Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA

(SPAB)

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SDN SAWUNGGALING VII/388


KECAMATAN WONOKROMO KOTA SURABAYA
KATA PENGANTAR

Saya dengan bangga mempersembahkan kata pengantar ini untuk


memperkenalkan program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang telah
diimplementasikan di sekolah ini. Program ini adalah komitmen kami untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman, siap menghadapi bencana, dan
melindungi seluruh warga sekolah.

Kehadiran bencana alam yang tidak dapat diprediksi dan situasi darurat
lainnya menjadi perhatian serius bagi kami sebagai lembaga pendidikan. Kami
menyadari bahwa tanggung jawab kami tidak hanya terbatas pada memberikan
pendidikan yang berkualitas, tetapi juga melibatkan kesiapan dan keamanan para
siswa, staf sekolah, dan orang tua.

Dalam upaya menjawab tantangan ini, kami telah merancang dan


melaksanakan program Satuan Pendidikan Aman Bencana. Program ini bertujuan
untuk membangun kesadaran, kesiapsiagaan, dan respons yang efektif dalam
menghadapi situasi darurat dan bencana. Kami ingin memberikan perlindungan
terbaik kepada seluruh warga sekolah kami dan memastikan bahwa mereka
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi
bencana.

Program Satuan Pendidikan Aman Bencana kami melibatkan semua pihak


yang terkait, termasuk siswa, staf sekolah, orang tua, pihak berwenang, dan
komunitas sekitar. Kami mengadakan pelatihan, simulasi, dan latihan rutin untuk
meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap situasi darurat. Kami juga
melakukan kerjasama dengan pihak berwenang dan organisasi bencana untuk
memperoleh saran, bantuan, dan sumber daya yang diperlukan.

Kami percaya bahwa dengan implementasi program ini, kita dapat


menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan siap menghadapi
bencana. Kami mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam program Satuan
Pendidikan Aman Bencana ini, baik dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, maupun dalam mendukung upaya kesiapsiagaan sekolah.

Terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dan mendukung


program Satuan Pendidikan Aman Bencana ini. Semoga program ini dapat
memberikan manfaat yang nyata bagi semua warga sekolah dan menjadi contoh
yang baik dalam menjaga keamanan dan keselamatan di sekolah ini.

Salam hormat,

ABD. ROUF, S.S


NIP. 19710206 200604 1 013
BAB I
PENDAHULUAN

Program Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai upaya stake holder untuk
meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi situasi darurat atau
bencana. Tujuan utama dari program ini adalah melindungi keselamatan dan
kesejahteraan siswa, staf, dan seluruh anggota komunitas sekolah.

Disadari bahwa sekolah merupakan pusat kegiatan belajar-mengajar yang tidak


hanya bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan berkualitas, tetapi juga
harus mampu melindungi semua orang di dalamnya dari ancaman bencana alam
atau situasi darurat lainnya. Dalam menghadapi bencana, keselamatan menjadi
prioritas utama, dan melalui program ini, ditujukan untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman dan siap menghadapi berbagai potensi bencana.

Program Satuan Pendidikan Aman Bencana ini didasarkan pada pengetahuan dan
praktik terbaik dalam manajemen bencana dan telah dirancang untuk memberikan
pedoman dan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko serta
meningkatkan kemampuan dalam menghadapi dan merespons bencana.

Program ini melibatkan semua anggota sekolah, termasuk siswa, staf pengajar,
petugas keamanan, dan orang tua. Kami percaya bahwa dengan kerjasama dan
partisipasi aktif dari semua pihak, agar tercipta lingkungan yang aman dan siap
menghadapi bencana.

Melalui program ini, disediakan panduan praktis, pelatihan, simulasi, dan sumber
daya lainnya yang akan membantu dalam memahami risiko yang mungkin dihadapi
dan langkah-langkah yang perlu diambil dalam situasi darurat. Serta mendorong
adanya komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan antara sekolah dan komunitas
sekitar, karena kerjasama yang erat sangat penting dalam menghadapi bencana.

Program ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak yang
terlibat. Dengan meningkatnya kesadaran, pengetahuan, dan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana, kita dapat melindungi dan menjaga keamanan seluruh
anggota sekolah serta meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.

Bersama-sama, kita dapat mencapai lingkungan pendidikan yang aman,


mendukung, dan menginspirasi.
BAB II
PROFIL SEKOLAH SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA

Nama Sekolah : SDN Sawunggaling VII/388


Alamat : Jl. Gajah Mada Sekolahan No. 5 Surabaya
Kepala Sekolah : ABD. ROUF, S.S
Jumlah Siswa : 377 Siswa
Jumlah Guru & Staf : 20 Orang

Visi:
Menjadi sekolah yang aman dan siap menghadapi bencana, serta memberikan
pendidikan berkualitas untuk mewujudkan generasi tangguh dan peduli terhadap
lingkungan.

Misi:

 Meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana


melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang komprehensif.
 Menyediakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan ramah terhadap
bencana.
 Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang mengedepankan
pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana.
 Melibatkan seluruh warga sekolah, orang tua siswa, dan komunitas sekitar
dalam upaya menciptakan keamanan dan keselamatan bersama.

Program Unggulan:
 Sistem Peringatan Dini: Memasang sistem peringatan dini untuk bencana
seperti gempa bumi, banjir, atau cuaca ekstrem guna memberikan
peringatan awal kepada seluruh warga sekolah.
 Pelatihan dan Simulasi: Melaksanakan pelatihan rutin dan simulasi bencana
agar siswa dan staf sekolah siap menghadapi situasi darurat dan mengetahui
langkah-langkah yang harus diambil.
 Tim Tanggap Darurat: Membentuk tim tanggap darurat yang terlatih dalam
tindakan darurat, pertolongan pertama, dan evakuasi.
 Peta Evakuasi: Menyediakan peta evakuasi yang jelas dan dipasang di
tempat strategis di seluruh sekolah, sehingga semua warga sekolah
mengetahui jalur evakuasi dan titik pertemuan yang telah ditentukan.
 Komunikasi Darurat: Memiliki saluran komunikasi darurat seperti walkie-
talkie, papan pengumuman, atau aplikasi pesan instan untuk menjaga
komunikasi yang efektif selama situasi darurat.
 Persediaan Darurat: Menyediakan persediaan darurat seperti kotak P3K,
obat-obatan, air minum, dan makanan cadangan guna memenuhi kebutuhan
dasar selama bencana.
 Kerjasama dengan Komunitas: Membangun kerjasama yang erat dengan
pihak berwenang, organisasi bencana, dan relawan dalam rangka saling
membantu dan berbagi sumber daya dalam situasi darurat.
Dengan adanya program Satuan Pendidikan Aman Bencana ini, SDN
Sawunggaling VII/388 berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang
aman, mendidik siswa menjadi generasi yang tangguh dan peduli terhadap
lingkungan, serta siap menghadapi bencana dengan pengetahuan dan keterampilan
yang memadai.
BAB III
SKENARIO KEJADIAN / TAHAPAN AKSI

Tahap 1: Identifikasi Risiko


Melakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi jenis bencana yang mungkin
terjadi di sekitar sekolah, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, atau cuaca
ekstrem.
Mengumpulkan data tentang pola bencana masa lalu, zona-zona rawan, dan
kemungkinan dampak yang dapat terjadi pada sekolah.

Tahap 2: Perencanaan Darurat


Membentuk tim tanggap darurat yang terdiri dari staf sekolah, petugas keamanan,
dan sukarelawan.
Menyusun rencana darurat yang mencakup prosedur evakuasi, tempat
perlindungan, peralatan darurat, dan tindakan pertolongan pertama.
Membuat peta evakuasi yang jelas dan dipasang di tempat strategis di seluruh
sekolah.
Mengidentifikasi titik pertemuan yang aman di luar sekolah sebagai tempat
berkumpul setelah evakuasi.

Tahap 3: Pelatihan dan Simulasi


Melakukan pelatihan reguler kepada siswa, staf sekolah, dan anggota tim tanggap
darurat tentang langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana.
Menyelenggarakan simulasi bencana, seperti pengungsian atau evakuasi, untuk
menguji respons dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Melibatkan petugas pemadam kebakaran, tim penyelamat, atau organisasi bencana
dalam pelatihan dan simulasi untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan
yang lebih mendalam.

Tahap 4: Komunikasi Darurat


Memastikan terdapat saluran komunikasi darurat yang efektif di sekolah, seperti
walkie-talkie, papan pengumuman, atau aplikasi pesan instan.
Menginformasikan siswa, staf sekolah, dan orang tua tentang saluran komunikasi
darurat yang digunakan selama situasi darurat.
Menyusun daftar kontak penting, termasuk nomor darurat, petugas keamanan, dan
pihak berwenang, yang dapat diakses dengan mudah selama bencana.

Tahap 5: Persediaan Darurat


Menyediakan persediaan darurat yang mencakup kotak P3K, obat-obatan, air
minum, makanan cadangan, selimut, senter, dan peralatan lain yang sesuai dengan
risiko bencana yang mungkin terjadi.
Memastikan persediaan darurat selalu diperiksa dan diperbarui secara berkala.
Tahap 6: Kerjasama dengan Komunitas
Membangun kerjasama yang erat dengan pihak berwenang, organisasi bencana, dan
relawan dalam rangka saling mendukung dan berbagi sumber daya.
Mengikuti pertemuan komunitas terkait bencana dan berpartisipasi dalam latihan
atau program keselamatan yang diselenggarakan oleh pihak berwenang
BAB IV
SUMBER DAYA DAN KEBUTUHAN

Berikut ini adalah sumber daya dan kebutuhan untuk Satuan Pendidikan Aman
Bencana:

Sumber Daya:
 Tenaga Manusia : Tim tanggap darurat yang terdiri dari staf sekolah,
petugas keamanan, dan sukarelawan yang telah dilatih
dalam tindakan darurat dan pertolongan pertama.
 Peralatan Darurat : Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan),
obat-obatan, air minum, makanan cadangan, selimut,
senter, pakaian cadangan, papan pengumuman, walkie-
talkie, dan aplikasi pesan instan.
 Komunikasi : Saluran komunikasi darurat seperti walkie-talkie,
papan pengumuman, atau aplikasi pesan instan.
 Perencanaan : Rencana darurat yang mencakup prosedur evakuasi,
peta evakuasi, dan titik pertemuan yang telah
ditentukan.
 Kerjasama : Kemitraan dengan pihak berwenang, organisasi
bencana, dan relawan untuk saling mendukung dan
berbagi sumber daya dalam situasi darurat.
Kebutuhan :
 Pelatihan dan Simulasi : Pelatihan reguler untuk siswa, staf
sekolah, dan anggota tim tanggap
darurat tentang langkah-langkah
yang harus diambil saat terjadi
bencana. Simulasi bencana untuk
menguji respons dan meningkatkan
kesiapsiagaan.
 Evakuasi dan Tempat Perlindungan : Menyediakan jalur evakuasi yang
jelas dan dipasang peta evakuasi di
tempat strategis di seluruh sekolah.
Menetapkan titik pertemuan yang
aman di luar sekolah sebagai tempat
berkumpul setelah evakuasi.
 Persediaan Darurat : Memastikan persediaan darurat yang
mencakup kotak P3K, obat-obatan,
air minum, makanan cadangan,
selimut, senter, dan peralatan lain
yang sesuai dengan risiko bencana
yang mungkin terjadi.
 Komunikasi Darurat : Memastikan saluran komunikasi
darurat yang efektif di sekolah,
seperti walkie-talkie, papan
pengumuman, atau aplikasi pesan
instan. Informasi kontak penting
yang mudah diakses selama bencana.
 Kerjasama dengan Komunitas : Membangun kerjasama yang erat
dengan pihak berwenang, organisasi
bencana, dan relawan untuk saling
mendukung dan berbagi sumber
daya.
 Evaluasi dan Perbaikan : Melakukan evaluasi rutin terhadap
program Satuan Pendidikan Aman
Bencana dan melakukan perbaikan
berdasarkan pengalaman
sebelumnya untuk meningkatkan
efektivitas dan keberlanjutan
program.

Simulasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber daya yang tersedia dan
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalankan program Satuan Pendidikan
Aman Bencana. Dengan memahami sumber daya yang ada dan kebutuhan yang
harus dipenuhi, satuan pendidikan dapat lebih siap dan efektif dalam menghadapi
situasi darurat atau bencana yang mungkin terjadi.
BAB V
PROSEDUR STANDAR PELAKSANAAN TANGGAP DARURAT

Berikut prosedur standar pelaksanaan tanggap darurat SDN Sawunggaling


VII/388 :

Pengaktifan Tim Tanggap Darurat:


a. Setelah terjadi situasi darurat atau bencana, kepala sekolah atau petugas
keamanan mengaktifkan Tim Tanggap Darurat.
b. Tim Tanggap Darurat segera berkumpul di titik pertemuan yang telah
ditentukan.

Penilaian Situasi:
a. Tim Tanggap Darurat melakukan penilaian awal terhadap situasi darurat,
termasuk jenis bencana, tingkat keparahan, dan dampaknya terhadap warga
sekolah.
b. Tim Tanggap Darurat memantau informasi dari sumber resmi seperti badan
meteorologi, pihak berwenang, atau organisasi bencana terkait situasi darurat.

Aktivasi Sistem Peringatan:


a. Jika diperlukan, Tim Tanggap Darurat mengaktifkan sistem peringatan dini
seperti sirene, pengeras suara, atau pengumuman untuk memberitahu seluruh
warga sekolah tentang situasi darurat.
b. Sistem peringatan dini yang terpasang di sekitar sekolah dapat digunakan untuk
memberikan peringatan awal kepada seluruh warga sekolah.

Evakuasi:
a. Jika evakuasi diperlukan, Tim Tanggap Darurat memberikan instruksi kepada
seluruh warga sekolah untuk segera meninggalkan bangunan dan mengikuti
jalur evakuasi yang telah ditentukan.
b. Petugas evakuasi yang telah ditunjuk mengawasi jalannya evakuasi,
memastikan semua warga sekolah keluar dengan aman dan mengarahkan
mereka ke titik pertemuan yang telah ditentukan di luar sekolah.

Pertolongan Pertama dan Pelayanan Medis Darurat:


a. Tim Tanggap Darurat memberikan pertolongan pertama kepada mereka yang
membutuhkan, seperti pertolongan medis dasar, penanganan luka ringan, atau
memberikan bantuan pada mereka yang shock.
b. Jika ada yang membutuhkan pertolongan medis darurat, Tim Tanggap Darurat
menghubungi layanan darurat terdekat untuk mendapatkan bantuan medis yang
lebih lanjut.

Komunikasi dan Informasi:


a. Tim Tanggap Darurat memastikan saluran komunikasi darurat seperti walkie-
talkie, papan pengumuman, atau aplikasi pesan instan tetap berfungsi untuk
berkomunikasi dengan semua pihak terkait.
b. Tim Tanggap Darurat memberikan informasi yang terkini kepada seluruh warga
sekolah tentang perkembangan situasi, langkah-langkah selanjutnya, atau
instruksi lain yang diperlukan.

Koordinasi dengan Pihak Berwenang dan Komunitas:


a. Tim Tanggap Darurat berkoordinasi dengan pihak berwenang, seperti petugas
pemadam kebakaran, tim penyelamat, atau organisasi bencana setempat untuk
mendapatkan bantuan yang diperlukan.
b. Kerjasama dengan komunitas sekitar, relawan, dan organisasi bencana
diupayakan untuk saling mendukung dan berkerjasama
BAB VI
PENUTUP

Satuan Pendidikan Aman Bencana merupakan suatu upaya yang tak


terpisahkan dalam menjaga keamanan, keselamatan, dan kesiapsiagaan sekolah
dalam menghadapi bencana. Dengan adanya program ini, sekolah kami telah
berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, mendidik siswa
menjadi generasi yang tangguh dan peduli terhadap lingkungan, serta siap
menghadapi bencana dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Kami menyadari bahwa ancaman bencana dapat terjadi kapan saja dan di
mana saja. Oleh karena itu, melalui program ini, kami berusaha untuk
meningkatkan kesadaran, kesiapsiagaan, dan respons terhadap situasi darurat di
lingkungan sekolah. Dengan melibatkan seluruh warga sekolah, orang tua siswa,
serta kerjasama dengan pihak berwenang dan komunitas sekitar, kami bertujuan
untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan siap menghadapi bencana.

Prosedur standar pelaksanaan tanggap darurat yang telah disusun dan


dilakukan secara rutin menjadi acuan bagi seluruh anggota sekolah dalam
menghadapi situasi darurat. Melalui pelatihan, simulasi, dan evaluasi yang terus-
menerus, kami berupaya memperbaiki dan meningkatkan program ini agar dapat
merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


mendukung dan berkontribusi dalam implementasi program Satuan Pendidikan
Aman Bencana ini. Dengan kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh warga
sekolah dan komunitas sekitar, kami yakin bahwa kami dapat mencapai tujuan kami
dalam menciptakan sekolah yang aman dan siap menghadapi bencana.

Mari kita terus menjaga semangat dan komitmen dalam menjalankan


program Satuan Pendidikan Aman Bencana ini, demi keamanan dan keselamatan
kita semua. Bersama-sama, kita dapat menjadi contoh yang baik dan berperan aktif
dalam menjaga keberlanjutan kehidupan sekolah dan melindungi generasi penerus
dari ancaman bencana.

Anda mungkin juga menyukai