Ketika dia bekerja pada penasehat anak pada tahun 1950, dia
mengamati bahwa perilaku setiap anak berbeda, dan perbedaan
tersebut dikarenakan culture. Kurangnya pengetahuan terhadap
culture tersebut menjadikan penghambat bagi pemberian asuhan
keperawatan terhadap klien. Leininger menggunakan istilah-istilah
“Transcultural nursing”, “Ethnonursing”, dan “Cross Cultural
Nursing”.
1) Transcultural nursing
2) Ethnonursing
1
Sebagai studi kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, praktek
asuhan keperawatan sebagai mengerti/merasa dan tahu tentang
kultur melalui pengalaman langsung, keyakinan, dan sistem nilai.
2. Asumsi Mayor
h. Bentuk simbolis dan fungsi ritual dari praktek dan perilaku asuhan
keperawatan memiliki hasil dan makna berbeda dalam kebudayaan yang
berbeda.
1. Manusia
2. Kesehatan
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang
didefinisikan secara kultural memiliki nilai dan praktek serta
merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk
menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan
pola hidup.
3. Lingkungan
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan,
situasi, atau pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi
perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan
fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.
4. Keperawatan
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan
profesi keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan
fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu,
memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu
maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara
yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk
menolong orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan
kematian.
A. Kelebihan :
B. Kelemahan :