Anda di halaman 1dari 85

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) disebutkan bahwa ASN memiliki fungsi dan tugas yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa (Kemenkumham RI, 2014). Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri
PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi
Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa
dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK
dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa) (Kemenpan RB, 2021).
Tugas pokok ASN yang memiliki jabatan fungsional epidemiolog kesehatan
adalah dengan melakukan kegiatan epidemiologi kesehatan, antara lain :
epidemiologi manajerial, surveilans epidemiologi, kewaspadaan dini kejadian luar
biasa penyakit dan masalah kesehatan, monitoring dan evaluasi program,
penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa, manajemen
data epidemiologi, kajian epidemiologi, penyebarluasan informasi epidemiologi
(KemenpanRB, 2021). Sebagai epidemiolog kesehatan, turut serta dalam
penanganan masalah kesehatan yang ada di lingkungan kerja merupakan sebuah
tanggung jawab. Salah satu masalah kesehatan yang ada yaitu Tuberkulosis.
Tuberkulosis, yang juga dikenal dengan singkatan TB, merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Mycobacterium Tuberculosis.
Penyakit TB secara umum menyerang organ paru-paru, meski demikian dari
beberapa kasus yang terjadi, TB juga dapat menyerang organ lain selain paru-paru.
Di seluruh dunia, TB merupakan penyebab kematian tertinggi ke-13 dari seluruh
penyakit dan penyebab kematian tertinggi dari satu agen infeksi. Di tahun 2020, TB

1
menjadi penyebab utama kedua dari kematian dari satu agen infeksi, setelah covid-
19. TB menyebabkan 1,3 juta kematian di seluruh dunia (WHO, 2021).
Menurut Data Global TB Report tahun 2021, saat ini Indonesia berada di
urutan 3 negara terbesar di dunia sebagai penyumbang penderita TB setelah India
dan China. Estimasi insiden TB sebesar 824.000 kasus atau 305 per 100.000
penduduk dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam
(WHO, 2021). Sedangkan untuk kasus TB yang ditemukan dan diobati tahun 2021
sebanyak 385.295 kasus (Sistem Informasi TB, 2022). Pada tahun 2020, angka
penemuan dan pengobatan semua kasus TBC di Jawa Timur menempati urutan
kedelapan di Indonesia sebanyak 42.922 kasus dengan Treatment Coverage (TC)
sebesar 44,7% (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2020). Untuk Kabupaten Jember
pada tahun 2021, jumlah semua kasus TB sebanyak 3.028 kasus, dengan 15.900
terduga kasus telah mendapatkan pelayanan standar. Sedangkan di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates jumlah semua kasus TB pada tahun 2021 adalah sebanyak 79
kasus dengan 136 terduga kasus telah mendapatkan pelayanan standar, 18 orang
sembuh, 4 orang meninggal dan 2 orang putus obat (Sistem Informasi TB, 2022).
Untuk menanggulangi kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates,
digagaslah layanan inovasi penanganan TB Kalitubec yang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 2016. Pada tahun 2019, layanan inovasi Kalitubec
dikembangkan menjadi Kalitubec Kripik Paru sebagai bentuk penyempurnaan
inovasi program prioritas lainnya. Ide utama dari layanan inovasi Kalitubec Kripik
Paru adalah memberikan pelayanan deteksi dini yang terjangkau, efektif,
berkualitas dan tepat sasaran bagi masyarakat dan rentan terhadap penularan
penyakit TB guna memperoleh akses skreening kesehatan dengan mudah. Sebelum
adanya layanan inovasi Kalitubec Kripik Paru, penemuan TB belum berjalan
maksimal dan terkendala oleh kurangnya sumberdaya. Pengetahuan masyarakat
yang minim terkait penularan dan upaya deteksi dini kesehatan menyebabkan
meningkatnya kasus TB, gizi buruk, kasus penyakit tidak menular yang tidak
tertangani dengan baik serta permasalahan kesehatan lingkungan (Puskesmas
Kaliwates, 2022).
Selama layanan inovasi Kalitubec Kripik Paru ini berjalan, belum ada
pemetaan persebaran kasus maupun suspek TB yang ada, baik kasus lama yang

2
telah ditemukan dan diobati maupun kasus TB baru. Untuk itu diperlukan adanya
pemetaan persebaran kasus dan terduga TB yang efektif dan efisien. Salah satunya
dengan memanfaatkan aplikasi KoBoToolbox. KoBoToolbox adalah seperangkat
alat untuk pengumpulan data lapangan untuk digunakan di lingkungan yang
menantang. KoBoToolbox dibuat sebagai perangkat gratis dan sumber terbuka
untuk pengumpulan dan analisis data dalam keadaan darurat kemanusiaan dan
lingkungan menantang lainnya untuk mengatasi kebutuhan mendesak di lapangan.
Sebagian besar pengguna KoBoToolbox adalah orang-orang yang bekerja dalam
krisis kemanusiaan, serta relawan profesional dan peneliti yang bekerja di negara
berkembang. KoBoToolbox dapat mengumpulkan informasi yang dapat dipercaya
dengan cepat dalam krisis kemanusiaan yang penting untuk menyelamatkan nyawa
mereka yang paling rentan (KoBoToolbox.org, 2022).
Diharapkan dengan adanya pemetaan yang berbasis aplikasi
KoBoToolbox ini dapat mendukung layanan inovasi Kalitubec Kripik Paru dalam
rangka percepatan penanganan TB di wilayah Puskesmas Kaliwates. Oleh karena
itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Pemetaan Kasus Tuberculosis Berbasis
Aplikasi KoBoToolbox dalam rangka Layanan Inovasi Kalitubec Kripik Paru di
UPTD Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember”.

1.2 Tujuan Aktualisasi


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum aktualisasi adalah melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
habituasi di UPTD. Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember untuk menjalankan
kewajiban sebagai ASN Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama dengan menerapkan
nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang telah didapatkan pada kegiatan latihan dasar
yaitu nilai-nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis dan
Loyal sehingga menjadi seorang ASN yang profesional serta melaksanakan
tugasnya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui persebaran kasus TB di wilayah UPTD. Puskesmas
Kaliwates.

3
2. Mengetahui persebaran terduga TB di wilayah UPTD. Puskesmas
Kaliwates
3. Meningkatkan penjaringan terduga TB di wilayah UPTD. Puskesmas
Kaliwates.
4. Memudahkan dalam penentuan prioritas wilayah sasaran intervensi
Layanan Inovasi Kalitubec Kripik Paru UPTD. Puskesmas Kaliwates.
5. Menyebarluaskan Informasi Pemetaan TB di wilayah UPTD. Puskesmas
Kaliwates.

1.3 Manfaat Aktualisasi


Manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Diri sendiri
Menambah pengetahuan dan wawasan ASN sehingga mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan nilai dasar
BerAKHLAK serta dapat mengaktualisasi nilai- nilai tersebut.
2. Institusi
a. Meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM yang sesuai dengan
visi dan misi puskesmas.
b. Mendukung Layanan Inovasi UPTD. Puskesmas Kaliwates
c. Membantu upaya percepatan penanganan TB
3. Negara
Menciptakan ASN yang profesional dan memiliki nilai BerAKHLAK.

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi meliputi
kegiatan yang akan dilakukan di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates
Jember yang terkait dengan rancangan aktualisasi penulis dan pengimplementasian
dari nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Adapun waktu pelaksanaan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN ini adalah pada tanggal 11 Mei 2022 – 15 Juni 2022.

4
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA/INSTITUSI

2.1 Deskripsi Organisasi


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif (Permenkes RI No. 75 Tahun
2014). UPTD. Puskesmas Kaliwates adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang lokasinya berada di bagian pinggiran
kota Kabupaten Jember, dengan batas wilayah UPTD. Puskesmas Kaliwates :
Sebelah utara : Kecamatan Patrang
Sebelah Timur : Kelurahan Jember Kidul Kecamatan
Kaliwates dan Kecamatan Sumbersari
Sebelah Selatan : Kecamatan Ajung
Sebelah Barat : Kelurahan Sempusari Kecamatan
Kaliwates dan Kecamatan Sukorambi

Gambar 2.1 Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates

5
2.1.1 Keadaan Geografi

Luas Wilayah : 148,5 km 2


Wilayah dataran rendah : 80%
Wilayah dataran tinggi : 20%
Jumlah desa / kelurahan :3
2.1.2 Kondisi Iklim
Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates secara umum beriklim laut
tropis yang dipengaruhi oleh angin musim. Sebagai daerah tropis Puskesmas
Kaliwates memiliki musim kemarau dan musim hujan yang diselingi oleh musim
panca roba, dengan curah hujan berkisar antara 1 – 1.052 mm. Curah hujan yang
paling rendah terjadi pada Bulan Oktober dan September yaitu sebesar 1 mm,
sedangkan curah hujan yang paling tinggi terjadi pada Bulan Januari sebesar
1.052 mm. Suhu maksimum berkisar antara 29,90C – 33,90C dan suhu minimum
berkisar antara 22,70C – 25,60C. Temperatur tertinggi terjadi di Bulan Desember
dan terendah terjadi pada Bulan September dengan kelembaban udara berkisar
antara 73 hingga 82 persen.
2.1.3 Kondisi Demografi
Berdasarkan Data Proyeksi penduduk tahun 2018 jumlah penduduk di
Wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates sebanyak 52.061 jiwa dengan
jumlah penduduk laki – laki 25.587 jiwa dan perempuan 26.474 jiwa. Jumlah
Kepala Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates sebanyak 11.566 KK.

6
2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD. Puskesmas Kaliwates

7
2.3 Visi dan Misi Organisasi
2.3.1 Visi
Sudah waktunya membenahi Jember (Wes wayahe mbenahi Jember)
dengan berprinsip pada sinergi, kolaborasi dan akselerasi dalam membangun
Jember.
2.3.2 Misi
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan sesuai standar dan prosedur
2. Mendorong kemandirian hidup sehat melalui pengembanagan potensi
berbasis masyarakat
3. Memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu
menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat
4. Mewujudkan, memelihara dan meningktakan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
2.3.3 Motto
Melayani dengan sepenuh hati.
2.3.4 Tata Nilai
Tata nilai yang ada di UPTD. Puskesmas Kaliwates adalah PRIMA
 P (Profesional)
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik
 R ( Ramah)
Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan
rekan kerja
 I (Inisiatif dan Inovatif)
Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide – ide kreatif serta
memberikan terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
 M (Malu)
Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik –
baiknya
 A (Akuntabel)
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standart pelayanan
yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.

8
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta

Menurut Undang-undang No. 36 tahun 2014 Pasal 11 ayat 7 disebutkan


bahwa epidemiolog kesehatan merupakan jenis tenaga kesehatan yang termasuk
dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 69 tahun
2021 tentang Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan
adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan di bidang epidemiologi
pada instansi pemerintah.
Berdasarkan PermenPANRB No. 69 tahun 2021, unsur tugas jabatan
fungsional epidemiolog kesehatan yang dapat dinilai angka kreditnya yaitu kegiatan
epidemiologi kesehatan, terdiri atas sub-unsur :
1. Epidemiologi manajerial;
2. Surveilans epidemiologi;
3. Kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
4. Monitoring dan evaluasi program;
5. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar biasa;
6. Manajemen data epidemiologi;
7. Kajian epidemiologi; dan
8. Penyebarluasan informasi epidemiologi.
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional epidemiolog kesehatan kategori
keahlian sesuai jenjang jabatan, untuk epidemiolog kesehatan ahli pertama
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas;
2. Melaksanakan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
3. Menyusun dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka
epidemiologi manajerial;
4. Merancang desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
5. Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;

9
6. Melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi lingkup
terbatas;
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans epidemiologi
lingkup terbatas dan lokal;
8. Melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka deteksi dini
penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
10. Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka deteksi
dini penyakit dan masalah kesehatan;
11. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota
dalam rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
12. Melaksanakan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan lingkup terbatas;
13. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka kewaspadaan
dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
14. Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka
kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
15. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota
dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan;
16. Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
17. Melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi program lingkup
terbatas dan lokal;
18. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa dengan
metode epidemiologi analitik;
19. Melakukan penapisan faktor risiko pada periode Kejadian Luar Biasa;
20. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode Kejadian Luar
Biasa;
21. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode Kejadian
Luar Biasa;

10
22. Melaksanakan penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa berisiko rendah
di bawah bimbingan/supervisi;
23. Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data kualitatif penyakit
dan determinan;
24. Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data referensi;
25. Melakukan validasi data referensi;
26. Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;
27. Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;
28. Menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;
29. Melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah bimbingan/supervisi;
30. Melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif di bawah bimbingan/supervisi;
31. Melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah bimbingan/supervisi;
32. Mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan II;
33. Menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk advokasi dan
sosialisasi; dan
34. Melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku kepentingan
tingkat kecamatan/puskesmas;
Selain yang telah dijabarkan di atas, epidemiolog kesehatan sebagai ASN
mempunyai beberapa nilai dasar yang harus diaktualisasikan pada setiap
kegiatan-kegiatan yang dirancang sebagai upaya untuk menyelesaikan isu yang
terjadi di tempat kerja. Berdasarkan SE MenPANRB Nomor 20 Tahun 2021, nilai-
nilai dasar tersebut adalah sebagaimana digambarkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Nilai-Nilai Dasar ASN


No Nilai Dasar ASN Keterangan
1 Berorientasi Pelayanan Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
Melakukan perbaikan tiada henti
2 Akuntabel Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatan

3 Kompeten Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab


tantangan yang selalu berubah
Membantu orang lain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

11
4 Harmonis Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Suka menolong orang lain
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5 Loyal Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia pada
NKRI serta pemerintahan yang sah
Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi,
dan Negara
Menjaga rahasia jabatan dan negara

6 Adaptif Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan


Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Bertindak proaktif
7 Kolaboratif Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama

(KemenpanRB, 2021)

12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3. Identifikasi Isu, Pemilihan Isu, Penetapan Isu dan Pemecahan Isu


Unit Kerja
UPTD Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember
Jabatan
Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama, UPTD Puskesmas Kaliwates Kabupaten
Jember
Uraian Tugas
Penanggung jawab Program Surveilans

3.1 Identifikasi Isu


1. Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan terduga Tuberkulosis di
Puskesmas Kaliwates Jember.
2. Belum adanya pemetaan persebaran kasus Covid-19 di Puskesmas
Kaliwates Jember.
3. Belum adanya diseminasi 10 besar penyakit di Puskesmas Kaliwates
Jember.
4. Belum tepat waktu dan lengkapnya pengisian laporan surveilans terpadu
penyakit (STP) di Puskesmas Kaliwates Jember.
5. Kurangnya skrining rokok pada penduduk usia 10-18 tahun di Puskesmas
Kaliwates Jember.
Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan
isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi
berdasarkan Tupoksi. Selanjutnya penulis menganalisis isu tersebut
menggunakan Metodel AKPL yaitu A (Aktual), K (Kekhalayakan), P
(Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan nilai
AKPL dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat;
b. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak;

13
c. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya; dan
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL


No Isu A K P L Total Peringkat
1. Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan terduga 5 4 5 5 19 I
Tuberkulosis di Puskesmas Kaliwates
2. Belum adanya pemetaan persebaran kasus Covid-19 di 4 5 4 4 17 II
Puskesmas Kaliwates
3. Belum adanya diseminasi 10 besar penyakit di 1 2 3 2 8 IV
Puskesmas Kaliwates
4. Belum tepat waktu dan lengkapnya pengisian laporan 3 1 1 1 6 V
surveilans terpadu penyakit (STP) di Puskesmas
Kaliwates
5. Kurangnya skrining rokok pada penduduk usia 10-18 2 3 2 3 10 III
tahun di Puskesmas Kaliwates

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


 Aktual
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
 Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
 Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi

14
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
 Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

3.2 Pemilihan Isu


Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi
dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth)
dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG


No Isu U S G Total Peringkat
1. Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan terduga 5 4 4 13 I
Tuberkulosis di Puskesmas Kaliwates
2. Belum adanya pemetaan persebaran kasus Covid-19 di 3 3 5 11 II
Puskesmas Kaliwates
3. Kurangnya skrining rokok pada penduduk usia 10-18 2 1 3 6 III
tahun di Puskesmas Kaliwates

15
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
 Urgency :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
 Seriousness :
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
 Growth :
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode USG maka isu
utama yang diperoleh adalah “Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan
terduga Tuberkulosis di Puskesmas Kaliwates Jember”.

3.3 Penetapan Isu


Pemilihan isu yang telah diseleksi menggunakan metode USG diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa “Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan terduga
Tuberkulosis di UPTD. Puskesmas Kaliwates” merupakan isu prioritas yang segera
dicarikan solusinya. Apabila isu tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka
akan berdampak :
1. Penanganan kasus dan terduga TB tidak berjalan efektif dan efisien
2. Adanya kesulitan dalam menentukan prioritas sasaran intervensi program
3. Tidak bisa mendapatkan gambaran situasi penyakit TB di wilayah

16
Isu prioritas dianalisis dengan alat bantu Mind mapping dilakukan untuk
mendapatkan penyebab-penyebab yang perlu diintervensi dengan melakukan
kegiatan/inovasi. Mind mapping berupaya memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait serta menekankan pada
hubungan sebab akibat.

Belum adanya
tenaga
Epidemiolog
Kesehatan

Belum adanya Belum adanya


pengolahan
Belum adanya
pemetaan sistem
dan analisis pemetaan
data penyakit persebaran kasus
dan terduga TB penyakit TB
TB

Belum
digunakannya
aplikasi khusus
dalam
pemetaan
penyakit TB

Gambar 3.1 Mind Mapping Isu Prioritas

3.4 Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan Mi nd Mapping, isu utama belum adanya pemetaan
persebaran kasus dan terduga tuberkulosis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Belum adanya tenaga epidemiolog kesehatan
2. Belum adanya pengolahan dan analisis data penyakit tuberkulosis
3. Belum digunakannya aplikasi khusus dalam pemetaan penyakit
tuberkulosis
4. Belum adanya sistem pemetaan penyakit tuberkulosis

17
Merujuk dari permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan gagasan
untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan “Pemetaan Persebaran Kasus
Tuberkulosis Berbasis Aplikasi KoBoToolbox dalam rangka Layanan Inovasi
Kalitubec Kripik Paru di UPTD. Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember”. Melalui
kegiatan tersebut diharapkan isu utama tersebut dapat terpecahkan sehingga
dampak yang timbul karenanya dapat segera teratasi.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat
kerja. Rangkaian kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi awal untuk merancang pemetaan kasus TB dengan
mentor yaitu kepala puskesmas.
2. Melakukan coaching awal untuk persiapan pemetaan persebaran kasus TB
dengan coach/widya iswara.
3. Membuat konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB di wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates.
4. Merancang peta wilayah kerja Puskesmas Kaliwates sebagai dasar awal
pemetaan kasus TB.
5. Mempersiapkan aplikasi KoBoToolbox untuk dapat digunakan dalam
pemetaan persebaran kasus TB.
6. Melakukan validasi dan sinkronisasi data kasus dan terduga TB yang ada
di Puskesmas Kaliwates
7. Melakukan konsultasi lanjut dengan mentor terkait konsep dan rencana
pelaksanaan pemetaan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
8. Melakukan pemetaan menggunakan aplikasi KoBoToolbox ke sasaran
kasus dan terduga TB yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
9. Mengolah, menganalisis dan menyajikan hasil pemetaan kasus TB di
wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
10. Melakukan evaluasi pemetaan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas
Kaliwates.
11. Menyusun laporan hasil aktualisasi

18
3.5 Diagram Alur Pemecahan Isu
Proses kegiatan pemecahan isu dapat dilihat dari diagram alur di bawah ini :

PENYEBAB
1. Belum adanya tenaga Epidemiolog DAMPAK
Kesehatan 1. Penanganan kasus dan terduga TB tidak
2. Belum adanya pengolahan dan analisis data berjalan efektif dan efisien
penyakit tuberkulosis 2. Adanya kesulitan dalam menentukan
3. Belum digunakannya aplikasi khusus dalam prioritas sasaran intervensi program
pemetaan penyakit tuberkulosis 3. Tidak bisa mendapatkan gambaran situasi
4. Belum adanya sistem pemetaan penyakit penyakit TB di wilayah
tuberkulosis

ISU PEMECAHAN MASALAH


P
Pemetaan persebaran kasus dan terduga Tuberkulosis di
Puskesmas Kaliwates
L
A
RANCANGAN KEGIATAN PEMECAHAN ISU
N
1. Melakukan konsultasi awal untuk merancang pemetaan kasus TB dengan mentor yaitu kepala
puskesmas.
2. Melakukan coaching awal untuk persiapan pemetaan persebaran kasus TB dengan coach/widya iswara.
3. Membuat konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
4. Merancang peta wilayah kerja Puskesmas Kaliwates sebagai dasar awal pemetaan kasus TB.
5. Mempersiapkan aplikasi Kobo Collect untuk dapat digunakan dalam pemetaan persebaran kasus TB.
6. Melakukan validasi dan sinkronisasi data kasus dan terduga TB yang ada di Puskesmas Kaliwates
7. Melakukan konsultasi lanjut dengan mentor terkait konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus
TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
8. Melakukan pemetaan menggunakan aplikasi Kobo Collect ke sasaran kasus dan terduga TB yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
9. Mengolah, menganalisis dan menyajikan hasil pemetaan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas
Kaliwates.
10. Melakukan evaluasi pemetaan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
11. Menyusun laporan hasil aktualisasi

Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

DO
Evaluasi Hasil Kegiatan Aktualisasi

CHECK
Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi

Gambar 3.2 Diagram Alur Kegiatan

19
3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Bastomy Ali Burhan, S.KM
Unit kerja : UPTD. Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember
Identifikasi Isu :
1. Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan terduga Tuberkulosis di
Puskesmas Kaliwates Jember.
2. Belum adanya pemetaan persebaran kasus Covid-19 di Puskesmas
Kaliwates Jember.
3. Belum adanya diseminasi 10 besar penyakit di Puskesmas Kaliwates
Jember.
4. Belum tepat waktu dan lengkapnya pengisian laporan surveilans
terpadu penyakit (STP) di Puskesmas Kaliwates Jember.
5. Kurangnya skrining rokok pada penduduk usia 10-18 tahun di
Puskesmas Kaliwates Jember.
Isu yang diangkat : Belum adanya pemetaan persebaran kasus dan
terduga Tuberkulosis di Puskesmas Kaliwates
Jember.
Gagasan Pemecah Isu : Pemetaan Kasus TB menggunakan Aplikasi
KoBoToolbox
Judul : Pemetaan Kasus Tuberkulosis Berbasis Aplikasi
KoBoToolbox dalam rangka Layanan Inovasi
KALITUBEC KRIPIK PARU (Kaliwates Peduli
Tuberculosis Kita Perangi Penyakit Paru) di
UPTD. Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember

20
Tabel 3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan konsultasi 1. Menghubungi mentor 1. Mendapatkan  Akuntabel Mewujudkan, Dengan 1) Dokumentasi kegiatan
. 2. Berdisikusi dengan persetujuan mentor (Tanggung jawab, transparan, memelihara dan dilaksanakannya 2) Draft rancangan
awal untuk merancang
mentor terkait rancangan dan kejelasan target yang akan meningkatkan kegiatan ini maka akan aktualisasi
pemetaan kasus TB 3. Memaparkan aktualisasi. dicapai) pelayanan kesehatan menguatkan nilai-nilai
3) Jurnal konsultasi
dengan mentor yaitu
masalah dan 2. Terpaparkannya  Harmonis yang bermutu, merata organisasi : Ramah,
gagasan analisis isu dan dan terjangkau Inisiatif dan Inovatif, kegiatan aktualisasi
(Menghargai setiap orang
kepala puskesmas pemecahan isu. gagasan penyelesaian apapun latar belakangnya Akuntabel
4. Memaparkan isu. dan membangun
rancangan 3. Mendapatkan masukan lingkungan kerja yang
aktualisasi yang dan saran mengenai kondusif)
sudah dibuat kegiatan aktualisasi.  Kolaboratif
5. Meminta saran 4. Tersusunnya draft (Memiliki keterbukaan dalam
dan masukan rancangan aktualisasi kerjasama sehingga diperoleh
serta persetujuan 5. Dokumentasi dan saran dan persetujuan terkait
dari mentor catatan khusus rancangan aktualisasi)
mengenai
rancangan
aktualisasi ini

21
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
2. Melakukan coaching 1. Menghubungi coach 1. Mendapatkan  Akuntabel Kegiatan ini Dengan dilaksanakannya Dokumentasi kegiatan
2. Berdisikusi dengan persetujuan coach (Tanggung jawab, transparan, bermaksud untuk kegiatan ini maka akan berupa Screen shot
awal untuk persiapan
coach terkait rancangan dan kejelasan target yang akan mencapai misi menguatkan nilai-nilai percakapan via zoom atau
pemetaan persebaran 3. Memaparkan aktualisasi. dicapai) Puskesmas yaitu organisasi : Ramah, whatsapp dengan coach
kasus TB dengan
masalah dan 2. Terpaparkannya  Harmonis mewujudkan, Inisiatif dan Inovatif,
gagasan analisis isu dan (Menghargai setiap orang memelihara dan Akuntabel
coach/widya iswara pemecahan isu. gagasan penyelesaian apapun latar belakangnya, dan meningkatkan
4. Memaparkan isu. membangun lingkungan kerja pelayanan kesehatan
rancangan 3. Mendapatkan masukan yang kondusif) yang bermutu, merata
aktualisasi yang dan saran mengenai  Kolaboratif dan terjangkau
sudah dibuat kegiatan aktualisasi. (Memiliki keterbukaan dalam
5. Meminta saran 4. Tersusunnya draft kerjasama sehingga diperoleh
dan masukan rancangan aktualisasi saran dan persetujuan terkait
serta persetujuan 5. Dokumentasi dan rancangan aktualisasi)
dari coach catatan khusus
mengenai
rancangan
aktualisasi ini

22
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
3. Membuat konsep dan 1. Melakukan koordinasi 1. Mendapatkan input dan  Akuntabel Kegiatan ini Dengan  Dokumentasi
dengan pemegang masukan dari (Melaksanakan tugas dengan bermaksud untuk dilaksanakannya Kegiatan
rencana pelaksanaan
program TB di pemegang program TB tanggungjawab, cermat, mencapai misi kegiatan ini maka akan  Jurnal Konsultasi
pemetaan kasus TB di Puskesmas Kaliwates terkait situasi TB di disiplin, dan berintegritas Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
2. Menyusun konsep wilayah kerja tinggi) menyelenggarakan organisasi : Profesional,
wilayah kerja
pemetaan kasus TB Puskesmas Kaliwates  Kompeten upaya kesehatan Ramah, Inisiatif dan
Puskesmas Kaliwates 3. Menyusun rencana 2. Adanya konsep matang (Melaksanakan tugas sesuai standar dan Inovatif,
pelaksanaan pemetaan pemetaan kasus TB dengan kualitas terbaik) prosedur
kasus TB 3. Adanya rencana  Adaptif
pelaksanaan pemetaan (Melakukan inovasi pemetaan
kasus TB guna mengembangkan
kreativitas)

23
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
4. Merancang peta 1. Mencari informasi 1. Mendapatkan informasi  Kompeten Kegiatan ini Dengan Dokumentasi
kelurahan mana saja kelurahan yang (Melaksanakan tugas bermaksud untuk dilaksanakannya Kegiatan
wilayah kerja
yang menjadi wilayah menjadi wilayah kerja dengan kualitas terbaik) mencapai misi kegiatan ini maka akan
Puskesmas Kaliwates kerja Puskesmas Puskesmas Kaliwates  Adaptif Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
Kaliwates 2. Mendapatkan gambar (Melakukan inovasi pemetaan mewujudkan, organisasi : Profesional,
sebagai dasar awal
2. Mengambil gambar peta peta hasil citra satelit guna mengembangkan memelihara dan Inisiatif dan Inovatif
pemetaan kasus TB citra satelit di google wilayah kerja kreativitas) meningkatkan
earth dan menghitung Puskesmas Kaliwates pelayanan kesehatan
skala peta dan mendapatkan skala yang bermutu, merata
3. Mendesain peta di peta dan terjangkau
Aplikasi CorelDraw 3. Mendapatkan Peta
dengan berdasar dari Wilayah Kerja
peta di google earth Puskesmas Kaliwates
4. Memvalidasi kesesuaian dalam format file cdr
peta dengan kondisi dan jpeg
aslinya 4. Peta dasar yang dibuat
sesuai dengan kondisi
aslinya

