PENDAHULUAN
Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar
masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk.Hal ini
terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang
cenderung meningkat
Hal yang sangat mempengaruhi masalah tersebut adalah faktor pendidikan dan
pola hidup sehat masyarakat. Dari segi ekonomi dapat dilihat dari pemukiman
kumuh dan daerah pedalaman. Segi sosial dapat dilihat dari kurangnya sosialisasi
tentang kesehatan gigi dan mulut. Selain itu kurangnya tenaga medis yang
mencapai 1:17.500. Artinya, satu dokter gigi masih melayani 17.500 orang pasien
mulut. Dari segi budaya misalnya kesehatan gigi dan mulut masih dipengaruhi oleh
pangur dan sirih. Dilihat dari ilmu pengetahuan, masih banyak dari masyarakat
1
yang belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga
mereka juga tidak mengetahui dampak dan efek yang timbul apabila mereka tidak
menjaga dan merawat kebersihan gigi dan mulut. Selain itu, ada juga sekelompok
masyarakat yang hanya mengetahui tapi tidak paham sehingga mereka tidak
B. Rumusan Masalah
suatu wilayah padat penduduk perkotaan dan wilayah kumuh daerah aliran sungai
yang diketahui bahwa perilaku kesehatan gigi mulut mereka masih sangat
terpengaruh oleh kondisi sosial budaya dan ekonomi penduduk yang khas wilayah
kumuh tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masyarakat
mengenai kesehatan gigi masyarakat adalah mengenai periodontal dan karies gigi.
Bila hal ini masih terus berlanjut,masyarakat akan terus mengalami masalah
kesehatan gigi dan mulut karena unsur kebudayaan, prilaku masyarakat tersebut
serta pemberitahuan mengenai kesehatan gigi dan perbaikan perilaku yang salah
terhadap tokoh masyarakat),hal ini tentu saja lebih efektif karena dengan mengajak
para tokoh masyarakat yang menjadi panutan,masyarakat bisa lebih mengerti dan
percaya.
3
B. Sistem Kesehatan dan Asuransi Kesehatan di Indonesia
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
ganti rugi kepada tertanggung yang mungkin menderita karena terjadinya suatu
khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut
C. Puskesmas
4
tersebar secara merata jenis yang rnemadai, maka pembangunan kesehatan tidak
diperkenalkan.
Masyarakat Desa). PKMD berkembang menjadi salah satu model peran serta
5
Prosyandu/posyandu (program pelayanan terpadu)
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen (subsistem) yang
saling terkait / tergantung satu sama lain dan bekerja untuk mencapai suatu tujuan,
Sistem dapat dianggap sebagai suatu sistem tertutup atau sistem terbuka. Sistem
terbuka sangat dipengaruhi oleh suatu perubahan lingkungan dan harus beradaptasi
dengan perubahan lingkungan. Dalam konsep sistem, ada hubungan hirarkhi antara
berbagai subsistem yang lebih rendah dan suprasistem yang lebih tinggi. Dalam
berproses menghasilkan luaran (output) serta hasil akhir adalah outcome (dampak)
6
3. Hubungan dalam system adalah timbal balik
Melihat dari pendekatan system ini maka suatu sistem menyangkut seluruh
dinamis antara komponen tersebut yang berinteraksi dan akan menghasilkan suatu
hasil akhir (outcome) sebagai penampilan dari system itu secara keseluruhan
Adapun yang menjadi ruang lingkup atau lingkungan wilayah kerja Puskesmas
antara lain:
daerah jka Pemda tidak memilii kebijakan khusus untk mengatasi masalah
kesehatan mereka
7
narkoba, minuman keras, seks bebas, sehingga akan menimbulkan penyakit
menular seksual, abortus. Hal ini akan mengharuskan adanya pencatatan data di
wilayah kerja Puskesmas untuk dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan Pemda
harus mendapatkan penanganan yang intensif oleh Pemda dan juga merupakan
tanggung jawab Puskesmas. Hal ini disebabkan karena masalah lingkungan akan
D. Fluoridasi
Fluoridasi adalah pemberian sejumlah garam fluor pada air minum untuk
penyikatan gigi itu tidak boleh berlebihan karena jika berlebihan maka akan
merusak enamel gigi. Penyikatan gigi itu biasanya dua kali sehari. Pagi,setelah
keracunan akut.Konsentrasi fluor di dalm air lebih baik 0.7-1.22 ppm. Fluor dapat
8
E. Posyandu dan Masyarakat
Pengertian Posyandu
Pelaksanaan pelayana program terpadu dilakukan dib alai dusun, balai kelurahan,
RW, dan sebagainya yang disebut dengan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
ialah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur (PUS),dan balita.
yang sehat dan kuat baik jasmani maupun rohani. Sumber daya manusia yang
demikian ini dibutuhkan dalam kita memasuki abad 21. Abad yang ditandai dengan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
Posyandu adalah wadah pelayanan terpadu yang dikelola dari, oleh dan untuk
dan keluarga.
9
Tujuan Posyandu
Manfaat Posyandu
a. Bagi Masyarakat
buruk.
Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah
anak. Apabila terdapat kelaianan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas, dan ibu
Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak
balita.
b. Bagi Kader
10
Ikut berperan secara nyata dalam tumbuh kembang anak balita dan kesehatan
ibu.
Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam
bidang kesehatan.
Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan
ibu.
kemauan dan rasa percaya diri untuk memenuhi kebutuhannya, mencari sumber-
sumber baik yang ada di masyarakat maupun yg berasal dr luar dan melakukan
kelompok yaitu:
11
1. Tugas-tugas kader Posyandu pada H- atau saat persiapan hari buka posyandu,
meliputi :
Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga,
LILA, alat pengukur, obat-obat yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit),
bahan/materi penyuluhan.
dating ke posyandu.
kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sector bisa
2. Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5
meja,meliputi :
Mendaftar bayi/balita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik
Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau
Menimbang bayi/balita
Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada
KMS
12
3. Meja – 3, terdiri dari tugas-tugas sebagai berikut :
Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik
Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat
badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang
bersangkutan.
Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS
anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.
Balita : apabila berat badannya di bawah garis merah (BGM) pada KMS, 2 kali
Ibu hamil atau menyusui : apabila keadaannya kurus, pucat, bengkak kaki,
Orang sakit.
Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu, misalnya
pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit, dan sebagainya.
petugas kesehatan, PLKB, PPL, dll. Pelayanan yang diberikan antara lain :
Pelayanan Imunisasi
Pengobatan
13
Pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.
berikutnya.
Mulut
gigi promotif dan preventif yang meliputi unsur unsur kegiatan operasional
1. tenaga
2. alat dan bahan
3. pembiayaan.
14
Aspek peningkatan cakupan.
sektor dan lintas program terkait, sehingga pelayanan kesehatan gigi dan mulut
perawat gigi dan dokter gigi ini dikembangkan sehingga terjadi replikasi
1. Pembinaan administrasi,
2. Pembinaan Teknis,
3. Pembinaan Sosial.
15
BAB III
PEMBAHASAN
dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya dan ekonomi penduduk yang khas pedesaan.
Persepsi masyarakat bahwa sakit gigi tidak perlu segera diobati, penderita pada
umumnya datang berobat setelah terjadi pembengkakan pada daerah gusi dan pipi.
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
Perilaku sakit (illness behavior), yaitu tindakan atau kegiatan yang dilakukan
seorang individu yang merasa sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan
16
Perilaku mencari kesembuhan (the sick role behavior), yaitu segala tindakan
atau kegiatan yang dilakukan individu yang sedang sakit untuk memperoleh
kesehatannya.
beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu itu sendiri. Faktor-
faktor tersebut antara lain susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, proses
persepsi. Persepsi sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Setiap
orang mempunyai persepsi yang berbeda meskipun mengamati objek yang sama.
Motivasi yang diartikan sebagai suatu dorongan untuk bertindak dalam rangka
kedewasaan semua aspek tersebut diatas akan berkembang sesuai dengan hukum
perkembangan.
17
dapat disimpulkan bahwa perilaku itu dibentuk melalui suatu proses dan
ekstern.
dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar. Sedangkan
faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti
mengenai kesehatan.
lain. Oleh karena pada setiap kelompok senantiasa berlaku aturan-aturan atau
18
norma-norma sosial tertentu maka perilaku tiap individu anggota kelompok
kesehatan individu dan masyarakat di bidang kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan
derajat kesehatan mereka, misalnya sikat gigi yang baik dan benar berapa kali
untuk menjaga dan merawat kebersihan gigi dan mulut mereka supaya
penyuluhan.
19
Proses pembelajaran ada empat:
Kognitif (Pengetahuan)
Sikap seseorang bisa berubah karena adanya informasi, dipaksa dari lingkungan,
1. Trial dan error – ilmu yang didapat tidak bisa langsung masuk.
2. Gestal – dari bagian gambar yang sama tetapi pengertiang yang berbeda.
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Analisa
4. Aplikasi
5. Sintesa
Afektif
Sikap yaitu segala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu.
Misalnya motivasi dan disiplin. Sikap bukan merupakan perilaku, tidak dapat
20
Sikap yang positif:
cenderung disiplin
cenderung motivasi
Motivasi :
Perilaku / behaviour
Perilaku adalah tindakan dari pengetahuan/sikap yang dapat diamati oleh indera
yang positif.
Perilaku sehat – orang yang mendapat informasi agar dirinya tetap sehat.
Perilaku sakit – orang yang sangat ekstrim. Kalau sakit harus mencari tahu dan
Psikomotorik/keterampilan
Dalam memberi penyuluhan kita harus fokus pada orang yang dekat dengan objek
(tokoh masyarakat).
Tokoh masyarakat sangat berpengaruh makanya kita harus mendekatkan diri agar
21
Komunikasi
Satu arah
Komunikasi satu arah yaitu komunikasi yang berlangsung secara tidak aktif. Jadi
pidato).
Dua arah
Yaitu komunikasi yang memiliki tujuan tertentu dan memiliki hubungan timbal
Untuk dapat melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gigi promotif dan preventif
lebih lanjut dengan baik, ada tahapan yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan
1. Organisasi
tergantung pada modal dan aset yang dimiliki. Namun yang paling penting
adalah sumber daya manusia yang memiliki kemampuan prima dan relevan
dengan bidang dan profesinya. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu
1. Tenaga :
termasuk dokter gigi yang baru lulus dan memilih bekerja diluar jalur
22
Kepmenkes 1540/Menkes/SK/XII/ 2002 tentang penempatan tenaga
2. Perawat Gigi yang ada di lapangan terdiri dari lulusan Sekolah Pengatur
2. Dana
dilakukan secara swadana yang dikelola komite sekolah melalui dana sehat
dari murid sekolah, bantuan dari sekolah atau bantuan yang tidak mengikat.
dan mulut promotif dan preventif harus bernaung dibawah badan hukum
yang sah, yaitu bernaung dibawah JKG (Jurusan Kesehatan Gigi), bernaung
2. Perencanaan,
23
kesulitan-kesulitan teknis maupun administratif pada waktu pelaksanaannya di
lapangan, yaitu
2. Penyusunan Proposal
3. Penawaran Proposal.
3. Persiapan:
1. Penandatanganan MoU
4. Pelaksanaan:
yang dilakukan secara terus menerus untuk melihat apakah kegiatan yang
dan preventif.
ibu, dan anak, upaya pengobatan dan sebagainya. Contoh tersebut dapat
24
dikenbangkan sesuai dengan kegiatan prorgam Puskesmas. Di bagian kanan adalah
kesehatan dasar akan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, rasional dan
berkualitas.
Kegiatan Pelayanan
1. Perencanaan
2. Manajemen personalia
guru
evaluasi
5. Manajemen keunagan
6. Manajemen logistic
25
Perawatan kesehatan ibu :
1. ANC
2. Pertolongan persalinan
4. KB
Perawatan anak :
1. Menyusui
3. Imunisasi
4. Pemberian Oralit
ke puskesmas
minum
2. Surveilan
padat penduduk dan wilayah kumuh daerah aliran sungai, sebagai tenaga medis kita
menggunakan pendekatan sugestif. Hal ini dilakukan karena bila kita hanya
memberikan informasi tentang apa itu kesehatan gigi dan mulut, apa pentingnya
26
menjaga kesehatan gigi dan mulut, kemungkinan besar masyarakat tersebut hanya
lakukan. Jadi kita harus mempengaruhi emosi mereka dengan hal-hal yang nantinya
akan menberikan dampak positif bagi mereka. Sebagai contoh kita dapat
mengatakan bahwa sakit gigi bisa menyebabkan penyakit jantung dan kencing
manis karena banyak orang yang berpikiran bahwa penyakit tersebut adalah
berusaha menghindari penyakit tersebut dengan cara mulai menjaga dan merawat
mulut dapat berupa penyuluhan, pelatihan kader-kader kesehatan gigi dan mulut,
dan lain-lain. Setalah program berjalan dengan baik, kita tidak boleh lepas tangan
begitu saja. Kita harus tetap memantau secara berkala kondisi kesehatan gigi dan
mulut masyarakat di daerah tersebut dengan melakukan survey ulang dalam jangka
waktu tertentu dan tetap melanjutkan pelatihan kader kesehatan supaya tidak
berhenti pada satu titik saja (kader kesehatannya bukan itu-itu saja), tapi
kesadaran warga terhadap kesehatan mereka meningkat. Hal ini juga harus di
dukung dengan pengadaan fasilitas yang memadai agar tingkat kesehatan mereka
Untuk jangka panjang masyarakat ini harus tetap di pantau agar tingkat kesadaran
27
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
pemukiman kumuh dekat aliran sungai daerah perkotaan, kita sebagai tenaga medis
kesehatan gigi dan mulut harus melakukan survey terlebih dahulu agar kita bisa
mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan gigi dan mulut daerah tersebut,
daerah tersebut.Hal ini dapat juga dilakukan oleh kader masyarakat dalam
gigi.Masyarakat harus sadar bahwa perawatan gigi dan mulut merupakan tindakan
yang segera dan tidak bisa dianggap remeh.Dengan demikian diharapkan rencana
penanggulangan dan pelayanan kesehata gigi dan mulut serta pencegahannya akan
terwujud.
28
29