Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENINGKATAN PENGETAHUAN PETUGAS TENTANG


LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN SPILL KIT UNTUK
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DENGAN MEDIA
VIDEO DAN E-LEAFLET DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD CAMPURDARAT

Disusun Oleh :
Nurzila Intan Saputri, A.Md.Kep
NIP. 199509012022032002
NDH : 32

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN LXXXIII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat yang taat hukum, demokratis, makmur, adil dan
bermoral tinggi dalam melaksanakan fungsi-fungsi Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 2014 pasal 10 tentang Aparatur Sipil
Negara, fungsi Aparatur Sipil Negara ada 3 yaitu 1). Pelaksana kebijakan publik,
2). Pelayan publik, 3) Perekat dan pemersatu bangsa, Ketiga fungsi Aparatur
Sipil Negara ini dapat terwujud dengan dasar nilai-nilai berAKHLAK.
Implementasi nilai-nilai ini sangat penting untuk kelangsungan pelayanan yang
baik kepada masyarakat
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Perlan) No 1 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), CPNS wajib
menjalani Masa Prajabatan dan diberikan pelatihan dasar CPNS oleh Instansi
Pemerintah. CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilakukan melalui
proses pelatihan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme kebangsaan dengan memadukan
Pelatihan Klasikal dan Blended Learning. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS. Adapun Kompetensi yang dimaksud
merupakan Kompetensi pembentukan karakter ASN yang profesional dengan
merujuk pada nilai-nilai Dasar ASN.
Menurut UU nomor 36 tahun 2014 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan melalui Pendidikan di bidang kesehatan yang jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Setiap orang yang
bekerja atau sekedar mengunjungi rumah sakit mempunyai resiko menularkan
atau tertular infeksi penyakit, terutama di rumah sakit yang memiliki kasus
penyakit dan jenis pelayanan yang beragam dengan adanya resiko tersebut maka
kewaspadaan universal diperlukan. Kewaspadaan Universal merupakan tindakan
pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas kesehatan,
untuk semua pasien, pada semua tempat pelayanan dalam rangka mengurangi
risiko penyebaran infeksi (Nursalam, 2009). Untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh
lain dapat berpotensi menularkan suatu penyakit (Nursalam, 2007).

2
HAIs (Healthcare Associated Infections) merupakan infeksi pada pasien
di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lain yang belum tampak pada
saat pasien pertama kali masuk atau yang terjadi selama pasien dirawat di rumah
sakit lebih dari 48 jam, yang tidak muncul pada saat masuk rumah sakit.
Termasuk juga infeksi yang didapatkan pasien selama masa perawatan di rumah
sakit atau fasilitas kesehatan yang baru muncul setelah pasien telah keluar,
maupun juga infeksi pada staff rumah sakit. (WHO 2010). HAIs (Healthcare
Associated Infections) merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kematian dan peningkatan morbiditas antara pasien dirawat di rumah sakit.
(WHO,2002)
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau HAIs ( Healthcare
Associated Infections ) merupakan suatu masalah kesehatan di berbagai negara di
dunia,termasuk Indonesia.Angka kejadian HAIs menurut data dari WHO,9% di
UK tahun 2006,di Italy tahun 2005 6,7%,di Perancis tahun 2006 6,7-
7,4%.Sementara angka kejadian HAIs ( Healthcare Associated Infections ) di
Indonesia diambilkan dari 10 RSU Pendidikan yang mengadakan surveilan aktif
didapatkan angka 6-16% dengan rerata 9,8%, Penelitian yang dilakukan di RSUD
Dr. Iskak Tulungagung tahun 2021 menyatakan bahwa tingkat pencapaian
pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial 15,38%. Dari data penelitian dari
10 RSU pendidikan tersebut terbukti bahwa masih belum optimalnya pencegahan
dan pengendalian infeksi di lingkungan rumah sakit, dalam hal ini perlu adanya
peningkatan pengetahuan mengenai langkah – langkah pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk penanganan tumpahan cairan infeksius
menggunakan spill kit. Dari data pendukung berupa survey cepat yang dilakukan
pada petugas Instalasi Bedah Sentral RSUD Campurdarat didapatkan 15 dari 18
petugas Instalasi Bedah Sentral belum mengetahui langkah membersihkan
tumpahan cairan infeksius menggunakan spill kit, tumpahan cairan tubuh pasien
berupa darah, dahak, muntahan hanya di lap menggunakan tisu atau kain pel saja
tanpa adanya desinfeksi. Selain kurangnya pengetahuan petugas tentang langkah
– langkah penggunaan spill kit faktor yang menyebabkan kurangnya pengetahuan
petugas adalah belum adanya pelatihan khusus mengenai Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, latar belakang petugas Instalasi Bedah Sentral RSUD
Campurdarat juga bermacam – macam mulai dari fresh graduate, sebelumnya
tidak bekerja, dan bekerja bukan di instansi kesehatan.
Penggunaan spill kit merupakan salah satu cara yang paling sederhana

3
dan efektif untuk mencegah terjadinya HAIs ( Healthcare Associated Infections )
di lingkungan rumah sakit. Spill kit adalah peralatan yang digunakan untuk
membersihkan material yang berbahaya atau infeksius yang berbentuk cair
maupun serpihan benda tajam. Dari data pendukung tersebut didapatkan bahwa
kurangnya sosialisasi tentang penggunaan spill kit kepada petugas menyebabkan
kurangnya pengetahuan petugas, sehingga perlu diadakan sosialisasi tentang
penggunaan spill kit untuk penanganan tumpahan darah atau cairan tubuh
infeksius. Sosialisasi pada petugas diharapkan dapat menjadi salah satu cara
untuk meningkatkan keterampilan, keahlian, pengetahuan dan perubahan sikap
petugas berkaitan dengan penggunaan spill kit untuk menangani tumpahan cairan
infeksius. Pada era revolusi industri di Indonesia ini banyak media sosialisasi
untuk meningkatkan pengetahuan seseorang, salah satunya dengan menggunakan
video di internet yang dapat diakses dengan mudah dan leaflet sebagai bentuk
fisiknya.
Berdasarkan pemaparan masalah diatas penulis menyimpulkan untuk
mengambil judul rancangan aktualisasi “Peningkatan Pengetahuan Petugas
Tentang Langkah - Langkah Penggunaan Spill Kit untuk Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dengan media Video dan e-Leaflet di Instalasi Bedah
Sentral RSUD Campurdarat”. Melalui kegiatan aktualisasi tersebut
diharapkan peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional
sehingga terwujudnya peningkatan pengetahuan petugas tentang penggunaan
spill kit di lingkungan RSUD Campurdarat.

1.2 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dalam rancangan
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
a. Menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya pencegahan
dan pengendalian infeksi atau HAIs ( Healthcare Associated Infections )
b. Terbentuknya ASN yang profesional,yaitu ASN yang karakternya dibentuk
oleh nilai-nilai dasar ASN dan menjaga integritas ASN, sehingga mampu
melaksanakan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat
c. Mewujudkan Misi RSUD Campurdarat
d. Terbentuknya video dan leaflet langkah – langkah penggunaan spill kit
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petugas mengenai

4
pentingnya penggunaan spill kit untuk pencegahan dan pengendalian infeksi
di lingkungan rumah sakit
1.3 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut :
1.3.1 Manfaat Internal
a. Peserta dapat menginternalisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN
BerAKHLAK dalam pelayanan
b. Dapat menjadikan rumah sakit pilihan bagi seluruh lapisan
masyarakat tulungagung dan sekitarnya
c. Meningkatkan penyelenggaran kegiatan pengelolaan RSUD secara
Profesional, Efektif dan Efisien yang Berguna Untuk Pengembangan
Pelayanan
d. Tercapainya tujuan aktualisasi yaitu meningkatnya pengetahuan
petugas tentang langkah – langkah penggunaan spill kit untuk
pencegahan dan pengendalian infeksi
1.3.2 Manfaat Eksternal
a. Meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang pelayanan yang
diberikan
b. Menurunkan resiko infeksi nosokomial pada masyarakat yang
sedang mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

1.4 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada
suatu gagasan untuk memecahkan permasalahan di RSUD
Campurdarat. Rancangan aktualisasi ini adalah implementasi dari nilai
– nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu “Peningkatan Pengetahuan
Petugas Tentang Langkah – langkah Penggunaan Spill Kit Dengan
Media Video dan Leaflet di Instalasi Bedah Sentral RSUD
Campurdarat” dengan rangkaian kegiatan aktualisasi dan tanggal
pelaksanaan aktualisasi yaitu pada tanggal (11 Oktober 2022 – 12
November 2022 ).
a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach berkaitan tentang rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi dan pelaporan aktualisasi.
b. Membuat video dan leaflet tentang langkah – langkah penggunaan spill kit

5
c. Menyusun soal untuk pre test dan post test menggunakan google form.
d. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan tentang inovasi penulis.
e. Melakukan pendampingan pretest, sosialisasi, pembagian QR Barcode e
leaflet, dan pendampingan post test agar informasi dapat tersampaikan
dengan baik.
f. Mengunggah vidio edukasi di Youtube.
g. Melaksanakan evaluasi kegiatan dengan merekap hasil pre test dan post test
petugas.
h. Menyusun laporan evaluasi .

6
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI

2.1 DESKRIPSI ORGANISASI

Gambar 2.1 RSUD Campurdarat


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit, rumah sakit adalah Rumah Sakit institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berawal
dari pelayanan Puskesmas Campurdarat yang berdiri sejak tahun 1972, merupakan
cikal bakal berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat di Tulungagung
yang berlokasi di Jalan Kanigoro Nomor 13 Dusun Ngingas, Kecamatan
Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur.
Berikut akan dijelaskan secara lengkap profil Rumah Sakit Umum Daerah
Campurdarat Kabupaten Tulungagung.
Nama Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat
Alamat : Jalan Kanigoro Nomor 13, Dusun Ngingas, Kecamatan
Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur,
Kode Pos 66272
Direktur RS : dr. Rio Ardona, MMRS
No Telp : (0355)531129
e-mail : karnenirsud@gmail.com

7
RSUD Campurdarat, Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu rumah sakit
milik Pemerintah Kabupaten dari dua Rumah sakit yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Tulungagung, dari sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
Kabupaten Tulungagung yaitu tersebut 9 diantaranya adalah Rumah Sakit Umum
(RSU) dan 3 Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)., 17 Balai Pengobatan / Klinik, 17
Puskesmas Perawatan dan 15 Puskesmas Non Perawatan. Rumah Sakit Umum
Daerah Campurdarat berdiri pada lahan yang dimiliki seluas 9.810m² dengan status
tanah telah menjadi hak milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Secara keseluruhan pelayanan yang dimiliki oleh RSUD Campurdarat adalah
sebagai berikut :
1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan Rawat Jalan.
a. Pelayanan poliklinik spesialis meliputi :
1) Poli Penyakit Dalam
2) Poli Bedah
3) Poli Anak
4) Poli Kebidanan dan Kandungan(kandungan, hamil, nifas, KB)
5) Poli penyakit Kulit dan Kelamin
b.Pelayanan poli gigi dan mulut
c. Pelayanan poli umum
d. Pelayanan konsultasi gizi
e. Pelayanan parakinik, meliputi :
1) Ultra Sonography (USG (Ultrasonography))
2) General Check Up (GCU)
3. Pelayanan Rawat Inap
a. VVIP : 53 TT (11,32%)
b. VIP : 33 TT (7,05%)
c. Kelas I : 49TT (10,47%)
d. Kelas II : 57 TT (12,18%)
e. Kelas III : 171 TT (36,54%)
f. Isolas : 11 TT (2,35%)
Jumlah : 86 TT (100%)
4. Pelayanan Tindakan Medik
a. Operasi Bedah Umum
b. Operasi Obsgyn

8
5. Pelayanan Persalinan
6. Pelayanan Perawatan Intensif
a. Pelayanan di Intensive Care Unit (ICU)
b. Pelayanan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
c. Pelayanan di Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
7. Pelayanan Penunjang Medis
a. Laboratorium
b. Radiologi (Instalasi Radiologi)
c. Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayan an Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
8. Pelayanan Penunjang Non Medik
a. Pelayanan pemulasaraan Jenasah
b. Pelayanan Sterilisasi Alat
c. Laundry
d. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
9. Pelayanan Ambulance
10. Pelayanan Pengelolaan Limbah
11. Pelayanan Administrasi Dan Manajemen
12. Program Khusus
Kegiatan PKRS di RSUD Campurdarat Tulungagung dilaksanakan oleh Tim
PKRS meliputi antara lain :
a. Penyuluhan langsung kepada pasien atau keluarga pasien yang dilakukan
oleh petugas baik perorangan maupun kelompok.
b. Melaksananakan kegiatan PKRS baik di dalam gedung maupun di luar
gedung RSUD Campurdarat Tulungagung
13. Pelayanan Masyarakat Miskin
Memberikan pelayanan juga kepada Maskin yang belum memiliki jaminan.
Pembiayaan yang diberikan yaitu :
a. PBID (Penerima Bantuan Iuran Daerah)
b. Masyarakat miskin non jaminan dan Jamkesda pembiayaannya disediakan oleh
Pemkab melalui DAU dan anggaran fungsional RSUD.

Visi dan Misi Organisasi

9
Dalam menunjang visi, misi kabupaten Tulungagung, RSUD Campurdarat berperan
dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang kesehatan yang diwujudkan dalam visi,
misi dan motto sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pilihan bagi Seluruh Lapisan Masyarakat Tulungagung dan
Sekitarnya.
b. Misi
1) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang professional,
bermutu dan terjangkau yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
2) Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan RSUD secara professional,
efektif yang berguna untuk nilai pengembangan pembangunan.
c. Motto, Janji layanan dan nilai-nilai
1) Motto Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Tulungagung yaitu :
”Pelayanan Responsif Dengan Hati”.
2) Janji layanan Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Tulungagung yaitu
: “Memberikan Pelayanan Yang Aman, Efektif, Efisien Dan Bermutu”.
3) Nilai-nilai yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat
Tulungagung yaitu : “P-R-E-S-T-A-S-I”
 Profesional
Senantiasa bekerja sesuai kompetensi dan prosedur dalam mencapai
tujuan yang di tetapkan secara efektif dan efisien.
 Ramah dan Sopan Santun
Murah senyum ,lembut tutur kata dan bersikap baik terhadap
pelanggan dan rekan kerja
 Empati
Kemampuan memahami apa yang dirasakan orang lain.
 Setara
Memberikan pelayanan secara adil dan tidak diskriminatif
 Teladan
Memberikan pelayanan yang patut diteladani
 Amanah dan Aman
Dalam bekerja mendapatkan kepercayaan, loyalitas, kejujuran dan
integritas untuk memberikan rasa aman
 Semangat
Bekerja dengan jiwa dan kemauan

10
 Inovatif
Menggunakan daya pikiran dan tenaga untuk memberikan inovasi
pelayanan untuk peningkatan mutu pelayanan

2.2 TUGAS POKOK


Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tugas
jabatan fungsional perawat terampil sebagaimana diuraikan dalam
Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 adalah sebagai berikut
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik

11
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR

KOMITE MEDIK SATUAN PENGAWAS


KOMITE KEPERAWATAN INTERNAL
KOMITE PPI
KOMITE K3
KOMITE MUTU dan
KESELAMATAN PASIEN

SEKSI PELAYANAN SEKSI PELAYANAN SUB BAGIAN TATA


MEDIK PENUNJANG MEDIK dan USAHA
NON MEDIK

PJ. PERENCANAAN
INSTALASI FARMASI
INSTALASI GAWAT
DARURAT
RUANG GAWAT DARURAT PJ. KEPEGAWAIAN
INSTALASI
RUANG BERSALIN LABORATORIUM
AMBULANS
UNIT PEMULASARAAN
JENAZAH UNIT BDRS PJ. UMUM

INSTALASI RADIOLOGI PJ. KEUANGAN


INSTALASI
INSTALASI BEDAHJALAN
RAWAT SENTRAL
POLIKLINIK SPESIALIS
POLI UMUM
INSTALASI REKAM MEDIK Gambar 2.2 Struktur
POLI GIGI
GENERAL CHECK UP (GCU) Organisasi
INSTALASI GIZI BAB III
RANCANGAN
INSTALASI RAWAT INAP INSTALASI CSSD-
RI LANTAI 1 LOUNDRY AKTUALISASI
RI LANTAI 2
PERINATOLOGI
NIFAS IPS

12
3.1 IDENTIFIKASI, PENETAPAN DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU
3.1.1 IDENTIFIKASI ISU
Rancangan Aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
yang ditemukan saat menjalankan tugas sebagai Perawat di RSUD Campurdarat.
Sebagai pelayan publik suatu problematika tersebut memunginkan terjadinya
resiko sehingga perlu untuk dianalisis penyebab dan ditemukan gagasan
penyelesaiannya. Berikut beberapa isu yang ditemukan dan berpotensi untuk
diperbaiki.
Tabel 3.1
Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang Kondisi yang Diharapkan
1. Kurangnya pengetahuan Masih ada petugas rumah sakit Petugas rumah sakit dapat
petugas tentang pemilahan yang belum mengerti pemilahan memilah sampah, dimana
sampah medis dan non medis sampah medis dan non medis harus membuang sampah
dengan membuang di tempat medis dan ditempat mana
sampah menjadi satu tempat harus membuang sampah non
medis
2. Kurangnya pengetahuan Masih ada petugas rumah sakit Petugas dapat menggunakan
petugas tentang penanganan yang belum mengerti penggunaan spill kit untuk membersihkan
tumpahan cairan infeksius spill kit dan cara menangani tumpahan cairan infeksius
menggunakan spill kit tumpahan cairan infeksius, dari pasien atau tumpahan
biasanya hanya di pel atau di cairan berbahaya agar
bersihkan dengan tisu terjadinya penyebaran virus
dan bakteri dapat
diminimalkan
3. Kurangnya pengetahuan Masih didapati pengunjung rumah Setiap pengunjung rumah
pengunjung rumah sakit tentng sakit baik dari keluarga pasien sakit mampu mencuci tangan
cuci tangan, etika batuk, dan maupun petugas rumah sakit belum dengan benar yaitu dengan
memakai masker dengan benar tau bagaimana cuci tangan dengan melakukan 5 momen cuci
benar dan memakai masker dengan tangan, dan memakai masker
benar, terkadang hanya mencuci dnegan tepat
tangan dengan sabun atau hanya
membilas dengan air, serta
memakai masker yang tidak tepat
4. Kurangnya pengetahuan Masih ada perawat yang Perawat mampu memberikan
perawat bagaimana memberikan edukasi kepada pasien edukasi dengan baik dan

13
No. Identifikasi Isu Kondisi Sekarang Kondisi yang Diharapkan
memberikan edukasi dengan dengan acuh dan tidak ramah tidak menimbulkan
komunikasi efektif sehingga menimbulkan rasa tidak miskomunkasi, sama-sama
puas pasien terhadap pelayanan memberikan feed back yang
baik antar pasien dan perawat
sehingga timbul hubungan
saling percaya antara pasien
kepada perawat
5. Kurangnya pengetahuan Masih adanya perawat yang acuh Perawat mengetahui
perawat tentang pencegahan terhadap bagaimana pencegahan bagaimana mencegah resiko
Resiko Jatuh. resiko jatuh sehingga menyebabkan jatuh dengan optimal.
adanya kejadian pasien terpeleset

Dari beberapa isu yang ada, langkah selanjutnya adalah menyeleksi


isu tersebut menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematik dan Kelayakan) dengan skala penskoran 1–5. penjelasan dari
masing-masing kriteria adalah sebagai berikut :
1. Aktual
Aktual yang berarti benar–benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan
Kekhalayakan yang berarti isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
3. Problematik
Problematik yang berarti isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
4. Kelayakan
Kelayakan berarti isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Metode AKPL digunakan untuk mengetahui bahwa isu tersebut benar
terjadi dan telah menimbulkan keresahan sehingga perlu segera dicari
penyebab dan solusinya.
Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:
Aktual:
1. Pernah benar-benar terjadi (Sekali dalam satu tahun)

14
2. Benar-benar sering terjadi (Sekali dalam enam bulan)
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan (Sekali dalam tiga
bulan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran (Setiap bulan
terjadi)
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan (Seminggu sekali
terjadi)
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak (Individu petugas)
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak (Petugas dalam satu
ruang)
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak (Pasien, Pengunjung)
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak (Petugas, Pasien,
Pengunjung)
Problematik
1. Masalah sederhana (Solusi dapat diselesaikan petugas)
2. Masalah kurang kompleks (Solusi dapat diselesaikan unit ruangan)
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
(Solusi dapat diselesaikan instalasi)
4. Masalah kompleks (Solusi dapat diselesaikan Bidang Pelayanan)
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
(Solusi dapat diselesaikan manajemen)
Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya

Tabel 3.2
Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

15
No. Permasalahan A K P L Jumlah Peringkat
1. Kurangnya pengetahuan 4 3 4 4 15 III
petugas tentang pemilahan
sampah medis dan non medis
2. Kurangnya pengetahuan 5 5 5 5 20 I
petugas tentang penanganan
tumpahan cairan infeksius
menggunakan spill kit
3. Kurangnya pengetahuan 4 3 5 5 17 II
pengunjung rumah sakit
tentng cuci tangan, etika
batuk, dan memakai masker
dengan benar
4. Kurangnya pengetahuan 4 2 3 4 13 IV
perawat bagaimana
memberikan edukasi dengan
komunikasi efektif
5. Kurangnya pengetahuan 4 3 3 3 10 V
perawat tentang pencegahan
Resiko Jatuh

Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian


menarik 3 permasalahan isu yang dipertimbangkan kembali untuk
dijadikan isu prioritas. Ketiga permasalahan isu tersebut kembali
diidentifikasi dengan menggunakan teknik USG yaitu U (Urgency), S
(Seriousness), dan G (Growth).
Adapun penjelasan dari masing-masing kriteria adalah sebagai
berikut:
1. Urgency
Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seriousnessartinya seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan.
3. Growth

16
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak segera ditangani.
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness:
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian diidentifikasi dengan menggunakan
teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

17
Tabel 2.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
NO ISU KRITERIA
IDENTIFIKASI U S G ∑ PERINGKAT
1 Kurangnya pengetahuan petugas tentang 5 4 5 14 I
penanganan tumpahan cairan infeksius
menggunakan spill kit

2 Kurangnya pengetahuan pengunjung 4 4 4 12 II


rumah sakit tentng cuci tangan, etika
batuk, dan memakai masker dengan benar
3 Kurangnya pengetahuan pengunjung 4 3 3 10 III
rumah sakit tentng cuci tangan, etika
batuk, dan memakai masker dengan benar

Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG, maka kesimpulan


yang diperoleh 1 nilai tertinggi yaitu mengarah pada isu “Kurangnya
pengetahuan petugas tentang penanganan tumpahan cairan infeksius
menggunakan spill kit di Instalasi Bedah Sentral RSUD Campurdarat”

3.2 PENETAPAN ISU


Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik
AKPL dan USG, maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih
dahulu, yaitu “Kurangnya pengetahuan Petugas tentang penanganan tumpahan
cairan infeksius menggunakan spill kit di Instalasi Bedah Sentral RSUD
Campurdarat”. Selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya isu
dengan menggunakan metode fishbone sesuai gambar berikut ini.

METODE MANUSIA

Belum adanya SOP dan Kurangnya pengetahuan


kurangnya sosialisasi petugas tentang langkah –
Kurangnya pengetahuan
penggunaan spill kit langkah penggunaan spill
petugas tentang
kepada petugas kit
penanganan tumpahan
SARANA cairan infeksius
Belum adanya media Instalasi Bedah Sentral menggunakan spill kit
informasi untuk sosialisasi merupakan Ruang Operasi
yang rentan dengan
Penyebaran spill kit tumpahan cairan infeksius
yang belum merata dari pasien
dan tepat 18
BAHAN
LINGKUNGAN

Gambar 3.2 Fishbone


Dengan didapatkannya isu menggunakan metode fishbone berupa “Kurangnya
pengetahuan petugas tentang penanganan tumpahan cairan infeksius
menggunakan spill kit” ditemukan penyebab dari kurangnya pengetahuan
petugas adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya sosialisai penggunaan spill kit kepada petugas
2. Belum adanya media untuk sosisalisasi penggunaan spill kit
Dan berikut dampak apabila isu tersebut tidak ditangani :
1. Membahayakan keselamatan petugas dan pasien saat proses pelayanan
kesehatan dan tindakan di Instalasi Bedah Sentral
2. Timbulnya penyakit infeksi yang didapat pasien maupun petugas
3. Timbulnya infeksi diluar penyakit dasar pasien baik berupa infeksi penyakit
lain atau infeksi luka operasi yang tentunya merugikan pasien dan Rumah
Sakit
4. Mutu pelayanan dan keselamatan rumah sakit menjadi menurun

3.2.1 Diagram Alur Pemecahan Isu


Berikut ini disajikan diagram alur kegiatan yang dilakukan untuk
memecahkan coreissue yang terjadi :
Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach berkaitan tentang
rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi dan pelaporan
aktualisasi.

Membuat video dan leaflet tentang langkah – langkah penggunaan


spill kit

Menyusun soal untuk pre test dan post test menggunakan google form.

Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan tentang inovasi penulis

Melakukan pendampingan pretest, sosialisasi, pembagian QR Barcode


e leaflet, dan pendampingan post test agar informasi dapat tersampaikan
dengan baik
19
Mengunggah vidio edukasi di Youtube

Melaksanakan evaluasi kegiatan dengan merekap hasil pre test dan post
test petugas.

Menyusun laporan evaluasi .

Diagram 3.1 Diagram Alur Kegiatan Aktualisasi

20
Tabel 3.5
Matriks Rencana Kegiatan
Unit Kerja : INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD CAMPURDARAT
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan petugas tentang pemilahan sampah medis dan non medis
2. Kurangnya pengetahuan petugas tentang penanganan tumpahan cairan infeksius menggunakan
spill kit
3. Kurangnya pengetahuan pengunjung rumah sakit tentng cuci tangan, etika batuk, dan memakai
masker dengan benar
4. Kurangnya pengetahuan perawat bagaimana memberikan edukasi dengan komunikasi efektif
5. Kurangnya pengetahuan perawat tentang pencegahan Resiko Jatuh
Isu yang Diangkat : Kurangnya pengetahuan petugas tentang penanganan tumpahan cairan infeksius menggunakan spill
kit
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pengetahuan Petugas Tentang Penggunaan Spill Kit Untuk Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Dengan Media Video dan Leaflet di Instalasi Bedah Sentral RSUD
Campurdarat

21
Tabel 3.6
Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menentukan jadwal Mendapatkan Akuntabel : Kegiatan tersebut Kegiatan ini
konsultasi dengan konsultasi persetujuan konsultasi Tanggung jawab terhadap memberikan menguatkan nilai
mentor dan coach dengan mentor dan coach rancangan aktualisasi yang dibuat kontribusi terhadap RSUD
berkaitan tentang 2. Menyiapkan bahan Materi konsultasi siap Kompeten : Misi RSUD Campurdarat
rancangan konsultasi Terus mengembangkan Campurdarat yaitu
aktualisasi, kemampuan dan kapabilitas P-R-E-S-T-A-S-I
pelaksanaan 3. Memaparkan bahan Mendapatkan penjelasan Kolaboratif : (Profesional,
aktualisasi dan konsultasi hasil analisis isu Memaparkan rancangan kepada Ramah dan Sopan
pelaporan aktualisasi mentor dan coach untuk hasil Santun, Empati,
aktualisasi. yang lebih baik Setara, Teladan,
Harmonis : Amanah dan
Melakukan konsultasi dengan Aman, Semangat
hormat, sopan, santun, dan Inovatif)
menghargai perbedaan dan

22
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bermusyawarah
4. Mencatat kritik dan Mendapatkan kritik dan Harmonis :
saran saran Melakukan konsultasi dengan
hormat, sopan, santun,
menghargai perbedaan dan
bermusyawarah
5. Menyempurnakan Dokumentasi hasil Adaptif :
bahan konsultasi penyempurnaan bahan Terus berinovasi dan antusias
berdasarkan kritik konsultasi menghadapai perubahan dan
dan saran mengembangkan kreativitas
2 Membuat video 1. Mencari referensi Terlaksananya Kompeten :
dan e-leaflet video dan leaflet pembuatan video dan Terus mengembangkan
tentang langkah –
langkah tentang penggunaan leaflet penggunaan spill kemampuan dan kapabilitas
penggunaan spill spill kit kit
kit

2. Membuat video Terciptanya video Akuntabel :


vidio dan leaflet edukasi yang dapat Pembuatan media yang sesuai

23
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
langkah – langkah mempermudah dengan kegiatan aktualisasi
penggunaan spill kit pemahaman petugas Adaptif :
yang menarik dan tentang langkah – Bertindak proaktif dan terus
mudah dipahami langkah penggunaan spill berinovasi dan mengembangkan
kit kreativitas
3. Menyusun soal 1. Mencari referensi Adanya referensi Kompeten :
untuk pre test dan soal pre tes dan post pembuatan soal pre tes Terus mengembangkan
post test tes tentang dan post tes kemampuan dan kapabilitas
menggunakan penggunaan spill kit
google form. 2. Membuat google Terciptanya google form Akuntabel :
form pre test dan yang berisikan pre test Pembuatan media yang sesuai

post test dan post test tentang dengan kegiatan aktualisasi


penggunaan spill kit
Adaptif :
Bertindak proaktif dan terus
berinovasi dan mengembangkan

24
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kreativitas
4. Melakukan 1. Membuat kontrak Terlaksananya Akuntabel :
koordinasi dengan waktu dengan kepala koordinasi waktu dengan Tanggung jawab terhadap
kepala ruangan ruangan kepala ruangan rancangan aktualisasi yang dibuat
tentang inovasi 2. Meminta izin kepada Mendapatkan izin, saran Harmonis :
penulis. kepala ruangan dari kepala ruangan Melakukan konsultasi dengan
rencana sosialisasi terkait sosialisasi hormat, sopan, dan santun
menggunakan media menggunakan media Kolaboratif :
video dan leaflet video dan leaflet Meminta kesempatan kepada
kepada petugas kepala keperawatan untuk
Instalasi Bedah berkontribusi dan bekerjasama
Sentral mengoptimalkan pemahaman
perawat terkait persiapan
pemeriksaan pasien.
Akuntabel :
Pembuatan media yang sesuai

