Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan yang besar terjadi di kalangan para Pegawai Negeri Sipil


dewasa ini. Untuk mengembalikan kepercayan masyarakat terhadap
pemerintah, maka dibuatlah suatu peraturan baru tentang ASN ( Aparatur Sipil
Negara), yaitu UU No. 5 Tahun 2014. Dalam undang-undang tersebut
disebutkan, kebijakan pemerintah nantinya akan dijalankan oleh ASN. Dimana
PNS merupakan bagian dari ASN.

Dalam undang-undang baru tersebut, secara implisit menghendaki


bahwa ASN yang umum disebut birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Oleh karena
itu, para ASN dituntut untuk dapat melaksanakan profesinya sebaik-baiknya
dengan berdasarkan prinsip nilai dasar, kode etik, komitmen, integritas moral,
tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi sesuai bidangnya,
kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum, dan profesionalisme
jabatan. Kesemua prinsip itu dituangkan pada pelajaran ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) dan whole of
goverment,pelayanan publik, dan manajemen ASN. Yang disampaikan kepada
setiap calon PNS ketika Pendidikan dan Pelatihan Dasar.

Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang (UU)


Nomor 5 Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN yang
umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan
tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.Maka dari itu sebagai
ASN, sangat perlu membuat rancangan aktualisasi yang sesuai dengan bidang
pekerjaan dan kompetensi yang dimiliki.

Berdasarkarkan Peraturan tersebut maka penulis melakukan rancangan


kegiatan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (DBD)

1
Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-
tropis. Data dari seluruhdunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama
dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak
tahun 1968 hingga tahun 2009, WorldHealth Organization (WHO) mencatat
negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu


masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan
luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali
ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang
terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) :
41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang
terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab Demam Dengue (DD),
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS) termasuk
dalam kelompok B Arthropod Virus (Arbovirosis) yang sekarang dikenal
sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe,
yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Ternate pada tiga Tahun


terakhir, Total Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) sebesar 386
penderita dan 5 diantaranya meninggal dunia, Dimana pada Tahun 2017
berjumlah 20 Penderita, tahun 2018 berjumlah 94 Penderita 3 meninggal dan
pada tahun 2019 sebanyak 272 penderita 2 orang meninggal dunia. Dan jumlah
penderita DBD Diwilayah Kerja Puskesmas Bahari Berkesan Sebanyak 14
Penderita, tahun 2018 sebanyak 4 penderita dan tahun 2019 sebayak 11
penderita. Data tersebut juga menunjukan bahwa terjadi peningkatan kasus.
Sementara target yang harus dicapai pada program Pemerintah dan dinas
kesehatan Kota Ternate khusnya yaitu 49/100.000. dan angka bebas jentik
sebesar 95%, sedanagkan yang dicapai hanya 53 %. Hal ini menjadi tanggung

2
jawab kami sebagai petugas kesehatan untuk mencari solusi dan membuat
konsep baru untuk memasmi nyamuk demam berdarah dengan cara
memutuskan mata rantai perkembangbiakan nyamuk penyebab demam
berdarah, dengan demikian saya ingin melakukan aktualisasi dengan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang Penggunaan media ovietrap sebagai alat
untuk membasmi nyamuk penyebab demam berdarah. Harapan saya dengan
melakukan upaya tersebut dapat menurunkan angka penderita DBD dan
menekan angka bebas jentik khususnya di Wilayah kerja Puskesmas Bahari
Berkesan.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Adapun tujuan dan manfaat yang mengarah kepada penyelesaian permasalahan
tersebut adalah

a. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Berantas Nyamuk Dengan Ovietrap”


adalah untuk menambah pengetahuan masyarakat tertang pemberantasan
nyamuk menggunakan media ovietrap

b. Manfaat
1. Bagi penulis

Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada instansi


kerja sesuai dengan tupoksi.

2. Bagi unit kerja

Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada instansi


kerja sesuai dengan tupoksi.

3. Bagi masyarakat
Dapat mengetahui cara membasmi nyamuk demam berdarah dan berperilaku
bersih dan sehat sehingga terbebas dari penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)

3
c. Tempat dan Waktu
Rancangan Aktualisasi ini dilakukan kepada Masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Bahari Berkesan yaitu di kelurahan yang jumlah kasusnya tinggi.
Waktu pelaksanaan kegiatan ini, pada tanggal 12 sampai dengan 16 Desember
2019.

Anda mungkin juga menyukai