Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) adalah mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) sesuai undang –
undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
pelatihan dasar CPNS. Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5
Tahun 2014 sudah secara implicit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
birokrat bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada
sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat
rancangan aktualisasi khususnya dalam pelayanan bidang Kesehatan yang
dilaksanakan di instansi Puskesmas.

Penyakit Tuberkulosis (TB) ialah penyakit menular yang diakibatkan oleh


bakteri Mycobacterim tuberculosis, bakteri ini pada umumnya menginfeksi paru-
paru, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat dunia
termasuk di Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan data dari WHO tahun
2020 terdapat 10 juta kasus dengan angka kematian mencapai sampai 1,3 juta,
Saat ini, Indonesia masih menjadi negara dengan beban penyakit tuberkulosis
(TBC) terbesar ketiga di dunia dengan estimasi 824.000 jumlah kasus dengan
kematian sebanyak 13.110 dan hanya 47 persen kasus yang terlaporkan.Untuk
itu, perlu dilakukan upaya penemuan kasus secara aktif agar segera
diobati.Masalah lain yang dihadapi adalah Resistan Obat (RO). Berdasarkan
Global TB Report WHO tahun 2019 diperkirakan terdapat 24.000 kasus TBC
Resistan Obat (TBC RO) setiap tahunnya di Indonesia.Di Provinsi Gorontalo
diketahui indikator capaian penemuan kasus TB Resisten Obat tahun 2020
sebanyak 34 kasus dengan estimasi 126 kasus atau sebesar 26,98%. Tahun
2021 penemuan kasus meningkat sebanyak 58 kasus dengan estimasi 126
kasus atau sebesar 46,03%.Sebanyak 91% kasus TBC di Indonesia adalah TBC
paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya.

Dinas kesehatan kabupaten Bone Bolango mengatakan bahwa penyakit


TB , masuk dalam 10 penyakit menonjol hingga 2022 kasus Multi Drug Resistent
(MDR) masih menjadi salah masalah utama tidak berkurangnnya jumlah kasus
TB paru di Kabupaten Bone bolango bahkan memiliki potensi besar menularkan
kembali keorang lain, Penyebab munculnya TB MDR akibat kegagalandalam
pengobatan sehingga tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk
1
melakukan Pengendalian Tuberculosis (TB) Melalui Program Optimalisasi
Pengawas Minum Obat Di Wilayah Kerja Puskesmas Tombulilato Tahun 2022.

Dari hasil rancangan ini menekankan bahwa peran PMO dalam


melakukan pengawasan, memberikan dorongan/motivasi serta peran PMO
dalam memberikan edukasi/penyuluhan kepada pasien sehingga dapat
berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan penderita TB untuk menelan obat.
Sehingga PMO perlu dibekali dengan ilmu yang cukup untuk mendampingi
penderita selama menjalani pengobatan yang relatif cukup lama.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai:
a. Pengaktualisasian nilai-nilai BERAKHLAK sebagai Aparatur Sipil
Negara di instansi tempat bekerja.
b. Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
c. Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi
PNS,peran dan kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan
dalam tahapan kegiatan kerja.
d. Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan
tugasdan fungsi ASN.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengoptimalkan penanggulangan Tuberculosis melalui
program Optimalisasi pengawas minum obat di wilayah kerja
puskesmas Tombulilato tahun 2022
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai Ber-AKHLAK
pada instansi kerja sesuai dengan kegiatan, serta menguasai bidang
dan tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan masyarakat
2. Bagi Puskesmas
Dapat menjadi kontribusi positif bagi Puskesmas dalam upaya
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Aktualisasi ini juga akan
memberikan solusi terkait penanggulangan Tuberculosis melalui
program optimalisasi pengawas minum obat

2
3. Bagi Masyarakat
Meningkatnya pelayanan preventif yang diberikan dapat
menciptakan kepercayaan dan kepuasan masyarakat dan
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan
penyakit tuberkulosis (TB) demi Indonesia sehat.
D. Ruang lingkup
Proses Penulisan Rancangan Aktualisasi Ini Didasari Pada Kegiatan Yang
Melengkapi Nilai-Nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, SMART ASN Dan Manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN). Kegiatan Rancangan Aktualisasi Dan Habituasi Ini Akan
Dilaksanakan Di Ruang Lingkup Puskesmas Tombulilato Mulai Tanggal 4 Juli
Sampai Dengan 30 Juli 2022

3
BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

Letak Puskesmas Tombulilato secara geografis berbatasan langsung

dengan Kecamatan Bulawa. Di sebelah utara. Sementara di sebelah timur

berbatasan dengan Kecamatan Bone, di sebelah selatan berbatasan dengan

Laut Tomini . dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Alo. Puskesmas

Tombulilato menunjukan bahwa Puskesmas yang memiliki luas wilayah sebesar

67.96 km2 dari total luas Kecamatan Bone Raya. Desa dengan luas paling besar

adalah Desa Pelita jaya dengan luas 12.9km2 , sedangkan luas daerah yang

terkecil adalah Desa Tombulilato yang hanya memiliki luas 49. Km2 .maka

Kecamatan Bone Raya telah memiliki 10 Desa dan 30 Dusun .Berdasarkan

ketinggiannya dari permukaan laut Kecamatan Bone Raya sebagian besar

daerahnya berada di ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan laut yakni

sebesar 75% dan 90% berada di atas ketinggian 100 meter dari permukaan laut.

Puskesmas Tombulilato mempunya visi misi yakni :

1. Visi

Visi Puskesmas Tombulilato Adalah “Menjadi Pusat Pelayanan Prima

Menuju Masyarakat Sehat”.

2. Misi

1. Menggerakan Pembangunan Yang Berwawasan Kesehatan.

3. Mewudutkan Derajat Kesehatan yang Optimal.

4. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Profesional Dan Berkualitas.

5. Mendorong kemandirian Masyarakat Dan keluarga untuk berperilaku

sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat (PHBS).

4
3. Tata Nilai

Tata nilai Yang Diterapkan Pada Puskesmas Tombulilato yaitu:

a) Profesional

Profesional Dalam Memberikan Pelayanan

b) Ramah

Ramah Dalam Bersikap dan bertutur kata pada pasien

c) Inovatif

Inovatif dalam memberikan ide-ide yang kreaktif

d) Malu

Malu bila tidak melakukan tugas dengan baik

e) Adil

Adil dalam memberikan pelayanan

5
B. Profil Peserta

Nama : Mohammad Amon,S.K.M


NIP : 19960909 202203 1 005
Pangkat/Golongan : Penata Muda / IIIa
Jabatan : Ahli Pertama – Epidemiolog Kesehatan
Unit Kerja : Puskesmas Tombulilato
Alamat Kantor : Jalan Trans Sulawesi Kec. Bone Raya
Desa Tombulilato
Alamat Domisili : Jl. Tulabolo,Kec.Bone Pantai Desa
Bilungala Utara
Tempat/TanggalLahir : Pohuwato,09 September 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
JenisKelamin : Laki-Laki

6
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Deskripsi isu adalah uraian suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di
luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek
negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Dilingkungan
Puskesmas pemetaan dan identifikasi isu seputar masalah kesehatan
merupakan suatu hal yang sangat penting,dan dalam rancangan ini ditemukan
tiga isu utama yakni :
1) Kurangnya Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan Pada Tempat
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Di WIilayah kerja Puskesmas
Tombulilato Tahun 2022
Kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai
masker,mencuci tangan dan menjaga jarak merupakan suatu hal yang
harus dipatuhi ketika berkunjung di pusat pelayanan kesehatan seperti
puskesmas,Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.sebab
disanalah terjadinya proses penularan segala penyakit yang di idap oleh
masing masing orang orang.
2. Kurang Optimalnya Penyuluhan, Pencegahan Penyakit Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tombulilato Tahun 2022
Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan
perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara kesehatan, berperan aktif mewujudkan kesehatan yang
optimal sesuai hidup sehat baik fisik, mental dan sosial.
3. Kurang Optimalnya Pengawasan Minum Obat pada pasien penderita
Tuberculosis (TB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Tombulilato Tahun 2022

