Anda di halaman 1dari 3

BAB III

ANALISA DATA CAPAIAN KINERJA PUSKESMAS SUMBERASIH


TAHUN 2018

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal


setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai
kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia
berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap
individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak.
Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Sebagai
suatu kebutuhan dasar, setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
hidup dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pada
dasarnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung
jawab setiap warganya.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakn oleh pemerintah adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk mengetahui
gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang
digunakan antara lain angka kematian,umur harapan hidup,angka kesakitan serta
status gizi
Angka kesakitan pada penduduk diperoleh dari data yang berasal dari
masyarakat ,melalui pengamatan (surveilans) dan data yang diperoleh dari fasilitas
pelayanan kesehatan di Puskesmas Induk, Pustu dan Polindes melalui sistem
pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.
Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di
masyarakat, penyakit Tuberculosis atau TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tuberculosis yang ditularkan melalui percikan dahak penderitanya. Penyakit ini
seringkali menjadi penyebab kematian di masyarakat, sehingga Millenium Development
Goals (MDGs) menjadikan penyakit TB Paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi
target untuk diturunkan.Menurut perkiraan WHO Indonesia merupakan Negara
penyumbang terbesar ke tiga di dunia yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat
penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang, diperkirakan 140 meninggal
karena TBC. Angka tersebut sangat dimungkinkan apabila dikaitkan dengan kondisi
lingkungan perumahan, social ekonomi masyarakat serta prevalensi penderita HIV /
AIDS yang cenderung meningkat.

15
Strategi penanganan TB Paru yang digunakan sampai saat ini adalah Directly
Treatment Shortcoure (DOTS) yaitu pengobatan TB Paru dengan pengawasan
langsung menelan obat setiap hari oleh seorang pengawas minum obat (PMO) yang
mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1995. Berdasarkan laporan dari petugas
pengelola TB puskesmas Sumberasih pada Tahun 2018 jumlah penderita baru TB BTA
+ yang diobati sebanyak 116 penderita , sampai dengan bulan Desember angka
keberhasilan pengobatan TB pada penderita baru 51 yang dinyatakan sembuh..
Untuk pencapaian penemuan penderita baru BTA + sudah melebihi target, akan tetapi
suspec terlalu rendah

3.1 Grafik penderita TB BTA (+)

Grafik 3.4.
Kasus TB Paru di Puskesmas Sumberasih Tahun 2016-2018

3.2 Grafik pencapaian TB tahun 2018

16
3.3 Diagram perbandingan BTA + dan BTA Neg

17

Anda mungkin juga menyukai