Anda di halaman 1dari 15

NEFRIGIA TITYS PEKASIH

199108102022032002
ANGKATAN 27 KELOMPOK 2 NDH 11

TUGAS 1
MELIHAT DAN MEDESKRIPSIKAN PRAKTIK BER-AKHLAK DALAM SEBUAH
INSTANSI PEMERINTAH

Dalam melaksanakan tugas sebagai ASN kita dituntut untuk menerapkan sikap Ber-AKHLAK.
Berikut beberapa contoh praktik Ber-AKHLAK yang dapat kita temui di instansi pemerintah.

BERORIENTASI PELAYANAN

 Memberikan Pelayanan yang Efektif dan Efisien

Dalam melakukan tugas sebagai ASN kita harus memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien. Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan yang mudah, ringkas, dan cepat.
Selama ini sering kita dengar istilah “ kalau bisa susah kenapa harus mudah “, “ kalau
bisa ribet kenapa harus cepet “ . Istilah-istilah ini merupakan sindiran dan gambaran
birokrasi yang selama ini mungkin dirasakan oleh masyarakat kita terhadap kinerja ASN.

Istilah-istilah tersebut harus kita hapuskan dari citra ASN di Indonesia. Salah satu
caranya adalah dengan membuat birokasi menjadi lebih mudah dan simple sehingga
masyarakat bisa mengakses dengan mudah. Langkah konkretnya adalah dengan
melakukan digitalisasi birokrasi. Contohnya adalah saat ini untuk mengurus data
kependudukan ( misal perubahan data Kartu Keluarga, revisi data KTP, pembuatan Akta
Lahir Anak) sudah bisa melalui online. Dispendukcapil Jember membuka layanan online
lewat Whats App ataupun melalui Web SIPP (Sistem Informasi Pelayanan Adminduk dan
Pencapil) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember ..Hal ini jelas
mempermudah masyarakat dalam mengurus data kependudukan. Masyarakat tidak perlu
antre berjam jam karena pelayanan online bisa dikerjakan kapanpun dimanapun.
AKUNTABEL

 Menggunakan Kekayaan dan Barang Milik Negara Secara Bertanggungjawab

Sebagai ASN kita diberikan amanat untuk dititipi “uang” Negara untuk disalurkan ke
masyarakat. Sebagai contoh kongkretnya adalah pelaksanaan vaksin COVID 19. Vaksin
COVID 19 adalah program pemerintah yang dicanangkan demi segera terwujudnya Herd
Immunity. Vaksin didistribusikan hingga sampai daerah pelosok, ke semua puskesmas di
seluruh daerah hingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat secara gratis.
Dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan ada celah-celah yang bisa dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memperjual belikan vaksin COVID
19 pada kalangan-kalangan tertentu.

Dengan sikap Akuntabel, para petugas puskesmas menggunakan vaksin COVID 19


dengan penuh tanggungjawab. Para petugas vaksin secara bertanggungjawab menyimpan
vaksin dengan hati-hati sesuai prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kerusakan vaksin
karena setiap vial vaksin yang rusak karena keteledoran kita itu sama halnya dengan
“membuang” uang Negara. Ini merupakan amanat yag diberikan pada kita yang harus
kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Dalam pendistribusian vaksin juga harus
bertanggungjawab, sebisa mungkin jangan ada dosis vaksin yang terbuang. Vaksin
COVID 19 harus sampai ke masyarakat secara cuma-cuma tanpa biaya tambahan apapun
( tidak boleh diperjual belikan )

KOMPETEN

 Meningkatkan Kompetensi Diri untuk Menjawab Tantangan yang Selalu Berubah

Era pandemi yang sudah berjalan selama hampir 3 tahun ini membuat kita harus banyak
belajar hal baru. COVID 19 adalah penyakit yang tidak pernah ada sebelumnya. Dengan
adanya pandemi COVID 19 kita dituntut untuk senantiasa belajar ilmu baru tekait
tatalaksana terbaru, pemberian vaksin terbaru ( termasuk dosis, aturan pemberian).
Sebagai ASN yang Kompeten kita harus senantiasa punya keinginan untuk
meningkatkan ilmu dan pengetahuan sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik
untuk masyarakat. Langkah konkretnya adalah dengan selalu mengikuti seminar-seminar
atau diskusi ilmiah terbaru terkait COVID 19. Selain itu kita juga harus senantiasa update
dengan perkembangan terbaru terkait COVID 19. Di Puskesmas sering diadakan seminar
untuk tatalaksana COVID 19 terbaru.

HARMONIS

 Membangun Lingkungan Kerja yang Kondusif

Dalam melakukan tugas kita sebagai ASN di instansi tempat kerja kita akan bertemu
dengan banyak orang dari berbagai suku, agama, budaya. Sikap Harmonis sangat penting
dalam menjaga suasana kerja di Instansi.

Contoh konkretnya adalah melakukan acara buka puasa bersama di Instansi, hal ini jelas
akan meningkatkan rasa kekeluargaan. Dengan situasi kerja yang menyenangkan akan
berdampak pada pelayanan yang kita berikan. Selain buka puasa bersama membangun
lingkungan kondusif bisa dicapai dengan melakukan acara gathering yang rutin dilakukan
tiap tahun di Puskesmas. Dengan acara gathering dapat meningkatkan keakraban,
kekompakan antar teman yang pasti akan berdampak pada pelayanan yang diberikan.

LOYAL

 Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara.


Situasi perekonomian yang sedang tidak stabil ( naiknya beberapa harga bahan pokok dan
harga BBM ) jelas menyulitkan masyarakat. Banyak orang yang secara langsung
melakukan kritik tajam baik secara langsung maupun melalui sosial media kepada
pemerintah. Sebagai ASN yang memiliki sikap Loyal kita harus dapat menghadapi situasi
ini dengan bijak sesuai dengan fungsi ASN yaitu mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. Jadi sebagai ASN kita harus menjadi perekat bangsa, tidak memperkeruh suasana
dengan ujaran-ujaran negatif yang berbau provokatif.
Begitu juga apabila di Instansi ada sejawat kita yang terlibat masalah ( misal ada piutang
online) kita tetap harus menjaga nama baiknya dengan tidak menyebaluaskan di sosial
media dan menjadikan bahan gosip.

ADAPTIF

 Terus Berinovasi dan Mengembangkan Kreativitas

Sebagai ASN kita dituntut untuk terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas demi
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Contoh konkretnya adalah
dengan memberlakukan sistem antrean online di Puskesmas.

Beberapa tahun yang lalu, apabila kita sakit dan ingin berobat di Puskesmas maka kita
harus datang sepagi mungkin untuk dapat nomer antrean awal. Kadang ketika sudah
sampai di Puskesmas kita ternyata sudah dapat no 50, sehingga harus kembali untuk ke
rumah terlebih dahulu, nanti 2-3 jam kemudian baru kembali ke Puskesmas untuk
dilayani. Hal ini menyusahkan masyarakat yang ingin berobat.

Sejak beberapa tahun terakhir ini Dinas Kesehatan berinovasi dengan menciptakan sistem
antrean online. Sistem antrean online sangat memudahkan masyarakat yang ingin
melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Dengan sistem antrean online
masyarakat dapat melakukan pengambilan nomer antrean tanpa harus datang ke
puskesmas. Di antrean online juga sudah ditentukan estimasi jam kedatangannya
sehingga pasien bisa datang sesuai jam yang telah ditentukan dan tidak perlu menunggu
terlalu lama.

KOLABORATIF

 Mengerakkan Pemanfaatan Berbagai Sumber Daya untuk Tujuan Bersama

Pandemi yang dialami oleh seluruh negara di dunia termasuk Indonesia membutuhkan
kerjasama berbagai pihak untuk menanganinya. Kerjasama lintas sektor harus dilakukan
agar Indonesia bisa melewati badai Pandemi ini. Contoh kongkretnya dalah kerja sama
Dinas Kesehatan Jember dengan Perangkat Desa di Kabupaten Jember.
Dalam mensukseskan program vaksinasi Puskesmas sebagai unit pelaksana dari Dinas
Kesehatan bekerja sama dengan Camat dan Lurah di tiap-tiap desa wilayah Puskesmas
untuk bersama sama aktif mencari sasaran vaksinasi demi terwujudnya herd immunity di
Kabupaten Jember. Pihak Puskesmas bertugas mensosialisasikan kegiatan vaksin dan
melakukan kegiatan vaksinasi. Pihak perangkat desa yang melakukan pendataan
masyarakat yang belum vaksin dan mobilisasi massa. Bahkan puskesmas dibantu oleh RT
RW dan para Kader melakukan vaksinasi door to door ( jemput bola) demi tercapainya
target Kabupaten Jember vaksinasi dosis 2 minimal 70%.
TUGAS 2

MEMILIH DAN MENDESKRIPSIKAN TOKOH YANG MENCERMINKAN


BUDAYA AKHLAK

Di Indonesia banyak tokoh yang dapat menjadi panutan budaya BER-AKHLAK . salah
satunya adalah Bupati Jember Bapak Ir.H. Hendy Siswanto, ST,IPU

Budaya BER-AKHLAK yang diterapkan oleh Bapak Hendy Siswanto di antaranya


adalah:

BERORIENTASI PELAYANAN

Bapak Hendy Siswanto selama menjabat sebagai Bupati Jember sudah sangat banyak
melakukan perubahan-perubahan. Beliau terlihat sangat memahami dan mendengar apa
yang di butuhkan masyarakat. Contoh nyatanya adalah melakukan perbaikan jalan-jalan
di Kabupaten Jember yang sudah rusak bertahun-tahun. Jalan-jalan yang rusak ini
menghambat mobilitas warga Jember dan sangat berisiko untuk membahayakan para
pengguna jalan.

Selama menjabat beliau telah melakukan banyak perbaikan jalan. Bahkan tidak jarang
Beliau langsung turun ke lapangan untuk mengecek kebelangsungan proyek pebaikan
jalan tersebut.
AKUNTABEL

Bupati Hendy Siswanto melakukan pengembalian dana sebesar 70 juta yang mengalir ke
rekeningnya. Dana tersebut adalah dana pemakaman COVID 19. Beliau mengakui bahwa
Beliau bisa mendapat pembagian dana tersebut karena Beliau bertindak sebagai
Pengawas Satgas COVID Jember. Hal ini memang sesuai regulasi yang ada bahwa
pengawas adalah seorang petinggi daerah. Akan tetapi Beliau tidak menyangka bahwa
akan ada aliran dana yang Beliau dapatkan dari proses pemakaman pasien-pasien COVID
19. Dengan sadar Beliau mengembalikan dana tersebut dan siap untuk diaudit oleh KPK.

Hal ini merupakan contoh sikap Akuntabel. Beliau tidak menyalahgunakan wewenang
yang dimiliki untuk menguntungkan diri sendiri. Beliau menjaga kepercayaan yang telah
diberikan oleh warga Jember dengan tidak korupsi dan bekerja dengan penuh
tanggungjawab.
KOMPETEN

Bupati Hendy senantiasa meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah. Salah satunya adalah dengan selalu melakukan update-update tebaru
tentang COVID 19. Contoh nyatanya adalah ketika melakukan zoom meeting bersama
Presiden dan Menteri Kesehatan, dan juga Menkomarves terkait varian COVID 19 yang
baru yaitu OMICRON di Indonesia. Update tentang pengetahuan pekembangan COVID
19 ini jelas sangat penting untuk menyusun langkah-langkah penanganan dan
kewaspadaan dini terhadap varian COVID 19 yang terus bermutasi.
HARMONIS

Bupati Hendy memberikan contoh sikap Harmonis dengan perilaku peduli dan suka
memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Contoh nyatanya adalah
ketika menyalurkan bantuan pada Warga Klungkung dan juga warga Kelurahan Mangli
yang terdampak banjir. Bupati Hendy besama perangkat desa menyalurkan bantuan
berupa sembako, matras, hingga obat-obatan.

Bupati Hendy juga melakukan kunjungan pada warga yang terdampak gempa di Dusun
Watu Ulo, Kecamatan Ambulu. Bupati menyerahkan bantuan sembako dan obat-obatan.
LOYAL

Sikap Loyal yang harus kita teladani dari Bupati Hendy adalah Beliau bekerja siang dan
malam tak kenal waktu untuk membangun Jember. Tak jarang beliau melakukan kegiatan
hingga malam hari demi mengutamakan kepentingan masyarakat Jember.
ADAPTIF

Selama menjabat menjadi Bupati, banyak inovasi yang telah diciptakan Pemkab Jember.
Salah satunya adalah dengan menciptakan Aplikasi J-SILAKON. Aplikasi J-SILAKON
adalah aplikasi yang dibuat untuk memfasilitasi kebutuhan ASN Pemkab Jember dalam
mengurus kepentingan cuti, tugas belajar, serta melakukan pemberkasan ASN. Dengan
adanya aplikasi tersebut jelas sangat memudahkan ASN di Pemkab Jember. ASN yang
ingin mengurus cuti, ijin belajar, tugas belajar tidak perlu lagi datang ke kota yang
menempuh jarak puluhan kilometer, bisa langsung online, mudah, dan dapat dikerjakan
kapanpun, di manapun.

KOLABORATIF

Selama menghadapi pandemi COVID 19 Pemkab dibawah kepemimpinan Bapak Bupati


Hendy Siswanto melakukan kolaborasi diberbagai aspek. Mulai dari aspek Kesehatan,
aspek perangkat desa, dan juga aspek keamanan masyarakat. Dengan kolaborasi dan
kerjasama yang baik dari berbagi pihak dapat menganani COVID 19 di Jember dengan
lebih efektif
TUGAS 3

UPAYA MEMBANGUN BUDAYA BERAKHLAK DALAM MELAKSANAKAN


TUGAS SEBAGAI ASN PROFESIONAL

NO BER-AKHLAK UPAYA
1 Berorientasi Pelayanan  Memberikan pelayanan dengan
ramah dan sepenuh hati
 Berkomitmen untuk memberikan
pelayanan prima
 Mengutamakan kepuasan
masyarakat
 Senantiasa memperbaiki diri demi
memberikan pelayanan terbaik bagi
masyarakat
2 Akuntabel  Melaksanakan tugas yang telah
diberikan dengan penuh tanggung
jawab
 Menggunakan dan menjaga fasilitas
yang ada di instansi dengan sebaik
mungkin
3 Kompeten  Mempunyai keinginan untuk selalu
belajar demi memberikan
pelayanan terbaik
 Selalu berbagi ilmu baru dengan
teman sejawat sehingga saling
meng-update ilmu
4 Harmonis  Menghargai segala perbedaan yang
ada di Instansi tempat bekerja
 Mempunyai sikap saling membantu
antar teman
 Bersama sama membangun
lingkungan yang kondusif di
tempat kerja sehingga dapat
memberikan pelayanan yang
terbaik untuk masyarakat
5 Loyal  Rajin mengikuti kegiatan yang
meningkatkan nasionalisme
(upacara bendera, apel pagi )
 Bersedia unutk bekerja melebih
waktu kerja demi kepentingan
masyarakat ( melakukan vaksinasi
sampai malam hari )
 Senantiasa menjaga nama baik
negara dengan tidak melakukan
tindakan provokatif dan hate
speech di sosial media
6 Adaptif  Senantiasa melakukan inovasi demi
pelayanan yang lebih baik
 Dapat cepat menyusuaikan diri
dengan hal-hal baru yang terjadi di
masyarakat (aplikasi baru,
kebiasaan-kebiasaan baru )
7 Kolaborasi  Senantiasa melakukan kerja sama
dengan berbagai pihak demi
tercapainya tujuan bersama ( dokter
bekerja sama dengan perawat,
analis medis, admin)
 Mau menerima masukan dari pihak
lain demi tercapainya pelayanan
yang terbaik

UPAYAMEMBANGUN BUDAYA BERAKHLAK

Memahami Budaya BERAKHLAK

Menerapkan Budaya BERAKHLAK dalam Kehidupan


Sehari-hari

Memberikan Contoh Kepada Teman Sejawat Dalam


Penerapan Budaya BERAKHLAK

Bersama -Sama Membangun Lingkungan Kerja Dengan


ASN yang BERAKHLAK

Anda mungkin juga menyukai