7
Tugas seorang PMO bukanlah untuk menggantikan pasien
mengambil obat dari tempat berobat. Tugas PMO sangat penting untuk
meningkatkan angka kesembuhan pasien, antara lain adalah Mengawasi
pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan.
Tanpa PMO, pasien rentan drop out, sehingga kuman terlanjur kebal obat
dan waktu pengobatan bisa diulang dan lebih panjang.
B. Penetepan Core Isu

Tabel 1 Penetapan Core Isu

NO ISU Kriteria Jumlah Nilai Peringkat


Kualitas
U S G

1. Kurangnya Tingkat 4 4 3 11 2
Kepatuhan Protokol
Kesehatan Pada
Tempat Pelaksanaan
Pelayanan Kesehatan

2 Kurang Optimalnya 3 3 4 10 3
Penyuluhan,
Pencegahan Penyakit

3 Kurang Optimalnya 5 5 4 24 1
Pengawasan Minum
Obat pada pasien
penderita
Tuberculosis (TB)

8
Tabel 2 Deskripsi Kriteria Core Isu (Urgency)

Nilai Indikator

5 Sangat Mendesak

4 Mendesak

3 Cukup Mendesak

2 Kurang Mendesak

1 Tidak Mendesak

Tabel 3 Deskripsi Kriteria Core Isu (Seriousness)

Nilai Indikator

5 Sangat Serius

4 Serius

3 Cukup Serius

2 Kurang Serius

1 Tidak Serius

Tabel 4 Deskripsi Kriteria Core Isu (Growth )

Nilai Indikator

5 Sangat Cepat Memburuk

4 Cepat Memburuk

3 Cukup Cepat Memburuk

9
2 Kurang Cepat Memburuk

1 Tidak Cepat Memburuk

Berdasarkan Analisis USG diatas maka ditetapkan core isu dalam


rancangan aktualisasi ini adalah Kurang Optimalnya Pengawasan Minum
Obat pada pasien penderita Tuberculosis (TB) .
C. Analisis Core Isu

Berdasarkan torang dapat apa Analisis Core isu dilakukan untuk


menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu diatas,analisisis dilakukan
dengan menggunakan alat analisis USG (Urgency,Seriousness,dan
Growth). Penilaian isu menggunakan alat analisis USG menggunakan
bobot penilaian sebagai berikut:

1. Urgency

Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan


ditindaklanjuti.

2. Seriousness

Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan

3. Growth

Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak


ditangani sebagaiamana mestinya.

D. Gagasan Kreatif penyelesaian core isu

Peran dan motivasi PMO dan keluarga sangat penting untuk


keberhasilan pengobatan penderita TB Paru. Peran Pengawas Makan

10
Obat (PMO) adalah penting untuk melakukan pengawasan terhadap
pasien dalam hal menelan obat, mengingatkan pasien untuk pemeriksaan
ulang dahak sesuai dengan jadwal yang ditentukan, memberikan dorongan
terhadap pasien untuk berobat secara teratur hingga selesai, menasehati
pasien agar tetap mau menelan obat secara teratur hingga selesai.

Berdasarkan argumentasi dan alasan tersebut maka diperlukan


gagasan kreatif terkait penyelesain masalah,yakni Melalui Program
Optimalisasi Pengawas Minum Obat dalam penanggulangan penyakit
Tuberculosis (TB) di wilayah kerja puskesmas Tombulilato dan untuk
mewujudkan gagasan kreatif tersebut kegiatan kegiatan yang akan
dilakukan selama masa habbituasi adalah sebagai berikut

1. Melakukan Konsultasi kepada Mentor/Kepala Puskesmas

2. Melakukan penyuluhan terkait pentingnya peran Pengawas minum


obat Tuberculosis (TB)

3. Pembuatan kartu Kontrol khusus PMO

4. Melakukan Posyandu Cinta Paru

11
E. Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 5 Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Tombulilato

Identifikasi Isu :
1) Kurangnya Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan Pada Tempat Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Di WIilayah kerja
Puskesmas Tombulilato Tahun 2022
2) Kurang Optimalnya Penyuluhan, Pencegahan Penyakit Di WIilayah kerja Puskesmas Tombulilato Tahun 2022
3) Kurang Optimalnya Pengawasan Minum Obat pada pasien penderita Tuberculosis (TB) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tombulilato

Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya Pengawasan Minum Obat pada pasien penderita Tuberculosis (TB) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Tombulilato Tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu :

1) Melakukan Konsultasi kepada Mentor/Kepala Puskesmas

2) Melakukan penyuluhan terkait pentingnya peran Pengawas minum obat Tuberculosis (TB)

3) Pembuatan kartu Kontrol khusus PMO

4) Melakukan Posyandu Cinta Paru

12
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata pelatihan terhadap Nilai
Tusi/Tujuan Organisasi
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Menyiapkan Tersedianya bahan Kompeten Dengan Terkait
bahan yang akan yang akan (Poin 3 Melaksanakan terlaksananya Dengan
dikonsultasikan dikonsultasikan Tugas Terbaik) kegiatan ini Tata Nilai
dapat “PRIMA”
mendukung Profesional,
Membuat janji Adanya Kesepakatan Adaptif(Poin 3 misi yang Ramah,Inov
pertemuan waktu dengan Bertindak Pro Aktif) pertama yakni atif,Malu,Ad
dengan kepala Pimpinan agar memberikan il
1 Melakukan Konsul Kepada puskesmas kegiatan berjalan pelayanan
Mentor/Kepala Puskesmas dengan baik kesehatan
dasar yang
Meminta arahan Mendapatan arahan Loyal (poin 2 Menjaga bermutu,profes
dan persetujuan Terkait yang nama baik sional merata
dari kepala dikonsultasikan ASN,menghargai dan terjangkau
puskesmas Pimpinan) untuk
masyarakat
secara efisien
Menerima Mendapatkan masukan Berorientasi dan efektif
masukan dan dan perbaikan terkait Pelayanan
saran terkait Konsep rencana (poin 3 melakukan
konsep rencana aktualisasi perbaikan tiada henti)
kegiatan
aktualisasi yang
akan dilakukan

Melakukan Mendapatkan Akuntabel


Perencanaan Persetujuan waktu (Poin 1 Melaksanakan

13
Waktu pelaksanaan tugas dengan
Pelaksanaan jujur,berintegritas dan
bersama kepala tanggung jawab
puskesmas

Berkonsultasi Mendapatkan hasil Kolaboratif


dengan informasi dan saran (Poin 2 Terbuka dalam
Dengan Terkait
Pemegang terkait pelaksanaan bekerja sama utk
Terlaksananya Dengan
Program TB di Penyuluhan peran menghasilakan nilai
Kegiatan Ini Tata Nilai
Bidang P2P PMO TB tambah)
Dapat “PRIMA”
Melakukan penyuluhan Mendukung Profesional,
2 terkait pentingnya peran Membuat Materi Tersedianya materi Kompeten
Misi Yang Ramah,Inov
Pengawas minum obat Penyuluhan sosialisasi (Poin 3 Melaksanakan
Kedua Yakni atif,Malu,Ad
Tuberculosis (TB) Tentang Peran tugas dengan kualitas
Meningkatkan il
Pengawas Minum terbaik)
Derajat
Obat
Kesehatan
Masyarakat
Melakukan Tersedianya surat Kolaboratif
Berbasis
Koordinasi undangan dan daftar (Poin 2 Terbuka dalam
Promotif,Dan
dengan KTU hadir bekerja sama utk
Perventif
terkait menghasilakan nilai
pembuatan surat tambah)
undangan dan
daftar hadir

Menyiapkan Tersedianya tempat Berorientasi


tempat sosialisasi sosialisasi pelayanan (poin 1
memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat)

14
Menyedian alat Tersedianya alat dan Kompeten(poin
dan bahan untuk bahan pembuatan 1melaksanakan tugas Terkait
pembuatan Kartu kartu dengan kualitas Dengan Dengan
PMO terbaik) Terlaksananya Tata Nilai
Kegiatan Ini “PRIMA”
Menyusun Item Tersusun susunya Item Kolaboratif Dapat Profesional,
dan poin-poin dan Poin yang di Poin 2 terbuka dalam Mendukung Ramah,Inov
yang ada dalam masukan dalam Kartu bekerja sama Misi Yang atif,Malu,Ad
kartu PMO PMO Ketiga Yakni il
bersama Kepala Meningkatkan
Puskesmas dan Peran Serta
Penangjung jawab Masyarakat
Pembuatan Kartu Pengawas P2P Melalui Upaya
3 Minum Obat Tubercuulosis Kesehatan
Berbasis
Melakukan Teridentifikasi nya Kompeten(poin Masyarakat
identifikasi daftar daftar PMO TB 1melaksanakan tugas (UKBM) dan
PMO TB dengan kualitas misi yang
terbaik) kelima yakni
mendorong
Mencetak dan Terdistribusinya kartu Akuntabel kemandirian
mendistirbusikan PMO kepada kelompok Poin 1 masyarakat dan
Kartu PMO sasaran Melaksanakan tugas keluarga untuk
kepada sasaran dengan berperilaku
jujur,bertanggung sehat dan hidup
jawab,disiplin dan dalam
berintegritas tinggi lingkungan
yang sehat

4 Melakukan Posyandu Cinta Melakukan Mendapatkan Kompeten (Poin 3 Dengan Terkait

15
Paru perencanaan Persetujuan waktu Melaksanakan tugas Terlaksananya Dengan
waktu pelaksanaan dengan kualitas Kegiatan Ini Tata Nilai
pelaksanaan terbaik) Dapat “PRIMA”
Posyandu Mendukung Profesional,
bersama Kepala Misi Yang Ke Ramah,Inov
Pusksemas tiga yakni atif,Malu,Ad
memberikan il
Menyusun Tersusunnya tahapan Kolaboratif pelayanan
Tahapan tahapan –tahapan dalam Poin 2 terbuka dalam kesehatan
dalam kegiatan kegiatan posyandu bekerja sama masyarakat
Posyandu Cinta cinta paru melalui upaya
Paru bersama kesehatan
bidang Terkait perorangan
(UKP) dengan
Melakukan Tersedianya surat Harmonis pendekatan
koordninasi undangan dan daftar Poin 2 Membangun keluarga
denngan KTU hadir lingkungan kerja yang
terkaiit pembuatan Tersedianya kondusif
surat dan daftar
hadir

Menyediakan Tersedianya tempat Berorientasi


tempat pelaksanaan posyandu pelayanan(poin 1
pelaksanaan memahami dan
Posyandu memenuhi kebutuhan
masyarakat)

F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (Ber-AKHLAK)

16
Tabel 6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (Ber-AKHLAK)
NO MATA PELATIHAN Kegiatan Jumlah Aktualisasi
per MP
Ke-1 Ke- 2 Ke- 3 Ke- 4

1. Berorientasi Pelayanan 1 1 0 1 3

2. Akuntabel 0 1 1 0 2

3. Kompeten 1 1 2 1 5

4. Harmonis 0 0 0 1 1

5. Loyal 1 0 0 0 1

6. Adaptif 1 0 0 0 1

7. Kolaboratif 0 2 1 1 4

Jumlah MP yang Diaktualisasikan per Kegiatan 4 5 4 4

17
BAB IV

RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

A. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Rencana Kegiatan Memiliki Fungsi Perencanaan Atau Rancangan Pertama


Yaitu Sebagai Pedoman Didalam Kegiatan Aktualisasi, Sebagai
Pengendali. Fungsi Perencanaan Atau Rancangan Lainnya Yaitu Sebagai
Kendali Didalam Menciptakan Suasana Kerja Yang Efektif Serta Efisien
Serta Sebagai Tolok Ukur Evaluasi

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan


untuk mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk
mencapai target dengan baik. Jadwal tentative aktualisasi ini dapat dilihat
pada table berikut :
Tabel 7 Rencana kegiatan Aktualisasi

18
Juli Agustus
No Kegiatan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan Pekan
I II III IV I II
(4-9) (11-16) (18-23) (25- (1-6) (8-10)
30)
1 Melakukan Konsul Kepada Mentor/Kepala
Puskesmas
a) Menyiapkan bahan yang akan
dikonsultasikan
b) Membuat janji pertemuan dengan kepala
puskesmas
c) Meminta arahan dan persetujuan dari
kepala puskesmas
d) Menerima masukan dan saran terkait
konsep rencana kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan
2 Melakukan penyuluhan terkait pentingnya peran
Pengawas minum obat Tuberculosis (TB)
a) Melakukan Perencanaan Waktu
Pelaksanaan bersama kepala puskesmas
b) Berkonsultasi dengan Pemegang
Program TB di Bidang P2P
c) Membuat Materi Penyuluhan Tentang
Peran Pengawas Minum Obat
d) Melakukan Koordinasi dengan KTU
terkait pembuatan surat undangan dan
daftar hadir
e) Menyiapkan tempat sosialisasi

19
3 Pembuatan Kartu Pengawas Minum Obat
a) Menyedian alat dan bahan untuk
pembuatan Kartu PMO
b) Menyusun Item dan poin-poin yang ada
dalam kartu PMO bersama Kepala
Puskesmas dan Penangjung jawab P2P
Tubercuulosis
c) Melakukan identifikasi daftar PMO TB
d) Mencetak dan mendistirbusikan Kartu
PMO kepada sasaran
4 Melakukan Posyandu Cinta Paru
a) Melakukan perencanaan waktu
pelaksanaan Posyandu bersama Kepala
Pusksemas
b) Menyusun Tahapan tahapan dalam
kegiatan Posyandu Cinta Paru bersama
bidang Terkait
c) Melakukan koordninasi denngan KTU
terkaiit pembuatan surat dan daftar hadir
d) Menyediakan tempat pelaksanaan
Posyandu

Evaluasi dan finalisasi laporan akhir


5.
a) Menyiapkan segala bentuk administrasi

20
yang perlu disiapkan dalam penyusunan
laporan akhir
b) Finalisasi dan evaluasi laporan aktualisasi

21
BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

Kegiatan Aktualisasi Direncanakan Mulai Tanggal 4 Juli Sampai Dengan


30 Juli Tahun 2022 Bertempat Di Puskesmas Tombulilato Kabupaten
Bone Bolango. Isu Yang Diangkat Adalah “Kurang Optimalnya
Pengawasan Minum Obat Pada Pasien Penderita Tuberculosis (TB)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tombulilato”. Adapun Gagasan Yang
Dilakukan dalam Pemecahan Isu :

1. Melakukan Konsultasi Kepada Mentor/Kepala Puskesmas


2. Melakukan Penyuluhan Terkait Pentingnya Peran Pengawas Minum
Obat Tuberculosis (TB)
3. Pembuatan Kartu Kontrol Khusus PMO
4. Melakukan Posyandu Cinta Paru

Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Aktualisasi Dalam Pelaksanaan


kegiatan Aktualisasi Ini Memiliki Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar ASN
Yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Dan Kolaboratif (Ber-AKHLAK) Serta SMART ASN Dan Manajemen
ASN

B. Saran
Adapun yang menjadi saran dalam pelaksanaan aktualisasi nilai
dasar profesi ASN ini adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan aktualisasi nilai dasar ini tidak hanya dilaksanakan pada
saat rangkaian latihan dasar ASN, namun betul-betul dapat
dilaksanakan sepanjang ASN tersebut melaksanakan tugas-tugasnya di
tempat kerja.
2. Aktualisasi nilai dasar ASN Ber-AKHLAK sangat baik untuk diterapkan
oleh seluruh pegawai pada Puskesmas Tombulilato untuk mendukung
pemberian pelayanan prima kepada masyarakat sebagai pengguna
layanan.
3. Peran komunikasi dalam berkoordinasi sangat vital untuk setiap
kegiatan yang melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, menjaga

22
komunikasi yang baik dengan menerapkan nilai-nilai Ber-AKHLAK
sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan agar
keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan
kualitas pegawai dapat terlaksana dengan optimal sesuai dengan visi
dan misi Puskesmas Tombulilato
4. Pelaksanaan Pencegahan Tuberculosis melalui program optimalisasi
pengawas minum semoga menjadi perhatian dan menjadi solusi yang
tepat dalam penanggulan TB

23
24

Anda mungkin juga menyukai