Anda di halaman 1dari 6

Pentingnya Konsumsi Tablet Fe Bagi Ibu Hamil

Tablet zat besi (Fe) merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh
untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Unsur Fe merupakan unsur
paling penting untuk pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah
didapatkan dari makanan. Jika manusia kekurangan zat besi pada menu makanan
yang dikonsumsinya sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan anemia gizi (kurang
darah). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh wanita hamil, sehingga ibu
hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal sebanyak 60 tablet selama
kehamilannya.

Manfaat Zat Besi (Fe)

Zat besi (Fe) berperan sebagai sebuah komponen yang membentuk mioglobin, yakni
protein yang mendistribusikan oksigen menuju otot, membentuk enzim, dan
kolagen. Selain itu, zat besi juga berperan bagi ketahanan tubuh.

Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa fungsi berikut
ini:

 Menambah asupan nutrisi pada janin


 Mencegah anemia defisiensi zat besi
 Mencegah pendarahan saat masa persalinan
 Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat
persalinan

Sumber Makanan Dengan Kandungan Zat Besi

Ibu hamil harus mengonsumsi makanan dengan kandungan zat besi tinggi, seperti
biji-bijian, daging merah, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan hati. Konsumsi
vitamin C yang cukup juga dapat meningkatkan proses penyerapan zat besi di dalam
tubuh.

Kebutuhan Zat Besi (Fe) di Masa Kehamilan


Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg. Adapun
kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram
untuk menambah masa hemoglobin maternal. Kelebihan sekitar 200 mg dapat
diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada makanan ibu hamil, tiap 100 kalori
dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.

Untuk perhitungan makan sebanyak 3 kali, dengan kalori sebanyak 2500 kal dapat
menghasilkan 20-25 mg zat besi setiap harinya. Selama masa kehamilan lewat
perhitungan 288 hari, wanita hamil bisa menghasilkan zat besi  sekitar 100 mg.
Dengan demikian, kebutuhan Fe (zat besi) masih kurang pada wanita hamil sehingga
membutuhkan asupan tambahan berupa tablet Fe.
Zat besi adalah salah satu mineral yang berperan penting untuk membentuk
hemoglobin di dalam sel darah merah. Hemoglobin bertugas mengikat dan
mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh. 
Kekurangan zat besi dalam tubuh bisa menyebabkan anemia defisiensi besi.
Penderitanya akan mengalami sejumlah gejala, seperti letih, sesak napas, pusing,
sakit kepala, dan denyut jantung meningkat. Keluhan ini muncul akibat kurangnya
pasokan oksigen ke seluruh tubuh.

Kebutuhan zat besi harian bisa dipenuhi dari makanan. Beberapa makanan yang
kaya akan zat besi adalah:

 Kacang-kacangan.
 Daging merah tanpa lemak.
 Hati ayam dan sapi.
 Kacang dan susu kedelai.
 Tahu dan tempe.
 Beras merah.
 Sayuran dengan daun hijau gelap, misalnya bayam.

Namun, jika asupan zat besi dari makanan tidak cukup, maka diperlukan
suplemen untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Karena itu, suplemen zat besi dapat
digunakan sebagai obat kurang darah atau anemia karena kekurangan zat besi.
Merek dagang zat besi: Ferofort, Nutrimax Teen Mix, Sangobion Femine, Supernet
Organic Plus, Obimin Pluz, Maltofer, Obipluz, Ultravita, Ironyl, dan Venofer.

Apa Itu Zat Besi?

Golongan Mineral.
Kategori Obat bebas.
Manfaat Mencegah dan mengobati defisiensi besi.
Digunakan oleh Anak-anak dan dewasa.
Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak
menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil
Zat besi untuk ibu
kemungkinannya untuk membahayakan janin. Zat besi diserap
hamil dan menyusui
oleh ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi
obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Bentuk obat Tablet, kapsul, sirop, injeksi.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Zat Besi

 Hati-hati menggunakan suplemen zat besi bersama dengan suplemen


kalsium. Berikan jarak 1-2 jam antara konsumsi keduanya.
 Hati- hati menggunakan suplemen zat besi bersama dengan antasida, karena
bisa menghambat penyerapan suplemen zat besi.
 Hati-hati menggunakan suplemen zat besi dalam jangka waktu yang panjang
>6 bulan. Berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum menggunakan
suplemen zat besi, karena kebutuhan zat besi tiap orang belum tentu sama.
 Beritahu dokter jika Anda ingin merencanakan kehamilan atau sedang hamil,
agar dosisnya dapat disesuaikan.
 Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah
mengonsumsinya.

Dosis dan Aturan Pakai Zat Besi


Dosis suplemen zat besi diberikan sesuai usia dan tujuan pemberian suplemen. Jika
diberikan untuk kondisi defisiensi besi, perlu dilakukan pemeriksaan kadar zat besi
berkala untuk mengevaluasi keberhasilan terapi.
Pada orang dewasa untuk mengatasi anemia defisiensi besi, dosis suplemen besi
dalam bentuk besi elemental adalah 100-200 mg, dua kali sehari. Sedangkan dosis
yang diberikan untuk pencegahan anemia defisiensi besi adalah 60 mg, sekali
sehari.
Pada anak-anak untuk mengatasi anemia defisiensi besi, dosis yang diberikan
adalah 3-6 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3 kali pemberian, yaitu tiap 8 jam.
Untuk mencegah anemia defisiensi besi pada anak, dosis disesuaikan dengan usia
dan berat badan.

Cara Mengonsumsi Suplemen Zat Besi dengan Benar


Ada tiga bentuk zat besi yang biasa digunakan, yaitu tablet, kapsul, dan sirop. Oleh
karena itu, bacalah petunjuk yang tertera pada kemasan suplemen zat besi atau
sesuaikan dengan anjuran dokter.
Suplemen zat besi lebih mudah diserap oleh aliran darah jika dikonsumsi 1 jam
sebelum makan atau saat perut masih dalam keadaan kosong.

Interaksi Suplemen Zat Besi dengan Obat Lainnya


Beberapa jenis obat sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan suplemen zat
besi, karena dapat saling memengaruhi efektivitasnya. Berikut ini adalah beberapa
efek penggunaan suplemen zat besi bersama obat lain:

 Mengurangi efek antibiotik golongan tetracycline.


 Mengurangi efek antibiotik golongan quinolone, seperti ciprofloxacin.
 Mengurangi efek bifosfat.
 Mengurangi efek levodopa, methyldopa, dan penicillamine.
 Mengurangi efek levothyroxine.
 Menurunnya efek zat besi, jika digunakan bersama dengan kloramfenikol.

Selain obat-obatan di atas, hindari juga mengonsumsi suplemen zat besi bersama
dengan makanan atau minuman tertentu, seperti susu dan produk olahannya, roti
gandum, sereal, teh, dan kopi. Hal ini karena makanan dan minuman tersebut dapat
mengurangi penyerapan zat besi oleh tubuh.

Efek Samping dan Bahaya Zat besi


Suplemen zat besi aman jika dikonsumsi sesuai aturan penggunaan dan anjuran
dokter. Namun, jika dikonsumsi melebihi dosis, bisa muncul beberapa efek samping
berikut:

 Mual, kram, atau sakit perut.


 Konstipasi atau sembelit.
 Diare.
 Tinja berwarna lebih gelap dari biasanya.

Walaupun jarang terjadi, waspadai gejala overdosis yang bisa terjadi pada anak-
anak. Gejala tersebut meliputi:

 Muntah berat.
 Kulit dan kuku pucat atau kebiruan.

Lihat lebih lanjut mengenai:


 Anemia Defisiensi Besi

Anda mungkin juga menyukai