24
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
5. Mempersiapkan 1. Mendaftar dan 1. Memiliki akun di  Kompeten Kegiatan ini Dengan Dokumentasi Kegiatan
membuat akun di website resmi (Melaksanakan tugas bermaksud untuk dilaksanakannya
aplikasi KoBoToolbox
website resmi KoboToolbox.org dengan kualitas terbaik) mencapai misi kegiatan ini maka akan
untuk dapat digunakan KoboToolbox.org 2. Memiliki project  Adaptif Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
2. Membuat project baru pemetaan kasus TB di (Melakukan inovasi pemetaan mewujudkan, organisasi : Profesional,
dalam pemetaan
tentang pemetaan kasus KoBoToolbox guna mengembangkan memelihara dan Inisiatif dan Inovatif
persebaran kasus TB. TB 3. Adanya form kreativitas) meningkatkan
3. Membuat form pendataan masing- pelayanan kesehatan
pendataan untuk masing kasus dan yang bermutu, merata
masing-masing kasus terduga TB dan terjangkau
dan terduga TB 4. Form pemetaan TB di
4. Mendeploy form KoBoToolbox siap
pemetaan TB digunakan

25
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
6. Melakukan validasi dan 1. Berkoordinasi dengan 1. Mendapatkan data  Akuntabel Kegiatan ini Dengan  Dokumentasi
petugas TB untuk lengkap dan terbaru (Tanggung jawab, transparan, bermaksud untuk dilaksanakannya Kegiatan
sinkronisasi data kasus
mendapatkan data kasus dan terduga TB dan kejelasan target yang akan mencapai misi kegiatan ini maka akan  Jurnal Konsultasi
dan terduga TB yang lengkap dan terbaru TB By Name By Address dicapai) Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
ada di Puskesmas
di Puskesmas Kaliwates (BNBA)  Harmonis menyelenggarakan organisasi : Profesional,
2. Memvalidasi dan 2. Data TB telah valid dan (Menghargai setiap orang upaya kesehatan Ramah, Akuntabel
Kaliwates mensinkronisasi data sinkron dengan data di apapun latar belakangnya, dan sesuai standar dan
yang diperoleh dengan SITB membangun lingkungan kerja prosedur
data yang ada di Sistem yang kondusif)
Informasi Tuberkulosis  Kolaboratif
(SITB) (Memiliki keterbukaan dalam
kerjasama sehingga diperoleh
data yang valid)

26
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
7. Melakukan konsultasi 1. Berdiskusi dengan 1. Mendapatkan  Akuntabel Kegiatan ini Dengan  Dokumentasi
mentor dan persetujuan mentor (Tanggung jawab, transparan, bermaksud untuk dilaksanakannya Kegiatan
lanjut dengan mentor
memaparkan konsep terkait konsep dan dan kejelasan target yang akan mencapai misi kegiatan ini maka akan  Jurnal Konsultasi
terkait konsep dan dan rencana rencana pelaksanaan dicapai) Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
rencana pelaksanaan
pelaksanaan pemetaan pemetaan kasus TB  Harmonis mewujudkan, organisasi : Ramah,
kasus TB 2. Mendapatkan masukan (Menghargai setiap orang memelihara dan Inisiatif dan Inovatif,
pemetaan kasus TB 2. Meminta saran dan dan saran mengenai apapun latar belakangnya meningkatkan Akuntabel
masukan serta konsep dan rencana dan membangun pelayanan kesehatan
persetujuan dari pelaksanaan pemetaan lingkungan kerja yang yang bermutu, merata
mentor konsep dan kasus TB kondusif) dan terjangkau
rencana pelaksanaan  Kolaboratif
pemetaan kasus TB (Memiliki keterbukaan dalam
kerjasama sehingga diperoleh
saran dan persetujuan terkait
konsep dan rencana
pelaksanaan pemetaan kasus
TB)

27
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
8. Melakukan pemetaan 1. Berkoordinasi dengan 1. Adanya kesepahaman  Akuntabel Kegiatan ini Dengan Dokumentasi Kegiatan
Tim KALITUBEC dan sinergi dengan tim (Tanggung jawab, transparan, bermaksud untuk dilaksanakannya
dan pendataan
KRIPIK PARU untuk KALITUBEC KRIPIK dan kejelasan target yang akan mencapai misi kegiatan ini maka akan
menggunakan aplikasi persiapan turun PARU dicapai) Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
KoBoToolbox ke
lapangan 2. Adanya jadwal  Harmonis mewujudkan, organisasi : Ramah,
2. Menyusun jadwal pendataan dan (Menghargai setiap orang memelihara dan Inisiatif dan Inovatif,
sasaran kasus dan untuk turun lapangan pemetaan TB apapun latar belakangnya meningkatkan Akuntabel
melakukan pendataan 3. Terkumpulnya data di dan membangun pelayanan kesehatan
terduga TB
dan pemetaan TB aplikasi KoBoToolbox lingkungan kerja yang yang bermutu, merata
3. Turun lapangan untuk kondusif) dan terjangkau
mendata kasus dan  Kolaboratif
terduga TB (Memiliki keterbukaan dalam
kerjasama sehingga
kesepahaman dan sinergi
dalam implementasi)
9 Mengolah, 1. Mengekstrak data 1. Mendapatkan data hasil  Kompeten Kegiatan ini Dengan Dokumentasi Kegiatan
hasil pengumpulan pengumpulan data (Melaksanakan tugas bermaksud untuk dilaksanakannya
menganalisis dan
data di KoBoToolbox 2. Adanya file master data dengan kualitas terbaik) mencapai misi kegiatan ini maka akan
menyajikan hasil 2. Mengolah dan dalam bentuk file Excel  Adaptif Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
menganalisis data 3. Adanya grafik dan (Melakukan inovasi pemetaan mewujudkan, organisasi : Profesional,
pemetaan kasus TB di
dalam bentuk file diagram kasus dan guna mengembangkan memelihara dan Inisiatif dan Inovatif
wilayah kerja Excel terduga TB kreativitas) meningkatkan
3. Menyajikan data berdasarkan pelayanan kesehatan
Puskesmas Kaliwates
dalam bentuk grafik karakteristik pasien yang bermutu, merata
dan diagram 4. Adanya peta dan terjangkau
4. Membuat peta persebaran TB
persebaran TB berdasarkan wilayah
berdasarkan wilayah baik dalam bentuk
warna maupun titik

28
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Materi
Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Pelatihan Pada Agenda Bukti Pendukung
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pembelajaran
Organisasi
10. Melakukan evaluasi 1. Menganalisis proses 1. Mendapatkan Analisis  Akuntabel Kegiatan ini Dengan Dokumentasi Kegiatan
kegiatan pemetaan TB SWOT dari kegiatan (Tanggung jawab, transparan, bermaksud untuk dilaksanakannya
kegiatan pemetaan TB
dengan metode pemetaan TB dan kejelasan target yang akan mencapai misi kegiatan ini maka akan
di wilayah kerja Strength, Weakness, 2. Adanya kesimpulan dicapai) Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
Opportunity, Threat hasil analisis evaluasi  Kompeten menyelenggarakan organisasi : Inisiatif dan
Puskesmas Kaliwates
(SWOT) kegiatan pemetaan TB (Melaksanakan tugas upaya kesehatan Inovatif, Akuntabel
2. Membuat kesimpulan 3. Adanya laporan hasil dengan kualitas terbaik) sesuai standar dan
analisis evaluasi kegiatan  Adaptif prosedur
kegiatan pemetaan TB (Melakukan inovasi
3. Membuat laporan hasil pemetaan guna
kegiatan mengembangkan
kreativitas)
11. Menyusun laporan hasil 1. Mengumpulkan bukti 1. Terkumpulnya bukti  Akuntabel Kegiatan ini Dengan Dokumentasi Kegiatan
pendukung laporan pendukung laporan (Tanggung jawab, transparan, bermaksud untuk dilaksanakannya Laporan Aktualisasi
aktualisasi
2. Menyusun laporan 2. Tersusunnya laporan dan kejelasan target yang akan mencapai misi kegiatan ini maka akan
secara sistematis secara sistematis dicapai) Puskesmas yaitu menguatkan nilai-nilai
3. Melakukan konsultasi 3. Terlaksananya  Harmonis meningkatkan organisasi : Ramah,
dengan coach dan konsultasi dengan (Menghargai setiap orang kemampuan dan Inisiatif dan Inovatif,
mentor coach dan mentor apapun latar belakangnya dan kualitas sumber daya Akuntabel
membangun lingkungan kerja manusia
yang kondusif)
 Kolaboratif
(Memiliki keterbukaan dalam
kerjasama sehingga diperoleh
saran dan persetujuan terkait
laporan aktualisasi)

29
3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Jadwal rencana kegiatan perlu disusun agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan dengan baik. Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas
Kaliwates pada tanggal 11 Mei 2022 sampai dengan 15 Juni 2022. Kegiatan –
kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel jadwal pelaksanaan aktualisasi
berikut :
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Minggu k e -

No Kegiata April Mei Juni


n
3 4 2 3 4 5 1 2 3
Melakukan konsultasi awal untuk merancang
1. pemetaan kasus TB dengan mentor yaitu kepala
puskesmas coaching awal untuk persiapan pemetaan
Melakukan
2. persebaran kasus TB dengan coach/widya iswara
Membuat konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan
3. kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates
Merancang peta wilayah kerja Puskesmas Kaliwates
4. sebagai dasar awal pemetaan kasus TB
Mempersiapkan aplikasi KoBoToolbox untuk dapat
5. digunakan dalam pemetaan persebaran kasus TB.
Melakukan validasi dan sinkronisasi data kasus dan
6. terduga TB yang ada di Puskesmas Kaliwates
Melakukan konsultasi lanjut dengan mentor terkait
7. konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB
Melakukan pemetaan dan pendataan menggunakan
8. aplikasi KoBoToolbox ke sasaran kasus dan terduga
TB
Mengolah, menganalisis dan menyajikan hasil
9. pemetaan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas
Kaliwates
Melakukan evaluasi kegiatan pemetaan TB di wilayah
10. kerja Puskesmas Kaliwates
11. Menyusun laporan hasil aktualisasi

30
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN AKTUALISASI

Pada Bab IV ini menjelaskan secara berturut-turut hal-hal yang berkaitan


dengan deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi, hasil capaian kegiatan
aktualisasi, dan analisis dampak.

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Deskripsi pelaksanaan kegiatan dijabarkan secara berturut-turut dimulai
dari kegiatan pertama sampai dengan kegiatan kesebelas, uraiannya sebagai
berikut :
4.1.1 Kegiatan 1
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi awal untuk
merancang pemetaan kasus TB dengan
mentor yaitu kepala puskesmas

Waktu Pelaksanaan : 16 April 2022 – 28 April 2022


tentang rencana rancangan aktualisasi
Konsultasi 1 : 16 April 2022
Konsultasi 2 : 28 April
Pukul : 09.00 WIB – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kepala UPTD. Puskesmas Kaliwates

Lampiran : Lembar konsultasi


Dokumentasi kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah disusun sebelumnya dalam
matrik kegiatan aktualisasi. Dalam matrik kegiatan aktualisasi terdapat
sebelas kegiatan yang direncanakan. Adapun kegiatan dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi ini adalah melakukan konsultasi dengan mentor tentang
rencana rancangan aktualisasi. Mulai dari menghubungi mentor,
memaparkan permasalahan dan gagasan pemecahan isu, serta meminta
persetujuan dari mentor mengenai gagasan yang diajukan.
Pelaksanaan kegiatan pertama ini dimaksudkan supaya memperoleh
persetujuan mengenai rancangan aktualisasi dari pimpinan. Dengan

31
persetujuan ini diharapkan penulis dapat mulai menyusun rancangan
kegiatan yang sesuai dengan isu dan gagasan penulis, serta dimaksudkan
untuk persamaan persepsi tentang kegiatan yang akan dilakukan.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
 Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
 Harmonis
Nilai etika publik dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan sikap hormat, jelas, sopan dan santun dalam menyampaikan
konsep rancangan aktualisasi yang merupakan wujud menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
 Kolaboratif
Nilai kolaboratif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan keterbukaan dalam kerjasama sehingga diperoleh saran dan
persetujuan terkait rancangan aktualisasi.
c) Tahapan Kegiatan
Menghubungi mentor, berdisikusi dengan mentor, memaparkan
masalah dan gagasan pemecahan isu., memaparkan rancangan
aktualisasi yang sudah dibuat, serta meminta saran dan masukan
serta persetujuan dari mentor mengenai rancangan aktualisasi ini.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan

32
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Ramah, Inisiatif dan
Inovatif, Akuntabel.
4.1.2 Kegiatan 2
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 2 : Melakukan coaching awal untuk persiapan
pemetaan persebaran kasus TB dengan
coach/widya iswara
Waktu Pelaksanaan : 16 April 2022 – 28 April 2022
Konsultasi 1 : 16 April 2022
Konsultasi 2 : 28 April 2022
Pukul : 08.00 WIB – selesai
Tempat Pelaksanaan : Via Whatsapp dan Zoom
Lampiran : Lembar konsultasi
Dokumentasi kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar mendapatkan saran dan


petunjuk dari coach. Saran dan petunjuk ini diharapkan dapat menjadi bahan
perbaikan terhadap rencana kegiatan.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
 Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
 Harmonis
Nilai etika publik dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan sikap hormat, jelas, sopan dan santun dalam menyampaikan
konsep rancangan aktualisasi yang merupakan wujud menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
 Kolaboratif

33
Nilai kolaboratif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan keterbukaan dalam kerjasama sehingga diperoleh saran dan
persetujuan terkait rancangan aktualisasi.

c) Tahapan Kegiatan
Menghubungi coach, berdisikusi dengan coach, memaparkan
masalah dan gagasan pemecahan isu, memaparkan rancangan
aktualisasi yang sudah dibuat, meminta saran dan masukan serta
persetujuan dari coach mengenai rancangan aktualisasi ini.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Ramah, Inisiatif dan
Inovatif, Akuntabel.
4.1.3 Kegiatan 3
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 3 : Membuat konsep dan rencana pelaksanaan
pemetaan kasus TB di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates
Waktu Pelaksanaan : 11 Mei 2022
Pukul : 09.00 WIB - selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Poli TB UPTD. Puskesmas
Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Konsep dan rencana pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar mendapatkan input dan


Dokumentasi kegiatan
masukan dari pemegang program TB terkait situasi TB di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates. Input dan masukan ini diharapkan dapat menjadi

34
bahan penyusunan konsep matang dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus
TB.

b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan


 Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
- Kompeten
Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan
menyusun konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB.
- Adaptif
Nilai adaptif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melakukan inovasi pemetaan guna mengembangkan
kreativitas.
c) Tahapan Kegiatan
Melakukan koordinasi dengan pemegang program TB di Puskesmas
Kaliwates, menyusun konsep pemetaan kasus TB, menyusun rencana
pelaksanaan pemetaan kasus TB.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini adalah gagasan pemecahan isu bertujuan untuk
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Profesional, Ramah, Inisiatif
dan Inovatif.

