara Timur didiami oleh 110 jiwa. Secara rata-rata

peningkatan jumlah penduduk per kilometer persegi (km2) setiap Tahunnya antara 1-2 jiwa. Kepadatan
jiwa setiap km2 sepanjang lima Tahun terakhir berturut-turut : 103 jiwa per km2 ; 105 jiwa per km2, ; 106
jiwa per km2 ; 108 jiwa per km2 ; 110 jiwa per km2 . Sementara itu jumlah rumah tangga di Tahun 2019
sebanyak 1.181.354 rumah tangga. Berarti bahwa, secara rata-rata setiap rumah tangga di Nusa
Tenggara Timur terdapat sekitar 4-6 jiwa di dalamnya.
Menurut jenis kelamin, penduduk perempuan di Nusa Tenggara Timur masih lebih banyak
dibandingkan penduduk laki-laki. Hal ini dapat dilihat berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio), yaitu
perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan masih dibawah angka 100 persen.
Ini berarti rata-rata untuk setiap 100 penduduk perempuan akan terdapat sekitar 98 penduduk laki-laki.
2. Persebaran Kepadatan Penduduk dan Struktur
Salah satu ciri kependudukan di Provinsi NTT adalah persebaran penduduk antar
kabupaten/kota yang tidak seimbang. Hal ini sudah berlangsung sejak puluhan Tahun yang lalu secara
alamiah. Namun di berapa wilayah tampak adanya perubahan persentase distribusi penduduk akibat dari
pemekaran wilayah kabupaten.
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin perkelompok lima Tahunan, didominasi kelompok
usia muda. Hal ini tergambar melalui bentuk piramida penduduk yang memiliki dasar lebih panjang atau
ekspansif. Berarti angka kelahiran masih tinggi, sedangkan angka kematian semakin menurun.
Tergambar pada Gambar 1.2

GAMBAR 1.2
PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI NTT TAHUN 2019
Sumber data : BPS Provinsi NTT
Pada gambar 1.2. dapat diperoleh gambaran jumlah penduduk terbanayak ada pada usia
produktif 0-4 Tahun.

B. DATA PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan kualitas
sumber daya manusia. Perubahan yang terjadi secara terus menerus pada perilaku masyarakat
disebabkan oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan
mempunyai andil besar terhadap kemajuan sosial ekonomi masyarakat di suatu wilayah.
Pembangunan di bidang pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas manusia Indonesia
yang maju dan berkualitas demi kemajuan .
Indikator yang digunakan untuk mengukur sensitive pendidikan di Indonesia, antara lain
kemampuan baca tulis atau Melek Huruf dan Kepemilikan Ijazah (pendidikan yang ditamatkan)
1. Angka Melek Huruf (AMH)

Hal yang mendasar yang dibutuhkan oleh penduduk untuk menuju kehidupan yang lebih
sejahtera yaitu kemampuan membaca dan menulis. Penduduk yang bisa membaca dan
menulis secara umum memiliki akses ke berbagai hal yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan penduduk yang tidak memiliki kemampuan tersebut, sehingga peluang untuk hidup
lebih sejahtera dimiliki oleh penduduk yang bisa membaca dan menulis. Kondisi tersebut
terlihat dari Angka Melek Huruf dan Angka Buta Huruf.
Data Susenas menunjukkan bahwa masih terdapat 8,48 persen penduduk usia 15 Tahun
ke atas di Nusa Tenggara Timur yang buta huruf. Artinya bahwa dalam 100 penduduk yang

berusia 15 Tahun ke atas ada sekitar 8-9 orang yang tidak dapat membaca dan menulis, baik
huruf latin, huruf Arab atau huruf lainnya. Rinciannya dapat kita lihat pada Tabel 1.1
TABEL 1.1
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN Ke ATAS
MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS
TAHUN 2019
Dapat Membaca dan Menulis

Huruf Lainnya Buta Huruf
No Kabupaten/Kota
Huruf Latin Huruf Arab
P L P L P L P L
1 Sumba Barat 83,45 84,64 3,77 5,64 1,12 0,81 16,55 15,32
2 Sumba Timur 87,95 92,94 2,22 2,15 0,41 0,00 12,05 7,06
3 Kupang 89,67 91,69 0,90 0,89 0,34 0,38 10,33 8,31
4 TTS 82,56 87,66 1,20 1,65 0,31 0,66 17,44 12,34
5 TTU 90,04 91,87 2,22 2,56 1,06 0,66 9,91 8,13
6 Belu 85,63 89,20 1,86 1,70 0,21 0,12 14,27 10,80
7 Alor 93,36 97,67 21,71 23,00 0,48 2,00 6,54 2,23
8 Lembata 91,79 98,98 3,12 5,50 0,00 0,12 8,21 1,02
9 Flores Timur 91,58 96,82 10,45 13,29 0,49 0,08 8,36 3,18
10 Sikka 88,71 95,37 4,36 4,48 0,04 0,22 11,29 4,63
11 Ende 92,01 96,31 8,26 10,10 0,06 0,97 7,99 3,69
12 Ngada 98,11 98,95 1,22 1,30 0,35 0,15 1,89 1,05

Dapat Membaca dan Menulis
Huruf Lainnya Buta Huruf
No Kabupaten/Kota Huruf Latin Huruf Arab
P L P L P L P L
13 Manggarai 92,01 95,96 3,54 4,17 1,56 1,97 7,55 4,04
14 Rote Ndao 91,34 90,39 3,47 3,66 0,16 0,31 8,66 9,50
15 Manggarai Barat 94,23 97,36 9,43 11,20 0,74 0,89 5,52 2,37
16 Sumba Tengah 84,75 92,62 1,57 0,75 0,15 0,27 15,11 7,38
17 Sumba Barat Daya 77,19 81,01 1,00 0,68 0,00 0,25 22,81 18,99
18 Nagekeo 93,29 95,28 4,80 7,00 0,00 0,63 6,64 4,64
19 Manggarai Timur 94,70 96,50 5,08 6,55 0,29 0,31 5,11 3,50
20 Sabu Raijua 85,49 87,74 0,80 0,87 0,24 0,19 14,51 12,26
21 Malaka 83,84 86,48 4,79 4,37 0,60 0,84 16,06 13,47
22 Kota Kupang 99,38 99,61 6,73 7,48 0,85 1,15 0,62 0,39
Nusa Tenggara
89,93 93,14 4,81 5,38 0,46 0,64 10,03 6,84
Timur
Sumber : BPS Provinsi NTT
Dari tabel 2.2 tersebut di atas dapat kita lihat bahwa penduduk NTT yang berumur di
atas 15 tahun, yang mampu membaca dan menulis yang tertinggi berasal dari Kabupaten
Lembata, sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Sumba Barat Daya.

2. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Salah satu indikator pokok yang lain untuk kualitas sumber daya manusia adalah Angka
Partisipasi Sekolah (APS). Persentase penduduk usia sekolah (7-24 Tahun) yang sementara
bersekolah dari hasil Susenas tahun 2016 menunjukkan bahwa penduduk usia sekolah yang
sementara bersekolah sebesar 77,7 persen, baik di jenjang pendidikan dasar, menengah, atas
maupun pendidikan tinggi dan strata 1-3. Berarti ada sekitar 21, 17 penduduk NTT yang tidak
bersekolah atau putus sekolah. Pada tahun 2016, ada 1 dari 4 penduduk usia 15 tahun ke atas di
Nusa Tenggara Timur tidak memiliki ijazah. Hal ini bisa dikarenakan tidak menamatkan sekolah
atau tidak sekolah sama sekali
Keadaan status pendidikan penduduk yang masih bersekolah pada kelompok umur 7 –
24 Tahun dapat kita lihat pada tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2
Persentase Penduduk Berumur 7-24 Tahun Menurut Kabupaten/Kota
Dan Status Pendidikan Tahun 2019
Tidak
No Tidak/Belu Masih Bersekolahnulis bersekolah
Kabupaten/ m Pernah lagi
Kota Sekolah
SD SLTP SLTA Diploma/Univ
P L P L P L P L P L P L
1 Sumba Barat 3,04 4,24 44,60 41,92 17,97 20,17 10,88 10,39 2,04 0,67 16,04 22,61
2 Sumba Timur 1,57 1,91 44,42 40,29 18,58 17,70 15,54 15,36 2,99 1,90 21,57 22,84
3 Kupang 1,63 1,20 42,45 47,26 18,17 13,04 7,86 15,18 7,85 3,54 14,37 18,67
4 TTS 2,93 2,40 48,48 49,27 15,79 13,85 6,96 8,75 3,24 0,67 21,70 25,86
5 TTU 0,91 1,50 47,67 47,99 13,66 12,03 13,36 10,57 5,72 3,18 25,07 24,72
6 Belu 1,93 4,96 43,28 45,72 16,29 12,75 9,96 11,50 3,84 0,24 21,30 24,83
7 Alor 1,60 0,99 41,05 47,99 16,99 15,25 11,80 12,16 1,88 0,52 28,51 23,09
8 Lembata 0,12 0,59 42,89 46,46 14,52 18,78 14,52 10,03 2,63 0,00 28,04 24,14
9 Flores Timur 0,52 0,52 43,61 47,89 19,30 16,12 19,30 13,37 1,01 0,62 21,32 21,48
10 Sikka 1,78 0,36 38,16 46,81 19,20 15,60 19,20 11,21 5,87 2,10 22,53 23,92
11 Ende 0,33 0,68 41,53 43,17 17,92 17,69 17,92 11,51 3,67 2,78 24,55 24,18

12 Ngada 0,42 0,74 43,17 48,19 20,45 17,23 20,45 13,11 3,68 1,11 21,74 19,63
Tidak/Belum Masih Bersekolahnulis Tidak

Kabupaten/ Pernah bersekolah
No Sekolah lagi
Kota SD SLTP SLTA Diploma/Univ
13 Manggarai 0,96 0,69 46,67 49,41 21,53 16,57 8,75 13,47 4,10 2,75 17,89 17,10
14 Rote Ndao 1,63 1,23 45,28 50,69 21,54 17,71 10,25 10,73 2,16 1,78 19,14 17,86
Manggarai
15 0,98 0,49 49,16 53,53 14,48 17,06 6,84 5,30 0,97 0,27 27,56 23,26
Barat
16 Sumba Tengah 1,54 2,10 46,47 47,09 22,07 20,57 8,49 11,21 1,88 0,00 19,54 19,03
Sumba Barat
17 4,47 5,10 45,26 53,53 20,09 14,20 9,51 10,75 4,93 0,84 15,74 15,59
Daya
18 Nagekeo 1,81 1,02 41,29 48,75 18,12 17,64 16,83 11,32 2,87 0,17 19,74 21,09
Manggarai
19 1,41 0,22 47,82 54,99 19,78 19,90 8,67 7,31 0,65 0,00 21,66 17,57
Timur
20 Sabu Raijua 1,24 0,94 44,97 45,22 19,05 16,13 16,34 18,81 1,40 1,05 16,99 17,85
21 Malaka 1,02 3,01 54,44 48,71 16,82 13,74 10,00 14,02 4,49 0,37 13,23 20,15
23,2
22 Kota Kupang 0,16 0,00 26,03 27,55 13,02 15,15 15,87 13,85 20,63 21,97 22,83
4
Nusa
Tenggara 1,53 1,59 43,49 46,58 17,64 15,76 11,24 11,66 5,22 2,95 20,88 21,48
Timur

3. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Salah satu capaian dalam bidang pendidikan yaitu kepemilikan ijazah atau Surat Tanda
Tamat Belajar (STTB). Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki penduduk merupakan indikator pokok
kualitas pendidikan formal. Semakin tinggi ijazah/STTB yang dimiliki oleh rata-rata penduduk
suatu negara mencerminkan semakin tingginya taraf intelektualitas bangsa dan negara tersebut.
Angka kepemilikan ijazah yang dimiliki dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
TABEL 1.3
PERSENTASE PENDUDUK UMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT
JENIS KELAMIN DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIMILIKI DAN KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2019
Memiliki Ijazah
Tidak Punya
Diploma I- Diploma
Kabupaten / Ijazah
No SD SLTP SLTA II/Akademi/ IV/S1/S2/S
Kota D-III 3
1 Sumba Barat 34,65 38 29,20 28 12,22 11,04 18,95 17,53 1,30 0,39 3,67 4,85
Sumba
2 35,78 36,96 29,78 25,82 10,58 11,87 14,48 17,76 3,07 1,99 6,31 5,60
Timur

3 Kupang 23,74 23,28 41,69 34,32 11,25 14,79 16,65 21,00 2,09 0,89 4,59 5,72
Memiliki Ijazah
Diploma I- Diploma
Kabupaten /
No Tidak Punya II/Akademi/ IV/S1/S2/S
Kota
Ijazah SD SLTP SLTA D-III 3
4 TTS 30,68 32,99 40,01 33,92 10,16 10,43 14,36 17,88 0,35 1,55 4,43 3,24
5 TTU 20,73 21,87 46,67 41,72 8,16 9,85 14,57 17,65 2,23 2,26 7,64 6,65
6 Belu 25,34 27,08 38,73 36,88 11,54 10,15 16,64 19,11 2,28 1,36 5,48 5,42
7 Alor 25,11 20,19 45,18 39,36 9,23 12,53 13,09 20,72 1,90 1,67 5,50 5,53
8 Lembata 24,70 17,86 40,37 43,00 9,83 8,90 15,04 16,90 3,02 3,58 7,04 9,77
9 Flores Timur 29,15 25,38 40,53 36,52 10,48 12,84 14,55 19,50 1,26 1,44 4,03 4,31
10 Sikka 38,51 36,69 27,94 30,49 9,55 9,96 15,76 15,39 2,27 1,75 5,98 5,52
11 Ende 31,70 25,82 31,10 29,85 9,91 12,10 18,36 21,76 3,06 1,21 5,87 9,26
12 Ngada 15,12 11,99 50,80 52,76 7,88 11,11 15,41 17,54 4,75 0,90 6,04 5,70
13 Manggarai 23,70 24,06 44,41 38,40 9,06 12,64 16,35 14,96 2,44 2,20 4,03 8,01
14 Rote Ndao 26,81 27,22 42,13 38,54 6,54 8,17 18,33 18,20 2,78 1,05 3,41 6,82
Manggarai
15 Barat 23,56 21,20 54,34 58,69 8,15 6,64 9,14 8,64 1,36 1,02 3,44 3,82
Sumba
16 Tengah 35,73 33,90 34,53 32,96 8,06 12,33 17,24 15,28 1,27 1,62 3,16 3,88

Sumba Barat
17 Daya 42,45 44,27 29,94 27,93 9,87 12,10 13,91 12,43 0,48 0,46 3,35 2,81
Memiliki Ijazah
Tidak Punya
Kabupaten / Diploma I- Diploma
No Ijazah SLTP
Kota SD SLTA II/Akademi/ IV/S1/S2/S
D-III 3
18 Nagekeo 23,27 24,05 41,77 41,04 11,47 11,07 14,17 15,12 2,51 2,34 6,80 6,38
Manggarai
19 Timur 20,62 16,95 60,27 58,88 8,43 7,41 6,60 11,06 0,69 1,97 3,38 3,73
20 Sabu Raijua 30,96 33,48 40,22 34,49 11,70 13,89 11,57 15,46 1,83 0,38 3,73 2,30
21 Malaka 31,63 31,28 35,52 29,99 8,49 12,75 16,74 19,90 1,15 1,05 6,47 5,02
14,1 15,6
22 Kota Kuang 3,51 2,90 20,59 19,44 13,70 11,93 44,52 46,59 3,56 3,51 1 2
Nusa
Tenggara
Timur 26,39 25,46 38,63 35,61 10,01 11,17 17,19 19,57 2,04 1,67 5,74 6,32

BAB II
SARANA KESEHATAN
BAB II
SARANA KESEHATAN
Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya didukung oleh

sarana dan prasaranan kesehatan yang memadai. Penyediaan sarana dan
prasarana kesehatan sebagai salah satu syarat pokok dalam upaya meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat secara umum yang harus dilakukan sera terus menerus
dari tahun ke tahun. Sarana kesehatan tersebut berupa Rumah Sakit, Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Balai Pengobatan serta Tenaga
Kesehatan.
Penyediaan sarana ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Dalam bab ini situasi sumber daya kesehatan disajikan melalui
gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.
Dalam Perarturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 menjelaskan bahwa

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) adalah wahana pemeberdayaan

masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh,dari dan
untuk masyarakat., sengan bimbingan dafi petugas puskesmas, lintas sektor dan
lembaga terkait lainnya. Proses dalam mewujudkan upaya pemberdayaan
masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan eksternal yang saling
berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dan dinamis. Salah satu faktor
eksternal dalam proses pemberdayaan masayarakat adalah pendampingan oleh
fasilitator pemberdayaan masyarakat. Peran fasilitator pada awal proses sangat aktif
tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat
sudah mampu menyelenggarakan UKBM secara mandiri dan menerapkan Perilaku
Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Salah satu UKBM yang paling aktif dan dikenal
masyarakat adalah Posyandu (Pos Layanan Terpadu), selain itu terdapat beberapa
jenis UKBM diantaranya Posyandu Lansia, Pos UKK (Unit Kesehatan Kerja),
Polindes (Pondok bersalin Desa), Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular).

1. Pusat Kesehatan Masyarakat
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayaan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakata dan upaya kesehatan
perorangan tingkat perseorangan, tingakt pertama dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tinginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan

pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Total
Puskesmas tahun 2014 jumlah Puskesmas 379 unit, jumlah Puskesmas Rawat
Inap sebanyak 179 unit dan Puskesmas non Rawat Inap sebanyak 200 unit. Tahun
2015 jumlah Puskesmas sebanyak 383 dengan jumlah Puskesmas Rawat Inap 190
unit dan puskesmas Non Rawat Inap 193 unit. Tahun 2016 menjadi 384 dengan

jumlah puskesmas Rawat Inap 194 unit dan puskesmas Non Rawat Inap 190 unit.
Tahun 2017 jumlah Puskesmas sebanyak 394 unit, dengan rincian Puskesmas
Rawat Inap sebanyak 195 unit dan Puskesmas Non Rawat Inap sebanyak 199 unit,
Tahun 2018 sebanyak dan pada tahun 2018 jumlah Puskesmas sebanyak 404 unit
yang terdiri dari puskesmas Rawat Inap sebanyak 189 unit dan puskesmas Non
Rawat Inap 215 unit dan Tahun 2019 jumlah Puskesmas 415 unit yang terdiri dari
puskesmas Rawat Inap 199 unit dan Non Rawat InaP 216 unit.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas,

beberapa Puskesmas non Rawat Inap ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas
Rawat Inap. Lokasi Puskesmas Rawat Inap ini ditempatkan di daerah yang jauh
dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta di wilayah
atau pulau-pulau yang terpencil. Rincian sarana-sarana pelayanan kesehatan ini
dapat kita lihat pada Lampiran Tabel 4 dan Gambar 2.1.

GAMBAR 2.1
JUMLAH PUSKESMAS RAWAT INAP DAN PUSKESMAS NON RAWAT INAP
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2015 - 2019
450
400
350
300 199 206 216
193 190
250 Non Rawat Inap
200 Rawat Inap
150
100 190 194 195 198 199
50
-
2015 2016 2017 2018 2019
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2019

2. Rumah Sakit
Sebagai upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain

dilakukan upaya promotif dan preventif, diperlukan juga upaya kuratif dan
rehabilitattif. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh
melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan
rujukan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang

klarifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, pengelompokan rumah sakit berdasarkan
penyelenggaraan, yaitu rumah sakit pemerintah, rumah sakit pemerintah daerah
dan rumah sakit swasta.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang

bergerak di bidang kuratif dan rehabilitatif, dan juga sebagai sarana pelayanan
kesehatan rujukan. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap fasilitas
pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit (umum dan khusus) dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Untuk mengetahui jumlah rumah sakit umum dan khusus

berdasarkan kepemilikannya pada periode tahun 2015-2019 dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 4 dan Gambar 2.2 di bawah ini.
GAMBAR 2.2
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2015-2019
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2019

Gambar 5.2 menunjukkan bahwa jumlah rumah sakit (Rumah Sakit
Pemerintah, Rumah Sakit Swasta dan Rusmah Sakit TNI/POLRI) tahun 2015-2019
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, di mana tahun 2015 jumlah rumah
sakit sebanyak 40 unit, tahun 2016 jumlah rumah sakit 40 unit, tahun 2017
sebanyak 44 unit, tahun 2018 bertambah menjadi 50 Unit dan pada tahun 2019
bertambah menjadi 52 unit.
3. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Rumah Sakit juga dikelompokan berdasarkan fasilitas dan kemampuan
pelayanan menjadi Kelas A,Kelas B, Kelas C, dan Kelas D. Tahun 2019 terdapat 1
rumah sakit kelas B yaitu RS Siloam Kupang, rumah sakit kelas C sebnayak 22
dan rumah sakit kelas D sebanyak 29 rumah sakit.

GAMBAR 2.3
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT MENURUT KELAS
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2019

GAMBAR 2.4
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN
Sumber : Profil Kesehatan Kab/KotaTahun 2019

GAMBAR 2.5
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT DAN JUMLAH TEMPAT TIDUR
Rincian Jumlah Kunjungna Rawat Jalan, Rawat Inap dan Jumlah Tempat
Tidur per kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran tabel 7 dan 8.

4. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM)
Posyandu, merupakan salah satu bentuk UKBM yang telah lama
dikembangkan dan paling dikenal di masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya di
masyarakat, Posyandu diharapkan dapat menyelenggarakan 5 (lima) program
prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi,
Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangan dan
penilaian kinerjanya, Posyandu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) Strata yaitu
Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.
Rincian Posyandu berdasarkan Strata Tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 10 dan Jumlah Posyandu menurut Strata Tahun 2015 sampai dengan 2019
dapat dilihat Gambar 2.6 dan rincian per kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat
pada Lampiran Tabel10.

GAMBAR 2.6
PERSENTASE POSYANDU AKTIF PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019

GAMBAR 2.7
JUMLAH POSYANDU MENURUT STARTA
TAHUN 2019
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 - 2019

Dari gambar 5.6 di atas persentase jumlah posyadu aktif tertinggi ada di
kabupaten Kupang dan terendah ada di kabupaten Ende. Rincian jumlah posyandu
berdasarkan strata per kabupaten/kota dapat dilihat pada Lampiran tabel 10.

BAB III
SDM KESEHATAN
BAB III
SUMBER DAYA KESEHATAN MASYARAKAT
TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jenis, jumlah maupun
kualitas diperlukan dalam pembangunan kesehatan. pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat membutuhkan tenaga kesehatan dengan disiplin ilmu yang
lengkap pula di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama maupun Lanjutan (FKTP
maupun L). Banyaknya institusi pendidikan baik yang dikelola pemerintah maupun
swasta, berdampak pada jumlah tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan di
FKTP maupun L.
Jumlah Tenaga Kesehatan yaitu Dokter Spesiais, Dokter Umum,Dokter Gigi

dan Dokter Gigi Spesialis, Perawat, Bidan, Tenaga Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan Lingkungan dan Tenaga Kesehatan Laninya dapat dilihat pada gambar
bawah ini dan rincian per kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11s/d
17.

Gambar 3.1
JUMLAH DOKTER SPESIALIS, DOKTER UMUM, DOKTER GIGI,DAN DOKTER GIGI
SPESIALISYANG MENYEBAR DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2019
Gambar 3.1 menunjukan bahwa jumlah tenaga medis di fasilitas kesehatan yang
memberikan pelayanan di Puskesmas sebanyak 686 orang dan Rumah Sakit
sebanyak 846 orang.

Gambar 3.2
PERKEMBANGAN JUMLAH PERAWAT DAN BIDAN
DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS
Gambar 3.2 menunjukan bahwa jumlah tenaga perawat dan bidan di fasilitas
kesehatan yang memberikan pelayanan di Puskesmas sebanyak 10.557 orang dan
Rumah Sakit sebanyak 3.721 orang.

Gambar 3.3
PERKEMBANGAN TENAGA KESMAS & KESLING
Gambar 3.3 menunjukan bahwa jumlah tenaga kesmas, kesling dan gizi di fasilitas
kesehatan yang memberikan pelayanan di Puskesmas sebanyak 1.623 orang dan
Rumah Sakit sebanyak 346 orang.

Gambar 3.4
PERKEMBANGAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DAN APOTEKER
Gambar 3.4 menunjukan bahwa jumlah tenaga kefarmasian dan apoteker di fasilitas
kesehatan yang memberikan pelayanan di Puskesmas sebanyak 616 orang dan
Rumah Sakit sebanyak 430 orang.

Gambar 3.5
RATIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDDUK
TAHUN 2019

Gambar 3.5 menjelaskan tentang ratio ketenagaan yang menyebar di 22
kabupaten/kota se provinsi nusa tenggara timur, ratio tenaga per 100.000 penduduk
paling banyak ada pada tenaga perawat diikuti tenaga bidan, sedangkan yang paling
rendah ada pada ratio tenaga apoteker dan spesiali gigi.

BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pembiayaan kesehatan

bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan. Pembiayaan Kesehatan merupakan besarnya dana
yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelom[ok dan masyarakay.
Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2015 sampai dengan 2019 terdapat berbagai sumber
pembiayaan kesehatan seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Sumber Pemerintah
Lain. Pada Tahun 2015 sebesar Rp.1.247.694.699.611, total anggaran bersumber APBD
Kabupaten/Kota sebesar Rp.1.015.461.992.311,- atau 81,38% dan pada tahun 2016 alokasi anggaran
kesehatan sebesar Rp. 2.517.429.213.899,- sedangkan total APBD Kabupaten/Kota sebesar
Rp.1.676.388.716.879,- atau 66,59%. Tahun 2017 alokasi anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota sebesar
Rp. 3.686.421.264.956,-, sedangkan total Kabupaten/Kota APBD sebesar Rp. 11.647.172.125.804, pada

Tahun 2018 alokasi anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota sebesar Rp 1.438.533.958.079 (APBD Murni
dan DAK Fisik dan Nonfisik dan pada tahun 2019 alokasi anggaran APBD kabupaten/kota sebesar Rp.
3.331.568.765.568 (96,99%), APBD Provinsi termasuk Dana DAK sebesar Rp. 103.329.289.000 (3,01%),
dana APBN Provinsi sebesara 42.587.160.000 (2,9%), Rincian Alokasi Anggaran tahun 2019 dapat
dilihat pada TAbel 19 dan paga gambar di bawah ini.

GAMBAR 4.1
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN TAHUN 2019
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2019

BAB V
KESEHATAN KELUARGA
BAB V
KESEHATAN KELUARAGA
Pembangunan Keluarga di lakukan dalam upaya untuk mewujudkan keluarga

yang berkualitas yang hidup dalam lingkungna yang sehat. Lingkungan yang sehat
akan menciptakan kondisi kesehatan dari setiap anggota keluarga sendiri dan hal ini
menjadi salah satu syrat dari kleuarga yang sehat.
Salah satu Prioritas pembangunan kesehatan adalah Ibu dan Anak. Ibu dan
Anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang
rentan, Hali ini terkait dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase
tumbuh kembang pada anak.
A. KESEHATAN IBU
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah ratio kematian 567an ibu selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan

dan nifas atau pengelolaannya. Tetapi bukan sebab lain seperti kecelakaan di setiap
100.000 kelahiran hidup.
Untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat
kesehatan masyarakat, karena berpengaruh terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan, baik sisi aksebilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan
angka kematian ibu dari tahun 2015 sampai dengan 2019. Kasus kematian ibu
tahun 2019 sebanyak 115 kasus dengan Angka Konversi Kematian Ibu sebesar 83
per 100.000 kelahiran hidup, artinya dalam dalam tahun 2019 ada kematian ibu
sebanyak 83 orang dari jumlah penduduk 5.456.203 yang meninggal.
Angka kematian Ibu senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan

sektor kesehatan, AKI mengacu pada jumlah kematian Ibu yang terkait dengan
proses kehamilan, persalinan dan nifas. Untuk melihat kecenderungan AKI di
Indonesia secara konsisten digunakan data hasil SKRT dan SDKI. Pada tahun 2002
– 2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002 – 2003), angka ini
menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007).

Selanjutnya pada tahun 2010, AKI turun menjadi 259 per 100.000 kelahiran hidup
(SP, 2010). Walaupun cenderung terus menurun, namun bila dibandingkan dengan
target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010 yaitu sebesar 125 per
100.000 kelahiran hidup, maka diperlukan upaya-upaya luar biasa untuk mengatasi
permasalahan ini.
Kasus Kematian Ibu dari Tahun 2015 sampai dengan 2019 mengalami
fluktuasi dari tahun ketahun, pada tahun 2015 kasus kematin ibu meningkat menjadi
178 kasus dengan Angka Kematian Ibu sebesar 163 per 100.000 Kelahiran Hidup,
pada tahun 2016 kasus kematian ibu menurun menjadi 177 kasus dengan Angka
Konversi Kematian Ibu sebesar 131 per 100.000 Kelahiran Hidup, pada tahun 2017
kasus kematian ibu menurun lagi menjadi 163 kasus dengan Angka Konversi
Kematian Ibu sebesar 120 per 100.000 Kelahiran Hidup, tahun 2018 kasus kematian
ibu meningkat lagi mnejadi 155 kasus dengan Angka Konversi Kematian Ibu
sebesar 161 per 100.000 Kelahiran Hidup dan tahun 2019 kasus Kematian Ibu
sebanyak 115 kasus dengan Angka Konversi Kematian ibu sebanyak83 per 100.000
Kelahiran Hidup. Rincian Kasus Kematian Ibu dari Tahun 2015-2019 dapat dilihat

pada Gambar 5.1. dibawah, ini dan rincian kasus kematian Ibu per kabupaten/kota
tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran tabel 21.
GAMBAR 5.1
KASUS KEMATIAN IBU
TAHUN 2015 – 2019

GAMBAR 5.2
ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KH
TAHUN 2015 – 2019
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 – 2019

GAMBAR 5.3
PENYEBAB KEMATIAN IBU
TAHUN 2019

Gambar 5.2 dan 5.3 menggambarkan kasus kematian ibu dari tahun 2015 sampai
dengan 2019, di mana penyebab kematian ibu palaing tinggi adalah perdarahan dan
diikuti dengan penyabab lain.
Upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dapat dilakukan dengan cara setiap
ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan
kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas
pelayanan kesehatan yang memadai. Gambaran uapaya kesehatan meliputi : 1).
Pelayanan kesehatan ibu hamil, 2). Pelayanan imunisasi Tetanus bagi wanita usia
subur dan ibu hamil, 3). Pelayanan kesehatan ibu bersalin, 4). pelayanan kesehatan ibu
nifas, (5) Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), dan (6) pelayanan kontrasepsi/KB.
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

 Ibu hamil mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan. Pelayanan ini dilakukan selama rentang usia kehamilan ibu yang

jenis pelayanannya dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester
pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Pelayanankesehatan ibu hamil
yang diberikan harus memenuhi jenis pelayanan sebagai berikut.
 Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.

 Pengukuran tekanan darah.
 Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLa).
 Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
 Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus sesuai
status imunisasi.
 Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
 Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
 Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk KB pasca persalinan).

 Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan
darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).
 Tatalaksana kasus sesuai indikasi.
Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal di tiap
trimester, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12
minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu),
dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai
menjelang persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.
Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga
kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit
empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester, dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan.
Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan

ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa
kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna
menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan
terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum
dan bidan) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti pedoman

pelayanan antenatal yang ada diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2018 proporsi pemeriksaan kehamilan

(K1,K1 ideal dan K4) pada perempuan berusia 10-54 tahun yang pernah hamil
menurut kabupaten/kota adalah paling tinggi ada pada kabupaten Ngada (98,65 %)
dan paling rendah ada di kabupaten ada pada kabupaten sumba barat daya
(74,70%) untuk K1, sedangkan K1 ideal proporsi pemeriksaan kehamilan palin
tinggi kabupaten nagekeo 84,41 dan paling rendah adalah kabupaten ende
(62,14%) sedangkan pelayanan ANC K4 proporsi tertinggi ada di kabupaten sikka
(74,30%) dan terendah di kabupaten sumba barat (28,01%). Proporsi pelayanan
ANC (K1,K1 ideal dan K4) Provinsi NTT adalah 94,02 % (K1), 71,87 % (K1 Ideal)
dan 62,15% (K4).
Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali pada

trisemester kedua dan dua kali pada trisemester ketiga. Angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Selama Tahun 2015 – 2019 cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Hali ini menunjukan bahwa adanya keberhasilan
dalam pelayanan ANC. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 & K4 per kabupaten/kota
tahun 2019 dapat dilihat pada gambar 5.2. di bawah ini dan dapat dilihat pada
lampiran tabel 23.

GAMBAR 5.4
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL K1 & K4
TAHUN 2019

2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil
Infeksi tetanus merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan kematian
bayi. Kematian karena infeksi tetanus ini merupakan akibat dari proses persalinan
yang tidak aman/steril atau berasal dari luka yang diperoleh ibu hamil sebelum
melahirkan. Sebagai upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah
satu faktor risiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan program
imunisasi Tetanus Toksoid Difteri (Td) bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu
hamil. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi mengamanatkan bahwa wanita usia subur dan ibu
hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang menjadi sasaran imunisasi
lanjutan. Imunisasi lanjutan merupakan ulangan imunisasi dasar untuk
mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpanjang usia perlindungan.
Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi Td berada pada
kelompok usia 15-39 tahun yang terdiri dari WUS hamil (ibu hamil) dan tidak hamil.
Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan
pelayanan antenatal. Imunisasi Td pada WUS diberikan sebanyak 5 dosis dengan
interval tertentu, berdasarkan hasil screening mulai saat imunisasi dasar bayi,
lanjutan

baduta, lanjutan BIAS serta calon pengantin atau pemberian vaksin mengandung “T”
pada kegiatan imunisasi lainnya. Pemberian dapat dimulai sebelum dan atau saat
hamil yang berguna bagi kekebalan seumur hidup.
Screening status imunisasi Td harus dilakukan sebelum pemberian vaksin.
Pemberian imunisasi Td tidak perlu dilakukan bila hasil screening menunjukkan
wanita usia subur telah mendapatkan imunisasi Td5 yang harus dibuktikan dengan
buku KIA, rekam medis, dan atau kohort. Kelompok ibu hamil yang sudah
mendapatkan Td2 sampai dengan Td5 dikatakan mendapatkan imunisasi Td2+.
Gambar 5.3 memperlihatkan cakupan imunisasi Td2+ pada ibu hamil. Rincian
cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 24.

