Anda di halaman 1dari 13

0

JURNAL ILMIAH

KONFIRMASI LIMA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK PASCA MELAHIRKAN

Disusun oleh :

YOSI YUSROTUL KHASANAH


NPM : 2015.000.0008

PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA 2018
1

Konfirmasi Lima Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Ibu dan


Anak Pasca Melahirkan

Yosi Yusrotul Khasanah1 , Sobar Darmaja2


Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jln. Harapan Nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610
Email : yosikhasanah84@gmail.com1, sobar2000@gmail.com2

Abstrak
Kesehatan ibu dan anak dalam keluarga merupakan salah satu indikator kesejahteraan ibu dan anak.
Keberhasilan upaya kesejahteraan dan kesehatan ibu diantaranya dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI).
Penurunan AKI di Indonesia terjadi peningkatan di 2012 menjadi 359 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara tenaga kesehatan, keterpaparan informasi,
ketahanan komunitas, ketahanan keluarga, dan ketahanan individu terhadap kesejahteraan ibu dan anak pasca
melahirkan di wilayah Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang menggunakan desain cross-setional (potong lintang). Sampel yang digunakan sebanyak 90 Ibu
menyusui sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM)
mengunakan SmartPLS 2.0 dan SPSS 20. Pengaruh yang paling besar terhadap kesejahteraan ibu dan anak pasca
melahirkan di wilayah kabupaten Cirebon adalah tenaga kesehatan (23,82%) peran tenaga kesehatan sebagai
motivator ini bermakna dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Tenaga
kesehatan diharapkan terus melakukan motivasi,edukasi dan fasilitator terhadap masyarakat terutama kebutuhan
ibu hamil, nifas dan menyusui.ketahanan keluarga juga memiliki peran yang sangatpenting karena keluarga
dianggap orang yang paling terdekat, apabila dikeluarga memiliki kasih saying, rasa aman dan juga memberikan
motivasi agar ibu dan anak pasca melahirkan menjadi sejahtera.

Kata kunci : Tenaga Kesehatan, Informasi, Komunitas, Individu, Kesejahteraan ibu dan anak

Abstract
Maternal and child health in the family is one indicator of the welfare of mother and children. The success of
maternal welfare nd health effort can be seen from the maternal mortality rate.the decline in maternal mortality
in Indonesia has increased 2012 to 359. The purpose of this study was determine the direct and indirect effect
and magnitude between health worker. Information explosive, community resilience, family resilience, family
resilience and individual resilience to post partum wellfare for mother and children in the Cirebon.district, the
methode used in this study is a quantitave approach that uses a cross sectional desain (cross secsional).
The analytical methode used is a structural equation model (SEM) using smart pls 2.0 and SPSS2.0 the greates
influence on the wellfare of postpartum mothers and children in the Cirebon regency is health workers
(23,82%). The role of health worker as motivator means encaouging a series of proceses of human behavior
towards archeiving goals. Health workers are expected to continue to motivate, educate and facilitate the
community, espesiality the needs of pregnant, postpartum and breast feeding mothers. Family resilience also has
a very important role closest person. It family is consideved the closest person it family has love. Security and
also motivates the mother and postpartum children become prosperous.

Keywords : Medical Staff, Comunity, Individual, Community, Mom and Child Welfare
2

anak balita serta anak prasekolah. Berdasarkan


Pendahuluan
pengertian tersebut, program KIA diarahkan
“Perkembangan kependudukan dan pada kesehatan ibu dan anak, program yang
pembangunan keluarga yang tertera dalam menyangkut kesehatan ibu terbagi dalam tiga
Undang-undang nomor 52 tahun 2009, bagian yaitu perawatan ante partum (waktu
mendefinisikan keluarga adalah sebagai unit hamil), perawatan intra partum (waktu
terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari melahirkan) dan post partum (pasca
suami istri, suami istri dan anak, atau ayah dan melahirkan).4
anaknya, atau ibu dan anaknya. Sebuah
Keluarga sejahtera merupakan keluarga
keluarga terdapat dua atau lebih yang terjadi
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan
dari sebuah pribadi yang tergabung karena
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
hubungan darah, hubungan perkawinan atau
spiritual dan material yang layak, bertaqwa
pengangkatan dihidupnya dalam satu rumah
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
tangga, terdapat interaksi satu sama lain dan
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
mempunyai peran masing-masing untuk
antar anggota keluarga dan antara keluarga
menciptakan dan mempertahankan sebuah
dengan masyarakat dan lingkungan.5 Salah satu
kebudayaan.1
unsur ketahanan komunitas adalah
Keberhasilan upaya kesejahteraan pemberdayaan masyarakat yang merupakan
dan kesehatan ibu diantaranya dapat dilihat upaya memfasilitasi masyarakat untuk
dari indikator angka kematian ibu (AKI). AKI membangun sistem kesiagaan dalam upaya
merupakan jumlah kematian ibu selama masa mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
kehamilan, persalinan, dan nifas yang klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
disebabkan oleh proses kehamilan, persalinan, kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,
dan nifas atau pengelolaanya tetapi bukan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat,
karena sebab-sebab lain seperti terjadi dalam hal penggunaan alat transportasi/
kecelakaan, terjatuh dan atau kejadian yang komunikasi (telepon genggam, telpon rumah),
tidak ada kaitanya dengan kondisi masa pendanaan, pendonor darah, pencatatan-
kehamilan dan sampai pada nifas disetiap pemantauan dan informasi KB. Dalam
100.000 kelahiran hidup. Penurunan AKI di pengertian ini tercakup pula pendidikan
Indonesia terjadi sejak tahun1991 sampai kesehatan kepada masyarakat, pemuka
dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi 228. masyarakat, pemuka masyarakat serta
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun menambah keterampilan para dukun bayi serta
2010 adalah menurunkan angka kematian ibu pembinaan kesehatan akan di taman kanak-
menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan kanak.6
angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran
Ketahanan individu adalah salah satu
hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut
faktor pendukung utama dalam unsur-unsur
belum tercapa.2
pembentuk ketahanan komunitas .7 Kematian
Peraturan Pemerintah Republik ibu saat melahirkan diakibatkan dua penyebab
Indonesiaa Nomor 87 Tahun 2014 tentang yakni penyebab langsung dan tidak langsung.
perkembangan kependudukan dan Penyebab tidak langsung dibagi dua yaitu 3 T
perkembangan keluarga, keluarga berencana, dan 4 T, untuk penyebab 3 T meliputi
dan sistem informasi keluarga, menyebutkan terlambat ditemukan kasus-kasus resikonya,
bahwa pembangunan sebuah keluarga terlambat dirujuk dan terlambat
dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan ditangani. Sedangkan untuk 4 T karena terlalu
keluarga yang hidup berkualitas dalam muda hamil, terlalu banyak punya anak, terlalu
lingkungan yang sehat. Disamping itu kondisi tua ibu hamil dan terlalu rapat anaknya.
kesehatan dari stiap pribadi anggota keluarga Sedangkan untuk penyebab langsung
sendiri juga merupakan sebagai salah satu bisa diakibatkan pendarahan saat melahirkan,
syarat dari sebuah keluarga yang berkualitas.3 kejang-kejang karena ada kenaikan tekanan
Sebagai upaya untuk penurunan AKI, darah atau sering disebut eklamsia. Dan ada
melalui Kementerian Kesehatan, pemerintah juga penyebab-penyebab lain ibu meninggal
telah meluncurkan program Kesehatan Ibu dan saat melahirkan seperti inpeksi, DHF, jantung,
Anak (KIA), yakni sebuah program yang TBC dan lainnya.8 Dinas Kesehatan Kabupaten
mengupayakan kesehatan Ibu dan Anak yang Cirebon terus berupaya menekan Angka
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu Kematian Ibu (AKI) saat persalinan, dengan
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
3

bidan desa dan peningkatan infrastuktur dilaksanakan di Kabupaten Cirebon Waktu


Puskesmas Poned. Di tahun 2014 ibu penelitian ini pada Agustus-September 2018.
melahirkan hidup tercatat sebanyak 47.738 Populasi dalam penelitian ini ibu menyusui di
orang dan di tahun 2015 menurun menjadi Assosiasi ibu menyusui yang ada di Kabupaten
47.600-an. Dengan jumlah kematian ibu pada Cirebon. Bulan Agustus – September 2018
tahun 2014 tercatat 49 orang dan 53 ibu pada berjumlah 200 orang. Sample penelitian ini
tahun 2015. Sedangkan kematian bayi tahun adalah ibu menyusui di organisasi Assosiassi
2014 ada 206 dan ditahun 2015 ada 210 bayi Ibu Menyusui (AIMI) di Kabupaten Cirebon.
baru lahir hingga bayi usia 42 hari.9 dalam hal ini peneliti ambil 90 ibu menyusui di
AIMI sabagai Sample.
Permasalahan yang dihadapi ibu dan anak
pasca melahirkan sangat komplek. Berbagai Jumlah sampel minimal adalah 5 x
upaya dilakukan untuk meminimalisir variabel bebas / indikator, dan jumlah sampel
permasalahan yang dihadapi telah dilakukan, maksimal adalah 10 x variabel bebas
diantaranya mengoptimalkan peran tenaga /indikator.11 Sehingga, karena jumlah indikator
kesehatan dan keterpaparan informasi yang dalam penelitian ini adalah 12 indikator,
lebih tepat dan akurat agar mudah dijangkau Karena jumlah indikator dalam penelitian ini
oleh semuanya. Ketahanan komunitas yang adalah 12 indikator, maka jumlah sample
merupakan pemberdayaan masyarakat dalam minimal 60 ibu menyusui dan jumlah sample
upaya memfasilitasi masyarakat untuk maksimal 120 ibu menyusui di Assosiasi ibu
membangun sistem kesiagaan untuk mengatasi menyusui Kabupaten Cirebon. Jadi rentang
situasi gawat darurat dari aspek non klinis (range) jumlah sample yaitu 60-120 ibu
terkait kehamilan dan persalinan juga sangat menyusui, maka dalam hal ini peneliti ambil
diperlukan. Sisi lain yang tidak kalah penting 90 ibu menyusui di AIMI sabagai Sample di
adalah Ketahanan keluarga karena keluarga Kabupaten Cirebon.
merupakan unit dasar masyarakat yang
Kriteria Inklusi adalah Ibu menyusui
berperan penting dalam menghasilkan SDM
secara eksklusif yang ada di Kabupaten
yang berkualitas untuk keberlangsungan
Cirebon, dan ibu menyusui yang bersedia
masyarakat. Kegagalan / ketidak berfungsian
menjadi responden. Kriteria eksklusi adalah
keluarga dapat menimbulkan berbagai
perawat yang tidak bersedia menjadi
implikasi sosial, ekonomi, dan sebagainya.
responden Pada saat penelitian yang memenuhi
Penelitian terkait kesejahteraan ibu dan kriteria inklusi, tetapi karena suatu hal
anak pasca melahirkan belum banyak berhalangan sehingga tidak dapat menjadi
dilakukan, terlebih penelitian yang dilakukan responden.Teknik pengambilan sample
di kabupaten Cirebon, belum pernah penelitian menggunakan purposive sampling
dilakukan. Berbeda dengan penelitian tentang yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan
peran tenaga kesehatan sudah banyak tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
dilakukan. Kabupaten Cirebon di tahun 2014 berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang
ibu melahirkan hidup tercatat sebanyak 47.738 sudah diketahui sebelumnya. 12
orang dan di tahun 2015 menurun menjadi
Pengumpulan data dalam penelitian
47.600-an. Dengan jumlah kematian ibu pada
dilakukan melalui penyebaran kuesioner
tahun 2014 tercatat 49 orang dan 53 ibu pada
berskala sematic differential yang berisi
tahun 2015. Sedangkan kematian bayi tahun
pernyataan mengenai variabel eksogen dengan
2014 ada 206 dan ditahun 2015 ada 210 bayi
pengukuran penelitian menggunakan
baru lahir hingga bayi usia 42 hari. 10
pengukuran sematic differential dengan
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis
jawaban sangat positif terletak dibagian kanan
mengangkat judul “Pengaruh Peran Tenaga
yang memiliki nilai 5 dan jawaban yang sangat
Kesehatan, Keterpaparan Informasi, Ketahanan
negatif terletak dibagian kiri dengan nilai
Komunitas, Ketahanan Keluarga dan
pernyataan 1. Instrumen penelitian akan
Ketahanan Individu terhadap Kesejahteraan
dilakukan uji validitas yang bertujuan untuk
Ibu dan Anak Pasca melahirkan di wilayah
mengetahui validitas kuesioner dengan
Kabupaten Cirebon Jawa Barat Tahun 2018”.
membandingkan nilai r tabel dan r hitung pada
Metode tingkat kemaknaan 5% (0,05), apabila nilai r
hitung > 0,05 maka butir pernyataan kuesioner
Jenis penelitian ini menggunakan metode
valid dan sebaliknya apabila r hitung < 0,05
deskriptif analitik, dengan desain penelitian
maka butir pernyataan kuesioner dinyatakan
potong lintang (cross sectional). Penelitian ini
tidak valid. Apabila kuesioner sudah valid
4

maka kuesioner penelitian akan dilakukan uji Hasil


reliabilitas dengan menggunakan koefisiensi
Responden dalam kelompok usia 21 – 30
reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu instrument
tahun, yaitu sebanyak 56 orang (62,2%),
penelitian dikatakan reliabel jika nilai koefisien
kemudian umur 31-40 tahun tahun sebanyak
Alpha Cronbach (AC) > 0,70 jika besar nilai
34 orang (37,8%). Status pekerjaan responden ,
AC < 0,70 maka dapat di katakan bahwa
responden yang bekerja sebanyak 30 orang
kuesioner penelitian tersebut tidak realibel.
(33,3%), kemudian responden yang tidak
Analisis data dalam penelitian bekerja sebanyak 60 orang (66,7%) atau
menggunakan analisis Structural Equation sebagian besar responden tidak bekerja.
Model (SEM) dengan Partial Least Square Deskriptif sebaran jawaban responden
(PLS). Langkahnya dengan menganalisis data penelitian digunakan untuk mengevaluasi
penelitian menggunakan rancangan model tanggapan responden terhadap variabel yang
pengukuran (Outer Model) atau uji indikator. diteliti, dengan melihat nilai minimum, nilai
Uji Outer Model ini digunakan untuk mak simum, nilai rata-rata, dan standar deviasi.
mendefisikan bagaimana setiap blok indikator Tanggapan responden terhadap item-item
berhubungan dengan variabel latennya dengan pernyataan dalam angket dihitung untuk
mengevaluasi melalui Converegent Validity mengetahui nilai rentang aktual, rata-rata
yaitu nilai loading faktor penelitian telah aktual, dan standar deviasi.
memenuhi syarat lebih besar dari 0,5. Evaluasi
Variabel tenaga kesehatan dalam
Discriminant Validity dengan nilai korelasi
penelitian ini diukur melalui 15 butir
Cross Loading terhadap variabel latennya
pernyataan dengan penilaian 1-5. Sehingga
harus lebih besar dibandingkan dengan
skor kuesioner berkisar antara 15-75 dan skor
korelasi terhadap variabel laten lainnya.
aktual berkisar antara 34-75. Variabel
Evaluasi Avarage Variance Extracted (AVE)
keterpaparan informasi dalam penelitian ini
untuk melihat validitas variabel yang akan
diukur melalui 15 butir pernyataan dengan skor
diteliti, dengan syarat nilai Avarage Variance
1-5. Sehingga skor kuesioner berkisar antara
Extracted > 0,05 setelah diuji validitas dan
15-75 dan skor aktual berkisar antara 32-
dinyatakan variabel serta indikator telah valid,
73.Variabel kesejahteraan pada ibu pasca
maka dilakukan uji reliabilitas dengan
melahirkan dalam penelitian ini diukur melalui
mengevaluasi nilai Cronbach’s Alpha dan
15 butir pernyataan dengan penilaian 1-5.
Composite Reability harus > 0,70.
Sehingga skor kuesioner berkisar antara 15-75
Setelah uji Outer Model (uji indikator) dan skor aktual berkisar antara 33-74.
sesuai dengan kriteria maka dilakukan uji
Variabel ketahanan komunitas dalam
Inner Model atau uji hipotesis dengan
penelitian ini diukur melalui 15 butir
mengambarkan hubungan antar variabel laten
pernyataan dengan skor 1-5. Sehingga skor
berdasarkan pada substantive theory dengan
kuesioner berkisar antara 15-75 dan skor aktual
hasil R2 untuk variabel latent endogen sebesar
berkisar antara 33-74. Variabel ketahanan
0,67 model dikatakan baik, sebesar 0,33 model
keluarga dalam penelitian ini diukur melalui 15
dikatakan moderat dan 0,19 model penelitian
butir pernyataan dengan skor 1-5. Sehingga
dikatan lemah. Uji hipotesis juga dilihat dari
skor kuesioner berkisar antara 15-75 dan skor
nilai koefisien parameter dan T statistik untuk
aktual berkisar antara 32-73. Variabel
melihat uji hipotesis terhadap indikator dari
ketahanan individu dalam penelitian ini diukur
variabel yang diteliti. Nilai estimasi untuk
melalui 15 butir pernyataan dengan skor 1-5.
hubungan jalur dalam model konstruk harus
Sehingga skor kuesioner berkisar antara 15-75
signifikan (>1,96) yang dapat diperoleh
dan skor aktual berkisar antara 34-75.
melalui prosedur bootsrapping.
Evaluasi selanjutnya terhadap hasil
Pengolahan data yang digunakan pada
kuesioner dilakukan dengan uji variasi
penelitian ini adalah analisis SEM, penyajian
jawaban terhadap karakteristik responden, uji
data analisis SEM dari pengolahan data Output
Chi Square. Hasil uji Chi Square tersebut
yang menggunakan bantuan SmartPLS 2.0
dilakukan untuk membuktikan apakah
disajikan dalam diagram, tabel dan lain-lain.
karakteristik responden terdapat hubungan
Penyajian data yang lebih lengkap akan
terhadap variasi jawaban dari masing-masing
disajikan dalam lampiran termasuk lampiran
variabel.
kuesioner. Pengujian dari hipotesis penelitian
yang berdasarkan dari keluaran hasil
pengolahan data.
5

Gambar 1. Output PLS (Loading Factor)

Berdasarkan gambar 1, menunjukkan bahwa Untuk mengetahui apakah variabel


konstruk tenaga kesehatan diukur dengan tiga mampu memprediksi lebih tinggi faktor
indikator reflektif yaitu edukator, motivator loading indikatornya dibandingkan prediksi
dan fasilitator. Konstruk Keterpaparan terhadap indikator lainnya dengan melihat nilai
informasi diukur dengan tiga indikator reflektif cross loading. Selain itu, untuk melihat
yaitu media, frekuensi dan sasaran. Konstruk validitas indikator yang digunakan dalam
Ketahanan keluarga diukur dengan tiga penelitian dapat dilakukan dengan
indikator reflektif yaitu ketahanan fisik, mengevaluasi hasil cross loading semua
ketahanan sosial dan ketahanan psikologis. indicator. Suatu indikator dinyatakan valid jika
Sedangkan konstruk Ketahanan komunitas mempunyai loading faktor tertinggi kepada
tidak ada indikator. Ketahanan individu diukur konstruk yang dituju dibandingkan loading
dengan tiga indikator reflektif yaitu life skil, faktor kepada konstruk lain korelasi konstruk
pengetahuan dan refiliasi. Sedangkan konstruk lebih besar dari pada ukuran konstruk lainnya.
kesejahtraan Ibu dan Anak Pasca Melahirkan Hal itu menunjukkan bahwa konstruk laten
diukur dengan tiga indikator reflektif yaitu memprediksi ukuran pada bloknya lebih baik
KIA, KB dan ASI. dari pada ukuran pada blok lainnya.
Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa Cara untuk melihat discriminant validity
semua indikator memiliki loading factors > 0,5 dengan melihat nilai square root of average
artinya semua indikator merupakan indikator variance extracted (AVE). Nilai yang
yang valid untuk mengukur kosntruknya, diharapkan di atas 0,50. Hasil pengukuran
dengan demikian semua indikator atas variabel dengan membandingkan nilai square root of
laten lolos uji validitas. Standar suatu variabel Average Variance Extracted (AVE) setiap
teruji reliabel, nilai composite reliability harus konstruk dengan korelasi antara konstruk
diatas uji > 0,7. Terlihat bahwa composite dengan nilai akar kuadrat AVE semua variabel
reliability masing-masing konstruk sudah lebih dinyatakan valid karena memberikan nilai AVE
dari 0,70, artinya semua konstruk penelitian di atas 0,50. Sehingga dapat disimpulkan
sudah reliabel. bahwa evaluasi pengukuran model memiliki
discriminant validity yang baik. Metode lain
Untuk nilai AVE untuk semua konstrak
menunjukkan nilai akar kuadrat AVE lebih
lebih besar dari 0,5 sehingga dapat
besar dari nilai square root of average
disimpulkan bahwa evaluasi pengukuran
variance extracted (AVE) setiap konstruk,
model memiliki discriminant validity yang
sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi
baik atau valid dalam mengukur konstruk.
pengukuran model memiliki discriminant
Nilai composite reliability maupun cronbachs
validity yang baik.
alpha, dari setiap konstruk memiliki nilai lebih
besar dari 0,70. Sehingga semua konstruk
dalam model yang diestimasi memenuhi syarat
construct reliability.
6

Gambar 2. Output uji T-Statistic

Pada gambar 2 (Output uji T-Statistic),


sedangkan nilai T-Statistik sebesar 2,184802
Setelah dilakukan bootstrapping untuk
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik
mengukur nilai t statistik dari masing-masing
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
konstruk laten terhadap konstruknya, maka
Tenaga kesehatan berpengaruh positif terhadap
nilai t statistik dibandingkan dengan nilai α =
kesejahteraan, hasil uji menunjukkan ada
0,05 (1,96). Ketentuannya, apabila nilai t-
pengaruh positif 0,278130, sedangkan nilai T-
statistik lebih besar dari nilai α = 0,05 (1,96),
Statistik sebesar 5,338840 dan signifikan pada
maka konstruk laten tersebut signifikan
α=5%, nilai T-Statistik tersebut berada di atas
terhadap konstruknya.13 hasil pengukuran nilai
nilai kritis (1,96).
t statistik dari setiap indikator ke variabel lebih
Keterpaparan informasi berpengaruh
besar dari 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95
positif terhadap ketahanan komunitas, hasil uji
% (α = 0,05). Hal itu berarti, semua indikator
menunjukkan ada pengaruh positif 0,752227,
berpengaruh secara signifikan terhadap
sedangkan nilai T-Statistik sebesar 20,314902
variabel yang diteliti.
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik
Pada gambar 2, menyatakan bahwa tenaga
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
kesehatan berpengaruh positif terhadap
Keterpaparan informasi berpengaruh positif
keterpaparan informasi, hasil uji menunjukkan
terhadap ketahanan keluarga, hasil uji
ada pengaruh positif 0,832400, sedangkan nilai
menunjukkan ada pengaruh positif 0,568805,
T-Statistik sebesar 31,604822 dan signifikan
sedangkan nilai T-Statistik sebesar 8,764132
pada α=5%, nilai T-Statistik tersebut berada di
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik
atas nilai kritis (1,96). Tenaga kesehatan
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
berpengaruh positif terhadap ketahanan
Keterpaparan informasi berpengaruh positif
komunitas, hasil uji menunjukkan ada
terhadap ketahanan individu, hasil uji
pengaruh positif 0,144816, sedangkan nilai T-
menunjukkan ada pengaruh positif 0,457657,
Statistik sebesar 3,851977 dan signifikan pada
sedangkan nilai T-Statistik sebesar 10,354940
α=5%, nilai T-Statistik tersebut berada di atas
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik
nilai kritis (1,96). Tenaga kesehatan
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
berpengaruh positif terhadap ketahanan
Keterpaparan informasi berpengaruh
keluarga, hasil uji menunjukkan ada pengaruh
positif terhadap kesejahteraan, hasil uji
positif 0,097392, sedangkan nilai T-Statistik
menunjukkan ada pengaruh positif 0,222373,
sebesar 2,096648 dan signifikan pada α=5%,
sedangkan nilai T-Statistik sebesar 3,124716
nilai T-Statistik tersebut berada di atas nilai
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik
kritis (1,96).
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
Tenaga kesehatan berpengaruh positif
Ketahanan komunitas berpengaruh positif
terhadap ketahanan individu, hasil uji
terhadap ketahanan keluarga, hasil uji
menunjukkan ada pengaruh positif 0,099000,
menunjukkan ada pengaruh positif 0,143720,
7

sedangkan nilai T-Statistik sebesar 2,616962 sebesar 0,610184, selanjutnya tenaga


dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik kesehatan, keterpaparan informasi, ketahanan
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96). komunitas dan juga ketahanan keluarga
Ketahanan komunitas berpengaruh positif berkontribusi terhadap ketahanan individu
terhadap ketahanan individu, hasil uji sebesar 0,808672, serta tenaga kesehatan,
menunjukkan ada pengaruh positif 0,233314, keterpaparan informasi, ketahanan komunitas,
sedangkan nilai T-Statistik sebesar 6,101445 ketahanan keluarga dan ketahanan individu
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik berkontribusi terhadap kesejahteraan sebesar
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96). 0,814463.
ketahanan komunitas berpengaruh positif Berdasarkan hasil pengukuran tersebut
terhadap kesejahteraan, hasil uji menunjukkan dapat disimpulkan bahwa variabilitas tenaga
ada pengaruh positif 0,090137, sedangkan nilai kesehatan berkontribusi terhadap keterpaparan
T-Statistik sebesar 2,670062 dan signifikan informasi sebesar 69,29% sedangkan 30,71%
pada α=5%, nilai T-Statistik tersebut berada di dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
atas nilai kritis (1,96). tenaga kesehatan dan keterpaparan informasi
Ketahanan keluarga berpengaruh positif berkontribusi terhadap ketahanan komunitas
terhadap ketahanan individu, hasil uji sebesar 76,82% sedangkan 23,18% dijelaskan
menunjukkan ada pengaruh positif 0,175467, oleh variabel lain yang tidak diteliti. Tenaga
sedangkan nilai T-Statistik sebesar 5,961694 kesehatan, keterpaparan informasi dan
dan signifikan pada α=5%, nilai T-Statistik ketahanan komunitas berkontribusi terhadap
tersebut berada di atas nilai kritis (1,96). ketahanan keluarga sebesar 61,02% sedangkan
Ketahanan keluarga berpengaruh positif 38,98% dijelaskan oleh variabel lain yang
terhadap kesejahteraan, hasil uji menunjukkan tidak diteliti.
ada pengaruh positif 0,166838, sedangkan nilai Tenaga kesehatan, keterpaparan
T-Statistik sebesar 7,635835 dan signifikan informasi, ketahanan komunitas dan ketahanan
pada α=5%, nilai T-Statistik tersebut berada di keluarga berkontribusi terhadap ketahanan
atas nilai kritis (1,96). Ketahanan individu individu sebesar 80,87% sedangkan 19,13%
berpengaruh positif terhadap kesejahteraan, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
hasil uji menunjukkan ada pengaruh positif Tenaga kesehatan, keterpaparan informasi,
0,228156, sedangkan nilai T-Statistik sebesar ketahanan komunitas, ketahanan keluarga dan
4,599410 dan signifikan pada α=5%, nilai T- ketahanan individu berkontribusi terhadap
Statistik tersebut berada di atas nilai kritis kesejahteraan sebesar 81,45% sedangkan
(1,96). 18,55% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
Tabel 1.Hasil pengukuran Nilai R Square Nilai R-Square tertinggi terdapat pada
Variabel Kesejahteraan, Tenaga Kesehatan, variabel Kesejahteraan ibu dan anak yaitu
Keterpaparan Informasi, Ketahanan sebesar 0,8144. Artinya variabel ketahanan
Komunitas, Ketahanan Keluarga, dan individu, variabel ketahanan keluarga, variabel
Ketahanan Individu di Wilayah Kabupaten ketahanan komunitas, variabel keterpaparan
Cirebon Tahun 2018 informasi dan variabel tenaga kesehatan
Variabel R Square mempengaruhi kesejahtraan ibu dan anak
Kesejahteraan Ibu dan sebesar motivasi sebesar 81,44, sedangkan
Anak
0,814463 18,55% dipengaruhi oleh faktor lain yang
Ketahanan Individu 0,808672 tidak diteliti. Kemudian nilai R-Square
Ketahanan Keluarga 0,610184 terendah terdapat pada variabel ketahanan
Ketahanan Komunitas 0,768171 keluarga yaitu sebesar 0,6100184.
Keterpaparan Informasi 0,692890 Artinya variabel ketahanan individu,
Tenaga Kesehatan _ variabel ketahanan komunitas, variabel
keterpaparan informasi dan variabel tenaga
Berdasarkan tabel 1, Tenaga kesehatan kesehatan mempengaruhi kesejahtraan ibu dan
berkontribusi terhadap keterpaparan informasi anak berkontribusi terhadap ketahanan
sebesar 0,692890, tenaga kesehatan dan keluarga sebesar 61,02% sedangkan 38,98%
keterpaparan informasi berkontribusi terhadap dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
ketahanan komunitas sebesar 0,768171. Setelah diketahui R-Square dan Path
kemudian tenaga kesehatan, keterpaparan Coeficient, selanjutnya dilakukan pengukuran
informasi dan ketahanan komunitas untuk mengetahui besaran pengaruh langsung
berkontribusi terhadap ketahanan keluarga dan tidak langsung antar variabel.
8

Tabel 2
Persentase Pengaruh Antar Variabel Kesejahteraan, Tenaga Kesehatan, Keterpaparan Informasi,
Ketahanan Komunitas, Ketahanan Keluarga, dan Ketahanan Individu di Wilayah Kabupaten
Cirebon Tahun 2018
Variabel LV Direct Inderect Total Direct Inderect Total
Correlation Rho Rho % % %
Gaya -0,272 -0,115 -0,458 -0,821 29,79 1,65 31,44
Kepemimpinan
Lingkungan -0,296 -0,078 -0,041 -0,324 22,00 0,04 22,04
Kerja
Konflik Peran
0,453 0,304 -0,017 -0,141 8,60 0,01 8,61
Ganda
Stres Kerja 0,297 0,161 -0,020 -0,058 4,53 0,02 4,55
Motivasi -0,331 -0,126 - -0,093 7,06 - 7,06
Total 71,98 1,72 37,70
Tabel 2 menyatakan bahwa tenaga
kesehatan berpengaruh secara langsung dan Ketahanan individu berpengaruh secara
tidak langsung terhadap kesejahteraan. Hasil langsung terhadap kesejahteraan. hasil uji
uji koefisien parameter antara tenaga kesehatan koefisien parameter antara ketahanan individu
terhadap kesejahteraan didapatkan pengaruh terhadap kesejahteraan didapatkan pengaruh
langsung sebesar 22,93%, sedangkan untuk langsung sebesar 19,24%. Sehingga nilai dari
pengaruh tidak langsung antara tenaga masing-masing pengaruh langsung variabel
kesehatan terhadap kesejahteraan melalui laten independen tersebut apabila secara
keterpaparan informasi, ketahanan komunitas, bersama-sama menunjukkan kesesuaian
ketahanan keluarga maupun ketahanan dengan nilai R Square atau dengan kata lain
individu didapatkan nilai sebesar 0,90%. hal ini menyatakan bahwa variabel tenaga
kesehatan, keterpaparan informasi, ketahanan
Keterpaparan informasi berpengaruh
komunitas, ketahanan keluarga dan ketahanan
secara langsung dan tidak langsung terhadap
individu mampu menjelaskan variabel
kesejahteraan. Hasil uji koefisien parameter
kesejahteraan sebesar (22,93% + 19,18% +
antara keterpaparan informasi terhadap
7,29% + 12,81% + 19,24%) = 81,85%.
kesejahteraan didapatkan pengaruh langsung
Sedangkan pengaruh tidak langsung dari
sebesar 19,18%, sedangkan untuk pengaruh
variabel tenaga kesehatan, keterpaparan
tidak langsung antara keterpaparan informasi
informasi, ketahanan komunitas, dan
terhadap kesejahteraan melalui ketahanan
ketahanan keluarga terhadap variabel
komunitas, ketahanan keluarga dan ketahanan
kesejahteraan sebesar (0,90% + 0,44% +
individu didapatkan nilai sebesar 0,44%.
0,07% + 0,018%) = 1,42%. Jadi total pengaruh
Ketahanan komunitas berpengaruh secara
langsung dan tidak langsung sebesar 82,87%.
langsung dan tidak langsung terhadap
kesejahteraan. Hasil uji koefisien parameter Keterpaparan informasi di Wilayah
antara ketahanan komunitas terhadap Kabupaten Cirebon tahun 2018 dipengaruhi
kesejahteraan didapatkan pengaruh langsung oleh tenaga kesehatan sebesar 0,832 dan
sebesar 7,29%, sedangkan untuk pengaruh dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 0,307
tidak langsung antara ketahanan komunitas artinya terdapat pengaruh yang positif dari
terhadap kesejahteraan melalui ketahanan tenaga kesehatan terhadap keterpaparan
keluarga dan ketahanan individu didapatkan informasi, semakin baik tenaga kesehatan,
dengan didapat nilai sebesar 0,07%. maka akan semakin baik keterpaparan
informasi di Wilayah Kabupaten Cirebon
Ketahanan keluarga berpengaruh secara
langsung dan tidak langsung terhadap tahun 2018. Ketahanan komunitas di
kesejahteraan. Hasil uji koefisien parameter Wilayah Kabupaten Cirebon tahun 2018
antara ketahanan keluarga terhadap dipengaruhi oleh tenaga kesehatan sebesar
kesejahteraan didapatkan pengaruh langsung 0,145, keterpaparan informasi sebesar
sebesar 12,81%, sedangkan untuk pengaruh 0,752, dan dipengaruhi oleh faktor lain
tidak langsung antara ketahanan keluarga sebesar 0,232 artinya terdapat pengaruh
terhadap kesejahteraan melalui ketahanan yang positif dari tenaga kesehatan dan
individu didapatkan dengan didapat nilai keterpaparan informasi terhadap ketahanan
sebesar 0,018%. komunitas, semakin baik tenaga kesehatan
9

dan keterpaparan informasi, maka akan kesejahteraan Ibu dan anak pasca melahirkan
semakin baik ketahanan komunitas di menunujukan ada pengaruh positif sebesar
Wilayah Kabupaten Cirebon tahun 2018. 0,278130, nilai Statistik sebesar 5,338840 dan
signifikan pada α= 5%. Nilai T-Statistik
Ketahanan keluarga di Wilayah tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
Kabupaten Cirebon tahun 2018 dipengaruhi
oleh tenaga kesehatan sebesar 0,097, Peran petugas kesehatan adalah suatu
keterpaparan informasi sebesar 0,569, kegiatan yang diharapkan dari seorang petugas
ketahanan komunitas sebesar 0,144, dan kesehatan yang memberikan pelayanan
dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 0,390 kesehatan kepada masyarakat untuk
artinya terdapat pengaruh yang positif dari meningkatkan derajat masyarakat. 13 suatu pola
tenaga kesehatan, keterpaparan informasi dan tingkah laku, kepercayaan, nilai, sikap yang
ketahanan komunitas terhadap ketahanan diharapkan oleh masyarakat muncul dan
keluarga, semakin baik tenaga kesehatan, menandai sifat dan tindakan si pemegang
keterpaparan informasi dan ketahanan kedudukan. Jadi peran menggambarkan
komunitas, maka akan semakin baik ketahanan perilaku yang seharusnya diperlihatkan oleh
keluarga di Wilayah Kabupaten Cirebon tahun individu pemegang peran tersebut dalam
2018. situasi umum. 14

Ketahanan individu di Wilayah Hasil penelitian ini sejalan dengan


Kabupaten Cirebon tahun 2018 dipengaruhi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
oleh tenaga kesehatan sebesar 0,099, darsono dan hasan dalam judul “peran Tenaga
keterpaparan informasi sebesar 0,458, Kesehatan dan ketahanan komunitas terhadap
ketahanan komunitas sebesar 0,233, ketahanan kesejahteraan” dengan p Value =0,00;OR
keluarga sebesar 0,175, dan dipengaruhi oleh =8,628 ; 95% CI (1,746-15,842), yang
faktor lain sebesar 0,191 artinya terdapat menunujukkan bahwa peran tenaga kesehatan
pengaruh yang positif dari tenaga kesehatan, mampu membentuk kesejahteraan ibu dan
keterpaparan informasi, ketahanan komunitas anak dan dapat mengurangi AKI (Angka
dan ketahanan keluarga terhadap ketahanan Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian
individu, semakin baik tenaga kesehatan, Bayi) peran tenga kesehatan sebagai motivator
keterpaparan informasi, ketahanan komunitas ini bermakna dorongan terhadap serangkaian
dan ketahanan keluarga, maka akan semakin proses perilaku manusia pada pencapaian
baik ketahanan individu Wilayah Kabupaten tujuan. Elemen yang terkandung dalam
Cirebon tahun 2018. motivasi meliputi unsur membangkitkan,
mengarahkan, menjaga, menunujukkan
Kesejahteraan ibu dan anak pasca intensitas, bersifat terus menerus dan adanya
melahirkan di Wilayah Kabupaten Cirebon tujuan. 15 Penulis menganalisis bahwa peran
tahun 2018 dipengaruhi oleh tenaga kesehatan tenaga kesehatan tidak lepas dari factor
sebesar 0,278, keterpaparan informasi sebesar motivator, educator dan fasilitator pemberi
0,222, ketahanan komunitas sebesar 0,090, inisiatif masyarakat dalam hal kesehatan nya
ketahanan keluarga sebesar 0,167, ketahanan agar terciptanya kesejahteraan kesehatan ibu
individu sebesar 0,228 dan dipengaruhi oleh dan anak.
faktor lain sebesar 0,186 artinya terdapat ada
pengaruh positif dari tenaga kesehatan, Pengaruh Antara Keterpaparan Informasi
keterpaparan informasi, ketahanan komunitas, Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak
ketahanan keluarga dan ketahanan individu Hasil uji terhadap koefisien parameter
terhadap kesejahteraan, semakin baik tenaga untuk pengaruh langsung keterpaparan
kesehatan, keterpaparan informasi, ketahanan informasi terhadap kesejahteraan ibu dan Anak
komunitas, ketahanan keluarga dan ketahanan menunjukkan terdapat pengaruh positif
individu maka akan semakin baik 0,222373 sedangkan nilai T-Statistik sebesar
kesejahteraan ibu dan anak pasca melahirkan 3,124716 dan signifikan α=5%, nilai T statistic
di Wilayah Kabupaten Cirebon tahun 2018. tersebut berada di atas nilai kritis (1,96).
Pembahasan Berdasarkan hasil uji tersebut dapat dijelaskan
bahwa pengaruh langsung keterpaparan
Pengaruh Antara Peran Tenaga Kesehatan Informasi lebih besar nilainya dibandingkan
Terhadap Kesejahteraan ibu dan anak dengan pengaruh tidak langsung dan signifikan
Hasil uji terhadap koefisien parameter ada pengaruh positif dari kedua variable
antara peran tenaga kesehatan dan tersebut. Nilai T-Sattistik menunjukkan bahwa
10

ada pengaruh langsung dan tidak langsung reproduksi, fungsi sosialisasi dan Pendidikan,
antara keterpaparan informasi dan fungsi pemeliharaan lingkungan. Dengan
kesejahteraan ibu dan anak. tujuan untuk meningkatkan kondisi dinamis
informasi yang baik dan berasal berbagai keluarga agar memiliki keuletan dan
sumber akan meningkatkan pengetahuan ketangguhan, kemampuan fisik- material dan
seseorang, informasi yang akan diterima mental spiritual sehingga dapat
merupakan suatu dasar dari meningkatnya mengembangkan diri dan keluarganya
pengetahuan seseorang, semakin banyak sejahtera lahir dan batin. Edukasi laktasi,
informasi yang didapat maka semakin tinggi manfaat asi, perawatan payudara agar kualitas
pula tingkat pengetahuannya. 16 asi banyak dan anak sehat. Dengan asi dapat
mengurangi angka kematian Ibu karena dengan
hasil penelitian ini sejalan dengan memberikan asi uterus ibu akan berkontraksi
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dan menghentikan perdarahan post partum. 18
Juli Wijayanto yang berjudul “Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesejahteraan” Penelitian di india menyebutkan
menunjukkan ada hubungan antara disebutkan bahwa peran komunitas wanita
keterpaparan informasi terhadap kesejahteraan dalam KIA cukup berpengaruh dalam
ibu hamil (P.value) =0,000 OR 10,683;95% Ci menurunkan Angka Kematian Ibu. Peran yang
(3,438-16,419). 17 dapat dilakukan oleh komunitas perempuan
antara lain dalam melakukan identifikasi dan
Sehingga dengan keterpaparan infirmasi deteksi dini terkait adanya maslah dalam
mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam kehamilan hingga persalinan. Hal ini dapat
pembentukkan pengetahuan seseorang, media menurun AKI sebesar 23% dan Angka
memberikan informasi dan pengetahuan yang Kematian Anak 20%. Penulis menganalisis
pada akhirnya dapat membentuk persepsi bahwa ketahanan komunitas sangat berperan
positif sehingga dapat meningkatkan dalam kesejahteraan ibu dan anak. Komunitas
kesejahteraan ibu dan anak. Penulis dibutuhkan pelatihan dan supervisi untuk
menganalisis bahwa peningkatan pengetahuan memastikan komunitas memberikan pelayanan
seseorang melalui media informasi dapat yang berkualitas terutama KIA.
memberikan pemikiran yang positif tentang
kesehatan dan sebagai promosi kesetahan Pengaruh Antara Ketahanan Keluarga
dapat merubah perilaku individu, kelompok Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak
atau masyarakat demi mencapai tujuan Hasil uji terhadap koefisien parameter
kesejahteraan ibu dan anak. antara ketahanan keluarga berpengaruh positif
Pengaruh Antara Ketahanan Komunitas terhadap kesejahteraan di wilayah kabupaten
Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak Cirebon menunujukkan ada pengaruh positif
0,166838, sedangkan nilai T-statistik sebesar
Hasil uji terhadap koefisien parameter 7,635835 dan signifikan pada α=5%, nilai T-
antara ketahanan komunitas terhadap statistik tersebut berada di atas nilai kritis
kesejahteraan ibu dan anak di wilayah (1,96). Berdasarkan hasil uji tersebut dapat
kabupaten Cirebon menunjukkan ada pengaruh dijelaskan bahwa pengaruh langsung dan tidak
positif 0,090137 sedangkan nilai T-Statistik langsung dan signifikan ada pengaruh yang
sebesar 2,670062 dan signifikan pada α=5%, positif dari kedua variable tersebut. Nilai T-
nilai Statistik tersebut berada diatas nilai kritis. statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh
Berdasarkan hasil uji tersebut dapat dijelaskan langsung dan tidak langsung antar ketahanan
bahwa pengaruh langsung dan tidak langsung keluarga dan kesejahteraan ibu dan anak di
dan signifikan ada pengaruh yang positif dari wilayah Kabupaten Cirebon.
kedua variable tersebut. Nilai T-statistik
menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung Tiga factor ketahanan keluarga yaitu
dan tidak langsung antar ketahanan komunitas ketahanan fisik, ketahanan social dan
dan kesejahteraan ibu dan anak di wilayah ketahanan psikologis, seiring dengan
Kabupaten Cirebon. berkembangnya social kehidupan masyarakat,
hal ini semakin mengokohkan peran keluarga
Dalam membentuk ketahanan keluarga ada sebagai instituisi pertama dan utama dalam
delapan fungsi keluarga yang harus dijalankan pembangunan sumber daya manusia. Semua
guna mencapai keluarga yangsejahtera proses kehidupan utama berlangsung dalam
antaralain fungsi agama, fungsi social budaya, keluarga, seberapa mampu sebuah keluarga
fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi beradaptasi dengan sosial masyarakatnya
11

bergantung pada seberapa kuat ketahanan dari peran tenaga kesehatan, keterpaparan
keluarga. Informasi, ketahanan komunitas, ketahanan
keluarga, ketahanan Individu terhadap
Penulis menganalisis bahwa ketahanan
kesejahteraan, semakin baik tenaga kesehatan,
keluarga menjadi penting sehubungan dengan
keterpaparan Informasi, ketahanan komunitas,
fakta adanya variasi kemampuan keluarga
ketahanan keluarga, ketahanan individu maka
dalam kemampuan keluarga dalam pemenuhan
semakin baik kesejahteraan ibu dan anak pasca
kebutuhan, pelaksanaan fungsi, melalui
melahirkan di wilayah Kabupaten Cirebon
pengelolaan sumberdaya yang dimiliki, serta
tahun 2018.
kemampuan dalam pengelolaan stress.
Menyusun tujuan untuk meningkatkan kualitas Peran tenaga kesehatan merupakan faktor
kehidupan dan kesejahteraan ibu dan anak. dominan yang sangat mempengaruhi
kesejahteraan ibu dan anak di wilayah
Pengaruh Antara Ketahanan Individu
kabupaten Cirebon. Semakin dekat peran
Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak
tenaga kesehatan terhadap masyarakat semakin
Hasil uji terhadap koefisien parameter sejahtera kesehatan ibu dan anak diwilayah
antara ketahanan Individu berpengaruh positif Kabupaten Cirebon. Sehingga terjalinnya
0,228156, sedangkan nilai T-statistik sebesar hubungan yang harmonis antara tenaga
sebesar 4,599410 dan signifikan padaα=5% kesehatan dan masyarakat mampu
niali Statistik tersebut berada di atas nilai kritis mengupayakan program kesehatan dan
(1,96). Berdasarkan hasil uji tersebut dapat kesejahteraan ibu dan anak.
dijelaskan bahwa pengaruh langsung dan tidak
Saran
langsung dan signifikan ada pengaruh yang
positif dari kedua variable tersebut. Nilai T- Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh diharapkan tenaga kesehatan terus melakukan
langsung dan tidak langsung antar ketahanan motivasi, edukasi dan facilitator terhadap
Individu dan kesejahteraan ibu dan anak di masyarakat terutama ibu hamil, nifas dan
wilayah Kabupaten Cirebon. menyusui. ketahanan keluarga memiliki peran
penting karena keluarga dianggap orang yang
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
paling terdekat, apabila di keluarga memiliki
sebelumnya yang dilakukan oleh Musa dengan
kasih sayang, rasa aman dan juga memberika
judul “Ketahanan individu terhadap
motivasi agar ibu dan anak pasca melahirkan
kesejahtraan Ibu dan Anak”. Metode penelitian
menjadi sejahtera. komunitas juga dapat
kuantitatif Studi Scross Sectional ada
meningkatkan pengetahuan nya dan banyak
hubungan antara ketahanan Individu terhadap
memperoleh informasi dengan sering
kesejahteraan keuarga dengan P-Value=0,039
diakannya pelatihan dan seminar kesehatan.
OR=3,628;95% CI (1,121-6,234). 19
Daftar Pustaka
Individu adalah yang mempunyai
peranan amat penting dalam mengembangkan 1. Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang
dirinya, mencegah, beradaptasi atau pembangunan kependudukan dan
memperbaiki masalah kesehatan keluarga. pembangunan keluarga sejahtera
Masalah kesehatan anggota keluarga amat 2. Badan Pusat Statistik. Persentase Penduduk
Yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
terkait dengan berbagai masalah anggota
Sebulan Terakhir. http://www.bps.go.id/: 2014
keluarga lainnya, jika ada salah satu anggota 3. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang
yang bermaslah kesehtannya pasti akan Sistem pendidikan Nasional Jakarta
mempengaruhi keadaan psikis Individu itu 4. DepKes RI.DitJen BinKesMas,2009 Kesehatan
sendiri. 20 Penulis mengananlisis bahwa Ibu dan Anak PWS-KIA Unicef
ketahanan individu adalah kondisi dinamis 5. BKKBN,2012 Keluarga Berencana dan
atau penampilan seseorang yang terdiri dari kesehatan reproduksi Jakarta: BKKBN
keuletan dan kemampuan dalam 6. BKKBN.program PEKKA tentang perempuan
mengembangkan kekuatan diri menghadapi kepala rumah tangga. Badan Koordinasi
ancaman dan gangguan untuk mencapai Keluarga Berencana:2015
7. Ermawati, W. Program Pelatihan Bina Mental
kesejahteran..
Spiritual dalam menumbuhkan Ketahanan
Pribadi Pemuda. Respiratory.Upi.Edu: 2016.
Kesimpulan 8. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi
Dari penelitian ini dapat ditarik Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif Skripsi. Salemba Medika: 2008.
9. Departement Kesehatan RI. Profil dinas
12

kesehatan kabupaten Cirebon:2015


10. Sunarti. Naskah Akademik, Indikator Keluarga
Sejahtera. Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen. Fakultas Ekologi manusia IPB:
2008.
11. Kementrian Kesehatan Replublik Indonesia
2009. Ibu selamat Bayi Sehat, suami siaga
http:www.depkes.go.id/index.php/berita/press-
releas/790-ibu-selamat-bayi-sehat-
suamisiaga,html: 2018
12. Notoatmojo, S. Promosi Kesehatan, teori dan
aplikasi. PT Rineka Cipta: 2015
13. Setiadi. Manajemen Mutu pelayanan
Kesehatan Untuk Bidan. Trans Info
Media:2011
14. Handayani, Ys. Buku Ajar Pelayanan Keluarga
berencana.pustaka Rihama:2010
15. Notoatmojo S. Promosi Kesehatan teori dan
aplikasi. PT Rineka Cipta: 2015
16. Gustira, A.2013 jenis-jenis media
social.http:Kompasiana.com.teknis jeni-jenis
media social Diakses pada tanggal 3 oktober
2018 pukul 20.30
17. Wijayanto 2007 pengaruh enverionmental
performance dan Enverionmental Disclosure
terhadap economical performance.prosseding
the 1st Accounting conference, Depok 7-9
November 2007
18. Pertemuan ilmiah Bidan II:2013 Universitas
Padjajaran.
19. Musa 2015 jurnal dampak pengarug globalisasi
bagi mahasiswi Unsyiyah
20. Kanal pengetahuan dan Informasi Fakultas
Kedokteran Masyarakat UGM diunduh tanggal
25 Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai