Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN
Jln Srikandi No 40 A Kel.Benoa, Kec.Kuta Selatan Telp. (0361)771957
Email : kutasel_dikesbadung@yahoo.com
Website : https://puskesmaskutaselatan.badungkab.go.id

UKM No. Dokumen :


Revisi :
KAK/UKM/PTM/01
01
Tgl. Terbit : 10 Januari 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


LAYANAN PTM
DI MASA PANDEMI COVID-19
DI UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN
Jln Srikandi No 40 A Kel.Benoa, Kec.Kuta Selatan Telp. (0361)771957
Email : kutasel_dikesbadung@yahoo.com
Website : https://puskesmaskutaselatan.badungkab.go.id

No. Dokumen : KAK/UKM/PTM/01


Revisi : 01
Tgl. Terbit : 10 Januari 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


LAYANAN PTM
DI MASA PANDEMI COVID-19
DI UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN
TAHUN 2023

DISAHKAN OLEH :

Kepala UPTD Puskesmas Kuta Selatan Kuta Selatan, 10 Januari 2023


Pelaksana Layanan PTM

dr. I Made Sugiana, M.Kes Ni Kadek Leny Prayanti, A.Md.Kep


NIP. 197512052003121010 NIP. 199603222019032009

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii


I. PENDAHULUAN ...............................................................................................1
II. LATAR BELAKANG .........................................................................................1
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS .....................................................3
IV. UNSUR – UNSUR YANG TERLIBAT .............................................................3
V. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN ........................................................3
VI. JADWAL KEGIATAN .......................................................................................5
VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ...................6
VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN .................................................................6

ii
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
LAYANAN PTM

DI MASA PANDEMI COVID-19


DI UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN

TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu
upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat
untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif. Puskesmas merupakan ujung tombak
penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan di Kabupaten / Kota.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta
(63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%)
justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat
PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta kematian)
dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan
perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara
berkembang.

1
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis
secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak
mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar
pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes melitus dan 63,2% dari kasus
hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit,
terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang tidak
sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan
PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi
faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko
PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai
faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk
mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup,.Salah
satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut
berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak
lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara
terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat meningkatkan sikap
mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM sehingga peningkatan kasus PTM dapat
dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang
lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit,
melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan
suatu pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para
pemangku kepentingan serta pelaksana di lapangan.

2
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik di Kabupaten Badung pada umumnya
dan di Kuta Selatan pada khususnya di masa pandemic Covid-19.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini
d. Terpenuhinya target Standar Pelayanan Minimum (SPM) Program

IV. UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT


1. Puskesmas Kuta Selatan
2. Puskesmas Pembantu wilayah kerja Kuta Selatan
3. Posyandu Lansia

V. KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN
a. Pelayanan Skrining PTM Usia Produktif
b. Pelaksanaan Posbindu PTM
c. Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi
d. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Mellitus
e. Deteksi Ca Cervix dan Payudara pada Wanita Usia Subur

2. RINCIAN KEGIATAN
a. Pelaksanaan Skrining PTM Usia Produktif
1) Sasaran yaitu = 78235 orang

3
2) Skrining Pelaksanaan (Pengukuran Tinggi Badan , Berat Badan
Lingkar Perut Tekanan Darah ,Gula Darah, pada sasaran yang telah
dilakukan pendataan. Kegiatan skrining ini dilakukan di Puskesmas
dan Pustu.
3) Penyediaan Alat dan Bahan alat pemeriksaan termasuk media
konseling.
4) Penyuluhan sebelum dilakukan skrining

b. Pelaksanaan Posbindu PTM


Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan wawancara,
pengukuran, pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk
menelusuri faktor risiko perilaku seperti merokok, konsumsi sayur dan buah,
aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi
badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan tekanan darah. Pemeriksaan faktor
risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total, asam urat,
pemeriksaan klinik payudara, lesi pra kanker (Inspeksi Visual asam asetat
/IVA positif). Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan
dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor
risiko PTM melalui penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan atau
konseling faktor risiko secara terintegrasi pada individu dengan faktor risiko,
sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk rujukan sistematis dalam sistem
pelayanan kesehatan paripurna.
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelajutan
(Continuum of Care) dari masyarakat hingga kefasilitas pelayanan kesehatan
dasar termasuk rujuk balik ke masyarakat untuk pemantauannya.
Kegiatan posbindu PTM dalam situasi kondisi tertentu dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Pelaksanaan Posbindu PTM
secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
• Proses Kegiatan Posbindu PTM

4
Pemeriksaan (satu persatu)
➢ Registrasi
➢ Wawancara oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
➢ Pengukuran TB,BB, Lingkar Perut
➢ Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah
➢ Identifikasi faktor risiko PTM, Konseling/Edukasi, serta tindak
lanjut lainnya

c. Pelayanan Kesehatan Hipertensi


1) Sasaran yaitu = 1941 orang
2) Dilakukan pemeriksaan Tekanan Darah penderita Hipertensi secara
berkala di Puskesmas dan Pustu.
3) Dilakukan rujukan kasus yang memenuhi kriteria rujukan.
4) Penyuluhan / edukasi kepada sasaran sebelum dilakukan pemeriksaan
( materi terkait hipertensi / C.E.R.D.I.K )

d. Pelayanan Kesehatan Diabetes Millitus


1) Sasaran yaitu = 680 orang
2) Dilakukan pemeriksaan Gula Darah penderita Diabetes Millitus secara
berkala di Puskesmas dan Pustu.
3) Dilakukan rujukan kasus yang memenuhi kriteria rujukan.
4) Penyuluhan / edukasi kepada sasaran sebelum dilakukan pemeriksaan
( materi terkait DM / C.E.R.D.I.K )
e. Deteksi Ca Cervix dan Payudara pada Wanita Usia Subur
1) Sasaran yaitu = 2955 orang
2) Dilakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis secara berkala di Puskesmas
dan Pustu
3) Dilakukan rujukan kasus yang memenuhi kriteria rujukan
4) Penyuluhan / edukasi kepada sasaran sebelum dilakukan pemeriksaan

5
VI. JADWAL KEGIATAN
1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Skrining PTM Usia Produktif dilakukan setiap hari kerja
di Puskesmas dan Pustu
2. Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan berintegrasi dengan Layanan Puskling sesuai
jadwal Puskling.
3. Deteksi Ca Cervix dan Payudara pada Wanita Usia Subur dilakukan setiap hari Jumat
di Puskesmas dan sesuai jadwal IVA di Pustu

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Dilakukan monitoring dan evaluasi program oleh Penanggung Jawab UKM setiap
bulannya, dan akan disampaikan pada rapat Minilok setiap bulan.

VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN POSBINDU PTM


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan secara manual dan/atau
menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas mengambil data hasil pencatatan
posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan dari petugas pelaksana posbindu PTM. Hasil
pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi
terkait secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan posbindu PTM merupakan
sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan posbindu
PTM. Laporan hasil kegiatan bulanan/ triwulan/ tahunan yang berisi laporan tingkat
perkembangan.
Posbindu PTM, proporsi faktor risiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu di tingkat
Puskesmas, kab /kota, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan surveilans faktor risiko PTM
berbasis posbindu PTM, dilakukan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
faktor risiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan
dan penyebaran informasi epidemiologi kepada peserta, penyelengara program maupun pihak
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan posbindu PTM untuk dilakukan intervensi dalam
rangka pengembangan kegiatan, pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.

Anda mungkin juga menyukai