Anda di halaman 1dari 31

KONSEP TEORI

CULTURE CARE LEININGER


DALAM KEPERAWATAN

NS. AHMAD ROSVLI M. KEP


Konsep Teori Medeleine M
Leininger
 Lahir 13 juli 1925 di sutton nebraska ameika serikat
 Pendiri keperawatan Transkultural
Paradigma kaperawatan
Leininger
1. Manusia, dimana manusia berusaha mempertahankan
budayanya dimanapun berada
2. Kesehatan, memiliki nilai dan praktek yg merefleksikan
kemampuan individu dan kelompok menampilkan
budayanya sehari hari dan pola hidupnya
Lanjutan…..

3. Lingkungan semua yang mempengaruhui perilaku


manusia dan interaksi sosial baik lingkungan fisik, sosial
politik dan budaya
4. Keperawatan pembelajaran humanistik yg bertujuan
membantu memberikandukungan memfasilitasi atau
memampukan individu dan kelmpok mempertahankan
kesehatan sesuai dengan budayanya
Inti Teori leininger
 Membantu seseorang atau kelompok memenuhi
kebutuhan utk memperbaiki pola hidupnya
 Budaya di ekspresikan sebagai norma2 dan nilai2
cara hidup tertentu
 Asuhan transcultural perawat secara sadar
mempelajari norma nilai dan cara budaya tertentu
 Asuhan kultural mengakui adanya keanekaragaman
budaya
 Universasi dalam keanekaragaman dalam
memberikan asuhan
Kelebihan teori leininger
 Bersifat komprehensif dan holistik memberikan
pengetahuan bagaimana memberikan asuhan dgan
berbagai budaya
 Menyempurnakan teori2 lain king orem dll
 Bisa mmengatasi hambatan faktor budaya yg akan
berdampak pada pasien perawat dan RS
 Membantu perawat dalam membuat keputusan
kompeten dalam memberikan asuha n keperawatan
 Teori yg paling banyak digunakan dalam penelitian
dan pengembangan praktek keperawatan
Kelemahan teori leininger

 Teori transkultural bersifat sangat luas tdak bisa berdiri


sendiri dan hanya digunakan pendamping teori yang
lain
 Tidak mempunyai intervensi spesifikdalam mengatasi
masalah keperawatan sehingga dipadukan dengan teori
lain
Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah
kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan kultur.
PENGKAJIAN BUDAYA
DALAM KEPERAWATAN
TRANSKULTURAL
Pendahuluan
 Pemahaman budaya diri sendiri adalah penting
sebelum memahami budaya orang lain.
 “ Therapeutic cultural self” adalah menggunakan
dan mengetahui budaya sendiri untuk mengerti
dan merawat klien yang memiliki budaya yang
berbeda.
 Proses untuk pemahaman budaya melalui :
pengetahuan, pengkajian dan tindakan atau
sesuatu yang dianut dan dipraktekkan dalam
kehidupan sehari –hari.
PENGERTIAN TRANSCUITURAL NURSING

 Leininger mendefinisikan “Transkultural Nursing”


sebagai area yang luas dalam keperawatan
yang berfokus pada komparatif studi dan analisis
perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai
prilaku caring, nursing care dan nilai sehat-sakit,
kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan
perkembangan ilmu dan humanistic body of
knowledge untuk kultur yang spesifik dan kultur yang
universal dalam keperawatan.

 Culture care adalah teori yang holistic karena


meletakkan didalamnya ukuran dari totalitas kehidupan
manusia dan berada selamanya, termasuk sosial
struktur, pandangan dunia, nilai cultural, konteks
lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta sistem
professional.
Hubungan model dan paradigma keperawatan
 MANUSIA adalah seseorang yang diberi perawatan dan
harus diperhatikan kebutuhannya
 KESEHATAN :konsep yang penting dalam
perawatan transkultural
 LINGKUNGAN : tidak didefinisikan secara khusus,
namun jika dilihat bahwa telah terwakili dalam
kebudayaan, maka lingkungan adalah inti utama dari
teori M. Leininger
 KEPERAWATAN : Leininger menyajikan 3 tindakan
yang sebangun dengan kebudayaan klien yaitu Cultural
care preservation, accomodation dan repatterning
Perbedaan Budaya
Menurut Leininger
PRESERVASI ASUHAN KULTU RAL

 Preservasi asuhan cultural berarti bahwa keperawatan melibatkan


penghargaan yang penuh terhadap pandangan budaya dan ritual
pasien serta kerabatnya.

ADAPTASI ASUHAN KULTUR AL

 Akomodasi/ adaptasi asuhan kultural melibatkan negosiasi dengan


pasien dan kerabatnya dalam rangka menyesuaikan pandangan dan
ritual tertentu yang berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan

REKONSTRU KSI/Repatterning ASUHAN KULTU RAL

Rekonstruksi asuhan kultural melibatkan kerjasama dengan pasien dan


kerabatnya dalam rangka membawa perubahan terhadap perilaku
mereka yang berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan dengan cara
yang bermakna bagi mereka.
CULTURE

 Culture includes
 Race/ethnicity
 Migration Status
 Gender
 Sexual Orientation
 Age
 Religion
 Education
 Socioeconomic Status
 Disability Status
Mengembangkan kepekaan
budaya
 Memahami perbedaan budaya itu ada
 Menghormati individu sebagai individu yang unik,
dimana faktor budaya ikut berpengaruh dalam diri
individu.
 Menghormati sesuatu yang “unfamiliar”
 Mengidentifikasi budaya yang dimiliki diri sendiri
 Memahami beberapa kelompok budaya memiliki
definisi tentang konsep sehat - sakit serta cara
menjaga kesehatan dan mengobatinya, yang
mungkin berbeda dengan budaya yang dimiliki
oleh diri sendiri
Cont…

 Memilki kemauan untuk memodifikasi asuhan


keperawatan dengan mempertimbangkan latar
belakang budaya yang dimiliki oleh klien.
 Tidak berharap semua anggota satu kelompok
budaya harus berperilaku dengan cara yang sama.
 Menghormati bahwa nilai budaya yang dimiliki
seseorang sudah mengakar sehingga sulit untuk
dirubah.
Variabel dalam pengkajian budaya

 Nilai  Perilaku sehat dan


 Keyakinan sakit
 Customs  Keturunan/ herediter
 Diet dan nutrisi  Status sosial ekonomi
 Pola komunikasi
 Hubungan keluarga
 Praktek keagamaan
Cara menggunakan pengetahuan
budaya untuk membantu orang
lain

 Sadar akan budaya yang dimiliki oleh diri


sendiri.
 Terbuka, sehingga klien akan “sharing”
informasi tentang kesehatan dan kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan.
 Jujur dengan diri sendiri., sehingga perawat
mengerti cara memberikan asuhan
keperawatan yang tepat.
 Nyata, dengan memahami bahwa budaya yang
dimiliki orang lain adalah berbeda tetapi
sama validnya.
Cultural rooting assessment

 Dari mana saya dan klien berasal?


 Bahasa apa yang saya gunakan?
 Apa nilai yang saya pegang?
 Bagiamana saya berkomunikasi dengan orang lain?
 Apakah saya mempunyai falsafah tentang
perawatan dan merawat klien?
 Apakah keluarga penting? Jika ya mengapa?
 Apakah definisi saya tentang kesehatan ?
Cont…

 Apakah definisi saya tentang tentang sejahtera?


 Bagaimana saya mendefinisikan tentang
perawatan?
 Bagaimana orang lain dalam keluarga saya
bertukar pikiran , perasaan tentang jawaban –
jawaban diatas?
 Apakah saya sudah mempelajari tentang diri
saya melalui pengkajian ini?
Evaluasi
 Apakah anda merasa berbeda atau sama
setelah mengeksplorasi budaya anda?
 Apa yang anda rasakan tentang budaya yang
anda miliki
 Apakah lebih mudah atau sulit melakukan
pendekatan kepada klien yang memiliki
budaya yang berbeda?
 Apakah anda dikejutkan dengan apa yang
anda sudah pelajari dari diri anda sendiri?
Cont….

 Apakah anda dikejutkan dengan apa yang anda sudah


pelajari dari perbedaan budaya yang dimilki oleh
pasien atau keluarga?
 Apakah anda sudah terbuka, jujur dan nyata dengan
pasien dan keluarga anda?
Cont…

 Apakah anda melihat perbedaan dalam berhubungan


anda dengan pasien dan keluarga yang berbeda budaya
setelah melakukan dengan terbuka, jujur dan nyata?
 Apakah sudah kesadaran diri akan budaya merubah
cara anda memandang asuhan keperawatan?
HUBUNGAN TEORI MODEL Leininger DENGAN KONSEP CARING

 Caring dalam keperawatan adalah


fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi
dengan klien, staf dan kelompok lain.
 Leininger menggunakan metode ethnomethods sebagai
cara untuk melakukan pendekatan dalam mempelajari
caring karena metode ini secara langsung menyentuh
bagaimana cara pandang, kepercayaan dan pola hidup
yang dinyatakan secara benar .
Hubungan teori Leininger dengan konsep holism

 Perawat perlu melakukan asuhan kep


secara menyeluruh/holistic care, karena objek kep
adalah manusia yg merupakan individu yg utuh shg
harus dilakukan secara menyeluruh.

 Perbedaan asuhan kep menyeluruh berfokus


memadukan berbagai praktek & ilmu pengetahuan ke
dalam satu kesatuan asuhan. Sedangkan asuhan holistic
berfokus pd memadukan sentiment kepedulian dan
praktek perawat yg bertujuan meningkatkan
kesejahtraan pasien.
Hubungan teori Leininger dengan
konsep humanism
 Tindakan keperawatan mengacu pd pemahaman
hubungan sehat,sakit,dan perilaku manusia.

 Perawatan manusia membutuhkan perawat yg


memahami prilaku & respon manusia terhadap masalah
kesehatan.

 Perawat juga harus bisa memberikan kenyamanan ,


perhatian dan empati kpd pasien & keluarganya.

 Hubungan konsep ini bahwa memberikan pelayanan


kesehatan pd klien dgn memandang klien sbg individu
sbg personal lengkap dgn fungsinya.
Konsep Utama Teori
Transkultural
1. Culture Care
Nilai-nilai, keyakinan, norma, pandangan hidup yang
dipelajari dan diturunkan serta diasumsikan yang dapat
membantu mempertahankan kesejahteraan dan
kesehatan serta meningkatkan kondisi dan cara hidupnya.
2. World View
Cara pandang individu atau kelompok dalam memandang
kehidupannya sehingga menimbulkan keyakinan dan nilai.
.
3 Dimensi Culture and Social Structure
Pengaruh dari factor-faktor budaya tertentu (sub budaya)
yang mencakup religius, kekeluargaan, politik dan legal,
ekonomi, pendidikan, teknologi dan nilai budaya yang
saling berhubungan dan berfungsi untuk mempengaruhi
perilaku dalam konteks lingkungan yang berbeda
Lanjutan……………

4. Generic Care System


Budaya tradisional yang diwariskan untuk membantu,
mendukung, memperoleh kondisi kesehatan,
memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup untuk
menghadapi kecacatan dan kematiannya.

5. Profesional system
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dari
proses pembelajaran di institusi pendidikan formal serta
melakukan pelayanan kesehatan secara professional.
Lanjutan……………

6. Culture Care Preservation


Upaya untuk mempertahankan dan memfasilitasi
tindakan professional untuk mengambil keputusan
dalam memelihara dan menjaga nilai-nilai pada individu
atau kelompok sehingga dapat mempertahankan
kesejahteraan.
7. Culture Care Acomodation
Teknik negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang
dengan budaya tertentu untuk
beradaptasi/berunding terhadap tindakan dan
pengambilan kesehatan.
Lanjutan……………

8. Cultural Care Repattering.


Menyusun kembali dalam memfasilitasi tindakan dan
pengambilan keputusan professional yang dapat
membawa perubahan cara hidup seseorang.

9. Culture Congruent / Nursing Care


Suatu kesadaran untuk menyesuaikan nilai-nilai budaya
/ keyakinan dan cara hidup individu/ golongan atau
institusi dalam upaya memberikan asuhan keperawatan
yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai