Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERSEPSI IBU

TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 1-12 BULAN DI POSYANDU


PLALANGAN KALISAT JEMBER

Rinkaning Nurul Wati Effendi, Diyan Indriyani, M. Kep. Sp. Mat, Ns. Zuhrotul Eka

Yulis, S. Kep

Jalan Karimata No. 49, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur

ABSTRAK

Introduction Pendidikan kesehatan tentang tumbuh kembang sangat diperlukan


untuk mengubah persepsi ibu dalam menstimulasi bayinya. Kurangnya pendidikan
kesehatan pada ibu berpengaruh terhadap persepsi ibu dalam menstimulasi bayi
sehingga perkembangan bayi kurang optimal. Hal ini didukung oleh data bahwa 70%
ibu yang masih belum maksimal dalam memberikan tindakan stimulasi untuk
perkembangan bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh
pendidikan kesehatan dengan media booklet terhadap persepsi ibu muda tentang
tumbuh kembang. Metode Desain penelitian yang digunakan adalah pra
exsperiment. Jenis rancangannya menggunakan one group pretest and posttest
dengan jumlah 38 populasi, sampel yang diambil 34 responden yang diperoleh
dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling.
Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan skala likert. Result
Hasil analisa data menunjukkan bahwa responden dengan nilai rata-rata persepsi
sebelum diberikan pendidikan kesehatan 46,62 dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan nilai rata-ratanya 94,59. Hasil uji statistik menggunakan Paired t test
dengan = 0,05 didapatkan nilai p value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh pendidikan kesehatan dengan media booklet terhadap persepsi ibu muda
tentang tumbuh kembang di Desa Plalangan Kalisat Kabupaten Jember. Diskusi
Disarankan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dan menyusun strategi tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Booklet, Persepsi, Ibu Muda, Tumbuh Kembang

Introduction Health education about growth and development is needed to change


the perception of the mother to stimulate the baby . Lack of health education in the
mother influence the perception of mothers in stimulating the baby so the baby's
development is less than optimal . This is supported by the data that 70 % of women
are still not up to provide stimulation measures for the development of her baby. This
study aimed to evaluate the effect of health education with the media booklet on the
perception of young mothers about growth and development. The study design used
is pre exsperiment. Metode Type design uses one group pretest and posttest with
number 38 population samples taken 34 respondents obtained by the sampling
technique used purposive sampling. Collecting data using the research instrument
with a Likert scale. Result The results of data analysis showed that respondents with
an average value given health education perception before 46.62 and after being

1
2

given health education average value 94.59. Statistical test results using paired t test
with = 0.05 p value value 0,000 so it can be concluded that there media influence
health education booklet on the perception of young mothers about growth and
development in the village Plalangan Kalisat Jember. Discussion Suggested for
health workers to provide information to the public and strategize about the growth
and development of infants.

Keywords: Health Education, Booklet, Perception, Mrs. Young, Growth

PENDAHULUAN anak selama masa tumbuh

Latar Belakang kembang dan membuat

Pertumbuhan merupakan perencanaan bagi anaknya.

bertambah jumlah dan besarnya sel Apabila ibu kurang mengetahui hal

diseluruh bagian tubuh yang secara ini, maka akan berdampak pada

kuantitatif dapat diukur sedangkan gangguan tumbuh kembang bayi

perkembangan merupakan yang berupa penyimpangan

bertambah sempurnanya fungsi pertumbuhan, penyimpangan

alat tubuh yang dapat dicapai perkembangan serta

melalui tumbuh kematangan dan penyimpangan mental emosional,

belajar (Hidayat, 2005). Tumbuh misalnya sindrom down,

kembang bayi dapat dipengaruhi perawakan pendek, dan gangguan

karena kurangnya pengetahuan dan autism. Selain itu, dampak jika

ketrampilan orang tua tentang stimulasi kurang bisa

deteksi dini tumbuh kembang mengakibatkan gangguan tumbuh

khususnya pada ibu. Peranan ibu kembang. Gangguan pertumbuhan

dalam tumbuh kembang anak adalah ketidakmampuan anak

sangatlah penting. Ibu harus untuk mencapai BB/TB sesuai

berperan sebagai pengamat dan dengan jalur pertumbuhan

ikut berpartisipasi. Peran ibu juga normalnya.

