Anda di halaman 1dari 17

RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK )

PROGRAM KUSTA
DI UPT PUSKESMAS GANDUSARI
BAB I
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GANDUSARI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Program Kusta UPT Puskesmas Gandusari untuk tahun 2023.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini berisi tentang usulan – usulan
kegiatan untuk tahun 2021 berdasarkan data pencapaian kegiatan tahun 2021 dan
analisa kebutuhan masyarakat. Penyusunan RUK ini sebagai upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan fungsi
Puskesmas, baik UKM maupun UKP yang meliputi pelayanan promotif, preventif,kuratif,
dan rehabilitatif.
Kami menyadari bahwa RUK ini masih jauh dari sempurna dan tidak
terlepas dari segala kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik
maupun saran demi kesempurnaan penyusunan RUK di tahun-tahun mendatang.
Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Tim
Perencanaan Puskesmas dan staf UPT Puskesmas Gandusari, serta semua pihak
terkait yang telah banyak membantu dalam menyusun RUK ini. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabuapaten Blitar beserta
seluruh staf yang telah membimbing dalam menyusun RUK ini.

Gandusari, 2023

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Gandusari Pelaksana Program

dr. AGUS WINARTO TOYAH, STr., Keb.


NIP. 19660807 200003 1 008 NIP. 19710707 1993 2 009
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penyakit Kusta adalah penyakit menular menahun dan disebabkan oleh
kuman kusta (Mycobacterium leprae ) yang menyerang kulit, saraf tepi, dan jaringan
tubuh lain kecuali susunan saraf pusat, untuk mendiagnosanya dengan mencari
kelainan-kelainan yang berhubungan dengan gangguan saraf tepi dan kelainan-
kelainan yang tampak pada kulit. Penyakit kusta merupakan salah satu Penyakit
menular yang menimbulkan masalah kompleks. Kusta merupakan penyakit yang
menyerang saraf tepi, kulit dan organ lainnya, dalam perjalanan penyakitnya kusta
yang ditemukan dan diobati terlambat dapat menimbulkan kecacatan. Kecacatan
yang kelihatan pada penderita kusta seringkali tampak menyeramkan sehingga
menyebabkan perasaan jijik dan ketakutan yang berlebihan terhadap kusta
(Leprofobia). Meskipun penderita kusta telah selesai minum obat (RFT=Release
From Treatment) status predikat kusta tetap melekat pada dirinya seumur hidup.
Status predikat inilah yang menjadi dasar permasalahan psikologis pada penderita.
Penderita merasa kecewa, takut, dan duka yang mendalam terhadap keadaan
dirinya, tidak percaya diri, malu, merasa diri tidak berharga dan berguna dan
kekhawatiran akan dikucilkan. Selain itu, opini masyarakat (stigma) juga
menyebabkan penderita kusta dan keluarganya dijauhi dan dikucilkan oleh
masyarakat.

Keadaan ini memerlukan tindak lanjut guna mengidentifikasi masalah


setempat, dan juga dengan melakukan inovasi dalam program pengendalian kusta,
termasuk pemberdayaan dan penggerakan masyarakat setempat. Mengingat di
masyarakat masih banyak yang belum memahami tentang penyakit kusta yang bisa
menjadi hambatan bagi pelaksanaan program pemberantasan kusta termasuk
dalam mengikut sertakan peran serta masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya
pencegahan untuk dapat mengurangi prevalensi, insidens dan kecacatan penderita
kusta.

Puskesmas merupakan ujung tombak peningkatan derajat kesehatan


masyarakat karena bersifat sebagi pusat pelayanan masyarakat, pusat
pengembangan kesehatan masyarakat dan juga sebagai peningkatan peran serta
masyarakat dalam membangun kemandirian masyarakat disekitarnya. Untuk
menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas
Pembantu, Ponkesdes, Polindes, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM )
yang disebut sebagai Puskesmas dan jejaringnya. Dalam menanggulangi masalah
Kusta harus dilakukan program pengendalian penyakit kusta dan pengelolahannya,
yang diintregasikan dipelayanan kesehatan dasar di puskesmas dengan
mengupayakan keterampilan petugas disemua puskesmas dan unit pelayanan
kesehatan. Untuk meningkatkan keterampilan petugas kesehatan diperlukan
pelatihan program kusta.

Peran serta puskesmas dalam pencegahan penularan kusta dapat


dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah dengan pencegahan primer,
pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. Pencegahan primer yang
merupakan pencegahan tingkat pertama ini adalah upaya untuk mempertahankan
orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit.
Pencegahan sekunder merupakan tingkat pencegahan kedua ini adalah upaya
manusia untuk mencegah orang yang telah sakit agar sembuh dengan pengobatan,
menghindarkan komplikasi kecacatan secara fisik. Pencegahan tersier, pencegahan
ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidak mampuan dan mengadakan rehabilitasi.
Upaya pencegahan tingkat tiga ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan fungsi
organ tubuh, membuat protesa ekstremitas akibat amputasi dan mendirikan pusat-
pusat rehabilitasi medik.

Masalah mengenai kusta yang sampai saat ini masih perlu pengawasan
dari .tenaga kesehatan adalah bagaimana penanggulangan penularan kusta. Salah
satu penyebab utama terjadinya kusta ini adalah minimnya pengetauan masyrakat,
keluarga, dan anggota keluarga yang lain tentang kusta.

Puskesmas sebagai sarana kesehatan terdepan yang memberikan


pelayanan kesehatan termasuk penanggulangan kusta pada masyarakat harus
mampu melaksanakan program secara terintegrasi dan terpadu melalui peningkatan
koordinasi lintas program dan lintas sektor. Selain itu puskesmas juga dituntut untuk
meningkatkan pelayanannya untuk mencapai target Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Pencapaian Kinerja Puskesmas (PKP). Oleh karena itu dibutuhkan kerja
sama yang optimal antar lintas program dan lintas sektor mengingat terbatasnya
sumber daya yang ada.

Visi
Terwujudnya Kecamatan Gandusari Yang Mandiri Dan Sejahtera Berlandaskan
Ahklak Mulia, Baldatun Toyyibatun, Warobbun Ghofur.

Misi
1. Meningkatkan Kualitas dan Aksesbilitas Layanan Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Upaya Kesehatan Perorangan
2. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan Jejaring Fasyankes
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan menejerial
Motto
“Disiplin Dalam Bekerja Prima Dalam Pelayanan”

Tata Nilai
Tata nilai yang dimiliki oleh PPK BLUD UPT Puskesmas Gandusari adalah
“KELUD” dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Keselamatan pasien dan petugas diutamakan dalam upaya untuk mencegah
bahaya yang terjadi;
2. Empati dalam menjalankan pelayanan dengan tulus,ramah, dan sepenuh hati;
3. Loyal terhadap pimpinan, peraturan perundangan profesi guna meningkatkan
kualitas pelayanan;
4. Unggul dalam kualitas dan pelayanan masyarakat;
5. Disiplin dalam bekerja,taat dan patuh terhadap nilai- nilai kebenaran dan
melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya;

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Menanggulangi penularan kusta masyarakat UPT Puskesmas Gandusari.

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan tentang Kusta kepada masyarakat, keluarga,

dan seluruh anggota keluarga.

2. Meningkatkan pengetahuan tentang penularan Kusta kepada masyarakat,

keluarga, dan seluruh anggota keluarga.

3. Meningkatkan pengetahuan tentang tanda dan gejala Kusta kepada

masyarakat, keluarga, dan seluruh anggota keluarga.

4. Meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan Kusta kepada

masyarakat, keluarga, dan seluruh anggota keluarga.

5. Meningkatkan pengetahuan tentang pengobatan Kusta kepada

masyarakat, keluarga, dan seluruh anggota keluarga.

6. Terselenggaranya pelayanan mengenai Kusta yang melibatkan partisipasi

masyarakat

7. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan dan pelaporan kusta


1.3 Manfaat
a. Bagi Puskesmas
1. Sebagai acuan puskesmas dalam melaksanakan kegiatan di tahun 2023
2. Sebagai acuan puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan di tahun 2023.
b. Bagi Dinas Kesehatan
1. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan tingkat Dinas Kesehatan
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Profil Puskesmas Gandusari


1. Gambaran Umum Puskesmas Gandusari
NOMOR KODE PUSKESMAS : 35.05018.01
NAMA PUSKESMAS : UPT PUSKESMAS GANDUSARI
KECAMATAN : GANDUSARI
KABUPATEN : BLITAR
PROPINSI : JAWA TIMUR
TAHUN : 2023
BLUD UPT Puskesmas Gandusari terletak di Jalan Raya Kawi Nomor 56, Desa
Gandusari Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar dengan Kode Pos 66187.
2. Wilayah Kerja Puskesmas
a. Luas Wilayah : 51,96 km2
Wilayah dataran rendah : 60%
Wilayah dataran tinggi : 40%
b. Jumlah desa / Kelurahan : 9 desa/kel
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 9 desa/kel
Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 9 desa/kel
Yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 0 desa/kel
c. Wilayah kerja PPK BLUD UPT Puskesmas Gandusari mencakup desa:
1) Desa Gandusari
2) Desa Gadungan
3) Desa Ngaringan
4) Desa Tambakan
5) Desa Sukosewu
6) Desa Kotes
7) Desa Gondang
8) Desa Sumberagung
9) Desa Butun

3. Sarana dan Prasarana


a. Puskesmas Gandusari (Puskesmas Induk)
b. Pustu Ngaringan
c. Pustu Sukoreno
d. Polindes Ngaringan
e. Ponkesdes Butun
f. Ponkesdes Sumberagung
g. Polindes Tambakan
h. Polindes Kotes
i. Polindes Sukosewu
j. Polindes Gondang
k. Ponkesdes Gadungan

4. Peta Wilayah Kerja PPK BLUD UPT Puskesmas Gandusari

5. Denah Puskesmas Gandusari


a. Posisi Geografis Wilayah Kerja Puskesmas Gandusari
Lokasi Puskesmas Gandusari tepatnya berada pada wilayah Kabupaten
Blitar.

b. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Gandusari


Jumlah total wilayah kerja Puskesmas Gandusari adalah ± 51,96 km2 yang
terbagi atas 9 wilayah Desa yaitu Desa Gandusari , Desa Ngaringan, Desa
Butun, Desa Sukosewu, Desa Kotes, Desa Sumberagung, Desa
Tambakan, Desa Gondang, dan Desa Gadungan.

c. Kondisi Wilayah Kerja


Secara umum kondisi wilayah kerja Puskesmas Gandusari ada dua
dataran yaitu dataran tinggi ± 40 % dan dataran rendah ± 60 %.

2.2 Data Demografis


a. Ketanagaan Puskesmas Gandusari
KETENAGAAN
Dokter : 2 orang
Dokter gigi : 0 orang
Jumlah dokter mahir jiwa : 0 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang
Bidan : 13 orang
- P2B : 0 orang
- D3 Kebidanan 9 orang
Bidan di desa : 11 orang
Perawat Kesehatan :
- SPK 0 orang
- D3 Keperawatan 8 orang
- S1 Keperawatan 2 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Perawat mahir jiwa : 0 orang
Sanitarian/D3 Kesling : 1 orang
Petugas Gizi/ D3 Gizi : 2 orang
Apoteker : 1 orang
Asisten Apoteker : 1 orang
Analis laboratorium/D3
Laboratorium : 1 orang
Petugas rekam Medis : 1 orang
Juru Imunisasi / juru malaria : 0 orang
Tenaga Administrasi : 8 orang
Sopir , penjaga : 0 orang
Petugas Kebersihan : 1 orang

b. Data Penduduk
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk berdasarkan umur di Wilayah Kerja Puskesmas
Gandusari, Tahun 2021
NO Desa Jumlah Penduduk
L P TOTAL

1. Gandusari 1427 1444 2871


2. Sukosewu 5723 5620 11343
3. Ngaringan 3950 3940 7890
4. Gadungan 3489 3379 6868
5. Butun 2609 2607 5216
6. Sumberagun 3543 3422 6985
g
7. Tambakan 1677 1632 3309
8. Kotes 1039 1015 2054
9. Gondang 832 833 1665
JUMLAH 24.289 23.892 48.201

b) PERAN SERTA MASYARAKAT


 Jumlah Posyandu Balita : 57 kelompok
 Jumlah Kader Posyandu Balita : 285 orang
 Jumlah Posyandu Lansia : 34 Kelompok
 Jumlah Kader Posyandu Lansia : 255 orang
 Jumlah Posbindu : 10 kelompok
 Jumlah Kader Posbindu : 50 orang
 Jumlah Kelas Ibu Hamil : 10
 Jumlah Kader Kelas Ibu Hamil : 50
 Jumlah Kader Kesehatan :
o TB/HIV : 18 Orang
o Jiwa : 11 Orang
 Jumlah Kader Kesehatan :
o TB/HIV : 18 Orang
o Jiwa : 9 Orang
o Kesling : 9 Orang
o
2.3 HASIL KEGIATAN TAHUN 2021
Cakupan Program Pelayanan Kesehatan ( PKP) tahun 2021
1. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN KUSTA

Pemeriksaan kontak dari kasus kusta baru

100%

SD/MI dilakukan screening Kusta 50% RFT penderita Kusta


target
0% capaian

Kader posyandu tersosialisasi Kusta Proporsi tenaga kesehatan di desa endemis Kusta

Berdasarkan grafik tersebut diatas didapatkan data sebagai berikut :


1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru belum mencapai target karena
tidak ditemukan kasus Kusta pada tahun 2021.
2. RFT penderita Kusta belum mencapai target karena tidak ditemukan kasus
Kusta pada tahun 2021.
3. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi sudah mencapai target 100%.
4. Kader Posyandu yang telah mendapat sosialisasi kusta mencapai target yaitu
100%.
5. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta mencapai target yaitu 100%.
BAB III
ANALISA MASALAH

2.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Puskesmas tahun 2022 diperoleh
kesenjangan hasil PKP pada Program Kusta sebagai berikut :

NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN MASALAH


1. Pemeriksaan kontak 80% 0% Tidak ada kasus Kusta
dari kasus Kusta baru

2. RFT penderita Kusta


90% 0% Tidak ada kasus Kusta

3. Proporsi tenaga
kesehatan Kusta
95% 100% Sudah memenuhi target
tersosialisasi

4. Kader Posyandu
yang telah mendapat
95% 100% Sudah memenuhi target
sosialisasi kusta

5. SD/ MI telah 100% 100% Sudah memenuhi target


dilakukan screening
Kusta

2.2 MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


Menentukan prioritas masalah dari masing-masing program (Dengan Metode USG,
Urgensi, Seriousness, Growth)

NO MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS


1 Tidak ditemukan kasus Kusta baru 5 4 3 12 I

2.3 MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH


Berdasarkan prioritas masalah yang ditetapkan, maka dilakukan identifikasi
penyebabnya. Berikut ini penyebab masalah yang ditemukan :
1. Tidak ditemukan kasus Kusta baru
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Kusta
b. Tidak ada kader Kusta
c. Kurangnya sosialisasi tentang penyakit Kusta
d. Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor
e. Tidak adanya sarana/prasarana yang menjelaskan tentang kusta di
lingkungan masyarakat

Lingkungan Manusia

Kusta masih Kader kusta tidak ada


jadi stigma
di Pengetahuan tentang
masyarakat kusta kurang Tidak ada
penemuan
kasus baru
Penyuluhan penderita
tentang kusta kusta
Tidak ada
kurang
Kerjasama poster
dengan lintas tentang kusta Masyarakat tidak
sektor
kurang
paham dengan
tanda gejala kusta
Metode Dana Sarana

2.4 MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DAN CARA PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN
PRIORITAS PENYEBAB
NO PEMECAHAN MASALAH KET
MASALAH MASALAH
MASALAH TERPILIH
1 Tidak ditemukan a. Kurangnya a. Sosialisasi Sosialisasi Kusta
kasus Kusta baru pengetahuan kusta ke ke kader
masyarakat petugas posyandu
tentang kesehatan.
penyakit b. Sosialisasi
Kusta kusta ke
b. Tidak ada kader
kader Kusta posyandu
c. Kurangnya
sosialisasi
tentang
penyakit
Kusta
d. Kurangnya
kerjasama
dengan lintas
sektor
e. Tidak adanya
sarana/prasar
ana yang
menjelaskan
tentang kusta
di lingkungan
masyarakat
BAB IV

PENGUSULAN RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK)

Penyusunan Rencana Usulan Program Kusta sebagai upaya mencegah terjadinya kesenjangan pada program tersebut dan yang berpotensi
menimbulkan permasalahan kesehatan. Berikut kami RUK (Rencana Usulan Kegiatan) program Kusta :
RUK PROGRAM KESEHATAN KUSTA

SUMBER
SUMBER
TARGET PENANGGUNG KEBUTUHAN WAKTU KEBUTUHAN USULAN
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN MITRA KERJA INDIKATOR KINERJA PEMBIAY
SASARAN JAWAB SUMBER DAYA PELAKSANAAN ANGGARAN KEGIATA
AAN
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemeriksaan Mendeteksi Penderita 80% Pelaksana trasport Poli Januari - - BOK -
kasus Kusta secara dini Kusta program Umum Desember
pada pasien penelusuran
yang Kusta
berkunjung ke
Puskesmas
2. Sosialisasi dan Tenaga Tenaga 95% Pelaksana ATK, Materi Tenaga Januari - Terbentuknya BOK -
penyuluhan Kesehatan Kesehata program Sosialisasi Kesehata pemahaman
Kusta mendapat n n tentang Kusta
informasi
tentang Kusta
3. Sosialisasi dan Tenaga Kader 95% Pelaksana ATK, Materi Desa/ Januari- - Terbentuknya BOK -
penyuluhan Kesehatan Kesehata program Sosialisasi Keluraha September pemahaman
Kusta mendapat n n tentang Kusta
informasi
tentang Kusta
4. Skrining Kusta Penjaringan SD/MI 100% Pelaksana Transport, September - BOK -
kesehatan program ATK Sekolah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Dengan adanya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas (PTP) maka
puskesmas memiliki rencana program yang baik, terpadu dan terarah.
2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan
Apabila kesehatan di Puskesmas Gandusari.
3. Kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan baik maka
indikator SPM akan semakin mudah dicapai.
4. Dampak dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Gandusari

B. Saran
1. Bagi Puskesmas
1. Kegiatan program akan dilaksanakan sebisa mungkin sesuai dengan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas (PTP)yang telah dibuat.
2. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
kegiatan di tahun 2021 juga harus berdasarkan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Puskesmas (PTP)yang ada.

2. Bagi Dinas Kesehatan


1. Dinas Kesehatan senantiasa mengevaluasi dan memonitoring jalannya
kegiatan program dan inovasi yang telah dilaksanakan Puskesmas.
2. Dinas Kesehatan hendaknya juga melengkapi sarana dan prasarana
kesehatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan sesuai dengan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas (PTP) yang ada.

BAB VI
PENUTUP
Demikian penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas yang menghasilkan
RUK (Rencana Usulan Kegiatan) tahun 2023, yang merupakan bahan pertimbangan
dalam penyusunan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) tingkat Puskesmas tahun
2021 di Puskesmas Gandusari.
Penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas ini, diharapkan dapat memberikan
arah dan pedoman dalam penyusuan RPK tahun 2024 dan memberikan hasil yang
maksimal dalam peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Demikian RUK Puskesmas Gandusari tahun 2023 yang kami susun. Demi
perbaikan dan kesempurnaan penyusunan RUK ini maka kami dengan senang hati
menerima saran dan kritik yang membangun.

Anda mungkin juga menyukai