Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan masalah defisiensi nutrien tersering pada anak di
seluruh dunia terutama di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini
disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh penderita.
Secara epidemiologi, prevalens tertinggi ditemukan pada akhir masa bayi dan awal masa
kanak-kanak diantaranya karena terdapat defisiensi besi saat kehamilan dan percepatan
tumbuh masa kanak-kanak yang disertai rendahnya asupan besi dari makanan, atau karena
penggunaan susu formula dengan kadar besi kurang. Selain itu ADB juga banyak ditemukan
pada masa remaja akibat percepatan tumbuh, asupan besi yang tidak adekuat dan diperberat
oleh kehilangan darah akibat menstruasi pada remaja puteri.
ADB pada anak akan memberikan dampak yang negatif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, yaitu dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan
kemungkinan terjadinya infeksi. Selain itu berkurangnya kandungan besi dalam tubuh juga
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan organ tubuh akibat oksigenasi ke jaringan
berkurang. Masalah yang paling penting yang ditimbulkan oleh defisiensi besi yang
berlangsung lama, adalah menurunkan daya konsentrasi dan prestasi belajar pada anak.
Saat lahir, bayi memiliki Hb dan cadangan zat besi yang tinggi karena zat besi ibu mengalir
aktif melalui plasenta ke janin tanpa perduli status besi sang ibu.
Setelah lahir akan terjadi 3 tahap, yaitu:
1. Usia 6-8 minggu akan terjadi penurunan kadar Hb sampai 11 g/dl, karena eritropoeisis
berkurang dan umur sel darah merah janin memang pendek
2. Mulai umur 2 bulan, Hb akan meningkat sampai 12,5 g/dl, saat ini eritorpoeisis mulai
meningkat dan cadangan besi mulai dipakai (deplesi)
3. Diatas usia 4 bulan cadangan besi mulai berkurang dan dibutuhkan zat besi dari makanan.
Pada bayi aterm, deplesi jarang terjadi sebelum usia 4 bulan, dan anemia juga jarang terjadi
bila mulai dikenalkan makanan saat usia 4-6 bulan. Tetapi pada bayi premature, deplesi dapat
terjadi pada usia 3 bulan karena pertumbuhan lebih cepat dan cadangan besi memang lebih
sedikit.
Usaha sederhana mencegah ADB adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat
besi. Usahakan bayi mendapat air susu ibu eksklusif. Untuk bayi baru lahir, ibu ibu harus
menggalakkan ASI sampai 4-6 bulan. Setelah usia 6 bulan apabila tidak mendapat air susu ibu
sebaiknya diberi susu formula yang difortifikasi zat besiserta hindari minum susu segar sapi
yang berlebihan. Pemberian tambahan zat besi dianjurkan pula sejak bayi sampai usia remaja,
diberikan sebagai usaha pencegahan terhadap anemis.
Banyak bahan makanan di sekitar kita yang kaya kandungan zat besidan mudah absorbsi
besinya. Sayuran berdaun hijau seperti selada air, kangkung, brokoli, bayam hijau, buncis dan
kacang-kacangan kaya akan zat besi. Bahan makanan hewani seperti daging merah dan
kuning telur juga kaya zat besi dan lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan sumber
nabati.Dalam proses pengolahan bahan makanan, sangat perlu diperhatikan pengolahan yang
baik dan benar sehingga kandungan zat makanan misalkan zat besi tidak berkurang dari bahan
makanan tersebut.
Di RS Palang Biru Kutoarjo terdapat Poli Anak yang dilayani oleh dr. Sulistyo Suharto, Sp. A
setiap hari Senin s.d. Sabtu mulai pukul 13.00 WIB s.d. selesai. Apabila anak Anda
mengalami gejala yang lebih berat bisa langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS
Palang Biru yang selalu buka 24 jam. Kami pastikan anak Anda akan kami tangani secara
cepat dan tepat.
Meskipun RS Palang Biru Kutoarjo adalah rumah sakit swasta, pasien tidak perlu khawatir
atau takut untuk periksa karena mutu pelayanan di RS Palang Biru Kutoarjo telah
terakreditasi PARIPURNA oleh KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit).
RS Palang Biru Kutoarjo dapat melayani pasien yang terdaftar sebagai anggota BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk Anda yang mengalami kecelakaan lalu lintas,
RS Palang Biru Kutoarjo juga telah bekerjasama dengan PT. Jasa Raharja. Selain itu, RS
Palang Biru Kutoarjo juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi lainnya, antara lain Sinar
Mas, Prudential, AdMedika, KAI, BNI Life dan masih banyak lagi.
Salam sehat!