35
4.1.4 Kegiatan 4
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 4 : Merancang peta wilayah kerja Puskesmas
Kaliwates sebagai dasar awal pemetaan kasus
TB
Waktu Pelaksanaan : 12 Mei 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kantor UGD UPTD. Puskesmas
Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Peta wilayah kerja Puskesmas Kaliwates
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
Dokumentasi kegiatan
kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Kaliwates, mendapatkan
gambar peta hasil citra satelit wilayah kerja Puskesmas Kaliwates, dan
mendapatkan skala peta, mendapatkan peta wilayah kerja Puskesmas
Kaliwates dalam format file cdr dan jpeg serta peta dasar yang dibuat sesuai
dengan kondisi aslinya.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
- Kompeten
Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan
menyusun peta kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
- Adaptif
Nilai adaptif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melakukan inovasi pemetaan guna mengembangkan
kreativitas.
c) Tahapan Kegiatan
Mencari informasi kelurahan mana saja yang menjadi wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates, mengambil gambar peta citra satelit di google

36
earth dan menghitung skala peta, mendesain peta di aplikasi CorelDraw
dengan berdasar dari peta di google earth, memvalidasi kesesuaian peta
dengan kondisi aslinya.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini adalah gagasan pemecahan isu bertujuan untuk
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Profesional, Inisiatif dan
Inovatif.
4.1.5 Kegiatan 5
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 5 : Mempersiapkan aplikasi KoBoToolbox
untuk dapat digunakan dalam pemetaan
persebaran kasus TB.
Waktu Pelaksanaan : 17 Mei 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kantor UGD UPTD. Puskesmas
Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendaftarkan akun
di website resmi KoboToolbox.org, memiliki project pemetaan kasus TB
di KoBoToolbox, form pendataan masing-masing kasus dan terduga TB
serta form pemetaan TB di KoBoToolbox siap digunakan
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
- Kompeten
Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan
menyusun peta kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.

37
- Adaptif
Nilai adaptif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melakukan inovasi pemetaan guna mengembangkan
kreativitas.
f) Tahapan Kegiatan
Mendaftar dan membuat akun di website resmi KoboToolbox.org,
membuat project baru tentang pemetaan kasus TB, membuat form
pendataan untuk masing-masing kasus dan terduga TB dan
mendeploy form pemetaan TB.
g) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini adalah gagasan pemecahan isu bertujuan untuk
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
h) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Profesional, Inisiatif dan
Inovatif.
4.1.6 Kegiatan 6
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 6 : Melakukan validasi dan sinkronisasi data
kasus dan terduga TB yang ada di
Puskesmas Kaliwates.
Waktu Pelaksanaan : 18 Mei 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Aula UPTD. Puskesmas Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
lengkap dan terbaru kasus dan terduga TB By Name By Address (BNBA)
serta data TB telah valid dan sinkron dengan data di SITB mendaftarkan
akun di website resmi KoboToolbox.org, memiliki project pemetaan kasus

38
TB di KoBoToolbox, form pendataan masing-masing kasus dan terduga TB
serta form pemetaan TB di KoBoToolbox siap digunakan.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
 Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
 Harmonis
Nilai etika publik dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan sikap hormat, jelas, sopan dan santun dalam menyampaikan
konsep rancangan aktualisasi yang merupakan wujud menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
 Kolaboratif
Nilai kolaboratif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan keterbukaan dalam kerjasama sehingga diperoleh data TB
yang valid.
c) Tahapan Kegiatan
Berkoordinasi dengan petugas TB untuk mendapatkan data lengkap
dan terbaru TB di Puskesmas Kaliwates serta untuk memvalidasi dan
mensinkronisasi data yang diperoleh dengan data yang ada di Sistem
Informasi Tuberkulosis (SITB).
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
menyelenggarakan upaya kesehatan sesuai standar dan prosedur
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Profesional, Inisiatif dan
Inovatif.

39
4.1.7 Kegiatan 7
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 7 : Melakukan konsultasi lanjut dengan mentor
terkait konsep dan rencana pelaksanaan
pemetaan kasus TB
Waktu Pelaksanaan : 14 – 19 Mei 2022
Konsultasi 1 : 14 Mei 2022
Konsultasi 2 : 19 Mei 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kepala UPTD. Puskesmas Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Lembar Konsultasi
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
persetujuan mentor terkait konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus
TB serta mendapatkan masukan dan saran mengenai konsep dan rencana
pelaksanaan pemetaan kasus TB.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
 Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
 Harmonis
Nilai etika publik dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan sikap hormat, jelas, sopan dan santun dalam menyampaikan
konsep rancangan aktualisasi yang merupakan wujud menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
 Kolaboratif
Nilai kolaboratif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan keterbukaan dalam kerjasama sehingga diperoleh saran dan
persetujuan implementasi pemetaan kasus TB.

40
c) Tahapan Kegiatan
Berdiskusi dengan mentor dan memaparkan konsep dan rencana
pelaksanaan pemetaan kasus TB, meminta saran dan masukan serta
persetujuan dari mentor konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan
kasus TB.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Ramah, Inisiatif dan Inovatif,
Akuntabel.
4.1.8 Kegiatan 8
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 8 : Melakukan pemetaan dan pendataan
menggunakan aplikasi KoBoToolbox ke
sasaran kasus dan terduga TB
Waktu Pelaksanaan : 20 – 27 Mei 2022
Pemetaan 1 : 20 Mei 2022
Pemetaan 2 : 24 Mei 2022
Pemetaan 3 : 27 Mei 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : 3 Kelurahan di Wilayah UPTD. Puskesmas
Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Hasil Pemetaan
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk kesepahaman dan
sinergi dengan tim KALITUBEC KRIPIK PARU tentang penentuan jadwal
pendataan dan pemetaan TB serta terkumpulnya data di aplikasi
KoBoToolbox.

41
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
 Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
 Harmonis
Nilai etika publik dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan sikap hormat, jelas, sopan dan santun dalam menyampaikan
konsep rancangan aktualisasi yang merupakan wujud menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
 Kolaboratif
Nilai kolaboratif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan keterbukaan dalam kerjasama sehingga adanya sinergi yang
baik dalam kegiatan pemetaan kasus TB.
c) Tahapan Kegiatan
Berdiskusi dengan mentor dan memaparkan konsep dan rencana
pelaksanaan pemetaan kasus TB, meminta saran dan masukan serta
persetujuan dari mentor konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan
kasus TB, berkoordinasi dengan Tim KALITUBEC KRIPIK PARU
untuk persiapan turun lapangan, menyusun jadwal untuk turun
lapangan melakukan pendataan dan pemetaan TB serta turun
lapangan untuk mendata kasus dan terduga TB.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan

42
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Ramah, Inisiatif dan Inovatif,
Akuntabel.
4.1.9 Kegiatan 9
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 9 : Mengolah, menganalisis dan menyajikan
hasil pemetaan kasus TB di wilayah kerja
Puskesmas Kaliwates
Waktu Pelaksanaan : 28 – 04 Juni 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kantor UGD UPTD. Puskesmas
Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Hasil Analisis dan Pengolahan Data
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data hasil
pengumpulan data adanya file master data dalam bentuk file Excel, adanya
grafik dan diagram kasus dan terduga TB berdasarkan karakteristik pasien
serta adanya peta persebaran TB berdasarkan wilayah baik dalam bentuk
warna maupun titik.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
- Kompeten
Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan
mengolah, menganalisis dan menyajikan data kasus TB di wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates.
- Adaptif
Nilai adaptif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melakukan inovasi pemetaan guna mengembangkan
kreativitas.
c) Tahapan Kegiatan
Mengekstrak data hasil pengumpulan data di KoBoToolbox,
mengolah dan menganalisis data dalam bentuk file Excel,

43
menyajikan data dalam bentuk grafik dan diagram dan membuat
peta persebaran TB berdasarkan wilayah.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Profesional, Inisiatif dan
Inovatif.
4.1.10 Kegiatan 10
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 10 : Melakukan evaluasi kegiatan pemetaan TB
di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates
Waktu Pelaksanaan : 06 Juni 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Aula UPTD. Puskesmas Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan analisis
SWOT dari kegiatan pemetaan TB, mendapatkan kesimpulan hasil analisis
evaluasi kegiatan pemetaan TB dan mendapatkan laporan hasil kegiatan.
b) Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
- Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.

44
- Kompeten
Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan
melakukan evaluasi pemetaan di wilayah kerja Puskesmas Kaliwates.
- Adaptif
Nilai adaptif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan melakukan inovasi pemetaan guna mengembangkan
kreativitas.
c) Tahapan Kegiatan
Menganalisis proses kegiatan pemetaan TB dengan metode Strength,
Weakness, Opportunity, Threat (SWOT), membuat kesimpulan
analisis evaluasi kegiatan pemetaan TB, dan membuat laporan hasil
kegiatan.
d) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
menyelenggarakan upaya kesehatan sesuai standar dan prosedur.
e) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Inisiatif dan Inovatif,
Akuntabel.
4.1.11 Kegiatan 11
a) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 11 : Menyusun laporan hasil aktualisasi
Waktu Pelaksanaan : 07 – 15 Juni 2022
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kantor UGD UPTD. Puskesmas
Kaliwates
Lampiran : Dokumentasi kegiatan
Laporan Aktualisasi

45
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti
pendukung laporan, tersusunnya laporan aktualisasi secara sistematis serta
terlaksananya konsultasi dengan coach dan mentor.
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan
- Akuntabel
Nilai akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan menindaklanjuti hasil diskusi dengan bertanggung jawab
tanggung jawab, transparan, dan kejelasan target yang akan dicapai
sesuai arahan mentor.
 Harmonis
Nilai etika publik dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan sikap hormat, jelas, sopan dan santun dalam menyampaikan
konsep rancangan aktualisasi yang merupakan wujud menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
 Kolaboratif
Nilai kolaboratif dalam pelaksanaan kegiatan ini diimplementasikan
dengan keterbukaan dalam kerjasama sehingga diperoleh saran dan
persetujuan terkait laporan aktualisasi.
b) Tahapan Kegiatan
Mengumpulkan bukti pendukung laporan, menyusun laporan secara
sistematis, serta melakukan konsultasi dengan coach dan mentor.
c) Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini bermaksud untuk mencapai misi Puskesmas yaitu
meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia.
d) Penguatan dengan Nilai-nilai Organisasi.
Kegiatan ini sesuai dengan tata nilai UPTD. Puskesmas Kaliwates
yaitu PRIMA (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif, Malu dan
Akuntabel). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka akan
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Ramah, Inisiatif dan Inovatif,
Akuntabel.

46
4.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi

Dari pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan dengan berpedoman pada rancangan aktualisasi yang
sudah dibuat, diperoleh hasil capaian pelaksanaan aktualisasi sesuai tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi

Prosentase
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Hasil Capaian Keterangan
Capaian
1. Melakukan konsultasi awal Konsultasi 1 : 16 April 2022 1. Mendapatkan persetujuan mentor terkait rancangan 100% Terlaksana
untuk merancang pemetaan Konsultasi 2 : 28 April 2022 aktualisasi.
kasus TB dengan mentor yaitu 2. Terpaparkannya analisis isu dan gagasan
kepala puskesmas penyelesaian isu.
3. Mendapatkan masukan dan saran mengenai
kegiatan aktualisasi.
4. Tersusunnya draft rancangan aktualisasi
5. Dokumentasi dan catatan khusus

2. Melakukan coaching awal untuk Konsultasi 1 : 16 April 2022 1. Mendapatkan persetujuan coach terkait rancangan 100% Terlaksana
persiapan pemetaan persebaran Konsultasi 2 : 28 April 2021 aktualisasi.
kasus TB dengan coach/widya 2. Terpaparkannya analisis isu dan gagasan
iswara penyelesaian isu.
3. Mendapatkan masukan dan saran mengenai kegiatan
aktualisasi.
4. Tersusunnya draft rancangan aktualisasi
5. Dokumentasi dan catatan khusus

3. Membuat konsep dan rencana 11 Mei 2022 1. Mendapatkan input dan masukan dari pemegang 100% Terlaksana
pelaksanaan pemetaan kasus TB program TB terkait situasi TB di wilayah kerja
di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Kaliwates
Kaliwates 2. Adanya konsep matang pemetaan kasus TB
3. Adanya rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB

47
Prosentase
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Hasil Capaian Keterangan
Capaian
4. Merancang peta wilayah kerja 12 – 21 Mei 2022 1. Mendapatkan informasi kelurahan yang menjadi 100% Terlaksana
Puskesmas Kaliwates sebagai wilayah kerja Puskesmas Kaliwates
dasar awal pemetaan kasus TB 2. Mendapatkan gambar peta hasil citra satelit wilayah
kerja Puskesmas Kaliwates dan mendapatkan skala
peta
3. Mendapatkan Peta Wilayah Kerja Puskesmas
Kaliwates dalam format file cdr dan jpeg
4. Peta dasar yang dibuat sesuai dengan kondisi
aslinya

5. Mempersiapkan aplikasi 13 - 17 Mei 2022 1. Memiliki akun di website resmi KoboToolbox.org 100% Terlaksana
KoBoToolbox untuk dapat 2. Memiliki project pemetaan kasus TB di
digunakan dalam pemetaan KoBoToolbox
persebaran kasus TB. 3. Adanya form pendataan masing-masing kasus dan
4. terduga TB
5. Form pemetaan TB di KoBoToolbox siap digunakan
6. Melakukan validasi dan 18 Mei 2022 1. Mendapatkan data lengkap dan terbaru kasus dan 100% Terlaksana
sinkronisasi data kasus dan terduga TB By Name By Address (BNBA)
terduga TB yang ada di 2. Data TB telah valid dan sinkron dengan data di
Puskesmas Kaliwates SITB
7. Melakukan konsultasi lanjut Konsultasi 1 : 14 Mei 2022 1. Mendapatkan persetujuan mentor terkait konsep dan 100% Terlaksana
dengan mentor terkait konsep dan Konsultasi 2 : 19 Mei 2022 rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB
rencana pelaksanaan pemetaan 2. Mendapatkan masukan dan saran mengenai konsep
kasus TB dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB

8. Melakukan pemetaan dan Koordinasi Tim : 12 Mei 2022 1. Adanya kesepahaman dan sinergi dengan tim 100% Terlaksana
pendataan menggunakan aplikasi Pemetaan 1 : 13 Mei 2022 KALITUBEC KRIPIK PARU
KoBoToolbox ke sasaran kasus Pemetaan 2 : 24 Mei 2022 2. Adanya jadwal pendataan dan pemetaan TB
dan terduga TB Pemetaan 3 : 27 Mei 2022 3. Terkumpulnya data di aplikasi KoBoToolbox

48
Prosentase
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Hasil Capaian Keterangan
Capaian
9. Mengolah, menganalisis dan 28 – 04 Juni 2022 1. Mendapatkan data hasil pengumpulan data 100% Terlaksana
menyajikan hasil pemetaan kasus 2. Adanya file master data dalam bentuk file Excel
TB di wilayah kerja Puskesmas 3. Adanya grafik dan diagram kasus dan terduga TB
Kaliwates berdasarkan karakteristik pasien
4. Adanya peta persebaran TB berdasarkan wilayah
baik dalam bentuk warna maupun titik
10. Melakukan evaluasi kegiatan 06 Juni 2022 1. Mendapatkan Analisis SWOT dari kegiatan 100% Terlaksana
pemetaan TB di wilayah kerja pemetaan TB
Puskesmas Kaliwates 2. Adanya kesimpulan hasil analisis evaluasi kegiatan
pemetaan TB
3. Adanya laporan hasil kegiatan
11. Menyusun laporan hasil 07 – 15 Juni 2022 1. Terkumpulnya bukti pendukung laporan 100% Terlaksana
aktualisasi 2. Tersusunnya laporan secara sistematis
3. Terlaksananya konsultasi dengan coach dan mentor

49
4.3 Hasil Pemetaan Kasus dan Terduga TB di Wilayah UPTD. Puskesmas
Kaliwates

Dari kegiatan aktualisasi selama pembelajaran habituasi diperoleh


beberapa data yang didapat dari pelaksanaan pemetaan kasus dan suspek TB di
Wilayah UPTD. Puskesmas Kaliwates. Data yang didapatkan adalah sebagai
berikut :
4.3.1. Konsep Pemetaan Kasus dan Terduga TB di Wilayah Puskesmas Kaliwates
Dalam pemetaan kasus dan terduga TB sebagai sebuah proses habituasi
dalam rangkaian aktualisasi pelatihan dasar CPNS 2022, diperlukan adanya konsep
yang jelas dan matang untuk dapat mempermudah penulis dalam
mengimplementasikan pemetaan ini. Sebuah konsep yang dibuat merupakan hasil
berpikir, studi literasi dan juga berdasarkan masukan dari mentor, coach dan juga
pemegang program TB di UPTD. Puskesmas Kaliwates. Adapun konsep pemetaan
kasus dan terduga TB di wilayah UPTD. Puskesmas Kaliwates adalah sebagai
berikut :

Planning
Konsultasi Penyusunan
Konsep Pemetaan

Organizing
Pengumpulan Data Penyiapan
Koordinasi dengan Tim
Primer TB KoboToolbox dan
Pembuatan Peta Dasar

Pemetaan Kasus dan


Terduga TB
Actuating

Pengolahan dan
Analisis Data Hasil
Pemetaan

Penyajian Peta Kasus


dan Terduga TB
Controlling

Evaluasi Pemetaan

Gambar 4.1 Konsep Pemetaan Kasus dan Terduga TB

50
Konsep pemetaan kasus dan terduga TB dilakukan menggunakan fungsi
manajemen POAC. Menurut George R. Terry terdapat 4 fungsi manajemen, yang
dalam dunia manajemen dikenal sebagai POAC yaitu planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan/ pengarahan) dan
controlling (pengendalian) (Mulyono, 2008).
A. Planning (perencanaan)
Perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling dasar
karena manajemen meliputi penyeleksian di antara bagian pilihan dari tindakan.
Fungsi perencanaan dalam kegiatan pemetaan kasus dan terduga TB yaitu
konsultasi penyusunan konsep pemetaan (Mulyono, 2008). Konsultasi yang
dilakukan yaitu kepada Plt. Kepala UPTD. Puskesmas Kaliwates selaku mentor
kegiatan aktualisasi, kepada widya iswara Provinsi Jawa Timur selaku coach dan
pemegang program TB Puskesmas Kaliwates selaku penanggung jawab layanan
inovas Kalitubec Kripik Paru.
Hasil konsultasi ini mendapatkan sebuah rancangan konsep alur pemetaan
kasus dan terduga TB yang dilakukan bersinergi dengan tim Kalitubec Kripik Paru
serta jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya
konsultasi dalam merancang konsep pemetaan, kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan dapat memenuhi target yang diinginkan. Selain itu hambatan
maupun tantangan dalam implementasi dapat teratasi dengan baik melalui
perencanaan yang matang.
B. Organizing (pengorganisasian)
Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi
diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional,misalnya, sebuah
perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan.
Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur
dan dialokasikan di antara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat
tercapai secara efektif (Koontz dkk, 1972). Pengorganisasian dalam konsep
pemetaan kasus dan terduga TB terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pengumpulan
data primer TB, koordinasi dengan tim Kalitubec Kripik Paru dan penyiapan
aplikasi KoBoToolbox serta pembuatan peta dasar.

51
Pengumpulan data primer bertujuan untuk membuat gambaran awal situasi
TB di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates sebagai dasar perencanaan turun
lapangan maupun penentuan lokasi pemetaan kasus dan terduga TB. Koordinasi
dengan tim Kalitubec Kripik Paru dilaksanakan sebagai wadah berkomunikasi dan
bersinergi serta pembagian tugas pada saat kegiatan turun lapangan pemetaan
kasus dan terduga TB. Selain itu dengan koordinasi diharapkan adanya
kesepahaman antar anggota tim sehingga tidak terjadi miskomunikasi saat
implementasi nanti. Sedangkan penyiapan aplikasi KoBoToolbox dan pembuatan
peta dasar dimaksudkan agar saat turun lapangan kelengkapannya telah siap
digunakan.
C. Actuating (penggerakan/pengarahan)
Penggerakan/pengarahan adalah fungsi manajemen yang terpenting dan
paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah
rencana, organisasi,dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan maka proses
manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai (Mulyono, 2008). Penggerakan
dalam konsep pemetaan kasus dan terduga TB ini berupa kegiatan pemetaan,
pengolahan dan analisis data hasil pemetaan serta penyajian peta hasil pemetaan.
Ketiga kegiatan ini merupakan inti dari rangkaian konsep pemetaan kasus dan
terduga TB di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates.
Diharapkan setelah proses perencanaan yang matang dan telah
dikonsultasikan ke beberapa pihak, kemudian diorganisasikan dengan baik melalui
persiapan dan koordinasi tim, kegiatan penggerakan ini dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan dapat mencapai target sesuai yang diinginkan penulis. Adapun
apabila dalam penggerakan ini terdapat hambatan maupun tantangan, maka proses
kreativitas tim di lapangan serta kemampuan improvisasi sangatlah dibutuhkan.
Namun tetap tidak melenceng dari target yang ingin dicapai.
D. Controlling ( Pengendalian/Pengawasan)
Setelah melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan,
langkah selanjutnya adalah pengawasan. Pengawasan adalah peninjauan kemajuan
terhadap pencapaian hasil akhir dan pengambilan tindakan pembetulan ketika
kemajuan tersebut tidak terwujud (Williams, 2000). Pengawasan/pengendalian
adalah fungsi yang harus dilakukan manajer untuk memastikan bahwa anggota

52
melakukan aktivitas yang akan membawa organisasi ke arah tujuan yang
ditetapkan. Pengawasan yang efektif membantu usaha-usaha kita untuk mengatur
pekerjaan yang direncanakan dan memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan
tersebut berlangsung sesuai dengan rencana (Hasbullah, 2005).
Dalam konsep pemetaan kasus dan terduga TB ini, pengawasan yang
dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi pemetaan. Evaluasi yang dilakukan
menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Dengan bantuan metode ini diharapkan dapat diketahui apa yang menjadi kekuatan
dari pemetaan ini, apa yang menjadi kelemahannya, peluang apa yang ada ke depan
bagi pemetaan ini serta tantangan apakah yang ditemui selama pemetaan
berlangsung. Hasil tersebut nantinya akan menjadi dasar untuk perbaikan serta
penyempurnaan konsep maupun implementasi pemetaan kasus dan terduga TB di
wilayah UPTD. Puskesmas Kaliwates di masa yang akan datang.

4.3.2 Situasi TB di Wilayah Puskesmas Kaliwates

Setiap kasus TB yang ditemukan mendapatkan pengobatan sesuai standar


yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Setelah mendapatkan layanan
pengobatan dan mengikuti pengobatan sesuai standarnya, maka didapatkan
gambaran kasus dan terduga TB sebagai berikut :

44
45
40 35
35
30
23
25 20
20
15 11
10 7 7 7
3
5 1
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Laki Laki Perempuan

Gambar 4.2 Pasien Kasus TB berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2021

53
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah pasien
laki-laki sebanyak 35 orang dan pasien perempuan sebanyak 44 orang. Kesimpulan
dari grafik tersebut yaitu jenis kelamin terbanyak kasus TB di wilayah Puskesmas
Kaliwates adalah perempuan sebesar 55 %.
50
50
45
40
35
30 27
25
20 15
15
9 8 8
10 7 7
3 4 3 4
5 2 2 2 1 2 2 2
0 0 0 0
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Bayi (0-1) Anak (2-10) Remaja (11-19) Dewasa (20-60) Lansia (>60)

Gambar 4.3 Pasien Kasus TB berdasarkan Usia tahun 2021


Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah pasien
bayi sebanyak 3 orang, pasien anak sebanyak 15 orang, remaja 9 orang, dewasa
sebanyak 50 orang dan lansia sebanyak 2 orang. Kesimpulan dari grafik tersebut
yaitu usia terbanyak kasus TB di wilayah Puskesmas Kaliwates adalah usia dewasa
sebesar 63 %.

35 32
30

25 23

20 18
14
15 1213
10 8
6 5
4 3 3 4
5 2 1 2 1 1 0 1 0 2 1 0 2
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Sembuh Pengobatan Lengkap Meninggal


Putus Obat Tidak ada keterangan

Gambar 4.4 Pasien Kasus TB tahun 2021 berdasarkan Status tahun 2021

54
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah pasien
sembuh sebanyak 18 orang, yang mendapatkan pengobatan lengkap 32 orang,
meninggal 4 orang, 2 orang putus obat dan 23 orang tidak ada keterangan. Dalam
bentuk presentase, angka kesembuhan sebesar 22,7 %, angka kematian sebesar 5
% dan angka putus obat 2,5 %.
12

10 10

8
7
6 6
5 5 5
4 4 4
3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Gambar 4.5 Perkembangan Kasus TB per bulan tahun 2021


Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah kasus TB
terbanyak ada di bulan Desember yaitu sebanyak 10 orang dan jumlah kasus TB
terkecil ada di bulan Januari yaitu sebanyak 1 orang. Selain kasus TB, penulis juga
mendapatkan data terkait terduga TB yang ditemukan di tahun 2021. Berikut
beberapa data terkait terduga TB di wilayah Puskesmas Kaliwates pada tahun
2021.

136
140
120
100
72
80 64 57
60 49
40 26 29 23 26 19
11 4 9 11 8
20
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon Luar
agung Wilayah
Terduga TB Laki-laki Perempuan

Gambar 4.6 Pasien Terduga TB berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2021

55
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah pasien
terduga TB laki-laki sebanyak 64 orang dan pasien terduga TB perempuan
sebanyak 72 orang. Kesimpulan dari grafik tersebut yaitu jenis kelamin terbanyak
kasus TB di wilayah Puskesmas Kaliwates adalah perempuan sebesar 53 %.

78
80

70

60

50

40 32
27
30 22
20 16 14
10 9 10 10
6 7 5
10 2 4 3 4 4 4
0 1 2 1 1 0
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Bayi (0-1) Anak (2-10) Remaja (11-19) Dewasa (20-60) Lansia (>60)

Gambar 4.7 Pasien Terduga TB berdasarkan Usia tahun 2021


Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah pasien
terduga TB bayi sebanyak 6 orang, pasien anak sebanyak 22 orang, remaja 16
orang, dewasa sebanyak 78 orang dan lansia sebanyak 14 orang. Kesimpulan dari
grafik tersebut yaitu usia terbanyak terduga TB di wilayah Puskesmas Kaliwates
adalah usia dewasa sebesar 57 %.
100
100
90
80
70
60
50
34 37 36
40
30
17 17
20 10 13
10 2 1 3 0 0 1 1
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Bukan TB TB Sensitif Obat TB Resisten Obat

Gambar 4.8 Pasien Terduga TB berdasarkan Status tahun 2021

56
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2021 jumlah terduga
TB yang bukan TB sebanyak 100 orang, yang konfirmasi TB sensitif obat
sebanyak 34 orang dan konfirmasi TB resisten obat sebanyak 2 orang. Dapat
disimpulkan bahwa proporsi pasien TB yang ditemukan diantara terduga TB cukup
tinggi yaitu sebesar 26,5 %.

4.3.2 Situasi TB di Wilayah Puskesmas Kaliwates tahun 2022


Data TB di tahun 2022 yang tersedia hanya sampai kuartal pertama yaitu
Januari hingga Mei 2022. Untuk situasi kasus TB di Januari – Mei 2022 adalah
sebagai berikut :

30 26
25
20
14 13
15 12
8 8
10 6 5 5
5 2 3 2
0 0 0
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Akumulatif Laki Laki Perempuan

Gambar 4.9 Pasien Kasus TB Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2022


Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari Januari hingga Mei tahun
2022, jumlah pasien laki-laki sebanyak 12 orang dan pasien perempuan sebanyak
14 orang. Kesimpulan dari grafik tersebut yaitu jenis kelamin terbanyak kasus TB
di wilayah Puskesmas Kaliwates adalah perempuan sebesar 54 %.

19
20

15
10
10
6
5 3
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Bayi (0-1) Anak (2-10) Remaja (11-19) Dewasa (20-60) Lansia (>60)

Gambar 4.10 Pasien Kasus TB berdasarkan Usia tahun 2022

57
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari bulan Januari hingga April
2022 jumlah pasien bayi sebanyak 1 orang, pasien anak sebanyak 1 orang, remaja
2 orang, dewasa sebanyak 14 orang dan lansia sebanyak 1 orang. Kesimpulan dari
grafik tersebut yaitu usia terbanyak kasus TB di wilayah Puskesmas Kaliwates
adalah usia dewasa sebesar 73 %.
10 9
9
8 7
7
6 5
5 4 4
4 3 3 3 3
3 2 2 2
2 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0
0
Januari Februari Maret April Mei

Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Gambar 4.11 Perkembangan Kasus TB per bulan tahun 2022


Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa di tahun 2022 jumlah kasus TB
tertinggi ada di bulan Maret yaitu sebanyak 9 orang dan jumlah kasus TB terkecil
ada di bulan Februari dan April yaitu sebanyak 3 orang. Selain kasus TB, penulis
juga mendapatkan data terkait terduga TB selama bulan Januari hingga Mei tahun
2022. Berikut beberapa data terkait terduga TB di wilayah Puskesmas Kaliwates
pada tahun 2022.

90 81
80
70
60
50 43 41
38
40
25
30
16 17 16
20
7 10 8 5 6 9
10 3
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Akumulatif Laki-laki Perempuan

Gambar 4.12 Pasien Terduga TB Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2022

58
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa dari Januari hingga Mei tahun
2022, jumlah pasien terduga TB laki-laki sebanyak 43 orang dan pasien perempuan
sebanyak 38 orang. Kesimpulan dari grafik tersebut yaitu jenis kelamin terbanyak
kasus TB di wilayah Puskesmas Kaliwates adalah laki-laki sebesar 53 %.

43
45
40
35
30
25 21
20
13 12
15 11
8 7 7
10 5 5
4 4 4 4 3 4
5 0 1 0 1 0 1 1 0 1
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Bayi (0-1) Anak (2-10) Remaja (11-19) Dewasa (20-60) Lansia (>60)

Gambar 4.13 Pasien Terduga TB Berdasarkan Usia tahun 2022


Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa hingga bulan Mei 2022 jumlah
pasien terduga TB bayi sebanyak 5 orang, pasien anak sebanyak 11 orang, remaja
8 orang, dewasa sebanyak 43 orang dan lansia sebanyak 13 orang. Kesimpulan dari
grafik tersebut yaitu usia terbanyak terduga TB di wilayah Puskesmas Kaliwates
adalah usia dewasa sebesar 53 %.

60
52
50

40
28
30

20 14 15
8 8 8 9
7
10 5 4 3
2
0 0
0
Total Tegal Besar Kaliwates Kebon agung Luar Wilayah

Bukan TB TB Sensitif Obat Belum Ada Hasil

Gambar 4.14 Pasien Terduga TB Berdasarkan Status tahun 2022

59
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa hingga bulan Mei 2022 jumlah
terduga TB yang bukan TB sebanyak 52 orang, yang konfirmasi TB sensitif obat
sebanyak 14 orang dan yang belum ada hasil sebanyak 15 orang. Dapat
disimpulkan bahwa proporsi pasien TB yang ditemukan diantara terduga TB cukup
rendah yaitu sebesar 17,2 %.

4.3.3 Peta Persebaran Kasus dan Terduga TB UPTD. Puskesmas Kaliwates


Peta tingkat kejadian penyakit tuberkulosis merupakan peta yang
dihasilkan dari proses pengharkatan dan proses klasifikasi kelas pada data pokok
yaitu data jumlah penderita penyakit tuberkulosis pada tahun 2021. Pengambilan
data jumlah penderita penyakit tuberculosis dilaksanakan di Sistem Informasi
Tuberkulosis (SITB).
Untuk membuat peta kategorisasi kasus dan terduga TB, dibutuhkan
skoring untuk menentukan wilayah mana yang termasuk kategori kasus tinggi,
sedang maupun tinggi. Dalam hal ini penulis menggunakan sistem skoring WLC.
Sistem skor Weighted Linier Combination (WLC) digunakan untuk
merepresentasikan tingkat kedekatan , keterkaitan, atau beratnya dampak tertentu
pada suatu fenomena secara spasial (S.Drobne, dan A.Lisec, 2009). Rentang
klasifikasi parameter keluaran ditentukan berdasarkan nilai terendah (𝑥min) hingga
tertinggi ( 𝑥max) dibagi dengan jumlah kelas yang didinginkan .
a−b
𝑆= m

S : Rentan Skor
a : Nilai tertinggi ( 𝑥max)
b : Nilai terendah (𝑥min)
m : jumlah kelas interval

Dari kasus TB yang ditemukan di tahun 2021, Kelurahan Tegal Besar memiliki
kasus tertinggi dengan 45 kasus dan Kelurahan Kaliwates memiliki kasus terendah dengan
9 kasus. Oleh karena itu rentang skor yang digunakan yaitu (45-9)/3 yaitu 12.
Tabel 4.2 Pemetaan Kasus TB tahun 2021
No Kecamatan Kasus TB Skor Keterangan
1. Kaliwates 9 3 Rendah
2. Kebon Agung 15 2 Sedang
3. Tegal Besar 45 1 Tinggi

60
Peta kategorisasi berdasarkan kasus TB yang ditemukan pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut :

Gambar 4.15 Peta Kasus TB Tahun 2021


Sedangkan untuk pasien terduga TB yang menjalani pemeriksaan di tahun 2021,
Kelurahan Tegal Besar memiliki terduga TB tertinggi dengan 57 orang dan Kelurahan
Kaliwates memiliki kasus terendah dengan 11 orang. Oleh karena itu rentang skor yang
digunakan yaitu (57-11)/3 yaitu 15.
Tabel 4.3 Pemetaan Terduga TB tahun 2021
No Kecamatan Kasus TB Skor Keterangan
1. Kaliwates 11 3 Rendah
2. Kebon Agung 49 1 Tinggi
3. Tegal Besar 57 1 Tinggi

61
Peta kategorisasi terduga TB yang menjalani pemeriksaan pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut :

Gambar 4.16 Peta Terduga TB Tahun 2021


Selanjutnya yaitu kasus TB yang ditemukan di dari Januari hingga Mei 2022,
Kelurahan Tegal Besar memiliki kasus tertinggi dengan 13 kasus dan Kelurahan
Kebonagung memiliki kasus terendah dengan 0 kasus. Oleh karena itu rentang skor yang
digunakan yaitu (13-0)/3 yaitu 4.
Tabel 4.4 Pemetaan Kasus TB tahun 2022
No Kecamatan Kasus TB Skor Keterangan
1. Kaliwates 5 2 Sedang
2. Kebon Agung 0 3 Rendah
3. Tegal Besar 13 1 Tinggi

62
Peta kategorisasi berdasarkan kasus TB yang ditemukan hingga bulan Mei 2022
adalah sebagai berikut :

Gambar 4.17 Peta Kasus TB tahun 2022


Sedangkan untuk pasien terduga TB yang menjalani pemeriksaan hingga bulan
Mei 2022, Kelurahan Tegal Besar memiliki terduga TB tertinggi dengan 41 orang dan
Kelurahan Kebonagung memiliki kasus terendah dengan 8 orang. Oleh karena itu rentang
skor yang digunakan yaitu (41-8)/3 yaitu 12.
Tabel 4.5 Pemetaan Terduga TB tahun 2022
No Kecamatan Kasus TB Skor Keterangan
1. Kaliwates 17 2 Sedang
2. Kebon Agung 8 3 Rendah
3. Tegal Besar 41 1 Tinggi

63
Peta kategorisasi terduga TB yang menjalani pemeriksaan pada tahun 2022 adalah
sebagai berikut :

Gambar 4.18 Peta Terduga TB tahun 2022


Setelah peta kategorisasi warna berdasarkan jumlah kasus dan terduga TB dibuat,
maka proses selanjutnya adalah memindahkan titik hasil pemetaan di KoBoToolbox ke
peta-peta tersebut. Sebelum itu, perlu dilakukan ekstrak data pemetaan dari aplikasi
KoBoToolbox sehingga dapat dimasukkan ke dalam peta kasus dan terduga TB yang telah
ada. Berikut adalah proses pengaplikasian KoBoToolbox hingga mengesktrak data di
dalamnya :

64
Login
Membuat Form dan Deploy
KoBoToolbox

Ekstrak data dan peta Pengisian Form

Gambar 4.19 Alur Pengaplikasian KoBoToolbox dalam Pemetaan


Setelah didapatkan data dan peta dari aplikasi KoBoToolbox, maka hasil
pemetaan tersebut dimasukkan ke dalam peta dasar yang sudah disiapkan. Data
yang dimasukkan berupa titik-titik lokasi baik lokasi kasus TB maupun terduga TB
yang telah dimasukkan melalui aplikasi KoBoToolbox dalam layanan inovasi
Kalitubec Kripik Paru UPTD. Puskesmas Kaliwates.

65
Berikut adalah hasil pemetaan kasus dan terduga TB yang dilakukan dalam
layanan inovasi Kalitubec Kripik Paru di tiga kelurahan wilayah UPTD.
Puskesmas Kaliwates :

Gambar 4.20 Pemetaan Kalitubec Kripik Paru di Gang Serang


Kelurahan Tegal Besar

Gambar 4.21 Pemetaan Kalitubec Kripik Paru di Jalan Tawes


Kelurahan Kaliwates

Gambar 4.22 Pemetaan Kalitubec Kripik Paru di Perum. Kebonagung Indah


Kelurahan Kebonagung

66
Setelah proses penyesuaian koordinat antara hasil pemetaan KoBoCollect
dengan peta wilayah, maka didapatkan hasil peta titik lokasi persebaran kasus dan
terduga TB sebagai berikut :

Gambar 4.23 Peta Titik Lokasi Persebaran Kasus TB tahun 2021


Dari gambar tersebut dapat tergambar bahwa lokasi pasien penderita TB
di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates cukup tersebar merata dan tidak
terkonsentrasi di satu area saja. Ada beberapa titik yang terkumpul yang
kemungkinan besar disebabkan area tersebut merupakan perumahan yang padat
sehingga memungkinkan terjadinya penularan tuberkulosis dari satu orang ke
orang lainnya. Salah satu area yang menjadi pusat konsentrasi adalah di area
perumahan Taman Gading dan Muktisari.

67
Gambar 4.24 Peta Titik Lokasi Persebaran Terduga TB tahun 2021
Persebaran pasien terduga TB juga terpengaruh oleh persebaran kasus TB.
Hal ini disebabkan adanya penelusuran kontak kasus TB yang dilakukan oleh
petugas kepada masyarakat sekitar pasien kasus TB. Selain itu, kesadaran dari
masyarakat untuk memeriksakan diri karena orang terdekatnya menjadi pasien
konfirmasi TB juga menentukan persebaran dari terduga TB ini.

68
Gambar 4.25 Peta Titik Lokasi Persebaran Kasus TB tahun 2022
Dari gambar tersebut dapat tergambar bahwa persebaran penderita TB di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates masih belum dapat menggambarkan
secara utuh kondisi TB karena tahun 2022 masih memasuki bulan Mei. Gambaran
sepenuhnya akan terlihat di akhir tahun nanti Namun ada beberapa titik yang
terlihat cukup tersebar, utamanya di Kelurahan Tegal Besar. Hal ini terjadi karena
Kelurahan Tegal Besar merupakan kelurahan yang cukup luas wilayahnya dengan
jumlah penduduk yang banyak dan padat, karena didominasi oleh perumahan-
perumahan.

69
Gambar 4.26 Peta Titik Lokasi Persebaran Terduga TB tahun 2022
Sama halnya dengan di tahun 2021, persebaran pasien terduga TB juga
terpengaruh oleh persebaran kasus TB. Hal ini disebabkan adanya penelusuran
kontak kasus TB yang dilakukan oleh petugas kepada masyarakat sekitar pasien
kasus TB, yang dilakukan melalui layanan inovasi Kalitubec Kripik Paru.
Diharapkan penjaringan terduga TB semakin meluas dan merata untuk
menanggulangi persebaran penyakit TB di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Kaliwates.

70
4.3.4 Evaluasi Pemetaan Kasus dan Terduga TB
Ada berbagai cara yang digunakan untuk mengevaluasi sebuah proses
manajemen maupun kegiatan. Salah satu cara yang sering digunakan adalah
metode analisis SWOT. Penulis menggunakan metode ini untuk melakukan
evaluasi dari tahapan kegiatan pemetaan kasus dan terduga TB di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas Kaliwates.
Analisis lingkungan merupakan proses awalnya dalam manajemen.
Tahapan ini berintikan pada analisis lingkungan internal dan eksternal. Aktivitas
analisis ini kerap digabungkan dalam suatu kesatuan akttivitas yang lebih dikenal
sebagai SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), hasil analisis
SWOT akan menunjukkan kualitas kuantitas posisi organisasi yang kemudian
memberikan rekomendasi berupa pilihan strategi generik serta kebutuhan atau
modifikasi sumber daya organisasi. Analisis SWOT adalah sebuah teknik strategi
dalam mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini
dapat diterapkan untuk kegiatan meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau
bahkan pada diri sendiri (Yusanto dkk, 2003).
Berikut ini penjelasan tentang analisis SWOT :
1) Strengths (kekuatan) adalah kekuatan yang dapat diandalkan oleh lembaga.
Dengan adanya kekuatan ini suatu lembaga dapat memahami dan
mengetahui cara tepat dalam menyusun rencana global.
2) Weaknesses (Kelemahan) adalah keterbatasan dan kekurangan yang
dimiliki sebuah lembaga. Dengan mengetahui kelemahan, lembaga yang
diharapkan dapat mengantisipasi agar kelemahan tersebut tidak menjadi
penghalang dalam mencapai reencana global.
3) Opportunities (peluang) adalah situasi yang menguntungkan lembaga.
Dengan mengetahui peluang lembaga diharapkan dapat memanfaatkannya
menjadi potensi yang dapat mengantarkan tujuan utama.
4) Threats (ancaman) adalah suatu keadaan yang tidak menguntungkan
lembaga. Ancaman ini perlu diketahui lembaga dengan baik. Dengan
mengetahui ancaman lembaga dapat mengambil langkah-langkah awal agar
ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan.

71
Tujuan dan manfaat analisis SWOT adalah untuk memadukan 4 faktor atau
komposisi secara tepat tentang bagaimana mempersiapkan kekuatan (Strengths),
mengatasi kelemahan (Weaknesess), menemukan peluang (Opportunities) dan
strategi menghadapi beragam ancaman (Threats).
Hasil evaluasi pemetaan kasus dan terduga TB menggunakan metode
analisis SWOT dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.6 Hasil Analisis SWOT Pemetaan Kasus dan Terduga TB
Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
- Aplikasi KoBoToolbox mudah digunakan oleh berbagai - Masih ada petugas yang tidak bisa mengaplikasikan
kalangan, Gratis, bisa tanpa internet dan mengikuti pemetaan dengan KoBoToolbox karena gagap teknologi
perkembangan teknologi - Tidak semua gawai dapat dengan mudah terhubung
- Teknis pemetaan TB dapat direplikasi untuk digunakan di dengan KoBoCollect
berbagai kebutuhan pendataan lainnya - Sebagian besar pemetaan masih dilakukan oleh penulis
- Menyempurnakan Layanan Inovasi Kalitubec Kripik Paru sendiri, belum sepenuhnya oleh Tim Kalitubec Kripik
yang menjadi unggulan di Puskesmas Kaliwates Paru
- Sinergi Tim Kalitubec Kripik Paru sudah baik dan - Tidak semua petugas mau belajar dengan hal-hal baru,
terorganisir dengan baik termasuk KoBoCollect
- Pemetaan dengan Aplikasi KoBoToolbox menjadi ciri
khas dan keunikan tersendiri bagi Puskesmas Kaliwates
Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
- Masih bisa disempurnakan untuk menjadi sarana - Developer KoboCollect mengalami kolaps sehingga tidak
pemetaan yang mumpuni bagi segala kebutuhan di dapat digunakan lagi
Puskesmas Kaliwates - Sistem KoBoCollect yang awalnya gratis menjadi
- Dukungan penuh Kepala Puskesmas tentang pemetaan berbayar
yang mengharapkan dapat direplikasi di layanan lainnya - Ditolaknya penggunaan aplikasi oleh sebagian petugas
- Dapat menjadi pilot project dan contoh bagi puskesmas yang lebih nyaman menggunakan cara manual
lain di Jember

Dari hasil tersebut, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan pemetaan kasus


dan terduga TB sudah berjalan dengan cukup baik dengan lebih banyaknya
kelebihan yang ada dibandingkan dengan kelemahan. Kelebihan tersebut
diharapkan mampu mengatasi kelemahan maupun ancaman yang ada di dalamnya.
Namun tetap perlu dipikirkan bagaimana untuk memperbaiki kelemahan sekaligus
mengantisipasi ancaman ke depan agar pemetaan kasus dan terduga TB tetap dapat
berjalan dengan baik, bahkan menjadi percontohan bagi pemetaan bidang lain di
UPTD. Puskesmas Kaliwates.

72
4.4 Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi
Analisis dampak merupakan kegiatan menganalisis dampak yang
ditimbulkan jika aktualisasi ini tidak dilakukan. Kegiatan aktualisasi seperti yang
dinyatakan di awal merupakan kegiatan untuk menangani isu atau
permasalahan yang muncul di institusi tempat penulis bekerja yaitu di UPTD.
Puskesmas Kaliwas Kabupaten Jember. Untuk mengatasi isu tersebut penulis
merumuskan solusi atau gagasan berupa penyuluhan sekolah yang memanfaatkan
Pemetaan Kasus Tuberkulosis Berbasis Aplikasi KoBoToolbox dalam rangka
Layanan Inovasi KALITUBEC KRIPIK PARU di UPTD. Puskesmas Kaliwates
Kabupaten Jember dengan mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam
kegiatan pembiasaan (habituasi). Dalam analisis dampak ini akan disajikan
dampak yang bisa terjadi jika hal ini tidak diterapkan. Berikut disajikan analisis
dampak tersebut :
1. Penanganan kasus dan terduga TB tidak berjalan efektif dan efisien
2. Adanya kesulitan dalam menentukan prioritas sasaran intervensi
program
3. Tidak bisa mendapatkan gambaran situasi penyakit TB di wilayah
Beberapa dampak yang dijabarkan di atas merupakan sesuatu yang
bermasalah jika tidak ditangani. Hal ini akan merugikan instansi jika kegiatan
tidak laksanakan. Penulis melalui aktualisasi telah melakukan kegiatan-kegiatan
yang bisa meminimalisir sekaligus menghilangkan dampak-dampak di atas.
Penulis juga melakukan analisis dampak terhadap risiko jika tidak
diimplementasikannya nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam kegiatan
aktualisasi.
Analisis dampak nilai-nilai dasar BerAKHLAK ini akan disajikan
dalam bentuk matrik sebagai berikut :

73
Tabel 4.7 Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi

No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
1. Melakukan konsultasi awal 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
untuk merancang pemetaan tanggung jawab sehingga kegiatan konsultasi dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
kasus TB dengan mentor diskusi dengan mentor dapat terkoordinasi dengan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi karena tidak
yaitu kepala puskesmas
baik dan menghasilkan rancangan aktualisasi yang adanya saran, masukan dan persetujuan dari mentor
maksimal karena adanya saran dan masukan dari serta ide rancangan dan kegiatan yang akan dilakukan
mentorserta disetujuinya isu yang diangkat, gagasan tidak sinkron sehingga tidak dapat
pemecah isu dan judul aktualisasi. dipertanggungjawabkan yang kemudian akan
berdampak pada ketercapaian target yang di
rencanakan.
2. Harmonis Kegiatan konsultasi dan diskusi dengan mentor Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
terkait rancangan aktualisasi berjalan dengan sangat dengan mentor tidak dilandasi dengan nilai
baik karena semua pihak sangat menghargai dan musyawarah,mufakat dan berdampak pada
terhambatnya palaksanaan aktualisasi tersebut akibat
menjunjung tinggi nilai musyawarah, mufakat
kurangnya dukungan dari mentor yang sepaham.
sehingga kegiatan konsultasi diperolehnya saran,
masukan dan dukungan.
3. Kolaboratif Penulis melakukan kegiatan konsultasi dan diskusi Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
dengan mentor yang dilaksanakan dengan penuh dengan mentor tidak dilaksankan dengan penuh rasa
rasa hormat, sopan santun, taat dan selalu hormat, sopan santun dan taat perintah akan
bersinergi untuk hasil yang lebih baik, sehingga menimbulkan hubungan yang kurang baik sehingga
terjalin hubungan yang baik serta proses saling proses diskusi akan terhambat.
bertukar informasi, saran dan masukan dapat
tersampaikan dengan baik.

74
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
2. Melakukan coaching awal 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
untuk persiapan pemetaan tanggung jawab sehingga kegiatan konsultasi dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
persebaran kasus TB diskusi dengan coach dapat terkoordinasi dengan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi karena tidak
dengan coach/widya iswara
baik dan menghasilkan rancangan aktualisasi yang adanya saran, masukan dan persetujuan dari coach
maksimal karena adanya saran dan masukan dari serta ide rancangan dan kegiatan yang akan dilakukan
mentorserta disetujuinya isu yang diangkat, gagasan tidak sinkron sehingga tidak dapat
pemecah isu dan judul aktualisasi. dipertanggungjawabkan yang kemudian akan
berdampak pada ketercapaian target yang di
rencanakan.
2. Harmonis Kegiatan konsultasi dan diskusi dengan coach terkait Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
rancangan aktualisasi berjalan dengan sangat baik dengan coach tidak dilandasi dengan nilai
karena semua pihak sangat menghargai dan musyawarah,mufakat dan berdampak pada
terhambatnya palaksanaan aktualisasi tersebut akibat
menjunjung tinggi nilai musyawarah, mufakat
kurangnya dukungan dari mentor yang sepaham.
sehingga kegiatan konsultasi diperolehnya saran,
masukan dan dukungan.
3. Kolaboratif Penulis melakukan kegiatan konsultasi dan diskusi Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
dengan coach yang dilaksanakan dengan penuh dengan coach tidak dilaksankan dengan penuh rasa
rasa hormat, sopan santun, taat dan selalu hormat, sopan santun dan taat perintah akan
bersinergi untuk hasil yang lebih baik, sehingga menimbulkan hubungan yang kurang baik sehingga
terjalin hubungan yang baik serta proses saling proses diskusi akan terhambat.
bertukar informasi, saran dan masukan dapat
tersampaikan dengan baik.

75
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
3. Membuat konsep dan 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
rencana pelaksanaan tanggung jawab sehingga kegiatan konsultasi dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
pemetaan kasus TB di diskusi dengan pemegang program TB dapat dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi karena tidak
wilayah kerja Puskesmas
terkoordinasi dengan baik dan menghasilkan adanya saran, masukan dan persetujuan dari
Kaliwates
rancangan aktualisasi yang maksimal karena adanya pemegang program serta ide konsep dan rencana
saran dan masukan dari pemegang program TB pelaksanaan yang akan dilakukan tidak sinkron
serta dibuatnya konsep dan rencana pelaksanaan sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan yang
pemetaan kasus TB. kemudian akan berdampak pada ketercapaian target
yang di rencanakan.
2. Kompeten Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini Tanpa adanya kompetensi yang dimiliki akan
diimplementasikan dengan melaksanakan tugas membuat konsep dan rencana pelaksanaan pemetaan
dengan kualitas terbaik dengan menyusun konsep kasus TB yang dihasilkan menjadi kurang jelas dan
dan rencana pelaksanaan pemetaan kasus TB terukur sehingga output yang dihasilkan nantinya
sehingga dihasilkan konsep dan rencana yang jelas juga kurang berkualitas.
dan terukur.
3. Adaptif Penyusunan konsep dan rencana pelaksanaan Apabila dalam penyusunan konsep dan rencana
pemetaan kasus TB dapat berjalan dengan lancar pelaksanaan pemetaan kasus TB tidak didasari
dan penulis selalu melakukan inovasi dalam kreativitas dan kepekaan terhadap perubahan yang
implementasi yang akan digunakan sesuai dengan ada maka implementasi yang dilaksanakan akan
perubahan serta penggunaan teknologi terkini yang menjadi monoton dan tidak sesuai dengan kekinian.
ada.
4. Merancang peta wilayah 1. Kompeten Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini Tanpa adanya kompetensi yang dimiliki akan
kerja Puskesmas Kaliwates diimplementasikan dengan melaksanakan tugas membuat peta wilayah yang dihasilkan menjadi
sebagai dasar awal dengan kualitas terbaik dengan merancang peta kurang jelas dan informatif sehingga output yang
pemetaan kasus TB
wilyah kerja Puskesmas Kaliwates sehingga dihasilkan nantinya juga kurang berkualitas.
dihasilkan peta yang jelas dan informatif.

76
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
2. Adaptif Peta wilayah dapat dibuat dengan lancar dan penulis Apabila dalam merancang peta wilayah ini tidak
selalu melakukan inovasi dalam implementasi yang didasari kreativitas dan kepekaan terhadap perubahan
akan digunakan sesuai dengan perubahan serta yang ada maka peta yang dihasilkan akan menjadi
penggunaan teknologi terkini yang ada. monoton, tidak informatif dan tidak sesuai dengan
kekinian.
5. Mempersiapkan aplikasi 1. Kompeten Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini Tanpa adanya kompetensi yang dimiliki akan
KoBoToolbox untuk dapat diimplementasikan dengan melaksanakan tugas membuat aplikasi tidak dapat digunakan dengan baik
digunakan dalam pemetaan dengan kualitas terbaik dengan mempersiapkan dan pengguna akan mengalami kesusahan dalam
persebaran kasus TB
aplikasi KoBoToolbox sehingga dapat digunakan mengimplementasikan pemetaan kasus TB sehingga
dengan mudah oleh pengguna. output yang dihasilkan nantinya juga kurang
berkualitas.
2. Adaptif Aplikasi KoBoToolbox merupakan wujud bahwa Apabila dalam pemetaan ini tidak didasari kreativitas
penulis selalu melakukan inovasi dalam dan kepekaan terhadap perubahan yang ada, yaitu
implementasi yang akan digunakan sesuai dengan dengan menggunakan aplikasi KoBoToolbox, maka
perubahan serta penggunaan teknologi terkini yang pemetaan tidak akan dapat dengan mudah dilakukan
ada. karena membutuhkan proses yang cukup panjang.
6. Melakukan validasi dan 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
sinkronisasi data kasus dan tanggung jawab sehingga kegiatan validasi dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
terduga TB yang ada di sinkronisasi data dengan pemegang TB dapat dalam pelaksanaan kegiatan validasi dan sinkronisasi
Puskesmas Kaliwates
terkoordinasi dengan baik dan menghasilkan data data karena tidak adanya sinkronasi data sehingga
yang valid karena adanya saran dan masukan dari data yang ada tidak dapat dipertanggungjawabkan
pemegang program TB. yang kemudian akan berdampak pada keakuratan
hasil pemetaan.

77
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
2. Harmonis Kegiatan konsultasi dan diskusi dengan pemegang Apabila dalam melaksanakan kegiatan validasi dan
program TB terkait validasi dan sinkronisasi data sikronisasi data dengan pemegang program TB tidak
berjalan dengan sangat baik karena semua pihak dilandasi dengan nilai musyawarah,mufakat dan
berdampak pada data yang dihasilkan tidak valid dan
sangat menghargai dan menjunjung tinggi nilai
akurat.
musyawarah, mufakat sehingga kegiatan data yang
dihasilkan lebih valid dan akurat.
3. Kolaboratif Penulis melakukan kegiatan validasi dan Apabila dalam melaksanakan kegiatan validasi dan
sinkronisasi data dengan pemegang program TB sinkronisasi dengan pemegang program TB tidak
yang dilaksanakan dengan penuh rasa hormat, dilaksankan dengan penuh rasa hormat, sopan santun
sopan santun, taat dan selalu bersinergi untuk hasil dan taat perintah akan menimbulkan hubungan yang
yang lebih baik, sehingga terjalin hubungan yang kurang baik sehingga proses diskusi akan terhambat.
baik serta proses saling bertukar informasi, saran
dan masukan dapat tersampaikan dengan baik.
7. Melakukan konsultasi lanjut 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
dengan mentor terkait tanggung jawab sehingga kegiatan konsultasi dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
konsep dan rencana diskusi dengan mentor dapat terkoordinasi dengan dalam konsep dan rencana pemetaan kasus TB karena
pelaksanaan pemetaan kasus
baik dan menghasilkan konsep dan rencana tidak adanya saran, masukan dan persetujuan dari
TB
pelaksanaan pemetaan kasus TB yang maksimal mentor serta ide konsep dan rancangan yang akan
karena adanya saran dan masukan dari mentorserta dilakukan tidak sinkron sehingga tidak dapat
disetujuinya konsep dan rencana pelaksanaan dipertanggungjawabkan yang kemudian akan
pemetaan kasus TB berdampak pada ketercapaian target yang di
rencanakan.

78
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
2. Harmonis Kegiatan konsultasi dan diskusi dengan mentor Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
terkait konsep dan rancangan pemetaan kasus TB dengan mentor tidak dilandasi dengan nilai
berjalan dengan sangat baik karena semua pihak musyawarah,mufakat dan berdampak pada
terhambatnya pelaksanaan pemetaan kasus TB
sangat menghargai dan menjunjung tinggi nilai
tersebut akibat kurangnya dukungan dari mentor yang
musyawarah, mufakat sehingga kegiatan konsultasi sepaham.
konsep dan rancangan pemetaan kasus TB
diperolehnya saran, masukan dan dukungan.
3. Kolaboratif Penulis melakukan kegiatan konsultasi dan diskusi Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
dengan mentor yang dilaksanakan dengan penuh dengan mentor tidak dilaksankan dengan penuh rasa
rasa hormat, sopan santun, taat dan selalu hormat, sopan santun dan taat perintah akan
bersinergi untuk hasil yang lebih baik, sehingga menimbulkan hubungan yang kurang baik sehingga
terjalin hubungan yang baik serta proses saling proses diskusi akan terhambat.
bertukar informasi, saran dan masukan dapat
tersampaikan dengan baik.
8. Melakukan pemetaan dan 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
pendataan menggunakan tanggung jawab sehingga kegiatan pemetaan dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
aplikasi KoBoToolbox ke pendataan dapat terkoordinasi dengan baik dan dalam pemetaan kasus TB karena tidak kekompakan
sasaran kasus dan terduga
menghasilkan pelaksanaan pemetaan kasus TB yang dan sinergi antar anggota tim Kalitubec Kripik Paru
TB
maksimal karena adanya sinergi yang baik antar tim sehingga akan berdampak pada ketercapaian target
Kalitubec Kripik Paru yang di rencanakan.
2. Harmonis Kegiatan pemetaan kasus TB dapat berjalan dengan Apabila dalam melaksanakan kegiatan pemetaan
sangat baik karena semua pihak sangat menghargai kasus TB tidak dilandasi dengan nilai kebersamaan
dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan dan kekeluargaan berdampak pada terhambatnya
pelaksanaan pemetaan kasus TB tersebut akibat
kekeluargaan sehingga hasil pemetaan kasus TB
kurangnya keharmonisan dalam tim.
sesuai dengan target yang ingin dicapai.

79
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
3. Kolaboratif Penulis melakukan kegiatan pemetaan TB yang Apabila dalam melaksanakan kegiatan pemetaan kasus
dilaksanakan dengan penuh rasa hormat, sopan TB tidak dilaksankan dengan penuh rasa hormat, sopan
santun, taat dan selalu bersinergi untuk hasil yang santun dan taat perintah akan menimbulkan hubungan
lebih baik, sehingga terjalin hubungan yang baik yang kurang baik sehingga proses diskusi akan
serta proses saling bertukar informasi, saran dan terhambat dan hasil yang didapat tidak sesuai target
masukan dapat tersampaikan dengan baik. yang ingin dicapai.
9. Mengolah, menganalisis 1. Kompeten Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini Tanpa adanya kompetensi yang dimiliki akan
dan menyajikan hasil diimplementasikan dengan melaksanakan tugas membuat pengolahan, analisis dan penyajian hasil
pemetaan kasus TB di dengan kualitas terbaik dengan mengolah, pemetaan tidak dapat maksimal sehingga output yang
wilayah kerja Puskesmas
menganalisis dan menyajikan hasil pemetaan kasus dihasilkan nantinya juga kurang berkualitas.
Kaliwates
TB dengan baik sehingga dapat menjadi informasi
yang akurat dan mengena bagi berbagai pihak.
2. Adaptif Dalam pengolahan, analisis dan penyajian hasil Apabila dalam pemetaan ini tidak didasari kreativitas
pemetaan TB penulis selalu melakukan inovasi dan kepekaan terhadap perubahan yang ada maka
dalam implementasi yang akan digunakan sesuai hasil pemetaan tidak akan dapat menjadi informasi
dengan perubahan serta penggunaan teknologi yang berkualitas
terkini yang ada.
10. Melakukan evaluasi 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
kegiatan pemetaan TB di tanggung jawab sehingga kegiatan evaluasi dapat target maka tidak akan ada evaluasi kegiatan
wilayah kerja Puskesmas dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan hasil pemetaan TB yang baik sehingga akan berdampak
Kaliwates
evaluasi pemetaan kasus TB yang maksimal. pada kualitas hasil evaluasi tidak memadai.
2. Kompeten Nilai kompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini Tanpa adanya kompetensi yang dimiliki akan
diimplementasikan dengan melaksanakan tugas membuat evaluasi hasil pemetaan tidak dapat
dengan mengevaluasi hasil kegiatan pemetaan kasus maksimal sehingga output dan masukan untuk ke
TB dengan baik sehingga dapat menjadi bahan depan yang dihasilkan nantinya juga kurang
perbaikan ke depannya. berkualitas.

80
No Analisis Dampak
Kegiatan Nilai Dasar
Dilaksanakan Tidak Dilaksanakan
3. Adaptif Dalam evaluasi hasil pemetaan TB penulis selalu Apabila dalam evaluasi hasil pemetaan ini tidak
melakukan inovasi dalam implementasi yang akan didasari kreativitas dan kepekaan terhadap perubahan
digunakan sesuai dengan perubahan serta yang ada maka hasil pemetaan tidak akan dapat
penggunaan teknologi terkini yang ada, yaitu menghasilkan evaluasi yang berkualitas
menggunakan analisis SWOT.
11. Menyusun laporan hasil 1. Akuntabel Dengan adanya kejelasan target disertai dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab dan kejelasan
aktualisasi tanggung jawab sehingga kegiatan konsultasi dan target maka tidak akan ada koordinasi yang baik
diskusi dengan mentor dan coach dapat dalam penyusunan laporan aktualisasi karena tidak
terkoordinasi dengan baik dan menghasilkan adanya saran, masukan dan persetujuan dari mentor
laporan aktualisasi yang maksimal karena adanya dan coach sehingga tidak dapat
saran dan masukan dari mentorserta disetujuinya dipertanggungjawabkan yang kemudian akan
laporan aktualisasi yang dibuat penulis. berdampak pada kualitas laporan aktualisasi yang
dihasilkan.
2. Harmonis Kegiatan konsultasi dan diskusi dengan mentor dan Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
coach terkait laporan aktualisasi berjalan dengan dengan mentor dan coach tidak dilandasi dengan
sangat baik karena semua pihak sangat menghargai nilai musyawarah,mufakat dan berdampak pada
kualitas laporan aktualisasi yang buruk akibat
dan menjunjung tinggi nilai musyawarah, mufakat
kurangnya dukungan dari mentor yang sepaham.
sehingga laporan aktualisasi menjadi berkualitas
baik.

3. Kolaboratif Penulis melakukan konsultasi terkait laporan Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
aktualisasi dengan mentor dan coach yang dengan mentor dan coach tidak dilaksankan dengan
dilaksanakan dengan penuh rasa hormat, sopan penuh rasa hormat, sopan santun dan taat perintah akan
santun, taat dan selalu bersinergi untuk hasil yang menimbulkan hubungan yang kurang baik sehingga
lebih baik, sehingga terjalin hubungan yang baik proses diskusi akan terhambat.
serta proses saling bertukar informasi, saran dan
masukan dapat tersampaikan dengan baik.

81
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di UPTD. Puskesmas Kaliwates, pada
tanggal 11 Mei 15 Juni 2022. Pelaksanaan aktualisasi bertujuan untuk menindaklanjuti
isu atau masalah yang ada di lingkungan tempat kerja dengan memberikan tindakan
berupa solusi atau pemecahan isu. Dalam hal ini memfokuskan pada isu utama yang
di peroleh dari hasil analisis metode AKPL dan USG. Isu utama tersebut yaitu belum
adanya pemetaan persebaran kasus dan terduga Tuberkulosis di Puskesmas Kaliwates
Jember. Isu tersebut telah berhasil diatasi dengan pemetaan kasus TB menggunakan
aplikasi KoBoToolbox.
KoBoToolbox adalah seperangkat alat untuk pengumpulan data lapangan untuk
digunakan di lingkungan yang menantang. KoBoToolbox dibuat sebagai perangkat gratis
dan sumber terbuka untuk pengumpulan dan analisis data dalam keadaan darurat
kemanusiaan dan lingkungan menantang lainnya untuk mengatasi kebutuhan mendesak
di lapangan. Sebagian besar pengguna KoBoToolbox adalah orang-orang yang bekerja
dalam krisis kemanusiaan, serta relawan profesional dan peneliti yang bekerja di negara
berkembang. KoBoToolbox dapat mengumpulkan informasi yang dapat dipercaya dengan
cepat dalam krisis kemanusiaan yang penting untuk menyelamatkan nyawa mereka yang
paling rentan. Diharapkan dengan adanya pemetaan yang berbasis aplikasi KoBoToolbox
ini dapat mendukung layanan inovasi Kalitubec Kripik Paru dalam rangka percepatan
penanganan TB di wilayah Puskesmas Kaliwates
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah di laksanakan di UPTD. Puskesmas
Kaliwates, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis menerapkan Nilai-Nilai Dasar ASN
yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam setiap kegiatannya.
2. Penggunaan aplikasi KoBoCollect dapat meningkatkan hasil pemetaan kasus dan
terduga TB, hal ini terbukti dari dihasilkannya beberapa peta kasus dan terduga TB
di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Kaliwates baik yang ditampilkan dalam
kategorisasi warna maupun yang ditampilkan dalam bentuk titik-titik lokasi kasus
dan terduga TB.
82
3. Pemetaan kasus dan terduga TB membantu mensukseskan layanan inovasi milik
UPTD. Puskesmas Kaliwates yaitu Kalitubec Kripik Paru yang akan berlomba di
tingkat Kabupaten Jember

5.2. Saran
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi di UPTD. Puskesmas
Kaliwates sebagai epidemiolog kesehatan ada beberapa saran terkait kegiatan yang
dilaksanakan, antara lain :
1. Pemetaan kasus dan terduga TB yang telah dilaksanakan dalam rangka Layanan
Inovasi Kalitubec Kripik Paru di UPTD. Puskesmas Kaliwates diharapkan dapat
secara konsisten dilakukan dan dikembangkan agar semakin menyempurnakan
layanan inovasi tersebut.
2. Pemetaan menggunakan aplikasi KoBoToolbox diharapkan dapat direplikasi dan
digunakan untuk pemetaan di berbagai layanan dan program lainnya di lingkungan
UPTD. Puskesmas Kaliwates sehingga dapat memperkaya inovasi dalam layanan
tersebut.
3. Keberlangsungan ide dan inovasi yang dilakukan saat aktualisasi perlu dijaga agar
tetap menjaga semangat dan kreativitas yang ada dalam diri ASN dan tidak
semakin meredup ke depannya.

83
Daftar Pustaka

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2020. Profil Kesehatan Jawa Timur 2020.
Surabaya : Pemprov Jawa Timur.
Drobne, S. dan Lisec, A. 2009. Multi-Attribute Decision Analysis in GIS: Weighted
Linear Combination and Ordered Weighted Averaging. Slovenia :
Informatica.
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Kementerian Kesehatan. 2014. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan. 2022. Sistem Informasi Tuberkulosis. Jakarta : Kemenkes
RI.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2021.
Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara
(ASN). Jakarta : KemenPANRB RI.
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2021.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2021 tentang Jabatan
Fungsional Epidemiolog Kesehatan. Jakarta : KemenPANRB RI.
KoBoToolbox.org. 2022. About KoBoToolbox. Diakses pada 11 Mei 2022,
https://www.kobotoolbox.org/
Koontz, Harold dan Cyril O'Donnel. 1972. Principles of Management an Analysis
of. Managerial Functions, Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha Ltd.
Megatsari, Hario dkk. 2021. Tuberkulosis di Jawa Timur – Sebuah Studi Ekologi.
Surabaya : Health Advocacy.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta
: Arr-Ruzz Media.
Nasution, Mulia. 1996. Pengantar Manajemen. Jakarta: Djambatan.
Puskesmas Kaliwates. 2022. Proposal Inovasi Pelayanan Publik. Jember :
Puskesmas Kaliwates.

84
Republik Indonesia. 2014. Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Lembaran Negara RI tahun 2014 nomor 6. Jakarta : Sekretariat
Negara.
Republik Indonesia. 2014. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan. Lembaran Negara RI tahun 2014 nomor 298. Jakarta : Sekretariat
Negara.
Williams, Chuck. 2000. Management. United States of America: South-Western
College.
World Health Organization. 2021. Global Tuberculosis Report 2021. Jenewa :
WHO Press.
Yusanto, Ismail & M Karebet. 2003. Manajemen Strategis Perspektif Syariah.
Jakarta: Khairul Bayan.

85

Anda mungkin juga menyukai