Anda di halaman 1dari 10

Tugas K3ll

Kelompok : Azmi Azis Novovic (150674504); Bill Pongtuluran (1606906950);


..M. Salman Faris (1606871114); M Ara Alif Putra (1606906856);
..Rezki Ashidiqi (1606906824)
Kode Unit : S. 942100.001.014.01
Judul Unit : Melakukan Simulasi Tanggap Darurat
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan,
..dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan simulasi
..tanggap darurat. Menyusun rencana pelaksanaan simulasi
..tanggap darurat
1.1 Jadwal pelatihan dan simulasi tanggap darurat dibuat
Jadwal pelatihan dan simulasi tanggap darurat harus dibuat untuk bersiap menghadapi situasi tak
terduga seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, ledakan, banjir, cedera, penyakit dan situasi
krisis lainnya. Rencana seperti itu sangat penting untuk melindungi kesehatan, kehidupan, properti
dan lingkungan. Rencana darurat harus secara khusus disesuaikan dengan tempat kerja. Rencana
harus jelas menguraikan prosedur yang harus diikuti dalam keadaan darurat. Pendekatan teratur
dan siap untuk menghadapi keadaan darurat dapat mengakibatkan kebingungan, kehilangan nyawa,
cedera, kerugian keuangan atau bisnis, dan kerusakan properti.
Tujuan simulasi tanggap darurat adalah:
• Meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya kesigapan perusahaan menghadapi keadaan
darurat yang bisa terjadi.
• Mengkoordinasikan upaya Perencanaan Tanggap Darurat/ ERP sehingga tercapai efisiensi dan
efektifitas dalam pengendaliannya.
• Peserta memahami dengan benar berbagai hal yang terkait dengan ERP sebagai suatu sistem
yang selalu dibutuhkan dan diaplikasikan dalam keadaan darurat sehingga pengendalian bisa
dilakukan secara cepat dan tepat.
• Mengetahui apa saja yang bisa terjadi dalam keadaan darurat dan melatih kesiapan
mengahadapi keadaan emergency sehingga rasa gugup dan panik dapat diatasi.
• Mempersiapkan diri dalam mengurangi kemungkinan kerugian yang lebih besar bila dalam
keadaan darurat.

1.2 Materi pelatihan dan simulasi tanggap darurat disiapkan.

Materi smulasi tanggap darurat:

1. Introduction to Emergency Response Plan


- Definisi Darurat dan Bencana
- Jenis-jenis dari Keadaan Darurat dan Bencana
- Disaster Management in Indonesia
- Disaster Management Elements
- Development of Disaster Management
- ERP Programs

2. Persiapan dan Perencanaan Tanggap Darurat


- Pengantar Sistem Manajemen Tanggap Darurat
- Pembentukan Team Emergency
- Emergency Organization
- Struktur Organisasi, Tugas, & Fungsi
- ERP Programs
- Prosedur-prosedur dalam Emergency

3. Penanggulangan Ketika terjadinya Emergency


- Sistem Evakuasi Orang
- Sistem Evakuasi Peralatan

4. Penanggulangan Pasca Bencana / Emergency


- Penanganan setelah Terjadinya Bencana / Emergency
- Medical Emergency
5. Sistem Pelaporan dan Komunikasi
- Sistem-sistem pelaporan dan Tanggung jawab
- Jalur-jalur Komunikasi
6. Crisis Management to Improve Emergency Response Plan (ERP) Program Development
7. Simulasi Emergency (Kebakaran, P3K Respon, Evakuasi Korban, Komunikasi)

1.3 Sarana, prasarana dan metode pelatihan dan simulasi tanggap darurat ditentukan.
Dalam point ini pihak penyelenggara menyiapkan seluruh hal mengenai simulasi tanggap darurat
baik sarana, prasarana, metode pelatihan maupun simulasi yang akan dilakukan. Contohnya pihak
penyelenggara menyiapkan ruangan bila ingin simulasi didalam gedung atau menyiapkan lapangan
untuk digunakan simulasi tanggap darurat diluar ruangan. Untuk tanggap darurat seperti kebakaran
pihak penyelenggara juga harus menyiapkan APAR dan kebutuhan lain dalam simulasi tersebut.
Metode pelatihan yang dilakukan biasanya simulasi dan praktik lapangan secara langsung.

1.4 Program pelatihan dan simulasi tanggap darurat diinformasikan.


Setelah semua persiapan selesai program dan simulasi tanggap darurat diinformasikan kepada para
peserta yang akan mengikuti kegiatan ini. Dengan cara membuat undangan atau himbauan kepada
para peserta untuk bersiap mengikuti kegiatan simulasi ini.

Menyelenggarakan simulasi tanggap darurat


2.1 Undangan untuk peserta pelatihan dan simulasi tanggap darurat dibuat
Pada poin 2.1 ini pelaksana melakukan kegiatan yaitu membuat undangan untuk mengundang
peserta pelatihan untuk melaksanakan simulasi tanggap darurat kebakaran.
Pada poin ini contoh yang saya ambil adalah undangan yang dilakukan oleh dekan FT Universitas
Indonesia untuk mengundang pegawai/dosen dan mahasiswa untuk melakukan simulasi tanggap
darurat dan kebakaran pada 4 desember 2018.

Kepada Yth. ( yang diundang)

Pegawai/Dosen/ Mahasiswa Universitas Indonesia ( Profesi yang diundang)

Universitas Indonesia ( Instansi atau badan yang melakukan pelatihan)

Bersama ini kami mengundang untuk hadir pada acara Simulasi Tanggap Darurat

dan Bencana Kebakaran yang akan dilaksanakan pada :

Hari /Tanggal : Selasa, 4 Desember 2018 (hari dan tanggal simulasi tanggap darurat)

Waktu : Pukul 08:30 WIB s.d. selesai (waktu mulai pelatihan)

Tempat : Engineering Centre Lantai 1 (Lokasi Pelatihan)

Demikian, atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih

Wassalam,

Dekan FT UI ( yang mengundang untuk pelatihan tanggap darurat)

(Tanda Tangan yang mengundang)

Ir. Hendri Dwi Saptioratri Budiono, M.Eng (Nama yang mengundang)

NIP. 196009091986021001 (Nomor NIP yang mengundang)

2.2 Undangan untuk peserta pelatihan dan simulasi tanggap darurat dilaporkan

Pada tahap ini, orang yanng ditugaskan untuk membuat undangan memberikan undangan yang
sudah ditanda-tangani oleh dekan FT UI kepada peserta simulasi tanggap darurat. Setelah undangan
diberikan orang tersebut harus membuat laporan bahwa undangan sudah diterima. Apakah semua
undangan sudah diterima atau belum. Laporan bertujuan untuk mendata berapa orang yang kira-
kira akan datang pada pelatihan simulasi tanggap darurat

2.3 Tenaga instruktur pelatihan dan simulasi tanggap darurat disiapkan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.

tenaga suatu instruktur harus mempunyai pengalaman yang baik. Lalu, pada saat penyusunan
jadwal seorang instruktur datangnya harus lebih pagi daripada acaranya berlangsung seperrti
menentukan jadwal pada suatu simulasi. Misalkan suatu simulasi acaranya dimulai pukul 10 pagi
tetapi, pada saat sebelum hari pelaksanakan acara simulasi harus membicarakan kepada
instrukturnya untuk datang 1 jam lebih cepat atau 30 menit lebih cepat.
2.4 Sarana dan prasarana pelatihan dan simulasi tanggap darurat disiapkan.

Sarana dan prasarana pelatihan pada saat simulasi berbeda-beda. Hal ini tergantung dari tema yang
dibawakan pada saat simulasi. Contoh tema yang diambil adalah simulasi kebakaran, yang perlu
disiapkan adalah seperti apar, tempat khusus untuk meletakan api, korek api, dan baju tahan api
untuk seorang instruktur.

2.5 Pelatihan dan simulasi tanggap darurat dilaksanakan


Objective – Target (Tujuan – Sasaran).

Simulasi kesiagaan dan tanggap darurat akan dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia
tanggal 26 November 2018 dengan tujuan untuk memastikan kesiagaan dan kelengkapan pengelolaan
tanggap darurat sesuai dengan prosedur, dampak lingkungan dan gangguan keamanan di ruang
lingkup penerapan operasional FTUI. Sasaran yang ingin dicapai adalah peningkatan kompetensi
karyawan dalam pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat, kesiagaan seluruh sumber daya
yang dibutuhkan saat terjadi keadaan darurat serta kehandalan sumber daya (manusia, infrastruktur,
teknologi, keuangan) dalam penanggulangan dan pemulihan keadaan darurat bila kejadian benar-
benar terjadi.

Sistem Tanggap Darurat menjamin manajemen perusahaan melakukan pengembangan usaha dan
meningkatkan kinerja bisnis tanpa terganggu oleh kejadian tak terduga yang diakibatkan oleh
kerugian asset perusahaan akibat terjadinya keadaan darurat. Selain itu, menjamin kepercayan
investor, customer dan pasar dalam realisasi produk secara kontinyu dan reliable.

Emergency Response Plan

a. Emergency Zone Layout

 Semua Unit Kerja mengidentifikasi potensi keadaan darurat dan dituangkan dalam denah
zona keadaan darurat
 Denah Zona Keadaan Darurat sudah ditetapkan dan disosialisasikan kepada karyawan di area
bersangkutan.

b. Emergency Infrastructure

Infrastruktur fasilitas Tanggap Darurat (Pemadaman Kebakaran) :

1. Fire Alarm

2. Fire Detector (Heat)

3. Fire Extinguisher (Alat Pemadam Api Ringan)

Emergency Response Operation

 Struktur Organisasi Tanggap Darurat


 Emergency Response Information System.
Komunikasi keadaan darurat sangat mempengaruhi kesiagaan dan tanggap darurat yang efektif dan tepat.
Hal ini tentunya akan mengurangi resiko dan dampak yang ditimbulkan saat terjadi keadaan darurat
karena mampu mendeteksi sedini mungkin keparahan yang mungkin akan timbul.

 Komunikasi – 1 : Peringatan Deteksi Dini (Early Warning Detection System).


 Komunikasi – 2 : Instruksi Evakuasi (Evacuation Warning System).
 Komunikasi – 3 : Komunikasi Tanggap Darurat (Emergency Response Com.)
 Komunikasi – 4 : Komunikasi Tindakan Darurat (Emergency Action Com.)

Emergency Protection & Prevention

Pengendalian Keadaan darurat disesuaikan dengan identifikasi keadaan darurat di PT Xxx adalah :

A. Pengendalian Darurat Bencana Alam Banjir


B. Pengendalian Darurat Bencana Alam Gempa
C. Pengendalian Darurat Kebakaran
D. Pengendalian Darurat Peledakan
E. Pengendalian Darurat Tumpahan Bahan Kimia
F. Pengendalian Darurat Ancaman Teroris

Secara dokumen, pengendalian darurat dituangkan dalam instruksi kerja pengendalian keadaan darurat
sesuai identifikasi darurat yang ada di organisasi tersebut. Pengendalian darurat meliputi tindakan
penangulangan, pencegahan, isolasi dan pemulihan keadaan darurat pada keadaan normal sebelumnya.
Pengendalian darurat bisa melibatkan pihak internal secara terpadu maupun pihak eksternal bila
kecukupan, ketersediaan, kemampuan dan kehandalan sumber daya internal belum memadai. Oleh
karena itu, untuk memastikan berfungsinya standar pengendalian yang sudah ditetapkan maka PT. Xxx
melakukan simulasi tanggap dan tindakan darurat baik internal maupun melibatkan pihak eksternal secara
periodik. Hasil simulasi ini akan dievaluasi efektivitasnya guna meningkatkan kinerja sistem tanggap
darurat secara berkelanjutan.

Emergency Contingency Plan

Pada suatu ketika akan terjadi keadaan darurat dimana kecukupan, ketersediaan, kemampuan dan
kehandalan sumber daya internal dan eksternal tidak mampu menanggulangi keadaan darurat yang
berada pada skala luar biasa. Bila hal ini terjadi, maka PT Xxx mendefinisikan rencana alternatif evakuasi
sumber daya yang berada di ruang lingkup organisasi untuk mampu mengevakuasi ke zona eksternal yang
mampu mengurangi resiko yang dihadapi. Sebagai contoh terjadinya keadaan darurat tsunami, bocoran
radiasi nuklir, gempa bumi dan lainnya.
2.6 Laporan pelaksanaan pelatihan dan simulasi tanggap darurat didokumentasikan
Berikut adalah contoh laporan simulasi tanggap darurat adalah:

Laporan Pelaksanaan Simulasi Tanggap Darurat


Universitas Indonesia

Tanggal Pelaksanaan : 26 November 2018


Waktu Pelaksanaan : 13.00
Tempat Pelaksanaan : S. 504
Klasifikasi Simulasi : Emergency Simulation Drills
Kebakaran
P3K
Tumpahan B3

NO EVALUASI REKOMENDASI TINDAKAN KET.


EFEKTIVITAS
PERBAIKAN & PENCEGAHAN
A. Evaluasi Sistem Manajemen – Sumber Daya
A.1. Evaluasi Sumber Daya - Manusia
1. Knowledge (Pengetahuan) & Pada simulasi evakuasi karyawan dari area
Pemahaman Sistem Tanggap kerja menuju Titik Berkumpul masih harus
Darurat. dipastikan bahwa karyawan memahami
sistem tanggap darurat yang tersedia berupa
jalur evakuasi, protocol evakuasi yang sudah
ditetapkan. Tindak lanjut dilakukan
sosialisasi / pelatihan dasar evakuasi darurat.
Karyawan juga dapat memahami tindakan
mencegah dan mengurangi dampak
lingkungan dari situasi darurat
2. Awareness (Kepedulian / Pada simulasi tanggap darurat, seluruh
Kesadaran) Pada Sistem karyawan diupayakan terlibat untuk
Tanggap Darurat. memastikan pentingnya mendeteksi keadaan
darurat sedini mungkin. Awareness terhadap
sistem tanggap darurat yang ada masih harus
ditingkatkan dengan seringnya dilakukan
simulasi minimal 1 tahun sekali secara
berkala dengan peningkatan skala darurat
hingga tingkat berat.
3. Skill (Keahlian & Seluruh Karyawan disarankan mampu
Kemampuan) Karyawan dan menanggulangi kondisi darurat (Kebakaran ,
Tim Penanggulangan P3K, tumpahan B3 melalui pelatihan praktis
bertahap di lapangan.
Karyawan juga harus mampu
mengindetifikasi, mencegah dan mengurangi
aspek dan dampak lingkungan yang terjadi
akibat pemulihan keadaan darurat, seperti :
dampak tumpahan B3, dampak asap
kebakaran, dampak bekas APAR, terhadap
lingkungan.
A.2. Evaluasi Sumber Daya – Infrastruktur
4. Simbol / Emergency Signing Penyediaan “Emergency Signing” (Tanda
Darurat) atau Simbol Petunjuk Keadaan
darurat masih terdapat potensi tidak
terdeteksi saat keadaan darurat. Disarankan
kelengkapan “Emergency Signing” adalah
sebagai berikut :
a. Tanda Panah Arah Jalur evakuasi :
Ditempatkan di dinding dengan ketinggian
min.170 cm (diatas ketinggian rata-rata
manusia).
b. Seluruh fasilitas darurat (APAR, Fire
Alarm, Heat detector, dll) dilengkapi tanda
petunjuk fasilitas bersangkutan.
c. MSDS belum semua terpasang di area
yang menggunakan carian B3
5. Infrastruktur Bangunan / Ketentuan standar mandatory bahwa Jalur
Jalan – Masih belum Evakuasi darurat harus “Free Access” (Bebas
dipastikan “Free Access” Hambatan). Disarankan melengkapi Jalur
(Bebas Hambatan) Evakuasi Darurat dengan fasilitas berikut :
a. Pastikan tidak terdapat sumber bahaya di
jalur evakuasi seperti kerikil, benda tajam,
lubang, licin, peralatan berbahaya, sumber
panas, terhalang sesuatu dan bahaya lainnya.
b. Sepanjang Jalur Evakuasi Darurat harus
dipastikan tidak terjadi benturan dengan
dinding, plafon atap yang jatuh (potensi jatuh
saat gempa), benda atau perlengkapan yang
menghalangi.
6. Infrastruktur Perlengkapan Perlengkapan fasilitas tanggap darurat
Fasilitas Tanggap darurat – berpotensi tidak siaga (Preparedness) akibat
Inspeksi dan Pemeliharaan kegagalan inspeksi dan pemeliharaan secara
berkala yaitu :
a. Sistem Alarm Kebakaran
b. Sistem Pendeteksi Kebakaran
c. Fire Extinguisher (APAR)
d. Fire Sirine
e. Tersedianya kotak P3K
f. Kain majun dan pasir untuk penanganan
tumpahan B3
g. Tersedianya yellow line
Disarankan teridentifikasi seluruh
perlengkapan dan fasilitas tanggap darurat di
seluruh operasional PT Xxx untuk dilakukan
inspeksi dan pemeliharaan secara berkala
dan terdokumentasi.
7. Infrastruktur Perlengkapan Perlengkapan Pelindung Diri Darurat harus
Pelindung Diri Tim Darurat dipastikan berfungsi saat terjadi keadaan
& Koordinator darurat dan simulasi. Potensi ketidaklayakan
penggunaan akibat belum dipastikan inspeksi
dan pemeliharaan secara berkala dan
terdokumentasi.
B. Evaluasi Sistem Manajemen – Standarisasi / Pedoman
B.1. Evaluasi Standarisasi
2. Struktur Organisasi Tanggap Struktur Organisasi tanggap Darurat harus
Darurat dipastikan sudah ditetapkan,
dikomunikasikan, diterapkan di PT Xxx.
Potensi sinkronisasi Peran masing-masing
tim perlu ditingkatkan saat simulasi keadaan
darurat. Disarankan struktur organisasi
tanggap darurat tersedia di setiap area kerja
termasuk nomor kontak komunikasi atau
lainnya.
3. Denah Jalur Evakuasi Beberapa “Denah Jalur Evakuasi Keadaan
Keadaan Darurat Darurat” harus dipastikan untuk diperbaiki
(Emergency Evacuation antara lain :
Route Layout).
a. Jalur evakuasi yang ditetapkan selalu
mengarah ke Assembly Point, singkat, cepat
dan “free access”.
b. Denah Jalur Evakuasi Keadaan Darurat
disarankan sudah ditetapkan dan tersedia di
area kerja sebagai pedoman karyawan.
4. Instruksi Kerja Pengendalian Disarankan untuk sosialisasi semua Instruksi
Keadaan Darurat. Kerja Pengendalian Keadaan Darurat yang
sudah ditetapkan dan harus tersedia diarea
kerja terkait darurat yang terjadi adalah :
a. Pengendalian Darurat Bencana Alam
Banjir
b. Pengendalian Darurat Bencana Alam
Gempa
c. Pengendalian Darurat Kebakaran
d. Pengendalian Darurat Peledakan
e. Pengendalian Darurat Tumpahan Bahan
Kimia (B3)
f. Pengendalian Darurat Ancaman Teroris
5. Rekaman Kelayakan dan Disarankan semua infrastruktur fasilitas
Kehandalan Infrastruktur tanggap darurat wajib dilakukan inspeksi
Tanggap Darurat dan terdokumentasi. Bukti inspeksi menjadi
keharusan dalam sistem manajemen
keselamatan dan tersimpan pada Document
Control. Cheklist Inspeksi sudah ditetapkan
dan mempunyai standar yang sama di semua
infrastruktur serupa.

Anda mungkin juga menyukai