Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
Meningitis merupakan peradangan
pada bagian araknoid dan
piameter
(leptomeningens) selaput otak dan
medulla spianalis. Peradangan pada
bagian
durameter disebut pakimeningens.
Meningitis dapat disebabkan karena
bakteri,
virus, jamur atau karena toksin
( Tarwoto 2013)
A. Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
26
Meningitis merupakan peradangan
pada bagian araknoid dan
piameter
(leptomeningens) selaput otak dan
medulla spianalis. Peradangan pada
bagian
durameter disebut pakimeningens.
Meningitis dapat disebabkan karena
bakteri,
virus, jamur atau karena toksin
( Tarwoto 2013)
A. Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
Meningitis merupakan peradangan
pada bagian araknoid dan
piameter
27
(leptomeningens) selaput otak dan
medulla spianalis. Peradangan pada
bagian
durameter disebut pakimeningens.
Meningitis dapat disebabkan karena
bakteri,
virus, jamur atau karena toksin
( Tarwoto 2013)
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA TN. R
A. Identitas klien
Nama : Tn.R
Umur : 21 Tahun
28
Tanggal pengkajian : 13 Mei 2023
Agama : Islam
Alamat : Jl. Manggarai Utara II
No RM : 11326310
29
B. Pengkajian Gawat Darurat
A. Airway
- Pernafasan : spontan
- Fungsi pernafasan
- Nadi : 102x/menit
- Pemeriksaan neurologis
- GCS : E4V2M4
- Pupil : 2mm
30
C. Pengkajian sekunder ( riwayat sakit dan kesehatan )
a. Keluhan Utama
e. Riwayat alergi
D. Review of system
: Sakit berat
1. Keadaan umum
2. Kesadaran : E4V2M4 (Delirium)
3. TTV : TD : 134/71 mmHg
SUHU : 38 ℃
RR : 20x/menit
Nadi : 102x/menit
31
4. Sistem pernafasan
7) Batuk : ada
5. Sistem cardiovaskuler
3) CRT :≤ 2 detik
4) Akral : Dingin
6. Sistem neuologis
1) GCS : E4V2M4
2) Kesadaran : Delirium
3) Pupil : Isokor
32
5) Pelo : tidak ada
1) Mata
Sklera : Anikterik
3) Telinga
8. Sistem perkemihan
1) Urine
Frekunsi : 4x/24 jam
Warna : kuning jernih
2) Keteter : Belum terpasang kateter
3) Nyeri tekan : Tidak ada
4) Gangguan kemih : Tidak ada
33
9. Sistem pencernaan
1) Bibir : kering
2) Tenggorokan : normal
3) Abdomen : simetris tidak ada lesi atau edema
4) Acites : tidak ada
5) Peristaltik usus : 28x/menit
6) Nyeri : Tidak ada
7) Massa : tidak terkaji
8) Gangguan rectum : Tidak ada
1 1
1 1
34
4) Pus : Tidak ada
5) Kelainan bawaan : Tidak ada
6) Nyeri : Tidak ada
E. Aktivitas dasar
ADL’S 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi dari √
tempat tidur
Berpindah √
Ambulasi / √
ROM
Ket. 0 : mandiri 1: dibantu alat, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang &
alat, 4 : tergantung total
Citicoline 2x1 IV
2
(1 tiap 12 jam)
3 Omeprazole 2x1 IV
35
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS MENINGITIS
5. Pertahankan - Mempertahankan
P:
lingkungan yang limgkungan yang
tenang dan hindari tenang dan - monitor TTV
rangsangan yang menghidari
- Monitor tingkat
berlebihan rangsangan yang
kesadaran
berlebihan
- Cek kultur darah dan
- Memberikan terai
6. Berikan terapi CT Scan kepala +
oksigen dengan
oksigen sesuai kontras
nasal kanul 3 lpm
kebutuhan
34
4. Kolaborasi - melakukan
pemberian terapi kolaborasi
antipiretik pemberian terapi
antipiretik infus
parasetamol 1gr
3 DS: - Gangguan Setelah dilakukan Dukungan mobilisasi 10.00 S; Pasien tidak dapat
mobilitas fisik asuhan keperawatan (I.05173) dikaji
Mengidentifiksasi
b.d penurunan 1x24 jam maka
1. Identifikasi adanya adanya nyeri O:
DO : kekuatan otot mobilitas fisik
nyeri atau keluhan
d.d tidak ada meningkat dengan - GCS E4M4V2
1. Keadaan umum : fisik lain
pergerakan kriteria hasil:
Sakit Berat Memonitor frekuensi - Kesadaran Delirium
ekstremitas 2. Monitor frekuensi
1. Pergerakan jantung dan tekanan
2. Tingkat kesadaran : jantung dan tekanan - Kulit pucat
(D.0054) ekstremitas darah
Delirium darah sebelum mulai
meningkat - Akral dingin
mobilisasi TD: 134/71 mmHg
2. Kekuatan otot - Belum ada pergerakan
3. Monitor kondisi HR:102x/ menit
meningkat ekstremitas
umum selama
3. Rentang gerak melakukanmobilisasi - Kekuatan otot tidak
(ROM) Memonitor kondisi meningkat
meningkat umum
A: gangguan mobilitas
Ku: sakit berat fisik belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Memfasilitasi pasien
dalam melakukan
pergerakan:
- Membantu
menggerakan
kaki
- Membantu
35
mobilisasi
tubuh
miringkanan
dan kiri
36
spinalis. Gangguan ini
biasanya merupakan
komplikasi bakteri (infeksi
sekunder)
seperti sinusitis, otitis
media, pneumonia,
endocarditis atau
osteomielitis (B.
Batticaca 2011).
37