INDONESIA
Oleh:
TAMALATEA MAKASSAR
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua hingga
terselesainya tugas makalah ini. Segala kerinduan dan penghambaan
marilah hanya kita tujukan kepada Allah SWT yang mencerdaskan hamba
yang memohon kepadaNya.
Wassalamualaikum Wr Wb
i
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan......................................................................... 1
BAB 2 Pembahasan......................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata Anemia sudah tidak asing lagi bagi para tokoh dunia,
ilmuwan, tokoh pendidikan, pendidik, maupun peserta didik. Banyak
definisi definisi yang dipaparkan oleh para tokoh dunia, maupun
tokoh nasional, juga pemaparan dari gejala dan cara mengatasi
Anemia Defisiensi Zat Besi pada anak.
RUMUSAN MASALAH
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Kekurangan zat besi sangat mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku
dan pertumbuhan seorang bayi. Besi juga merupakan sumber energy bagi
otot sehingga mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan bekerja
terutama pada remaja. Bila kekuranganm zat besi terjadi pada masa
kehamilan maka akan meningkatkan risiko perinatal serta mortalitas bayi.
B. PENYEBAB BALITA TERSERANG ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI
1. Bayi kurang dari 1 tahun
a. Cadangan besi kurang, karena bayi berat lahir rendah,
prematuritas, lahir kembar, ASI ekslusif tanpa suplementasi
besi, susu formula rendah besi, pertumbuhan cepat dan
anemia selama kehamilan.
b. Alergi protein susu sapi
2. Anak umur 1-2 tahun
a. Asupan besi kurang akibat tidak mendapat makanan
tambahan atau minum susu murni berlebih.
b. Obesitas
c. Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang / kronis.
d. Malabsorbsi.
3. Anak umur 2-5 tahun
a. Asupan besi kurang karena jenis makanan kurang
mengandung Fe jenis heme atau minum susu berlebihan.
b. Obesitas
c. Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang / kronis baik
bakteri, virus ataupun parasit).
d. Kehilangan berlebihan akibat perdarahan (divertikulum
Meckel / poliposis dsb).
4. Anak umur 5 tahun-remaja
a. Kehilangan berlebihan akibat perdarahan(a.l infestasi cacing
tambang) dan
b. Menstruasi berlebihan pada remaja puteri.
3
C. GEJALA BALITA YANG TERKENA ANEMISA DEFISIENSI ZAT BESI
Balita yang menderita anemia defisiensi besi akan terlihat pucat,
lesu, dan tidak bergairah. Jika tidak segera diatasi, balita tersebut
akan mengalami ganguan tumbuh kembang seperti gangguan nafsu
makan, kuku seperti sendok, dan ganguan belajar. Tranfusi darah
tidak rutin diberikan pada balita dengan anemia defisiensi besi, kecuali
dia mengalami keadaan yang berat atau kadar Hbnya sangat rendah.
D. CARA PENGOBATAN BALITA YANG TERKENA ANEMIA
DEFISIENSI ZAT BESI
Pengobatan anemia defisiensi besi, yang utama adalah pemberian
obat yang mengandung zat besi dan makanan yang banyak
mengandung zat besi. Seperti, daging berwarna merah dan hati ayam.
Periksa kembali darah balita. Jika ternyata Hb-nya sangat rendah,
mungkin memang perlu tranfusi darah.
b. Parenteral
Indikasi:
1. Adanya malabsorbsi
2. Membutuhkan kenaikan kadar besi yang cepat (pada
pasien yang menjalani dialisis yang memerlukan
eritropoetin)
3. Intoleransi terhadap pemberian preparat besi oral
Pencegahan dalam hal Pendidikan
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat :
a. Tentang gizi dan jenis makanan yang mengandung
kadar besi yang tinggi dan absorpsi yang lebih baik
misalnya ikan, hati dan daging.
b. Kandungan besi dalam ASI lebih rendah
dibandingkan dengan susu sapi tetapi
penyerapan/bioavailabilitasnya lebih tinggi (50%).
Oleh karena itu pemberian ASI ekslusif perlu
digalakkan dengan pemberian suplementasi besi dan
makanan tambahan sesuai usia.
c. Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi bakteri /
infestasi parasit sebagai salah satu penyebab
defisiensi besi.
5
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia Defisiensi Besi merupakan anemia yg disebabkan
kurangnya zat besi untuk sintesis hemoglobin. Pada balita, Anemia
Defisiensi Zat Besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan serta mempengaruhi fungsi tubuh secara normal. Anemia
Defisiensi Zat Besi yang dialami oleh balita biasanya disebabkan
balitakurang mendapat sumber besi pada makanannya. Pengobatan
Anemia Defisiensi Zat Besi yang utama adalah pemberian obat yang
mengandung Zat Besi. Seperto daging berwarna merah dan hati ayam.
6
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Anonym. 2015. Anemia Defisiensi Besi. www.alodokter.com. (diakses 12
maret 2015).
Anonym. Anemia Defisiensi Besi. Last3artree.files.wordpress.com.
(diakses 12 maret 2015).
Anonym. Balita Anemia Defisiensi Besi. www.ayahbunda.com. (diakses 12
maret 2015).