Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN

DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN


KOTA SURAKARTA
Ketahanan Pangan adalah hal yang paling strategis bagi suatu
negara, karena pangan adalah hal yang trrpenting bagi kehidupan
manusia. Pangan adalah sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan dan air baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman (UU
Pangan No. 18 Tahun 2012)
EMPAT ASPEK PERMASALAHAN
KETAHANAN PANGAN

1. Produksi dan ketersediaan


pangan
2. Distribusi
3. Konsumsi
4. Ekonomi/kemiskinan
PRODUKSI DAN KETERSEDIANAN
PANGAN
 Keterbatasan lahan di Kota Surakarta,
menyebabkan produk pertanian tidak dapat
mencukupi kebutuhan pangan untuk
masyarakat Kota Surakarta
 Ketersediaan pangan dicukupi dari daerah
sekitar wilayah kota Surakarta
 Ketersediaan pangan selalu surplus untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat
kota Surakarta (secara periodik dilakukan
monitoring harga dan ketersediaan pangan)
DATA KETERSEDIAAN

KEBUTUHAN, STOK / KETERSEDIAAN DAN BEBERAPA BAHAN PANGAN POKOK STRATEGIS


DI KOTA SURAKARTA PADA BULAN : JUNI TAHUN 2018

KETERSEDIAAN
STANDART JUMLAH
KEBUTUHAN BPNT (Bantuan PASOKAN DAERAH HARGA MINGGU
NO. JENIS KOMODITAS KONSUMSI PENDUDUK PRODUKSI KOTA JUMLAH SURPLUS
Pangan Non Tunai) LAIN KE IV
KG/KPT/BLN JIWA (KG) (KG) (KG) (KG) (KG) (KG)
1 BERAS 7,992 562.269 4.493.654 625.100 198.600 40.031.414 40.855.114 36.361.460 10.125

2 KEDELAI 0,067 562.269 37.672 841.274 841.274 803.602 10.000

3 TERIGU SEGITIGA BIRU 0,104 562.269 58.476 528.725 528.725 470.249 7.875

4 GULA PASIR CURAH 0,8830 562.269 496.484 830.809 830.809 334.325 11.600

5 DAGING SAPI 0,525 562.269 295.191 93.926 630.470 724.396 429.205 111.250

6 DAGING AYAM RAS 0,304 562.269 170.930 89.880 759.479 849.359 678.429 39.000

7 SUSU SEGAR / BUBUK 0,061 562.269 34.298 115.180 115.180 80.882 8.000

8 TELUR RAS 0,567 562.269 318.807 15.516 2.256.174 2.271.690 1.952.883 22.425

9 MINYAK GORENG CURAH 0,683 562.269 384.030 1.443.836 1.443.836 1.059.806 11.625

10 U B I JALAR 0,083 562.269 46.668 472.514 472.514 425.846 4.875

11 UBI KAYU 0,542 562.269 304.750 730.100 730.100 425.350 4.450

12 BAWANG PUTIH 0,100 562.269 56.227 1.166.670 1.166.670 1.110.443 24.825

13 BAWANG MERAH 0,233 562.269 131.009 2.186.300 2.186.300 2.055.291 26.825

14 CABE MERAH 0,243 562.269 136.631 1.021.840 1.021.840 885.209 19.425

CABE KRITING 0,243 562.269 136.631 931.280 931.280 794.649 18.325

CABE RAWIT 0,304 562.269 170.930 1.101.936 1.101.936 931.006 31.925

15 IKAN 1,300 562.269 730.950 7.198 884.100 891.298 160.348 31.500

16 KACANG TANAH 0,008 562.269 4.667 151.600 151.600 146.933 23.000

17 KACANG HIJAU 0,017 562.269 9.559 109.750 109.750 100.191 19.000

18 JAGUNG 0,067 562.269 37.672 79.840 79.840 42.168 6.433

19 GARAM 0,103 562.269 57.914 147.100 147.100 89.186 13.000


DISTRIBUSI
 Sarana transportasi tidak menjadi
masalah, karena sarana angkutan,
jalan, jembatan baik dan lancar
 Namun yang masih menjadi
permasalahan adalah rantai pasok
bahan pangan yang relatif masih
panjang, sehingga perlu adanya
pemangkasan rantai pasok sehingga
dapat menekan harga.
KONSUMSI

 Konsumsi padi (beras) tahun 2018


mencapai 55,5 % dari kelompok
pangan lainnya
 Skor PPH konsumsi tahun 2018 sebesar
94,2 (Hasil survey PPH Th 2018)
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN MENURUT AGROEKOLOGI WILAYAH

KOTA SURAKARTA BERDASARKAN DATA SURVEI KONSUMSI PANGAN TAHUN 2018

JL. YAP TWAN BING NO 26 SURAKARTA DI WILAYAH KOTA SURAKARTA

Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)


No Kelompok Pangan
Kalori % % AKE*) Bobot Skor Aktual Skor AKE Skor Maks Skor PPH

1. Padi-padian 1095,3 55,5 54,5 0,5 27,7 27,2 25,0 25,0

2. Umbi-umbian 43,3 2,2 2,2 0,5 1,1 1,1 2,5 1,1

3. Pangan Hewani 394,2 20,0 19,6 2,0 39,9 39,2 24,0 24,0

4. Minyak dan Lemak 160,2 8,1 8,0 0,5 4,1 4,0 5,0 4,0

5. Buah/Biji Berminyak 3,8 0,2 0,2 0,5 0,1 0,1 1,0 0,1

6. Kacang-kacangan 154,1 7,8 7,7 2,0 15,6 15,3 10,0 10,0

7. Gula 3,0 0,2 0,2 0,5 0,1 0,1 2,5 0,1

8. Sayur dan Buah 120,5 6,1 6,0 5,0 30,5 30,0 30,0 30,0

9. Lain-lain 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 1974,8 100,0 98,2 11,5 119,1 116,9 100,0 94,2


Keterangan =

*) Angka
Kecekupan Energi
(AKE) :

2011,5 Kkal/Kap/Hari
EKONOMI/KEMISKINAN
 Kemiskinan merupakan salah satu sebab
permasalahan ketahan pangan,
pendapatan yang rendah menyebabkan
tidak mampu memenuhi kebutuhan
pangan sendiri
 Daya beli masyarakat yang rendah
mempengaruhi, tidak terpenuhinya status
gizi masyarakat
 Status gizi yang rendah juga berpengaruh
pada tingkat kecerdasan generasi muda
PEMECAHAN MASALAH
1. Diversifikasi Pangan
Diversifikasi adalah proses pemanfaatan
dan pengembangan suatu bahan pangan
sehingga penyediaan semakin beragam.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a.Pelatihan menu non beras/non terigu,
kudapan kepada KWT, Pokja 3 PKK
Kelurahan, Kelompok olahan
pangan/kuliner, Rintisan desa mandiri
pangan, bekerja sama dengan SMK 7
Surakarta
b.Pelatihan olahan bahan ikan
2. Peningkatan Produksi Pangan

a. Pemanfaatan lahan pekarangan


melalui kegiatan KRPL
b. Pelatihan budidaya ikan lele
c. Pelatihan budidaya ayam buras
d. Pelatihan budidaya tanaman
produktif
e. Pelatihan vertikultur, hidroponik
3. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

Di Kota Surakarta sedang dilakukan


identifikasi kelurahan yang dapat dirintis
sebagai desa mandiri pangan di Kelurahan
Bumi, Nusukan, Jagalan yang merupakan
usaha olahan pangan (rambak,
bakpao,lenjongan)
Penganekaramanan konsumsi pangan dan
gizi :
- Penyusunan Pola Pangan Harapan
- Lomba Hasil cipta menu berbasis
pangan lokal
Program makanan tambahan :
- Pemberian makanan B2SA bagi anak-anak
Sekolah Dasar
- Gerakan makan ikan (Gemarikan)
- SKPG
Program Inovasi Dinas :
- Paha mantap
- Wongso Subali
- E tani dini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai