Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Pengantar Sosiologi ISIP4110

1. kemukakan berbagai upaya dan program dari pemerintah untuk menyiapkan


masyarakatnya menghadapi era "new normal". Kaitkan upaya tersebut
dengan 3 Perspektif Sosiologi.
Pemerintah memprioritaskan pelaksanaan protokol kesehatan di ruang/fasilitas publik,
seperti:
1. Tempat perdagangan; pasar/toko modern, pasar/toko tradisional.
2. Transportasi publik; darat, laut, udara.
3. Destinasi Pariwisata; hotel, restoran, pertunjukan.
4. Kantor/Pabrik; pemerintah, swasta, bank, pabrik besar, UKM/IRT.
5. Lokasi ibadah dan kegiatan keagamaan
6. Tempat pendidikan; PAUD, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.
Penyusunan protokol kesehatan di masing-masing ruang/fasilitas publik melibatkan pihak
pemangku kepentingan terkait.
Setiap protokol kesehatan didasarkan pada 3 standar, yaitu standar jumlah, aktivitas, dan
perilaku. Standar jumlah yaitu mengenai kapasitas ruang/fasilitas publik untuk memastikan
penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Standar aktivitas adalah
bentuk dan durasi aktivitas yang diperbolehkan untuk memastikan penerapan 3M. Sedangkan
standar perilaku artinya pengunjung/pengguna fasilitas harus dipastikan menjalankan 3M.
Strategi Pemerintah Selain protokol kesehatan, selanjutnya pemerintah juga terus
meningkatkan implementasi berbagai strategi pengendalian pandemi, seperti:
1. Deteksi: meningkatkan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak,
surveilans genomik di daerah-daerah yang berpotensi terjadi lonjakan kasus.
2. Terapeutik: konversi TT 30-40% dari total kapasitas RS, mengerahkan Tenaga Kesehatan
cadangan, pengetatan syarat masuk RS, meningkatkan pemanfaatan isolasi terpusat.
3. Vaksinasi: peningkatan alokasi vaksin di daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi,
penambahan sentra vaksinasi, menjadikan kartu vaksin sebagai syarat perjalanan dan di ruang
publik, percepatan vaksinasi bagi kelompok rentan, lansia, dan orang dengan komorbid.
“Seluruh upaya dijalankan secara bersamaan, tidak ada yang lebih didahulukan daripada yang
lain. Pemerintah juga berkomitmen akan senantiasa memantau kondisi pandemi COVID-19
secara aktual, agar bisa mengambil kebijakan yang tepat baik dari sisi kesehatan maupun
ekonomi,” tegas Menteri Kominfo.
Dengan 3 perspektif sosiologi kita bisa berpikir bahwa Mengapa pemerintah mengadakan
vaksinasi? Mengapa vaksinasi yang terjadi tidak merata pada kenyataannya? Lalu darimana
anggaran vaksinasi ? Mengapa masyarakat tidak percaya akan program vaksinasi ini?
Pemikiran-pemikiran tersebut pasti akan muncul, dengan begitu kita juga bisa
menjelaskannya bahwa vaksinasi adalah salahsatu program untuk memberikan vitamin
terhadap tubuh kita supaya virus covid19 ini tidak mudah masuk kedalam tubuh kita,
memang ada beberapa penyalahgunaan dalam vaksinasi ini, beberapa oknum rumahsakit
penyediaan vaksinasi ini menjadi ajang pemalsuan permintaan dana bantuan terhadap
pemerintah yang dimana biaya anggaran yang seharusnya cukup pada daerahnya tetapi
melebihi angka yang telah ditetapkan tetapi vaksinasi nya pun tidak terealisasikan terhadap
masyarakat. Banyaknya isu tentang vaksinasi juga membuat masyarakat tidak ingin
mengikuti program vaksinasi ini, seharusnya pemerintah atau badan kesehatan harus lebih
menegaskan bahwa vaksinasi sudah sangat akurat dan tidak akan membahayakan masyarakat
setelahnya. Sehingga masyarakat pun bersedia dan sukarela untuk mengikuti program
vaksinasi tersebut.

2. Silahkan mahasiswa jelaskan apakah dalam video tersebut terjadi interaksi sosial.
Sebutkan alasan saudara. Selanjutnya, analisis pelayanan dari pegawai bank
menggunakan teori Dramaturgi Erving Goffman. https://youtu.be/XW0foa94cuk
Dalam video tersebut terjadi interaksi sosial dimana adanya keluhan konsumen terhadap
salah satu Bank dimana masalahnya adalah nasabah melakukan transfer ke bank lain tetapi
tidak masuk kepada bank lain tersebut. Disitu costumer service pun melakukan pelayanan
secara baik dari penjelasan mengapa bisa terjadi kegagalan dan solusi yang diberikan kepada
nasabah agar tidak perlu khawatir akan masalah tersebut.
Dalam video tersebut mengandung teori Erving Goffman dimana Costumer service
berpenampilan rapih dan sesuai standar pekerja bank ketika bertemu atau berinteraksi dengan
nasabah nya, begitupun nasabah bank nya ia menggunakan pakaian yang sopan ketika
mendatangi kantor bank tersebut. Dalam percakapan diantara mereka juga sangat sopan dan
sesuai dengan siapa mereka ajak bicara, tidak ada kesinggungan dalam perkataan dan
memiliki kesan yang samasama diinginkan oleh costumer maupun nasabah itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai