Anda di halaman 1dari 5

MODUL IV

ELEKTROMETALURGI

 TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui dan memahami proses elektrometalurgi dengan menggunakan metode
electrowinning. Praktikan diharapkan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya endapan logam yang dihasilkan oleh proses electrowinning.

 DASAR TEORI
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi mineral dengan prinsip
elektrokimia dengan bantuan energy listrik untuk meningkatkan kadar mineral
berharga yang diinginkan. Keuntungan dari proses electrowinning adalah kemurnian
yang dihasilkan tinggi dan bisa dilakukan pada temperatur yang relative rendah.
Sedangkan kerugiannya adalah memerlukan material khusus untuk menjadi
elektroda dan membutuhkan sumber listrik eksternal.

Metode dalam Elektrometalurgi


 Electrowinning merupakan proses ekstraksi mineral berharganya yang berasal
dari larutan mineral (hasil leaching) dimana mineral berharga mengendap pada
katoda, anoda pada material inert (Pb, atau grafit). Hasil leaching
terdekomposisi dari senyawa dan didapat endapan logam pada permukaan
katoda sebagai hasil dari reduksi. Pengendapan terjadi karena ada driving force
dari arusdan tegangan yang diberikan dalam sel elektrolisis dan potensial katoda
stabil pada kondisi pH tertentu.
 Electrorefining merupakan proses ekstraksi dimana mineral berharga berasal
dari anoda. Ion mineral berhaga yang diambil bermigrasi menuju katoda dan
mengendap. Hasil kemurnian sangat baik.
 Electroplating merupakan proses pelapisan logam dengan logam lain
menggunakan prinsip elektrokimia yang berfungsi melindungi material dari
proses oksidasi dan korosi.
 Electroforming merupakan proses pembentukan logam yang membetuk model
(mandrel) dengan proses elektrodeposisi.

1
2

Prinsip yang digunakan dalam proses ekstraksi atau pemurnian logam adalah
electrowinning dan electrorefining.

Gambar 4.1. Diagram Pourbaix Zn-H2O


Reaksi yang terjadi selama proses ialah:
 Anoda : Pb (tidak larut) -- terjadi reaksi oksidasi yang menyebabkan logam akan
berubah menjadi ionnya seperti reaksi dibawah.
Anoda (Pb) : 2H2O  4H+ + O2 + 4e-
 Katoda : terjadi reaksi reduksi yang menyebabkan ion berubah menjadi
logamnya. Selain reduksi logam, pada katoda juga akan terjadi reduksi hidrogen
yang harus dihindari atau diminimalisir.
Katoda (Al/SS) : Zn2+ + 2e- Zn(s)
2H+ + 2e-
 Ion berpindah dari anoda ke katoda pada proses transpor masa.
Secara termodinamika, potensial reaksi elektroda dihitung dengan pers. Nerst:

Hasil dari proses elektrowinning merupakan adanya logam Zn yang mengendap


atau terdeposisi pada permukaan katoda Stainless Steel. Jumlah berat endapan
logam Zn yang terbentuk pada katoda bisa dihitung dengan menggunakan rumus
hukum Faraday, yaitu:
3

Dengan W merupakan massa endapan pelapis (gram), I arus (ampere), t, waktu


(detik), e, berat ekivalen (massa atom dibagi dengan valensinya).

Transport Massa
Selama proses elektrowinning berlangsung, terjadi 3 aliran perpindahan ion,
yaitu:
1. Konveksi, perpindahan massa secara hidrodinamik dari larutan ruah menuju
elektroda karena ada tekanan fisik untuk mengalirkan fluida dengan
mengaduk (stirring), pemompaan elektrolitm injeksi udara atau gradient
densitas.
2. Difusi, yaitu proses pergerakan ion logam dari larutan ruah menuju OHP
(Outer Hemholtz Plane) karena adanya gradien konsentrasi.
3. Migrasi, yaitu proses perpindahan ion karena terdapat perbedaan potensial
listrik disepanjang medan listrik.

Gambar 4.2. Skema perpindahan ion selama proses elektrowinning

Mekanisme pendepositan logam pada katoda dimulai dari dikelilingi ion-ion


logam oleh molekul-molekul pelarut yang mengalami polarisasi. Di dekat
permukaan katoda, terbentuk daerah Electrical Double Layer (EDL) yang
merupakan lapisan dielektrik. Adanya lapisan EDL memberi beban tambahan
bagi ion-ion untuk menembusnya. Dengan gaya dorong beda potensial listrik
dan dibantu oleh reaksi-reaksi kimia, ion-ion logam akan menuju permukaan
katoda dan menangkap electron dari katoda sekaligus mendeposisikan diri di
4

permukaan katoda. Saat proses discharge, pergerakan ion dari anoda ke katoda
terus terjadi hingga sel elektrolisis mengalami kondisi equilibrium.

Gambar 4.3. Electrical Double Layer (ø1: IHP, ø2 :


OHP)

 ALAT DAN BAHAN


 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini ialah:
1. Coulometer Cu
2. Beaker glass
3. Plat SS danAl
4. Plat Pb
5. Rectifier
6. Multitester
 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah larutan hasil pelindian.

 PROSEDUR KERJA
5

 SKEMA KERJA
Gambar 4.4. Skema Proses Elektrowinning

 REFERENSI
 Modul Praktikum Metalurgi Ekstraksi 2019

Anda mungkin juga menyukai