GAMBAR 5.5
CAKUPAN IMUNISASI PADA IBU HAMIL
DI PROVINSI NTT TAHUN 2019
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2019

3. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus

Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya pada
ibu hamil. Cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-3) pada tahun 2019
dapat dilihat pada lampiran Tabel 27 dan Gambar 5.4 di bawah ini.

GAMBAR 5.6
CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL
TAHUN 2019
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2019

4. Pelayanan Ibu Bersalin
Selain pada masa kehamilan, upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan
kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan
kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan. Keberhasilan program ini diukur melalui indikator persentase persalinan
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menjamin ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar, sejak tahun 2015 setiap ibu bersalin diharapkan melakukan persalinan
dengan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas pelayanan
kesehatan. Oleh sebab itu, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun
2015-2019 menetapkan persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan (PF) sebagai salah satu indikator upaya kesehatan keluarga,
menggantikan indikator pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN).
Berikut ini disajikan gambaran cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan di

fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2019 (Gambar 5.7).

GAMBAR 5.7
CAKUPAN PERSALINAN DI FAILITAS KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
Sumber : Profil Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT Tahun 2019

Secara nasional, indikator Persalinan di Fasilitas Kesehatan telah
memenuhi target Renstra yang sebesar 82%. Terdapat kesenjangan yang cukup
jauh antara provinsi dengan capaian tertinggi dan terendah yaitu DKI Jakarta
(102%) dan Maluku (45,18%). Analisis kematian ibu pada tahun 2010
membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong persalinan dan
tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti
berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula jika
persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, juga akan semakin
menekan risiko kematian ibu.
Hasil Riskesdas 2018 memperlihatkan proporsi yang dimanfaatkan

perempuan usia 10-54 tahun saat bersalin menurut karakteristik Provinsi
Nusa Tenggara Timur paling tinggi ada di Puskesmas/Pustu (42,%) dengan
proporsi kkarakteristik paling tinggi yang melahirkan di puskesmas ada pada
usia remaja (10-19 tahun) yaitu 48,07%.

B. PELAYANAN KESEHATAN ANAK
a. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari)
minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28
hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar yang
terdiri dari tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ASI
eksklusif, pencegahan infeksi (perawatan mata, perawatan tali pusat, perawatan
kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, penyuluhan perawatan
neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

Berdasarkan Data Profil Kesehatan tahun 2019 cakupan KN1 dan KN3
adalah 94,4 % dan 94,9 %. Cakupan Kunjungan Neonatus per kabupaten/kota
dapat dilihat pada gambar 5.5. dibwah ini dan dapat dilihat pada lampiran tabel 34.

GAMBAR 5.8
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2019

b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Data kematian pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei karena
sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan kematian di fasilitas
kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Indikator ini terkait langsung
dengan tingkat kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Riset
Kesehatan Daerah (Riskesda), Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
dan Sensus Penduduk (SP).
Dalam beberapa tahun terakhir AKB di Indonesia telah banyak mengalami

penurunan yang cukup besar. AKB Nasional pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000
KH (SDKI 2007), pada tahun 2012 menurun menjadi 32 per 1.000 KH (SDKI 2012) .
Untuk Provinsi NTT Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 sebesar 57 per
1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007), walaupun angka ini sedikit lebih tinggi bila
dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Selanjutnya pada tahun 2010 (SP 2010) terjadi penurunan menjadi 39 per 1.000
KH, namun sangat disayangkan pada tahun 2012 menjadi 45 per 1.000 kelahiran
hidup (SDKI, 2012). Berarti terjadi lonjakan jika dibanding tahun 2010. Ini menjadi
tantangan yang berat baik bagi pemerintah daerah maupun semua instansi terkait
di NTT dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan kesejahteraan
penduduk di masa datang.
Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian bayi mengalami fluktuasi

dari tahun 2015 – 2019, pada tahun 2015 kasus kematinan bayi meningkat menjadi
1.488 kasus dengan Angka Konversi Bayi sebesar 10 per 1000 Kelahiran Hidup,
pada tahun 2016 mkasus kematian bayi menurun menjadi 704 kasus dengan
Angka Konversi Bayi sebesar 7,7 per 1000 Kelahiran Hidup, tahun 2018 kasus
kematian bayi meningkat menjadi 1.131 kasus dengan Angka Konversi Bayi sebsar
11,7 per 1000 Kelahiran Hidup dan dan pada tahun 2019 menurun signifikan
menjadi 556 dengan Angka Konversi Bayi 4,0 per 1000 Kelahiran Hidup. Jumlah
Kasus Kematian Bayi tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Gambar 5.6. dibawah ini
dan dapat dilihat pada lampiran tabel 35.

GAMBAR 5.9
KASUS KEMATIAN BAYI
TAHUN 2015 – 2019
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015-2019

GAMBAR 5.10
ANGKA KONVERSI KEMATIAN BAYI PER 1000 KH
TAHUN 2015 – 2019

c. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
AKABA menggambarkan tingkat peluang untuk meninggal pada fase antara

kelahiran dan sebelum usia lima tahun serta permasalahan kesehatan anak dan
faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit menular, dan kecelakaan. Indikator ini juga menggambarkan
tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besaran dan tingkat kemiskinan penduduk,
sehingga kerap kali dipakai untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan ekonomi
penduduk.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam

beberapa tahun terakhir terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada
tahun 1993 AKABA Nasional diperkirakan 81 per 1.000 kelahiran hidup dan turun
menjadi 44,7 pada tahun 2001 (Surkesnas, 2001). Selanjutnya turun lagi menjadi
44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007), dan terus turun
menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI, 2012).

Untuk Provinsi NTT, AKABA periode 2002–2012 mengalami fluktuasi. Hasil
Survei Kesehatan dan Rumah Tangga (SKRT) 1995 menunjukkan AKABA NTT
sebesar 81 per 1.000 kelahiran hidup yang menurun menjadi 68 per 1.000 kelahiran
hidup. Dari hasil SDKI 2002 - 2003 terjadi peningkatan menjadi 72 per 1.000
kelahiran hidup, dan kembali meningkat menjadi 80 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2007 (SDKI, 2007). Selanjutnya pada tahun 2012, AKABA NTT kembali
menurun menjadi 58 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun AKABA
NTT masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan AKABA nasional yakni 40 per
1,000 kelahiran hidup, namun penurunan AKABA NTT ini cukup bermakna.
Angka Kematian Anak Balita (AKABA) dari tahun 2015-2019 mengalami

fluktuasi yang cukup bervariasi. Pada tahun 2015 kasus kematian anak balita
menurun menjadi 208 kasus dengan Angka Konversi Kematian Anak Balita sebesar
3 per 1000 Kelahiiran Hidup, pada Tahun 2016 kasus kematian anak balita
meningkat lagi menjadi 893 kasus dengan Angka Konversi Kematian Anak Balita
sebesar 7 per 1000 Kelahiran Hidup, tahun 2018 kasus kematian Anak Balita
menurun drastis menjadi 159 kasus dengan Angka Konversi Kematian Anka Balita

sebesar 1,7 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2019 kasus kematian Anak
Balita sebanyak 113 kasus dengan Angka Konversi Kematian Anak Balita sebanyak
1,0 per 1000 Kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian anak balita tahun 2015-2019
dapat dilihat pada Gambar 5.11 dan dapat dilihat pada lampiran Tabel 31.

GAMBAR 5.11
KEMATIAN ANAK BALITA
TAHUN 2015 – 2019
Sumber ; Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015- 2019

GAMBAR 5.12
ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
TAHUN 2015 – 2019

d. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui

kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan, cakupan terhadap
balita yang ditimbang 73,% . Cakupan Balita ditimbang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini dan dapat dilihat pada lampiran tabel 43.

GAMBAR 5.13
CAKUPAN JUMLAH BALITA DITIMBANG
Sumber ; Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015- 2019

e. Pemberian Tablet Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan mata. Anak yang
menderita kekurangan vitamin A jika terserang penyakit campak, diare atau
penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat
mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk
menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan
vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu yang lama juga
akan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata yang jika tidak segera
ditangani dapat mengakibatkan kebutaan.
Cakupan Pemberian Vitamin A dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan
dapat dilihat pada lampiran tabel 44.

GAMBAR 5.14
CAKUPAN PEMBERIAN VIATAMIN A
TAHUN 2019

f. Pelayanan Keluarga Berencana
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia
subur seorang wanita biasanya antara umur 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk
mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kehamilan, wanita lebih
diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan KB
dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui kelompok
sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut
daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan
akseptor.
Cakupan KB Aktif tahun 2015 sampai dengan 2019 juga mengalami

penurunan dan peningkatkan dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan target
yang harus dicapai sebesar 70%, berarti sudah mencapai target. Rincian cakupan
peserta KB aktif menurut kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 34 & 35 dan Gambar 4.8. & 4.8.a.

GAMBAR 5.15
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF
TAHUN 2019

BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
BAB VI
PENEGENDALIAN PENYAKIT
Kesehatan merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi agar seseorang
dapat melakukan aktifitasnya dengan lancar. Oleh karena itu kesehatan menjadi salah
satu fokus utama pembangunan di bidang sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah secara berkesinambungan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan
dan menggalakkan banyak program agar status kesehatan masyarakat dapat
meningkat. Sasaran utama dalam pembangunan di bidang kesehatan adalah agar
semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah.
Upaya perbaikan kesehatan masyarakat secara strategis juga dilakukan melalui

peningkatan partisipasi masyarakat terutama golongan masyarakat yang
berpenghasilan rendah. Tanpa partisipasi aktif masyarakat maka program pemerintah
tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Dengan berbagai upaya tersebut
9
Profil Kesehatan NTT Tahun 2019 80
diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, yang pada
gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan penduduk secara umum. Oleh karena itu
seluruh pembangunan yang sedang digiatkan pemerintah diharapkan dapat
berakselerasi positif terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat, antara lain
dapat ditunjukkan melalui perubahan angka kematian bayi, angka kematian ibu
melahirkan, angka morbiditas yang nantinya dapat meningkatkan angka harapan hidup.
Beberapa faktor yang dapat memperburuk derajat kesehatan masyarakat adalah

rendahnya konsumsi makanan bergizi, kurangnya sarana kesehatan, keadaan sanitasi
dan lingkungan yang tidak layak. Faktor terpenting dalam upaya peningkatan kesehatan
ada pada manusianya yang bertindak sebagai subyek sekaligus objek pelayanan
kesehatan. Keadaan derajat kesehatan masyarakat Indonesia / NTT dapat disajikan
dalam beberapa Indiktor seperti pada tabel 3.1 berikut ini.
9
B. KESAKITAN/MORBIDITAS
Derajat kesehatan penduduk dapat juga dilihat dari angka kesakitan (morbiditas)
yang menunjukkan ada tidaknya keluhan kesehatan yang menyebabkan terganggunya
kegiatan sehari-hari baik dalam melakukan pekerjaan, bersekolah, mengurus rumah
tangga maupun aktifitas lainnya. Keluhan yang dimaksud mengindikasikan adanya jenis
penyakit tertentu yang dirasakan penduduk. Semakin tinggi angka morbiditas, maka
semakin banyak penduduk mengalami gangguan kesehatan. Hasil Susenas penduduk
tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kesakitan penduduk NTT sebesar 22,69%.
Angka ini menurun sebanyak 1,58% bila dibanding tahun 2011 yakni 24,27%. Rata-rata
lama hari sakit penduduk yang terganggu kesehatan dan aktifitasnya sehari-hari juga
mengalami penurunan dari 5,51 hari tahun 2011 menjadi 5,19 hari pada tahun 2012.
Lamanya hari sakit penduduk di perdesaan dan perkotaan tidak berbeda secara
signifikan yakni sekitar 5 hari. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa status atau
derajat kesehatan penduduk pada tahun 2012 lebih baik dibanding dengan tahun
sebelumnya. Konsekuensi dari membaiknya status kesehatan penduduk antara lain
9
penduduk menjadi lebih produktif dalam bekerja, juga biaya kesehatan yang harus
dikeluarkan berkurang. Data morbiditas dapat dilihat berdasarkan kunjungan pasien ke
Puskesmas dan Rumah Sakit.
1. Penyakit Menular
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan

surveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang
ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita.
Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan
pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk
peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam
upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini.
9
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain AFP, TB
Paru, Pneumoni, HIV/AIDS, Diare, Kusta, Dipteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum
(TN), Campak, Polio, Hepatitis B, DBD, Malaria dan Filariasis.
a. Penyakit TBC/TB Paru
TBC atau dikenal juga dengan Tuberkulosis adalah merupakan penyakit

menular yang disebabkan oleh basil tahan asam disingkat BTA nama lengkapnya
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang
yang telah terinfeksi basil TB. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang
pengendaliannya menjadi komitment global dalam MDGs.
Hampir 10 tahun lamanya Indonesia menempati urutan ke-3 dunia dalam hal
jumlah penderita tuberkulosis (TB). Baru pada tahun 2009 turun ke peringkat ke-5
dan masuk dalam milestone atau pencapaian kinerja 1 tahun Kementerian
Kesehatan. Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun
ke posisi lima dengan jumlah penderita TBC sebesar 429 ribu orang. Lima negara
dengan jumlah terbesar kasus insiden pada tahun 2009 adalah India, Cina, Afrika
9
Selatan, Nigeria dan Indonesia (sumber WHO Global Tuberculosis Control 2010).
"Tentu saja kasus TB masih banyak, tapi perbaikan peringkat ini merupakan sebuah
pencapaian," ungkap Menkes (Alm.) Endang Rahayu Sedyaningsih dalam evaluasi
kinerja 1 tahun Kementerian Kesehatan di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat
(22/10/2010). Dan pada Global Report WHO 2010, didapat data TB Indonesia,
Pada tawal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS

(Derectly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi penanggulangan
secara ekonomis paling efektif (cost efective), yang terdiri dari 5 (lima) elemen kunci
: 1) Komitmen politis; 2)Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3)
Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana
kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem Pencatatan dan pelaporan yang mampu
memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program
secara keseluruhan.
9
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case
Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan
dan diobati terhadap jumlah pasien BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah. Kementerian Kesehatan menetapkan target tersebut sebesar 73‰.
Angka Kasus TB Paru seluruhnya pada tahun 2015 berjumlah 5.392 kasus
(CNR 105.31 per 100.000 penduduk)atau ada 105 orang setiap 100.000 penduduk.
Pada tahun 2016 angka kasus TB Paru seluruhnaya berjumlah 1.320 kasusu ( CNR
25,37 per 100.000 penduduk atau terdapat 25 orang setiap 100.000 penduduk.
Pada tahun 2017 jumlah kasus TB paru seluruhnya sebesar 6.236 kasusu (117,94
per 100.000 penduduk) berarti ada 118 orang dalam 100.000 penduduk. Angka
kasus ini menunjukan bahwa ada peningkatan sebanyak 4.916 kasus, tahun 2018
jumlah kasus TB Paru meningkat menjadi 6.833 kasus dan pada tahun 2019
sebanyak 7.024 kasus. Kabupaten/Kota dengan dengan jumlah semua kasus
tuberkulosis terdaftar dan diobati. Kasus TB tertinggi ada di kota kupang dan
terendah ada di kabupaten sabu Raijua dan ada satu kabupaten yaitu rote ndao
9
tidak ada kasus . Rincian kasus TB, pengobatan Tb, angka kesembuhan dan
keberhasilan pengobatan dapat dilihat pada tabel 52.
9
GAMBAR 6.1
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS TERDAFTAR DAN DIOBATI*)
TAHUN 2019
9
WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Derectly Observed Treatment
Short-course) sebagai strategi penanggulangan secara ekonomis paling efektif (cost
efective), yang terdiri dari 5 (lima) elemen kunci : 1) Komitmen politis;
2)Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka
pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat,
termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan OAT yang
bermutu; 5) Sistem Pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian
terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Keberhasilan program TB Paru ini, salah satu indikatornya yang diukur
adalah Angka Kesembuhan (Cure rate), yang ditargetkan setiap tahun 90%. Pada
tahun 2015 angka kesembuhan menjadi (66,30 %), pada tahun 2016 angka
kesembuhan sebesar (52,81%), tahun 2017 angka kesembuhan sebesar (76,80%),
pada tahun 2018 angka kesembuhan sebesar (72,4%) dan pada tahun 2019 angka
kesembuhan sebesar (67,5%). Artinya pada tahun 2019 4,5 % terjadi penurunan
angka kesembuhan penderita Tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis.
9
Gambaran cakupan kesembuhan (Cure Rate) per Kab/Kota Tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel Lampiran 52 dan Gambar 6.2 di bawah ini :
GAMBAR 6.2
CAKUPAN ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
& PENGOBATAN LENGKAP TUBERKOLOSIS
TAHUN 2019

9
Dalam program TB Paru Angka keberhasilan pengobatan TB (success rate)
yang diukur dari pengobatan lengkap (complete rate) yang telah dilakukan
penderita TB Paru. Succes Rate untuk 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2015 sampai
dengan 2019 dengan capaian sebagai berikut : pada tahun 2015 sebesar 86,83 %
berarti telah terjadi penurunan dari tahun 2014, sedangkan pada tahun 2016
menjadi sebesar 87,79 %, terjadi peningkatan sedikit dibanding tahun 2015, pada
tahun 2017 84,05%, tahun 2018 menjadi 3.529 kasus (33,4%). dan tahun 2019
menjadi 5.266 (80,1%), artinya Succes rate ini belum mencapai target. Gambaran
keberhasilan pengobatan (Success Rate) per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 52.
9
b. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)/Pneumonia
Infeksi saluran pernapasan akut disebabkan oleh virus atau bakteri.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli).Penyakit ini
diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau
nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. Pada Riskesdas 2007, Nusa
Tenggara Timur juga merupakan provinsi tertinggi period prevalence ISPA. Period
prevalence ISPA di Provinsi Nusa Tenggara Timur menurut Riskesdas 2013 (41,7
%) tidak jauh berbeda dengan 2007, dimana Kabupaten/kota yang tertinggi
prevalensi ISPA-nya adalah Sumba Tengah (69 %) dan terendah Manggarai (22
%). Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari
5 tahun.
Pola 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di rumah sakit umum daerah maupun
data survei (SDKI dan Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Penyakit
ISPA juga masih merupakan penyebab utama pada kematian bayi dan balita di
Nusa Tenggara Timur (Surkesnas 2001). Diketahui bahwa (80% - 90%) dari seluruh
9
kasus kematian ISPA disebabkan Pneumoni dan merupakan penyakit yang akut
dan kualitas penatalaksanaannya belum memadai.
Dalam program ISPA ini, bahwa diperkirakan dari jumlah Balita yang ada,
akan terdapat 10 % penderita ISPA pada Balita. Cakupan penemuan dan
penanganan Pneumonia pada balita mengalamai fluktuasi dari tahun 2014 – 2017.
Pada tahun 2014 sebesar 3.714 kasus (13%), tahun 2015 sebanyak 3.079 kasus
(4,94%), tahun 2016 sebanyak 3.683 kasus (5,87%) dan tahun 2017 sebesar 6.059
kasus (9,99%), tahun 2018 sebanyak 3.529 kasus (33,4%) dan pada tahun 2019
sebanyak 5.137 kasus (18,6%) . Hal ini menunjukan bahwa ternd penemuan dan
penanganan pnumonia cenderung turun pada tahun 2019. Gambaran Cakupan
Penemuan dan Penangan Pneumonia pada balita per Kabupaten/Kota pada tahun
2019 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 53 dan Gambar 6.4 berikut ini.
9
GAMBAR 6.3
TREND PENEMUAN DAN PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI NTT
TAHUN 2019

9
C. Penyakit Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(HIV/AIDS)
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi
tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga
sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Virusnya sendiri
bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan
virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai

HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3
metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT).
9
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung
antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan
tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim
(vaginal, anal ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi,
antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui, serta bentuk kontak
lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS umumnya lebih berat bila

dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya. Kadang-kadang
hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada petugas kesehatan atau
sukarelawan, yang terlibat dalam merawat orang yang hidup dengan HIV/AIDS
(ODHA).
Perkembangan penyakit HIV/AIDS terus menunjukkan peningkatan

meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan.
Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra
9
pembangunan ekonomi di Provinsi NTT, meningkatnya perilaku seksual yang tidak
aman dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif lainnya) melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat risiko
penyebaran HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung

es (iceberg phenomena) yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil
daripada jumlah penderita yang sebenarnya. Di Provinsi NTT jumlah penderita
HIV/AIDS yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti.
Jumlah kasus HIV-AIDS dari tahun 2015 sampai dengan 2019 selalu ada
kasus baru, pada tahun 2015 penderita HIV menjadi 1.865 dan AIDS menjadi
2.343, pada tahun 2016 kasus HIV menjadi sebesar 395 kasus, sedangkan kasus
AIDS sebesar 345,pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 657 kasus
dan kasus AIDS sebanyak 354 kasus, pada tahun 2018 kasus HIV sebanyak 599
kasus dan AIDS sebnayak 288 kasus dan pada tahun 2019 kasus HIV sebanyak
741 kasus .Hal ini menunjukan bahwa kasus HIV dan AIDS setiap tahun terjadi
9
peningkatan yang signifikan. Penularan HIV ini salah satunya dapat terjadi melalui
donor darah, oleh karena itu dibutuhkan data Diskrining donor darah terhadap HIV
untuk mengetahui berapa persen pendonor darah yang ditemukan penderita HIV
menurut kelompok umur. Namun sangat disayangkan data ini tidak tersedia,
disebabkan salah satunya sistem pencatatan dan pelaporan ini belum optimal dan
belum terjadi koordinasi yang baik.
Indikator Pengendalian HIV-AIDS dalam Renstra Dinkes. Provinsi NTT
diukur dengan Formula bahwa penemuan HIV pada penduduk dewasa (umur 15 –
49 tahun) per 1000 penduduk adalah untuk HIV sebesar 0,10/00, sedangkan AIDS
sebesar 0,20/00 . Gambaran kasus baru AIDS pada tahun 2019 dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 54 dan 55.
d. Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan
9
Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf dan
anggota gerak dan mata. Diagnosa kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi
sebagai berikut : a) Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati
rasa; b) Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa
dan kelemahan/kelumpuhan otot; c) Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan
jaringan kulit.
Dalam Program Kusta ini dikenal dengan Case Detection Rate (CDR) atau
angka penemuan kasus Kusta. Penyakit Kusta di kenal dengan dua type yaitu Multi
Basiler (MB) dan Pausi Basiler (PB). Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan menetapkan 2 (dua) kelompok beban Kusta yaitu
Provinsi dengan beban Kusta tinggi (high endemic) jika Newly Case Detection Rate
(NCDR) ≥ 10 per 100.000 penduduk dan Kusta rendah (low endemic) jika NCDR ≤
10 per 100.000 penduduk.
Pada tahun 5 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2015 sampai dengan 2019
dilaporkan bahwa kasus Kusta mengalami fluktuasi, pada tahun 2015 sebanyak
9
306 kasus (CDR 5,98 per 100.000 penduduk), sedangkan pada tahun 2016
menurun lagi menjadi 261 Kasus (CDR 5,02 per 100.000 penduduk)., tahun 2016
meningkat menjadi 384 kasus (CDR 7,26 per 100.000 penduduk), tahun 2018
menurun menjadi 350 kasus (CDR 6,5 per 100.000 penduduk) dan pada tahun
2019 sebanyak 362 kasus (CDR 6,6 per 100.000 penduduk). Rincian Kasus Kusta
per Kabupaten/Kota Tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran Tabel 57-60.
e. AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan

kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas, kemudian berakhir pada kelumpuhan.
Ditjen. PP & PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator surveilans AFP
yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate menimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15
tahun. Dalam mendukung upaya sertifikasi bebas polio ini, Provinsi NTT telah
melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi Polio secara rutin dan Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP). Dimana
kinerja Surveilans AFP Provinsi NTT sampai saat ini telah melampaui target
9
Nasional dengan kinerja baik berdasarkan hasil penilaian Kementerian Kesehatan RI
dan Tim WHO.
Ditjen. PP & PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator

surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate menimal sebesar 2/100.000
anak usia < 15 tahun. Dalam 5 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2014 – 2018
gambaran tentang kasus Non Polio AFP Rate di Provinsi NTT mengalami
fluktuasi, pada tahun 2014 kasus sebesar 65 kasus ( 3,74 per 100.000 anak usia <
15 tahun), pada tahun 2015 menurun lagi menjadi sebesar 37 kasus (2,06 per
100.000 anak usia < 15 tahun), pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 40 kasus
(2,21 per 100.000 penduduk kelompok umur < 15 tahun), pada tahun 2017 menurun
menjadi (1,75 per 100.000 penduduk kelompok umur <15 tahun) dan tahun 2018
meningkat lagi menjadi 51 kasus (6,4 per 100.000 penduduk kelompok umur <15
tahun). Penemuan kasus Non Polio AFP Rate untuk Provinsi NTT tahun 2014 –
2018 masih baik, kerana selalu mencapai target Renstra yaitu Non Polio AFP Rate ≥
2 per 100.000 pada anak usia di bawah 15 tahun. Kasus AFP per Kabupaten/Kota
9
tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 61 dan Gambar 6.4 di
bawah ini.
GAMBAR 6.4
AFP RATE
PROVINSI NTT TAHUN 2015 – 2019
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 - 2019

9
Dari gambar 6.4 diatas dapat dilihat bahwa Kasus AFP Non Polio yang
paling tinggi penemuannya pada tahun 2018, sedangkan yang terendah ada
pada tahun 2019. Jika dilihat dari rincian per Kabupaten yang ada pada
Lampiran tabel 61 bahwa Kasus AFP Non Polio dari tahun 2019 ditemukan
paling tertinggi penemuan kasus sada pada kabupaten ende sebanyak 16 kasus
AFP Non Polio.
f. Filariasis
Penyakit Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa

cacing Filaris, yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wucherria bancrofti, Brugaria
malayi dan Brugaria timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening).
Filaria menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing Filaria dalam
tubuhnya. Di dalam tubuh manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa
dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki,
tungkai, payudara, lengan dan organ genital.
9
Kasus baru tahun 2015 sebesar 68 kasus, pada tahun 2016 tidak ada
kabupaten/kota yang melaporkan, tahun 2017 terdapat 15 kasus, tahun 2018
sebanyak 23 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 4 kasus. Rincian kasus per
kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran tabel 67.
2. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
a. Hepatitis B
Hepatitis adalah penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A,
B, C, D atau E. Hepatitis dapat menimbulkan gejala demam, lesu, hilang nafsu
makan, mual, nyeri pada perut kanan atas, disertai urin warna coklat yang
kemudian diikuti dengan ikterus (warna kuning pada kulit dan/sklera mata karena
tingginya bilirubin dalam darah). Hepatitis dapat pula terjadi tanpa menunjukkan
gejala (asimptomatis).
Kasus Hepatitis B pada tahun 2019 sebanyak 1.133 kasus ada di kabupaten
Flores Timur sebanyak 153 kasus dan Manggarai sebanyak 733 kasus pada.
9
Rincian kasus per kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran Tabel
62.
b. Difteri
Penyakit Difteri merupakan salah satu Penyakit yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Dipteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae yang
menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit ini memilki gejala sakit
leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan
tumbuhnya membrane kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran
pernafasan. Pada Tahun 2019 tidak ada kasus Difteri. Rincian kasus per
kabupaten/kota tahun 2018 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 62.
c. Pertusis
Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari merupakan salah satu
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit ini
9
disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pada tahun 2019 tidak ada
kasus Pertusis Rincian kasus per kabupaten/kota tahun 2018 dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 62.
d. Tetanus Neonatorum (TN)
Tetanus Neonatorum (TN) merupakan salah satu Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit ini disebabkan oleh basil
Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi
bayi yang baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali
pusat dengan alat yang tidak steril. Umumnya kasus TN banyak ditemukan di
negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan rendah.
Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus tetanus neonatorum. Rincian

kasus per kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 62.
e. Campak
9
Campak merupakan salah satu kasus PD3I yang disebabkan oleh virus
campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan
dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang
telah terinfeksi.
Campak ini juga merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan

kejadian luar biasa (KLB). pada tahun 2015 menurun menjadi sebesar 284
kasus, sedangkan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi sebesar 329
kasus dan pada tahun 2017 menurun menjadi 78 kasus, 2018 suspek campak
sebanyak 110 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 36 kasus . Rincian kasus
per kabupaten/kota tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 62.
9
GAMBAR 6.5
KASUS CAMPAK DI PROVINSI NTT
TAHUN 2015– 2018

9
3. Penyakit Potensial Kejadian Luar Biasa/KLB
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit berpotensi KLB/wabah

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes
aegypty. Penyakit ini menyerang sebagian besar anak usia < 15 tahun, namun
dapat juga menyerang orang dewasa.
Kasus DBD pada tahun 2015 meningkat menjadi sebesar 665 kasus (13
per 100.000 penduduk), pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi sebesar 1.213
(23,3 per 100.000 penduduk), tahun 2017 menurun menjadi 542 kasus (10,3 per
100.000 penduduk), pada tahun 2018 menurun meningkat menjadi 1.603 kasus
(29,8 per 100.000 penduduk) dan pada tahun 2019 sebanyak 4.832 kasus (88,5
per 100.000 penduduk). Jika dibandingkan dengan capaian Renstra Dinkes NTT
belum mencapai target yang seharusnya sebesar 8 per 100.000. Rincian kasus
DBD pada tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 65 dan Gambar 6.6
dibawah ini.
9
GAMBAR 6.6
ANGKA KESAKITAN DBD
DI PROVINSI NTT TAHUN 2015 – 2019
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2015 - 2019
9
Dari Gambar 6.8 tersebut di atas dapat kita lihat bahwa Angka Kesakitan
tertinggi ada pada tahun 2019 dengan jumlah kasus sebanyak 4.832 kasus dan
yang meninggal sebnayak 64 orang .
b. Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses
selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila
jumlah feses lebih besar dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih,
atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Dari
hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa karakteristik berdasarkan kelompok umur pada
kelompok balita (> 5 tahun), penderita diare ini lebih banyak menyerang balita yang
tinggal di pedesaan sedangkan berdasarkan jenis kelamin lebih banyak menyerang
anak laki-laki.
Gambaran penanganan kasus diare lima tahun terakhir yaitu tahun 2015 -
2019 sebagai berikut : pada tahun 2015 penderita diare yang ditemukan dan
ditangani sebanyak 98.918 kasus (90 %), pada tahun 2016 diperkirakan kasus
diare meningkat lagi menjadi 111.355, yang ditangani sebanyak 91.938
9
(82,6%),pad atahun 2017 meningkat lagi menjadi 113.148 kasus dan yang
ditanganin80.2019 kasus (70,9%), pada tahun 2018 menurun menjadi 145.031
kasus dan yang ditangani sebanyak 102.617 (70,75%) dan pada tahun 2019
sebanyak 72.321 kasus (66,5%). Gambaran Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita Diare dapat dilihat pada Lampiran Tabel 56 dan gambaran tentang
persentase capaian target penemuan diare pada Gambar 6.7
9
GAMBAR 6.7
TREND CAKUPAN PENDERITA DIARE YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI
DI PROVINSI NTT TAHUN 2015 – 2019
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 - 2019
9
c. Penyakit Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global.
Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena sering
menimbulkan KLB, berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta
dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini dapat bersifat akut, laten atau
kronis. Kepada responden yang menyatakan “tidak pernah didiagnosis malaria
oleh tenaga kesehatan” ditanyakan apakah pernah menderita panas disertai
menggigil atau panas naik turun secara berkala, dapat disertai sakit kepala,
berkeringat, mual, muntah dalam waktu satu bulan terakhir atau satu tahun
terakhir.
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah

kesehatan di Provinsi NTT, dimana penyakit ini masih menjadi penyebab
kematian bagi bayi, balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas
tenaga kerja. Penyakit ini juga salah satu penyakit menular yang upaya
9
pengendaliannya menjadi komitment global dalam Millenium Development Goals
(MDGs).
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang

biak dalam sel darah marah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria
(Annopheles) betina. Hampir 90% desa di Provinsi NTT hampir 100% desa
endemis malaria. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa
terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan
komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan
dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku
masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Kementerian Kesehatan telah menetapkan Stratifikasi endemisitas malaria
berdasarkan Annual Parasite Incidences (API) suatu wilayah di Indonesia
menjadi 4 (empat) strata yaitu :
1. Endemis Tinggi bila API > 5 %. (per 1000 penduduk)
9
2. Endemis Sedang bila API 1 - 5 %. (per 1000 penduduk)
3. Endemis Rendah bila API 0 - 1 %. (per 1000 penduduk)
4. Non Endemis bila tidak ada penularan malaria
Sejak tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menggunakan Indikator API di seluruh
Provinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, API
mengalami penurunan yang signifikan. Pada periode 2014 – 2018 Provinsi NTT
memiliki API yang semakin menurun. Pada tahun 2015 API 7 %, pada tahun 2016
menurun lagi menjadi 6 %. Tahun 2017 menurun lagi menjadi 3,77% dan pada
tahun 2018 menurun lagin menjadi 3,2 % dan pada tahun 2019 menurun lagi
menjadi 1,6 %. Target yang dicapai pada Renstra Dinkes. Provinsi NTT sebesar
17,7 %, artinya telah mencapai target. Angka ini sangat bermakna karena diikuti
dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah
peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah (konfirmasi laboratorium).
Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan
pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian malaria dalam mencapai eliminasi
9
malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi dengan laboratorium.
Hasil konfirmasi malaria positip ini dilakukan dengan pemriksaan mikroskop oleh
tenaga mikroskopis dan dipstik bagi puskesmas yang tidak di dukung tenaga
miroskopis. Setiap pasien yang positip ini barulah bisa diberi dengan pengobatan
program seperti Artesunat dan Cloroquin. Rincian kasus malaria ini dapat dilihat
pada Lampiran Tabel 66 dan periode Tahun 2015 – 2019 dapat dilihat pada
gambar 6.8 berikut ini.
9
GAMBAR 6.8
ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) PER 1000 PENDUDUK
PADA TAHUN 2015 - 2019
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2015 - 2019
9
3. Penyakit Tidak Menular
Pada akhir-akhir ini negara yang sedang berkembang tidak hanya mengalami
permasalahan tentang penyaikt menular, saat ini juga penyakit tidak menular menjadi
beban bagi bangsa Indonesia. Untuk perkembangan penyakit tidak menular ini, telah
dilakukan juga pendeteksian dini terhadap penyakit tidak menular ini, baik di
Posbindu, maupun di Puskesmas.Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit
kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang
dan perkembangan yang umumnya lambat. Empat jenis PTM utama menurut WHO
adalah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke),
kanker, diabetes (DM) dan penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru
obstruksi kronis). (WHO media centre, update 2013). Di dalam Profil Kesehatan
sejak tahun 2013 telah dilakukan pengumpulan data untuk penyakit tidak menular ini
seperti Kanker Payudara dan leher rahindan, hipertensi (darah tinggi) serta Obesitas
(kegemukan). Namun sayangnya kondisi data yang tersedia belum begitu valid.
9
a. Hipertensi
Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran, dilakukan pengukuran tekanan
darah/tensi menggunakan alat pengukur/tensimeter digital. Hipertensi adalah
suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara
kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan,
penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ
vital seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan sebagai hipertensi jika pernah
didiagnosis menderita hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga
kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita
hipertensi tetapi saat diwawancara sedang minum obat medis untuk tekanan
darah tinggi (minum obat sendiri). Kriteria hipertensi yang digunakan pada
penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil
pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya berlaku untuk umur ≥ 18 tahun, maka
prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah dihitung hanya
9
pada penduduk umur ≥ 18 tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah
dilakukan pada penduduk umur ≥ 18 tahun .
Hasil Riskesdas tahun 2018 prevalensi menurut diagnosis , minum obat
dan hasil pengukuran pada penduduk usia >18 tahun di Provinsi NTT sebesar
7,2 persen (diagnosis), &,4 persen (minum obat) dan 27,7 persen (pengukuran).
Pada Tahun 2019 kasus penderita Hipertensi dilayani dari hasil estimasi
sebanyak 189.781 kasus (18,3%). Kabupaten/Kota tertinggi kasus Hipertensi ada
pada kabupaten Lembata 23.754 kasus dan terendah ada pada kabupaten
manggarai timur 2.383 kasus, sedangkan kabupaten sumba barat daya tidak
melapor. Rincian penyakit Hipertensi inii dapat dilihat pada Lampiran Tabel 68.
b. Peyandang Diabetes Melitus (DM)
Penyakit DM adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah

melebihi normal dan cenderung tinggi. Penyakit Diabetes adalah salah satu
penyakit metabolisme yang mampu menyerang siapa saja. Sebanyak 350 juta
9
orang di seluruh dunia mengidap penyakit diabetes ini. Sekitar 3-4 juta orang
meninggal karena kadar gula darah yang tinggi pada tahun 2004. Lebih dari 80
persen kematian akibat penyakit diabetes terjadi pada negara dengan tingkat
penghasilan menengah dan rendah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan akibat DM akan meningkat dua klai lipat selama peride 2005-
2030.
Hasil Riskesdas Tahun 2013 dan 2018 menunujkan bahwa prevalensi

