Anda di halaman 1dari 38

PENANGGULANGAN ANEMIA PADA ANAK

SEKOLAH

DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA


PENGERTIAN DAN PENYEBAB ANEMIA
APAKAH ANEMIA ?
 Anemia oleh orang awam dikenal sebagai “kurang
darah”.
 Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin
(Hb) dalam darah kurang dari normal.
 “Anemia” berbeda dengan “tekanan darah rendah”.
Tekanan darah rendah adalah kurangnya kemampuan
otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah yang
sampai ke otak dan bagian tubuh lainnya.
Berapa Kadar Hb normal ?

Kementrian Kesehatan telah menetapkan batas kadar Hb


normal dalam 100 cc darah sebagai berikut :

• Anak Sekolah ≥ 12 mg
• Wanita Dewasa ≥ 12 mg
• Wanita Hamil ≥ 11 mg
• Ibu Menyusui ≥ 12 mg
• Pria Dewasa ≥ 13 mg

Pengukuran kadar hemoglobin ( Hb ) dilakukan di


laboratorium.
APAKAH PENYEBAB ANEMIA ?

• Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh


kekurangan zat besi.
• Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen
pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut
“Anemia Gizi Besi”.
• Pada penderita penyakit menahun seperti TBC
• Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.
• Perdarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia.
Hal ini terjadi pada penderita :
• Kecacingan (terutama cacing tambang). Infeksi cacing
tambang menyebabkan perdarahan pada dinding usus,
meskipun sedikit tetapi terjadi terus menerus yang
mengakibatkan hilangnya darah atau zat besi.
• Malaria pada penderita Anemia Gizi Besi, dapat
memperberat keadaan anemianya.
• Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan
zat besi yang ada dalam darah.
Anemia Gizi Besi dapat terjadi karena :
 Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak
mencukupi kebutuhan.
 Makanan yang kaya akan kandungan zat besi adalah :
makanan yang berasal dari hewani (seperti ikan, daging, hati,
ayam).
 Makanan nabati (dari tumbuh-tumbuhan) misalnya sayuran
hijau tua, yang walaupun kaya akan zat besi, namun hanya
sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus.
 Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
 Pada masa pertumbuhan seperti anak-anak dan remaja,
kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat tajam.
 Pada masa hamil kebutuhan zat besi meningkat karena zat
besi diperlukan untuk pertumbuhan janin serta untuk kebutuhan
ibu sendiri.
MENGAPA WANITA DAN REMAJA PUTRI
SERING MENDERITA ANEMIA ?
 Pada umumnya masyarakat Indonesia lebih banyak
mengkonsumsi makanan nabati dibandingkan hewani,
sehingga masih banyak yang menderita anemia.

 Wanita lebih jarang makan makanan hewani dan sering


melakukan diit pengurangan makan karena ingin
langsing.

 Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat


besi dua kali lebih banyak daripada pria, oleh karena itu
wanita cenderung menderita anemia dibandingkan
dengan pria.
TANDA-TANDA DAN AKIBAT ANEMIA

Tanda-tanda anemia :
• LESU, LEMAH, LETIH, LELAH, LALAI (5L)
• Sering mengeluh pusing dan mata
berkunang-kunang
• Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir,
lidah, kult dan telapak tangan menjadi pucat.
CARA MENCEGAH & MENGOBATI ANEMIA
Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi.
• Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe).
• Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam,
jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah (TTD).
Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia
seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC
• Minum tablet besi ( Fe ) terutama saat menstruasi .

• Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.


• Selalu memakai alas kaki terutama pada tempat kotor dan becek agar tidak
kecacingan, khususnya cacing tambang.
MANFAAT TABLET TAMBAH DARAH
(TTD)
Apakah Tablet Tambah Darah itu ?

• Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg Ferro Sulfat atau 60 mg besi elemental dan
0,25 mg asam folat.
 Mengapa Wanita dan Remaja Putri perlu minum Tablet Tambah
Darah ?
 Wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat
besi untuk mengganti darah yang hilang.
 Wanita mengalami hamil, menyusui, sehingga
kebutuhan zat besinya sangat tinggi yang perlu
dipersiapkan sedini mungkin semenjak remaja.
 Mengobati wanita dan remaja putri yang menderita
anemia.
 Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja
dan kualitas sumber daya manusia serta generasi
penerus.
 Meningkatkan status gizi dan kesehatan Remaja Putri dan Wanita
 Bagaimana cara minum Tablet Tambah Darah ?
 Minumlah 1 (satu) Tablet Tambah Darah
seminggu sekali dan dianjurkan minum 1 tablet
setiap hari selama haid.
 Untuk ibu hamil, minumlah 1 (satu) Tablet Tambah
Darah setiap hari paling sedikit selama 90 hari
masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan.
Apa yang harus diperhatikan tentang Tablet Tambah
Darah ?
 Minumlah Tablet Tambah Darah dengan air putih, jangan minum
dengan teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan
zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang.
 Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak
membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah
buang air besar dan tinja berwarna hitam.
 Untuk mengurangi gejala sampingan, minumlah TTD setelah
makan malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum
TTD diserta makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
 Simpanlah TTD di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus
ditutup kembali dengan rapat. TTD yang telah berubah warna
sebaiknya tidak diminum (warna asli : merah darah).
 Tablet Tambah Darah tidak menyebabkan tekanan darah tinggi
atau kebanyakan darah.
  
 Dimana dapat membeli Tablet Tambah Darah ?

 Tablet Tambah Darah adalah obat bebas terbatas


sehingga dapat dibeli di Apotik, Toko Obat, Warung,
Bidan Praktek, Pos Obat Desa.
 Dianjurkan menggunakan Tablet Tambah Darah
generik yang disediakan pemerintah dengan harga
yang terjangkau oleh masyarakat.
 Disamping itu dapat juga dipergunakan Tablet
Tambah Darah dengan merk dagang lain yang
memenuhi kandungan seperti Tablet Tambah Darah
generik.
PERAN GURU DAN TOKOH MASYARAKAT
 Apakah peran guru dalam menanggulangi anemia gizi pada
remaja putri ?

 Guru sebagai pendidik, diharapkan pada setiap


kesempatan dapat secara langsung memberikan
pengetahuan kepada anak didiknya terutama Remaja Putri
tentang pentingnya mencegah dan mengobati anemia
sedini mungkin.
 Pendidikan gizi dan kesehatan di SLTP, SLTA, Madrasah
Tsanawiyah, Aliyah dan Pondok Pesantren dapat
diintegrasikan pada mata pelajaran : Biologi, IPA,
Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan)
 Kegiatan UKS, PMR serta Saka Bhakti Husada dapat
merupakan saran untuk memberikan penyuluhan tentang
anemia.
 Guru dapat mengadakan komunikasi dengan orang tua
murid agar memperhatikan pula status gizi dan kesehatan
putrinya.
 Apakah peran tokoh masyarakat dalam menanggulangi anemi
gizi pada Remaja Putri dan Wanita ?
 Tokoh masyarakat seperti Ketua Organisasi, Pimpinan
Kelompok, Kader serta petugas lain di luar kesehatan
sangat berperan dalam memberikan penyuluhan dan
motivasi kepada masyarakat, khususnya kelompok
Remaja Putri di luar sekolah, pekerja wanita informal, ibu-
ibu rumah tangga agar selalu menjaga kesehatannya
dengan mencegah dan mengobati anemia.
 Penyuluhan gizi dan kesehatan di luar sekolah dapat
dilaksanakan melalui kegiatan Karang Taruna, Remaja
Masjid, Majelis Ta’lim, PKK dan lain-lain.
 Koordinasi antara guru dan tokoh masyarakat dengan
petugas kesehatan atau Puskesmas agar selalu
ditingkatkan untuk menanggulangi masalah anemia gizi
pada Remaja Putri dan Wanita.
Makanlah setiap hari makanan
alami kaya zat besi
PROGRAM PENANGGULANGAN ANEMIA
A. PENGERTIAN BERBAGAI ISTILAH SEHUBUNGAN
DENGAN ANEMIA

• Anemia Gizi : adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam


darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar
anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga
disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.
 Remaja Putri : adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa,
ditandai dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai
dengan berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi

 Wanita Usia Subur (WUS) : adalah wanita pada masa atau periode
dimana dapat mengalami proses reproduksi. Ditandai masih
mengalami menstruasi (umur 15-45 tahun).

 Tablet Tambah Darah (Besi-Folat) : adalah tablet untuk suplementasi


Penanggulangan Anemia Gizi yang setiap tablet mengandung Fero
sulfat 200 mg atau setara 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam
folat.
B. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

• Tujuan Umum : Meningkatkan status kesehatan dan gizi remaja putri


dan WUS melalui penanggulangan anemia gizi
• Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya
penanggulangan anemia gizi.
2. Meningkatkan partisipasi dan kerjasama antara sektor
kesehatan dengan sektor pendidikan, keagamaan, organisasi
dan LSM untuk penanggulangan masalah anemia gizi.
3. Meningkatkan kesadaran remaja putri dan WUS serta keluarganya
akan pentingnya meningkatkan status kesehatan dan gizi dengan
mencegah masalah anemia sedini mungkin.
4. Melaksanakan suplementasi TTD untuk remaja putri dan WUS secara
mandiri.
5. Menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada WUS khususnya remaja
putri.
Sasaran Langsung :
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur

Sasaran Tidak Langsung :


 Remaja Putra/peserta didik
 Guru/pendidik/Kepala Sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
 Pemuka/Tokoh Agama dan masyarakat
 Ketua Organisasi Kepemudaan
 Ketua Organisasi dan LSM bidang kepemudaan, kesehatan, keagamaan dan
wanita
 Ketua federasi pekerja sektor non formal
 Petugas kesehatan (puskesmas)
 Tempat kerja (manajer/pemilik)
 Distributor
 Masyarakat umum
KEGIATAN OPERASIONAL
 Kegiatan Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan WUS yang
dilakukan, utamanya merupakan kegiatan KIE yaitu promosi atau kampanye
tentang anemia kepada masyarakat luas, ditunjang dengan kegiatan penyuluhan
kelompok serta konseling yang ditujukan secara langsung pada Remaja
Putri/Wanita melalui wadah yang sudah ada di masyarakat seperti sekolah,
pesantren, tempat kerja (formal/informal), organisasi dan LSM bidang
kepemudaan, kesehatan, keagamaan dan wanita.

 Kegiatan suplementasi TTD dilakukan secara mandiri dengan dosis 1 tablet


seminggu sekali minimal selama 16 minggu, dan dianjurkan minum 1 tablet setiap
hari selama masa haid/menstruasi.

 Anjuran konsumsi makanan kaya besi dilaksanakan dengan mengacu pada “gizi
seimbang”, diikuti dengan pembinaan kantin di sekolah atau penjaja makanan di
sekitar remaja/wanita berkumpul.
A. PERSIAPAN
 Kesepakatan lintas program dan sektor terkait
 Kesepakatan meliputi jajaran kesehatan, pendidikan, keagamaan
serta organisasi dan LSM bidang kepemudaan dan wanita.
 Penyediaan bahan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
bagi petugas kesehatan, pendidikan, keagamaan dan petugas lain
yang melakukan penyuluhan.
 Penyediaan materi KIE oleh Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag,
LSM, instansi terkait, swasta dan masyarakat.
 Penyusunan kurikulum Kesehatan Reproduksi Remaja di sekolah/
pesantren/madrasah Tsanawiyah/madrasah Aliyah oleh Depkes,
Depdikbud, Depag dan instansi terkait lain.
 Penyediaan dan distribusi Tablet Tambah Darah.
 Penyebarluasan informasi melalui :
 Kampanye/promosi
 Tayangan/siaran/tulisan melalui media elektronik dan cetak.
 Lokakarya, pameran, sarasehan, pencanangan di tingkat Pusat,
Daerah Tingkat I, Daerah Tingkat II, tingkat kecamatan dan
desa.
 Siaran keliling di Daerah Tingkat II, tingkat kecamatan dan desa.
B. PELAKSANAAN

1. KIE : penyuluhan kesehatan dan gizi termasuk penyuluhan tentang suplementasi


Tablet Tambah Darah untuk Remaja Putri/Wanita dilaksanakan secara berkala
dengan mengikut sertakan :
◦ Lintas Sektor Terkait : Kemenkes, Kemensosakertrans, Kemendikbud,
Kemenag, Kemendagri, BKKBN, Kemenpora, Kemenperta dan lain-lain.
◦ Organisasi Sosial dan Keagamaan : seperti Karang Taruna, MUI, PGI, KWI, PT
dan Walubi sampat ke tingkat wilayah.
◦ Organisasi Kepemudaan dan Wanita : misalnya Pramuka, Saka, Bhakti Husada,
PMR, Kowani, Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, PKK sampai ke tingkat ranting.
◦ LSM terkait : misalnya PP Nahdlatul Ulama, PP Muhammadiyah, Fatayat NU,
PP Aisyiyah, Wanita Katolik dan lain-lain.
2. Suplementasi Tablet Tambah Darah
o Dilaksanakan secara mandiri.
o Tablet Tambah Daerah yang dapat digunakan adalah obat
generik yang harganya terjangkau oleh masyarakat. Tablet
Tambah Daerah Generik dikemas dalam bungkus warna putih,
berisi 30 tablet per bungkus. Harga Tablet Tambah Darah generik
tidak boleh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) obat generik.
Disamping itu dapat juga digunakan Tablet Tambah Darah
dengan merek dagang yang memenuhi spesifikasi (mengandung
60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat).
o Tablet Tambah Darah generik merupakan obat bebas terbatas
yang dapat dibeli di Apotik, Toko Obat, Warung/Toko,
koperasi/kantin sekolah dan pesantren, POD, dokter/bidan
praktek swasta dan pondok bersalin.
3. Distribusi Tablet Tambah Darah generik untuk Remaja Putri dan WUS
mengikuti alur sebagai berikut :

PABRIK

DISTRIBUTOR

APOTIK/TOKO
OBAT

KOPERASI/ POS
KOPERASI DOKTER/B RUMAH
UNIT DESA
TOKO KANTIN/ OBAT
PESANTREN PM BERSALIN
DESA

REMAJA PUTRI/WUS
C. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING SEKTOR
Kecamatan :

Sekolah/Puskesmas/tempat kerja/organisasi kesehatan, wanita,


pemuda dan keagamaan :
 Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada Remaja Putri/Wanita.
 Menyediakan paket penyuluhan/kurikulum kesehatan dan gizi untuk Remaja
Putri dan Wanita.
 Melaksanakan koordinasi dengan camat oleh jajaran kesehatan, pendidikan,
agama dan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan program.
 Mengadakan koordinasi dengan tempat tersedianya Tablet Tambah Darah.
 Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan gizi serta konseling.
II. PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Pencatatan dan pelaporan kegiatan KIE, penyuluhan, deteksi dini
dan konseling dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang
sudah ada.
• Depdikbud, Depkes, Depag dan instansi terkait lain melaporkan
kepada instansinya masing-masing sampat ke Tingkat Pusat.
• Pencatatan dan pelaporan cakupan suplementasi Tablet Tambah
Darah mandiri, dilaksanakan secara tindak langsung melalui data
penjualan dan survei.
EVALUASI
Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan program
Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri/WUS, perlu
dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan evaluasi
meliputi :
 Kelancaran logistik dan dana.
 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pembinaan deteksi dini
dan konseling.
Indikator keberhasilan antara lain :

• Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (PSP) Remaja


Putri/Wanita tentang anemia gizi.
• Cakupan distribusi dan konsumsi Tablet Tambah Darah pada
Remaja Putri/Wanita.
• Kepatuhan minum Tablet Tambah Darah.
• Menurunnya prevalensi anemia pada Wanita Usia Subur khususnya
Remaja Putri.
SEKSI PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
BIDANG BINA KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai