b. Video kedua,
Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah
longsor dan lain sebagainya. Di dalam setiap terjadi bencana, hampir selalu fasilitas
pendidikan terdampak bencana tersebut. Sektor pendidikan merupakan elemen
pembangunan yang sangat kritikal. Pemerintah telah menetapkan kebijakan
pengurangan resiko bencana dan menjadikan penanggulangan bencana sebagai
prioritas nasional. Untuk penanggulangan bencana, pemerintah telah mempersiapkan
kerangka kerja penanggulangan resiko bencana, untuk mengurangi jumlah korban,
mengurangi warga yang terdampak, kerugian ekonomi, dan mengurangi kerusakan
infrastruktur kritis. Oleh sebab itu, Program Satuan Pendidikan Aman Bencana
(SPAB) menjadi sangat penting untuk menjadikan Indonesia yang tangguh
menghadapi bencana.
Materi e-Learning adalah sebuah media pembelajaran online yang dapat digunakan
oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dinas pendidikan, relawan, dan seluruh
masyarakat. Dengan menjangkau seluruh sasaran tersebut dapat menciptakan
sumber daya yang paham dan terampil terhadap bencana.
Sekolah madrasah aman bencana belum menjangkau seluruh sekolah yang ada di
indonesia yang berada di daerah rawan bencana. Hal tersebut karena beberapa hal
seperti minimnya tenaga sekolah yang terlatih, terbatasnya pendekatan secara praktis
dan terlembaga, kurangnya dukungan dan jejaring sekolah dengan masyarakat. Guru
sebagai garda utama pendidikan perlu dilatih dan dipersiapkan sebagai agen
penerusan peningkatan pengetahuan kepada sesama guru dananak didik. Agar setiap
elemen dapat memahami dan mengerti hal apa yang perlu dilakukan ketika terjadi
bencana sehingga mengurangi resiko bencana yang ada. Penguatan jejaring sekolah
dengan masyarakat dapat dilakukan melalui dukungan pemerintah desa, forum
pengurangan bencana desa, BPBD, Dinas pendidikan, serta kelembagaan yang
berada di ringkat desa.
Setelah melakukan kajian resiko bencana, hal yang dapat dilakukan yaitu membuat
rencana aksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga sekolah
2) Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan tersebut terlaksana
3) Sepakati siapa yang menjadi ketua setiap kegiatan
4) Sepakati kapan setiap kegiatan akan dilaksanakan
Hal yang dapat dilakukan oleh tim siaga bencana tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menguji alat dan tanda peringatan bencana
2) Menyebarkan informasi mengenai peta, rambu dan jalur evakuasi
3) Melakukan pelatihan untuk kesiapsiagaan bencana di sekolah
Hal – hal yang perlu disiapkan saat briefing tahap persiapan adalah:
1. Pastikan rencana tanggap darurat dan prosedur saat dan sesudah terjadi
bencana sudah dijelaskan kepada semua warga sekolah
2. Pastikan alat dan bahan simulasi sudah disiapkan seperti alat peringatan dini,
tanda dan jalur evakuasi, papan titik kumpul
3. Semua peserta simulasi sudah memahami tugas dan peran masing – masing
4. Berikan perhatian khusus kepada warga sekolah penyandang disabilitas
Setelah kegiatan simulasi tersebut, perlu adanya evaluasi supaya kegiatan
selanjutnya berjalan dengan baik dan lancar.
Monitoring dan evaluasi siaga bencana dapat dilakukan oleh pihak internal maupun
eksternal sekolah yaitu meliputi kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa/ tim
siaga, komite sekolah, pemerintah desa, wali murid, Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pendidikan dan Lembaga Swadaya Masyarakat.