25
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan kegiatan aktualisasi
5. Melakukan 1.Melaksanakan Terwujudnya pembagian Akuntabel :
pendampingan pembagian soal pre test soal pre test kepada Pembuatan media yang sesuai
pretest, sosialisasi, berupa google form petugas instalasi bedah dengan kegiatan aktualisasi
pembagian QR melalui group sentral
Barcode e leaflet, Whatsapp. Adaptif :
dan pendampingan Terus berinovasi dan antusias
post test agar menghadapai perubahan.
informasi dapat 2.Melaksanakan pre tes Terlaksananya pre tes Loyal:
tersampaikan kepada petugas oleh petugas Menjaga nama baik sesama ASN,
dengan baik. pimpinan istansi serta menjaga
kerahasiaan jabatan.
3.Melaksanaan Terlaksananya sosialisasi Akuntabel :
sosialisasi kepada kepada petugas Instalasi Pembuatan media yang sesuai
petugas dan Bedah Sentral terkait dengan kegiatan aktualisasi
membagikan QR penggunaan spill kit Adaptif :
barcode e-leaflet

26
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Terus berinovasi dan antusias
menghadapai perubahan.
4. Membagikan soal post Terlaksananya Akuntabel :
tes berupa google form pembagian soal post tes Pembuatan media yang sesuai
di group Whatsapp ke petuags Instalasi dengan kegiatan aktualisasi
petugas Instalasi Bedah Bedah Sentral Adaptif :
Sentral Terus berinovasi dan antusias
menghadapai perubahan.
5.Petugas melaksanakan Terlaksananya post tes Loyal:
post tes oleh petugas instalasi Menjaga nama baik sesama ASN,
bedah sentral pimpinan istansi serta menjaga
kerahasiaan jabatan.
6.Mengisi daftar hadir Terisinya lembar daftar Harmonis :
sosialisasi hadir Melakukan sosialisasi dengan
hormat, sopan, dan santun
Kolaboratif :

27
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Meminta teman perawat rawat
inap untuk berkontribusi dan
bekerjasama mengoptimalkan
pemahaman persiapan
pemeriksaan pasien.
6. Mengunggah vidio Mengunggah vidio Terunggahnya vidio Akuntabel :
edukasi di Youtube edukasi di Youtube edukasi di Youtube Pembuatan media yang sesuai
dengan kegiatan aktualisasi
Berorientasi Pelayanan:
Solutif dan dapat diandalkan
untuk memberikan pelayanan
prima.
7. Melakukan 1. Melaksanakan Terlaksananya rekapan Akuntabel :
evaluasi kegiatan evaluasi pre test dan hasil pre tes dan post tes Pembuatan media yang sesuai
dengan melihat post test petugas dengan kegiatan aktualisasi
keterampilan Kompeten :
petugas dalam Terus mengembangkan

28
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menggunakan spill kemampuan dan kapabilitas
kit dan melakukan Harmonis :
analisis data Melakukan konsultasi dengan
menggunakan hormat, sopan, dan santun
rekap pre test dan 2.Meminta saran dan Mendapatkan saran dan Adaptif :
post test. kritik terhadap kritik sebagai bahan Terus berinovasi dan antusias
kegiatan yang sudah evaluasi menghadapai perubahan
terlaksana kepada
pimpinan maupun
teman sejawat
8. Menyusun laporan 1. Mengumpulkan data Terkumpulnya data dan Akuntabel :
aktualisasi dan bukti pendukung bukti pendukung laporan Tanggung jawab terhadap
laporan rancangan aktualisasi yang dibuat
2. Melakukan Mendapatkan kritik Kolaboratif :
Konsultasi dengan maupun saran dari Konsultasi dengan mentor untuk
mentor mengenai mentor dan coach hasil yang lebih baik
hasil aktualisasi

29
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Harmonis :
Melakukan konsultasi dengan
hormat, sopan, dan santun
3. Mencetak laporan Terealisasinya kegiatan Akuntabel :
kegiatan aktualisasi aktualisasi Tanggung jawab terhadap
rancangan aktualisasi yang dibuat

Tabel 3.6
Jadwal Rancangan Aktualisasi
BULAN/ MINGGU KE-

NO KEGIATAN Sept Oktober November

4 1 2 3 4 5 1 2

30
Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach berkaitan tentang rancangan aktualisasi, pelaksanaan V V
1
aktualisasi dan pelaporan aktualisasi.

2 Membuat video dan leaflet tentang langkah – langkah penggunaan spill kit

3 Menyusun soal untuk pre test dan post test menggunakan google form.

4 Melakukan koordinasi dengan kepala keperawatan tentang inovasi penulis.

Melakukan pendampingan pretest, sosialisasi, pembagian QR Barcode e leaflet, dan pendampingan


5
post test agar informasi dapat tersampaikan dengan baik.

6 Mengunggah vidio edukasi di Youtube.

Melaksanakan evaluasi kegiatan dengan merekap hasil pre test dan post test petugas.
7

8 Membuat laporan aktualisasi

31
32

Anda mungkin juga menyukai