Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOLOGI DENGAN PRODUKSI ASI


PADA IBU MENYUSUI PASCA PERSALINAN DI RUMAH SAKIT
TENTARA DR.REKSODIWIRYO PADANG
TAHUN 2023

OLEH :
CHINTYA ACITA SALYAS
1902027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA
PADANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu pasca persalinan adalah ibu dalam masa setelah melahirkan ,ibu pasca

persalinan sering mengalami stres psikologi yang biasanya terjadi pada minggu pertama

hingga minggu ke enam setelah persalinan. indonesia meruoakan salah satu negara yang

mendukung praktik pemberian asi eksklusif namun tingkat pemberian asi eksklusif di

indonesia masih tergolong rendah .

Air susu ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat

diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya.selain komposisinya yang

sesuai untuk pertumbuhan bayi yang bisa berubah sesuai dengan kebutuhan pada setiap

saat ,ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai

penyakit infeksi.pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa

yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan aanak dan perkembnagan jiwa si

anak.terdapat pula hubungan yang bermakna antara menyusui dan penjarangan kelahiran.

(wati,dkk ,.2013)

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2019 menunjukan bahwa

44% dari bayi baru lahir di dunia yang mendapatkan asi hari pertama sejak lahir.menurut

data dari rektorat jenderal kesehatan masyarakat 2019 di indonesia baru mencapai

67,74%.salah satu provinsi terendah yaitu sumatra utara.Berdasarkan data kemenkes RI

2019 terdapat 31,36% dari 37,94% anak sakit dikarenakan tidak menerima asi

ekslusif ,dari 29,322 kematian balita 69% diantaranya terjadi pada neonatus.dari seluruh
kematian neonatus . dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan,80%(16.156) terjadi

pada periode enam hari pertama . sementara,21 % (6.151)terjadi pada usia 29 hari-11

bulan dan 10%(2.927) terjadi pada usia 12-59 bulan,angka kematian bayi tersebut

dikarenakan penyakit infeksi yang harusnya dapat dicegah dengan pemberian asi. (WHO)

2019.

Stress Psikologi pada ibu sering dihubungkan dengan ketidak cukup asi pada

proses menyusui.faktor stress pada mas awal menyusui.faktor stres pada proses menyusui

dapat dipicu oleh beberapa kondisi seperti kondisi kesehatan medis bayi,gaya hidup ibu

dan juga kondisi pada saat kehamilan. Untuk itu kondisi ini harus mulai dibangun pada

saat sebelum ibu melahirkan sehingga ibu menyusui persiapan mental yang bagus pada

saat melahirkan dan menyusui .beberpa penelitian menyebutkan bahwa factor stress dapat

memengaruhi kulitas dan kuantitas asi secara langsung .banyak sekali kegagalan

menyusui yang dihubungkan dengan foktor stress ibu.(Istighosah dan Nurtikasari.,2021)

Dalam periode postpartum,85% ibu postpartum dapat mengalami gangguan

psikologi,ada yang menunjukan grjala yang ringan dan tidak berlangsung lama,namun

ada pula sampai 10 hingga 15% mengalami gejala yang lebih signitifikan seperti depresi

atau kecemasan .angka kejadian kecemasan pada ibu postpartum secara global antara 10-

15% tingkat kecemasan yang terjadi pada ibu primiparan mencapai 83,4%dengan tingkat

kecemasan berat,16,6% kecemasan sedang,sedangkan yang terjadi pada ibu multipara

mencapai 7% dengan tingkat kecemasan berat,71,5%dengan kecemasan sedang dan

21,5%dengan cemas ringan.(Istighosah dan Nurtika sari,. 2022).

Stres psikologi pada ibu menyusui akan mempengaruhi hormon-hormon yang

memproduksi dan melancarkan asi,keyakinan diri dan keinginann ibu yang kuat untuk
menyusui bayi sangat berpengaruh terhadap kelancaran asi eksulusif selama 6 bulan.(De

Janger et al.,2014).

Keberhasilan dalam pemberian asi pada bayi dipengaruhi beberapa faktor seperti

usia ,pengalaman menyusui ,penghasilan ibu rendah,dukungan petugas

kesehatan ,dukungan suami ,psikologi ibu tidak terganggu ,pengetahuan ibu tentang

asi ,status pekerjaan ibu dan tidak terpaparnya promosi susu formula.(Deafira et

al,.2017).

Tingkat stress yang dia alami oleh ibu hamil dan ibu postpartum sangat lah

banyak ada juga ibu yang baru menyusui anak pertamanya dan ada juga ibu yang belom

siap untuk mempunyai anak jadi selalu memikirkan bagaimana cara untuk menyusui

dengan baik untuk anaknya ,ibu yang hamil maupun ibuk pasca persalinan sangat lah

memutuhkan dukungan dari keluarga atau pun dari suaminya karna dukungan tersebut

adalah penguat bagi mereka yang lagi hamil maupun pasca persalinan,penyebab lain dari

stres psikologi ibu hamil dan ibuk pasca persalinan adalah terpaut dengan umur yang

masih muda dan tidak tau bagaimana cara mengasuh atau memberi asi yang baik untuk

anaknya akibatnya ibu jdi stres dan anak menjadi terlantar dan pada akhirinya susu yang

diberikan adalah susu pormula.(Amalla dan samrla,.2021).

Faktor mental dan psikologis ibu menyusui sangat besar pengaruhnya menyusui

sangat besar penegaruhnya terhadap proses menyusui dan kelanacaran produksi

ASI,perasaan stress dan tertekan ,dan tidak nayaman yang dialami oleh seorang ibu dapat

menghambat jumlah ASI yang keluar (Bahayatun,2009).

Ibu yang cemas akan sedikit mengeluarkan ASI dibandingkan ibu yang tidak

cemas .juga ibu yang umurnya muda lebih banyak memproduksi ASI di bandingkan
dengan ibu-ibu yang sudah tua.pada kenaikan jumlah paritas ada sedikit perubahan

produksi ASI walaupun tidak bermakna :anak pertama jumlah ASI +580 ml/24jam,anak

kedua jumlah ASI +654 ml/24jam,anaka ketiga julah ASI +602 ml/24jam,anak keempat

jumlah ASI +600 ml/24jam,anaka kelima ASI +506 ml/24jam,anak keenam ASI +524

ml/24jam,(Soetjiningsih,2013).

Menurut Dermin dan orin 2006 bahwa apabila ibu mengalami kecemasan atau

stress saat menyusui,pada saat bersamaan reseptor sensor di otak akan menghambat

keluarnya hormon oksitosin yang akhirnya produksi ASI menurun.Menyusui bukan

hanya berguna buat bayi tapi juga sangat berguna buat si ibu. Kontak fisik antara ibu dan

bayi memang penting namun terlebih lagi faktor psikologinya,menyusui membentuk

ikatan yang kuat diantara ibu yang menyusui merasakan adanya perasaan hangat dan

saling memberi respons.(Bakhtiary).

Pengetahuan ibu dalam pemberian kolostrum di pengaruhi oleh

pengalaman,tingkat Pendidikan, keyakinan,fasilitas, penghasilan, dan sosial

budaya.Adanya anggakapan yang salah di masyarakat mengenai pemberian kolostrum

seperti ASI yang keluar perama kali adalah susu basi,payudara kecil tidak menghasilkan

cukup ASI (kolostrum)dan masih banyak lagi anggapan (mitos) yang berkembang di

masyarakat dapat mempengaruhi pemberian kolostrum pada bayi(Rosita,2008).

Hal yang terjadi ketika ibu menyusui mengalami stress berlebihan yaitu: suplai

ASI berkurang, hormon menjadi tidak stabil,didominasi oleh hormon kortisol,adrenalin

dan norepinefrin yang menghambat produksi ASI,Kualitas ASI menurun,ASI menjadi

tidak kaya nutrisi karena hormon menghambat penyerpannaya,akibatnya bayi berisiko

berkurang gizi dan kelebihan hormon korstisol.Hormon korstisol adalah hormon yang
dihasilkan dari kondisi sres,hormon ini pada dasarnya dibutuhkan untuk

menyeimbangakan kadar air dan garam dalam tumbuh,namun dalam jumlah yang

sedikit,sayangnya korstisol dapat menghambat kinerja hormon prolactin dan oksitosin ;

dua hormon yang pengaruhi besar untuk produksi ASI (Mama’s Choice,2022).

Dari survey awal yanga dilakukan penelitian pada rumah sakit tantara

DR.Reksodiwiriyo padang pada bulan desember 2022, January sampai February 2023

jumlah pasien yang melahirkan dirumah sakit tantara DR.Reksoadiwiriyo padang

sebanyak 52 orang,25 dari 52 ibu yang baru melahirkan banyak mengalami kesulitan

menyusui bayinya di karena ada Sebagian puting susu ibu yang kecil sehinga

mengakibatkan bayi sulit untuk menghisap ASI dan ada juga ASI ibu yang tidak mau

keluar sehingga mengakiabatkan bayi mereka jadi rewel dan mengakibat ibu menjadi

cemas karna ASI nya tidak mau keluar. Penelitian ini hanya mengambil sampel ibu yang

baru melahirkan baik itu secara section caesar (SC) maupun secara normal, untuk

mengetahui berapa banyak ibu yang mengalami kesulitan dalam pemberian ASI pada

bayi.

Berdasarkan masalah diatas penulis merasa perlu melakukan penelitian di rumah

sakit tantara DR,Reksoadiwiriyo padang.tentang “ HUBUNGAN TINGKAT

PSIKOLOGI DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI PASCA

PERSALINAN DI RUMAH SAKIT TENTARA DR.REKSODIWIRIYO PADANG

TAHUN 2023.

B. Rumus Masalah
Berdasarkan studi pendahuluan,ditemukan banyak ibu post partum mengalami

stres yang berlebihan.peneliti tertarik mengkaji masalah stress ibu post partum tersebut

dikaitkan dengan sulitnya ibu memberi ASI pada bayi,karena putting susu ibu kecil

sehingga payudara ibu menjadi bengkak dan ada juga ibu post partum yang ASI nya

sedikit sehingga mengakibatkan bayi nya rewel membuat ibu tersebut menjadi cemas

terhadapat bayinya.Berdasarkan uraian di atas memberikan dasar bagi peneliti untuk

merumusakan pertanyaan “ Apakah ada hubungan tingkat stress psikologi dengan

produksi asi pada ibu menyusui pasca persalinan di rumah sakit tantara Dr.reksodiwiriyo

padang?”

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres psikologi dengan

produksi asi pada ibu menyusui pasca persalinan dirumah sakit tantara

Dr.reksodiwiriyo padang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi tingkat stress psikologi pada ibu

menyusui pasca post partum di rumah sakit tantara

Dr.reksodiwiriyo padang.

b. Mengetahui distribusi frekuensi pemeberian ASI yang baik pada

ibu post partum di rumah sakit tantara Dr.reksodiwiriyo padang.


c. Untuk mengatahui kekuatan hubungan tingkat stress psikologi

dengan produksi ASI pada ibu menyusui pasca persalinan di rumah

sakit tantara Dr.reksodiwiriyo padang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Pendidikan (Stikes syedza saintika padang)

Dapat menabah wawasan peneliti tentang pengetahuan tentang stress

psikologi dengan produksi ASI pada ibu menyusui pasca persalinan dan dapat

menerapakan metologi penelitian dengan tepat dan benar.

2. Bagi Institusi (Rumah Sakit Tentara Dr.Reksodiwiriyo padang)

Memberikan informasi dan menyebarluaskan informasitentang cara

mengatasi stress psikologi pada ibu menyusui pasca post partum

3. Bagi Peneliti dan Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat di jadikan pedoman dan adapat memperoleh

informasi dan merupakan data awal untuk melakukan penelitian selanjutnya

sehingga dapat dikembangakan untuk peneliti selanjutnya berkaitan dengan

pengaruh dalam mengatasi tingkat stress psikologi dengan produksi ASI pada ibu

menyusui pasca persalinan.

E. Ruang Lingkup penelitian

Penelitian ini dilakukan unutuk mengetahui hubungan tingkat stress

psikologi dengan produksi ASI pada ibu menyusui pasca persalinan dirumah sakit

tantara Dr.reksodiwiriyo padang,populasi dalam penelitian ini adalah ibu post

partum. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

korelasi ,

Anda mungkin juga menyukai