Diabetis Melitus untu NTT sebnayak 1,2 persen dan 0,86 persen berdasarkan
diagnosis dokter pada penduduk >15 tahun.
Pada Tahun 2019 jumlah penderita DM sebanyak 30.557 orang dengan

penderita DM yang mendaptkan pelayanan kesehatan sesuai standart sebanyak
21.874 orang (71,6%). Kabupaten/Kota tertinggi kasus DM ada pada Kabupaten
Lembata dengan jumlah penderita sebnayak 4.637 orang dan yang
mendapatkan pelayanan 4.637 orang (100%) dan terendah ada pada kabupaten
sumba tengah sebanyak 97 orang dan yang mendapat pelayanan sebanyak 62
9
orang (63,9%). Rincian kasus per kabupaten/kota dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 69.
c. Pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara
Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel/jaringan yang tidak

terkendali, terus bertumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati). Sel kanker
dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar.
Pemeriksaan leher rahim dan payudara ini dilakukan pada kelompok umur 30 –
50 tahun, dengan menggunkan metode IVA .
Pada tahun 2019 pemeriksaan leher rahim dan payudara sebanyak
50.055 kasus (8,7%) dengan Iva Postif sebanyak 1.575 kasus (3,1%), curiga
kanker sebanyak 148 kasus (0,3%) dan tumor/benjolan sebanyak 123 kasus
(0,2%). Rincian kasus per kabupaten/kota dapat dilihat pada Lampiran Tabel 70.
9
BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN
BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

menegaskan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi- tingginya.
Lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum, harus bebas dari unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan, diantaranya limbah (cair, padat, dan gas), sampah yang
tidak diproses sesuai dengan persyaratan, vektor penyakit, zat kimia berbahaya,
kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi, air yang tercemar, udara yang
tercemar, dan makanan yang terkontaminasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya
pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial. Sedangkan menurut WHO, kesehatan lingkungan meliputi
seluruh faktor fisik, kimia, dan biologi dari luar tubuh manusia dan segala faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan
lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan.
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan
kewilayahan dalam menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan ditetapkan pada media lingkungan yang meliputi air, udara, tanah,
pangan, sarana dan bangunan, serta vektor dan binatang pembawa penyakit.
Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai
pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat
dimana pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling
kompleks, kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya
yaitu dari hulu yang berasal dari kebijakan dan pembangunan fisik dari berbagai
lintas sektor ikut serta berperan (Perindustrian, Lingkungan Hidup, Pertanian,
Pekerjaan Umum- Perumahan Rakyat dan lainnya) hingga ke hilir yaitu dampak
kesehatan. Kementerian Kesehatan sendiri fokus kepada pengelolaan dampak
kesehatan.

1. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) menyatakan bahwa STBM adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan. Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku
masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Sejak tahun 2006,
pemerintah Indonesia melakukan upaya-upaya peningkatan akses sanitasi. Salah
satu upaya Kementerian Kesehatan adalah melakukan perubahan arah kebijakan
pendekatan sanitasi dari yang sebelumnya memberikan subsidi (project driven)
menjadi pemberdayaan masyarakat yang fokus pada perubahan perilaku Stop
Buang Air Besar Sembarangan menggunakan metode CLTS (Community Led Total
Sanitation). Belajar dari pengalaman implementasi CLTS melalui berbagai program
yang dilakukan oleh pemerintah bersama NGO (Non-Governmental Organization),
maka pendekatan CLTS selanjutnya dikembangkan dengan menambahkan 4
(empat) pilar perubahan perilaku lainnya yang dinamakan Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM), selanjutnya Pemerintah menetapkan STBM menjadi kebijakan
nasional pada tahun 2008, yang kemudian diperbarui dan diperkuat dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 3 Tahun 2014 tentang
STBM.
Masyarakat menyelenggarakan STBM secara mandiri dengan berpedoman
pada Pilar STBM yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit
dan keracunan. Pilar STBM terdiri atas perilaku:
1. Stop Buang Air besar sembarangan tempat
2. Cuci tangan oakai sabun
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
5. Pengamanan Limbah CairRumah Tangga
Masyarakat yang didukung oleh pemerintah dan berbagai pihak seperti LSM,
swasta, perguruan tinggi, media, dan organisasi sosial lainnya merupakan pelaku
utama STBM. Dukungan yang diberikan meliputi pengembangan kapasitas,
pengembangan pilihan teknologi, memfasilitasi pengembangan mekanisme jejaring
pemasaran, pengembangan media, fasilitasi pemicuan, dan pertemuan-pertemuan
pembelajaran antar pihak. Berbagai dukungan tersebut telah terbukti mampu
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam membangun sarana sanitasi sesuai

kemampuan. STBM digunakan sebagai sarana pemerintah dalam pencapaian akses
sanitasi menuju universal access pada akhir tahun 2019.
Data dari Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2019 memperlihatkan hasil
bahwa jumlah desa yang melaksanakan STBM sebanyak 2.732 desa (81,5%),
Desa Stop BABS sebanyak 1.483 desa (44,2%), dan Desa STBM sebanyak 940
desa (28%). Rincian dapat di lihat pada Lampiran Tabel 74 dan Gambar 7.1.

GAMBAR 7.1
JUMLAH DESA/KELURAHAN & CAPAIAN
DESA/KELURAHAN YANG MELAKSANAKAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
TAHUN 2019

2. Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Tempat– tempat umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum yang
digunakan untuk kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan, antara lain
Pasar, rakyat,sekolah fasyankes, terminal, bandara, stasiun,pelabuhan,

bioskop,hotel dan tempat umum lainnya. TTU yang memenuhi syrat kesehatan
adalah tempat dan fasilitas umum minimal sarana pendidikan dan pasar rakyat
yang memnuhi syarat kesehatan. TTU dinyatakan sehat apabila memenuhi
persyaratan fisiologis, psikologis, dan dapat mencegah penularan penyakit antar
pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya serta memenuhi persyaratan
dalam mencegah terjadinya masalah kesehatan. Pemerintah Daerah minimal
wajib mengelola tempat – tempat umum, yaitu sarana pendidikan rakyat dan
pasar rakyat.

Gambar 7.2 menunjukan jumlah Tempat Tempat Umum tahun 2019
yang ada sebanyak 15.029 buah, yang memenuhi syarat 9.497 buah (63,2%).
Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan yang ada sebanyak 8.625 buah, yang
memenuhi syarat hygiene sanitasi sebanyak 5.632 buah (65,3%). Jumlah dan
persentase Tempat Tempat Umum & Tempat Pengelolaan Makanan sehat
menurut Kabupaten/Kota tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran Tabel 75.
3. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memiliki potensi yang cukup besar untuk
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari
makanan yang dihasilkannya. TPM adalah usaha pengelolaan makanan yang
meliputi jasa boga dan katering, rumah makan dan restoran, depot air minum,
kantin, dan makanan jajanan . Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098 Tahun
2003 tentang Persyaratan Hhogiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi:
Persyaratan lokasi dan bangunan, persyaratan fasilitas sanitasi, persyaratan
dapur rumah makan dan gudang, persyaratan bahan makanan dan makanan

jadi, persyaratan pengolahan makanan, persyaratan penyimpanan bahan
makanan jadi, persyaratan penyajian makanan jadi, persyaratan peralatan yang
digunakan.
Salah satu aspek dalam menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan
secara terstruktur dan terukur dengan mewujudakn tempat pengelolaan
makanan yang memenuhi syarat kesehatan .
4. Air Minum
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Air minum merupakan air yang dikonsumsi manusia dalam
memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah
air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Permenkes tersebut juga
menyatakan bahwa penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang

diproduksinya aman bagi kesehatan. Penyelenggara air minum diantaranya
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, dan/atau
individual yang menyelenggarakan penyediaan air minum.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 menyatakan bahwa
air minum yang aman (layak) bagi kesehatan adalah air minum yang memenuhi
persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia, dan radioaktif. Secara fisik, air minum
yang sehat adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna serta memiliki total
zat padat terlarut, kekeruhan, dan suhu sesuai ambang batas yang ditetapkan.
Secara mikrobiologis, air minum yang sehat harus bebas dari bakteri E.Coli dan total
bakteri koliform. Secara kimiawi, zat kimia yang terkandung dalam air minum
seperti besi, aluminium, klor, arsen, dan lainnya harus di bawah ambang batas
yang ditentukan. Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak boleh melebihi
0,1 becquerel per liter (Bq/l) dan kadar gross beta activity tidak boleh melebihi 1
Bq/l.

Rumah tangga harus memiliki akses air minum layak dan bersih dalam
mendukung kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kebutuhan air
minum, tidak hanya dilihat dari kuantitasnya tetapi juga dari kualitas air minum.
Pemenuhan kebutuhan air minum di rumah tangga dapat diukur dari akses air
minum layak.
Akses air minum yang layak dan bersih diperoleh dari sumber air
minum yang terlindungi meliputi air ledeng (keran), hydrant umum, keran umum,
terminal air, penampungan air hujan atau mata air dan sumur terlindung, sumur
bor/pompa yang memiliki jarak minimal 10 meter dari sarana pembuangan kotoran,
penampungan limbah, dan tempat penampungan atau pembuangan sampah. Air
kemasan, air yang diperoleh dari penjual keliling, serta air dari sumur atau mata air
tak terlindung bukan termasuk dalam kriteria akses air minum layak dan bersih.
Persentase rumah tangga dengan akses air minum layak sebesar 22.342
(78,1%), persentase rumah tangga dengan akses air minum layak tertinggi ada di
kota kupang dan kabupaten ngada,sedangkan kabupaten/kota dengan persentase

rumah tangga menurut akses air minum layak terendah adalah kabupaten sikka
(9,3%). Rincian lengkap tentang persentase rumah tangga menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2019 dapat dilihat pda Lampiran Tabel 72 dan Gambar 7.4.

RESUME PROFIL KESEHATAN
TAHUN 2019
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
2
1 Luas Wilayah 1.107.738 Km Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 3.353 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 2.702.264 2.753.939 5.456.203 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 5 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 64 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 34,8 34,3 35 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 8,8 7,0 8 % Tabel 3
b. SMA/ MA 9,9 7,3 9 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 1,2 0,5 1 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,5 0,6 1 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,8 0,5 1 % Tabel 3
f. S1/Diploma IV 2,1 1,8 2 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,4 0,2 0 % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 49 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 44 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 199 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 205 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 507 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 1.029 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 309 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 77 % Tabel 6
PROFIL KESEHATAN PROVINSI NTT TAHUN 2019 136

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 93,4 84,2 92 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 7,3 10,7 9 % Tabel 5
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 30,8 22,0 25 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 17,6 13,2 14 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 40 % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS 53 Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS 4 Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3 Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaan obat vaksin & essensial 1 % Tabel 9
II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

27 Jumlah Posyandu 10.307 Posyandu Tabel 10
28 Posyandu Aktif 53 % Tabel 10
29 Rasio posyandu per 100 balita 2 per 100 balita Tabel 10
30 Posbindu PTM 2.326 Posbindu PTM Tabel 10
III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

31 Jumlah Dokter Spesialis 202 176 352 Orang Tabel 11
32 Jumlah Dokter Umum 347 581 928 Orang Tabel 11
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) 6 per 100.000 penduduk Tabel 11
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 67 159 226 Orang Tabel 11
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 4 per 100.000 penduduk Tabel 11
36 Jumlah Bidan 6.371 Orang Tabel 12
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 117 per 100.000 penduduk Tabel 12
38 Jumlah Perawat 2.941 6.748 9.689 Orang Tabel 12
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 178 per 100.000 penduduk Tabel 12
40 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat 373 575 948 Orang Tabel 13
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 331 454 785 Orang Tabel 13
42 Jumlah Tenaga Gizi 200 653 853 Orang Tabel 13
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 213 833 1.046 Orang Tabel 15

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 69 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 70 % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan 3.538.266.759.568 Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 106 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita 2.845.414.083.981 Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 0 0 139.136 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 1000,0 1000,0 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 115 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 82,7 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 70,8 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 56,2 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 40,6 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 66,7 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 65,3 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 64,2 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 63,4 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 66,1 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 46,1 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 38 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 18 % Tabel 29

V.2 Kesehatan Anak
64 Jumlah Kematian Neonatal 398 267 665 neonatal Tabel 31
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 335 221 556 bayi Tabel 31
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 408 281 689 Balita Tabel 31
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) #DIV/0! #DIV/0! 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
70 Penanganan komplikasi Neonatal 37,2 35,1 39 % Tabel 30
71 Bayi baru lahir ditimbang 95,1 96,6 96 % Tabel 33
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5,8 6,0 6 % Tabel 33
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 93,6 95,3 94 % Tabel 34
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98,5 91,3 95 % Tabel 34
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 64 % Tabel 35
76 Pelayanan kesehatan bayi 74,1 75,2 75 % Tabel 36
77 Desa/Kelurahan UCI 74 % Tabel 37
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi 77,1 77,8 77 % Tabel 39
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 72,1 76,5 74 % Tabel 39
80 Bayi Mendapat Vitamin A 106 % Tabel 41
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A 67 % Tabel 41
82 Pelayanan kesehatan balita 58,4 56,5 57 % Tabel 42
83 Balita ditimbang (D/S) 77,3 78,1 78 % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 20 % Tabel 44
85 Balita pendek (TB/umur) 30 % Tabel 44
86 Balita kurus (BB/TB) 9 Tabel 44
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/MI 84 % Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 SMP/MTs 82 % Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 SMA/MA 76 % Tabel 45
90 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 6 % Tabel 45

V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut
91 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 25,5 34,5 30 % Tabel 48
92 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) 45,8 51,3 49 % Tabel 49
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
100
kesehatan sesuai standar % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 129 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC #DIV/0! % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak #DIV/0! % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 70,6 63,6 68 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 40,9 45,2 43 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus
80
TBC 79,4 81,2 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 2 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 19 % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar pneumonia min
1
60% % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 409 332 741 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 222 147 369 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 187 77 264 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 67 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 51 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 226 136 362 Kasus Tabel 57
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 8 5 7 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 6 % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 62 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 12 % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 8 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 1 per 10.000 Penduduk Tabel 59
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 71,1 80,0 75 % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 58,1 52,1 56 % Tabel 60

VI.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi
117 AFP Rate (non polio) < 15 tahun 2 per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 61
118 Jumlah kasus difteri 0 0 - Kasus Tabel 62
119 Case fatality rate difteri #DIV/0! % Tabel 62
120 Jumlah kasus pertusis 0 0 - Kasus Tabel 62
121 Jumlah kasus tetanus neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 62
122 Case fatality rate tetanus neonatorum - % Tabel 62
123 Jumlah kasus hepatitis B 299 834 1.133 Kasus Tabel 62
124 Jumlah kasus suspek campak 22 14 36 Kasus Tabel 62
125 Insiden rate suspek campak 0,4 0,3 1 per 100.000 penduduk Tabel 62
126 KLB ditangani < 24 jam 82 % Tabel 63
VI.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

127 Angka kesakitan (incidence rate) DBD 47,0 41,5 89 per 100.000 penduduk Tabel 65
128 Angka kematian (case fatality rate) DBD 1,1 1,5 1 % Tabel 65
129 Angka kesakitan malaria (annual parasit incidence ) 0,9 0,8 2 per 1.000 penduduk Tabel 66
130 Konfirmasi laboratorium pada suspek malaria 105 % Tabel 66
131 Pengobatan standar kasus malaria positif 93 % Tabel 66
132 Case fatality rate malaria 0,0 0,0 - % Tabel 66
133 Penderita kronis filariasis 428 492 797 Kasus Tabel 67
VI.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular

135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Kesehatan 15,2 21,2 18 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
72
standar % Tabel 69
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 7,5 % perempuan usia 30-50 tahun
Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 3,1 % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,2 % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 17 % Tabel 71

VII KESEHATAN LINGKUNGAN
142 Sarana air minum dengan risiko rendah dan sedang 58 % Tabel 72
143 Sarana air minum memenuhi syarat 78 % Tabel 72
144 KK dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat) 214 % Tabel 73
145 Desa STBM 28 % Tabel 74
146 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 63 % Tabel 75
147 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 65 % Tabel 76

TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2019
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0-4 328.079 316.568 644.647 103,6

2 5-9 311.256 301.914 613.170 103,1
3 10 - 14 302.492 296.068 598.560 102,2
4 15 - 19 283.693 270.167 553.860 105,0
5 20 - 24 250.268 237.968 488.236 105,2
6 25 - 29 197.764 197.131 394.895 100,3
7 30 - 34 168.179 178.139 346.318 94,4
8 35 - 39 157.865 174.822 332.687 90,3
9 40 - 44 144.234 163.575 307.809 88,2
10 45 - 49 133.670 148.180 281.850 90,2
11 50 - 54 119.231 129.872 249.103 91,8
12 55 - 59 100.749 108.510 209.259 92,8
13 60 - 64 77.787 83.154 160.941 93,5
14 65 - 69 53.896 58.929 112.825 91,5
15 70 - 74 35.955 42.306 78.261 85,0
16 75+ 37.146 46.636 83.782 79,7
NTT 2.702.264 2.753.939 5.456.203 98,1
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 64
Sumber: - BPS Provinsi NTT

TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2019
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 1.760.437 1.839.389 3.599.826
2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 612.436 630.629 1.243.065 34,8 34,3 34,5
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 226.811 197.666 424.477 12,9 10,7 11,8
b. SD/MI 286.535 296.935 583.470 16,3 16,1 16,2
c. SMP/ MTs 155.709 128.860 284.569 8,8 7,0 7,9
d. SMA/ MA 173.971 134.212 308.183 9,9 7,3 8,6
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 20.881 9.174 30.055 1,2 0,5 0,8
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 9.237 11.679 20.916 0,5 0,6 0,6
g. AKADEMI/DIPLOMA III 13.602 10.032 23.634 0,8 0,5 0,7
h. S1/DIPLOMA IV 36.490 32.336 68.826 2,1 1,8 1,9
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 7.838 4.272 12.110 0,4 0,2 0,3

TABEL 6
PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
TAHUN 2019
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

NO RUMAH SAKIT JUMLAH
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 49 39 79,6

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 1 33,3
NTT 52 40 76,9

TABEL 7
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

TAHUN 2019
JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI

PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
NO NAMA RUMAH SAKITa TEMPAT (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 100 2560 3446 6006 24 45 69 19 26 45 9,375 13,0586 11,4885 7,42188 7,54498 7,49251
RS TNI AD/WIRASAKTI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS TNI AL 103 1069 1332 2401 4 5 9 3 2 5 3,74181 3,75375 3,74844 2,80636 1,5015 2,08247
RS TNI AU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS BHAYANGKARA 106 3637 2973 6610 23 34 57 15 25 40 6,32389 11,4363 8,6233 4,12428 8,40901 6,05144
RS MAMAMI 50 1426 2715 4141 3 2 5 1 1 2 2,10379 0,73665 1,20744 0,70126 0,36832 0,48298
RS DEDARI 53 1726 6145 7871 10 9 19 4 3 7 5,79374 1,46461 2,41392 2,3175 0,4882 0,88934
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 53 1477 1899 3376 6 4 10 3 2 5 4,06229 2,10637 2,96209 2,03114 1,05319 1,48104
RSUD W.Z YOHANIS 302 5247 7847 13094 543 513 1056 366 377 743 103,488 65,3753 80,6476 69,7541 48,0438 56,7435
RS. KARTINI 40 1308 1322 2630 3 5 8 0 0 0 2,29358 3,78215 3,04183 0 0 0
RS. LEONA 99 10454 3956 14410 75 47 122 6 4 10 7,17429 11,8807 8,46634 0,57394 1,01112 0,69396
RS. SILOAM 140 4895 4258 9153 225 130 355 115 72 187 45,9653 30,5308 38,7851 23,4934 16,9093 20,4305
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 83 987 1373 2360 21 23 44 13 21 34 21,2766 16,7516 18,6441 13,1712 15,295 14,4068
TIMOR TENGAH SELATAN
RSUD SoE 120 1594 2794 4388 63 51 114 37 25 62 39,5232 18,2534 25,9799 23,212 8,94775 14,1294
RS MUDAR IGNASIA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TIMOR TENGAH UTARA
RSUD KEFAMENANU 104 1693 1875 3568 105 101 206 71 67 138 62,0201 53,8667 57,7354 41,9374 35,7333 38,6771
RS UMUM NAOB 50 336 137 473 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS LEONA 99 1772 2030 3802 12 13 25 12 14 26 6,77201 6,40394 6,57549 6,77201 6,89655 6,83851
4 BELU
RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD 174 5415,5 5415,5 10831 181 150 331 99,5 99 198,5 33,4226 27,6983 30,5604 18,3732 18,2809 18,327
RS Sito Husada 66 1756,5 1757 3513,5 13 13 26 10 11 21 7,40108 7,39898 7,40003 5,69314 6,26067 5,97695
RSK Marianum Halilulik 50 1495 1495 2990 16 13 29 6 7 13 10,7023 8,69565 9,699 4,01338 4,68227 4,34783
RS TNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 MALAKA
RSUD BETUN 118 2197 1088 3285 78 68 146 40 37 77 35,503 62,5 44,4444 18,2066 34,0074 23,4399
6 ALOR
RSUD KALABAHI 116 2451 3677 6128 162 146 308 69 48 117 66,0955 39,7063 50,2611 28,1518 13,0541 19,0927
RS BERGERAK MOLA 18 84 143 227 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS PRATAMA WAILAWAR 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 109 1790 1821 3611 43 57 100 29 41 70 24,0223 31,3015 27,6932 16,2011 22,5151 19,3852
RS BUKIT LEWOLEBA 50 427 619 1046 5 2 7 1 1 2 11,7096 3,23102 6,69216 2,34192 1,61551 1,91205
RS KUSTA ST. DAMIAN 50 8 4 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 105 1690 3893 5583 128 88 216 85 59 144 75,7396 22,6047 38,6889 50,2959 15,1554 25,7926
9 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 202 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS St. Elisabeth Lela 50 900 1288 2188 0 0 0 25 21 46 0 0 0 27,7778 16,3043 21,0238
RS St. Gabriel Kewapante 93 1995 2674 4669 49 40 89 25 29 54 24,5614 14,9589 19,0619 12,5313 10,8452 11,5656
10 ENDE
BLUD RSUD ENDE 145 4564,5 4564 9128,5 100 136 236 94 90 184 21,9082 29,7984 25,8531 20,5937 19,7195 20,1567
RSUD SANTO ANTONIUS JOPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 NAGEKEO
RSUD AERAMO 50 277 393 670 11 10 21 8 5 13 39,7112 25,4453 31,3433 28,8809 12,7226 19,403
12 NGADA
RSUD BAJAWA 101 2745 4875 7620 147 126 273 56 55 111 53,5519 25,8462 35,8268 20,4007 11,2821 14,5669
13 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 137 5489 9269 14758 220 150 370 131 90 221 40,0802 16,183 25,0711 23,8659 9,70979 14,9749
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 60 680 315 995 24 22 46 15 11 26 35,2941 69,8413 46,2312 22,0588 34,9206 26,1307
14 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 47 954 1012 1966 1 3 4 1 3 4 1,04822 2,96443 2,03459 1,04822 2,96443 2,03459
RS SILOAM LABUAN BAJO 95 2526 3399 5925 87 40 127 26 8 34 34,4418 11,7682 21,4346 10,293 2,35363 5,7384
15 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 130 2766 4568 5320 96 90 186 70 58 128 34,7072 19,7023 34,9624 25,3073 12,697 24,0602
RS KRISTEN LINDIMARA 91 2124 2949 16604 43 31 74 18 20 38 20,2448 10,512 4,45676 8,47458 6,78196 2,28861
RSU IMMANUEL SUMBA 50 1157 1213 2370 14 10 24 8 6 14 12,1003 8,24402 10,1266 6,91443 4,94641 5,90717
16 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 79 754 945 1699 47 33 80 6 4 10 62,3342 34,9206 47,0865 7,95756 4,2328 5,88582
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 134 3418 3461 6879 146 128 274 77 67 144 42,715 36,9835 39,8314 22,5278 19,3586 20,9333
RS KRISTEN LENDE MORIPA 84 3003 4099 7102 46 36 82 17 12 29 15,318 8,78263 11,546 5,66101 2,92754 4,08336
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS REDA BOLO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 57 742 1392 2134 35 35 70 15 20 35 47,1698 25,1437 32,8022 20,2156 14,3678 16,4011
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA 65 471 913 1384 30 36 66 20 24 44 63,6943 39,4304 47,6879 42,4628 26,287 31,7919
KABUPATEN/KOTA 4043 92061 111344 212921 2839 2445 5284 1616,5 1465 3081,5 30,8384 21,9591 24,8167 17,5591 13,1575 14,4725

TABEL 8
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

TAHUN 2019
JUMLAH
PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA
NO NAMA RUMAH SAKITa TEMPAT
(HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TIDUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 100 6.006 23.711 34.590 65,0 60 2 6
RS TNI AD/WIRASAKTI 0 0 0,0 0 0 0
RS TNI AL 103 2.401 8.253 6.075 22,0 23 12 3
RS TNI AU 0 0 0 0 0,0 0 0 0
RS BHAYANGKARA 106 6.610 21.138 19.633 54,6 62 3 3
RS MAMAMI 50 4.141 11.034 15.296 60,5 83 2 4
RS DEDARI 53 7.871 14.943 13.822 77,2 149 1 2
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 53 3.376 10.142 12.479 52,4 64 3 4
RSUD W.Z YOHANIS 302 13.094 59.330 68.648 53,8 43 4 5
RS. KARTINI 40 2.630 5.922 6.585 40,6 66 3 3
RS. LEONA 99 14.410 29.050 54.544 80,4 146 0 4
RS. SILOAM 140 9.153 35.323 37.458 69,1 65 2 4
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 83 2.360 2.360 6.110 7,8 28 12 3
3 TIMOR TENGAH SELATAN
RSUD SoE 120 4.388 19.143 19.143 43,7 37 6 4
RS MUDAR IGNASIA 0 0 0 0 0,0 0 0 0
RSUD KEFAMENANU 104 3.568 3.568 15.213 9,4 34 10 4
RS UMUM NAOB 50 473 473 13.244 2,6 9 38 28
RS LEONA 99 3.802 3.802 24.988 10,5 38 9 7
5 BELU
RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD 174 10.831 3.406 3.406 5,4 62 6 0
RS Sito Husada 66 3.514 9.907 9.907 41,1 53 4 3
RSK Marianum Halilulik 50 2.990 8.370 8.370 45,9 60 3 3
RS TNI 0 0 0 0 0,0 0 0 0
6 MALAKA
RSUD BETUN 118 3.285 3.301 10.795 7,7 28 12 3
7 ALOR
RSUD KALABAHI 116 6.128 25.425 31.553 60,0 53 3 5
RS BERGERAK MOLA 18 227 292 292 4,4 13 28 1
RS PRATAMA WAILAWAR 15 0 0 0 0,0 0 0 0
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 109 3.611 12.849 10 32,3 33 7 0
RS BUKIT LEWOLEBA 50 1.046 2.302 3 12,6 21 15 0
RS KUSTA ST. DAMIAN 50 12 26 3 0,1 0 1519 0

9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 105 5.583 23.992 23.423 62,6 53 3 4
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 202 0 0 0 0,0 0 0 0
RS St. Elisabeth Lela 50 2.188 6.890 8.847 37,8 44 5 4
RS St. Gabriel Kewapante 93 4.669 0 0 0,0 50 7 0
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE 145 9.129 29.707 30.248 56,1 63 3 3
RSUD SANTO ANTONIUS JOPU 0 0 0 0 0,0 0 0 0
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 50 670 2.672 2.014 14,6 13 23 3
13 NGADA
RSUD BAJAWA 101 7.620 26.082 26.341 70,8 75 1 3
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 137 14.758 41.344 43.500 82,7 108 1 3
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 60 995 5.253 3.958 24,0 17 17 4
15 MANGGARAI BARAT
RSUD KOMODO 47 1.966 5.320 5.320 31,0 42 6 3
RS SILOAM LABUAN BAJO 95 5.925 22.258 16.604 64,2 62 2 3
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 130 5.320 33.251 22.002 70,1 41 3 4
RS KRISTEN LINDIMARA 91 16.604 16.651 17.611 50,1 182 1 1
RSU IMMANUEL SUMBA 50 2.370 8.321 6.128 45,6 47 4 3
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 100 6.006 9.026 9.005 24,7 60 5 1
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 0 0 47.674 37.981 0,0 0 0 0
RS KRISTEN LENDE MORIPA 120 4.388 24.802 24.268 56,6 37 4 6
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 0 0 0 0 0,0 0 0 0
RS REDA BOLO 104 3.568 0 0 0,0 34 11 0
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 99 3.802 2.134 4.426 5,9 38 9 1
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA 174 10.831 4.043 5 6,4 62 5 0
KABUPATEN/KOTA 4.221 222.318 623.490 693.848 40,47 52,67 4,13 3,12

TABEL 9
PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL

TAHUN 2019
JUMLAH KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN

NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS ESENSIAL*
1 2 3 4
1 KOTA KUPANG 11 v
2 KUPANG 26 v
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 v
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 v
5 BELU 17 v
6 MALAKA 20 v
7 ALOR 26 v
8 LEMBATA 9 v
9 FLORES TIMUR 21 v
10 SIKKA 25 v
11 ENDE 24 v
12 NAGEKEO 7 v
13 NGADA 19 v
14 MANGGARAI TIMUR 29 v
15 MANGGARAI 23 v
16 MANGGARAI BARAT 21 v
17 SUMBA TIMUR 22 v
18 SUMBA TENGAH 8 v
19 SUMBA BARAT 10 v
20 SUMBA BARAT DAYA 17 v
21 ROTE NDAO 12 v
22 SABU RAIJUA 6 v
JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI
415 22
80% OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL
NTT 22
% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL 100%
Keterangan: *) beri tanda "V" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial ≥80%
*) beri tanda "X" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial <80%
*) jika puskesmas tersebut tidak melapor, mohon dikosongkan atau tidak memberi tanda "V" maupun "X"

TABEL 10
JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS

TAHUN 2019
STRATA POSYANDU JUMLAH

JUMLAH POSYANDU AKTIF*
NO KABUPATEN/KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI POSBINDU
PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % PTM**
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 11 7 2,2 139 44,1 151 47,9 18 5,7 315 169 53,7 31
2 KUPANG 26 7 0,9 67 9,1 554 75,2 109 14,8 737 663 90,0 157
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 123 14,5 387 45,7 279 32,9 58 6,8 847 337 39,8 170
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 5 1,0 91 17,8 416 81,3 0 0,0 512 416 81,3 176
5 BELU 17 19 4,4 97 22,7 159 37,1 153 35,7 428 312 72,9 74
6 MALAKA 20 21 4,5 54 11,5 376 80,2 18 3,8 469 394 84,0 90
7 ALOR 26 148 32,6 175 38,5 107 23,6 24 5,3 454 131 28,9 60
8 LEMBATA 9 0 0,0 90 28,5 226 71,5 0 0,0 316 226 71,5 63
9 FLORES TIMUR 21 1 0,2 113 21,1 415 77,6 6 1,1 535 421 78,7 213
10 SIKKA 25 39 6,0 171 26,4 350 54,0 88 13,6 648 438 67,6 97
11 ENDE 24 365 56,9 254 39,6 14 2,2 8 1,2 641 22 3,4 9
12 NAGEKEO 7 5 1,7 121 40,2 167 55,5 8 2,7 301 175 58,1 111
13 NGADA 19 23 6,1 191 51,1 153 40,9 7 1,9 374 160 42,8 152
14 MANGGARAI TIMUR 29 0 0,0 79 14,0 482 85,2 5 0,9 566 487 86,0 140
15 MANGGARAI 23 0 0,0 343 59,4 219 38,0 15 2,6 577 234 40,6 246
16 MANGGARAI BARAT 21 0 0,0 126 26,5 310 65,3 39 8,2 475 349 73,5 349
17 SUMBA TIMUR 22 184 32,2 231 40,5 152 26,6 4 0,7 571 156 27,3 37
18 SUMBA TENGAH 8 2 1,0 39 20,0 142 72,8 12 6,2 195 154 79,0 32
19 SUMBA BARAT 10 57 22,3 174 68,0 21 8,2 4 1,6 256 25 9,8 12
20 SUMBA BARAT DAYA 17 49 10,6 258 55,7 119 25,7 37 8,0 463 156 33,7 0
21 ROTE NDAO 12 41 10,5 326 83,4 15 3,8 9 2,3 391 24 6,1 107
22 SABU RAIJUA 6 0 0,0 211 89,4 25 10,6 0 0,0 236 25 10,6 0
NTT 415 1.096 10,6 3.737 36,3 4852 47,1 613 5,9 10.307 5.474 53,1 2.326
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1,6
*Posyandu aktif: posyandu purnama + mandiri
**PTM: Penyakit Tidak Menular

TABEL 11
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TAHUN 2019
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 0 0 0 12 32 44 12 32 44 2 15 17 0 0 0 2 15 17
2 KUPANG 0 0 0 4 16 20 4 16 20 0 8 8 0 0 0 0 8 8
3 TIMOR TENGAH SELATAN 0 0 0 5 18 23 5 18 23 1 3 4 0 0 0 1 3 4
4 TIMOR TENGAH UTARA 0 0 0 9 17 26 9 17 26 10 5 15 0 0 0 10 5 15
5 BELU 0 0 0 9 14 23 9 14 23 1 8 9 0 0 0 1 8 9
6 MALAKA 0 0 0 13 15 28 13 15 28 3 3 6 0 0 0 3 3 6
7 ALOR 0 0 0 14 14 28 14 14 28 1 3 4 0 0 0 1 3 4
8 LEMBATA 0 0 0 8 7 15 8 7 15 1 3 4 0 0 0 1 3 4
9 FLORES TIMUR 0 0 0 7 15 22 7 15 22 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 SIKKA 0 0 0 11 21 32 11 21 32 3 6 9 0 0 0 3 6 9
11 ENDE 0 0 0 16 20 36 16 20 36 3 10 13 0 0 0 3 10 13
12 NAGEKEO 0 0 0 3 13 16 3 13 16 1 4 5 0 0 0 1 4 5
13 NGADA 0 0 0 4 14 18 4 14 18 4 3 7 0 0 0 4 3 7
14 MANGGARAI TIMUR 1 0 1 4 11 15 5 11 16 2 1 3 0 0 0 2 1 3
15 MANGGARAI 0 0 0 7 14 21 7 14 21 7 11 18 0 0 0 7 11 18
16 MANGGARAI BARAT 0 0 0 7 10 17 7 10 17 1 5 6 0 0 0 1 5 6
17 SUMBA TIMUR 0 0 0 17 16 33 17 16 33 0 7 7 0 0 0 7 7
18 SUMBA TENGAH 0 0 0 4 7 11 4 7 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT 3 4 7 9 23 32 12 27 39 12 13 25 0 0 0 12 13 25
20 SUMBA BARAT DAYA 0 0 0 8 15 23 8 15 23 1 2 3 0 0 0 1 2 3
21 ROTE NDAO 0 0 0 9 9 18 9 9 18 0 4 4 0 0 0 0 4 4
22 SABU RAIJUA 0 1 1 3 4 7 3 5 8 0 1 1 0 0 0 0 1 1
PUSKESMAS 4 5 9 183 325 508 187 330 517 53 116 169 0 0 0 53 116 169
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 5 10 15 4 13 17 9 23 32 0 4 4 0 0 4 4
RS TNI AD/WIRASAKTI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS TNI AL 8 5 13 4 8 12 12 13 25 0 1 1 1 0 1 1 1 2
RS TNI AU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS BHAYANGKARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS MAMAMI 9 7 16 5 6 11 14 13 27 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS DEDARI 8 6 14 2 6 8 10 12 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 12 4 16 5 11 16 17 15 32 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RSUD W.Z YOHANIS 18 29 47 16 24 40 34 53 87 1 7 8 0 1 1 1 8 9
RS. KARTINI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS. LEONA 14 12 26 5 6 11 19 18 37 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RS. SILOAM 25 21 46 6 17 23 31 38 69 0 2 2 1 1 2 1 3 4
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD SoE 5 4 9 11 21 32 16 25 41 1 4 5 0 0 0 1 4 5
RS MUDAR IGNASIA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD KEFAMENANU 8 2 10 2 6 8 10 8 18 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS UMUM NAOB 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS LEONA 5 4 9 3 8 11 8 12 20 1 0 1 0 0 0 1 0 1

5 BELU
RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD 4 7 11 7 6 13 11 13 24 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS Sito Husada 1 3 4 3 2 5 4 5 9 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RSK Marianum Halilulik 2 4 6 2 3 5 4 7 11 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS TNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MALAKA
RSUD BETUN 5 3 8 5 8 13 10 11 21 3 3 6 0 0 0 3 3 6
7 ALOR
RSUD KALABAHI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS BERGERAK MOLA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS PRATAMA WAILAWAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 5 8 13 7 8 15 12 16 28 0 1 1 0 1 1 0 2 2
RS BUKIT LEWOLEBA 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KUSTA ST. DAMIAN 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 4 5 9 3 7 10 7 12 19 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 7 8 15 11 17 28 18 25 43 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RS St. Elisabeth Lela 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS St. Gabriel Kewapante 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD SANTO ANTONIUS JOPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 NGADA
RSUD BAJAWA 6 3 9 2 8 10 8 11 19 1 1 2 0 0 0 1 1 2
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 3 5 8 3 10 13 6 15 21 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RS SILOAM LABUAN BAJO 5 1 6 6 6 12 11 7 18 0 1 1 0 0 0 0 1 1
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 9 6 15 11 7 18 20 13 33 0 1 1 1 0 1 1 1 2
RS KRISTEN LINDIMARA 2 0 2 1 3 4 3 3 6 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RSU IMMANUEL SUMBA 3 0 3 4 2 6 7 2 9 0 1 1 0 0 0 0 1 1
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 4 1 5 2 7 9 6 8 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 7 7 14 9 10 19 16 17 33 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RS KRISTEN LENDE MORIPA 5 4 9 2 4 6 7 8 15 0 1 1 0 0 0 0 1 1
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 5 1 6 7 6 13 12 7 19 1 1 0 0 0 0 1 1
RS REDA BOLO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 4 1 5 7 10 17 11 11 22 0 3 3 0 0 0 0 3 3
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RUMAH SAKIT 198 171 369 164 256 420 362 427 789 11 39 50 3 4 7 14 43 57
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NTT 202 176 352 347 581 928 549 757 1.306 64 155 310 3 4 8 67 159 226
b
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,5 17,0 23,9 5,7 0,1 4,1
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3;
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali

TABEL 12
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN

TAHUN 2019
a
PERAWAT
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 17 137 154 232
2 KUPANG 77 160 237 381
3 TIMOR TENGAH SELATAN 139 142 281 378
4 TIMOR TENGAH UTARA 60 170 230 374
5 BELU 88 184 272 456
6 MALAKA 92 218 310 314
7 ALOR 38 80 118 163
8 LEMBATA 31 120 151 261
9 FLORES TIMUR 111 329 440 504
10 SIKKA 49 250 299 346
11 ENDE 82 199 281 262
12 NAGEKEO 37 155 192 206
13 NGADA 69 326 395 393
14 MANGGARAI TIMUR 246 393 639 311
15 MANGGARAI 245 392 637 705
16 MANGGARAI BARAT 126 187 313 228
17 SUMBA TIMUR 148 281 429 287
18 SUMBA TENGAH 33 78 111 96
19 SUMBA BARAT 60 79 139 52
20 SUMBA BARAT DAYA 200 180 380 153
21 ROTE NDAO 22 57 79 137
22 SABU RAIJUA 40 69 109 132
PUSKESMAS 2.010 4.186 6.196 6.371
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 46
RS TNI AD/WIRASAKTI
RS TNI AL 13 26 39 3
RS TNI AU
RS BHAYANGKARA
RS MAMAMI 9 22 31 14
RS DEDARI 8 48 56 25
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 16 46 62 5
RSUD W.Z YOHANIS 63 235 298 157
RS. KARTINI
RS. LEONA 34 77 111 35
RS. SILOAM 30 140 170 19
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 50 34 84 46
3 TIMOR TENGAH SELATAN 0
RSUD SoE 25 58 83 40
RS MUDAR IGNASIA 0
RSUD KEFAMENANU 15 100 115 47
RS UMUM NAOB 2 8 10 1
RS LEONA 12 32 44 18
5 BELU
RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD 45 210 255 81
RS SITO HUSADA 10 30 40 11
RSK MARIANUM HALILULIK 17 22 39 11
RS TNI 0

6 MALAKA
RSUD BETUN 22 66 88 58
7 ALOR 0
RSUD KALABAHI 1 47 48 24
RS BERGERAK MOLA 1 3 4 4
RS PRATAMA WAILAWAR 0 1 1 5
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 25 87 112 9
RS BUKIT LEWOLEBA 2 13 15 4
RS KUSTA ST. DAMIAN 1 3 4 0
9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 157 37 194 105
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 11 123 134 27
RS St. ELISABETH LELA 3 35 38 5
RS St. GABRIEL KEWAPANTE 28 19 47 9
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE
RSUD SANTO ANTONIUS JOPU
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 10 61 71 27
13 NGADA
RSUD BAJAWA 9 104 113 36
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 26 141 167 50
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 10 31 41 7
15 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 14 71 85 61
RS SILOAM LABUAN BAJO 21 40 61 12
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 44 155 199 42
RS KRISTEN LINDIMARA 15 48 63 9
RSU IMMANUEL SUMBA 11 22 33 2
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 22 67 89 26
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 68 90 158 9
RS KRISTEN LENDE MORIPA 36 79 115 22
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 25 53 78 12
RS REDA BOLO 0
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 20 78 98 35
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA
RUMAH SAKIT 931 2.562 3.493 1.159
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0
NTT 2.941 6.748 9.689 6.371
b
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 178 117
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3; b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali

TABEL 13
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2019
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI

NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA KUPANG 3 17 20 6 21 27 4 24 28
2 KUPANG 10 34 44 13 15 28 12 29 41
3 TIMOR TENGAH SELATAN 18 32 50 21 36 57 11 39 50
4 TIMOR TENGAH UTARA 18 27 45 17 20 37 15 27 42
5 BELU 12 27 39 9 19 28 11 28 39
6 MALAKA 29 38 67 8 15 23 16 30 46
7 ALOR 7 14 21 9 11 20 1 8 9
8 LEMBATA 20 23 43 9 12 21 4 23 27
9 FLORES TIMUR 29 43 72 18 40 58 8 29 37
10 SIKKA 8 17 25 11 18 29 5 26 31
11 ENDE 14 23 37 12 29 41 10 29 39
12 NAGEKEO 8 10 18 6 14 20 13 17 30
13 NGADA 24 28 52 15 19 34 6 22 28
14 MANGGARAI TIMUR 24 9 33 34 28 62 18 51 69
15 MANGGARAI 24 21 45 11 25 36 6 30 36
16 MANGGARAI BARAT 12 12 24 9 13 22 5 26 31
17 SUMBA TIMUR 24 41 65 15 33 48 8 32 40
18 SUMBA TENGAH 14 21 35 8 6 14 7 7 14
19 SUMBA BARAT 0 0 17 0 0 2 0 0 7
20 SUMBA BARAT DAYA 13 32 45 13 7 20 2 12 14
21 ROTE NDAO 4 2 6 20 18 38 3 6 9
22 SABU RAIJUA 2 9 11 6 7 13 3 14 17
PUSKESMAS 317 480 797 270 406 676 168 509 677
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 0 5 5 1 3 4 1 5 6
RS TNI AD/WIRASAKTI
RS TNI AL 0 1 1 0 0 0 1 1 2
RS TNI AU
RS BHAYANGKARA
RS MAMAMI 0 2 2 0 0 0 0 1 1
RS DEDARI 0 0 0 1 0 1 0 1 1
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 3 1 4 0 1 1 1 1 2
RSUD W.Z YOHANIS 2 12 14 3 2 5 4 18 22
RS. KARTINI
RS. LEONA 0 2 2 1 1 2 0 3 3
RS. SILOAM 3 2 1 1 0 4
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 2 4 6 6 3 9 3 6 9
RSUD SoE 1 0 1 1 2 3 1 9 10
RS MUDAR IGNASIA
RSUD KEFAMENANU 1 5 6 1 3 4 1 7 8
RS UMUM NAOB 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS LEONA 1 4 5 1 0 1 3 0 3
5 BELU
RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD 6 1 7 4 3 7 1 9 10
RS SITO HUSADA 0 0 0 1 0 1 0 2 2
RSK MARIANUM HALILULIK 1 3 4 1 0 1 1 4 5
RS TNI

6 MALAKA
RSUD BETUN 2 5 7 1 0 1 3 9 12
7 ALOR
RSUD KALABAHI 2 2 4 1 2 3 0 0 0
RS BERGERAK MOLA 0 1 1 0 1 1 0 0 0
RS PRATAMA WAILAWAR 0 2 2 0 1 1 0 3 3
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 2 5 7 12 0 12 1 6 7
RS BUKIT LEWOLEBA 0 1 1 2 0 2 0 0 0
RS KUSTA ST. DAMIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 8 6 14 1 4 5 0 6
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 0 3 3 2 2 4 0 9 9
RS St. ELISABETH LELA 0 0 0 1 0 1 1 0 1
RS St. GABRIEL KEWAPANTE 2 0 2 6 0 6 2 0 2
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 1 2 3 2 2 4 0 4 4
13 NGADA
RSUD BAJAWA 3 7 10 2 2 4 1 6 7
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 6 2 8 0 4 4 1 8 9
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 0 1 1 0 0 0 0 0 0
15 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 3 0 3 1 4 5 1 10 11
RS SILOAM LABUAN BAJO 0 0 0 1 0 1 0 2 2
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 2 7 9 2 0 2 0 6 6
RS KRISTEN LINDIMARA 1 0 1 1 0 1 0 1 1
RSU IMMANUEL SUMBA 0 2 2 1 1 2 0 3 3
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 1 0 1 2 0 2 1 4 5
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 0 0 1 0 0 1 0 0 6
RS KRISTEN LENDE MORIPA 1 1 2 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 0 3 3 0 2 2 0 1 1
RS REDA BOLO
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 2 3 5 1 4 5 4 1 5
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA
RUMAH SAKIT 56 95 151 61 48 109 32 144 176
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NTT 373 575 948 331 454 785 200 653 853
a
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17,4 14,4 15,6
Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali

TABEL 14
JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2019
AHLI TEKNOLOGI TENAGA TEKNIK

NO UNIT KERJA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
LABORATORIUM MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA KUPANG 3 15 18 0 0 0 0 0 0 3 27 30
2 KUPANG 2 14 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TIMOR TENGAH SELATAN 9 22 31 0 0 0 0 0 0 13 25 38
4 TIMOR TENGAH UTARA 8 31 39 0 0 0 3 2 5 11 27 38
5 BELU 6 25 31 0 0 0 0 1 1 3 18 21
6 MALAKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 ALOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 16 22
8 LEMBATA 4 18 22 0 0 0 0 2 2 1 0 1
9 FLORES TIMUR 17 42 59 1 1 2 1 3 4 5 10 15
10 SIKKA 1 25 26 5 17 22 0 2 2 0 0 0
11 ENDE 8 26 34 5 0 5 0 1 1 0 9 9
12 NAGEKEO 2 12 14 1 14 15 0 0 0 5 23 28
13 NGADA 13 25 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI TIMUR 18 20 38 0 1 1 1 1 2 3 21 24
15 MANGGARAI 29 35 64 0 0 0 0 0 0 7 29 36
16 MANGGARAI BARAT 6 17 23 0 0 0 0 0 0 5 12 17
17 SUMBA TIMUR 6 13 19 0 0 0 0 0 0 2 13 15
18 SUMBA TENGAH 3 7 10 0 0 0 0 1 1 5 14 19
19 SUMBA BARAT 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 6 9 15 0 0 0 0 0 0 1 1 2
21 ROTE NDAO 7 2 9 0 0 0 0 0 0 5 10 15
22 SABU RAIJUA 6 5 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS 155 367 522 12 33 45 5 13 18 75 255 330
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 4 9 13 0 0 0 1 3 4 2 0 2
RS TNI AD/WIRASAKTI 0 8 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS TNI AL 1 6 7 2 0 2 1 0 1 1 4 5
RS TNI AU
RS BHAYANGKARA
RS MAMAMI 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS DEDARI 0 17 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 3 1 4 0 0 0 0 1 1 0 1 1
RSUD W.Z YOHANIS 10 8 18 0 0 0 4 2 6 6 2 8
RS. KARTINI 0 13 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS. LEONA 4 18 22 1 0 1 3 0 3 2 2 4
RS. SILOAM 5 29 34 2 0 2 3 2 5 4 3 7
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 0 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD SoE 3 3 6 3 2 5 1 5 6 2 11 13
RS MUDAR IGNASIA 0 0 0 0
RSUD KEFAMENANU 2 0 2 5 1 6 4 7 11 1 13 14
RS UMUM NAOB 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1
RS LEONA 0 0 0 1 1 2 1 0 1 0 2 2
5 BELU
RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD 5 9 14 7 5 12 2 4 6 11 21 32
RS SITO HUSADA 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSK MARIANUM HALILULIK 1 6 7 1 0 1 0 0 0 1 0 1
RS TNI

6 MALAKA
RSUD BETUN 1 2 3 2 14 16 0 0 0 0 0 0
7 ALOR
RSUD KALABAHI 2 2 4 2 1 3 0 1 1 3 4 7
RS BERGERAK MOLA 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
RS PRATAMA WAILAWAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 1 6 7 0 0 0 0 3 3 2 0 2
RS BUKIT LEWOLEBA 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KUSTA ST. DAMIAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 3 8 11 0 15 15 1 4 5 6 1 7
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 3 16 19 0 0 0 0 4 4 2 2 4
RS St. ELISABETH LELA 0 3 3 0 0 0 1 0 1 1 0 1
RS St. GABRIEL KEWAPANTE 0 6 6 0 0 0 1 0 1 0 0 0
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 0 0 0 0 3 3 0 1 1 5 8 13
13 NGADA
RSUD BAJAWA 3 12 15 7 3 10 2 4 6 5 11 16
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 4 8 12 3 4 7 1 4 5 2 5 7
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 1 4 5 0 0 0 1 1 2 0 0 0
15 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 1 6 7 1 2 3 1 0 1 3 3 6
RS SILOAM LABUAN BAJO 4 9 13 1 0 1 1 1 2 3 2 5
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 3 12 15 2 6 8 2 1 3 5 12 17
RS KRISTEN LINDIMARA 1 3 4 1 0 1 0 0 0 1 2 3
RSU IMMANUEL SUMBA 1 3 4 1 1 2 1 0 1 1 2 3
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 3 4 7 1 0 1 0 1 1 2 6 8
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KRISTEN LENDE MORIPA 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS REDA BOLO
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 3 6 9 0 0 0 0 0 0 2 6 8
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA
RUMAH SAKIT 77 263 340 43 58 101 33 50 83 74 128 202
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NTT 232 630 862 55 91 146 38 63 101 149 383 532
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK a 15,8 2,7 1,9 9,8
Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali

TABEL 15
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

TAHUN 2019
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA KUPANG 2 29 31 1 2 3 3 31 34
2 KUPANG 6 19 25 3 4 7 9 23 32
3 TIMOR TENGAH SELATAN 3 25 28 0 2 2 3 27 30
4 TIMOR TENGAH UTARA 7 32 39 3 2 5 10 34 44
5 BELU 9 27 36 7 15 22 16 42 58
6 MALAKA 5 20 25 0 5 5 5 25 30
7 ALOR 3 12 15 0 0 0 3 12 15
8 LEMBATA 2 9 11 2 6 8 4 15 19
9 FLORES TIMUR 9 24 33 5 10 15 14 34 48
10 SIKKA 2 24 26 0 3 3 2 27 29
11 ENDE 4 23 27 4 11 15 8 34 42
12 NAGEKEO 0 9 9 2 4 6 2 13 15
13 NGADA 6 26 32 0 2 2 6 28 34
14 MANGGARAI TIMUR 8 16 24 2 8 10 10 24 34
15 MANGGARAI 18 24 42 0 2 2 18 26 44
16 MANGGARAI BARAT 2 10 12 4 10 14 6 20 26
17 SUMBA TIMUR 4 11 15 2 10 12 6 21 27
18 SUMBA TENGAH 1 6 7 0 2 2 1 8 9
19 SUMBA BARAT 0 1 1 0 0 0 0 1 1
20 SUMBA BARAT DAYA 2 10 12 0 6 6 2 16 18
21 ROTE NDAO 5 11 16 0 0 0 5 11 16
22 SABU RAIJUA 2 8 10 0 1 1 2 9 11
PUSKESMAS 100 376 476 35 105 140 135 481 616
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 1 13 14 0 3 3 1 16 17
RS TNI AD/WIRASAKTI
RS TNI AL 2 2 4 0 1 1 2 3 5
RS TNI AU
RS BHAYANGKARA
RS MAMAMI 1 3 4 0 2 2 1 5 6
RS DEDARI 0 7 7 0 2 2 0 9 9
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 0 4 4 1 5 6 1 9 10
RSUD W.Z YOHANIS 6 12 18 4 21 25 10 33 43
RS. KARTINI
RS. LEONA 5 4 9 1 4 5 6 8 14
RS. SILOAM 4 19 23 1 8 9 5 27 32
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT
RSUD SoE 2 7 9 0 3 3 2 10 12
RS MUDAR IGNASIA
RSUD KEFAMENANU 0 13 13 0 5 5 0 18 18
RS UMUM NAOB 0 0 0 1 0 1 1 0 1
RS LEONA 1 5 6 1 2 3 2 7 9
5 BELU
RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD 5 9 14 1 9 10 6 18 24
RS SITO HUSADA 0 5 5 1 1 2 1 6 7
RSK MARIANUM HALILULIK 0 4 4 0 1 1 0 5 5
RS TNI
6 MALAKA
RSUD BETUN 2 17 19 1 5 6 3 22 25

7 ALOR
RSUD KALABAHI 2 5 7 0 4 4 2 9 11
RS BERGERAK MOLA 0 4 4 1 0 1 1 4 5
RS PRATAMA WAILAWAR
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 1 6 7 0 4 4 1 10 11
RS BUKIT LEWOLEBA 0 2 2 0 0 0 0 2 2
RS KUSTA ST. DAMIAN 0 2 2 2 0 2 2 2 4
9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 3 16 19 1 7 8 4 23 27
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 2 6 8 1 5 6 3 11 14
RS St. ELISABETH LELA 0 4 4 0 1 1 0 5 5
RS St. GABRIEL KEWAPANTE 0 3 3 0 1 1 0 4 4
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 1 5 6 2 1 3 3 6 9
13 NGADA
RSUD BAJAWA 1 6 7 0 4 4 1 10 11
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 1 7 8 2 4 6 3 11 14
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 3 2 5 0 1 1 3 3 6
15 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 2 4 6 0 4 4 2 8 10
RS SILOAM LABUAN BAJO 1 9 10 1 2 3 2 11 13
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 1 7 8 0 4 4 1 11 12
RS KRISTEN LINDIMARA 0 1 1 0 3 3 0 4 4
RSU IMMANUEL SUMBA 0 1 1 0 2 2 0 3 3
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 0 1 1 0 2 2 0 3 3
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 3 1 4 2 4 6 5 5 10
RS KRISTEN LENDE MORIPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 0 1 1 1 0 1 1 1 2
RS REDA BOLO 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 2 7 9 1 3 4 3 10 13
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA
RUMAH SAKIT 52 224 276 26 128 154 78 352 430
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NTT 152 600 752 61 233 294 213 833 1.046
b
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,8 5,4 19,2
Keterangan : a) Termasuk analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi;
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali

TABEL 16
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

TAHUN 2019
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TENAGA DUKUNGAN TOTAL

NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK
MANAJEMEN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA KUPANG 6 13 19 0 0 0 46 36 82 52 49 101
2 KUPANG 10 13 23 0 0 0 49 64 113 59 77 136
3 TIMOR TENGAH SELATAN 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
4 TIMOR TENGAH UTARA 21 4 25 0 0 0 41 6 47 62 10 72
5 BELU 0 0 0 0 0 0 44 44 88 44 44 88
6 MALAKA 8 13 21 0 0 0 48 21 69 56 34 90
7 ALOR 0 0 0 0 0 0 28 27 55 28 27 55
8 LEMBATA 0 0 0 0 0 0 8 14 22 8 14 22
9 FLORES TIMUR 0 0 0 0 0 0 27 18 45 27 18 45
10 SIKKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 ENDE 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 0 0 0 0 0 0 5 6 11 5 6 11
13 NGADA 0 0 0 0 0 0 25 4 29 25 4 29
14 MANGGARAI TIMUR 0 0 0 0 0 0 38 21 59 38 21 59
15 MANGGARAI 0 0 0 0 0 0 61 22 83 61 22 83
16 MANGGARAI BARAT 14 7 21 0 0 0 35 31 66 49 38 87
17 SUMBA TIMUR 1 0 1 0 0 0 93 36 129 94 36 130
18 SUMBA TENGAH 0 0 0 0 0 0 14 9 23 14 9 23
19 SUMBA BARAT 12 8 20 0 0 0 0 0 0 12 8 20
20 SUMBA BARAT DAYA 5 16 21 0 0 0 0 0 0 5 16 21
21 ROTE NDAO 0 0 0 0 0 0 8 6 14 8 6 14
22 SABU RAIJUA 3 0 3 0 0 0 20 11 31 23 11 34
PUSKESMAS 80 74 154 0 0 0 590 377 967 670 451 1.121
1 KOTA KUPANG
RSUD KOTA KUPANG 3 11 14 0 0 0 4 23 27 7 34 41
RS TNI AD/WIRASAKTI
RS TNI AL 5 2 7 0 0 0 2 4 6 7 6 13
RS TNI AU
RS BHAYANGKARA
RS MAMAMI 10 8 18 0 0 0 0 0 0 10 8 18
RS DEDARI 2 18 20 0 0 0 21 37 58 23 55 78
RS ST. CAROLUS BORROMEUS 23 7 30 0 0 0 40 48 88 63 55 118
RSUD W.Z YOHANIS 10 17 27 0 0 0 103 96 199 113 113 226
RS. KARTINI
RS. LEONA 8 10 18 0 0 0 4 14 18 12 24 36
RS. SILOAM 7 16 23 0 0 0 0 0 0 7 16 23
2 KUPANG
RSUD NAIBONAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSUD SoE 9 5 14 0 0 0 23 18 41 32 23 55
RS MUDAR IGNASIA
RSUD KEFAMENANU 2 8 10 0 0 0 7 17 24 9 25 34
RS UMUM NAOB 0 4 4 0 0 0 0 1 1 0 5 5
RS LEONA 4 20 24 0 0 0 1 13 14 5 33 38
5 BELU
RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD 5 9 14 0 0 0 49 67 116 54 76 130
RS SITO HUSADA 3 9 12 0 0 0 0 0 0 3 9 12
RSK MARIANUM HALILULIK 3 6 9 0 0 0 0 6 6 3 12 15
RS TNI
6 MALAKA
RSUD BETUN 4 12 16 0 0 0 37 44 81 41 56 97

7 ALOR
RSUD KALABAHI 0 0 0 0 0 0 3 1 4 3 1 4
RS BERGERAK MOLA 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3
RS PRATAMA WAILAWAR 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 0 3
8 LEMBATA
RSUD LEWOLEBA 6 13 19 0 0 0 2 2 4 8 15 23
RS BUKIT LEWOLEBA 3 8 11 0 0 0 0 2 2 3 10 13
RS KUSTA ST. DAMIAN 1 2 3 0 0 0 0 2 2 1 4 5
9 FLORES TIMUR
RSUD Dr. HENDRIKUS FERNANDEZ LARANTUKA 7 4 11 0 0 0 35 23 58 42 27 69
10 SIKKA
RSUD dr. TC Hillers 3 5 8 0 0 0 13 75 88 16 80 96
RS St. ELISABETH LELA 0 0 0 0 0 0 9 29 38 9 29 38
RS St. GABRIEL KEWAPANTE 0 0 0 0 0 0 38 12 50 38 12 50
11 ENDE
BLUD RSUD ENDE 13 10 23 0 0 0 0 1 1 13 11 24
12 NAGEKEO
RSUD AERAMO 1 0 1 0 0 0 2 4 6 3 4 7
13 NGADA
RSUD BAJAWA 4 10 14 0 0 0 18 65 83 22 75 97
14 MANGGARAI
RSUD Dr. BEN MBOI 4 11 15 0 0 0 45 67 112 49 78 127
RSU ST. RAFAEL. CANCAR 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5
15 MANGAGRAI BARAT
RSUD KOMODO 4 0 4 0 0 0 20 22 42 24 22 46
RS SILOAM LABUAN BAJO 6 5 11 0 0 0 21 37 58 27 42 69
16 SUMBA TIMUR
RSUD UMBU RARA MEHA 7 6 13 0 0 0 60 45 105 67 51 118
RS KRISTEN LINDIMARA 8 14 22 0 0 0 29 34 63 37 48 85
RSU IMMANUEL SUMBA 0 0 0 0 0 0 8 27 35 8 27 35
17 SUMBA TENGAH
RSUD SUMBA TENGAH 7 5 12 0 0 0 1 7 8 8 12 20
18 SUMBA BARAT
RSUD WAIKABUBAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KRISTEN LENDE MORIPA 6 16 22 0 0 0 0 0 0 6 16 22
19 SUMBA BARAT DAYA
RS KARITAS WEETABULA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS REDA BOLO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 ROTE NDAO
RSUD BA'A 0 0 0 0 0 0 29 16 45 29 16 45
21 SABU RAIJUA
RSUD SEBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RUMAH SAKIT 178 276 454 0 0 0 627 862 1.489 805 1.138 1.943
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NTT 258 350 608 0 0 0 1.217 1.239 2.456 1.475 1.589 3.064
Keterangan : a) Tenaga penunjang/pendukung kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali

TABEL 18
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN

MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
DESA
YG
JUMLAH MEMANFAATK
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH AN DANA DESA %
UNTUK
KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 11 51 0 0
2 KUPANG 26 177 148 84
5 BELU 17 81 16 20
6 MALAKA 20 127 122 96
7 ALOR 26 175 158 90
8 LEMBATA 9 151 151 100
9 FLORES TIMUR 21 250 226 90
10 SIKKA 25 160 160 100
11 ENDE 24 278 12 4
12 NAGEKEO 7 113 98 87
13 NGADA 19 151 134 89
15 MANGGARAI 23 171 131 77
17 SUMBA TIMUR 22 156 156 100
18 SUMBA TENGAH 8 65 65 100
19 SUMBA BARAT 10 74 74 100
21 ROTE NDAO 12 119 112 94
22 SABU RAIJUA 6 63 0 0
NTT 415 3353 2331 70

TABEL 19
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

TAHUN 2019
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 3.331.568.765.568 94,16

a. Belanja Langsung 1.512.867.113.563
b. Belanja Tidak Langsung 692.852.670.872
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) 1.125.848.981.133
- DAK fisik 613.027.660.982
1. Reguler 289.766.904.981
2. Penugasan 60.528.862.013
3. Afirmasi 262.731.893.988
- DAK non fisik 512.821.320.151
1. BOK 415.602.236.900
2. Akreditasi 39.836.096.000
3. Jampersal 57.382.987.251
4. Stunting 1.500.000.000
5. Distribusi Obat 197.040.000
2 APBD PROVINSI 103.329.289.000 2,92
a. Belanja Langsung 73.025.696.000
b. Belanja Tidak Langsung 25.728.593.000
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK 4.575.000.000
3 APBN : 103.329.289.000 2,9

a. Dana Dekonsentrasi 103.329.289.000
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi -
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 1.600.000 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* 37.816.000 0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 3.538.266.759.568

TOTAL APBD KAB/KOTA 3.331.568.765.568
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 106,2042242
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 2.845.414.083.981

TABEL 20
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 0 0 8.835 0 8.835

2 KUPANG 26 78 78 54 54 10.224 132 10.356
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 44 44 42 42 12.609 86 12.695
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 62 62 33 33 6.330 95 6.425
5 BELU 17 33 33 39 39 5.338 72 5.410
6 MALAKA 20 9 9 10 10 4.706 19 4.725
7 ALOR 26 8 8 4 4 5.520 12 5.532
8 LEMBATA 9 9 9 9 9 3.493 18 3.511
9 FLORES TIMUR 21 37 37 19 19 5.607 56 5.663
10 SIKKA 25 39 39 24 24 6.997 63 7.060
11 ENDE 24 36 36 41 41 5.952 77 6.029
12 NAGEKEO 7 16 16 6 6 3.550 22 3.572
13 NGADA 19 18 18 6 6 3.997 24 4.021
14 MANGGARAI TIMUR 29 63 63 35 35 7.407 98 7.505
15 MANGGARAI 23 37 37 39 39 8.697 76 8.773
16 MANGGARAI BARAT 21 32 32 25 25 7.723 57 7.780
17 SUMBA TIMUR 22 52 52 46 46 7.095 98 7.193
18 SUMBA TENGAH 8 8 8 11 11 2.246 19 2.265
19 SUMBA BARAT 10 0 0 0 0 3.798 0 3.798
20 SUMBA BARAT DAYA 17 11 11 11 11 11.371 22 11.393
21 ROTE NDAO 12 26 26 11 11 4.755 37 4.792
22 SABU RAIJUA 6 12 12 9 9 2.886 21 2.907
NTT 415 0 630 630 0 474 474 139.136 1.104 140.240
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 1.000 1.000 7,9
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

TABEL 21
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS LAHIR HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 11 8.835 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 3 0 3 1 4
2 KUPANG 26 10.224 0 1 1 2 0 0 1 1 1 0 1 2 1 1 3 5
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 12.609 1 0 0 1 0 8 1 9 1 1 2 4 2 7 3 12
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.330 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 1 1 0 1 2 3
5 BELU 17 5.338 0 3 0 3 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 0 5
6 MALAKA 20 4.706 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 1 3
7 ALOR 26 5.520 0 0 0 0 0 4 3 7 0 0 0 0 0 4 3 7
8 LEMBATA 9 3.493 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 FLORES TIMUR 21 5.607 0 2 0 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 0 3
10 SIKKA 25 6.997 0 2 1 3 0 3 1 4 1 4 0 5 1 9 2 12
11 ENDE 24 5.952 0 1 0 1 0 5 2 7 0 0 0 0 0 6 2 8
12 NAGEKEO 7 3.550 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 2 2
13 NGADA 19 3.997 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
14 MANGGARAI TIMUR 29 7.407 0 1 0 1 0 6 2 8 0 1 0 1 0 8 2 10
15 MANGGARAI 23 8.697 1 0 0 1 0 3 2 5 0 5 1 6 1 8 3 12
16 MANGGARAI BARAT 21 7.723 0 1 1 2 0 1 2 3 0 0 0 0 0 2 3 5
17 SUMBA TIMUR 22 7.095 0 1 3 4 0 0 0 0 0 1 3 4 0 2 6 8
18 SUMBA TENGAH 8 2.246 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT 10 3.798 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
20 SUMBA BARAT DAYA 17 11.371 0 1 0 1 0 0 2 2 0 1 1 2 0 2 3 5
21 ROTE NDAO 12 4.755 0 0 0 0 0 2 1 3 0 1 1 2 0 3 2 5
22 SABU RAIJUA 6 2.886 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4
NTT 415 139.136 2 17 6 25 1 38 20 59 3 18 12 33 6 71 38 115
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 83

TABEL 22
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
PENYEBAB KEMATIAN IBU

GANGGUAN
JUMLAH HIPERTENSI
NO KABUPATEN/KOTA SISTEM GANGGUAN
PUSKESMAS PERDARAHAN DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 11 1 0 1 2 0 0
2 KUPANG 26 2 2 0 0 0 1
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 6 0 1 2 0 3
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 2 0 0 1 0 0
5 BELU 17 1 1 1 0 0 2
6 MALAKA 20 1 1 0 0 0 1
7 ALOR 26 6 1 0 0 0 0
8 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 0
9 FLORES TIMUR 21 0 0 0 1 0 2
10 SIKKA 25 2 3 3 0 0 4
11 ENDE 24 0 1 1 0 0 6
12 NAGEKEO 7 1 0 0 0 0 1
13 NGADA 19 0 0 0 0 0 1
14 MANGGARAI TIMUR 29 6 1 0 1 0 2
15 MANGGARAI 23 5 2 0 1 0 4
16 MANGGARAI BARAT 21 3 1 0 0 1 0
17 SUMBA TIMUR 22 1 1 1 1 0 4
18 SUMBA TENGAH 8 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT 10 1 0 0 0 0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 3 0 0 0 0 2
21 ROTE NDAO 12 3 0 0 0 0 2
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 0 0 4
NTT 415 44 14 8 9 1 39
* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll

TABEL 23
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN
JUMLAH PERSALINAN DI IBU NIFAS
NO KABUPATEN/KOTA K1 K4* DITOLONG KF1 KF2 KF3
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH FASYANKES** MENDAPAT VIT A
NAKES
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 11 9.719 9.573 98,5 8.045 82,8 9.277 8.151 87,9 8.119 87,5 8.285 89,3 8.162 88,0 8.110 87,4 8.238 88,8
2 KUPANG 26 11.246 8.103 72,0 5.906 52,5 10.735 6.287 58,6 6.209 57,8 6.774 63,1 6.614 61,6 6.529 60,8 6.409 59,7
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 13.870 11.467 82,7 10.079 72,7 13.239 10.649 80,4 10.649 80,4 10.649 80,4 10.649 80,4 10.599 80,1 10.649 80,4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.963 5.948 85,4 4.644 66,7 6.647 5.155 77,6 5.131 77,2 5.210 78,4 4.479 67,4 4.375 65,8 5.225 78,6
5 BELU 17 5.872 4.844 82,5 4.256 72,5 5.605 4.505 80,4 4.454 79,5 4.584 81,8 4.535 80,9 4.551 81,2 4.557 81,3
6 MALAKA 20 5.177 4.309 83,2 2.436 47,1 4.941 3.965 80,2 3.948 79,9 4.012 81,2 3.994 80,8 3.985 80,6 4.013 81,2
7 ALOR 26 6.072 5.502 90,6 5.440 89,6 5.796 5.387 92,9 5.210 89,9 5.696 98,3 5.696 98,3 4.959 85,6 5.696 98,3
8 LEMBATA 9 3.842 2.288 59,5 1.534 39,9 3.668 2.132 58,1 2.131 58,1 2.102 57,3 2.086 56,9 2.096 57,1 2.174 59,3
9 FLORES TIMUR 21 6.168 4.365 70,8 3.494 56,6 5.887 4.280 72,7 4.263 72,4 4.297 73,0 2.515 42,7 3.481 59,1 4.295 73,0
10 SIKKA 25 7.697 5.667 73,6 4.193 54,5 7.347 4.991 67,9 4.911 66,8 5.014 68,2 4.917 66,9 4.948 67,3 5.009 68,2
11 ENDE 24 6.547 3.053 46,6 3.364 51,4 6.250 4.042 64,7 4.083 65,3 4.180 66,9 4.040 64,6 4.006 64,1 4.203 67,3
12 NAGEKEO 7 3.905 2.621 67,1 2.384 61,0 3.728 2.386 64,0 2.384 64,0 2.391 64,1 2.384 64,0 2.255 60,5 2.319 62,2
13 NGADA 19 4.397 2.574 58,5 2.404 54,7 4.197 2.404 57,3 2.404 57,3 2.400 57,2 2.372 56,5 2.360 56,2 2.400 57,2
14 MANGGARAI TIMUR 29 8.148 5.993 73,6 4.619 56,7 7.777 5.176 66,6 4.860 62,5 5.383 69,2 5.221 67,1 4.981 64,0 4.950 63,6
15 MANGGARAI 23 9.567 6.477 67,7 4.922 51,4 9.132 5.946 65,1 5.785 63,3 5.935 65,0 5.935 65,0 5.546 60,7 5.926 64,9
16 MANGGARAI BARAT 21 8.495 4.846 57,0 4.725 55,6 8.109 4.734 58,4 4.679 57,7 4.934 60,8 4.934 60,8 4.795 59,1 4.795 59,1
17 SUMBA TIMUR 22 7.805 5.343 68,5 3.877 49,7 7.450 4.566 61,3 4.472 60,0 4.478 60,1 4.468 60,0 4.137 55,5 4.479 60,1
18 SUMBA TENGAH 8 2.471 2.056 83,2 1.796 72,7 2.358 1.690 71,7 1.666 70,6 1.755 74,4 1.711 72,6 1.685 71,4 1.755 74,4
19 SUMBA BARAT 10 4.178 516 12,4 420 10,1 3.988 606 15,2 606 15,2 173 4,3 231 5,8 248 6,2 615 15,4
20 SUMBA BARAT DAYA 17 12.508 7.988 63,9 4.645 37,1 11.940 4.681 39,2 4.631 38,8 5.704 47,8 5.670 47,5 5.559 46,6 5.104 42,7
21 ROTE NDAO 12 5.231 2.951 56,4 1.793 34,3 4.993 2.172 43,5 2.148 43,0 2.334 46,7 2.280 45,7 2.077 41,6 2.204 44,1
22 SABU RAIJUA 6 3.175 1.838 57,9 978 30,8 3.030 1.467 48,4 1.028 33,9 1.530 50,5 1.446 47,7 1.331 43,9 1.501 49,5
NTT 415 153.050 108.322 70,8 85.954 56,2 146.093 95.372 65,3 93.771 64,2 97.820 67,0 94.339 64,6 92.613 63,4 96.516 66,1
Sumber Lain : SK Menkes no 115 Tahun 2015
Keterangan: *cakupan K4 sama dengan indikator SPM "persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil"
** persalinan di fasyankes sama dengan indikator SPM "persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan"

TABEL 24
CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL

JUMLAH JUMLAH IBU
NO KABUPATEN/KOTA Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
PUSKESMAS HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KOTA KUPANG 11 9.719 1.145 11,8 1.207 12,4 2.056 21,2 1.199 12,3 911 9,4 5.373 55,3
2 KUPANG 26 11.246 2.342 20,8 1.888 16,8 1.075 9,6 566 5,0 577 5,1 4.106 36,5
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 13.870 1.955 14,1 1.593 11,5 1.669 12,0 992 7,2 1.252 9,0 5.506 39,7
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.963 1.597 22,9 1.270 18,2 1.557 22,4 1.077 15,5 1.054 15,1 4.958 71,2
5 BELU 17 5.872 1.923 32,7 1.587 27,0 677 11,5 292 5,0 214 3,6 2.770 47,2
6 MALAKA 20 5.177 1.445 27,9 1.191 23,0 456 8,8 192 3,7 155 3,0 1.994 38,5
7 ALOR 26 6.072 1.827 30,1 1.272 20,9 563 9,3 194 3,2 144 2,4 2.173 35,8
8 LEMBATA 9 3.842 918 23,9 721 18,8 488 12,7 368 9,6 396 10,3 1.973 51,3
9 FLORES TIMUR 21 6.168 1.468 23,8 1.396 22,6 712 11,5 483 7,8 536 8,7 3.127 50,7
10 SIKKA 25 7.697 1.863 24,2 1.654 21,5 958 12,4 484 6,3 380 4,9 3.476 45,2
11 ENDE 24 6.547 1.259 19,2 1.111 17,0 488 7,5 168 2,6 151 2,3 1.918 29,3
12 NAGEKEO 7 3.905 709 18,2 627 16,1 254 6,5 154 3,9 155 4,0 1.190 30,5
13 NGADA 19 4.397 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 8.148 211 2,6 234 2,9 1.641 20,1 1.224 15,0 907 11,1 4.006 49,2
15 MANGGARAI 23 9.567 3.603 37,7 3.005 31,4 528 5,5 239 2,5 326 3,4 4.098 42,8
16 MANGGARAI BARAT 21 8.495 1.031 12,1 911 10,7 805 9,5 363 4,3 322 3,8 2.401 28,3
17 SUMBA TIMUR 22 7.805 1.129 14,5 1.102 14,1 454 5,8 206 2,6 495 6,3 2.257 28,9
18 SUMBA TENGAH 8 2.471 842 34,1 504 20,4 251 10,2 122 4,9 133 5,4 1.010 40,9
19 SUMBA BARAT 10 4.178 601 14,4 520 12,4 333 8,0 181 4,3 202 4,8 1.236 29,6
20 SUMBA BARAT DAYA 17 12.508 2.656 21,2 2.551 20,4 1.683 13,5 1.267 10,1 1.151 9,2 6.652 53,2
21 ROTE NDAO 12 5.231 868 16,6 652 12,5 280 5,4 155 3,0 249 4,8 1.336 25,5
22 SABU RAIJUA 6 3.175 484 15,2 379 11,9 68 2,1 24 0,8 36 1,1 507 16,0
NTT 415 153.050 29.876 19,5 25.375 16,6 16.996 11,1 9.950 6,5 9.746 6,4 62.067 40,6
Sumber Lain : SK Menkes no 115 Tahun 2015

TABEL 25
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH WUS IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA TIDAK HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
PUSKESMAS
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA KUPANG 11 106.895 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

2 KUPANG 26 55.842 244 0,4 145 0,3 45 0,1 16 0,0 13 0,0
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 74.946 3.958 5,3 3.981 5,3 4.954 6,6 569 0,8 523 0,7
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 48.411 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 BELU 17 32.800 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 MALAKA 20 38.537 5 0,0 8 0,0 11 0,0 5 0,0 2 0,0
7 ALOR 26 40.247 414 1,0 116 0,3 340 0,8 0 0,0 4 0,0
8 LEMBATA 9 21.081 2.220 10,5 2.085 9,9 1.881 8,9 1.780 8,4 1.210 5,7
9 FLORES TIMUR 21 14.524 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
10 SIKKA 25 63.770 10 0,0 3 0,0 3 11,0 1 0,0 2 0,0
11 ENDE 24 74.875 1.259 1,7 1.111 1,5 488 0,7 168 0,2 151 0,2
12 NAGEKEO 7 23.197 1.372 5,9 1.146 4,9 1.383 6,0 1.774 7,6 4.106 17,7
13 NGADA 19 18.683 265 1,4 139 0,7 237 1,3 70 0,4 69 0,4
14 MANGGARAI TIMUR 29 8.107 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
15 MANGGARAI 23
16 MANGGARAI BARAT 21 67.299 406 0,6 387 0,6 644 1,0 359 0,5 228 0,3
17 SUMBA TIMUR 22 49.629 4.333 8,7 3.616 7,3 737 1,5 285 0,6 521 1,0
18 SUMBA TENGAH 8 22.616 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA BARAT 10 17.797 601 3,4 520 2,9 333 1,9 181 1,0 202 1,1
20 SUMBA BARAT DAYA 17 119.648 2.656 2,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 ROTE NDAO 12 4.652 1.326 28,5 416 8,9 583 12,5 418 9,0 615 13,2
22 SABU RAIJUA 6 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
NTT 415 903.556 19.069 2,1 13.673 1,5 11.639 1,3 5.626 0,6 7.646 0,8

TABEL 26
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
IMUNISASI Td PADA WUS

JUMLAH JUMLAH WUS
NO KABUPATEN/KOTA Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
PUSKESMAS (15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 KOTA KUPANG 11 106.895 1.145 1,1 1.207 1,1 2.056 1,9 1.199 1,1 911 0,9
2 KUPANG 26 49.923 1.443 2,9 1.040 2,1 497 1,0 233 0,5 255 0,5
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 88.732 5.913 6,7 5.574 6,3 6.623 7,5 1.561 1,8 1.775 2,0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 48.411 1.746 3,6 1.404 2,9 1.658 3,4 1.126 2,3 1.038 2,1
5 BELU 17 38.326 1.923 5,0 1.587 4,1 677 1,8 292 0,8 214 0,6
6 MALAKA 20 38.537 1.450 3,8 1.199 3,1 467 1,2 197 0,5 157 0,4
7 ALOR 26 44.432 1.980 4,5 1.344 3,0 868 2,0 194 0,4 148 0,3
8 LEMBATA 9 22.430 3.049 13,6 2.721 12,1 2.447 10,9 2.097 9,3 1.586 7,1
9 FLORES TIMUR 21 27.299 591 2,2 643 2,4 579 2,1 354 1,3 425 1,6
10 SIKKA 25 63.770 1.873 2,9 1.657 2,6 969 1,5 487 0,8 382 0,6
11 ENDE 24 1.395 1.259 90,3 1.111 79,6 488 35,0 168 12,0 151 10,8
12 NAGEKEO 7 25.682 2.048 8,0 1.755 6,8 1.501 5,8 1.760 6,9 4.149 16,2
13 NGADA 19 21.163 465 2,2 314 1,5 203 1,0 103 0,5 105 0,5
14 MANGGARAI TIMUR 29 6.790
15 MANGGARAI 23 76.713
16 MANGGARAI BARAT 21 67.299 1.437 2,1 1.281 1,9 1.318 2,0 731 1,1 534 0,8
17 SUMBA TIMUR 22 55.719 5.462 9,8 4.718 8,5 1.191 2,1 491 0,9 1.016 1,8
18 SUMBA TENGAH 8 25.056 842 3,4 504 2,0 251 1,0 122 0,5 133 0,5
19 SUMBA BARAT 10 23.420 601 2,6 520 2,2 333 1,4 181 0,8 202 0,9
20 SUMBA BARAT DAYA 17 83.768 2.656 3,2 2.551 3,0 1.683 2,0 1.267 1,5 1.151 1,4
21 ROTE NDAO 12 0 2.194 #DIV/0! 1.068 #DIV/0! 863 #DIV/0! 573 #DIV/0! 864 #DIV/0!
22 SABU RAIJUA 6 20.961 484 2,3 371 1,8 67 0,3 24 0,1 36 0,2
NTT 415 936.721 38.561 4,1 32.569 3,5 24.739 2,6 13.160 1,4 15.232 1,6

TABEL 27
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH JUMLAH IBU TTD (90 TABLET)

NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS HAMIL JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 11 9.719 8.069 83,0
2 KUPANG 26 11.246 6.649 59,1
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 13.870 10.166 73,3
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.963 5.232 75,1
5 BELU 17 5.872 5.013 85,4
6 MALAKA 20 5.177 3.441 66,5
7 ALOR 26 6.072 5.975 98,4
8 LEMBATA 9 3.842 2.143 55,8
9 FLORES TIMUR 21 6.168 3.974 64,4
10 SIKKA 25 7.697 4.874 63,3
11 ENDE 24 6.547 4.599 70,2
12 NAGEKEO 7 3.905 3.221 82,5
13 NGADA 19 4.397 2.447 55,7
14 MANGGARAI TIMUR 29 8.148 5.100 62,6
15 MANGGARAI 23 9.567 6.408 67,0
16 MANGGARAI BARAT 21 8.495 5.882 69,2
17 SUMBA TIMUR 22 7.805 5.343 68,5
18 SUMBA TENGAH 8 2.471 1.796 72,7
19 SUMBA BARAT 10 4.178 2.852 68,3
20 SUMBA BARAT DAYA 17 12.508 4.475 35,8
21 ROTE NDAO 12 5.231 2.570 49,1
22 SABU RAIJUA 6 3.175 1.838 57,9
NTT 415 153.050 102.067 66,7

TABEL 28
PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 11 61.127 783 3,9 14.509 71,6 3.715 18,3 204 1,0 0 0,0 12 0,1 1.047 5,2 20.270 33,2
2 KUPANG 26 55.095 93 0,3 26.356 77,7 3.368 9,9 143 0,4 3 0,0 473 1,4 3.497 10,3 33.936 61,6
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 87.476 213 0,3 39.515 63,4 3.322 5,3 1.683 2,7 1.088 1,7 1.667 2,7 13.775 22,1 62.351 71,3
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 47.276 60 0,3 12.078 60,2 807 4,0 731 3,6 11 0,1 1.123 5,6 5.257 26,2 20.078 42,5
5 BELU 17 35.218 69 0,3 17.233 71,5 1.334 5,5 779 3,2 127 0,5 1.666 6,9 2.779 11,5 24.114 68,5
6 MALAKA 20 33.693 57 0,4 11.455 77,4 456 3,1 132 0,9 283 1,9 436 2,9 1.694 11,4 14.796 43,9
7 ALOR 26 37.572 68 0,2 33.152 96,5 503 1,5 35 0,1 0 0,0 20 0,1 588 1,7 34.366 91,5
8 LEMBATA 9 14.961 391 3,6 3.536 32,4 1.226 11,2 910 8,3 25 0,2 1.551 14,2 3.259 29,8 10.923 73,0
9 FLORES TIMUR 21 25.448 104 0,8 4.740 37,4 834 6,6 1.135 9,0 52 0,4 1.718 13,6 4.026 31,8 12.661 49,8
10 SIKKA 25 45.894 353 1,2 13.319 46,2 2.261 7,8 3.453 12,0 6 0,0 2.349 8,2 7.065 24,5 28.812 62,8
11 ENDE 24 42.786 480 3,7 7.320 57,1 1.494 11,7 124 1,0 0 0,0 1.154 9,0 2.244 17,5 12.816 30,0
12 NAGEKEO 7 17.803 36 0,6 1.688 28,8 415 7,1 508 8,7 27 0,5 1.331 22,7 1.824 31,1 5.856 32,9
13 NGADA 19 18.787 97 0,9 4.871 43,8 823 7,4 695 6,3 21 0,2 1.452 13,1 3.129 28,2 11.109 59,1
14 MANGGARAI TIMUR 29 53.286 22 0,1 15.795 53,2 8.132 27,4 0 0,0 37 0,1 876 2,9 4.812 16,2 29.711 55,8
15 MANGGARAI 23 56.128 63 0,2 15.253 41,9 5.786 15,9 9.112 25,0 15 0,0 2.341 6,4 3.842 10,5 36.427 64,9
16 MANGGARAI BARAT 21 48.142 29 0,6 0 0,0 0 0,0 1.876 35,7 4 0,1 1.166 22,2 2.175 41,4 5.254 10,9
17 SUMBA TIMUR 22 31.663 369 1,8 8.198 39,1 1.809 8,6 1.208 5,8 10 0,0 1.638 7,8 7.744 36,9 20.986 66,3
18 SUMBA TENGAH 8 16.178 848 8,1 3.170 30,1 1.478 14,1 522 5,0 287 2,7 665 6,3 3.262 31,0 10.519 65,0
19 SUMBA BARAT 10 16.870 26 0,3 3.052 31,1 432 4,4 276 2,8 24 0,2 2.290 23,3 3.687 37,6 9.811 58,2
20 SUMBA BARAT DAYA 17 345.471 84 0,5 5.911 32,5 421 2,3 2.113 11,6 17 0,1 1.813 10,0 7.836 43,0 18.212 5,3
21 ROTE NDAO 12 30.840 119 1,4 5.097 59,2 844 9,8 286 3,3 0 0,0 375 4,4 1.887 21,9 8.608 27,9
22 SABU RAIJUA 6 9.000 46 1,1 2.406 58,1 351 8,5 0 0,0 1 0,0 183 4,4 1.153 27,8 4.141 46,0
NTT 415 1.130.714 4.410 1,0 248.654 57,3 39.811 9,2 25.925 6,0 2.038 0,5 26.299 6,1 86.582 20,0 433.719 38,4
Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita

TABEL 29
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN

NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 11 9.277 10 1,7 435 71,9 7 1,2 18 3,0 0 0,0 8 1,3 127 21,0 605 6,5
2 KUPANG 26 10.735 1 0,1 575 63,4 19 2,1 6 0,7 0 0,0 82 9,0 224 24,7 907 8,4
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 13.239 3 0,1 4.148 71,4 590 10,2 86 1,5 58 1,0 45 0,8 823 14,2 5.811 43,9
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.647 13 1,3 577 56,3 31 3,0 30 2,9 14 1,4 107 10,4 239 23,3 1.025 15,4
5 BELU 17 5.605 0 0,0 353 41,0 59 6,9 23 2,7 0 0,0 266 30,9 159 18,5 860 15,3
6 MALAKA 20 4.941 1 0,3 250 72,9 2 0,6 2 0,6 0 0,0 49 14,3 39 11,4 343 6,9
7 ALOR 26 5.796 5 0,1 3.722 75,1 475 9,6 180 3,6 3 0,1 19 0,4 552 11,1 4.959 85,6
8 LEMBATA 9 3.668 5 0,3 654 37,0 207 11,7 145 8,2 0 0,0 133 7,5 622 35,2 1.766 48,2
9 FLORES TIMUR 21 5.887 8 0,8 400 40,5 15 1,5 25 2,5 1 0,1 168 17,0 370 37,4 988 16,8
10 SIKKA 25 7.347 12 1,3 296 33,3 13 1,5 78 8,8 0 0,0 261 29,4 229 25,8 889 12,1
11 ENDE 24 6.250 0 0 0,0
12 NAGEKEO 7 3.728 0 0,0 59 24,4 8 3,3 11 4,5 0 0,0 77 31,8 87 36,0 242 6,5
13 NGADA 19 4.197 20 2,3 297 34,1 21 2,4 48 5,5 0 0,0 189 21,7 296 34,0 871 20,8
14 MANGGARAI TIMUR 29 7.777 6 0,6 530 52,9 148 14,8 75 7,5 0 0,0 49 4,9 194 19,4 1.002 12,9
15 MANGGARAI 23 9.132 15 0,6 1.438 59,7 204 8,5 344 14,3 5 0,2 112 4,7 284 11,8 2.407 26,4
16 MANGGARAI BARAT 21 8.109 0 0,0 350 46,1 232 30,6 61 8,0 0 0,0 59 7,8 57 7,5 759 9,4
17 SUMBA TIMUR 22 7.450 0 0,0 301 45,2 16 2,4 11 1,7 0 0,0 67 10,1 271 40,7 666 8,9
18 SUMBA TENGAH 8 2.358 10 9,1 24 21,8 14 12,7 0 0,0 0 0,0 49 44,5 13 11,8 110 4,7
19 SUMBA BARAT 10 3.988 0 0,0 705 48,0 306 20,8 274 18,6 0 0,0 25 1,7 160 10,9 1.470 36,9
20 SUMBA BARAT DAYA 17 11.940 1 0,7 43 31,2 0 0,0 12 8,7 0 0,0 20 14,5 62 44,9 138 1,2
21 ROTE NDAO 12 4.993 6 0,7 390 43,9 267 30,1 16 1,8 0 0,0 0 0,0 209 23,5 888 17,8
22 SABU RAIJUA 6 3.030 4 1,8 70 31,1 8 3,6 22 9,8 0 0,0 81 36,0 40 17,8 225 7,4
NTT 415 146.093 120 0,4 15.617 58,2 2.642 9,8 1.467 5,5 81 0,3 1.866 6,9 5.057 18,8 26.850 18,4

TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH JUMLAH KOMPLIKASI
NO KABUPATEN/KOTA DENGAN KEBIDANAN L P L+P
PUSKESMAS IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KOTA KUPANG 11 9.719 1.944 892 45,9 4.517 4.318 8.835 678 648 1.325 252 37,2 223 34,4 475 35,8
2 KUPANG 26 11.246 2.249 788 35,0 3.457 3.347 6.804 519 502 1.021 145 28,0 135 26,9 280 27,4
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 13.870 2.774 2.713 97,8 5.277 5.384 10.661 792 808 1.599 751 94,9 778 96,3 1.529 95,6
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.963 1.393 847 60,8 2.704 2.458 5.162 406 369 774 113 27,9 115 31,2 228 29,4
5 BELU 17 5.872 1.174 1.219 103,8 2.339 2.226 4.565 351 334 685 183 52,2 198 59,3 381 55,6
6 MALAKA 20 5.177 1.035 56 5,4 1.972 1.993 3.965 296 299 595 79 26,7 82 27,4 161 27,1
7 ALOR 26 6.072 1.214 306 25,2 2.270 3.421 5.691 341 513 854 22 6,5 31 6,0 53 6,2
8 LEMBATA 9 3.842 768 270 35,1 1.203 930 2.133 180 140 320 48 26,6 53 38,0 101 31,6
9 FLORES TIMUR 21 6.168 1.234 893 72,4 2.179 2.074 4.253 327 311 638 168 51,4 153 49,2 321 50,3
10 SIKKA 25 7.697 1.539 94 6,1 2.627 2.370 4.997 394 356 750 279 70,8 87 24,5 366 48,8
11 ENDE 24 6.547 1.309 178 13,6 1.863 2.336 4.199 279 350 630 33 11,8 29 8,3 62 9,8
12 NAGEKEO 7 3.905 781 613 78,5 1.193 1.175 2.368 179 176 355 62 34,6 83 47,1 145 40,8
13 NGADA 19 4.397 879 686 78,0 1.211 1.165 2.376 182 175 356 100 55,1 95 54,4 195 54,7
14 MANGGARAI TIMUR 29 8.148 1.630 1.175 72,1 2.849 2.501 5.350 427 375 803 39 9,1 38 10,1 77 9,6
15 MANGGARAI 23 9.567 1.913 936 48,9 3.147 2.771 5.918 472 416 888 259 54,9 104 25,0 363 40,9
16 MANGGARAI BARAT 21 8.495 1.699 855 50,3 2.514 2.410 4.924 377 362 739 0 0,0 0 0,0 431 58,4
17 SUMBA TIMUR 22 7.805 1.561 576 36,9 2.514 2.293 4.807 377 344 721 102 27,0 105 30,5 207 28,7
18 SUMBA TENGAH 8 2.471 494 428 86,6 937 838 1.775 141 126 266 141 100,0 266 211,8 407 152,8
19 SUMBA BARAT 10 4.178 836 0 0,0 1.725 1.724 3.449 259 259 517 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 12.508 2.502 159 6,4 3.076 2.817 5.893 461 423 884 44 9,5 48 11,4 92 10,4
21 ROTE NDAO 12 5.231 1.046 338 32,3 1.207 1.188 2.395 181 178 359 24 13,3 11 6,2 35 9,7
22 SABU RAIJUA 6 3.175 635 82 12,9 758 803 1.561 114 120 234 36 31,7 30 24,9 66 28,2
NTT 415 153.050 30.610 14.104 46,1 51.539 50.542 102.081 7.731 7.581 15.312 2.880 37,2 2.664 35,1 5.975 39,0

TABEL 31
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA BALITA BALITA BALITA
PUSKESMAS
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
a a a
BAYI BALITA TOTAL BAYI BALITA TOTAL BAYI BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 KOTA KUPANG 11 12 13 0 13 5 5 2 7 17 18 2 20
2 KUPANG 26 28 23 10 33 22 14 4 18 50 37 14 51
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 22 39 9 48 28 46 9 55 50 85 18 103
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 25 44 7 51 6 10 5 15 31 54 12 66
5 BELU 17 26 19 8 27 23 12 6 18 49 31 14 45
6 MALAKA 20 14 1 1 2 12 2 2 4 26 3 3 6
7 ALOR 26 12 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0
8 LEMBATA 9 9 24 1 25 7 13 4 17 16 37 5 42
9 FLORES TIMUR 21 18 33 6 39 13 21 6 27 31 54 12 66
10 SIKKA 25 22 15 8 23 14 4 7 11 36 19 15 34
11 ENDE 24 22 1 1 2 19 3 0 3 41 4 1 5
12 NAGEKEO 7 21 5 1 6 6 1 1 2 27 6 2 8
13 NGADA 19 3 3 2 5 9 12 2 14 12 15 4 19
14 MANGGARAI TIMUR 29 22 30 1 31 16 21 0 21 38 51 1 52
15 MANGGARAI 23 28 11 0 11 31 6 0 6 59 17 0 17
16 MANGGARAI BARAT 21 16 4 6 10 17 9 5 14 33 13 11 24
17 SUMBA TIMUR 22 25 15 2 17 13 5 2 7 38 20 4 24
18 SUMBA TENGAH 8 6 11 4 15 5 7 2 9 11 18 6 24
19 SUMBA BARAT 10 18 4 0 4 0 0 1 1 18 4 1 5
20 SUMBA BARAT DAYA 17 20 23 4 27 9 11 1 12 29 34 5 39
21 ROTE NDAO 12 19 0 0 0 0 0 0 0 19 0 0 0
22 SABU RAIJUA 6 10 17 2 19 12 19 1 20 22 36 3 39
NTT 415 398 335 73 408 267 221 60 281 665 556 133 689
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4,8 4,0 1,0 5,0
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

TABEL 32
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
JUMLAH KELAINA
NO KABUPATEN/KOTA LAIN- PNEUM MALARI TETAN KELAINA LAIN- PNEUM MALARI CAMPA LAIN-
PUSKESMAS BBLR ASFIKSI TETAN KELAIN DIARE N DIARE DEMAM DIFTERI
SEPSIS LAIN ONIA A US N SARAF LAIN ONIA A K LAIN
A US AN SALURA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 KOTA KUPANG 11 4 7 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 2
2 KUPANG 26 18 21 0 3 8 0 4 0 0 0 0 0 33 0 0 0 0 2 0 12
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 18 10 0 0 7 15 13 0 0 0 0 1 71 2 5 0 0 5 0 6
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 4 14 0 3 3 7 4 0 0 0 0 4 46 2 1 0 0 3 0 6
5 BELU 17 12 11 0 3 6 17 11 1 0 0 0 0 19 2 2 0 0 0 0 10
6 MALAKA 20 6 8 0 1 0 11 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 1 0 1
7 ALOR 26 2 6 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 LEMBATA 9 3 4 0 3 0 6 1 0 0 0 0 1 35 0 0 0 0 0 0 5
9 FLORES TIMUR 21 6 10 0 0 5 10 8 2 0 0 2 0 42 0 0 0 0 3 0 9
10 SIKKA 25 4 11 0 1 1 19 4 2 0 0 0 1 12 1 0 0 0 0 0 14
11 ENDE 24 19 11 0 3 0 8 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
12 NAGEKEO 7 4 8 0 1 8 6 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 2
13 NGADA 19 1 3 0 1 1 6 1 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 1 0 3
14 MANGGARAI TIMUR 29 12 13 0 0 0 13 3 1 0 0 0 0 47 0 0 0 0 0 0 1
15 MANGGARAI 23 18 19 0 0 5 17 11 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
16 MANGGARAI BARAT 21 9 5 3 6 10 3 1 0 0 0 0 9 1 0 0 0 2 0 8
17 SUMBA TIMUR 22 14 12 0 5 2 5 7 1 1 0 0 1 10 1 0 2 0 0 0 1
18 SUMBA TENGAH 8 0 4 0 1 0 6 7 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 6
19 SUMBA BARAT 10 8 2 0 1 5 2 0 0 0 0 0 0 4 1 0 0 0 0 0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 7 6 0 1 5 10 3 0 1 0 0 0 30 1 0 1 0 0 0 3
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 SABU RAIJUA 6 4 8 0 1 2 7 2 5 0 0 0 0 29 2 1 0 0 0 0 0
NTT 415 173 193 1 33 68 197 87 14 2 0 2 8 443 13 10 3 0 17 0 90

TABEL 33
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR

JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 4.517 4.318 8.835 4.052 89,7 4.263 98,7 8.315 94,1 203 5,0 189 4,4 392 4,7
2 KUPANG 26 3.457 3.347 6.804 3.436 99,4 3.377 100,9 6.813 100,1 219 6,4 243 7,2 462 6,8
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 5.277 5.384 10.661 5.211 98,7 5.318 98,8 10.529 98,8 460 8,8 473 8,9 933 8,9
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 2.704 2.458 5.162 2.704 100,0 2.458 100,0 5.162 100,0 158 5,8 147 6,0 305 5,9
5 BELU 17 2.339 2.226 4.565 2.339 100,0 2.226 100,0 4.565 100,0 168 7,2 185 8,3 353 7,7
6 MALAKA 20 1.972 1.993 3.965 1.972 100,0 1.983 99,5 3.955 99,7 93 4,7 92 4,6 185 4,7
7 ALOR 26 2.270 3.421 5.691 2.270 100,0 3.421 100,0 5.691 100,0 56 2,5 68 2,0 124 2,2
8 LEMBATA 9 1.203 930 2.133 1.117 92,9 957 102,9 2.074 97,2 84 7,5 109 11,4 193 9,3
9 FLORES TIMUR 21 2.179 2.074 4.253 2.084 95,6 2.057 99,2 4.141 97,4 137 6,6 150 7,3 287 6,9
10 SIKKA 25 2.627 2.370 4.997 2.666 101,5 2.394 101,0 5.060 101,3 258 9,7 251 10,5 509 10,1
11 ENDE 24 1.863 2.336 4.199 1.863 100,0 2.336 100,0 4.199 100,0 211 11,3 295 12,6 506 12,1
12 NAGEKEO 7 1.193 1.175 2.368 1.193 100,0 1.152 98,0 2.345 99,0 64 5,4 67 5,8 131 5,6
13 NGADA 19 1.211 1.165 2.376 1.230 101,6 1.162 99,7 2.392 100,7 73 5,9 74 6,4 147 6,1
14 MANGGARAI TIMUR 29 2.849 2.501 5.350 2.787 97,8 2.464 98,5 5.251 98,1 36 1,3 42 1,7 78 1,5
15 MANGGARAI 23 3.147 2.771 5.918 3.147 100,0 2.771 100,0 5.918 100,0 199 6,3 115 4,2 314 5,3
16 MANGGARAI BARAT 21 2.514 2.410 4.924 2.404 95,6 2.340 97,1 4.744 96,3 107 4,5 129 5,5 236 5,0
17 SUMBA TIMUR 22 2.514 2.293 4.807 2.337 93,0 2.119 92,4 4.456 92,7 129 5,5 123 5,8 252 5,7
18 SUMBA TENGAH 8 937 838 1.775 937 100,0 838 100,0 1.775 100,0 64 6,8 59 7,0 123 6,9
19 SUMBA BARAT 10 1.725 1.724 3.449 1.725 100,0 1.724 100,0 3.449 100,0 43 2,5 45 2,6 88 2,6
20 SUMBA BARAT DAYA 17 3.076 2.817 5.893 2.828 91,9 2.710 96,2 5.538 94,0 50 1,8 49 1,8 99 1,8
21 ROTE NDAO 12 1.207 1.188 2.395
22 SABU RAIJUA 6 758 803 1.561 701 92,5 766 95,4 1.467 94,0 20 2,9 18 2,3 38 2,6
NTT 415 51.539 50.542 102.081 49.003 95,1 48.836 96,6 97.839 95,8 2.832 5,8 2.923 6,0 5.755 5,9

TABEL 34
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)*

JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 4.517 4.318 8.835 4.027 89,1 4.246 98,3 8.273 93,6 3.948 87,4 4.202 97,3 8.150 92,2
2 KUPANG 26 3.457 3.347 6.804 3.412 98,7 3.271 97,7 6.683 98,2 3.272 94,6 3.226 96,4 6.498 95,5
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 5.277 5.384 10.661 5.211 98,7 5.318 98,8 10.529 98,8 5.211 98,7 5.318 98,8 10.529 98,8
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 2.704 2.458 5.162 2.695 99,7 2.468 100,4 5.163 100,0 2.561 94,7 2.398 97,6 4.959 96,1
5 BELU 17 2.339 2.226 4.565 2.328 99,5 2.218 99,6 4.546 99,6 2.297 98,2 2.162 97,1 4.459 97,7
6 MALAKA 20 1.972 1.993 3.965 1.963 99,5 2.001 100,4 3.964 100,0 1.965 99,6 1.978 99,2 3.943 99,4
7 ALOR 26 2.270 3.421 5.691 2.270 100,0 3.421 100,0 5.691 100,0 2.068 91,1 3.142 91,8 5.210 91,5
8 LEMBATA 9 1.203 930 2.133 1.129 93,8 983 105,7 2.112 99,0 1.062 88,3 935 100,5 1.997 93,6
9 FLORES TIMUR 21 2.179 2.074 4.253 2.053 94,2 1.953 94,2 4.006 94,2 1.976 90,7 1.883 90,8 3.859 90,7
10 SIKKA 25 2.627 2.370 4.997 2.594 98,7 2.398 101,2 4.992 99,9 2.520 95,9 2.338 98,6 4.858 97,2
11 ENDE 24 1.863 2.336 4.199 1.874 100,6 2.260 96,7 4.134 98,5 4.134 221,9 1.828 78,3 5.962 142,0
12 NAGEKEO 7 1.193 1.175 2.368 1.191 99,8 1.182 100,6 2.373 100,2 959 80,4 999 85,0 1.958 82,7
13 NGADA 19 1.211 1.165 2.376 1.211 100,0 1.165 100,0 2.376 100,0 1.196 98,8 1.156 99,2 2.352 99,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 2.849 2.501 5.350 2.787 97,8 2.464 98,5 5.251 98,1 2.655 93,2 2.396 95,8 5.051 94,4
15 MANGGARAI 23 3.147 2.771 5.918 3.147 100,0 2.771 100,0 5.918 100,0 3.061 97,3 2.619 94,5 5.680 96,0
16 MANGGARAI BARAT 21 2.514 2.410 4.924 2.457 97,7 2.429 100,8 4.886 99,2 2.443 97,2 2.367 98,2 4.810 97,7
17 SUMBA TIMUR 22 2.514 2.293 4.807 2.336 92,9 2.123 92,6 4.459 92,8 2.336 92,9 2.123 92,6 4.459 92,8
18 SUMBA TENGAH 8 937 838 1.775 933 99,6 825 98,4 1.758 99,0 903 96,4 798 95,2 1.701 95,8
19 SUMBA BARAT 10 1.725 1.724 3.449 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 3.076 2.817 5.893 2.892 94,0 2.892 102,7 5.784 98,2 3.000 97,5 2.699 95,8 5.699 96,7
21 ROTE NDAO 12 1.207 1.188 2.395 1.051 87,1 993 83,6 2.044 85,3 982 81,4 973 81,9 1.955 81,6
22 SABU RAIJUA 6 758 803 1.561 678 89,4 766 95,4 1.444 92,5 2.210 291,6 588 73,2 2.798 179,2
NTT 415 51.539 50.542 102.081 48.239 93,6 48.147 95,3 96.386 94,4 50.759 98,5 46.128 91,3 96.887 94,9
Keterangan: *KN Lengkap sama dengan indikator SPM "Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir"

TABEL 35
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 11 8.835 7.550 85,5 4.030 2.518 62,5
2 KUPANG 26 6.804 6.047 88,9 5.454 3.685 67,6
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 10.661 8.438 79,1 5.081 4.089 80,5
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 5.160 4.255 82,5 4.057 3.559 87,7
5 BELU 17 4.564 3.602 78,9 1.588 1.405 88,5
6 MALAKA 20 3.965 3.841 96,9 2.873 1.929 67,1
7 ALOR 26 5.703 5.238 91,8 1.814 1.360 75,0
8 LEMBATA 9 2.133 1.178 55,2 963 878 91,2
9 FLORES TIMUR 21 4.068 3.418 84,0 4.490 3.237 72,1
10 SIKKA 25 4.997 3.678 73,6 4.997 4.477 89,6
11 ENDE 24 4.275 3.250 76,0 1.962 1.459 74,4
12 NAGEKEO 7 2.381 2.200 92,4 13.327 2.300 17,3
13 NGADA 19 2.376 1.825 76,8 2.036 1.983 97,4
14 MANGGARAI TIMUR 29 5.350 4.647 86,9 7.330 3.791 51,7
15 MANGGARAI 23 5.918 5.777 97,6 3.451 2.958 85,7
16 MANGGARAI BARAT 21 4.930 3.949 80,1 2.614 2.142 81,9
17 SUMBA TIMUR 22 4.807 3.050 63,4 4.798 2.912 60,7
18 SUMBA TENGAH 8 1.775 1.690 95,2 1.775 1.407 79,3
19 SUMBA BARAT 10 3.449 1.577 45,7 1.013 1.013 100,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 5.538 4.027 72,7 5.538 3.764 68,0
21 ROTE NDAO 12 2.395 0 0,0 862 573 66,5
22 SABU RAIJUA 6 1.561 1.154 73,9 696 170 24,4
NTT 415 101.645 80.391 79,1 80.749 51.609 63,9
Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini

TABEL 36
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN BAYI

JUMLAH JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 4.399 4.635 9.034 3.933 89,4 7.670 165,5 11.603 128,4
2 KUPANG 26 4.982 4.742 9.724 4.310 86,5 4.253 89,7 8.563 88,1
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 6.234 6.088 12.322 5.211 83,6 5.318 87,4 10.529 85,4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 2.998 2.851 5.849 3.134 104,5 3.040 106,6 6.174 105,6
5 BELU 17 2.442 2.416 4.858 2.397 98,2 2.434 100,7 4.831 99,4
6 MALAKA 20 1.998 1.994 3.992 559 28,0 560 28,1 1.119 28,0
7 ALOR 26 2.920 2.811 5.731 2.136 73,2 2.089 74,3 4.225 73,7
8 LEMBATA 9 1.688 1.561 3.249 830 49,2 790 50,6 1.620 49,9
9 FLORES TIMUR 21 2.670 2.423 5.093 1.703 63,8 1.691 69,8 3.394 66,6
10 SIKKA 25 3.357 3.201 6.558 4.868 145,0 382 11,9 5.250 80,1
11 ENDE 24 2.997 2.820 5.817 1.543 51,5 1.333 47,3 2.876 49,4
12 NAGEKEO 7 1.779 1.669 3.448 1.262 70,9 1.151 69,0 2.413 70,0
13 NGADA 19 1.918 1.754 3.672 945 49,3 948 54,0 1.893 51,6
14 MANGGARAI TIMUR 29 3.336 3.083 6.419 2.461 73,8 2.284 74,1 4.745 73,9
15 MANGGARAI 23 4.189 3.920 8.109 3.044 72,7 2.856 72,9 5.900 72,8
16 MANGGARAI BARAT 21 3.450 3.435 6.885 2.558 74,1 2.576 75,0 5.134 74,6
17 SUMBA TIMUR 22 3.839 3.653 7.492 2.287 59,6 2.142 58,6 4.429 59,1
18 SUMBA TENGAH 8 1.095 1.102 2.197 927 84,7 898 81,5 1.825 83,1
19 SUMBA BARAT 10 1.922 1.860 3.782 565 29,4 765 41,1 1.330 35,2
20 SUMBA BARAT DAYA 17 5.747 5.462 11.209 4.101 71,4 4.255 77,9 8.356 74,5
21 ROTE NDAO 12 2.416 2.356 4.772 883 36,5 883 37,5 1.766 37,0
22 SABU RAIJUA 6 1.560 1.458 3.018 689 44,2 774 53,1 1.463 48,5
NTT 415 67.936 65.294 133.230 50.346 74,1 49.092 75 99.438 74,6

TABEL 37
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
JUMLAH JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN

NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS DESA/KELURAHAN UCI UCI
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 11 51 35 68,6
2 KUPANG 26 177 83 46,9
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 278 223 80,2
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 193 133 68,9
5 BELU 17 81 71 87,7
6 MALAKA 20 127 108 85,0
7 ALOR 26 175 141 80,6
8 LEMBATA 9 151 109 72,2
9 FLORES TIMUR 21 250 169 67,6
10 SIKKA 25 160 146 91,3
11 ENDE 24 278 250 89,9
12 NAGEKEO 7 113 102 90,3
13 NGADA 19 151 148 98,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 176 156 88,6
15 MANGGARAI 23 171 149 87,1
16 MANGGARAI BARAT 21 169 85 50,3
17 SUMBA TIMUR 22 156 93 59,6
18 SUMBA TENGAH 8 65 45 69,2
19 SUMBA BARAT 10 74 14 18,9
20 SUMBA BARAT DAYA 17 175 170 97,1
21 ROTE NDAO 12 119 22 18,5
22 SABU RAIJUA 6 63 41 65,1
NTT 415 3.353 2.493 74,4

TABEL 38
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KABUPATEN/KOTA < 24 Jam 1 - 7 Hari
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 11 4.517 4.318 8.835 3.609 79,9 3.521 81,5 7.130 80,7 674 14,9 751 17,4 1.425 16,1 4.361 96,5 4.300 99,6 8.661 98,0
2 KUPANG 26 3.457 3.347 6.804 2.516 72,8 2.424 72,4 4.940 72,6 697 20,2 681 20,3 1.378 20,3 3.502 101,3 3.365 100,5 6.867 100,9
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 5.277 5.384 10.661 3.791 71,8 3.570 66,3 7.361 69,0 256 4,9 265 4,9 521 4,9 5.025 95,2 4.937 91,7 9.962 93,4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 2.704 2.458 5.162 2.583 95,5 2.422 98,5 5.005 97,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.761 102,1 2.611 106,2 5.372 104,1
5 BELU 17 2.339 2.226 4.565 2.233 95,5 2.159 97,0 4.392 96,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.282 97,6 2.167 97,3 4.449 97,5
6 MALAKA 20 1.972 1.993 3.965 2.163 109,7 2.164 108,6 4.327 109,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.049 103,9 2.230 111,9 4.279 107,9
7 ALOR 26 2.270 3.421 5.691 1.288 56,7 1.329 38,8 2.617 46,0 367 16,2 363 10,6 730 12,8 2.075 91,4 1.968 57,5 4.043 71,0
8 LEMBATA 9 1.203 930 2.133 987 82,0 880 94,6 1.867 87,5 940 78,1 713 76,7 1.653 77,5 1.079 89,7 932 100,2 2.011 94,3
9 FLORES TIMUR 21 2.179 2.074 4.253 1.934 88,8 1.766 85,1 3.700 87,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2.023 92,8 1.827 88,1 3.850 90,5
10 SIKKA 25 2.627 2.370 4.997 2.275 86,6 2.136 90,1 4.411 88,3 45 1,7 50 2,1 95 1,9 2.757 104,9 2.631 111,0 5.388 107,8
11 ENDE 24 1.863 2.336 4.199 1.991 106,9 1.894 81,1 3.885 92,5 78 4,2 155 6,6 233 5,5 2.357 126,5 2.338 100,1 4.695 111,8
12 NAGEKEO 7 1.193 1.175 2.368 1.159 97,2 1.177 100,2 2.336 98,6 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.107 92,8 1.100 93,6 2.207 93,2
13 NGADA 19 1.211 1.165 2.376 976 80,6 882 75,7 1.858 78,2 15 1,2 11 0,9 26 1,1 1.241 102,5 1.174 100,8 2.415 101,6
14 MANGGARAI TIMUR 29 2.849 2.501 5.350 1.592 55,9 1.433 57,3 3.025 56,5 895 31,4 880 35,2 1.775 33,2 2.573 90,3 2.466 98,6 5.039 94,2
15 MANGGARAI 23 3.147 2.771 5.918 3.106 98,7 2.663 96,1 5.769 97,5 85 2,7 104 3,8 189 3,2 3.257 103,5 2.922 105,4 6.179 104,4
16 MANGGARAI BARAT 21 2.514 2.410 4.924 1.889 75,1 1.772 73,5 3.661 74,4 52 2,1 47 2,0 99 2,0 2.776 110,4 2.619 108,7 5.395 109,6
17 SUMBA TIMUR 22 2.514 2.293 4.807 2.817 112,1 2.032 88,6 4.849 100,9 65 2,6 75 3,3 140 2,9 2.448 97,4 2.420 105,5 4.868 101,3
18 SUMBA TENGAH 8 937 838 1.775 690 73,6 644 76,8 1.334 75,2 124 13,2 129 15,4 253 14,3 847 90,4 829 98,9 1.676 94,4
19 SUMBA BARAT 10 1.725 1.724 3.449 1.147 66,5 936 54,3 2.083 60,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1.341 77,7 1.102 63,9 2.443 70,8
20 SUMBA BARAT DAYA 17 3.076 2.817 5.893 4.014 130,5 4.041 143,5 8.055 136,7 4 0,1 6 0,2 10 0,2 4.149 134,9 4.017 142,6 8.166 138,6
21 ROTE NDAO 12 1.207 1.188 2.395 840 69,6 1.037 87,3 1.877 78,4 18 1,5 18 1,5 36 1,5 1.238 102,6 1.207 101,6 2.445 102,1
22 SABU RAIJUA 6 758 803 1.561 333 43,9 343 42,7 676 43,3 245 32,3 249 31,0 494 31,6 827 109,1 818 101,9 1.645 105,4
NTT 415 51.539 50.542 102.081 43.933 85,2 41.225 81,6 85.158 83,4 4.560 8,8 4.497 8,9 9.057 8,9 52.075 101,0 49.980 98,9 102.055 100,0

TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
JUMLAH DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KABUPATEN/KOTA (SURVIVING INFANT)
PUSKESMAS L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 KOTA KUPANG 11 4.399 4.635 9.034 4.464 101,5 4.582 98,9 9.046 100,1 4.247 96,5 4.334 93,5 8.581 95,0 4.128 93,8 4.047 87,3 8.175 90,5 3.944 89,7 3.904 84,2 7.848 86,9
2 KUPANG 26 4.982 4.742 9.724 4.006 80,4 3.836 80,9 7.842 80,6 3.980 79,9 3.808 80,3 7.788 80,1 3.492 70,1 3.373 71,1 6.865 70,6 3.111 62,4 3.064 64,6 6.175 63,5
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 6.234 6.088 12.322 5.887 94,4 5.541 91,0 11.428 92,7 5.365 86,1 5.091 83,6 10.456 84,9 5.793 92,9 5.664 93,0 11.457 93,0 5.863 94,0 5.708 93,8 11.571 93,9
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 2.998 2.851 5.849 3.026 100,9 2.865 100,5 5.891 100,7 3.025 100,9 2.810 98,6 5.835 99,8 3.444 114,9 3.307 116,0 6.751 115,4 3.444 114,9 3.309 116,1 6.753 115,5
5 BELU 17 2.442 2.416 4.858 2.339 95,8 2.299 95,2 4.638 95,5 2.308 94,5 2.305 95,4 4.613 95,0 2.391 97,9 2.301 95,2 4.692 96,6 2.412 98,8 2.321 96,1 4.733 97,4
6 MALAKA 20 1.998 1.994 3.992 2.168 108,5 2.120 106,3 4.288 107,4 2.168 108,5 2.120 106,3 4.288 107,4 2.094 104,8 2.357 118,2 4.451 111,5 2.094 104,8 2.348 117,8 4.442 111,3
7 ALOR 26 2.920 2.811 5.731 1.975 67,6 1.959 69,7 3.934 68,6 2.003 68,6 1.968 70,0 3.971 69,3 1.981 67,8 1.984 70,6 3.965 69,2 1.599 54,8 1.632 58,1 3.231 56,4
8 LEMBATA 9 1.688 1.561 3.249 1.127 66,8 952 61,0 2.079 64,0 1.120 66,4 947 60,7 2.067 63,6 1.078 63,9 967 61,9 2.045 62,9 1.056 62,6 954 61,1 2.010 61,9
9 FLORES TIMUR 21 2.670 2.423 5.093 2.268 84,9 2.105 86,9 4.373 85,9 2.149 80,5 2.020 83,4 4.169 81,9 1.878 70,3 1.787 73,8 3.665 72,0 1.847 69,2 1.737 71,7 3.584 70,4
10 SIKKA 25 3.357 3.201 6.558 3.151 93,9 2.912 91,0 6.063 92,5 2.614 77,9 2.439 76,2 5.053 77,1 2.705 80,6 2.591 80,9 5.296 80,8 106 3,2 2.451 76,6 2.557 39,0
11 ENDE 24 2.997 2.820 5.817 2.314 77,2 2.285 81,0 4.599 79,1 2.326 77,6 2.294 81,3 4.620 79,4 2.255 75,2 2.139 75,9 4.394 75,5 2.222 74,1 2.132 75,6 4.354 74,8
12 NAGEKEO 7 1.779 1.669 3.448 1.192 67,0 1.156 69,3 2.348 68,1 1.208 67,9 1.177 70,5 2.385 69,2 1.215 68,3 1.247 74,7 2.462 71,4 1.215 68,3 1.247 74,7 2.462 71,4
13 NGADA 19 1.918 1.754 3.672 1.418 73,9 1.405 80,1 2.823 76,9 1.336 69,7 1.283 73,1 2.619 71,3 1.239 64,6 1.127 64,3 2.366 64,4 1.265 66,0 1.149 65,5 2.414 65,7
14 MANGGARAI TIMUR 29 3.336 3.083 6.419 2.745 82,3 2.449 79,4 5.194 80,9 2.697 80,8 2.326 75,4 5.023 78,3 2.518 75,5 2.388 77,5 4.906 76,4 2.430 72,8 2.460 79,8 4.890 76,2
15 MANGGARAI 23 4.189 3.920 8.109 3.644 87,0 3.472 88,6 7.116 87,8 3.528 84,2 3.471 88,5 6.999 86,3 3.073 73,4 3.037 77,5 6.110 75,3 3.095 73,9 2.980 76,0 6.075 74,9
16 MANGGARAI BARAT 21 3.450 3.435 6.885 2.871 83,2 2.745 79,9 5.616 81,6 2.831 82,1 2.734 79,6 5.565 80,8 2.797 81,1 2.649 77,1 5.446 79,1 2.545 73,8 2.400 69,9 4.945 71,8
17 SUMBA TIMUR 22 3.839 3.653 7.492 2.607 67,9 2.536 69,4 5.143 68,6 2.462 64,1 2.482 67,9 4.944 66,0 2.395 62,4 2.285 62,6 4.680 62,5 2.174 56,6 2.127 58,2 4.301 57,4
18 SUMBA TENGAH 8 1.095 1.102 2.197 963 87,9 965 87,6 1.928 87,8 896 81,8 903 81,9 1.799 81,9 938 85,7 885 80,3 1.823 83,0 938 85,7 885 80,3 1.823 83,0
19 SUMBA BARAT 10 1.922 1.860 3.782 1.406 73,2 1.231 66,2 2.637 69,7 1.327 69,0 1.208 64,9 2.535 67,0 1.525 79,3 1.378 74,1 2.903 76,8 1.518 79,0 1.362 73,2 2.880 76,2
20 SUMBA BARAT DAYA 17 5.747 5.462 11.209 4.227 73,6 4.099 75,0 8.326 74,3 4.161 72,4 4.148 75,9 8.309 74,1 4.451 77,4 4.284 78,4 8.735 77,9 4.313 75,0 4.052 74,2 8.365 74,6
21 ROTE NDAO 12 2.416 2.356 4.772 1.039 43,0 1.078 45,8 2.117 44,4 1.014 42,0 1.053 44,7 2.067 43,3 986 40,8 981 41,6 1.967 41,2 975 40,4 941 39,9 1.916 40,2
22 SABU RAIJUA 6 1.560 1.458 3.018 880 56,4 841 57,7 1.721 57,0 867 55,6 852 58,4 1.719 57,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 819 52,5 771 52,9 1.590 52,7
NTT 415 67.936 65.294 133.230 55.717 82,0 53.433 81,8 109.150 81,9 53.632 78,9 51.773 79,3 105.405 79,1 52.376 77,1 50.778 77,8 103.154 77,4 48.985 72,1 49.934 76,5 98.919 74,2

TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 8.611 8.811 17.422 3.111 36,1 3.089 35,1 6.200 35,6 2.672 31,0 2.659 30,2 5.331 30,6
2 KUPANG 26 9.830 9.405 19.235 1.937 19,7 2.028 21,6 3.965 20,6 1.621 16,5 1.601 17,0 3.222 16,8
5 BELU 17 4.884 4.810 9.694 1.279 26,2 1.318 27,4 2.597 26,8 1.220 25,0 1.164 24,2 2.384 24,6
6 MALAKA 20 4.110 4.082 8.192 580 14,1 603 14,8 1.183 14,4 548 13,3 549 13,4 1.097 13,4
7 ALOR 26 5.659 5.444 11.103 1.176 20,8 1.173 21,5 2.349 21,2 965 17,1 932 17,1 1.897 17,1
8 LEMBATA 9 3.383 3.137 6.520 92 2,7 94 3,0 186 2,9 90 2,7 90 2,9 180 2,8
9 FLORES TIMUR 21 5.350 4.906 10.256 1.083 20,2 984 20,1 2.067 20,2 880 16,4 821 16,7 1.701 16,6
10 SIKKA 25 6.698 6.346 13.044 1.635 24,4 1.670 26,3 3.305 25,3 1.414 21,1 1.332 21,0 2.746 21,1
11 ENDE 24 5.885 5.556 11.441 1.590 27,0 1.566 28,2 3.156 27,6 1.407 23,9 1.301 23,4 2.708 23,7
12 NAGEKEO 7 3.500 3.309 6.809 457 13,1 415 12,5 872 12,8 489 14,0 355 10,7 844 12,4
13 NGADA 19 3.820 3.555 7.375 747 19,6 670 18,8 1.417 19,2 1.417 37,1 483 13,6 1.900 25,8
14 MANGGARAI TIMUR 29 6.796 6.387 13.183 1.321 19,4 1.273 19,9 2.594 19,7 1.334 19,6 1.258 19,7 2.592 19,7
15 MANGGARAI 23 8.311 7.878 16.189 1.896 22,8 1.912 24,3 3.808 23,5 2.059 24,8 2.100 26,7 4.159 25,7
16 MANGGARAI BARAT 21 6.997 6.994 13.991 1.707 24,4 1.615 23,1 3.322 23,7 1.494 21,4 1.462 20,9 2.956 21,1
17 SUMBA TIMUR 22 7.375 7.028 14.403 966 13,1 809 11,5 1.775 12,3 1.350 18,3 1.288 18,3 2.638 18,3
18 SUMBA TENGAH 8 2.171 2.179 4.350 698 32,2 637 29,2 1.335 30,7 527 24,3 532 24,4 1.059 24,3
19 SUMBA BARAT 10 3.768 3.637 7.405 534 14,2 514 14,1 1.048 14,2 1.525 40,5 1.378 37,9 2.903 39,2
20 SUMBA BARAT DAYA 17 11.296 10.760 22.056 1.451 12,8 1.575 14,6 3.026 13,7 1.344 11,9 1.451 13,5 2.795 12,7
21 ROTE NDAO 12 4.705 4.602 9.307 630 13,4 638 13,9 1.268 13,6 447 9,5 495 10,8 942 10,1
22 SABU RAIJUA 6 3.000 2.839 5.839 240 8,0 223 7,9 463 7,9 150 5,0 136 4,8 286 4,9
NTT 415 134.340 129.349 263.689 29.096 21,7 28.654 22,2 57.750 21,9 29.195 21,7 27.470 21,2 56.665 21,5

TABEL 41
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 3.351 6.037 180,2 31.900 16.299 51,1 40.934 22.336 54,6
2 KUPANG 26 7.016 5.987 85,3 37.648 21.170 56,2 47.372 27.157 57,3
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 8.893 8.850 99,5 46.097 32.977 71,5 58.419 41.827 71,6
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 5.121 4.915 96,0 23.480 17.309 73,7 29.329 22.224 75,8
5 BELU 17 2.255 2.251 99,8 19.876 14.083 70,9 24.734 16.334 66,0
6 MALAKA 20 4.017 3.797 94,5 17.811 12.453 69,9 21.803 16.250 74,5
7 ALOR 26 2.686 2.391 89,0 19.843 14.529 73,2 25.574 16.920 66,2
8 LEMBATA 9 1.120 1.137 101,5 12.933 8.053 62,3 16.182 9.190 56,8
9 FLORES TIMUR 21 2.982 2.979 99,9 20.884 15.844 75,9 25.977 18.823 72,5
10 SIKKA 25 5.374 5.124 95,3 25.862 18.106 70,0 32.420 23.230 71,7
11 ENDE 24 5.691 4.062 71,4 21.761 14.403 66,2 27.578 18.465 67,0
12 NAGEKEO 7 2.128 2.084 97,9 12.998 9.169 70,5 16.446 11.253 68,4
13 NGADA 19 2.681 2.669 99,6 14.845 9.428 63,5 18.517 12.097 65,3
14 MANGGARAI TIMUR 29 6.232 6.215 99,7 27.901 20.427 73,2 34.320 26.642 77,6
15 MANGGARAI 23 6.460 5.863 90,8 32.186 20.346 63,2 40.295 26.209 65,0
16 MANGGARAI BARAT 21 4.842 4.842 100,0 28.896 17.652 61,1 35.781 22.494 62,9
17 SUMBA TIMUR 22 6.213 6.002 96,6 25.381 17.193 67,7 32.873 23.195 70,6
18 SUMBA TENGAH 8 1.040 1.040 100,0 8.207 5.438 66,3 10.404 6.478 62,3
19 SUMBA BARAT 10 1.330 1.330 100,0 13.817 8.801 63,7 17.599 10.131 57,6
20 SUMBA BARAT DAYA 17 9.540 16.605 174,1 41.476 27.315 65,9 52.685 43.920 83,4
21 ROTE NDAO 12 2.443 2.414 98,8 17.261 9.419 54,6 22.033 11.833 53,7
22 SABU RAIJUA 6 1.771 1.803 101,8 10.354 12.970 125,3 13.372 14.773 110,5
NTT 415 93.186 98.397 105,6 511.417 343.384 67,1 644.647 441.781 68,5

TABEL 42
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
JUMLAH BALITA PELAYANAN KESEHATAN BALITA*

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA USIA 12-59 BULAN L P L+P
PUSKESMAS
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 20.702 20.232 40.934 10.231 49,4 10.378 51,3 20.609 50,3
2 KUPANG 26 24.115 23.257 47.372 12.466 51,7 11.671 50,2 24.137 51,0
5 BELU 17 12.519 12.215 24.734 7.297 58,3 7.329 60,0 14.626 59,1
6 MALAKA 20 11.034 10.769 21.803 6.065 55,0 5.763 53,5 11.828 54,2
7 ALOR 26 13.060 12.514 25.574 7.433 56,9 7.168 57,3 14.601 57,1
8 LEMBATA 9 8.400 7.782 16.182 3.557 42,3 3.289 42,3 6.846 42,3
9 FLORES TIMUR 21 13.429 12.548 25.977 5.064 37,7 4.850 38,7 9.914 38,2
10 SIKKA 25 16.709 15.711 32.420 11.705 70,1 862 5,5 12.567 38,8
11 ENDE 24 14.154 13.424 27.578 6.445 45,5 6.190 46,1 12.635 45,8
12 NAGEKEO 7 8.405 8.041 16.446 5.170 61,5 4.801 59,7 9.971 60,6
13 NGADA 19 9.460 9.057 18.517 5.821 61,5 5.446 60,1 11.267 60,8
14 MANGGARAI TIMUR 29 17.496 16.824 34.320 9.801 56,0 9.641 57,3 19.442 56,6
15 MANGGARAI 23 20.453 19.842 40.295 12.915 63,1 12.547 63,2 25.462 63,2
16 MANGGARAI BARAT 21 17.920 17.861 35.781 5.629 31,4 5.981 33,5 11.610 32,4
17 SUMBA TIMUR 22 16.775 16.098 32.873 9.195 54,8 8.817 54,8 18.012 54,8
18 SUMBA TENGAH 8 5.242 5.162 10.404 3.107 59,3 3.058 59,2 6.165 59,3
19 SUMBA BARAT 10 8.981 8.618 17.599 5.858 65,2 5.395 62,6 11.253 63,9
20 SUMBA BARAT DAYA 17 26.986 25.699 52.685 30.000 111,2 33.023 128,5 63.023 119,6
21 ROTE NDAO 12 11.083 10.950 22.033 4.793 43,2 4.658 42,5 9.451 42,9
22 SABU RAIJUA 6 6.810 6.562 13.372 4.211 61,8 3.855 58,7 8.066 60,3
NTT 415 328.079 316.568 644.647 191.637 58,4 178.981 57 370.618 57,5

TABEL 43
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
BALITA
JUMLAH JUMLAH SASARAN BALITA DITIMBANG
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS (S) JUMLAH (D) % (D/S)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 20.702 20.232 40.934 8.268 8.031 16.299 39,9 39,7 39,8
2 KUPANG 26 16.370 15.301 31.671 13.246 12.438 25.684 80,9 81,3 81,1
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 21.202 20.908 42.110 16.508 16.235 32.743 77,9 77,6 77,8
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 11.519 11.030 22.549 9.607 9.301 18.908 83,4 84,3 83,9
5 BELU 17 9.238 8.951 18.189 7.596 7.346 14.942 82,2 82,1 82,1
6 MALAKA 20 8.389 7.244 15.633 7.714 6.708 14.422 92,0 92,6 92,3
7 ALOR 26 10.554 9.960 20.514 9.570 9.257 18.827 90,7 92,9 91,8
8 LEMBATA 9 5.314 4.927 10.241 4.474 4.671 9.145 84,2 94,8 89,3
9 FLORES TIMUR 21 9.613 9.008 18.621 8.506 8.027 16.533 88,5 89,1 88,8
10 SIKKA 25 13.135 12.206 25.341 10.305 9.781 20.086 78,5 80,1 79,3
11 ENDE 24 9.992 9.651 19.643 8.048 7.816 15.864 80,5 81,0 80,8
12 NAGEKEO 7 5.901 5.158 11.059 5.297 5.034 10.331 89,8 97,6 93,4
13 NGADA 19 6.095 5.853 11.948 5.787 5.396 11.183 94,9 92,2 93,6
14 MANGGARAI TIMUR 29 13.178 12.803 25.981 11.347 11.253 22.600 86,1 87,9 87,0
15 MANGGARAI 23 14.520 14.029 28.549 12.915 12.547 25.462 88,9 89,4 89,2
16 MANGGARAI BARAT 21 11.738 11.287 23.025 10.565 10.224 20.789 90,0 90,6 90,3
17 SUMBA TIMUR 22 12.099 11.542 23.641 9.195 8.817 18.012 76,0 76,4 76,2
18 SUMBA TENGAH 8 3.773 3.630 7.403 3.133 3.032 6.165 83,0 83,5 83,3
19 SUMBA BARAT 10 5.858 5.395 11.253 3.969 3.716 7.685 67,8 68,9 68,3
20 SUMBA BARAT DAYA 17 15.048 15.000 30.048 8.700 8.853 17.553 57,8 59,0 58,4
21 ROTE NDAO 12 8.428 8.152 16.581 4.793 4.658 9.451 56,9 57,1 57,0
22 SABU RAIJUA 6 4.962 4.499 9.461 4.211 3.855 8.066 84,9 85,7 85,3
NTT 415 237.629 226.766 464.395 183.754 176.996 360.750 77,3 78,1 77,7
Sumber:Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2019

TABEL 44
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA JUMLAH

JUMLAH 0-59 BULAN BALITA GIZI KURANG (BB/U) 0-59 BULAN BALITA PENDEK (TB/U) BALITA BALITA KURUS (BB/TB)
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS YANG YANG DIUKUR 0-59 BULAN
DITIMBANG JUMLAH % TINGGI BADAN JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 13.853 2.911 21,0 13.031 3.892 29,9 13.629 1.628 11,9
2 KUPANG 26 27.284 7.346 26,9 26.303 9.074 34,5 26.116 4.369 16,7
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 28.926 8.567 29,6 29.063 13.969 48,1 28.106 3.133 11,1
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 18.784 4.866 25,9 17.534 7.466 42,6 18.109 1.004 5,5
5 BELU 17 17.011 3.689 21,7 15.249 3.244 21,3 15.759 1.091 6,9
6 MALAKA 20 13.430 3.040 22,6 13.839 4.452 32,2 11.911 1.662 14,0
7 ALOR 26 11.284 1.881 16,7 9.318 2.855 30,6 11.099 1.037 9,3
8 LEMBATA 9 8.224 1.576 19,2 6.925 2.170 31,3 7.860 988 12,6
9 FLORES TIMUR 21 16.732 3.587 21,4 15.905 4.953 31,1 16.106 1.224 7,6
10 SIKKA 25 16.958 3.001 17,7 17.170 4.343 25,3 16.523 959 5,8
11 ENDE 24 13.293 1.680 12,6 14.429 2.985 20,7 15.614 762 4,9
12 NAGEKEO 7 9.586 1.177 12,3 9.784 2.094 21,4 9.743 352 3,6
13 NGADA 19 9.409 1.012 10,8 10.891 1.697 15,6 9.397 215 2,3
14 MANGGARAI TIMUR 29 18.102 2.127 11,8 17.349 3.252 18,7 17.749 1.811 10,2
15 MANGGARAI 23 22.029 2.835 12,9 22.740 6.766 29,8 25.585 1.916 7,5
16 MANGGARAI BARAT 21 16.723 2.097 12,5 17.223 3.376 19,6 16.828 1.431 8,5
17 SUMBA TIMUR 22 12.773 1.985 15,5 11.133 3.019 27,1 13.796 1.357 9,8
18 SUMBA TENGAH 8 5.227 869 16,6 5.180 1.854 35,8 5.199 206 4,0
19 SUMBA BARAT 10 5.695 1.029 18,1 8.183 2.089 25,5 4.624 677 14,6
20 SUMBA BARAT DAYA 17 11.170 2.430 21,8 10.393 3.758 36,2 13.175 1.594 12,1
21 ROTE NDAO 12 5.544 1.834 33,1 5.545 2.057 37,1 5.269 745 14,1
22 SABU RAIJUA 6 7.269 2.046 28,1 9.111 2.745 30,1 7.729 1.115 14,4
NTT 415 309.306 61.585 19,9 306.298 92.110 30,1 309.926 29.276 9,4
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2019

TABEL 45
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH

USIA PENDIDIKAN DASAR*
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
PELAYANA PELAYANA PELAYANA PELAYANA PELAYANA PELAYANA PELAYANA
PESERTA % PESERTA % PESERTA % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
N N N N N N N
DIDIK DIDIK DIDIK
KESEHATA KESEHATA KESEHATA KESEHATA KESEHATA KESEHATA KESEHATA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 KOTA KUPANG 11 10.668 6.252 58,6 8.060 5.026 62,4 10.815 4.130 38,2 63.518 0,0 144 144 100,0 48 48 100,0 52 52 100
2 KUPANG 26 7.534 7.052 93,6 7.299 6.503 89,1 5.727 4.889 85,4 79.712 0,0 372 366 98,4 177 161 91,0 94 86 91
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 12.223 11.339 92,8 12.019 11.331 94,3 9.171 8.498 92,7 92.391 0,0 543 535 98,5 225 219 97,3 102 99 97
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 6.653 5.684 85,4 4.625 4.545 98,3 2.713 2.406 88,7 51.119 0,0 271 271 100,0 96 81 84,4 48 30 63
5 BELU 17 4.796 4.653 97,0 4.618 4.599 99,6 4.735 4.735 100,0 46.806 0,0 152 152 100,0 57 57 100,0 33 33 100
6 MALAKA 20 4.653 4.178 89,8 3.750 2.521 67,2 2.864 1.621 56,6 43.593 35.628,0 81,7 208 204 98,1 64 45 70,3 39 27 69
7 ALOR 26 4.942 4.280 86,6 3.848 3.506 91,1 2.583 1.825 70,7 38.469 30.010,0 78,0 285 250 87,7 118 66 55,9 57 40 70
8 LEMBATA 9 3.199 2.999 93,7 2.684 2.508 93,4 1.957 1.712 87,5 27.850 0,0 179 159 88,8 58 58 100,0 23 23 100
9 FLORES TIMUR 21 5.917 5.645 95,4 5.542 5.250 94,7 4.574 4.459 97,5 50.907 0,0 305 277 90,8 74 69 93,2 46 41 89
10 SIKKA 25 7.855 5.095 64,9 4.144 4.431 106,9 3.212 2.080 64,8 58.664 0,0 344 271 78,8 93 63 67,7 42 24 57
11 ENDE 24 6.696 5.394 80,6 4.733 4.263 90,1 3.050 2.882 94,5 48.854 0,0 231 231 100,0 67 65 97,0 30 30 100
12 NAGEKEO 7 2.487 1.985 79,8 3.835 1.174 30,6 4.080 1.017 24,9 28.232 0,0 122 119 97,5 51 35 68,6 18 8 44
13 NGADA 19 4.528 3.487 77,0 3.799 3.772 99,3 3.128 3.078 98,4 33.357 0,0 186 186 100,0 67 67 100,0 35 35 100
14 MANGGARAI TIMUR 29 6.541 2.663 40,7 6.908 2.838 41,1 4.996 2.840 56,8 64.986 0,0 336 2.713 807,4 145 2.827 1.949,9 61 2.950 4.836
15 MANGGARAI 23 8.320 7.872 94,6 8.388 7.984 95,2 8.383 8.011 95,6 75.145 0,0 265 265 100,0 78 68 87,2 46 42 91
16 MANGGARAI BARAT 21 6.168 5.865 95,1 8.097 6.144 75,9 6.035 5.169 85,7 62.972 0,0 286 270 94,4 104 81 77,9 47 40 85
17 SUMBA TIMUR 22 6.148 5.211 84,8 5.870 4.785 81,5 4.324 3.154 72,9 48.406 0,0 258 248 96,1 71 66 93,0 24 23 96
18 SUMBA TENGAH 8 1.814 1.814 100,0 2.115 2.115 100,0 1.667 1.667 100,0 27.978 0,0 96 96 100,0 36 36 100,0 12 12 100
19 SUMBA BARAT 10 20.148 17.768 88,2 8.327 4.613 55,4 4.917 2.988 60,8 15.592 0,0 78 42 53,8 36 25 69,4 14 13 93
20 SUMBA BARAT DAYA 17 81.664 0,0
21 ROTE NDAO 12 3.228 3.016 93,4 3.352 3.352 100,0 1.861 1.693 91,0 31.466 0,0 149 148 99,3 42 42 100,0 19 14 74
22 SABU RAIJUA 6 1.670 1.656 99,2 1.365 1.255 91,9 1.179 1.280 108,6 19.573 0,0 61 61 100,0 15 13 86,7 13 13 100
NTT 415 136.188 113.908 83,6 113.378 92.515 81,6 91.971 70.134 76,3 1.091.254 65.638 6,0 4.871 7.008 143,9 1.722 4.192 243,5 855 3.635 425,1
Keterangan :
* merupakan indikator SPM "Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar"

TABEL 46
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI PENCABUTAN RASIO JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS % KASUS
PUSKESMAS
TETAP GIGI TETAP TUMPATAN/ GIGI DIRUJUK DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 11 1.908 1.933 1,0 20.524 2.149 0,1
2 KUPANG 26 615 10.764 0,1 10.764 494 0,0
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 13 213 0,1 3.832 10 0,0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 12 43 0,3 3.960 6 0,0
5 BELU 17 69 319 0,2 2.111 92 0,0
6 MALAKA 20 249 701 0,4 2.128 395 0,2
7 ALOR 26 112 196 0,6 2.294 10 0,0
8 LEMBATA 9 309 176 1,8 671 0 0,0
9 FLORES TIMUR 21 149 599 0,2 4.146 76 0,0
10 SIKKA 25 273 627 0,4 5.689 69 0,0
11 ENDE 24 92 99 0,9 11.273 1.687 0,1
12 NAGEKEO 7 160 521 0,3 2.697 15 0,0
13 NGADA 19 518 811 0,6 4.700 187 0,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 1 241 0,0 1.783 0 0,0
15 MANGGARAI 23 4 1.331 0,0 17.780 408 0,0
16 MANGGARAI BARAT 21 4.742 303 15,7 544 12 0,0
17 SUMBA TIMUR 22 21 876 0,0 8.730 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 8 0 124 0,0 1.264 28 0,0
19 SUMBA BARAT 10 205 253 0,8 942 0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17
21 ROTE NDAO 12 210 98 2,1 1.357 29 0,0
22 SABU RAIJUA 6
NTT 415 9.662 20.228 0,5 107.189 5.667 0,1
Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas

TABEL 47
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN %
SD/MI
%
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 KOTA KUPANG 11 140
2 KUPANG 26 370 230 62,2 333 90,0 20.644 18.964 39.608 15.082 73,1 14.003 73,8 29.085 73,4 5.701 4.950 10.651 834 14,6 789 15,9 1.623 15,2
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 543 241 44,4 381 70,2 26.860 26.753 53.613 20.651 76,9 20.333 76,0 40.984 76,4 5.606 5.442 11.048 2.008 35,8 1.944 35,7 3.952 35,8
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 271 245 90,4 221 81,5 12.291 11.013 23.304 10.749 87,5 9.477 86,1 20.226 86,8 2.448 2.232 4.680 1.071 43,8 944 42,3 2.015 43,1
5 BELU 17 159 129 81,1 129 81,1 13.276 12.582 25.858
6 MALAKA 20 209 209 100,0 203 97,1 12.895 12.241 25.136 10.006 77,6 9.715 79,4 19.721 78,5 2.119 1.824 3.943
7 ALOR 26 285 222 77,9 250 87,7 11.697 17.605 29.302 3.708 31,7 3.698 21,0 7.406 25,3 1.168 1.434 2.602 1.119 95,8 1.390 96,9 2.509 96,4
8 LEMBATA 9 180 153 85,0 178 98,9 7.645 7.321 14.966 4.049 53,0 3.684 50,3 7.733 51,7 1.662 1.577 3.239 504 30,3 472 29,9 976 30,1
9 FLORES TIMUR 21 283 197 69,6 201 71,0 9.497 8.669 18.166 7.284 76,7 6.773 78,1 14.057 77,4 986 861 1.847 245 24,8 212 24,6 457 24,7
10 SIKKA 25 353 255 72,2 353 100,0 4.202 3.652 7.854 2.745 65,3 2.350 64,3 5.095 64,9 189 189 378 189 100,0 189 100,0 378 100,0
11 ENDE 24 332 130 39,2 182 54,8 9.034 8.042 17.076 5.589 61,9 4.911 61,1 10.500 61,5 1.994 2.034 4.028 218 10,9 191 9,4 409 10,2
12 NAGEKEO 7 181 134 74,0 178 98,3 5.926 5.256 11.182 2.912 49,1 4.075 77,5 6.987 62,5 1.061 940 2.001 97 9,1 78 8,3 175 8,7
13 NGADA 19 187 187 100,0 185 98,9 8.847 8.936 17.783 8.138 92,0 8.366 93,6 16.504 92,8 2.334 2.296 4.630 1.525 65,3 1.386 60,4 2.911 62,9
14 MANGGARAI TIMUR 29 353 58 16,4 336 95,2 20.338 19.001 39.339 17.677 86,9 18.711 98,5 36.388 92,5 1.835 1.831 3.666 1.835 100,0 1.831 100,0 3.666 100,0
15 MANGGARAI 23 265 265 100,0 265 100,0 25.156 23.316 48.472 23.330 92,7 23.004 98,7 46.334 95,6 4.069 3.966 8.035 4.069 100,0 3.966 100,0 8.035 100,0
16 MANGGARAI BARAT 21 286 115 40,2 115 40,2 18.970 17.935 36.905 10.474 55,2 8.898 49,6 19.372 52,5 1.041 997 2.038 712 68,4 719 72,1 1.431 70,2
17 SUMBA TIMUR 22 125
18 SUMBA TENGAH 8 96 91 94,8 91 94,8 6.140 5.755 11.895 2.848 46,4 3.220 56,0 6.068 51,0 180 122 302 124 68,9 79 64,8 203 67,2
19 SUMBA BARAT 10 79 42 53,2 42 53,2 9.642 10.445 20.087 9.460 98,1 10.323 98,8 19.783 98,5 1.265 3.287 4.552 339 26,8 693 21,1 1.032 22,7
21 ROTE NDAO 12
22 SABU RAIJUA 6
NTT 415 4.697 2.903 61,8 3.643 77,6 223.060 217.486 440.546 154.702 69,4 151.541 69,7 306.243 69,5 33.658 33.982 67.640 14.889 44,2 14.883 43,8 29.772 44,0

TABEL 48
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA

TAHUN 2019
PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN

MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR BERISIKO
JUMLAH JUMLAH LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PUSKESMAS PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 156.532 146.929 303.461 13.248 8,5 27.955 19,0 41.203 13,6 156.532 1181,6 146.929 525,6 303.461 736,5
2 KUPANG 26 120.851 117.069 237.920 33.636 27,8 36.619 31,3 70.255 29,5 8.428 25,1 9.752 26,6 18.180 25,9
5 BELU 17 55.611 58.807 114.418 29.660 53,3 53.114 90,3 82.774 72,3 5.371 18,1 11.081 20,9 16.452 19,9
6 MALAKA 20 44.476 52.205 96.681 8.166 18,4 11.058 21,2 19.224 19,9 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 ALOR 26 57.185 60.676 117.861 51.566 90,2 56.273 92,7 107.839 91,5 2.606 5,1 2.851 5,1 5.457 5,1
8 LEMBATA 9 37.129 37.630 74.759 2.099 5,7 2.910 7,7 5.009 6,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
9 FLORES TIMUR 21 39.969 47.390 87.359 10.861 27,2 13.447 28,4 24.308 27,8 1.374 12,7 1.751 13,0 3.125 12,9
10 SIKKA 25
11 ENDE 24 39.396 27.218 66.615 4.879 12,4 7.181 26,4 12.060 18,1 396 8,1 324 4,5 720 6,0
12 NAGEKEO 7 41.385 44.462 85.847 10.075 24,3 16.193 36,4 26.268 30,6 3.848 38,2 4.189 25,9 8.037 30,6
13 NGADA 19 42.114 44.976 87.090 28.605 67,9 33.140 73,7 61.745 70,9 2.227 7,8 4.368 13,2 6.595 10,7
14 MANGGARAI TIMUR 29 91.801 95.728 187.529 5.726 6,2 8.590 9,0 14.316 7,6 1.272 22,2 1.359 15,8 2.631 18,4
15 MANGGARAI 23 117.504 119.731 237.235 2.979 2,5 5.984 5,0 8.963 3,8 452 15,2 1.199 20,0 1.651 18,4
16 MANGGARAI BARAT 21 8.239 9.597 17.836 8.239 100,0 9.597 100,0 17.836 100,0 8.239 100,0 9.597 100,0 17.836 100,0
17 SUMBA TIMUR 22 78.382 73.151 151.533 433 0,6 886 1,2 1.319 0,9 168 38,8 382 43,1 550 41,7
18 SUMBA TENGAH 8 30.278 25.147 55.425 17.894 59,1 17.464 69,4 35.358 63,8 11.245 62,8 11.291 64,7 22.536 63,7
19 SUMBA BARAT 10 42.509 37.460 79.969 28.467 67,0 27.112 72,4 55.579 69,5 32 0,1 20 0,1 52 0,1
21 ROTE NDAO 12 47.376 45.542 92.918 6.504 13,7 13.573 29,8 20.077 21,6 1.835 28,2 2.626 19,3 4.461 22,2
22 SABU RAIJUA 6 7.926 6.546 14.472 4.581 57,8 5.286 80,8 9.867 68,2 519 11,3 842 15,9 1.361 13,8
NTT 415 1.252.041 1.257.553 2.509.595 318.670 25,5 433.469 34,5 752.138 30,0 208.631 65,5 215.458 49,7 424.089 56,4

TABEL 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
USIA LANJUT (60TAHUN+)

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH MENDAPAT SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR
PUSKESMAS
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 8.433 9.716 18.149 2.023 24,0 3.477 35,8 5.499 30,3
2 KUPANG 26 15.390 15.393 30.783 10.064 65,4 11.205 72,8 21.269 69,1
5 BELU 17 6.760 7.375 14.135 6.410 94,8 7.022 95,2 13.432 95,0
6 MALAKA 20 7.088 7.179 14.267 3.720 52,5 4.732 65,9 8.452 59,2
7 ALOR 26 7.147 8.772 15.919 6.712 93,9 8.241 93,9 14.953 93,9
8 LEMBATA 9 7.042 9.312 16.354 3.125 44,4 5.261 56,5 8.386 51,3
9 FLORES TIMUR 21 9.955 14.116 24.071 6.876 69,1 10.920 77,4 17.796 73,9
10 SIKKA 25 15.152 19.086 34.238 1.983 13,1 5.142 26,9 7.125 20,8
11 ENDE 24 32.830 34.023 66.853 5.483 16,7 8.082 23,8 13.565 20,3
12 NAGEKEO 7 11.267 13.405 24.672 7.952 70,6 5.524 41,2 13.476 54,6
13 NGADA 19 6.035 6.738 12.773 3.991 66,1 4.450 66,0 8.441 66,1
14 MANGGARAI TIMUR 29 6.254 6.772 13.026 2.990 47,8 2.971 43,9 5.961 45,8
15 MANGGARAI 23 13.733 13.487 27.220 3.269 23,8 2.885 21,4 6.154 22,6
16 MANGGARAI BARAT 21 7.889 7.790 15.679 2.982 37,8 3.152 40,5 6.134 39,1
17 SUMBA TIMUR 22 9.699 9.977 19.676 5.186 53,5 6.474 64,9 11.660 59,3
18 SUMBA TENGAH 8 3.307 3.303 6.610 2.537 76,7 2.472 74,8 5.009 75,8
19 SUMBA BARAT 10 1.401 1.523 2.924 848 60,5 1.097 72,0 1.945 66,5
21 ROTE NDAO 12 4.720 4.565 9.285 1.848 39,2 1.907 41,8 3.755 40,4
22 SABU RAIJUA 6 1.294 1.294 2.588 1.061 82,0 1.061 82,0 2.121 82,0
NTT 415 187.730 206.802 394.533 85.888 45,8 106.080 51,3 191.968 48,7

TABEL 50
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

TAHUN 2019
PUSKESMAS
JUMLAH MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KABUPATEN/KOTA MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENJARINGAN PENJARINGAN PENJARINGAN
PUSKESMAS
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KESEHATAN KELAS KESEHATAN KELAS KESEHATAN KELAS
REMAJA 1 7 DAN 10 1, 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KOTA KUPANG 11 11 11 11 11 11 11
2 KUPANG 26 24 25 24 26 25 25
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 36 36 36 36 36 36
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 26 26 16 25 23 0
5 BELU 17 17 17 17 17 17 17
6 MALAKA 20 20 20 20 19 9 8
7 ALOR 26 26 26 26 26 26 26
8 LEMBATA 9 9 9 9 9 9 9
9 FLORES TIMUR 21 20 20 17 20 20 19
10 SIKKA 25 25 25 25 25 25 25
11 ENDE 24 15 15 15 15 15 15
12 NAGEKEO 7 7 7 7 7 7 7
13 NGADA 19 19 19 19 19 19 19
14 MANGGARAI TIMUR 29 29 29 7 29 29 29
15 MANGGARAI 23 23 23 23 23 19 16
16 MANGGARAI BARAT 21 21 21 3 21 18 17
17 SUMBA TIMUR 22 22 22 14 22 22 22
18 SUMBA TENGAH 8 8 8 8 8 8 8
19 SUMBA BARAT 10 10 10 10 10 10 10
21 ROTE NDAO 12 12 12 12 12 12 8
22 SABU RAIJUA 6 6 6 6 6 6 6
NTT 415 386 387 325 386 366 333
PERSENTASE 93,0 93,3 78,3 93,0 88,2 80,2
catatan: diisi dengan tanda "V"

TABEL 51
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
TUBERKULOSIS YANG KASUS
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA MENDAPATKAN TUBERKULOSIS
PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PELAYANAN SESUAI ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA KUPANG 11 3.154 514 58,0 372 42,0 886 24

2 KUPANG 26 5.214 282 57,7 207 42,3 489 43
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 2.265 250 53,4 218 46,6 468 468
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 3.517 131 53,9 112 46,1 243 3
5 BELU 17 7.000 389 55,7 310 44,3 699 34
6 MALAKA 20 519 191 51,5 180 48,5 371 14
7 ALOR 26 1.772 134 52,3 122 47,7 256 22
8 LEMBATA 9 332 68 65,4 36 34,6 104 5
9 FLORES TIMUR 21 4.182 240 62,3 145 37,7 385 15
10 SIKKA 25 3.957 254 55,8 201 44,2 455 24
11 ENDE 24 2.416 87 55,8 69 44,2 156 0
12 NAGEKEO 7 1.548 102 62,6 61 37,4 163 7
13 NGADA 19 2.609 104 56,2 81 43,8 185 5
14 MANGGARAI TIMUR 29 3.692 144 69,9 62 30,1 206 0
15 MANGGARAI 23 2.171 201 63,4 116 36,6 317 13
16 MANGGARAI BARAT 21 1.349 188 56,1 147 43,9 335 20
17 SUMBA TIMUR 22 3.981 165 52,2 151 47,8 316 30
18 SUMBA TENGAH 8 1.826 119 56,4 92 43,6 211 7
19 SUMBA BARAT 10 0 90 48,4 96 51,6 186 0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 510 270 52,9 240 47,1 510 26
21 ROTE NDAO 12 600
22 SABU RAIJUA 6 83 44 53,0 39 47,0 83 0
NTT 415 52.697 3.967 56,5 3.057 43,5 7.024 760
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 52.697
% ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS (TBC) MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI STANDAR 100,0
CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 129
PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 0
CASE DETECTION RATE (%) #DIV/0!
CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (% ) #DIV/0!
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll

TABEL 52
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS JUMLAH
TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS
TERKONFIRMASI TERDAFTAR DAN RATE/SR) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KEMATIAN
BAKTERIOLOGIS TUBERKULOSIS SELAMA
JUMLAH BAKTERIOLOGIS YANG DIOBATI*)
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS TERDAFTAR DAN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI + LAKI-LAKI + PENGOBATAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
DIOBATI
*) PEREMPUAN PEREMPUAN PEREMPUAN TUBERKULOSIS
L P L+P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 KOTA KUPANG 11 171 125 296 371 296 667 119 69,6 95 76,0 214 72,3 172 46,4 144 48,6 316 47,4 291 78,4 239 80,7 530 79,5 17 2,5
2 KUPANG 26 90 193 283 282 207 489 57 63,3 37 19,2 94 33,2 83 29,4 79 38,2 162 33,1 140 49,6 116 56,0 256 52,4 9 1,8
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 117 106 223 252 245 497 111 94,9 102 96,2 213 95,5 128 50,8 134 54,7 262 52,7 239 94,8 236 96,3 475 95,6 22 4,4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 74 70 144 131 112 243 66 89,2 43 61,4 109 75,7 67 51,1 51 45,5 118 48,6 133 101,5 94 83,9 227 93,4 0 0,0
5 BELU 17 118 74 192 375 274 649 118 100,0 74 100,0 192 100,0 256 68,3 200 73,0 456 70,3 374 99,7 274 100,0 648 99,8 1 0,2
6 MALAKA 20 94 89 183 173 204 377 94 100,0 87 97,8 181 98,9 79 45,7 117 57,4 196 52,0 173 100,0 204 100,0 377 100,0 2 0,5
7 ALOR 26 74 84 158 134 122 256 18 24,3 10 11,9 28 17,7 14 10,4 9 7,4 23 9,0 32 23,9 19 15,6 51 19,9 1 0,4
8 LEMBATA 9 58 32 90 62 44 106 31 53,4 25 78,1 56 62,2 35 56,5 21 47,7 56 52,8 66 106,5 46 104,5 112 105,7 5 4,7
9 FLORES TIMUR 21 221 141 362 260 175 435 128 57,9 92 65,2 220 60,8 99 38,1 70 40,0 169 38,9 227 87,3 162 92,6 389 89,4 24 5,5
10 SIKKA 25 221 141 362 260 175 435 128 57,9 92 65,2 220 60,8 99 38,1 70 40,0 169 38,9 227 87,3 162 92,6 389 89,4 24 5,5
11 ENDE 24 62 36 98 105 78 183 61 98,4 33 91,7 94 95,9 46 43,8 44 56,4 90 49,2 107 101,9 77 98,7 184 100,5 3 1,6
12 NAGEKEO 7 50 32 82 102 61 163 7 14,0 3 9,4 10 12,2 5 4,9 4 6,6 9 5,5 12 11,8 7 11,5 19 11,7 2 1,2
13 NGADA 19 36 28 64 102 78 180 47 130,6 26 92,9 73 114,1 63 61,8 38 48,7 101 56,1 110 107,8 64 82,1 174 96,7 0 0,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 87 40 127 87 40 127 86 98,9 28 70,0 114 89,8 1 1,1 3 7,5 4 3,1 87 100,0 31 77,5 118 92,9 0 0,0
15 MANGGARAI 23 89 46 135 201 116 317 54 60,7 27 58,7 81 60,0 54 26,9 43 37,1 97 30,6 108 53,7 70 60,3 178 56,2 11 3,5
16 MANGGARAI BARAT 21 103 51 154 224 109 333 72 69,9 39 76,5 111 72,1 25 11,2 11 10,1 36 10,8 97 43,3 50 45,9 147 44,1 5 1,5
17 SUMBA TIMUR 22 106 99 205 170 143 313 56 52,8 46 46,5 102 49,8 79 46,5 70 49,0 149 47,6 135 79,4 116 81,1 251 80,2 11 3,5
18 SUMBA TENGAH 8 92 63 155 119 92 211 48 52,2 32 50,8 80 51,6 58 48,7 44 47,8 102 48,3 106 89,1 76 82,6 182 86,3 0 0,0
19 SUMBA BARAT 10
20 SUMBA BARAT DAYA 17 121 123 244 270 240 510 119 98,3 123 100,0 242 99,2 155 57,4 131 54,6 286 56,1 274 101,5 254 105,8 528 103,5 6 1,2
21 ROTE NDAO 12
22 SABU RAIJUA 6 44 36 80 44 36 80 11 25,0 10 27,8 21 26,3 6 13,6 4 11,1 10 12,5 17 38,6 14 38,9 31 38,8 4 5,0
NTT 415 2.028 1.609 3.637 3.724 2.847 6.571 1.431 70,6 1.024 63,6 2.455 67,5 1.524 40,9 1.287 45,2 2.811 42,8 2.955 79,4 2.311 81,2 5.266 80,1 147 2,2
Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,

TABEL 53
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
PERSENTASE PERKIRAAN BATUK BUKAN PNEUMONIA

JUMLAH DIBERIKAN PNEUMONIA
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH BALITA YANG PNEUMONIA PNEUMONIA JUMLAH
PUSKESMAS TATALAKSANA BERAT
JUMLAH KUNJUNGAN DIBERIKAN BALITA %
STANDAR (DIHITUNG
NAPAS / LIHAT TDDK*)
TATALAKSAN
A STANDAR L P L P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KOTA KUPANG 11 40.934 25.068 25.322 101,0 1.752 174 132 11 0 185 132 317 18,1 12.186 12.565 24.751
2 KUPANG 26 47.372 25.171 23.653 94,0 2.028 507 438 40 42 547 480 1.027 50,7 13.243 16.246 29.489
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 58.419 19.367 19.367 100,0 2.500 149 87 7 5 156 92 248 9,9 9.861 9.507 19.368
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 29.329 6.654 5.313 79,8 1.255 74 39 3 5 77 44 121 9,6 3.305 3.309 6.614
5 BELU 17 24.734 6.359 6.359 100,0 1.059 60 49 2 1 62 50 112 10,6 3.371 3.271 6.642
6 MALAKA 20 21.803 6.357 5.755 90,5 933 65 39 5 9 70 48 118 12,6 2.851 3.089 5.940
7 ALOR 26 25.574 8.544 8.544 100,0 1.095 0 0 0 0 0 0 0 0,0 4.295 4.249 8.544
8 LEMBATA 9 16.182 97.525 94.319 96,7 693 80 76 0 1 80 77 157 22,7 1.207 1.023 2.230
9 FLORES TIMUR 21 25.977 7.756 5.366 69,2 1.112 116 65 7 8 123 73 196 17,6 4.859 4.622 9.481
10 SIKKA 25 32.420 7.381 7.334 99,4 1.388 173 112 21 11 194 123 317 22,8 7.082 6.391 13.473
11 ENDE 24 27.578 47.503 5.337 11,2 1.180 127 99 13 6 140 105 245 20,8 25.959 33.188 59.147
12 NAGEKEO 7 16.446 5.784 4.180 72,3 704 18 8 2 0 20 8 28 4,0 2.749 2.567 5.316
13 NGADA 19 18.517 30.630 30.630 100,0 793 58 52 2 4 60 56 116 14,6 4.017 4.862 8.879
14 MANGGARAI TIMUR 29 34.320 28.721 3.902 13,6 1.469 6 11 0 0 6 11 17 1,2 2.084 1.929 4.013
15 MANGGARAI 23 40.295 12.319 12.319 100,0 1.725 22 20 2 0 24 20 44 2,6 6.075 6.233 12.308
16 MANGGARAI BARAT 21 35.781 6.351 6.188 97,4 1.531 106 89 1 0 107 89 196 12,8 5.239 5.286 10.525
17 SUMBA TIMUR 22 32.873 24.921 22.822 91,6 1.407 266 235 8 3 274 238 512 36,4 12.696 12.035 24.731
18 SUMBA TENGAH 8 10.404 11.110 11.110 100,0 445 93 70 35 54 128 124 252 56,6 5.485 5.373 10.858
19 SUMBA BARAT 10 17.599 15.381 14.995 97,5 753 487 441 73 77 560 518 1.078 143,1 6.294 6.110 12.404
20 SUMBA BARAT DAYA 17 52.685 2.255
21 ROTE NDAO 12 22.033 5.638 5.588 99,1 943 20 16 0 0 20 16 36 3,8 6.305 7.401 13.706
22 SABU RAIJUA 6 13.372 572
NTT 415 644.647 398.540 318.403 79,9 27.591 2.601 2.078 232 226 2.833 2.304 5.137 18,6 139.163 149.256 288.419
Prevalensi pneumonia pada balita (% ) 4,28
Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 18
Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 90,0%
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi NTT
Sumber Lain: Kepmenkes No.115 Tahun 215
Keterangan:
* TDDK = tarikan dinding dada ke dalam
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas

TABEL 54
JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

TAHUN 2019
H IV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 10 11 21 2,8
2 5 - 14 TAHUN 12 4 16 2,2
3 15 - 19 TAHUN 8 6 14 1,9
4 20 - 24 TAHUN 59 60 119 16,1
5 25 - 49 TAHUN 299 231 530 71,5
6 ≥ 50 TAHUN 21 20 41 5,5
NTT 409 332 741
PROPORSI JENIS KELAMIN 55,2 44,8
Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar #DIV/0!

Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 55
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2019
KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 < 1 TAHUN 3 4 7 1,9 3 7 10 2,7 3 1 4

2 1 - 4 TAHUN 2 4 6 1,6 17 15 32 8,7 1 2 3
3 5 - 14 TAHUN 2 2 4 1,1 8 11 19 5,1 0 2 2
4 15 - 19 TAHUN 2 1 3 0,8 8 13 21 5,7 1 0 1
5 20 - 29 TAHUN 74 57 131 35,5 218 120 338 91,6 49 21 70
6 30 - 39 TAHUN 77 47 124 33,6 290 137 427 115,7 79 31 110
7 40 - 49 TAHUN 40 19 59 16,0 154 52 206 55,8 34 18 52
8 50 - 59 TAHUN 14 13 27 7,3 47 13 60 16,3 18 2 20
9 ≥ 60 TAHUN 8 0 8 2,2 11 2 13 3,5 2 0 2
10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0
NTT 222 147 369 756 370 1.126 187 77 264
PROPORSI JENIS KELAMIN 60,2 39,8 67,1 32,9 70,8 29,2

Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 56
KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
DIARE
JUMLAH TARGET MENDAPAT ZINC
JUMLAH JUMLAH DILAYANI MENDAPAT ORALIT
NO KABUPATEN/KOTA PENEMUAN
PUSKESMAS PENDUDUK SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 KOTA KUPANG 11 434.972 11.744 6.901 4.787 40,8 2.748 39,8 4.611 96,3 2.577 93,8 2.748 100,0
2 KUPANG 26 403.582 10.897 7.987 6.031 55,3 14.724 184,4 6.504 107,8 15.194 103,2 6.791 46,1
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 467.990 12.636 9.849 3.400 26,9 3.104 31,5 3.400 100,0 3.104 100,0 3.400 109,5
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 254.171 6.863 4.945 922 13,4 1.817 36,7 885 96,0 1.817 100,0 922 50,7
5 BELU 17 220.115 5.943 4.170 5.594 94,1 1.233 29,6 628 11,2 1.233 100,0 1.233 100,0
6 MALAKA 20 191.892 5.181 3.676 1.252 24,2 858 23,3 2.566 205,0 367 42,8 2.343 273,1
7 ALOR 26 205.599 5.551 4.312 4.179 75,3 1.786 41,4 4.069 97,4 1.816 101,7 1.750 98,0
8 LEMBATA 9 143.074 3.863 2.728 564 14,6 1.434 52,6 564 100,0 1.432 99,9 339 23,6
9 FLORES TIMUR 21 255.916 6.910 4.380 8.484 122,8 1.556 35,5 1.187 14,0 770 49,5 604 38,8
10 SIKKA 25 320.401 8.651 5.466 2.684 31,0 796 14,6 2.684 100,0 796 100,0 2.684 337,2
11 ENDE 24 273.929 7.396 4.650 2.383 32,2 1.967 42,3 1.913 80,3 1.812 92,1 1.183 60,1
12 NAGEKEO 7 145.826 3.937 2.773 2.448 62,2 1.172 42,3 1.146 46,8 2.276 194,2 1.150 98,1
13 NGADA 19 163.217 4.407 3.122 1.969 44,7 1.267 40,6 1.787 90,8 1.012 79,9 1.094 86,3
14 MANGGARAI TIMUR 29 287.207 7.755 5.786 7.830 101,0 23.430 404,9 996 12,7 756 3,2 4.003 17,1
15 MANGGARAI 23 338.424 9.137 6.794 3.605 39,5 1.538 22,6 3.334 92,5 1.374 89,3 1.403 91,2
16 MANGGARAI BARAT 21 274.689 7.417 6.033 1.577 21,3 1.354 22,4 1.152 73,1 1.095 80,9 1.214 89,7
17 SUMBA TIMUR 22 258.486 6.979 5.542 5.975 85,6 3.382 61,0 5.975 100,0 3.382 100,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 8 72.800 1.966 1.754 2.430 123,6 1.187 67,7 2.430 100,0 1.187 100,0 1.187 100,0
19 SUMBA BARAT 10 129.710 3.502 2.967 1.136 32,4 1.513 51,0 1.053 92,7 1.395 92,2 825 54,5
20 SUMBA BARAT DAYA 17 344.720 9.307 8.883 5.169 55,5 3.720 41,9 1.315 25,4 3.652 98,2 34.936 939,1
21 ROTE NDAO 12 172.104 4.647 3.715 1.724 37,1 929 25,0 1.677 97,3 917 98,7 919 98,9
22 SABU RAIJUA 6 97.379 2.629 2.255 1.046 39,8 806 35,8 0 0,0 331 41,1 855 106,1
NTT 415 5.456.203 147.317 108.687 75.189 51,0 72.321 66,5 49.876 66,3 48.295 66,8 71.583 99,0
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843
Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita untuk semua umur dan 20% untuk balita

TABEL 57
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN KOTA

TAHUN 2019
KASUS BARU
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 1 3 4 32 15 47 33 18 51
2 KUPANG 26 2 4 6 17 10 27 19 14 33
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 0 0 0 3 1 4 3 1 4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 0 0 0 13 6 19 13 6 19
5 BELU 17 0 0 0 9 4 13 9 4 13
6 MALAKA 20 1 1 2 11 4 15 12 5 17
7 ALOR 26 3 4 7 18 14 32 21 18 39
8 LEMBATA 9 7 2 9 8 4 12 15 6 21
9 FLORES TIMUR 21 3 7 10 25 21 46 28 28 56
10 SIKKA 25 0 0 0 13 10 23 13 10 23
11 ENDE 24 0 0 0 4 0 4 4 0 4
12 NAGEKEO 7 0 0 0 1 0 1 1 0 1
13 NGADA 19 0 0 0 2 0 2 2 0 2
14 MANGGARAI TIMUR 29 0 0 0 2 1 3 2 1 3
15 MANGGARAI 23 0 0 0 2 1 3 2 1 3
16 MANGGARAI BARAT 21 0 1 1 4 1 5 4 2 6
17 SUMBA TIMUR 22 9 3 12 16 10 26 25 13 38
18 SUMBA TENGAH 8 0 0 0 5 2 7 5 2 7
19 SUMBA BARAT 10 1 0 1 1 0 1 2 0 2
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 1 1 8 4 12 8 5 13
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 1 2 3 1 2 3
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 4 0 4 4 0 4
NTT 27 26 53 199 110 309 226 136 362
PROPORSI JENIS KELAMIN 415 50,9 49,1 64,4 35,6 62,4 37,6
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 8,4 4,9 6,6

TABEL 58
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
JUMLAH ANAK<15
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA KUSTA ANAK
PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 KOTA KUPANG 11 51 50 98,0 1 2,0 3 5,9 0
2 KUPANG 26 33 15 45,5 2 6,1 1 3,0 0
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 4 3 75,0 1 25,0 0 0,0 0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 19 16 84,2 3 15,8 0 0,0 0
5 BELU 17 13 14 107,7 14 107,7 2 15,4 0
6 MALAKA 20 17 5 29,4 2 11,8 2 11,8 0
7 ALOR 26 39 39 100,0 0 0,0 5 12,8 0
8 LEMBATA 9 21 0 0,0 0 0,0 1 4,8 0
9 FLORES TIMUR 21 56 46 82,1 7 12,5 5 8,9 0
10 SIKKA 25 23 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
11 ENDE 24 4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
12 NAGEKEO 7 1 1 100,0 0 0,0 0 0,0 0
13 NGADA 19 2 1 50,0 1 50,0 0 0,0 0
14 MANGGARAI TIMUR 29 3 1 33,3 2 66,7 1 33,3 0
15 MANGGARAI 23 3 3 100,0 0 0,0 0 0,0 0
16 MANGGARAI BARAT 21 6 6 100,0 0 0,0 0 0,0 0
17 SUMBA TIMUR 22 38 25 65,8 4 10,5 1 2,6 0
18 SUMBA TENGAH 8 7 0 0,0 6 85,7 1 14,3 0
19 SUMBA BARAT 10 2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 13 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
21 ROTE NDAO 12 3 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
22 SABU RAIJUA 6 4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0
NTT 415 362 225 62,2 43 11,9 22 6,1 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 7,9

TABEL 59
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KPER KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
KASUS TERDAFTAR
JUMLAH Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 2 3 5 42 17 59 44 20 64
2 KUPANG 26 4 5 9 22 13 35 26 18 44
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 0 0 0 4 2 6 4 2 6
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 0 0 0 31 13 44 31 13 44
5 BELU 17 0 0 0 8 8 16 8 8 16
6 MALAKA 20 1 0 1 11 4 15 12 4 16
7 ALOR 26 5 4 9 36 27 63 41 31 72
8 LEMBATA 9 10 5 15 5 2 7 15 7 22
9 FLORES TIMUR 21 7 9 16 50 33 83 57 42 99
10 SIKKA 25 2 2 4 18 2 20 20 4 24
11 ENDE 24 1 0 1 4 0 4 5 0 5
12 NAGEKEO 7 0 0 0 12 0 12 12 0 12
13 NGADA 19 0 0 0 2 0 2 2 0 2
14 MANGGARAI TIMUR 29 0 0 0 2 1 3 2 1 3
15 MANGGARAI 23 0 0 0 2 1 3 2 1 3
16 MANGGARAI BARAT 21 0 1 1 4 1 5 4 2 6
17 SUMBA TIMUR 22 9 3 12 16 9 25 25 12 37
18 SUMBA TENGAH 8 0 0 0 5 2 7 5 2 7
19 SUMBA BARAT 10 1 0 1 1 0 1 2 0 2
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 1 1 8 4 12 8 5 13
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 6 2 8 6 2 8
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 4 0 4 4 0 4
NTT 415 42 33 75 293 141 434 335 174 509
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,9

TABEL 60
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
KUSTA (PB) KUSTA (MB)

TAHUN 2019 TAHUN 2019
JUMLAH RFT PB RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA PBa PENDERITA MBb
PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 KOTA KUPANG 11 3 4 7 3 100,0 1 25,0 4 57,1 31 17 48 21 67,7 12 70,6 33 68,8
2 KUPANG 26 6 4 10 4 66,7 3 75,0 7 70,0 26 20 46 21 80,8 16 80,0 37 80,4
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 1 6 0,0 0,0 0 0,0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 0 0 0 2 0,0 0 0,0 2 0,0 14 5 19 6 42,9 3 60,0 9 47,4
5 BELU 17 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 10 2 12 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 MALAKA 20 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0 5 2 7 4 80,0 2 100,0 6 85,7
7 ALOR 26 5 4 9 2 40,0 7 175,0 9 100,0 36 27 63 17 47,2 12 44,4 29 46,0
8 LEMBATA 9 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0 10 1 11 17 170,0 5 500,0 22 200,0
9 FLORES TIMUR 21 7 8 15 6 85,7 7 87,5 13 86,7 50 33 83 27 54,0 15 45,5 42 50,6
10 SIKKA 25 2 2 4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 18 2 20 18 100,0 3 150,0 21 105,0
11 ENDE 24 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 8 10 18 0 0,0 0 0,0 0 0,0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 0 12 8 66,7 0 0,0 8 66,7
13 NGADA 19 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
15 MANGGARAI 23 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 1 3 0,0 0,0 0 0,0
16 MANGGARAI BARAT 21 1 0 1 1 100,0 0 0,0 1 100,0 0 1 1 0 0,0 1 100,0 1 100,0
17 SUMBA TIMUR 22 9 3 12 3 33,3 1 33,3 4 33,3 16 9 25 7 43,8 1 11,1 8 32,0
18 SUMBA TENGAH 8 5 0 5 5 100,0 0 0,0 5 100,0 2 0 2 2 100,0 0 0,0 2 100,0
19 SUMBA BARAT 10 1 0 1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 1 1 0 0,0 0 0,0 0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 4 3 7 4 100,0 3 100,0 7 100,0 3 3 6 3 100,0 3 100,0 6 100,0
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0 1 0 0,0 1 0,0 1 100,0
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 11 8 19 0 0,0 0 0,0 0 0,0
NTT 415 45 30 75 32 71,1 24 80,0 56 74,7 260 144 404 151 58,1 75 52,1 226 55,9
Keterangan :
a= Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu

TABEL 62
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
NO KABUPATEN/KOTA PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
PUSKESMAS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 KOTA KUPANG 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 13 8 21
2 KUPANG 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 60 61 1 2 3
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 185 185 0 0 0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BELU 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MALAKA 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 ALOR 26 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
8 LEMBATA 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
9 FLORES TIMUR 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 153 153 0 0 0
10 SIKKA 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 ENDE 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 NAGEKEO 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 NGADA 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI TIMUR 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 MANGGARAI 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 145 588 733 0 0 0
16 MANGGARAI BARAT 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA TIMUR 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7
18 SUMBA TENGAH 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SUMBA BARAT 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 ROTE NDAO 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
NTT 415 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 299 834 1.133 22 14 36
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0,0
INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 0,4 0,3 0,7


TABEL 66
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN,MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
JUMLAH % KONFIRMASI %
NO KABUPATEN/KOTA RAPID PENGOBATA
PUSKESMAS SUSPEK LABORATORIU PENGOBATA
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P N STANDAR L P L+P L P L+P
M N STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 KOTA KUPANG 11 5.511 5.007 355 5.362 97,3 26 15 41 41 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 KUPANG 26 21.022 14.566 6.582 21.148 100,6 44 36 80 79 98,8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 25.311 17.706 6.605 24.311 96,0 352 363 715 710 99,3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 3.701 3.600 101 3.701 100,0 44 32 76 76 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 BELU 17 26.678 16.773 9.905 26.678 100,0 27 15 42 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 MALAKA 20 10.047 9.803 623 10.426 103,8 363 276 639 639 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 ALOR 26 9.733 8.013 1.723 9.736 100,0 362 277 639 639 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 LEMBATA 9 10.058 9.822 226 10.048 99,9 34 52 86 395 459,3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 FLORES TIMUR 21 11.945 17.490 5.724 23.214 194,3 25 20 45 29 64,4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 SIKKA 25 33.313 29.874 3.439 33.313 100,0 96 56 152 150 98,7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 ENDE 24 35.454 33.487 1.967 35.454 100,0 1 1 2 3 150,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 NAGEKEO 7 10.608 8.945 1.663 10.608 100,0 6 5 11 11 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
13 NGADA 19 1.708 1.708 1.708 100,0 5 0 5 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 777 484 100 584 75,2 1 0 1 1 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 MANGGARAI 23 1.843 994 849 1.843 100,0 18 4 22 22 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
16 MANGGARAI BARAT 21 8.381 6.482 1.899 8.381 100,0 15 11 26 26 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
17 SUMBA TIMUR 22 40.108 34.126 5.982 40.108 100,0 848 759 1.607 1.584 98,6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
18 SUMBA TENGAH 8 29.951 29.258 693 29.951 100,0 91 175 266 174 65,4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
19 SUMBA BARAT 10 5.534 5.252 283 5.535 100,0 380 363 743 0 0,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 13.590 12.709 1.845 14.554 107,1 2.016 1.735 3.751 3.751 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
21 ROTE NDAO 12 0 3.460 1.111 4.571 #DIV/0! 9 7 16 16 100,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 SABU RAIJUA 6 1.841 1.841 0 1.841 100,0 9 13 22 16 72,7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
NTT 415 307.114 271.400 51.675 323.075 105,2 4.772 4.215 8.987 8.362 93,0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0,9 0,8 1,6
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 67
PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, MENURUT KABUPATEN KOTA

TAHUN 2019
PENDERITA KRONIS FILARIASIS

JUMLAH KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU JUMLAH SELURUH KASUS
NO KABUPATEN/KOTA KASUS KRONIS PINDAH KASUS KRONIS MENINGGAL
PUSKESMAS SEBELUMNYA DITEMUKAN KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 KUPANG 26 13 15 28 3 1 4 1 0 1 0 0 0 15 16 31
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 9 2 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 2 11
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 10 6 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 6 16
5 BELU 17 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
6 MALAKA 20 12 7 19 0 0 0 1 0 1 0 0 0 11 7 18
7 ALOR 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 LEMBATA 9 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
9 FLORES TIMUR 21 32 36 68 0 0 0 0 0 0 1 1 2 31 35 66
10 SIKKA 25 133 223 356 0 0 0 0 0 0 0 0 0 133 223 356
11 ENDE 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
12 NAGEKEO 7 26 30 56 0 0 0 0 0 0 1 1 2 25 29 54
13 NGADA 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 MANGGARAI TIMUR 29 14 9 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 9 23
15 MANGGARAI 23 24 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 24
16 MANGGARAI BARAT 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 SUMBA TIMUR 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 SUMBA TENGAH 8 61 98 159 0 0 0 0 0 0 0 0 0 61 98 159
19 SUMBA BARAT 10 8 11 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 11 19
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 ROTE NDAO 12 83 53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 83 53 1
22 SABU RAIJUA 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
NTT 415 429 493 786 3 1 4 2 0 2 2 2 4 428 492 797
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

TABEL 70
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER

PEREMPUAN IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH MELAKSANAKAN RAHIM DAN PAYUDARA
NO KABUPATEN/KOTA USIA 30-50
PUSKESMAS KEGIATAN DETEKSI DINI
TAHUN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
IVA & SADANIS*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KOTA KUPANG 11 11 52.560 4.057 7,7 104 2,6 24 0,6 14 0,3

2 KUPANG 26 24 47.287 4.455 9,4 34 0,8 21 0,5 27 0,6
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 10 58.459 3.089 5,3 14 0,5 1 0,0 7 0,2
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 0 31.578 1.350 4,3 49 3,6 5 0,4 10 0,7
5 BELU 17 14 25.614 613 2,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 MALAKA 20 20 23.741 196 0,8 780 398,0 1 0,5 0 0,0
7 ALOR 26 3 25.899 385 1,5 4 1,0 0 0,0 0 0,0
8 LEMBATA 9 5 18.755 599 3,2 20 3,3 20 1,0 8 1,3
9 FLORES TIMUR 21 21 32.601 3.635 11,1 73 2,0 4 0,1 10 0,3
10 SIKKA 25 18 43.198 1.490 3,4 107 7,2 6 0,4 34 2,3
11 ENDE 24 24 37.655 2.738 7,3 9 0,3 0 0,0 0 0,0
12 NAGEKEO 7 7 19.922 1.272 6,4 73 5,7 1 0,1 1 0,1
13 NGADA 19 19 21.729 2.037 9,4 9 0,4 5 0,2 9 0,4
14 MANGGARAI TIMUR 29 29 37.184 6.410 17,2 7 0,1 34 0,5 0 0,0
15 MANGGARAI 23 21 40.878 2.848 7,0 22 0,8 0 0,0 2 0,1
16 MANGGARAI BARAT 21 21 32.963 7.327 22,2 87 1,2 0 0,0 0 0,0
17 SUMBA TIMUR 22 18 28.622 1.411 4,9 97 6,9 12 0,9 1 0,1
18 SUMBA TENGAH 8 8 8.150 523 6,4 0 0,0 4 0,8 0 0,0
19 SUMBA BARAT 10 10 14.000 3.979 28,4 2 0,1 0 0,0 0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 35.667 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 ROTE NDAO 12 12 18.678 1.641 8,8 84 5,1 10 0,6 0 0,0
22 SABU RAIJUA 6 0 9.576 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
NTT 415 0 664.716 50.055 7,5 1.575 3,1 148 0,3 123 0,2
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/KotaTahun 2019
Keterangan: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)

TABEL 71
PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT

JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS SASARAN ODGJ MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 KOTA KUPANG 11 348 63 18

2 KUPANG 26 311 104 33
5 BELU 17 165 149 90
6 MALAKA 20 154 29 19
7 ALOR 26 137 137 100
8 LEMBATA 9 183 183 100
9 FLORES TIMUR 21 275 180 65
10 SIKKA 25 799 526 66
11 ENDE 24 15.403 842 5
12 NAGEKEO 7 117 87 74
13 NGADA 19 123 107 87
15 MANGGARAI 23 457 237 52
17 SUMBA TIMUR 22 206 68 33
18 SUMBA TENGAH 8 70 27 39
19 SUMBA BARAT 10 17 17 100
21 ROTE NDAO 12 133 37 28
22 SABU RAIJUA 6 22 0 0
NTT 415 20.396 3.423 16,8

TABEL 72
PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN

TAHUN 2019
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN

JUMLAH
JUMLAH JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA SARANA AIR JUMLAH SARANA JUMLAH
PUSKESMAS JUMLAH SARANA AIR
MINUM AIR MINUM DGN SARANA AIR
SARANA AIR % % % MINUM %
RESIKO RENDAH+ MINUM DIAMBIL
MINUM DI IKL MEMENUHI
SEDANG SAMPEL
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 56.141 25.673 45,7 1.160 4,5 386 0,7 386 100
2 KUPANG 26 14.823 5.609 37,8 2.338 41,7 173 1,2 953 551
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 4.409 3.872 87,8 2.120 54,8 63 1,4 39 62
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 8.134 5.018 61,7 3.814 76,0 118 1,5 38 32
5 BELU 17 10.671 8.138 76,3 7.821 96,1 449 4,2 370 82
6 MALAKA 20 8.458 6.466 76,4 5.370 83,0 307 3,6 0 0
7 ALOR 26 27.582 16.544 60,0 11.056 66,8 28 0,1 10 36
8 LEMBATA 9 1.778 1.641 92,3 313 19,1 92 5,2 68 74
9 FLORES TIMUR 21 1.330 1.333 100,2 112 8,4 150 11,3 1.251 834
10 SIKKA 25 32.737 10.905 33,3 9.176 84,1 335 1,0 31 9
11 ENDE 24 36.600 23.493 64,2 16.900 71,9 23.493 64,2 16.867 72
12 NAGEKEO 7 9.531 7.260 76,2 5.299 73,0 77 0,8 12 16
13 NGADA 19 22.699 21.317 93,9 15.883 74,5 199 0,9 199 100
14 MANGGARAI TIMUR 29 283.489 7.898 2,8 2.214 28,0 140 0,0 110 79
15 MANGGARAI 23 1.545 835 54,0 743 89,0 310 20,1 219 71
16 MANGGARAI BARAT 21
17 SUMBA TIMUR 22 21.275 12.215 57,4 5.586 45,7 2.261 10,6 1.776 79
18 SUMBA TENGAH 8 2.353 2.225 94,6 1.606 72,2 13 0,6 0 0
19 SUMBA BARAT 10 11 11 100,0 0 0,0 11 100,0 11 100
21 ROTE NDAO 12 6.178 5.464 88,4 4.144 75,8 10 0,2 2 20
22 SABU RAIJUA 6
NTT 415 549.744 165.917 30,2 95.655 57,7 28.615 5,2 22.342 78,1

TABEL 73
JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT PERMANEN KELUARGA DENGAN

SHARING/KOMUNAL
PERMANEN (JSSP) (JSP) AKSES TERHADAP
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH
FASILITAS SANITASI YANG
PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAYAK (JAMBAN SEHAT)
KK KK KK
SARANA SARANA SARANA
PENGGUNA PENGGUNA PENGGUNA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KOTA KUPANG 11 95.258 2.450 5.002 68.621 0 0,0
2 KUPANG 26 82.145 391 23.070 30.955 0 0,0
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 115.928 5.144 79.975 25.275 0 0,0
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 60.660 286 1.002 23.911 94.524 24.437 96.921 192.447 317,3
5 BELU 17 48.061 1.387 10.413 12.301 55.474 21.933 103.657 168.806 351,2
6 MALAKA 20 1.787 51.006 943 3.334 6.578 7.958 7.923 12.768 714,5
7 ALOR 26 43.907 5.465 17.814 11.279 44.666 35.328 133.610 196.090 446,6
8 LEMBATA 9 30.531 201 3.282 2.664 23.755 21.561 79.034 106.071 347,4
9 FLORES TIMUR 21 76.429 8.049 36.292 6.169 31.823 44.709 218.937 277.403 363,0
10 SIKKA 25 78.518 5.753 29.481 15.503 70.799 39.544 169.760 270.040 343,9
11 ENDE 24 64.628 0 0,0
12 NAGEKEO 7 27.175 508 3.097 2.363 13.508 19.263 117.497 134.102 493,5
13 NGADA 19 36.479 1.706 8.152 5.393 33.226 19.725 106.898 148.276 406,5
14 MANGGARAI TIMUR 29 74.509 0 0 29.147 121.610 13.216 20.438 142.048 190,6
15 MANGGARAI 23 98.932 69 1.275 16.430 65.798 29.436 195.404 262.477 265,3
16 MANGGARAI BARAT 21 49.944 1.019 11.955 16.239 66.347 26.023 145.603 223.905 448,3
17 SUMBA TIMUR 22 54.034 5.006 22.363 14.496 55.356 21.425 100.358 178.077 329,6
18 SUMBA TENGAH 8 23.535 21 0 4.009 5.022 2.653 6.166 11.188 47,5
19 SUMBA BARAT 10 29.214 1.640 0 9.978 0 4.320 0 4.389 15,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 30.931 0 0 0 0 0 0 0 0,0
21 ROTE NDAO 12 36.690 2.583 10.814 3.441 16.881 21.639 104.551 132.246 360,4
22 SABU RAIJUA 6 22.059 560 1.680 5.734 23.675 9.658 36.858 62.213 282,0
NTT 415 1.181.354 93.244 158.563 290.438 729.042 487.679 1.643.615 2.522.546 213,5

TABEL 74
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

TAHUN 2019
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

JUMLAH
JUMLAH DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KABUPATEN/KOTA DESA/ DESA STBM
PUSKESMAS STBM (SBS)
KELURAHAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KOTA KUPANG 11 51 51 100,0 51 100,0 51 100,0
2 KUPANG 26 177 135 76,3 82 46,3 30 16,9
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 278 278 100,0 257 92,4 217 78,1
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 193 193 100,0 3 1,6 0 0,0
5 BELU 17 81 81 76,0 12 14,8 12 14,8
6 MALAKA 20 127 92 72,4 0 0,0 0 0,0
7 ALOR 26 175 175 100,0 175 100,0 2 1,1
8 LEMBATA 9 151 105 69,5 97 64,2 69 45,7
9 FLORES TIMUR 21 250 223 89,2 137 54,8 114 45,6
10 SIKKA 25 160 152 95,0 54 33,8 54 33,8
11 ENDE 24 278 225 80,9 225 80,9 225 80,9
12 NAGEKEO 7 113 100 88,5 1 0,9 12 10,6
13 NGADA 19 151 98 64,9 75 49,7 57 37,7
14 MANGGARAI TIMUR 29 176 176 100,0 39 22,2 39 22,2
15 MANGGARAI 23 171 171 100,0 86 50,3 0 0,0
16 MANGGARAI BARAT 21 169 156 92,3 62 36,7 9 5,3
17 SUMBA TIMUR 22 156 65 41,7 0 0,0 0 0,0
18 SUMBA TENGAH 8 65 0 0,0 0 0,0 0 0,0
19 SUMBA BARAT 10 74 74 100,0 49 66,2 0 0,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 175 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 ROTE NDAO 12 119 119 100,0 29 24,4 0 0,0
22 SABU RAIJUA 6 63 63 100,0 49 77,8 49 77,8
NTT 415 3.353 2.732 81,5 1.483 44,2 940 28,0
* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)

TABEL 75
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN JUMLA TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
JUMLAH KESEHATAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT
NO KABUPATEN/KOTA TEMPAT H TTU
PUSKESMAS RUMAH PASAR
SMP/MT SMA/M PUSKE IBADAH YANG
SD/MI SAKIT ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
s A SMAS ADA
UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 KOTA KUPANG 11 144 48 52 51 13 239 6 553 117 81,3 25 52,1 13 25,0 22 43,1 4 30,8 93 38,9 4,0 66,7 278 50,3
2 KUPANG 26 372 177 94 26 1 728 38 1.436 88 23,7 65 36,7 35 37,2 31 119,2 1 100,0 309 42,4 8,0 21,1 537 37,4
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 543 225 102 36 1 890 61 1.858 452 83,2 137 60,9 55 53,9 36 100,0 0 0,0 648 72,8 17,0 27,9 1345 72,4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 271 96 48 26 2 198 28 669 192 70,8 62 64,6 25 52,1 21 80,8 2 100,0 120 60,6 6,0 21,4 428 64,0
5 BELU 17 152 57 33 17 4 112 17 392 136 89,5 46 80,7 30 90,9 17 100,0 5 125,0 91 81,3 9,0 52,9 334 85,2
6 MALAKA 20 208 64 39 20 1 104 26 462 126 60,6 48 75,0 21 53,8 20 100,0 1 100,0 56 53,8 1,0 3,8 273 59,1
7 ALOR 26 285 118 57 26 2 552 55 1.095 165 57,9 73 61,9 41 71,9 26 100,0 3 150,0 252 45,7 1,0 1,8 561 51,2
8 LEMBATA 9 179 58 23 9 3 184 16 472 177 98,9 56 96,6 24 104,3 9 100,0 3 100,0 179 97,3 1,0 6,3 449 95,1
9 FLORES TIMUR 21 305 74 46 21 1 331 31 809 298 97,7 72 97,3 43 93,5 21 100,0 1 100,0 245 74,0 1,0 3,2 681 84,2
10 SIKKA 25 344 93 42 25 3 301 31 839 232 67,4 70 75,3 26 61,9 22 88,0 3 100,0 203 67,4 1,0 3,2 557 66,4
11 ENDE 24 231 67 30 25 2 321 27 703 344 148,9 91 135,8 37 123,3 24 96,0 2 100,0 321 100,0 27,0 100,0 846 120,3
12 NAGEKEO 7 122 51 18 7 1 160 10 369 154 126,2 49 96,1 15 83,3 7 100,0 1 100,0 127 79,4 1,0 10,0 354 95,9
13 NGADA 19 186 67 35 19 1 178 12 498 181 97,3 64 95,5 30 85,7 19 100,0 1 100,0 161 90,4 7,0 58,3 463 93,0
14 MANGGARAI TIMUR 29 336 145 61 25 0 278 16 861 158 47,0 84 57,9 37 60,7 28 112,0 0 0,0 88 31,7 1,0 6,3 396 46,0
15 MANGGARAI 23 265 78 46 177 2 157 16 741 234 88,3 75 96,2 45 97,8 176 99,4 2 100,0 152 96,8 1,0 6,3 685 92,4
16 MANGGARAI BARAT 21 286 104 47 21 2 223 21 704 74 25,9 15 14,4 11 23,4 3 14,3 0 0,0 0 0,0 - 0,0 103 14,6
17 SUMBA TIMUR 22 258 71 24 24 2 538 45 962 125 48,4 42 59,2 21 87,5 22 91,7 2 100,0 81 15,1 3,0 6,7 296 30,8
18 SUMBA TENGAH 8 96 36 12 8 1 137 12 302 61 63,5 20 55,6 6 50,0 8 100,0 1 100,0 71 51,8 1,0 8,3 168 55,6
19 SUMBA BARAT 10 78 36 14 10 2 153 8 301 70 89,7 32 88,9 17 121,4 10 100,0 2 100,0 153 100,0 8,0 100,0 292 97,0
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0 - 0,0 - 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 - 0,0 0 0,0
21 ROTE NDAO 12 149 42 19 12 1 541 23 787 100 67,1 27 64,3 14 73,7 10 83,3 1 100,0 258 47,7 1,0 4,3 411 52,2
22 SABU RAIJUA 6 61 15 13 6 1 116 4 216 15 24,6 5 33,3 1 7,7 2 33,3 0 0,0 16 13,8 1,0 25,0 40 18,5
NTT 415 4.871 1.722 855 591 46 6.441 503 15.029 3.499 71,8 1.158 67,2 547 64,0 534 90,4 35 76,1 3624 56,3 100 19,9 9497 63,2

TABEL 76
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN KOTA
TAHUN 2019
TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

MAKANAN MAKANAN
JUMLAH TPM
JAJANAN/ RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM JAJANAN/KANTIN/SENT
JUMLAH RUMAH JASA BOGA MEMENUHI SYARAT
NO KABUPATEN/KOTA DEPOT AIR KANTIN/ JUMLAH TPM RESTORAN (DAM) RA MAKANAN
PUSKESMAS JASA BOGA MAKAN/REST MINUM (DAM) SENTRA YANG ADA JAJANAN
KESEHATAN
ORAN
MAKANAN
JAJANAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 KOTA KUPANG 11 71 599 477 115 1.262 40 56,3 389 64,9 385 80,7 52 45,2 866 68,6
2 KUPANG 26 10 136 96 164 406 16 160,0 55 40,4 32 33,3 33 20,1 136 33,5
3 TIMOR TENGAH SELATAN 36 218 121 31 130 450 29 13,3 6 5,0 9 29,0 21 16,2 65 14,4
4 TIMOR TENGAH UTARA 26 18 174 37 38 267 11 61,1 61 35,1 26 70,3 0 0,0 98 36,7
5 BELU 17 19 175 85 71 350 10 52,6 145 82,9 81 95,3 54 76,1 290 82,9
6 MALAKA 20 0 65 46 4 115 0 0,0 13 20,0 26 56,5 0 0,0 39 33,9
7 ALOR 26 2 56 22 364 444 0 0,0 0 0,0 25 113,6 0 0,0 25 5,6
8 LEMBATA 9 1 63 2.333 40 2.437 0 0,0 6 9,5 2.332 100,0 3 7,5 2.341 96,1
9 FLORES TIMUR 21 5 170 86 34 295 5 100,0 159 93,5 86 100,0 21 61,8 271 91,9
10 SIKKA 25 26 135 123 161 445 11 42,3 60 44,4 75 61,0 3 1,9 149 33,5
11 ENDE 24 24 187 62 145 418 24 100,0 159 85,0 62 100,0 145 100,0 390 93,3
12 NAGEKEO 7 0 17 21 33 71 24 0,0 26 152,9 18 85,7 15 45,5 83 116,9
13 NGADA 19 19 164 12 57 252 12 63,2 119 72,6 12 100,0 9 15,8 152 60,3
14 MANGGARAI TIMUR 29 0 45 4 74 123 45 0,0 3 6,7 74 1850,0 122 164,9 244 198,4
15 MANGGARAI 23 1 124 10 66 201 1 100,0 107 86,3 9 90,0 62 93,9 179 89,1
16 MANGGARAI BARAT 21 6 173 37 30 246 3 50,0 40 23,1 28 75,7 2 6,7 73 29,7
17 SUMBA TIMUR 22 2 123 42 250 417 2 100,0 51 41,5 16 38,1 25 10,0 94 22,5
18 SUMBA TENGAH 8 3 26 3 59 91 1 33,3 12 46,2 2 66,7 22 37,3 37 40,7
19 SUMBA BARAT 10 0 130 11 8 149 0 0,0 0 0,0 11 100,0 11 137,5 22 14,8
20 SUMBA BARAT DAYA 17 0 0 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
21 ROTE NDAO 12 0 59 26 66 151 0 0,0 26 44,1 14 53,8 5 7,6 45 29,8
22 SABU RAIJUA 6 0 21 14 0 35 0 0,0 21 100,0 12 85,7 0 #DIV/0! 33 94,3
NTT 415 425 2.763 3.578 1.909 8.625 234 55,1 1.458 52,8 3.335 93,2 605 31,7 5.632 65,3

14 - Profil Kesehatan NTT 2019

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

14 - Profil Kesehatan NTT 2019

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

NTT BANGKIT NTT SEJAHTERA

Profil Kesehatan NTT Tahun 2019 Ii

Kupang, 1 Juli 2020

Drg. DOMINIKUS MINGGU, M.Kes

Profil Kesehatan NTT Tahun 2019 Iii

Tim Editor & Analisa

Sylvia C. Francis, S.Psi,MPHM Ernawati R. Arka, SE, MM

Adriana Kikhau, SKM Maria Rosina Un, SKM,MM

Saiful, SKM,M.Kes Rasnawati, SKM

Nur Indah Kurnia Dewi, SE,M.Kes Maria P. D. Benge, S.Farm, Apt

Melania Beda, SKM Sofi Marlen, SKM

Reinhard Radja Riwoe, SKM Hendro Sius Wila Buky, SKM

Marselinus Atasoge, SKM

Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Bidang Pengembangan SDM Kesehatan

UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan

UPTD Laboratorium Kesehatan

DAFTAR GAMBAR iii

BAB I. GAMBARAN UMUM 1

BAB II. SARANA KESEHATAN 20

BAB III. SUMBER DAYA KESEHATAN 31

BAB IV. PEMBIAYAAN KESEHATAN 38

BAB V. KESEHATAN KELUARGA 41

BAB VI. PENGENDALIAN PENYAKIT 80

BAB VII. KESEHATAN LINGKUNGAN 124

Gambar 2.2 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Di Provinsi Nusa Tenggara 22

Gambar 2.4 Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Dan Jumlah Kunjungan 26

Gambar 3.3 Perkembangan Tenaga Kesehatan Kesmas & Kesling Di Rumah 34

Gambar 4.1 Total Anggaran Kesehatan (APBD,DAK,& APBN) Di Provinsiu 40

Tabel 1.3 Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis 13

 Letak Geografis: 8°-12°&118°-125° BT  Luas Wilayah Daratan ± 48.718,10 Km2 &

Sumber data :BPS Provinsi NTT

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 1

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 2

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 3

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 4

2. Persebaran Kepadatan Penduduk dan Struktur

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 5

Sumber data : BPS Provinsi NTT

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 6

1. Angka Melek Huruf (AMH)

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 7

Dapat Membaca dan Menulis

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 8

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 9

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 10

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 11

Tidak/Belum Masih Bersekolahnulis Tidak

Sumber : BPS Provinsi NTT

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 12

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 13

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 14

Sumber : BPS Provinsi NTT

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 15

Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya didukung oleh

Penyediaan sarana ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan

Dalam Perarturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 menjelaskan bahwa

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 16

PROFIL KESEHATAN NTT TAHUN 2019 17