Anda di halaman 1dari 20

TUGAS INDIVIDU

RANCANGAN AKTUALISASI

Program Pelatihan :Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Poso


Angkatan : CXXV/125
Kelompok :3
Nama Peserta :Stephen Son Tande, SKM
Nomor DaftarHadir : 31
Lembaga Penyelenggara : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis (TBC) dan paling sering bermanifestasi di paru.
Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri yang tahan terhadap asam
sehingga sangat sulit untuk diobati. Penyakit menular Tuberkulosis sampai
sekarang masih menjadi masalah kesehatan yang utama dan merupakan
masalah kesehatan global sebagai penyebab utama kematian pada jutaan orang
setiap tahun di seluruh dunia setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sebagian besar kuman tuberkulosis (TB) menyerang paru, tetapi juga dapat
mengenai organ tubuh lainnya.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 Terkait
penanggulangan TBC di Indonesia. Penanggulangan TBC adalah segala upaya
kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif untuk melindungi kesehatan
masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian,
memutuskan penularan, mencegah resistensi obat TBC, dan mengurangi
dampak negatif yang ditimbulkan akibat TBC.
Menurut WHO Global TB Report 2021, Indonesia masuk dalam 5 besar
negara dengan jumlah kasus TBC terbesar di dunia. Kementerian
Kesehatan dalam situs resminya menyebut, penyakit TBC di Indonesia
menempati peringkat ke-3 di Asia setelah India dan Tiongkok. Jumlah kasus
yang tercatat mencapai 824 ribu, dengan angka kematian 93 ribu per tahun
atau setara dengan 11 kematian per jam. Dari banyaknya jumlah kasus
tersebut, hanya 49% yang sudah ditemukan dan diobati. Sisanya masih belum
terdeteksi dan berisiko untuk menularkannya kepada orang lain. Dan Kondisi
yang diharapkan yaitu dengan mempercepat penanggulangan TBC agar
mencapai target eliminasi TBC 2030
Penyebab tingginya kasus TBC adalah pasien yang belum ditemukan
sehingga menjadi sentra penularan TBC diwilayah kerja Puskesmas Korobono.
dan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 6 bulan melaksanakan
tugas di Puskesmas Korobono, masih banyak masyarakat yang belum
memahami tentang penyakit TBC. Berdasarkan capaian kinerja pada tahun
2022 terdapat 5 kasus TBC diwilayah kerja puskesmas korobono.

1.2. Visi, Misi, Gambaran Perangkat Daerah

- Visi Kabupaten Poso

Poso menjadi Kabupaten Maju, Tangguh dan Terdepan di Sulawesi


Tengah.

- Misi Kabupaten Poso

a. Desa Maju Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam unggulan


daerah berbasis kawasan melalui tata kelola dasar yang akuntabel,
transparan, inovatif, produktif menuju desa maju.

b. Poso Sehat Mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat menuju Poso


Sehat.

c. Poso Pintar Mewujudkan pendidikan yang terjangkau, berkualitas,


inklusif menuju Poso Pintar.

d. Poso Sejahtera Mewujudkan perekonomian masyarakat dan daerah


yang sejahtera dan berdaya saing melalui pengembangan potensi
sumberdaya lokal.
e. Poso Pakaroso Mewujudkan pemerintah yang responsif, profesional,
transparan, melayani bekerja tuntas, inovatif dan akuntabel.

f. Poso Harmoni dan Tangguh Mewujudkan kehidupan masyarakat Poso


yang harmoni dan tangguh bencana, sadar akan lingkungan
berkelanjutan, toleran dan damai.

g. Poso Bersinar dan Terdepan Mewujudkan Kota Poso sebagai Kota


Transit yang ramah, indah dan nyaman dengan infrastruktur yang
terdepan dan merata di seluruh wilayah.

- Gambaran OPD

1. Luas Wilayah
Puskesmas Korobono terletak di desa Korobono kecamatan Pamona
Tenggara tepatnya di jalan Trans Sulawesi. Luas wilayah kerja Puskesmas
Korobono adalah sekitar ± 417,43 Km² yang terdiri dari 9 desa. Jalan yang
ditempuh ke Puskesmas dapat dilalui oleh kendaraan (transportasi cukup
lancar) dan tidak ada kendala untuk menjangkau puskesmas tersebut.
Batas - batas Wilayah kerja Puskesmas Korobono:
 Sebelah Utara berbatasan dengan desa Dulumai ( Kec. Pamona
Puselemba )
 Sebelah Timur berbatasan dengan desa Saemba ( Kec. Mori Atas )
 Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pasir Putih ( Kec. Pamona
Selatan )
 Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Uelene ( Kec. Pamona Selatan )

Gambar 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Korobono


2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Korobono Pada tahun
2021 sebesar 7.523 jiwa. Untuk mengetahui jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan di wilayah kerja Puskesmas korobono dapat di lihat pada gambar
di bawah ini:

Jumlah Penduduk Kecamatan


Pamona Tenggara Tahun 2022
1200

1000

800

600

400

200

0 Singkona Tolambo Amporiwo


Barati Salindu Tindoli Tokilo Korobono
Wayura

Gambar 2 : Jumlah penduduk Kecamatan pamona Tenggara


Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2022
3. Struktur Organisasi
Sebagai organisasi yang memberikan Pelayanan Kesehatan kepada
masyarakat luas, Puskesmas Korobono melaksanakan kegiatan pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perseorangan yang
dilaksanakan di dalam gedung maupun luar gedung dengan sumber daya
manusia yang terdiri dari:
1. Tenaga PNS : 30 Orang
2. Tenaga NS : 2 Orang
3. Tenaga Kontrak : 0 orang
4. Tenaga Sukarela : 22 Orang
Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Korobono
4. Jumlah Desa dan Posyandu
Wilayah kerja Puskesmas Korobono terdiri dari 9 desa yaitu desa
korobono, desa amporiwo, desa wayura, desa tokilo, desa tindoli, desa
tolambo, desa barati, desa salindu dan desa singkona. Selain itu, terdapat
juga 13 posyandu balita yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Korobono
dimana setiap posyandu itu memiliki kader posyandunya masing-masing.
Jumlah kader posyandu yaitu 65 orang.
5. Visi dan Misi Unit Kerja
Visi Puskesmas Korobono
“ Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Pamona Tenggara yang Mandiri Untuk
Hidup Sehat”
Misi Puskesmas Korobono
1. Memberikan Pelayanan Bermutu, Merata dan Terjangkau
2. Meningkatkan Kwalitas Sumber Daya Manusia guna Mewujudkan Tenaga
Kesehatan Yang Profesional
3. Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Masyarakat
4. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Berperan Aktif dalam
Memberdayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
1.3 Tugas dan fungsi jabatan peserta
Epidemiolog kesehatan adalah Pegawai Negeri sipil yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan data,
analisa dan interpretasi, melakukan penyelidikan epidemiolog untuk tindakan
pengamanan penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan faktor-
faktor yang sangat berpengaruh.
Jabatan fungsional epidemiolog kesehatan terdiri dari jenjang jabatan
terampil dan jenjang jabatan ahli, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 17/KEP/ M.PAN/11/2000
tentang Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan dan Angka Kreditnya.
Selain itu seorang Epidemiolog kesehatan juga harus mampu melakukan
upaya pencegahan dan pemberantasan/pengendalian penyakit,
memberdayakan masyarakat, membuat karya tulis ilmiah bidang epidemiologi
kesehatan serta mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
epidemiologi kesehatan.
Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan sesuai
PERMENPAN RB Nomor 69 Tahun 2021 kategori keahlian sesuai jenjang
jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut: Epidemiolog
Kesehatan Ahli Pertama, meliputi:
1. Menyusun rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas;
2. Melaksanakan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
3. Menyusun dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka
epidemiologi manajerial;
4. Merancang desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
5. Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
6. Melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans epidemiologi lingkup
terbatas dan lokal;
8. Melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka deteksi dini
penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
10. Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka deteksi
dini penyakit dan masalah kesehatan;
11. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota
dalam rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
12. Melaksanakan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan lingkup terbatas;
13. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka kewaspadaan
dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
14. Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka
kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
15. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota
dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan;
16. Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
17. Melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi program lingkup
terbatas dan lokal;
18. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa dengan
metode epidemiologi analitik;
19. Melakukan penapisan faktor risiko pada periode Kejadian Luar Biasa;
20. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode Kejadian Luar
Biasa;
21. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode Kejadian Luar
Biasa;
22. Melaksanakan penanggulangan wabah/ Kejadian Luar Biasa berisiko rendah
di bawah bimbingan/supervisi;
23. Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data kualitatif penyakit
dan determinan;
24. Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data referensi; 25.
Melakukan validasi data referensi;
25. Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;
26. Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;
27. Menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;
28. Melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah bimbingan/supervisi;
29. Melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif di bawah bimbingan/supervisi;
30. Melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah bimbingan/supervisi;
31. Mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan II;
32. Menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk advokasi dan
sosialisasi; dan
33. Melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku kepentingan
tingkat kecamatan/puskesmas;

1.4 Tujuan aktualisasi


1. Tujuan Umum
Tujuan umum aktualisasi ini adalah untuk membekali ASN agar mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Humoris, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) guna
membentuk ASN yang profesional dan berkarakter smart.
2. Tujuan khusus
Untuk memaksimalkan penemuan suspek TBC di Wiayah kerja Puskesmas
Korobono.

1.5 Manfaat Aktualisasi


Manfaat yang diberikan dari kurang maksimalnya penemuan suspek TBC ini
adalah sebagai berikut :
a. Manfaat bagi Pemerintah Daerah
Berkontribusi dalam pencapaian misi Pemerintah Daerah yaitu
mewujudkan pemerintah yang responsif, profesional, transparan, melayani,
bekerja tuntas, inovatif, dan akuntabel serta mewujudkan kualitas
kesehatan masyarakat menuju Poso sehat.
b. Manfaat bagi Instansi / OPD
Dapat membantu instansi khususnya Puskesmas Korobono dalam
meningkatkan capaian penemuan kasus TBC.
c. Manfaat bagi Masyarakat
Diharapkan seluruh masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Korobono
dapat memahami tentang bahaya penyakit TBC.
d. Bagi peserta Latsar
Dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugas dan fungsi ASN di unit kerja, serta meningkatkan
kemampuan diri dalam melaksanakan penyusunan dan perencanaan
rancangan aksi aktualisasi dari isu yang di angkat di unit kerja

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Nilai-nilai Dasar ASN yaitu BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif. Setiap ASN yang professional harus memiliki integritas untuk
mengimplementasikan dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari. Panduan perilaku
dari nilai-nilai dasar ASN, bisa dilihat pada table dibawah ini :

No Nilai Dasar Afirmasi Kata kunci Panduan Perilaku


1 Berorientasi Kami  Responsivitas 1.Memahami dan
Pelayanan berkomitmen  Kualitas memenuhi kebutuhan
memberikan  Kepuasan masyakat
pelayanan 2. Ramah, cekatan, solutif,
prima demi dan dapat diandalkan
kepuasan 3.Melakukan perbaikan
masyarakat tiada henti.
2 Akuntabel Kami  Integritas 1. Melaksanakan tugas
bertanggung-  Konsisten dengan jujur,
jawab atas  Dapat bertanggungjawab,
kepercayaan dipercaya cermat, disiplin dan
yang diberikan  Transparan berintegritas tinggi
2. Menggunakan kekayaan
dan barang milik Negara
secara
bertanggungjawab,
efektif, dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan
3 Kompeten Kami terus  Kinerja terbaik 1. Meningkatkan
belajar dan  Sukses kompetensi diri untuk
mengembangka  Keberhasilan menjawab tantangan
n kapabilitas  Learning yang selalu berubah
agility 2. Membantu orang lain
 Ahli belajar
dibidangnya 3. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
4 Harmonis Kami saling  Peduli 1. Menghargai setiap orang
peduli dan  Perbedaan apapun latar
menghargai  Selaras belakangnya
perbedaan 2. Suka menolong orang
lain
3. Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
5 Loyal Kami  Komitmen 1. Memegang teguh
berdedikasi dan  Dedikasi ideology Pancasila, UUD
mengutamakan  Kontribusi 1945, setia pada NKRI
kepentingan  Nasionalisme serta pemerintahan yang
Bangsa dan  Pengabdian sah
Negara 2. Menjaga nama baik
sesame ASN, Pimpinan,
Instansi, dan Negara
3. Menjaga rahasia jabatan
dan Negara
6 Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan diri
berinovasi dan  Antusias menghadapi perubahan
antusias dalam terhadap 2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan mengembangkan
ataupun  Proaktif kreativitas
menghadapi 3. Bertindak proaktif
perubahan
7 Kolaboratif Kami  Kesediaan 1. Memberi kesempatan
membangun bekerjasama kepada berbagai pihak
kerjasama yang  Sinergi untuk untuk berkontribusi
sinergis hasil yang lebih 2. Terbuka dalam
baik bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan
Bersama.

2.2. Kedudukan Dan Peran PNS UntukMendukungTerwujudnyaSmart


Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,kolusi dan
nepotisme. Pada manajemen ASN berisikonsep dan kebijakan
manajemen ASN dan bagaimana kebijakan tersebut di
implementasikan di instansi pemerintah dan termasuk di dalamnya
adalah hal-hal apa yang harus diperhatikan agar manajemen ASN
dapat mencapai tujuannya yaitu untuk menciptakan profesioanlisme
ASN. Pengelolaan ASN meliputi profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik dan bersih dari praktik KKN.
a. Jenis, Status dan Kedudukan ASN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 ASN dibagi
menjadi 2 yaitu PNS & PPPK. Status PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk
pegawai secara nasional sedangkan PPPK adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
berdasarkan kebutuhan instansi. Kedudukan ASN yaitu
Berkedudukan sebagai unsur aparatur negara, melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan, harus bebas dari
pengaruh/intervensi golongan dan partai politik
b. Fungsi,Tugas dan Peran ASN
Fungsi dan Tugas ASN
- Pelaksana Kebijakan Publik : Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Pelayan Publik : Memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas
- Perekat dan Pemersatu Bangsa : Mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peran ASN:
Sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan public yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme.

2. Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja,
serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan
semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan
organisasi
a. Literasi Digital
Setiap ASN harus dapat merespon perkembangan teknologi dan
informasi dengan positif. Setiap ASN harus dapat bersikap adaptif
terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan
efisien.
- Digital Skill : Kemampuan mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
- Digital Culture : Kemampuan membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan
TIK

- Digital Ethics: Kemampuan menyadari, mencontohkan,


menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari
- Digital Safety : Kemampuan mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari
b. Etika Bermedia Digital
Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar
pendidikan dan tingkat kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan
etis dan kontrol diri (self-controlling) dala m menghadapi jarak
perbedaan-perbedaan tersebut dalam menggunakan media digital,
yang disebut dengan Etika Digital.
c. Cakap Bermedia Digital
Seseorang yang dinilai mampu mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin
pencari, aplikasi, dan transaksi digital
d. Aman Bermedia Digital
- Kognitif : Memahami berbagai konsep dan mekanisme proteksi baik
terhadap perangkat digital (lunak maupun keras) maupun terhadap
identitas digital dan data diri
- Afektif : Empati agar pengguna media digital punya kesadaran
bahwa keamanan digital bukan sekadar tentang perlindungan
perangkat digital sendiri dan data diri sendiri, melainkan juga
menjaga keamanan pengguna lain sehingga tercipta sistem
keamanan yang kuat.
- Konatif : Langkah-langkah praktis untuk melakukan perlindungan
identitas digital dan data diri
e. Budaya Bermedia Digital
- Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa
Indonesia
- Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti
perpecahan, radikalisme, dll
- Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan
benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka
Tunggal Ika
- Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi
sehat,menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegiatan
produktif lainnya.

2.3. Analisis Isu


1. Identifikasi Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).
Adapun beberapa isu yang berkembang di Puskesmas Korobono antara
lain:
a. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC
b. kurang maksimalnya target penemuan suspek TBC
c. kurangnya kepatuhan minum obat pasien TBC
Kriteria Peringka
No Isu Total
A P K L t

1. Kurangnya 4 5 5 5 19 II
pengetahuan
masyarakat tentang
penyakit TBC
2. Kurang 5 5 5 5 20 I
maksimalnyapenemua
n suspek TBC
3. Kurangnya kepatuhan 5 5 4 4 18 III
minum obat pasien
TBC
Tabel 2.1 Analisis APKL

Keterangan:
Nilai 1: sangat kecil dampaknya
Nilai 2: kecil dampaknya
Nilai 3: sedang dampaknya
Niali 4: besar dampaknya
Nilai 5: sangat besar dampaknya

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL, isu


yang memiliki skor tertinggi adalah “Kurang maksimalnyapenemuan
suspek TBC”. Isu tersebut menjadi isu prioritas yang perlu dianalisis
faktor-faktor penyebabnya sehingga dapat ditemukan solusi untuk
mengatasi masalah tersebut.

2. Identifikasi Penyebab Masalah


Berdasarkan analisis isu, penyebab isu dapat diidentifikasi
permasalahannya dengan menggunakan diagram fishbone berikut :

SUPPLIERS SKILL

Belum adanya media Kurang pahamnya


informasi TBC masyarakat tentang
bahaya penyakit TBC

Kurang maksimalnya
penemuan suspek
TBC

Kebiasaan membuak Masih kurangnya


dahak disembarang program screening dan
tempat deteksi dini pada
masyarakat

SURROUNDING SYSTEM

3. Alternatif Pemecahan Masalah/gagasan ide

No Penyebab Masalah Pemecahan Masalah


1. Belum adanya media informasi Membuat media informasi berupa
TBC leaflet dan video tentang penyakit TBC
2. Kurang pahamnya masyarakat Sosialisasi/penyuluhan tentang
tentang bahaya penyakit TBC penyakit TBC kepada masyarakat
Posbindu
3. Masih kurangnya program Melaksanakan screening dan deteksi
screening dan deteksi dini pada dini di posbindu
masyarakat
4. Kebiasaan membuang dahak Sosialisasi/penyuluhan kepada
disembarang tempat masyarakat mengenai etika batuk di
posbindu

2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi


Unit Kerja : Puskesmas Korobono
Isu yang di angkat : Kurang Maksimalnya Penemuan Suspek TBC
DiWilayah Kerja Puskesmas Korobono
Isu di atas terkait dengan :
Manajemen ASN : Pegawai ASN sebagai sebuah profesi harus memiliki
standarpelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan
kode perilaku profesi, dalam hal ini yaitu
memaksimalkan penemuan suspek TBC pada
masyarakat.

Smart ASN : Sebagai ASN kita dituntut untuk mempunyai


kemampuan lainnya yakni literasi digital yang harus
dikuasai yaitu etika, keamanan, budaya, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Salah satunya
dengan menyusun alat edukasi berupa leafleat dan
video edukasi tentang penyakit TBC.

Tabel 1. Rencana Kegiatan Aktualisai


Kontribusi
Keterkaitan Kegiatan
Kegiatan Tahapan Penguatan
No Output/ Hasil Substansi Mata Terhadap
Kegiatan Nilai OPD
pelatihan Visi, Misi
Pemda
1 2 3 4 5 6 7
1. Persiapan a. Terlaksanany  Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini
pelaksanaa konsultasi a konsultasi Pelyanan berkontribusi menguatkan
n dengan dan  Harmonis terhadap pada nilai-
aktualisasi mentor mendapat  Kolaboratif pencapaian dasar ASN
dukungan  Akuntabel Misi no 2 yaitu;
mentor yaitu - berorientasi
mewujudkan pelayanan
b. Terlaksanany  Berorientasi kualitas - akuntabel
melakukan a koordinasi Pelayanan Kesehatan - kompeten
koordinasi dan masyarakat - harmonis
 Kolaboratif
dengan mendapat menuju Poso - loyal
 Harmonis
pemegang dukungan sehat. - adaptif
 Adaptif - kolaboratif
program TBC
terkait
kegiatan
yang akan
dilaksanakan
c. SK tim kerja  Berorientasi
Pembentuka Pelayanan
n tim kerja  Kolaboratif
 Harmonis
 Adaptif
- Manejemen ASN
- Smart ASN
2. Pembuatan a. Terkumpulnya  Berorientasi Kegiatan ini
media mencari referensi Pelayanan menguatkan
informasi referensi bahan untuk  Kolaboratif pada nilai-
TBC untuk desain materi  Harmonis dasar ASN
leaflet dan pembuatan  Adaptif yaitu;
video tentang leaflet dan  Akuntabel - berorientasi
penyakit TBC video pelayanan
b. Tersedianya  Akuntabel - akuntabel
pembuatan leaflet dan  Kompeten - kompeten
leaflet dan video  Adaptif - harmonis
video  Kolaboratif - loyal
- adaptif
c. Tercetaknya  Akuntabel - kolaboratif
mencetak leaflet  Kompeten
dan  Adaptif
menyiapkan  Kolaboratif
leaflet
d. Video  Akuntabel
mengapload terapload  Kompeten
video  Adaptif
edukasi di  Kolaboratif
youtube
- Manejemen ASN
- Smart ASN

3. sosialisasi/ a. Tersedianya  Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini


penyuluha menyediakan daftar hadir Pelayanan berkontribusi menguatkan
n tentang materi dan form  Kolaboratif terhadap pada nilai-
penyakit penyuluhan daftar hadir  Harmonis pencapaian dasar ASN
TBC pada dan daftar peserta  Adaptif Misi no 2 yaitu;
masyaraka hadir peserta  Akuntabel yaitu - berorientasi
t mewujudkan pelayanan
b. Terlaksanany kualitas - akuntabel
 Berorientasi
melaksanaka a penyuluhan Kesehatan - kompeten
Pelayanan
n kegiatan masyarakat - harmonis
 Kolaboratif
penyuluhan menuju Poso - loyal
 Harmonis sehat. - adaptif
 Adaptif - kolaboratif
 Akuntabel

c. Peserta  Berorientasi
evaluasi memahami Pelayanan
kegiatan materi  Kolaboratif
penyuluhan penyuluhan  Harmonis
dilihat dari  Adaptif
pengisian  Akuntabel
lembar Pre
tes dan Post
tes

- Manajemen ASN
- Smart ASN
4. Melakukan a. Tersedia alat  Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini
screening menyiapkan dan bahan  Kompeten berkontribusi menguatkan
dan deteksi alat dan  Harmonis terhadap pada nilai-
dini bahan  Adaptif pencapaian dasar ASN
 Kolaboratif Misi no 2 yaitu;
 Loyal yaitu - berorientasi
mewujudkan pelayanan
kualitas - akuntabel
b. Terlaksanany  Akuntabel Kesehatan - kompeten
melakukan a screening  Kompeten masyarakat - harmonis
screening dan deteksi  Harmonis menuju Poso - loyal
dan deteksi dini  Adaptif sehat. - adaptif
dini  Kolaboratif - kolaboratif
 Loyal

c.  Akuntabel
menganalisis  Kompeten
hasil  Harmonis
screening  Adaptif
 Kolaboratif
 Loyal

- Manajemen ASN
- Smart ASN

5. Monitoring a. Terkumpulnya  Akuntabel Kegiatan ini Kegiatan ini


dan Mengumpulk hasil kegiatan  Kompeten berkontribusi menguatkan
evaluasi an hasil  Harmonis terhadap pada nilai-
kegiatan  Adaptif pencapaian dasar ASN
 Kolaboratif Misi no 2 yaitu;
Loyal yaitu - berorientasi
mewujudkan pelayanan
b. Terkumpulnya kualitas - akuntabel
 akuntabel
Menganalisa / Kesehatan - kompeten
 Kompeten
hasil ditemukannya masyarakat - harmonis
 Harmonis
kegiatan data suspek menuju Poso - loyal
 Adaptif sehat. - adaptif
TBC  Kolaboratif - kolaboratif
Loyal

c. Menyerahkan  Akuntabel
Membuat laporan  Kompeten
laporan hasil kegiatan  Harmonis
kegiatan kepada  Adaptif
mentor  Kolaboratif
 Loyal

- Manajemen ASN
- Smart ASN

2.5. Jadwal Tentatif Aktualisasi


Dalam melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan jadwal kegiatan untuk
mempermudah melakukan tahapan kegiatan aktualisasi untuk mencapai target
dengan baik. Jadwal tentative aktualisasi ini dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.Jadwal Tentatif Kegiatan Aktualisasi

Bulan… Bulan… Bulan… Bulan…


No Kegiatan
Mingguke… Mingguke… Mingguke… Mingguke…
1 ……………
a.
b.
c,
2 ………….
a.
b.
c.
d.
3 …………
4. ………..
5. …………..

Anda mungkin juga menyukai