Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YUNI ASTUTI

NIM : 08060057
ANGKATAN : 2008
JUDUL SKRIPSI
1. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan motivasi ibu dalam memberikan stimulasi
perkembangan anak usia 1-3 tahun di PAUD……..
 Latar belakang
Pada usia 1-3 tahun, seorang anak mengalami suatu masa keemasaan atau biasa
disebut dengan golden period yaitu masa pembelajaran dan pengkayaan, masa
yang sangat peka bagi otak anak untuk menerima berbagai rangsangan pertumbuhan dan
perkembangan. Oleh karena itu, pada masa inilah seharusnya mereka diberikan stimulasi
untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan yang optimal bagi anak.
Stimulasi adalah perangsangan yang datangya dari lingkungan di luar individu
anak(Soetjiningsih, 1998). Pemberian stimulasi yang teratur dan terus menerus akan
menciptakan anak yang cerdas, bertumbuhkembang optimal pada penglihatan,
pendengaran, perkembangan bahasa, social, kognitif, gerak kasar, gerak halus,
keseimbangan koordinasi dan kemandirian (Caroline Mulawi,2007). Sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,
dalam bidang motorik kasar, motorik halus, kemampuan berbahasa maupun sosialisasi
dan kemandirian (Rusmil, 2006).
Anak yang cerdas merupakan suatu hal diinginkan oleh semua orang tua sehingga
dari situ peran orang tua terutama ibu menjadi sangat penting untuk menunjang
pemberian stimulus yang optimal pada anak umur 1-3. Selain itu, pengetahuan dan juga
motivasi ibu dalam memberikan stimulus perkembangan sesuai tahap usia juga sangat
dibutuhkan. Tetapi pada kenyataannya banyak orang tua yang belum mengetahui apa saja
stimulus yang dapat diberikan pada anak sesuai usia perkembangannya dan juga banyak
orang tua yang tidak kurang memperhatikan pertumbuhan anaknya dikarenakan banyak
dari mereka yang lebih mementingkan pekerjaannya daripada pertumbuhannya anaknya.
Ini dapat berpengaruh khususnya bagi perkembangan anak pada beberapa tahun
berikutnya apabila anak tidak diberikan stimulus secara optimal pada usia 1-3 tahun.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka peneliti
tertarik mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan motivasi ibu dalam
memberikan stimulasi perkembangan anak usia 1-3 tahun di PAUD……..

 Rumusan masalah
Adakah Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan motivasi ibu dalam memberikan
stimulasi perkembangan anak usia 1-3 tahun di PAUD……..?

 Tujuan penelitian
a. Tujuan khusus
Untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan motivasi ibu dalam
memberikan stimulasi perkembangan anak usia 1-3 tahun.
b. Tujuan umum
 Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan
anak usia 1-3 tahun
 Untuk mengidentifikasi motivasi ibu dalam memberikan stimulasi perkembangan
anak usia 1-3 tahun

 Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
peneliti tentang Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan motivasi ibu dalam
memberikan stimulasi perkembangan anak usia 1-3.
b. Bagi responden
Hasil penelitian diharapkan dapat pengetahuan dan informasi responden
khususnya ibu tentang stimulasi dan membah motivasi ibu untuk memberikan
stimulasi pertumbuhan anak usia 1-3 tahun.
2. Hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi dan penanganan gangguan menstruasi
pada siswi SMP di………….
 Latar belakang
Pada masa pubertas terkadang remaja putri merasa cemas akan perubahan bentuk
fisik maupun psikologis. Begitu juga dengan terjadinya menstruasi yang menandakan
datangnya pubertas. Banyak remaja putri yang belum mengetahui bagaimana terjadinya
menstruasi dan siklus menstruasi yang normal, sehingga tidak jarang gangguan
menstruasi pada remaja putri sulit dideteksi. Informasi tentang menstruasi seharusnya
diberikan sejak dini agar remaja putri tidak merasa cemas saat menstruasi pertama kali
dating dan juga mereka dapat mendeteksi gangguan menstruasi yang dialami sehingga
dapat dilakukan penanganan yang lebih lanjut.
Kecepatan teknologi informasi saat ini sangat membantu remaja putri untuk
mengakses informasi tentang menstruasi secara cepat dan mudah tetapi tanpa didampingi
orang tua informasi tersebut jadi sulit dipahami oleh remaja putri. Sebagian orang tua
masih menganggap tabu membahas masalah tentang menstruasi secara dini kepada
kepada anaknya sebelum dia menginjak usia pubertas dan hal yang menyebabkan banyak
remaja putri belum memahami tentang masalah menstruasi serta gangguan-gangguan
yang dapat terdi pada menstruasi.
Informasi tentang menstruasi seharusnya diberikan kepada anak sebelum mereka
menginjak masa pubertas agar mereka tidak merasa cemas saat menghadapi menstruasi
dan yang lebih penting lagi agar mereka dapat mengetahui bagaimana menstruasi yang
abnormal. Informasi tersebut sangat dibutuhkan apabila mereka telah mengalami
menstruasi dan mereka dapat mendeteksi secara dini tentang menstruasi yang mereka
alami.
Dari masalah yang terjadi di atas penulis tertarik untuk mengetahui Hubungan
tingkat pengetahuan tentang menstruasi dan penanganan gangguan menstruasi pada siswi
SMP di………….

 Rumusan masalah
Adakah hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi dan penanganan
gangguan menstruasi pada siswi SMP di………….?
 Tujuan penelitian
a. Tujuan khusus
Untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi dan
penanganan gangguan menstruasi pada siswi SMP.
b. Tujuan umum
 Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang menstruasi
 Mengidentifikasi pengananan yang dilakukan remaja putrid saat mengalami
gangguan menstruasi

 Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman peneliti mengenai hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi
dan penanganan gangguan menstruasi pada siswi.
b. Bagi responden
Bagi responden khususnya remaja putri penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang menstruasi dan meningkatkan
kewaspadaan terhadap gangguan menstruasi sehingga dapat dilakukan
penanganan sedini mungkin.

Anda mungkin juga menyukai