T
DENGAN STROKE INFARK CEREBRI DI RUANG
PERAWATAN ICU RUMAH SAKIT DUSTIRA
A. PENGKAJIAN :
1. Identitas klien :
Nama : Ny. T
Usia : 51 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SLTA
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Ciburuy Rt 04 Rw 18, KBB
Berat Badan : 50 kg
No RM : 432729
Diagnosa Medis : Stroke Infark cerebri
Tanggal Masuk Rs : 3 – 4 – 2016 , pukul : 14.14 wib
Tanggal pengkajian : 11 – 4- 2016, pukul : 14.00 wib
2. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan utama :
Penurunan kesadaran sejak 5 hari yang lalu.
b. Riwayat Penyakit sekarang:
Klien merasakan keluhan sejak 2 jam sebelum masuk RS keluhan dirasakan
semakin berat dan tidak hilang-hilang, bicara rero disertai kelemahan kaki dan
tangan, nasfsu makan menurun. Lalu oleh keluarga klien dibawa ke Rumah
Sakit. Hari kedua perawatan klien mengalami penurunan kesadaran.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Klien memiliki sakit Hypertensi dan stroke.
d. Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa maupun penyakit menular
lainnya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Kesadaran : koma, GCS : 8 ( E : 3, M : 2, V : 3 )
b. Tanda-tanda vital
T : 150/90, N : 98, R : 24, S : 367 oC
c. Sistem integument
1. Keadaan rambut
Kekuatan : kuat
Warna : putih
Kebersihan : bersih
2. Keadaan kuku
Kekuatan : kuat
Warna : putih, pucat
Kebersihan : bersih
Tanda radang : tidak ada
3. Keadaan kulit
Turgor : baik
Warna : pucat kehitaman
Kebersihan : bersih
Luka : tidak ada
Tanda Radang : tidak ada
Dekubitus : tidak ada
Pruritus : tidak ada
Tanda perdarahan : tidak ada
Diaforesis : tidak ada
d. Sisitem Penglihatan
a) Posisi mata : Simetris kanan dan kiri
b) Kelopak mata : Tidak ada oedem, conjuctiva tidak pucat
c) Pergerakan bola mata : Kanan-kiri, atas-bawah tidak ada kelainan,
Nyeri tekan bola mata (-)
d) Konjuctiva : tidak pucat (tidak anemis)
e) Kornea : tidak ada sikatrik. Hitam bulat
f) Sklera : putih jernih
g) Pupil : bulat (isocort). Reflek cahaya normal.
h) Lapang pandang : tidak bisa terkaji
i) Ketajaman penglihatan: tidak bisa terkaji
j) Tanda-tanda radang : Tidak ada
k) Pemakaian alat bantu lihat : tidak ada
e. Sistem Pendengaran
a) Kesimetrisan : Daun telinga kanan-kiri simetris
b) Serumen : tidak ada
c) Tanda radang : Tidak ada
d) Cairan dari telinga : Tidak ada
e) Fungsi pendengaran : baik, kalau dibisikan suara klien mebuka mata.
f) Pemakaian alat bantu : tidak ada
f. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Klien tidak tampak sesak, R : 24 x/menit, dada datar, pergerakan
dada kanan/kiri sama tidak ada yang tertinggal saat inspirasi dan ekspirasi.
Palpasi : Tidak ada krepitasi tulang iga, taktil premitus paru kanan/kiri sama,
ekspansi paru kanan/kiri saat inspirasi dan ekspirasi sama.
Perkusi :area paru bunyi resonan
Auskultasi :
Daerah trachea suara tracheovesikuler, daerah bronchus suara
bronschovesikuler, paru kanan/kiri suara vesikuler
g. Sistem Pencernaan
Perut :
Inspeksi
Perut datar, tidak tampak lesi, tidak ada benjolan,
Palpasi :
Tidak teraba masa atau benjolan, tidak teraba pembesaran hati,lien
maupun gaster.Nyeri tekan tidak ada
Perkusi :
Tympani pada semua kwadran
Auskultasi :
Bising usus baik 12 x/menit
h. Sistem Cardiovaskuler
1. Sirkulasi Perifer :
Nadi :
Irama : teratur
Denyut : 98 x/menit
Distensi vena jugularis : Tidak ada
Temperatur kulit : Hangat
Warna kulit : pucat kehitaman
CRT : < 2 detik
Flebitis : tidak ada
Varises : tidak ada
Edema(lokasi dan derajat) : tidak ada
2. Sirkulasi Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak denyutan ictus cordis di daerah ICS 5 mid
clavicula kiri.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri di semua intercosta, tidak teraba ictus
cordis.
Perkusi : pekak pembesaran jantung tidak ada, terdapat bunyi pekak pada
ICS 3-4 mid clavikula kiri, dan ICS 2-4 sisi dada kiri dan kanan.
Auskultasi : BJ I : terdengar pada ICS 4-5 kiri
BJ II : terdengar pada ICS 2 -3 kiri
i. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar endokrin.
j. Sistem Perkemihan
1. Distensi kandung kemih : tidak
2. Nyeri tekan : ada
3. Nyeri perkusi : ada
4. Urine : tidak ada kelainan
5. Penggunaan katheter : terpasang polycatheter
6. Keadaan genetal : bersih
k. Sistem Persyarafan
1. Glascow Coma Scale : 8 (E : 3, M : 2, V : 3)
2. Tanda peningkatan TIK : pupil anisokort.
3. Gangguan pada Neurologis : N : II ( optikus )
4. Reflek bisep dan trisep : baik
5. Reflek patela : baik
6. Reflek babinsky : baik
7. Reflek Kernigk : baik
l. Sistem reproduksi
Klien sudah tidak mengalami menstruasi.
m. Sistem muskuloskeletal
1. Keterbatasan gerak, deformitas : ya. Deformitas tidak ada.
2. Rentang gerak : yang bisa dilakukan hanya
menggerakkan jari tangan dan kaki saja.
3. Sakit pada tulang dan sendi : tidak
4. Tanda-tanda fraktur : tidak
5. Lokasi : tidak ada
6. Kontraktur pada sendi ekstremitas : tidak ada
7. Tonus otot : baik, kekuatan ekstremitas atas
kanan/kiri 1/1, kekuatan ektremitas bawah kanan/kiri1/1
8. Kelainan bentuk tulang/otot : tidak ada
9. Tanda-tanda radang sendi : tidak ada
10. Penggunaan alat bantu : tidak ada
11. Lain-lain : terdapat kemerahan pada bagian
tubuh yang menonjol.
A. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan diagnostik
Hasil EKG Gambaran dalam batas normal
2. Pemeriksan laboratorium :
Tanggal 6 April 2016 , hasilnya :
Haemoglobin : 10,6 g/dl
Lekosit : 16,5
Erytrosit : 3,4
Trombosit : 323
Hematokrit : 30,2
GDS : 113
Natrium : 130
Kalium : 3,70
Klorida : 101
Ureum : 42
Kreatinin : 1,2
3. CT Scan :
Infark lacunar multiple di periventrikuler lateralis bilateral, Atrofi cerebri sinilis,
parasinusitis.
C. THERAPY
Infus RL 20 gtt/ment
Brainex 1x 1gr IV
Atrovastatin 20 mg 2-0-0
Inj Manitol 4x125 mg
Levofroxacin 1x 1gr
Paracetamol inj 3x1
D. ANALISA DATA
3. DS : -
DO : Penurunan kesadaran, Resiko kerusakan
- Klien tirah baring hemiplegi kanan dan kiri integritas kulit b.d.
- bagian tubuh yang ↓
perubahan sensasi
menonjol tampak Tirah baring lama
kemerahan ↓
Terjadi luka dekubitus
↓
Kerusakan integritas kulit
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d. tidak adekuatnya suplai darah cerebral.
2. Perubahan membrane mucosa oral dan nasal b.d. status NPO, ketidakmampuan menelan,
pernafasan lewat mulut, dan ketidaksadaran
3. Resiko kerusakan integritas kulit b.d. perubahan sensasi
F. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Nama :
Pasien : NY. T Mahasiswa : Sugiyono
Ruang : Perawatan ICU NPM : 15-075
No.RM : 432729
3. Resiko kerusakan Tupan : - Kaji menggunakan braden Untuk megetahui sampai dimana terjadi
integritas kulit b.d. Mempertahankan integritas kulit scale dan monitor integritas kerusakan kulit akhibat tirah baring
perubahan sensasi Tupen : kulit tiap 4-8 jam untuk lama
Setelah dilakukan tindakan mencegah kerusakan
keperawatan selama 3x24 jam
tidak terjadi kerusakan integritas - Inspeksi telinga, siku, tumit / Daerah tertekan memiliki faktor resiko
kulit dengan kriteria hasil : tungkai, dan daerah tertekan tinggi untuk terjadi luka dekubitus
dg seksama
- tidak ada area kemerahan pada
tulang yang menonjol, - Lakukan perawatan kulit
- tidak ada tanda iritasi kulit setiap 2 jam Mencegah dan mengobati dekubitus.
atau kekeringan, - Alih baring tiap 2 jam untuk
- dan tidak ada tanda iritasi meminimalisasi daerah Bisa membantu klien dalam mengurangi
kornea tertekan terjadinya dekubitus.
- Bersihkan daerah sekitar
NGT, tracheostomy
meminimalisasi copot Mencegah terjadinya luka infeksi
didaerah mulut dan hidung sehingga
- Jaga kelembaban kornea tidak terjadi kerusakan jaringan kulit.
dengan pemberian methyl
cellulose (0,5 – 1 %), dan Mencegah terjadinya iritasi di kornea
pertimbangkan penggunaan
tutup mata pada pasien yang
tidak dapat menutup mata
P : Pertahankan intervensi
- Melakukan perawatan kulit setiap 2 jam A : Resiko kerusakan Intergritas kulit dapat
- Mengalih baring tiap 2 jam untuk dicegah
meminimalisasi daerah tertekan
- Membersihkan daerah sekitar NGT, P : Pertahankan intervensi
tracheostomy meminimalisasi copot