meliputi hal-hal seperti mengontrol


3

Depkes RI (2006) menyatakan pendidikan kesehatan dalam

bahwa 16% balita Indonesia mencapai tujuan melalui

mengalami gangguan perubahan persepsi ibu muda

perkembangan, baik tentang tumbuh kembang bayi

perkembangan motorik halus dan yang dipengaruhi oleh beberapa

kasar, gangguan pendengaran, faktor diantaranya yaitu materi

kecerdasan kurang dan atau pesan yang disampaikan alat

keterlambatan bicara. Adapaun bantu atau alat peraga pendidikan

menurut Suryawan (2010) di yang dipakai, metode yang

Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo digunakan serta petugas atau

di Surabaya, dijumpai 133 kasus pendidikan yang melakukan

pada anak dan remaja dengan promosi kesehatan (Notoatmodjo,

gangguan perkembangan motorik 2005).

kasar maupun halus.


Rumusan Masalah

Proses stimulasi dini dapat Tumbuh kembang bayi dapat

membentuk persepsi ibu muda dipengaruhi karena kurangnya

tentang tumbuh kembang bayi. pengetahuan dan ketrampilan orang

Notoatmodjo (2007) mengatakan tua tentang deteksi dini tumbuh

perubahan-perubahan perilaku kembang khususnya pada ibu. Peranan

pada diri seseorang dapat diketahui ibu dalam tumbuh kembang anak

melalui persepsi. Salah satu cara sangatlah penting. Ibu harus berperan

untuk mengembangkan persepsi sebagai pengamat dan ikut

ibu muda tentang tumbuh berpartisipasi. Peran ibu juga meliputi

kembang bayi yaitu dengan adanya hal-hal seperti mengontrol anak

pendidikan kesehatan. Proses selama masa tumbuh kembang dan


4

membuat perencanaan bagi anaknya. ibu muda di wilayah kerja puskesmas

Oleh karena itu, diperlukan upaya Kalisat

peningkatan pengetahuan orang tua Tujuan Khusus

khususnya ibu, dalam meningkatkan a. Mengidentifikasi persepsi

daya hidup anak, kesehatan anak, gizi ibu tentang tumbuh kembang bayi usia

dan stimulasi kognitif, yang 1-12 bulan pada ibu muda sebelum

merupakan upaya penting dalam dilakukan pendidikan kesehatan di

mengoptimalkan tumbuh kembang Posyandu Plalangan Kalisat Jember

anak. Apabila ibu kurang mengetahui b. Mengidentifikasi persepsi

hal ini, maka akan berdampak pada ibu tentang tumbuh kembang bayi usia

gangguan tumbuh kembang bayi yang 1-12 bulan pada ibu muda setelah

berupa penyimpangan pertumbuhan, dilakukan pendidikan kesehatan di di

penyimpangan perkembangan serta Posyandu Plalangan Kalisat Jember

penyimpangan mental emosional, c. Menganalisis pengaruh

misalnya sindrom down, perawakan pendidikan kesehatan tentang tumbuh

pendek, dan gangguan autism. Selain kembang bayi usia 1-12 bulan pada

itu, dampak jika stimulasi kurang bisa ibu muda setelah dilakukan

mengakibatkan gangguan tumbuh pendidikan kesehatan di Posyandu

kembang. Plalangan Kalisat Jember

Metode Penelitian
Tujuan
A. Desain penelitian
Tujuan Umum
Jenis penelitian yang digunakan
Mengidentifikasi pengaruh
oleh peneliti dalam penelitian ini
pendidikan kesehatan tentang tumbuh
adalah pra exsperiment, yaitu salah
kembang bayi usia 1-12 bulan pada
satu bentuk desain penelitian yang
5

memanipulasi variabel bebas ikut sesuai dengan kriteria tertentu

berpengaruh terhadap (Nursalam, 2008).

terbentuknya variabel terikat. C. Tempat dan waktu penelitian

Sedangkan desain yang digunakan Tempat penelitian ini dilakukan di

adalah one group pretest and Wilayah Puskesmas Kalisat.

posttest. Pada rancangan ini tidak Tempat penelitian ini dipilih karena

ada kelompok pembanding banyak terdapat responden

(kontrol) tetapi paling tidak sudah sehingga mempermudah peneliti

dilakukan observasi pertama dalam melakukan penelitian.

(pretest) yang memungkinkan Dilaksanakan selama 1 bulan dari

menguji perubahan-perubahan penelitian sampai analisis data pada

yang terjadi setelah adanya bulan Januari 2016.

eksperimen (program)
D. Prosedur pengumpulan data
(Notoatmodjo, 2012).
Pengumpulan data merupakan
B.Sampling
langkah awal dalam mendapatkan
Sampling adalah proses
data penelitian, data pada
menyeleksi porsi dari populasi
penelitian terdiri dari data primer.
untuk dapat mewakili populasi.
Data primer adalah data yang
Teknik pengambilan sampel pada
dikumpulkan sendiri oleh peneliti
penelitian ini peneliti
dan didapat langsung dari
menggunakan teknik Purposive
responden pada saat
Sampling. Menurut Nursalam,
berlangsungnya suatu penelitian
2008 Purposive Sampling yaitu
(Sugiyono, 2007). Langkah-
teknik pengambilan sampel yang
langkah sebagai berikut:
ditentukan sendiri oleh peneliti
a. Prosedur Administrarif
6

Dalam melaksanakan 1) Meminta izin ke

penelitian ini, langkah- Puskesmas Kalisat

langkah yang dilakukan untuk melakukan

penelitian adalah penelitian


2) Mengumpulkan ibu
mengajukan permohonan
muda yang masuk
ijin penelitian kepada
dalam kriteria
kepala Badan Kesatuan
penelitian di salah satu
Bangsa dan Politik
balai desa.
(BAKESBANGPOL) 3) Peneliti

dengan surat pengantar memperkenalkan diri

kepada Dekan Fakultas dan menyerahkan

Ilmu Kesehatan dan ketua lembar persetujuan

Program S1 Keperawatan menjadi responden

Universitas kepada ibu muda yang

Muhammadiyah Jember. sudah dipilih menjadi

BAKESBANGPOL responden.
4) Setelah ibu muda
memberikan surat
setuju, peneliti
pengantar kepada
menyerahkan lembar
Puskesmas Kalisat, agar
instrumen penelitian
mendapat izin melakukan
untuk mengukur
penelitian di Wilayah
persepsi tentang
Puskesmas Kalisat.
tumbuh kembang
b. Proses Teknik
Proses teknik yang (pretest), lembar

dilakukan ialah instrumen penelitian

diisi oleh ibu muda dan


7

dikembalikan lagi ke 1. Hasil yang didapatkan adalah nilai

peneliti. sebelum diberikan pendidikan


5) Peneliti memberikan
kesehatan 0,206 dan nilai sesudah
pendidikan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan 0,406.
tentang dampak
Dari hasil tersebut artinya distribusi
tumbuh kembang bayi
nilai > 0,05.
yang tidak sesuai

dengan usianya dengan 2. Nilai rata-rata sebelum diberikan

berpedoman pada SAP. pendidikan kesehatan 46,62, minimal


6) Setelah dilakukan
40, maksimal 54 serta standar deviasi
pendidikan kesehatan,
2,582, sedangkan setelah diberikan
responden diberi waktu
pendidikan kesehatan nilai rata-rata
untuk istirahat
7) Setelah istirahat 94,59, minimal 89, maksimal 100 dan

responden dikumpulkan standart deviasi 2,376.

kembali di balai desa.


3. Pengaruh pendidikan kesehatan
8) Peneliti memberikan
terhadap persepsi ibu muda dari 34
instrumen penelitian
responden diperoleh p value 0,00 ( =
lagi kepada ibu muda
0,05). Hal tersebut berarti H1 diterima,
untuk mengukur
yang maknanya ada pengaruh
persepsi tentang
pendidikan kesehatan terhadap
tumbuh kembang
persepsi ibu muda terhadap tumbuh
bayi(postest).
9) Hasil dari pre dan post
kembang bayi.
dilakukan pengolahan
Pembahasan
data.

Hasil
8

Pengaruh pendidikan kesehatan kontribusi untuk terbentuknya

terhadap persepsi tentang tumbuh suatu persepsi yang baik.

kembang bayi
Heri (2009) menyebutkan

Berdasarkan hasil uji statistik bahwa melalui media booklet

dengan metode paired t-test dapat mempermudah pemahaman

didapatkan peningkatan nilai rerata seseorang saat menerima informasi

sebelum diberikan pendidikan karena pancaindera yang paling

kesehatan 46,62 dan setelah banyak menyalurkan pengetahuan

diberikan pendidikan kesehatan ke otak adalah mata (kurang lebih

94,59 dengan selisih peningkatan 75% - 87%), sedangkan 13% -

dari nilai rerata sebelum dan 25%) pengetahuan manusia

sesudah pendidikan kesehatan diperoleh atau disalurkan memlaui

yaitu 47,971. Hal tersebut indra lainnya. Dapat disimpulkan

menunjukkan perubahan yang bahwa alat-alat visual lebih

bermakna, dimana p value 0.000 < mempermudah cara penyampaian

0,05, artinya H1 diterima yang dan penerimaan informasi atau

berarti ada pengaruh pendidikan bahan pendidikan (Notoatmodjo,

kesehatan terhadap persepsi 2005).

tentang tumbuh kembang bayi


Pendidikan kesehatan yang
pada ibu muda. Artinya bahwa
diberikan menggunakan media
pendidikan kesehatan yang
booklet memiliki kelebihan dimana
diberikan kepada ibu muda
penyampaian materinya lebih
memiliki pengaruh yang sangat
terperinci dan jelas, karena lebih
besar dalam memberikan
banyak mengulas tentang pesan

yang disampaikannya sehingga


9

remaja akan lebih mudah Peneliti berpendapat bahwa ibu

mencerna isi dari materi yang muda setelah diberikan pendidikan

disampaikan. Melalui pendidikan kesehatan mempunyai kualitas

kesehatan dengan media booklet persepsi yang meningkat dari pada

sangat membantu dalam sebelum diberikan pendidikan

memberikan informasi, hal ini kesehatan tentang tumbuh

membuat ibu muda dapat berpikir kembang bayi. Maka dari itu

secara logis tentang bagaimana dia diharapkan ibu muda dapat

harus bersikap dan mengambil memberikan stimulasi pada

keputusan. bayinya sejak dini sehingga bayi

tidak mengalami gangguan tumbuh


Selain itu penelitian yang
kembang. Kurangnya pengetahuan
dilakukan Saputra & Irdawati,
tentang tumbuh kembang bayi
(2010) menyimpulkan banyak ibu
pada ibu muda di Posyandu
yang memiliki pengetahuan kurang
Plalangan Kalisat Jember dapat
tentang tumbuh kembang bayi.
meningkatkan gangguan
Banyaknya pengetahuan ibu yang
pertumbuhan dan perkembangan
masih rendah dapat dipengaruhi
bayi di Jember.
oleh kurangnya informasi secara

baik dan benar mengenai Kesimpulan dan Saran

perawatan tumbuh kembang bayi


A. Kesimpulan
prematur, seperti kebutuhan nutrisi
Berdasarkan data yang
yang seharusnya diberikan kepada
diperoleh dari hasil penelitian
bayi prematur, bagaimana ibu
sebagaimana yang telah diuraikan
memperhatikan perkembangan

bayi sesuai usia bayi.


10

dalam BAB V dan BAB VI, maka Berdasarkan penelitian yang telah

dapat disimpilkan sebagai berikut: dilakukan dapat diberikan saran

1. Persepsi ibu muda sebelum sebagai berikut:


1. Orang tua
diberikan pendidikan

kesehatan di Desa Disarankan bagi orang tua

Plalangan Kalisat Jember untuk meningkatkan

mempunyai nilai rata-rata pengetahuan tentang

46,62 dengan nilai minimal perkembangan bayi sesuai

40, maksimal 54. dengan usianya sehingga orang

2. Persepsi ibu muda setelah tua tersebut dapat menjaga

diberikan pendidikan pertumbuhan dan

kesehatan di Desa perkembangan bayi

Plalangan Kalisat Jember 2. Petugas kesehatan


Disarankan memberikan
mempunyai nilai rata-rata
penyuluhan kesehatan yang
94,59 dengan nilai minimal
berkaitan dengan tumbuh
89, maksimal 100.
kembang bayi, serta dampak
3. Pendidikan kesehatan
dari tumbuh kembang bayi
berpengaruh terhadap
apabilan ibu muda tidak
persepsi ibu muda tentang
mengetahui tentang tumbuh
tumbuh kembang bayi usia
kembang bayi yang sebenarnya.
1-12 bulan di desa
Petugas kesehatan bisa
Plalangan Kalisat Jember,
menggunakan suatu informasi
dengan hasil analisis
agar ibu muda dan masyarakat
statistik Pvalue = 0,000.
lebih tertarik dan mudah dalam
B. Saran
menerima suatu informasi.
3. Pelayanan kesehatan
11

Disarankan pelayanan penelitian yang dilakukan.

kesehatan dapat menyusun Berkaitan dengan hal

strategi tentang tumbuh tersebut, peneliti bisa

kembang bayi usia 1-12 bulan menggunakan jenis


4. Pendidikan kesehatan
penelitian quasy
Disarankan pendidikan exsperiment.
c. Berdasarkan penelitian ini,
kesehatan dapat melengkapi
pendidikan kesehatan
usulan mata ajar keperawatan
terbukti mempunyai
anak dan maternitas. Sehingga
pengaruh dalam
dapat menjadi bacaan di
meningkatkan persepsi ibu
perpustakaan yang dapat
muda tentang tumbuh
dijadikan sebagai bahan
kembang bayi. Diharapkan
masukan untuk penelitian
peneliti selanjutnya bisa
selanjutnya
menggunakan media lain
5. Peneliti
a. Perlu dilakukan uji sebagai suatu pembanding.
validitas, realibilitas dalam Sehingga peneliti dapat
pembuatan instrumen mengetahui tingkat
penelitian. Dikarenakan efektifitas penggunaan
dalam penelitian ini alat media dalam pemberian
ukur tidak dilakukan uji pendidikan kesehatan.
validitas dan realibilitas,
Daftar Pustaka
sehingga belum diketahui

tingkat kevalidannya. Hidayat, (2005). Pengantar Ilmu


b. Peneliti selanjutnya Keperawatan Anak. Jakarta :
Salemba Medika
disarankan lebih

meningkatkan jenis
12

Notoatmodjo, (2005). Pendidikan dan


Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta

Notoatmodjo, (2007). Promosi


Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, (2008). Metodologi


Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika

Chamidah (2009). Deteksi Dini


Gangguan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak.
Yogyakarta
Saputra dan Irdawati (2010).
Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu dengan
Tumbuh Kembang Bayi
Prematur Usia 6 Sampai 12
Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Se-Kecamatan
Banjarsari. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Skripsi di publikasikan
Dewi, Oktiawati, Saputri (2015). Teori
& Konsep Tumbuh Kembang.
Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai