Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS KADER DALAM RANGKA


PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS MELALUI PROGRAM
INOVASI “BATUK (BERSAMA ATASI TUBERKULOSIS)”
TAHUN ANGGARAN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CICURUG
2020
I. PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah selaku penyelenggara yang berkewajiban untuk memenuhi
segala kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek yang bertujuan untuk
memakmurkan masyarakat. Kesehatan merupakan faktor yang sangat
penting dalam kehidupan seseorang. Seperti yang dirasakan oleh seluruh
rakyat Indonesia bahwa permasalahan kesehatan di Indonesia merupakan
hal perlu mendapat perhatian lebih oleh pemerintah, yang mana masih
banyak permasalahan di dalamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari masih
banyaknya kasus kesakitan dan kematian akibat permasalahan kesehatan di
Indonesia. Hal tersebut merupakan indikasi lemahnya penanganan
pemerintah dalam upaya memberikan jaminan kepada masyarakat Indonesia
dalam hal kesehatan, khususnya dapat terlihat pada apa yang dirasakan oleh
warga yang kurang mampu, mereka dinilai kurang dalam mendapat akses
untuk mendapat perawatan kesehatan di rumah sakit.
Puskemas merupakan unit pelayanan kesehatan yang mempunyai
paragidma pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
pemerataan, teknologi tepat guna dan keterpaduan dan kesinambungan.
Berdasarkan prinsip paradigma sehat tersebut, Puskesmas mendorong
seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah
dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status
sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan. Didalam standar
pelayanan minimum puskesmas yang tertuang di dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan diketahui salah satu layanan yang
harus diberikan adalah Pelayanan kesehatan orang dengan Tuberkulosis.

II. LATAR BELAKANG


Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan prioritas
global karena menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Saat ini
Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus TB
terbanyak di dunia. Berdasarkan angka laporan TB WHO pada tahun 2013
di dunia terdapat 8,6 juta kasus TB pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang
(13%) diantaranya adalah pasien TB dengan HIV positif. Berdasarkan
global report per 16 Desember 2014, prevalensi TB di Indonesia sebesar
660 per 100.000, insidensi 403 per 100.000, mortalitas 42 per 100.000, dan
total kasus ternotifikasi 327.103. Masih banyak kasus TB yang belum
dilaporkan. Hasil survey Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan di
tahun 2010 menunjukkan bahwa 64% pasien menggunakan RS, BBKPM,
dan dokter praktik mandiri. Tingginya angka pasien yang terdiagnosis TB di
RS dan di DPM menjadi tantangan khusus untuk penyelenggara program
TB nasional karena sampai Januari 2014, baru 40% saja RS yang telah
terlibat dalam strategi DOTS, sedangkan Puskesmas telah mencapai 98%.
Sementara belum diketahui berapa banyak DPM yang telah ikut
terlibat dalam strategi DOTS. Berdasarkan data tersebut masih banyak kasus
TB yang belum dilaporkan, sehingga salah satu strategi Puskesmas
berdasarkan PERMENKES Nomor 67 Tahun 2016 Tentang
Penanggulangan Tuberkulosis perlu dilakukan penemuan orang dengan TB
sedini mungkin, ditatalaksana sesuai standar sekaligus pemantauan hingga
sembuh atau “TOSS TB” (Temukan, Obati Sampai Sembuh).
Penanganan kasus TB tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh
Puskesmas, tentunya perlu kerjasama dari berbagai pihak salah satunya
dari kader. Sehingga atas dasar tersebut terbentuklah kader TB. Kader TB
merupakan spion dari petugas TB Puskesmas. Dengan adanya kader TB di
setiap desa, maka tugas dari petugas TB menjadi terbantu, selain itu juga
masyarakat bisa lebih mengetahui penyakit TB lewat informasi yang
disampaikan para kader TB. Berangkat dari hal tersebut maka Puskesmas
Cicurug membuat program inovasi “BATUK (Bersama Atasi
Tuberkulosis)”.

III. DASAR HUKUM


1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.
3. Permenkes No. 44 Tahun 2016 Tentang Menajemen Puskesmas.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun
2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis

IV. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk Meningkatkan pengetahuan kader tentang penyakit TB
2. Tujuan Khusus
- Kepala desa/lurah dapat mengetahui warga yang dicurigai
mengalami tanda dan gejala TB di masing-masing Desa
- Meningkatkan peran serta aktif kader TB di desa dalam
penemuan dan peningkatan suspect TB
- Kader TB dapat memahami dan mengaplikasikan perannya untuk
dapat membantu dan memperhatikan masyarakat yang dicurigai
mengalami tanda dan gejala TB
- Meningkatkan peran serta kader TB di desa dalam mencegah DO
pasien TB

V. SASARAN
1. 20 Kader TB Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Cicurug
2. 8 Kepala Desa dan 1 Lurah
3. 1 Camat

VI. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembentukan Kader TB Desa adalah
tangggung jawab Pelaksana Program TB.
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembentukan Kader TB Desa
dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2020 di Aula Puskesmas Cicurug.

VIII. TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembentukan Kader TB Desa
dilaksanakan di Aula UPTD Puskesmas Cicurug.

IX. RINCIAN PELAKSANAAN


1. Advokasi dengan lintas sektor terkait
2. Menentukan Sasaran
3. Mengirimkan Surat Undangan
4. Pelaksanaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
5. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

X. VOLUME KEGIATAN
Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembentukan Kader TB Desa 1 (Satu)
kali dalam setahun.

XI. BIAYA
Biaya kegiatan ini akan dibebankan kepada dana BLUD Tahun
Anggaran 2019.

XII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan hasil Sosialisasi dan Pembentukan Kader
TB Desa dilakukan setelah pelaksanaan selesai dan dilaporkan kepada
Kepala UPTD Puskesmas Cicurug dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi untuk dilakukan Evaluasi.
XIII. PENUTUP
Demikian  kerangka acuan Sosialisasi dan Pembentukan Kader TB
desa di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cicurug.  Atas perhatian dan
pertimbangan, kami ucapkan terima kasih.
Lampiran 1

RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN PENINGKATAN


KAPASITAS KADER DALAM RANGKA PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS MELALUI PROGRAM INOVASI “BATUK (BERSAMA
ATASI TUBERKULOSIS)” TAHUN 2020

1. Makan : 50 porsi @50.000 Rp. 2.500.000


2. ATK : 50 buah @5.000 Rp. 250.000
3. Spanduk : 1 buah @200.000 Rp. 200.000
4. Poster : 8 buah @50.000 Rp 400.000
5. Dokter spesialis : 2 jam @400.000 Rp. 800.000
6. Moderator : 2 jam @100.000 Rp 200.000 +
Rp. 4.350.000

Sukabumi, 7 Maret 2020


Kepala Puskesmas Cicurug

dr. Dini Desti Susanti


NIP. 197912172010012018

Lampiran 2
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS
KADER DALAM RANGKA PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
MELALUI PROGRAM INOVASI “BATUK (BERSAMA ATASI
TUBERKULOSIS)” TAHUN 2020 DI PUSKESMAS CICURUG

7 Maret 2019 Waktu Kegiatan Keterangan


13.00-13.10 Pembukaan MC
13.10-13.30 Sambutan dari Kepala
Puskesmas atau yang
mewakilinya
13.30-13.50 Sambutan Camat Cicurug
13.50-14.20 Materi: Selayak Pandang Indah, S. Kep
Tuberkulosis di Puskesmas
Cicurug
14.20-14.30 Sesi Pertanyaan Moderator
14.30-15.00 Materi: Tuberkulosis dr. Ben, Sp.P
15.00-15.10 Sesi Pertanyaan Moderator
15.10-15.20 Penutup MC

Sukabumi, 7 Maret 2020


Kepala Puskesmas Cicurug

dr. Dini Desti Susanti


NIP. 197912172010012018

Anda mungkin juga menyukai