Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam
mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-und ang No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, tentang
fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik 3)
Perekat dan pemersatu bangsa.
Calon PNS Daerah Kabupaten Banyuwangi merupakan generasi
penerus birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan
Peraturan Kepala LAN RI Nomor 12 Tahun 2018, sebelum diangkat
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), calon PNS harus mengikuti Diklat
Pelatihan Dasar (DIKLATSAR). Pendidikan Latihan Dasar yang
dilaksanakan kali ini merupakan pola baru dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, tuberkulosis (TBC)
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk berdahak
selama 2 minggu atau lebih, batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa
menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari
percikan ludah yang keluar dari penderita TBC, ketika berbicara, batuk,

1
atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang
kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV. Mengingat
mudahnya TBC menular dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya,
maka mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Pemerintah sudah
menyediakan fasilitas pengobatan bagi penderita TBC dengan
penerapan strategi DOTS, melalui Puskesmas dan Rumah Sakit.
Pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini TBC sangat diperlukan
untuk memberantas penyakit TBC. Pengetahuan baik dapat
menyadarkan masyarakat tentang deteksi dini TBC. Deteksi dini
merupakan suatu mekanisme yang berupa pemberian informasi secara
tepat waktu dan efektif, agar masyarakat/ individu di daerah rawan
mampu mengambil tindakan menghindari atau mengurangi resiko dan
mampu bersiap-siap untuk merespon secara efektif (Kemenkes RI,
2014).
Tuberkulosis atau sering disebut TBC merupakan masalah
kesehatan masyarakat di dunia ini. WHO menempatkan Tuberkulosis
menjadi penyakit yang berada di peringkat 1 sebagai penyakit menular
paling mematikan dan di tingkat internasional, Indonesia menempati
peringkat 3 dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India dan
Cina. (https://www.alodokter.com/tuberkulosis).
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (World Health
Organization/WHO) pada tahun 2017, kasus TBC di Indonesia mencapai
842 ribu. Sebanyak 442 ribu pengidap TBC melapor dan sekitar 400 ribu
lainnya tidak melapor atau tidak terdiagnosa. Penderita TBC tersebut
terdiri atas 492 ribu laki-laki, 349 ribu perempuan, dan 49 ribu anak-anak.
Jumlah kasus TBC Indonesia berada di urutan ketiga terbesar dunia
setelah India yang mencapai 2,4 juta kasus dan Tiongkok 889 ribu
kasus. Kejadian TBC di Indonesia pada 2017 sebesar 319 kejadian per
100 ribu populasi. Dan sebanyak 116 ribu jiwa meninggal akibat penyakit
TBC di Indonesia, termasuk 9.400 jiwa pengidap HIV yang terjangkit
TBC. Tidak kurang, 10 juta jiwa meninggal akibat TBC di seluruh dunia.
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/09/)

2
Secara nasional, pada tahun 2018 Provinsi Jawa Timur berada di
peringkat ke -2 dengan 57.442 kasus setelah Jawa Barat. Sedangkan di
Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi menempati urutan ke-7 dengan
2.216 kasus. (https://jatim.bps.go.id/)
Sedangkan jumlah penderita TBC di UPTD Puskesmas
Kedungwungu tahun 2020 sebesar 39.68% dan penemuan suspek
penderita TBC sebanyak 39,37%. Sedangkan pada bulan jauari-februari
tahun 2021 penemuan penderita TBC sebanyak 2,09% dan penemuan
suspek penderita TBC sebanyak 6,34%. Hal ini sangat jauh dari capaian
target.
Dari data diatas, penemuan penderita TBC sangatlah rendah. Hal
ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini penyakit TBC. Dampak yang muncul
apabila masyarakat kurang mengetahui tentang deteksi dini TBC adalah
akan bertambahnya penderita TBC yang tidak terdeteksi dan akan
meningkatkan angka kematian. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini TBC dapat ditekan dengan
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, maka
diperlukannya peran dari tenaga kesehatan untuk melakukan sosialisasi
tentang deteksi dini penyakit TBC. Sehingga masyarakat cepat bertindak
apabila ada deteksi dini yang mengarah ke TBC. Masyarakat dapat
langsung berobat ke Puskesmas agar cepat mendapat pengobatan,
supaya TB Paru tidak semakin tersebar luas.
Berdasarkan adanya permasalahan diatas, penulis akan
menganalisis dan merancang kegiatan aktualisasi peningkatan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang deteksi dini penyakit
TBC melalui media banner dan leaflet di UPTD Puskesmas
Kedungwungu yang bisa memberikan perubahan positif terhadap
permasalahan tersebut.

3
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang deteksi dini penyakit TBC di UPTD Puskesmas
Kedungwungu.
b. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu.
c. Tercapainya target UPTD Puskesmas Kedungwungu
bebas TBC tahu n 2030.
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
dan Anti korupsi) untuk diterapkan di instansi tempat bekerja
sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang lebih optimal.
2. Tujuan Khusus
Menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
dan Anti korupsi) untuk diterapkan di instansi tempat bekerja
sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang lebih optimal.

1.2.2 Manfaat Aktualisasi


1. Manfaat Internal
a. Menjadikan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya
b. Menjadi perawat terampil yang mampu dalam menjalankan
pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

4
c. Terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas
Kedungwungu.

2. Manfaat Eksternal
Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan dan harapannya dalam bidang pelayanan
kesehatan.

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi


Kegiatan ruang lingkup dalam aktualisasi ini berupa implementasi
dari nilai-nilai dasar ASN, penerapan peran dan kedudukan ASN yang
meliputi manajemen ASN dan pelayanan publik. Berikut ruang lingkup
atau batasan rancangan kegiatan aktualisasi dengan mencetak banner
dan leaflet penyakit TBC, Mensosialisasikan penyakit TBC kepada
masyarakat di UPTD Puskesmas Kedungwungu, memasang banner
penyakit TBC di lingkungan UPTD Puskesmas Kedungwungu, serta
Melakukan penilaian dengan monitoring kegiatan yang telah dilakukan.

5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Diskripsi Organisasi


2.1.1 Gambaran Umum UPTD Puskesmas Kedungwungu

 No. Kode Puskesmas : 3510040202


 Nama Puskesmas : Kedungwungu
 Alamat : Jl. Kalipait No. 37 Kedungwungu
 Kecamatan : Tegaldlimo
 Kabupaten : BANYUWANGI
 Propinsi : JAWA TIMUR
 Telepon : (0333) 5980418
 Email : pkmkedungwungu@yahoo.com

2.1.2 Data Wilayah

6
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu
645.15 KM2, dimana UPTD Puskesmas Kedungwungu
merupakan wilayah dataran rendah. Akses jalan semua desa
bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu

1. Batas - Batas Wilayah

7
 Sebelah Utara : Desa Kedunggebang
 Sebelah Timur : Selat Bali
 Sebelah Selatan : Samudra Hindia
 Sebelah Barat : DesaTegaldlimo

2. Luas Wilayah kerja Puskesmas Kedungwungu : 645.15 Km ².


 Desa kedungwungu : 237.55 Km ²
 Desa Kedungasri : 140.62 Km ²
 Desa Kalipait : 108.32 Km ²
 Desa Kendalrejo : 158.66 Km ²

2.1.3 Pembagian Administrasi Pemerintahan

NO. DESA DUSUN RW RT

1 Kedungwungu 3 6 56

2 Kedungasri 3 4 39

3 Kalipait 2 4 38

4 Kendalrejo 3 6 32

JUMLAH 11 20 165

2.1.4 Kondisi Geografis


1. Data Kependudukan
 Jumlah penduduk : 26.531 Orang
 Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 8.416 Orang
 Jumlah Bumil : 176 Orang
 Jumlah Bulin : 397 Orang
 Jumlah Bayi (<1 th) : 358 Orang

8
 Jumlah Balita (1 - 4 th) : 1501 Orang
 Jumlah Anak Pra Sekolah (5-6 th) : 791 Orang
 Jumlah remaja : 3.624 Orang
 Jumlah Wanita Usia Subur : 4.129 Orang
 Jumlah Pasangan Usia Subur : 4.506 Orang
 Jumlah ibu meneteki : 188 Orang
 Jumlah usia lanjut > 60 th : 3.937 Orang

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

NO KELURAHAN PRIA WANITA JUMLAH

1 Kedungwungu 4109 3913 8022

2 Kendalrejo 2386 2322 4708

3 Kalipait 3052 3002 6054

4 Kedungasri 3869 3878 7747

JUMLAH 13416 13115 26531

3. Jumlah Penduduk Bersasarkan Jenis Kelamin dan Umur


a. Perempuan Menurut Umur

NO KELURAHAN 0 0– 1– 5– 10 15 45 - 60 - >7

. th 1 4 6 -14 -18 59 69 0 th

9
th th th th th th th

1 Kedungwung 51 10 21 11 29 21 820 364 237

u 3 6 4 2 9

2 Kendalrejo 30 61 12 68 17 13 487 216 140

8 4 0

3 Kalipait 39 79 16 87 22 16 629 280 181

6 4 8

4 Kedungasri 50 10 21 11 29 21 813 361 234

2 4 3 0 7

JUMLAH 17 34 72 38 98 73 274 122 792

0 5 4 2 0 4 9 1

b. Laki - Laki Menurut Umur

No KELURAHAN 0 0– 1– 5– 10 - 15 45 - 60 - >7

. th 1 4 6 14 -18 59 69 0

th th th th th th th th

10
1 Kedungwung 57 11 23 12 325 25 828 392 19

u 5 8 5 0 7

2 Kendalrejo 33 67 13 73 189 14 481 227 11

8 5 4

3 Kalipait 42 85 17 93 242 18 615 291 14

7 6 6

4 Kedungasri 54 10 22 11 306 23 779 369 18

8 4 8 6 5

JUMLAH 18 37 77 40 106 81 270 127 64

6 5 7 9 2 7 3 9 2

2.1.5 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu terdapat
beberapa fasilitas pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga
Pelayanan Kesehatan dapat di akses dan terjangkau oleh
seluruh masyarakat di wilayah kerja secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan, diantaranya :
 Puskesmas induk : 1 unit
 Puskesmas pembantu : 2 buah

11
 Polindes : 0 buah
 Posyandu Balita : 39 buah
 Poskesdes : 1 buah
 Poskestren : 1 buah
 Posyandu Lansia : 4 buah
 Praktek Dokter Swasta : 1 buah
 Praktek Bidan Swasta : 10 buah
 Praktek Perawat : 8 buah
 Praktek Perawat Gigi : 0 orang
 Klinik Swasta : 0 buah

1. Data Ketenagaan
UPTD Puskesmas Kedungwungu merupakan salah
satu Puskesmas Rawat Jalan Tingkat Pertama, dimana
ketenagaan di UPTD Puskesmas Kedungwungu terdiri dari :
Jml
Status Kepegawaian SDM
N
JENIS SDM TOTAL Minimal
O
PN ( Target
P3K THL PTT TLK
S )
1 Dokter Umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 6 1 1 1 8
4 Bidan 11 6 16
5 Pembantu Bidan 0
6 Perawat Gigi 2 2
7 Sanitarian 0
8 Surveilans
1 1
Epidemiologi
9 Gizi 1 1
10 Staf TU 1 1 2

12
11 Petugas KB 0
12 Petugas Loket 2 2
13 Petugas Laborat 1 1
14 Petugas Apotik 2 2
15 Cleaning Service 0
Petugas
1 1
18 Keamanan
19 Supir 1 1
TOTAL 28 1 3 1 8 41

2. Data Sarana Prasarana


Bangunan gedung UPTD Puskesmas Kedungwungu
berdiri sejak tahun 1992, untuk pelayanan dan kegiatan
program sebagai berikut :
NO NAMA RUANG JUMLAH
1 Ruang pelayanan rawat jalan 6 unit
2 Pelayanan Tindakan 1 unit
3 Gudang Obat 1 unit
4 Ruang penyimpanan vaksin 1 unit
5 Ruang Kepala Puskesmas 1 unit
6 Ruang Tata Usaha 1 unit
7 Ruang rapat / Aula 1 unit
8 Musholla -
9 SPAL 1 unit
10 Tempat parkir karyawan 1 unit
11 Tempat parkir pasien 1 unit

Denah Ruangan UPTD Puskesmas Kedungwungu

13
Gambar 2.2 Denah Ruangan UPTD Puskesmas Kedungwungu

3. Data Sarana Pendidikan

N SM MA/
KELURAHAN SD/SDI MI MTS SMK
O P SMA

KEDUNGWUNG
1 4 3 - - - 1
U
2 KENDALREJO 3 2 - - 2 -
3 KALIPAIT 5 1 1 - - -
4 KEDUNGASRI 4 1 - 1 - -
TOTAL 16 7 1 1 2 1

14
2.1.6 Data Peran Serta Masyarakat
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan
potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di
masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu
memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
POSYANDU, Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja), TOGA
(Taman Obat Keluarga), dll. Tumbuh dan berkembangnya UKBM
merupakan indikator peran serta masyarakat.
Tingkat perkembangan UKBM dapat menunjukkan
kualitas strata tertentu. Pada umumnya tingkat perkembangan
dimulai dari yang paling rendah sampai pada UKBM yang paling
tinggi strata perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama
dan Mandiri.

2.1.7 Jenis UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas


Kedungwungu
NO NAMA UKBM JUMLAH KET
1 Posyandu balita 39 posy 38 strata
Purnama
2 Posyandu lansia / 4 posy Kedungasri,
POSBINDU lansia/4 Kedungwungu
POSBIND , Kalipait,
U Kendalrejo

15
3 Pos UKK 1 pos Kedungasri
4 Pos Kesehata 1 PONPES Al
Pesantren Fald
( Poskestren )
5 Saka Bakti Husada 0 -
( SBH )
6 Kelas Ibu Hamil 4 kelas Puskesmas
Kedungwungu
7 Program Pemicuan 4 desa Kedungasri,
( CLTS ) / STBM Kedungwungu
, Kalipait,
Kendalrejo

2.2 Visi, Misi, Tata Nilai, Motto, dan Tujuan UPTD Puskesmas
Kedungwungu
2.2.1 Visi UPTD Puskesmas Kedungwungu
Terwujudnya Masyarakat Kedungwungu Yang Semakin
Sejahtera, Mandiri dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia.

2.2.2 Misi UPTD Puskesmas Kedungwungu


1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengoptimalkan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
3. Menjalin komunikasi optimal dengan semua elemen
masyarakat
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang
ditunjang sarana prasarana dan SDM yang kompeten

2.2.3 Tata Nilai UPTD Puskesmas Kedungwungu


Mengutamakan keselamatan pelanggan dengan
mengedepankan Pelayanan : “BERKAH”

16
Bersih : Pelayanan yang diberikan harus bersih petugas,
alat dan ruangan.
Ramah : Dalam memberikan pelayanan petugas
melakukan 5 S (SENYUM, SALAM, SAPA,
SOPAN, SANTUN)
Konsisten : Dalam pelayanan petugas harus konsisten
terhadap waktu dan berpedoman pada SOP.
Handal : Pelayanan yang diberikan dapat di pertanggung
jawabkan.
2
2.2.4 Motto UPTD Puskesmas Kedungwungu
Motto UPTD Puskesmas Kedungwungu adalah MELATI
“Melayani Dengan Sepenuh Hati”

2.2.5 Tujuan UPTD Puskesmas Kedungwungu


1. Memberikan pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -
tingginya di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu.
2. Terciptanya citra UPTD Puskesmas Kedungwungu yang
positif dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

17
2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kedungwungu
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS KEDUNGWUNGU
KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN
KEPALA PUSKESMAS
HERU PRASSETYO, SKM

Penanggung Jawab Sub. Bagian TU


Siswanto, SKM

Bendahara/Keuangan
Pengeluaran:Purwohadi, S.Kep Kepegawaian & Rumah Tangga Sistem Informasi Puskesmas
Koordinator Tim Manajemen Mutu Gaji:Purwohadi, S.Kep Kepegawaian:Hariyanto
Puskesmas Simpus:Hariyanto
BOK:Atik Sri L, A.Md.Kep Rumah Tanggai:Sri Yatiningsih
SP2TP:Atik Sri L, A.Md.Kep
DOP:Purwohadi, S.Kep Pemeriksa Barang/Jasa : Sri Rohana, a.Md.Kep
Penerimaan:Triyudi H, A.Md.Keb Penyimpanan dan Pengurus Barang Pembantu Loket:Lina Zuliana
JKN:Budi F, A.Md.Kep (Barang Medis & Non Medis) : Atik SL, A.Md.Kep PIC:Sri yatiningsih

Penanggung Jawab UKM Esensial & Penanggung Jawab UKP Penanggung Jawab Jaringan Pely. Puskesmas &
Penanggung Jawab UKM Pengembangan
KeperawatanKesehatan Masyaraka Kefarmasian & Laboratorium Jejaring Fasilitas Pely. Kesehatan
Sri Rohana, A.Md.Keb
Nurul Aini, A.Md.Keb dr. Heri Supriadi Retik Setiar, A.Md.Keb

Pely. Promosi Kesehatan Pely. Non Rawat Inap Puskesmas Pembantu


Mujiati, A.Md.Keb Perkesmas Pemeriksaan Umum
Murtiati, A.Md.Kep Kendalrejo: Budi F, A.Md.Kep
Pely. Kesehatan Lingkungan dr. Heri Supriadi Kedungasri: Ani F, A.Md.Kep
Siswanto, SKM Upaya Kesehatan Jiwa Pely. Kesehatan Gigi dan Mulut
Rina Yunita DS, A.Md.Keb Ponkesdes Kalipait
Pely. KIA drg. Eka Fani Hidayati Faringga, A.Md.Kep
Nurul Aini, A.Md.Keb Pely. Gigi Masyarakat Pely. Ruang KIA
drg. Eka Fani Hidayati Poskestren
Kesehatan Anak Usia Sekolah & Remaja Sri Rohana, A.Md.Keb Heniatur Rosidah, A.Md.KG
Heniatur Rosidah, A.Md.KG Upaya Kesehatan Tradisional Pely. Ruang Gawat Darurat
Mujiati, A.Md.Keb Puskesmas Keliling
Pely. KB Purwohadi, S.Kep Yudi Witanto
Nurngaini, A.Md.Keb Upaya Kesehatan Indra Pely. Ruang Gizi
Rina Yunita DS, A.Md.Keb BPM
Pely. Gizi Desita Mei Ikalia, S.Tr.Gz
Upaya Kesehatan UKK, Kesorga, Mattra Nurul Aini, A.Md.Keb
Desita Mei Ikalia, S.Tr.Gz Pely. Ruang Persalinan
Triyudi Hartawati, A.Md.Keb DPM
Pely. Pencegahan & Pengendalian Penyakit Nurul Aini, A.Md.Keb dr. Heri Supriadi
Purwohadi, S.Kep Usila Pely. Ruang Gawat Darurat
Diare: Ani F, A.Md.Kep Rina Yunita DS, A.Md.Keb Purwohadi, S.Kep
Hepatitis:Elok W, A.Md.Keb C. Pely. Kefarmasian
Ispa:Titin W, A.Md.Kep M. Hanafi, A.Md.Farm
Kusta:Purwohadi, S.Kep D. Pely. Ruang Laboratorium
TBC:M. Aliman, A.Md.Kep Marsaid
HIV/AIDS:Nita R, A.Md.Keb 16
DBD:Murtiati, A.Md.Kep
Malaria:M. Aliman, A.Md.Kep
Rabies:Purwohadi, S.Kep
2.4 Uraian Tugas dan Jabatan Peserta di UPTD Puskesmas
Kedungwungu
2.4.1 Tugas Pokok
1. Melaksanakan dan memberikan upaya pengobatan dasar
dengan penuh tanggunjawab sesuai keahlian dan
kewenangannya serta sesuai standar profesi dan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan dasar di
Puskesmas.
3. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan
sesuai SOP, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar
Pelayanan Publik (SPP) tatakerja dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh kepala Puskesmas.
4. Melakukan pencatatan pada rekam medic dengan baik,
lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan termasuk
memberi kode diagnosa penyakit menurut ICD X.
5. Melakukan pencatatandan menyusun pelaporan di rawat
jalan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban
kepada Kepala Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.

2.4.2 Tugas Integrasi


1. Koordinator Program TB :
a. Pemeriksaan Kontak Serumah penderita TB
b. Pelacakan suspek TB MDR
c. Pengiriman preparat sediaan TB dari puskesmas satelit
ke PRM
d. Pengiriman dahak dari Puskesmas ke Lab Rujukan TB
MDR
e. Pelacakan penderita Mangkir

17
f. Merujuk sediaan dahak fiksasi suspek TB yang
disediakan oleh petugas laborat Puskesmas ke
Puskesmas Rujukan TCM
g. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien TB
Puskesmas
h. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan
dan obat-obatan program TB di Puskesmas
i. Konsultasi Program TB ke Dinkes Kabupaten
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan
evaluasi, pengambilan keputusan dan penentuan
kebijakan oleh pimpinan.
2. Koordinator Program Malaria
a. Sosialisasi Pada Kader tentang deteksi dini Malaria
b. Perjalanan pengambilan sample bagi Petugas Juru
Malaria Desa
c. Melakukan Pembersihan Lumut Lagon 1 kali sebulan
perlagon
d. Konsultasi program malaria ke Dinkes Kabupaten
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program
Malaria Puskesmas dan melaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan
dan obat-obatan program Malaria di Puskesmas;
g. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit
Malaria
h. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas
sektor dalam kegiatan pemberantasan penyakit malaria
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan
evaluasi, pengambilan keputusan dan penentuan
kebijakan oleh pimpinan.

2.4.3 Tugas Tambahan

18
 Koordinator PPGD
2.5 Nilai-Nilai Dasar ASN
Sebagai ASN mempunyai beberapa nilai dasar yang harus
diaktualisasikan pada setiap kegiatan- kegiatan yang dirancang sebagai
upaya untuk menyelesaian masalah yang terjadi di tempat kerja (Isu Yang
diangkat). Adapun nilai – nilai dasar tersebut adalah sebagaimana di
gambarkan dalam tabel dibawah ini:

Nilai Dasar ASN Keterangan

Akuntabilitas Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral,


mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten, partisipatif.

Nasionalisme Ketuhanan: Religius, toleran, etos kerja,


transparan, amanah

Kemanusiaan: Humanis, tenggang rasa,


persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif.

Persatuan: Cinta tanah air, rela berkorban,


menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, gotong royong.

Kerakyatan: Musyawarah mufakat,


kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana.

Keadilan: Bersikap adil, tidak serakah, tolong


menolong, kerja keras, sederhana

Etika Publik Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,


cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada
peraturan, taat perintah, menjaga rahasia,

Komitmen Mutu Efektivitas, efisiensi, inovasi, berorientasi mutu.

Anti Korupsi Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,

19
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.

Pelayanan Publik Service excellent, 9 Prinsip Pelayanan Publik.


Partisipaif, Transparan, Responsif, Tidak
Diskriminatif, Mudah dan murah, Efektif dan
Efisien, Aksesibel, akuntabel, berkeadilan.

Whole Of Koordinasi, kolaborasi, integritas, komunikasi


Government

BAB III

20
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecahan Isu


3.1.1 Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman yang saya dapat di UTD Puskesmas
Kedungwungu Kabupaten Banyuwangi, terdapat beberapa masalah
yang terjadi diantaranya :
1. Rendahnya Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
deteksi dini penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
2. Kurangnya persediaan masker N95 untuk petugas TBC di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3. Belum adanya ruang pojok dahak di UPTD Puskesmas
Kedungwungu
4. Kurangnya sarana dan prasarana di ruang tindakan UPTD
Puskesmas Kedungwungu
5. Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang cara penggunaan
masker yang benar di UPTD Puskesmas Kedungwungu.
Dari beberapa isu tersebut, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang
dapat dicari solusi berdasarkan tupoksi. Selanjutnya penulis
menganalisis isu tersebut menggunakan metode AKPL : A (Aktual), K
(Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan).

Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL.

21
Kriteria
Total
No Isu Masalah Penilaian
Skor
A K P L
1 Rendahnya pengetahuan dan 5 4 5 5 19
kesadaran masyarakat tentang
deteksi dini penyakit TBC di
UPTD Puskesmas Kedungwungu
2 Kurangnya persediaan masker 4 3 3 3 13
N95 untuk petugas TBC di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3 Belum adanya ruang pojok dahak 4 3 4 4 15
di UPTD Puskesmas
Kedungwungu
4 Kurangnya sarana dan prasarana 4 2 4 4 14
di ruang tindakan UPTD
Puskesmas Kedungwungu
5 Kurangnya pengetahuan 4 4 5 4 17
pengunjung tentang cara
penggunaan masker yang benar
di UPTD Puskesmas
Kedungwungu

Adapun kriteria penilaian AKPL adalah sebagai berikut :


A : Aktual
1 = Pernah benar-benar terjadi
2 = Benar-benar sering terjadi
3 = Benar-benar terjadi dan bukan merupakan pembicaraan
4 = Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan
pembicaraan
5 = Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

22
K : Kekhalayakan
1 = Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 = Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 = Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
P : Problematik
1 = Masalah sederhana
2 = Masalah kurang kompleks
3 = Masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan
solusi
4 = Masalah kompleks
5 = Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya
L : Kelayakan
1 = Masuk akal
2 = Realistis
3 = Cukup masuk akal dan realistis
4 = Masuk akal dan realistis
5 = Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat


dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi
dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth)
untuk menentukan prioritas masalah.

23
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
Kriteria Penilaian
Urgency Seriousnes Growt Total
No Isu Masalah
(U) s h Skor
(S) (G)
1 Rendahnya pengetahuan 5 5 4 14
dan kesadaran masyarakat
tentang deteksi dini
penyakit TBC di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
2 Belum adanya ruang pojok 4 3 3 10
dahak di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3 Kurangnya pengetahuan 5 4 4 13
pengunjung tentang cara
penggunaan masker yang
benar di UPTD Puskesmas
Kedungwungu

Adapun kriteria penetapan indikator USG, sebagai berikut :


Urgency :
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
Seriousness :
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius

24
Growth :
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Berdasarkan daftar isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan
teknik USG, maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu :
“Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang deteksi dini
penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu”

3.1.2 Penetapan Isu


Berdasarkan seleksi yang telah diuji menggunakan metode
AKPL dan USG, maka diperoleh isu yang harus ditangani terlebih
dahulu yaitu “Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang deteksi dini penyakit TBC di UPTD Puskesmas
Kedungwungu”.
Isu yang diangkat tersebut terkait dengan data jumlah kasus
penyakit TBC yang terdata oleh programmer TBC UPTD Puskesmas
Kedungwungu sesuai Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Data Jumlah Penderita TBC Tahun 2019 – 2021 di UPTD
Puskesmas Kedungwungu.
Tahun Suspek % Poistif %
2019 220 84,62 36 57,14
2020 112 39,02 25 39,68
Jan – Feb 2021 6 2,09 4 6,34
Sumber : Programer TBC UPTD Puskesmas Kedungwungu
Dari data di atas tampak bahwa terjadi penurunan jumlah
penyakit TBC baik kasus suspek atau yang dicurigai maupun kasus
yang sudah dikonfirmasi positif dari tahun ke tahun. Isu tersebut bila
dibiarkan maka akan menambah jumlah angka kesakitan (morbiditas)
yang tidak terdeteksi dan tentunya akan mempengaruhi kualitas

25
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
deteksi dini penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
sehingga diharapkan penularan penyakit TBC dapat dicegah dan
diminimalisir.
Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak, jika
hal tersebut tidak ditangani maka akan berdampak, sebagai berikut:
1. Meningkatnya penularan penyakit TBC yang tidak terdeteksi di
UPTD Puskesmas Kedungwungu
2. Resiko meningkatnya penderita penyakit TBC Resisten Obat
(multi drug resistant-MDR)
3. Meningkatnya jumlah angka kesakitan (morbilitas) dan angka
kematian (mortalitas)
4. Kualitas pelayanan akan menurun dan capaian kinerja Puskesmas
tidak mencapai target.
5. Target Eliminasi TBC Tahun 2030 tidak akan tercapai.

3.1.3 Gagasan Pemecahan Isu


Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka gagasan
pemecahan isu yang diusulkan adalah : “Peningkatan Pengetahuan
Dan Kesadaran Masyarakat Tentang Deteksi Dini Penyakit TBC
Melalui Media Banner Dan Leaflet UPTD Puskesmas
Kedungwungu Kabupaten Banyuwangi”.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan
beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
dasar di tempat kerja. Rangkaian kegiatan aktualisasi adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor (Kepala UPTD Puskesmas
Kedungwungu) mengenai rancangan aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dengan coach mengenai rancangan
aktualisasi

26
3. Menyiapkan data pendukung rancangan aktualisasi dan
koordinasi dengan rekan kerja (tim promosi kesehatan)
4. Mendesign/menyusun materi, banner dan leaflet dengan tim
promosi kesehatan
5. Mencetak banner dan leaflet tentang penyakit TBC
6. Melakukan sosialisasi dengan banner dan leaflet kepada
masyarakat atau pengunjung
7. Memasang banner penyakit TBC di ruang tunggu pasien
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Menyusun laporan kegiatan

3.2 Diagram Alur Pemecahan Isu

27
Melakukan konsultasi dengan mentor
START

Melakukan konsultasi dengan couch

Menyiapkan data pendukung rancangan aktualisasi dan


koordinasi dengan rekan kerja (tim promosi kesehatan)

Mendesign/menyusun materi, banner dan leaflet dengan


tim promosi kesehatan

Mencetak banner dan leaflet tentang penyakit TBC

Melakukan sosialisasi dengan banner dan leaflet kepada


masyarakat atau pengunjung

Memasang banner penyakit TBC di ruang tunggu pasien

Monitoring dan Evaluasi

Menyusun laporan kegiatan

3.3 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Unit Kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu
Jabatan Perawat Terampil
Pekerjaan/Uraian Melaksanakan kegiatan pencegahan dan
Tugas pengendalian penyakit menular TBC
Identifikasi Isu 1. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini penyakit

28
TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
2. Belum adanya ruang pojok dahak di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3. Kurangnya pengetahuan pengunjung
tentang cara penggunaan masker yang
benar di UPTD Puskesmas Kedungwungu
Isu yang Diangkat Rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini penyakit
TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
Gagasan Memasang banner penyakit TBC, serta
Pemecahan Isu mensosialisasikan tentang penyakit TBC
kepada masyarakat atau pengunjung di
Puskesmas Bajulmati

29
Tabel. 3.4 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Output/ hasil Nilai nilai terhadap visi Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan
kegiatan dasar asn misi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan 1. Menghubungi mentor  Tersetujuinya Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, konsisten,


konsultasi 2. Menjelaskan maksud konsep (Kepemimpin kan dan handal dalam
dengan dan tujuan dengan rancangan an, masyarakat melakukan
mentor menunjukkan aktualisasi oleh Transparansi, dalam kerjasama
(Kepala rancangan aktualisasi mentor/kepala Tanggung pembanguna
UPTD 3. Meminta saran dan Puskesmas. Jawab) n kesehatan
Puskesmas masukan terkait  Adanya masukan Nasionalisme
Kedungwung rancangan aktualisasi dan saran dari (Persatuan,
u) 4. Meminta izin kepada atasan Kerakyatan)
mentor untuk  Tersetujuinya Etika Publik
menggunakan ruang penggunaan (Hormat,
pertemuan dan ruang ruang pertemuan Sopan, Taat
tunggu rawat jalan dan ruang tunggu pada perintah,
untuk melakukan rawat jalan. Jujur,

30
pembinaan dan  Notulen Kegiatan Komunikatif)
penyuluhan  Dokumentasi Komitmen
kegiatan Mutu
(Inovasi,
Efektifitas)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin )
Whole of
Government
(koordinasi)
2 Melakukan 1. Menghubungi  Tersetujuinya Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten
konsultasi coach konsep (Kepemimpinan kan dan Handal dalam
dengan 2. Memaparkan rancangan , Transparansi, masyarakat melakukan
coach permasalahan dan aktualisasi oleh Tanggung dalam kerjasama
gagasan coach Jawab) pembanguna
pemecahan isu.  Terdapat Nasionalisme n kesehatan
3. Meminta saran dan masukan dan (Persatuan,
masukan terkait saran dalam Kerakyatan
rancangan melaksanakan

31
aktualisasi rancangan Etika Publik
aktualisasi (Hormat,
 Notulen Kegiatan Sopan, Taat
 Dokumentasi pada perintah,
kegiatan Jujur)
Komitmen
Mutu
(Inovasi,
Efektifitas)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin)
Whole of
Government
(koordinasi)
3 Menyiapkan 1. Menentukan waktu 1.Tersusunnya data Akuntabilitas Mengoptimal Ramah dan
data dan tempat untuk penunjang (Tanggung kan Konsisten dalam
pendukung melakukan aktualisasi Jawab, masyarakat melaksanakan tugas
rancangan koordinasi dengan 2.Dokumentasi Transparansi, dalam
aktualisasi tim promosi Kejelasan pembanguna

32
dan kesehatan kegiatan target) n kesehatan
koordinasi 2. Mencatat hasil Nasionalisme
dengan diskusi dengan (Persatuan,
rekan kerja petugas dan Kerakyatan
(tim promosi meminta masukan Etika Publik
kesehatan) dan saran untuk (Hormat,
keberlangsungan Sopan,
program Konunikatif,
Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Inovasi,
Efisien, Efektif)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin)

Whole of
Government
(koordinasi &

33
kolaborasi)
4 Mendesign/ 1. Menyusun dan 1.Desain banner Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten,
menyusun merancang banner dan leaflet (Kejelasan, kan dan handal dalam
materi, dan leaflet 2.Dokumentasi Tanggung masyarakat melakukan
banner dan 2. Menentukan tempat kegiatan Jawab) dalam kerjasama
leaflet pencetakan banner Nasionalisme pembanguna
dengan tim (Persatuan, n kesehatan
promosi Kerakyatan)
kesehatan Etika Publik
(Hormat,
Sopan,
Komunikatif,
Kerjasama)

Komitmen
Mutu
(Efesien, efektif,

34
dan Inovasi)

Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin, dan
kerja keras)
Whole of
Government
(koordinasi)
5 Mencetak Memberikan desain banner dan leaflet Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten ,
banner dan banner dan leaflet penyakit TBC (Transparansi, kan dan Handal dalam
leaflet penyakit TBC ke Kejelasan, masyarakat melakukan
tentang bagian percetakan Tanggung dalam kerjasama
penyakit TBC Jawab) pembanguna
Nasionalisme n kesehatan
(Persatuan,
Kerakyatan)
Etika Publik
(Hormat,

35
Sopan,
Komunikatif,
Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Efesien, efektif,
dan Inovasi)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
keras dan
berani)
Whole of
Government
(Koordinasi dan
Kolaborasi)
6 Melakukan 1. Menyiapkan banner - Tersampaikannya Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten ,
sosialisasi dan leaflet penyakit materi dengan (Tanggung kan dan Handal dalam
dengan TBC baik dan Jawab, masyarakat melakukan
banner dan 2. Mengunjungi ruang diharapkan dalam

36
leaflet tunggu pasien masyarakat Konsistensi) pembanguna kerjasama
kepada 3. Sosialisasi kepada mengerti dan Nasionalisme n kesehatan
masyarakat masyarakat tentang sadar tentang (Kemanusiaan,
deteksi dini penyakit pentingnya deteksi Persatuan)
TBC dini penyakit TBC, Etika Publik
serta ada (Hormat,
feedback positif Sopan,
- Dokumentasi Komunikatif,
kegiatan Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Efesien,
Efektif, Inovasi,
dan Orientasi
mutu)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
keras dan

37
berani)
Whole of
Government
(Kolaborasi)
7 Memasang 1. Menyiapkan banner Dokumentasi Akuntabilitas Mengoptimal Konsisten , dan
banner yang akan di kegiatan (Konsisten, kan Handal dalam
penyakit TBC tempelkan tanggung masyarakat melakukan
di ruang 2. Menentukan tempat jawab) dalam kerjasama
tunggu untuk menempel pembanguna
pasien banner Komitmen n kesehatan
Mutu (efektif)

8 Monitoring 1. Melakukan -Laporan hasil Akuntabilitas Mengoptimal Konsisten dan


dan Evaluasi monitoring kegiatan aktualisasi (Transparansi, kan handal dalam
2. Evaluasi kegiatan -Dokumentasi Kejelasan, masyarakat melaksanakan tugas
Kegiatan Keadilan, dalam
Tanggung pembanguna
Jawab) n kesehatan

38
Nasionalisme
(Keadilan)
Etika Publik
(kerjasama
Profesionalisme
)
Komitmen
Mutu
(Efesien,
Efektif)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
keras dan
berani)
Whole of
Government
(Kolaborasi)
9 Menyusun 1. Membuat laporan - Dokumentasi Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten
laporan hasil (Transparansi, kan dan handal dalam

39
aktualisasi aktualisasi. kegitan Kejelasan, masyarakat melaksanakan tugas
2. Melaporkan hasil - Laporan hasil Keadilan, dalam
aktualisasi kepada aktualisasi Tanggung pembanguna
mentor Jawab) n kesehatan
3. Mencetak laporan Nasionalisme
aktualisasi (Persatuan,
Kerakyatan,
Keadilan)
Etika Publik
(Hormat,
Sopan,
Komunikatif,Pro
fesionalisme)
Komitmen
Mutu
(Efesien,
Efektif)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja

40
keras dan
berani)

41
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Feb Maret April
N
Kegiatan
o 4 1 2 3 4 1 2
1 Melakukan konsultasi dengan
mentor (Kepala UPTD Puskesmas
Kedungwungu) terkait dengan isu
yang akan diangkat sebagai
rencana aktualisasi yang akan
dilakukan
2 Melakukan konsultasi dengan
coach terkait dengan isu yang
akan diangkat sebagai rencana
aktualisasi yang akan dilakukan
3 Menyiapkan data pendukung
rancangan aktualisasi dan
koordinasi dengan rekan kerja (tim
promosi kesehatan)
4 Mendesign/menyusun materi,
banner dan leaflet dengan tim
promosi kesehatan
5 Mencetak banner dan leaflet
tentang penyakit TBC
6 Melakukan sosialisasi dengan
banner dan leaflet kepada
masyarakat atau pengunjung
7 Memasang banner penyakit TBC
di ruang tunggu pasien

8 Monitoring dan Evaluasi kegiatan


9 Menyusun laporan kegiatan

41
DAFTAR PUSTAKA

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
Kemenkes. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Edited by
T. Novita D. and V. Siagian. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Available.
Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Peraturan Kepala LAN Nomor 24
Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga
Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara .2018. Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

42

Anda mungkin juga menyukai