PENDAHULUAN
1
atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang
kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV. Mengingat
mudahnya TBC menular dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya,
maka mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Pemerintah sudah
menyediakan fasilitas pengobatan bagi penderita TBC dengan
penerapan strategi DOTS, melalui Puskesmas dan Rumah Sakit.
Pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini TBC sangat diperlukan
untuk memberantas penyakit TBC. Pengetahuan baik dapat
menyadarkan masyarakat tentang deteksi dini TBC. Deteksi dini
merupakan suatu mekanisme yang berupa pemberian informasi secara
tepat waktu dan efektif, agar masyarakat/ individu di daerah rawan
mampu mengambil tindakan menghindari atau mengurangi resiko dan
mampu bersiap-siap untuk merespon secara efektif (Kemenkes RI,
2014).
Tuberkulosis atau sering disebut TBC merupakan masalah
kesehatan masyarakat di dunia ini. WHO menempatkan Tuberkulosis
menjadi penyakit yang berada di peringkat 1 sebagai penyakit menular
paling mematikan dan di tingkat internasional, Indonesia menempati
peringkat 3 dengan jumlah penderita TBC terbanyak setelah India dan
Cina. (https://www.alodokter.com/tuberkulosis).
Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (World Health
Organization/WHO) pada tahun 2017, kasus TBC di Indonesia mencapai
842 ribu. Sebanyak 442 ribu pengidap TBC melapor dan sekitar 400 ribu
lainnya tidak melapor atau tidak terdiagnosa. Penderita TBC tersebut
terdiri atas 492 ribu laki-laki, 349 ribu perempuan, dan 49 ribu anak-anak.
Jumlah kasus TBC Indonesia berada di urutan ketiga terbesar dunia
setelah India yang mencapai 2,4 juta kasus dan Tiongkok 889 ribu
kasus. Kejadian TBC di Indonesia pada 2017 sebesar 319 kejadian per
100 ribu populasi. Dan sebanyak 116 ribu jiwa meninggal akibat penyakit
TBC di Indonesia, termasuk 9.400 jiwa pengidap HIV yang terjangkit
TBC. Tidak kurang, 10 juta jiwa meninggal akibat TBC di seluruh dunia.
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/09/)
2
Secara nasional, pada tahun 2018 Provinsi Jawa Timur berada di
peringkat ke -2 dengan 57.442 kasus setelah Jawa Barat. Sedangkan di
Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi menempati urutan ke-7 dengan
2.216 kasus. (https://jatim.bps.go.id/)
Sedangkan jumlah penderita TBC di UPTD Puskesmas
Kedungwungu tahun 2020 sebesar 39.68% dan penemuan suspek
penderita TBC sebanyak 39,37%. Sedangkan pada bulan jauari-februari
tahun 2021 penemuan penderita TBC sebanyak 2,09% dan penemuan
suspek penderita TBC sebanyak 6,34%. Hal ini sangat jauh dari capaian
target.
Dari data diatas, penemuan penderita TBC sangatlah rendah. Hal
ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini penyakit TBC. Dampak yang muncul
apabila masyarakat kurang mengetahui tentang deteksi dini TBC adalah
akan bertambahnya penderita TBC yang tidak terdeteksi dan akan
meningkatkan angka kematian. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini TBC dapat ditekan dengan
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, maka
diperlukannya peran dari tenaga kesehatan untuk melakukan sosialisasi
tentang deteksi dini penyakit TBC. Sehingga masyarakat cepat bertindak
apabila ada deteksi dini yang mengarah ke TBC. Masyarakat dapat
langsung berobat ke Puskesmas agar cepat mendapat pengobatan,
supaya TB Paru tidak semakin tersebar luas.
Berdasarkan adanya permasalahan diatas, penulis akan
menganalisis dan merancang kegiatan aktualisasi peningkatan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang deteksi dini penyakit
TBC melalui media banner dan leaflet di UPTD Puskesmas
Kedungwungu yang bisa memberikan perubahan positif terhadap
permasalahan tersebut.
3
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang deteksi dini penyakit TBC di UPTD Puskesmas
Kedungwungu.
b. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu.
c. Tercapainya target UPTD Puskesmas Kedungwungu
bebas TBC tahu n 2030.
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
dan Anti korupsi) untuk diterapkan di instansi tempat bekerja
sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang lebih optimal.
2. Tujuan Khusus
Menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
dan Anti korupsi) untuk diterapkan di instansi tempat bekerja
sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang lebih optimal.
4
c. Terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas
Kedungwungu.
2. Manfaat Eksternal
Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan dan harapannya dalam bidang pelayanan
kesehatan.
5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
6
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungwungu
645.15 KM2, dimana UPTD Puskesmas Kedungwungu
merupakan wilayah dataran rendah. Akses jalan semua desa
bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4.
7
Sebelah Utara : Desa Kedunggebang
Sebelah Timur : Selat Bali
Sebelah Selatan : Samudra Hindia
Sebelah Barat : DesaTegaldlimo
1 Kedungwungu 3 6 56
2 Kedungasri 3 4 39
3 Kalipait 2 4 38
4 Kendalrejo 3 6 32
JUMLAH 11 20 165
8
Jumlah Balita (1 - 4 th) : 1501 Orang
Jumlah Anak Pra Sekolah (5-6 th) : 791 Orang
Jumlah remaja : 3.624 Orang
Jumlah Wanita Usia Subur : 4.129 Orang
Jumlah Pasangan Usia Subur : 4.506 Orang
Jumlah ibu meneteki : 188 Orang
Jumlah usia lanjut > 60 th : 3.937 Orang
NO KELURAHAN 0 0– 1– 5– 10 15 45 - 60 - >7
. th 1 4 6 -14 -18 59 69 0 th
9
th th th th th th th
u 3 6 4 2 9
8 4 0
6 4 8
2 4 3 0 7
0 5 4 2 0 4 9 1
No KELURAHAN 0 0– 1– 5– 10 - 15 45 - 60 - >7
. th 1 4 6 14 -18 59 69 0
th th th th th th th th
10
1 Kedungwung 57 11 23 12 325 25 828 392 19
u 5 8 5 0 7
8 5 4
7 6 6
8 4 8 6 5
6 5 7 9 2 7 3 9 2
11
Polindes : 0 buah
Posyandu Balita : 39 buah
Poskesdes : 1 buah
Poskestren : 1 buah
Posyandu Lansia : 4 buah
Praktek Dokter Swasta : 1 buah
Praktek Bidan Swasta : 10 buah
Praktek Perawat : 8 buah
Praktek Perawat Gigi : 0 orang
Klinik Swasta : 0 buah
1. Data Ketenagaan
UPTD Puskesmas Kedungwungu merupakan salah
satu Puskesmas Rawat Jalan Tingkat Pertama, dimana
ketenagaan di UPTD Puskesmas Kedungwungu terdiri dari :
Jml
Status Kepegawaian SDM
N
JENIS SDM TOTAL Minimal
O
PN ( Target
P3K THL PTT TLK
S )
1 Dokter Umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 6 1 1 1 8
4 Bidan 11 6 16
5 Pembantu Bidan 0
6 Perawat Gigi 2 2
7 Sanitarian 0
8 Surveilans
1 1
Epidemiologi
9 Gizi 1 1
10 Staf TU 1 1 2
12
11 Petugas KB 0
12 Petugas Loket 2 2
13 Petugas Laborat 1 1
14 Petugas Apotik 2 2
15 Cleaning Service 0
Petugas
1 1
18 Keamanan
19 Supir 1 1
TOTAL 28 1 3 1 8 41
13
Gambar 2.2 Denah Ruangan UPTD Puskesmas Kedungwungu
N SM MA/
KELURAHAN SD/SDI MI MTS SMK
O P SMA
KEDUNGWUNG
1 4 3 - - - 1
U
2 KENDALREJO 3 2 - - 2 -
3 KALIPAIT 5 1 1 - - -
4 KEDUNGASRI 4 1 - 1 - -
TOTAL 16 7 1 1 2 1
14
2.1.6 Data Peran Serta Masyarakat
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan
potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di
masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu
memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
POSYANDU, Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja), TOGA
(Taman Obat Keluarga), dll. Tumbuh dan berkembangnya UKBM
merupakan indikator peran serta masyarakat.
Tingkat perkembangan UKBM dapat menunjukkan
kualitas strata tertentu. Pada umumnya tingkat perkembangan
dimulai dari yang paling rendah sampai pada UKBM yang paling
tinggi strata perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama
dan Mandiri.
15
3 Pos UKK 1 pos Kedungasri
4 Pos Kesehata 1 PONPES Al
Pesantren Fald
( Poskestren )
5 Saka Bakti Husada 0 -
( SBH )
6 Kelas Ibu Hamil 4 kelas Puskesmas
Kedungwungu
7 Program Pemicuan 4 desa Kedungasri,
( CLTS ) / STBM Kedungwungu
, Kalipait,
Kendalrejo
2.2 Visi, Misi, Tata Nilai, Motto, dan Tujuan UPTD Puskesmas
Kedungwungu
2.2.1 Visi UPTD Puskesmas Kedungwungu
Terwujudnya Masyarakat Kedungwungu Yang Semakin
Sejahtera, Mandiri dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia.
16
Bersih : Pelayanan yang diberikan harus bersih petugas,
alat dan ruangan.
Ramah : Dalam memberikan pelayanan petugas
melakukan 5 S (SENYUM, SALAM, SAPA,
SOPAN, SANTUN)
Konsisten : Dalam pelayanan petugas harus konsisten
terhadap waktu dan berpedoman pada SOP.
Handal : Pelayanan yang diberikan dapat di pertanggung
jawabkan.
2
2.2.4 Motto UPTD Puskesmas Kedungwungu
Motto UPTD Puskesmas Kedungwungu adalah MELATI
“Melayani Dengan Sepenuh Hati”
17
2.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kedungwungu
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD PUSKESMAS KEDUNGWUNGU
KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN
KEPALA PUSKESMAS
HERU PRASSETYO, SKM
Bendahara/Keuangan
Pengeluaran:Purwohadi, S.Kep Kepegawaian & Rumah Tangga Sistem Informasi Puskesmas
Koordinator Tim Manajemen Mutu Gaji:Purwohadi, S.Kep Kepegawaian:Hariyanto
Puskesmas Simpus:Hariyanto
BOK:Atik Sri L, A.Md.Kep Rumah Tanggai:Sri Yatiningsih
SP2TP:Atik Sri L, A.Md.Kep
DOP:Purwohadi, S.Kep Pemeriksa Barang/Jasa : Sri Rohana, a.Md.Kep
Penerimaan:Triyudi H, A.Md.Keb Penyimpanan dan Pengurus Barang Pembantu Loket:Lina Zuliana
JKN:Budi F, A.Md.Kep (Barang Medis & Non Medis) : Atik SL, A.Md.Kep PIC:Sri yatiningsih
Penanggung Jawab UKM Esensial & Penanggung Jawab UKP Penanggung Jawab Jaringan Pely. Puskesmas &
Penanggung Jawab UKM Pengembangan
KeperawatanKesehatan Masyaraka Kefarmasian & Laboratorium Jejaring Fasilitas Pely. Kesehatan
Sri Rohana, A.Md.Keb
Nurul Aini, A.Md.Keb dr. Heri Supriadi Retik Setiar, A.Md.Keb
17
f. Merujuk sediaan dahak fiksasi suspek TB yang
disediakan oleh petugas laborat Puskesmas ke
Puskesmas Rujukan TCM
g. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien TB
Puskesmas
h. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan
dan obat-obatan program TB di Puskesmas
i. Konsultasi Program TB ke Dinkes Kabupaten
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan
evaluasi, pengambilan keputusan dan penentuan
kebijakan oleh pimpinan.
2. Koordinator Program Malaria
a. Sosialisasi Pada Kader tentang deteksi dini Malaria
b. Perjalanan pengambilan sample bagi Petugas Juru
Malaria Desa
c. Melakukan Pembersihan Lumut Lagon 1 kali sebulan
perlagon
d. Konsultasi program malaria ke Dinkes Kabupaten
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program
Malaria Puskesmas dan melaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan
dan obat-obatan program Malaria di Puskesmas;
g. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit
Malaria
h. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas
sektor dalam kegiatan pemberantasan penyakit malaria
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan
evaluasi, pengambilan keputusan dan penentuan
kebijakan oleh pimpinan.
18
Koordinator PPGD
2.5 Nilai-Nilai Dasar ASN
Sebagai ASN mempunyai beberapa nilai dasar yang harus
diaktualisasikan pada setiap kegiatan- kegiatan yang dirancang sebagai
upaya untuk menyelesaian masalah yang terjadi di tempat kerja (Isu Yang
diangkat). Adapun nilai – nilai dasar tersebut adalah sebagaimana di
gambarkan dalam tabel dibawah ini:
19
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.
BAB III
20
RANCANGAN AKTUALISASI
21
Kriteria
Total
No Isu Masalah Penilaian
Skor
A K P L
1 Rendahnya pengetahuan dan 5 4 5 5 19
kesadaran masyarakat tentang
deteksi dini penyakit TBC di
UPTD Puskesmas Kedungwungu
2 Kurangnya persediaan masker 4 3 3 3 13
N95 untuk petugas TBC di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3 Belum adanya ruang pojok dahak 4 3 4 4 15
di UPTD Puskesmas
Kedungwungu
4 Kurangnya sarana dan prasarana 4 2 4 4 14
di ruang tindakan UPTD
Puskesmas Kedungwungu
5 Kurangnya pengetahuan 4 4 5 4 17
pengunjung tentang cara
penggunaan masker yang benar
di UPTD Puskesmas
Kedungwungu
22
K : Kekhalayakan
1 = Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 = Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 = Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 = Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
P : Problematik
1 = Masalah sederhana
2 = Masalah kurang kompleks
3 = Masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan
solusi
4 = Masalah kompleks
5 = Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya
L : Kelayakan
1 = Masuk akal
2 = Realistis
3 = Cukup masuk akal dan realistis
4 = Masuk akal dan realistis
5 = Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
23
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
Kriteria Penilaian
Urgency Seriousnes Growt Total
No Isu Masalah
(U) s h Skor
(S) (G)
1 Rendahnya pengetahuan 5 5 4 14
dan kesadaran masyarakat
tentang deteksi dini
penyakit TBC di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
2 Belum adanya ruang pojok 4 3 3 10
dahak di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3 Kurangnya pengetahuan 5 4 4 13
pengunjung tentang cara
penggunaan masker yang
benar di UPTD Puskesmas
Kedungwungu
24
Growth :
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang
Berdasarkan daftar isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan
teknik USG, maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu :
“Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang deteksi dini
penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu”
25
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
deteksi dini penyakit TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
sehingga diharapkan penularan penyakit TBC dapat dicegah dan
diminimalisir.
Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak, jika
hal tersebut tidak ditangani maka akan berdampak, sebagai berikut:
1. Meningkatnya penularan penyakit TBC yang tidak terdeteksi di
UPTD Puskesmas Kedungwungu
2. Resiko meningkatnya penderita penyakit TBC Resisten Obat
(multi drug resistant-MDR)
3. Meningkatnya jumlah angka kesakitan (morbilitas) dan angka
kematian (mortalitas)
4. Kualitas pelayanan akan menurun dan capaian kinerja Puskesmas
tidak mencapai target.
5. Target Eliminasi TBC Tahun 2030 tidak akan tercapai.
26
3. Menyiapkan data pendukung rancangan aktualisasi dan
koordinasi dengan rekan kerja (tim promosi kesehatan)
4. Mendesign/menyusun materi, banner dan leaflet dengan tim
promosi kesehatan
5. Mencetak banner dan leaflet tentang penyakit TBC
6. Melakukan sosialisasi dengan banner dan leaflet kepada
masyarakat atau pengunjung
7. Memasang banner penyakit TBC di ruang tunggu pasien
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Menyusun laporan kegiatan
27
Melakukan konsultasi dengan mentor
START
28
TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
2. Belum adanya ruang pojok dahak di UPTD
Puskesmas Kedungwungu
3. Kurangnya pengetahuan pengunjung
tentang cara penggunaan masker yang
benar di UPTD Puskesmas Kedungwungu
Isu yang Diangkat Rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang deteksi dini penyakit
TBC di UPTD Puskesmas Kedungwungu
Gagasan Memasang banner penyakit TBC, serta
Pemecahan Isu mensosialisasikan tentang penyakit TBC
kepada masyarakat atau pengunjung di
Puskesmas Bajulmati
29
Tabel. 3.4 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Output/ hasil Nilai nilai terhadap visi Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan
kegiatan dasar asn misi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
30
pembinaan dan Notulen Kegiatan Komunikatif)
penyuluhan Dokumentasi Komitmen
kegiatan Mutu
(Inovasi,
Efektifitas)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin )
Whole of
Government
(koordinasi)
2 Melakukan 1. Menghubungi Tersetujuinya Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten
konsultasi coach konsep (Kepemimpinan kan dan Handal dalam
dengan 2. Memaparkan rancangan , Transparansi, masyarakat melakukan
coach permasalahan dan aktualisasi oleh Tanggung dalam kerjasama
gagasan coach Jawab) pembanguna
pemecahan isu. Terdapat Nasionalisme n kesehatan
3. Meminta saran dan masukan dan (Persatuan,
masukan terkait saran dalam Kerakyatan
rancangan melaksanakan
31
aktualisasi rancangan Etika Publik
aktualisasi (Hormat,
Notulen Kegiatan Sopan, Taat
Dokumentasi pada perintah,
kegiatan Jujur)
Komitmen
Mutu
(Inovasi,
Efektifitas)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin)
Whole of
Government
(koordinasi)
3 Menyiapkan 1. Menentukan waktu 1.Tersusunnya data Akuntabilitas Mengoptimal Ramah dan
data dan tempat untuk penunjang (Tanggung kan Konsisten dalam
pendukung melakukan aktualisasi Jawab, masyarakat melaksanakan tugas
rancangan koordinasi dengan 2.Dokumentasi Transparansi, dalam
aktualisasi tim promosi Kejelasan pembanguna
32
dan kesehatan kegiatan target) n kesehatan
koordinasi 2. Mencatat hasil Nasionalisme
dengan diskusi dengan (Persatuan,
rekan kerja petugas dan Kerakyatan
(tim promosi meminta masukan Etika Publik
kesehatan) dan saran untuk (Hormat,
keberlangsungan Sopan,
program Konunikatif,
Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Inovasi,
Efisien, Efektif)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin)
Whole of
Government
(koordinasi &
33
kolaborasi)
4 Mendesign/ 1. Menyusun dan 1.Desain banner Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten,
menyusun merancang banner dan leaflet (Kejelasan, kan dan handal dalam
materi, dan leaflet 2.Dokumentasi Tanggung masyarakat melakukan
banner dan 2. Menentukan tempat kegiatan Jawab) dalam kerjasama
leaflet pencetakan banner Nasionalisme pembanguna
dengan tim (Persatuan, n kesehatan
promosi Kerakyatan)
kesehatan Etika Publik
(Hormat,
Sopan,
Komunikatif,
Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Efesien, efektif,
34
dan Inovasi)
Anti Korupsi
(Mandiri,
Disiplin, dan
kerja keras)
Whole of
Government
(koordinasi)
5 Mencetak Memberikan desain banner dan leaflet Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten ,
banner dan banner dan leaflet penyakit TBC (Transparansi, kan dan Handal dalam
leaflet penyakit TBC ke Kejelasan, masyarakat melakukan
tentang bagian percetakan Tanggung dalam kerjasama
penyakit TBC Jawab) pembanguna
Nasionalisme n kesehatan
(Persatuan,
Kerakyatan)
Etika Publik
(Hormat,
35
Sopan,
Komunikatif,
Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Efesien, efektif,
dan Inovasi)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
keras dan
berani)
Whole of
Government
(Koordinasi dan
Kolaborasi)
6 Melakukan 1. Menyiapkan banner - Tersampaikannya Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten ,
sosialisasi dan leaflet penyakit materi dengan (Tanggung kan dan Handal dalam
dengan TBC baik dan Jawab, masyarakat melakukan
banner dan 2. Mengunjungi ruang diharapkan dalam
36
leaflet tunggu pasien masyarakat Konsistensi) pembanguna kerjasama
kepada 3. Sosialisasi kepada mengerti dan Nasionalisme n kesehatan
masyarakat masyarakat tentang sadar tentang (Kemanusiaan,
deteksi dini penyakit pentingnya deteksi Persatuan)
TBC dini penyakit TBC, Etika Publik
serta ada (Hormat,
feedback positif Sopan,
- Dokumentasi Komunikatif,
kegiatan Kerjasama)
Komitmen
Mutu
(Efesien,
Efektif, Inovasi,
dan Orientasi
mutu)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
keras dan
37
berani)
Whole of
Government
(Kolaborasi)
7 Memasang 1. Menyiapkan banner Dokumentasi Akuntabilitas Mengoptimal Konsisten , dan
banner yang akan di kegiatan (Konsisten, kan Handal dalam
penyakit TBC tempelkan tanggung masyarakat melakukan
di ruang 2. Menentukan tempat jawab) dalam kerjasama
tunggu untuk menempel pembanguna
pasien banner Komitmen n kesehatan
Mutu (efektif)
38
Nasionalisme
(Keadilan)
Etika Publik
(kerjasama
Profesionalisme
)
Komitmen
Mutu
(Efesien,
Efektif)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
keras dan
berani)
Whole of
Government
(Kolaborasi)
9 Menyusun 1. Membuat laporan - Dokumentasi Akuntabilitas Mengoptimal Ramah, Konsisten
laporan hasil (Transparansi, kan dan handal dalam
39
aktualisasi aktualisasi. kegitan Kejelasan, masyarakat melaksanakan tugas
2. Melaporkan hasil - Laporan hasil Keadilan, dalam
aktualisasi kepada aktualisasi Tanggung pembanguna
mentor Jawab) n kesehatan
3. Mencetak laporan Nasionalisme
aktualisasi (Persatuan,
Kerakyatan,
Keadilan)
Etika Publik
(Hormat,
Sopan,
Komunikatif,Pro
fesionalisme)
Komitmen
Mutu
(Efesien,
Efektif)
Anti Korupsi
(Jujur, Mandiri,
Disiplin, kerja
40
keras dan
berani)
41
3.4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Feb Maret April
N
Kegiatan
o 4 1 2 3 4 1 2
1 Melakukan konsultasi dengan
mentor (Kepala UPTD Puskesmas
Kedungwungu) terkait dengan isu
yang akan diangkat sebagai
rencana aktualisasi yang akan
dilakukan
2 Melakukan konsultasi dengan
coach terkait dengan isu yang
akan diangkat sebagai rencana
aktualisasi yang akan dilakukan
3 Menyiapkan data pendukung
rancangan aktualisasi dan
koordinasi dengan rekan kerja (tim
promosi kesehatan)
4 Mendesign/menyusun materi,
banner dan leaflet dengan tim
promosi kesehatan
5 Mencetak banner dan leaflet
tentang penyakit TBC
6 Melakukan sosialisasi dengan
banner dan leaflet kepada
masyarakat atau pengunjung
7 Memasang banner penyakit TBC
di ruang tunggu pasien
41
DAFTAR PUSTAKA
42