Anda di halaman 1dari 7

STUDI TENTANG FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA


DI DESA PENGALANGAN RW 03
MENGANTI GRESIK

Lina Mahayaty

ABSTRAK

Tumbuh dan kembang merupakan hal utama, hakiki dan khas pada anak yang sifatnya berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan pengasuhan, faktor
stimulasi dan faktor gizi. Dari berbagai faktor tersebut salah satu faktor yang lebih mempengaruhi dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan pengasuhan. Apabila lingkungan
pengasuhan orang tua yang baik maka pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi baik, sedangkan
apabila lingkungan pengasuhan orang tua yang kurang baik, maka petumbuhan dan perkembangan balita
juga menjadi kurang baik. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di Desa Pengalangan
RW 03 Menganti Gresik ditemukan banyak balita yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian “Deskriptif”. Tujuan penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi faktor lingkungan pengasuhan, faktor stimulasi dan faktor gizi yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Populasi sebanyak 28 orang, sampel yang
diambil adalah ibu yang balitanya mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan sebanyak 28
orang. Metode sampling yang digunakan adalah “Total sampling”. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan
melakukan pemeriksaan SDIDTK. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa faktor mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan yaitu lingkungan pengasuhan sebanyak 25 responden (89,3%), stimulasi
sebanyak 23 responden (82,1%), dan gizi sebanyak 22 responden (78,6%). Dalam hal ini bahwa faktor –
faktor tersebut mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada balita, sehingga apabila
pemantauan yang diberikan orang tua kurang optimal dapat mengakibatkan gangguan keterlambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan pada balita.

Kata kunci : tumbuh kembang, faktor lingkungan pengasuhan, faktor stimulasi, dan faktor gizi.

50
Pendahuluan pertumbuhan yang dibawah Garis Merah (BGM)
Setiap orang tua pasti berkeinginan agar sebesar 1.472 balita dengan prosentase 1.83%.
balitanya dapat tumbuh dan berkembang secara Berdasarkan studi awal dari 11 balita yang ada di
optimal, yaitu balita tersebut dapat mencapai Desa Pengalangan RT 20 RW 03 Menganti Gresik
tahap pertumbuhan dan perkembangan yang baik didapatkan 6 balita yang mengalami
sesuai dengan potensi genetik balita itu. Masa keterlambatan dalam pertumbuhan dan
balita yang disebut sebagai masa keemasan perkembangan, seperti balita usia 1,5 tahun belum
(golden period), jendela kesempatan (window of bisa berjalan, pertumbuhan berat badan yang tidak
opportunity), dan masa kritis (critical period) sesuai dengan usia, dan kurangnya interaksi
merupakanperiode terpenting dalam tumbuh dengan teman, sedangkan 5 balita yang lain
kembang, karena pada masa ini pertumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
dasar akan mempengaruhi dan menetukan normal.
perkembangan balita selanjutnya. Tumbuh dan Dalam mengasuh balita masih terjadi pola
kembang merupakan hal utama, hakiki dan khas asuh orang tua yang tidak sesuai. Balita tidak
pada anak yang sifatnya berbeda tetapi saling hanya diasuh oleh ibunya tetapi diasuh juga oleh
berkaitan dan sulit dipisahkan. Secara alamiah, neneknya ketika jam – jam tertentu, orang tua
pertumbuhan dan perkembangan setiap individu juga tidak mengajari apa yang seharusnya sudah
tidak sama dan akan mengalami tahapan yang distimulasikan kepada balitanya sesuai dengan
sangat pesat selama hidupnya yaitu sejak masa usia dan orang tua tidak memberikan nutrisi yang
embrio sampai sepanjang kehidupan mengalami sesuai dengan kebutuhan nutrisi balita seperti nasi
perubahan kearah peningkatan baik secara ukuran dicampur bakso. Selain itu juga masih terdapat
maupun secara perkembangan. Dalam proses pola pikir orang tua yang tidak sesuai, orang tua
pertumbuhan dan perkembangan tersebut dapat masih berpikiran bahwa selama balitanya tidak
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor sakit terlihat gemuk berarti anaknya sehat tidak
eksternal. Dimana faktor eksternal lebih mengalami masalah kesehatan termasuk
mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangannya. Hal itu
perkembangan. Apabila lingkungan pengasuhan disebabkan lingkungan pengasuhan yang kurang
orang tua yang baik, maka pertumbuhan dan sesuai, kurangnya pengetahuan orang tua tentang
perkembangan balita menjadi baik, sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
apabila lingkungan pengasuhan orang tua yang dan perkembangan dan pemantauan atau
kurang baik, maka pertumbuhan dan rangsangan yang diberikan orang tua kurang
perkembangan balita juga menjadi kurang baik. optimal. Apabila hal itu tidak diperhatikan dan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan ditangani dengan baik dapat menyebabkan
oleh penulis di Desa Pengalangan RW 03 gangguan motorik kasar pada balita dimana pada
Menganti Gresik ditemukan banyak balita yang usia 15 bulan sudah bisa berjalan tapi masih
mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan belum bisa berjalan dan gangguan pertumbuhan
dan perkembangan seperti terdapat balita yang pada balita usia 3 tahun dengan berat badan 10 kg.
tidak mencapai peningkatan berat badan sesuai Sehingga dapat mengakibatkan balita kesulitan
dengan usia dan balita usia 3,5 tahun yang dalam menuntaskan tugas pertumbuhan dan
mengalami keterlambatan dalam berbicara. perkembangan berikutnya.
Jumlah Balita di Indonesia sangat besar Peran orang tua dalam mendukung
yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi. pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah
Berdasarkan hasil penelitian tentang tumbuh penting. Dimana orang tua bisa menyediakan
kembang tahun 2002 terdapat 30,5% diantaranya sarana untuk tumbuh dan berkembang dengan
mengalami keterlambatan ringan karena baik dan sempurna. Pertumbuhan dan
kurangnya stimulasi dari orang tua dan 70% perkembangan balita dapat tumbuh secara optimal
lainnya akibat mengalami kesulitan berbahasa, bila orang tua dapat mengasuh balitanya dengan
gangguan organ, keturunan, intelegensi atau benar, pemeliharaan kesehatan yang memadai,
berbagai kesulitan lain. Di Jawa Timur tahun memberikan gizi yang adekuat, kondisi
2008 angka kejadian yang mengalami lingkungan yang bersih dan merangsang atau
perkembangan tidak optimal sebanyak 0,14%serta menstimulasi yang terarah kepada balitanya sesuai
gangguan bicara dan bahasa sekitar 5 - dengan usia dalam semua aspek perkembangan
10%.Sedangkan di Gresik Jumlah balita yang ada baik motorik kasar, motorik halus, bahasa dan
sebesar 95.521, pada tahun 2010 gangguan personal sosial. Selain itu juga peran sebagai

51
tenaga kesehatan dapat memantau pertumbuhan rumah yang meliliki balita. Dimana jumlah balita
dan perkembangan balita dengan menggunakan yang ada di Desa Pengalangan RW 03 Menganti
Kartu Menuju Sehat (KMS) dan metode Gresik sebanyak 54 balita. Jika ditemukan satu
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh keterlambatan maka peneliti menjadikan ibu balita
Kembang (SDIDTK), pemberian Komunikasi sebagai responden dan melakukan pendekatan
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kepada responden untuk mendapatkan persetujuan
pertumbuhan dan perkembangan kepada orang tua sebagai responden. Tetapi bila balita tidak
khususnya ibu. Sehingga orang tua dapat mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan
memantau pertumbuhan dan perkembangan dan perkembangan maka responden diabaikan dan
balitanya dalam kehidupan sehari – hari dan dapat peneliti mencari responden yang baru. Sehingga
diharapkan semua tugas pertumbuhan dan di Desa Pengalangan RW 03 Menganti Gresik
perkembangan dapat dituntaskan dengan baik ditemukan ada 28 ibu yang balitanya mengalami
serta anak menjadi berguna bagi orang tua, nusa keterlambatan dalam pertumbuhan dan
dan bangsa. perkembangan.Data didapatkan diambil dari
kuesioner, dimana lembar kuesioner ini diberikan
Metode kepada ibu yang berisi pertanyaan tentang faktor –
Desain yang digunakan adalah deskriptif faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
yaitu merupakan metode penelitian yang perkembangan pada balita.
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif. Hasil Penelitian
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk Berdasarkan penelitian yang diperoleh
memecahkan atau menjawab permasalahan yang peneliti di Desa Pengalangan RW 03 pada bulan
sedang dihadapi pada situasi sekarang (Setiadi, April 2013 dapat dijabarkan sebagai berikut :
2007). Pada penelitian ini desain penelitian
menggambarkan faktor – faktor yang Data Umum
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembanganpada balitadi Desa Pengalangan Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu
RW 03Menganti Gresik. Tabel 1.Karakteristik Responden Berdasarkan
Populasi padapenelitian iniadalah semua Usia IbuDesa Pengalangan RW 03 pada
Ibu yang balitanya mengalami keterlambatan bulan April 2013
pertumbuhan dan perkembangan di Desa
Pengalangan RW 03 Menganti Gresik. Variabel No Usia Jumlah Presentase
dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu 1 17 – 26 tahun 11 39,3%
studi tentang faktor – faktor yang mempengaruhi 2 27 – 36 tahun 16 57,1%
pertumbuhan dan perkembangan pada balita. 3 37 – 46 tahun 1 3,6%
Instrumen penelitian adalah alat yang TOTAL 28 100%
digunakan untuk mengukur konsep nominal
dalam suatu riset. Instrumen yang digunakan Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuesioner Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik
adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu responden berdasarkan pendidikan di Desa
penelitian mengenai suatu masalah dengan Pengalangan RW 03 Menganti Gresik bulan
menyediakan pertanyaan kepada obyek April 2013.
(Notoatmodjo, 2005). No Usia Jumlah Presentase
Proses pengumpulan data penelitian 1 SD 8 28,6%
adalah mendapatkan izin dari Ketua RW 03 Desa 2 SMP 11 39,3%
Pengalangan Menganti Gresik. Langkah awal 3 SMA 9 32,1%
pengumpulan data adalah Peneliti mendatangi TOTAL 28 100%
setiap rumah yang meliliki balita, kemudian
mencari, menyeleksi calon responden dengan
berpedoman pada kriteria penelitian responden.
Seleksi yang dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) serta
pengukuran berat badan dan tinggi badan di setiap

52
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor –
Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
responden berdasarkan pekerjaan di Desa Perkembangan Pada Balita
Pengalangan RW 03 Menganti Gresik Tabel 8. Distribusi frekuensi karakteristik
bulan April 2013. responden berdasarkan faktor – faktor
No Usia Jumlah Presentase yang mempengaruhi pertumbuhan dan
1 IRT 25 89,3% perkembangan pada balita di Desa
2 Swasta 3 10,7% Pengalangan RW 03 Menganti Gresik
3 PNS 0 0% bulan April 2013.
TOTAL 28 100% Mempenga Tidak
Faktor - Jumlah
ruhi Mempengaruhi
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Faktor
Anak Yang Dimiliki ∑ % ∑ % ∑ %
Tabel 4. Distribusi frekuensi karakteristik Lingkungan
Pengasuhan 25 89,3 3 10,7 28 100
responden berdasarkan jumlah anak yang
dimiliki di Desa Pengalangan RW 03 Stimulasi 23 82,1 5 17,9 28 100
Menganti Gresik bulan April 2013. Gizi 22 78,6 6 21,4 28 100
No Usia Jumlah Presentase
1 1 14 50%
2 2 9 32,1% Pembahasan
3 3 5 17,9% Pada pembahasan akan diuraikan hasil
TOTAL 28 100% penelitian mengenai Studi Tentang Faktor – faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Data Khusus Perkembangan Pada Balita di Desa Pengalangan
Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor RW 03 Menganti Gresik. Faktor – faktor yang
Lingkungan Pengasuhan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Tabel5.Distribusi frekuensi karakteristik pada balita yaitu faktor lingkungan pengasuhan
responden berdasarkan faktor lingkungan sebanyak 25 responden (89,3%), faktor stimulasi
pengasuhan di Desa Pengalangan RW 03 sebanyak 23 (82,1%), dan faktor gizi sebanyak 22
Menganti Gresik bulan April 2013. (78,6%).
No Usia Jumlah Presentase
1 Mempengaruhi 25 89,3% Faktor Lingkungan Pengasuhan
2 TidakMempengaruhi 3 10,7% Berdasarkan diagram pie 4.5 tentang
TOTAL 28 100% karakteristik responden berdasarkan faktor
lingkungan pengasuhan dapat diketahui faktor
Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor lingkungan pengasuhan mempengaruhi
Stimula pertumbuhan dan perkembangan pada balita
Tabel 6.Distribusi frekuensi karakteristik sebanyak 25 responden (89,3%). Andriana (2011)
responden berdasarkan faktor stimulasi di mengatakan bahwa pada lingkungan pengasuhan
Desa Pengalangan RW 03 Menganti interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi
Gresik bulan April 2013. tumbuh kembang anak. Dalam hal ini antara teori
No Usia Jumlah Presentase dan praktik terdapat kesenjangan, dimana
1 Mempengaruhi 23 82,1% sebagian besar responden adalah sebagai ibu
rumah tangga yang seharusnya mempunyai
2 TidakMempengaruhi 5 17,9%
interaksi yang baik dengan balita, tetapi orang tua
TOTAL 28 100%
dalam mengasuh cenderung membiarkan balita
Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Gizi
bermain sendiri dengan temannya tanpa adanya
Tabel 7.Distribusi frekuensi karakteristik
pengawasan dari orang tua dan menitipkan balita
responden berdasarkan faktor gizi di Desa
kepada orang yang tinggal dalam satu rumah atau
Pengalangan RW 03 Menganti Gresik
neneknya ketika ibu melakukan aktifitas seperti
bulan April 2013.
memasak, mencuci dan lain – lain.
No Usia Jumlah Presentase Berdasarkan diagram pie 4.1 tentang
1 Mempengaruhi 22 78,6%). karakteristik responden berdasarkan usia dapat
2 TidakMempengaruhi 6 21,4% diketahui responden terbanyak berusia 27 – 36
TOTAL 28 100%

53
tahun sebanyak 16 responden (57,1%). Menurut stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus
Notoatmojo (2003) mengatakan semakin pada setiap kesempatan. Dengan memberikan
bertambahnya usia seseorang, semakin tinggi stimulasi yang berulang dan terus menerus pada
kematangan dalam berfikir dan semakin setiap aspekperkembangan anak berarti telah
bertambahnya usia seseorang semakin mudah pula memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh
untuk dapat beradaptasi (adaptif). Dalam hal ini dan berkembang secara optimal. Dapat diartikan
dengan usia ibu yang sudah matang seharusnya bahwa stimulasi mempengaruhi dalam
ibu kooperatif dalam mengasuh dan memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Dalam
pertumbuhan dan perkembangan balita, tetapi setiap ada kesempatan berinteraksi dengan balita
dalam kenyataannya pengasuhan yang diterapkan maupun melakukan aktivitas orang tua harus
ibu kepada balita masih terikat budaya yang memberikan stimulasi secara terus menerus dan
diturunkan dari orang tua ibu balita. Sehingga bervariasi kepada balita yang disesuaikan dengan
pengasuhan yang diberikan dalam mencapai tugas usia perkembangan dan kemampuan balita.
pertumbuhan dan perkembangan balita masih Berdasarkan diagram pie 4.3 tentang
mengikuti budaya dan tidak mengikuti ilmu yang karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
baru. dapat diketahui responden terbanyak pada ibu
Berdasarkan diagram pie 4.2 tentang rumah tangga sebanyak 25 responden (89,3%).
karakteristik responden berdasarkan pendidikan Menurut Luluk (2005) bahwa faktor pekerjaan ibu
dapat diketahui responden terbanyak memiliki adalah faktor yang berhubungan dengan aktivitas
pendidikan SMP sebanyak 11 responden (39,3%). ibu setiap harinya untuk memperoleh penghasilan
Menurut Notoatmodjo (2005) pendidikan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia ini ibu yang tidak bekerja mempunyai waktu yang
yang sangat diperlukan untuk mengembangkan lebih banyak dengan balita dan seharusnya dalam
diri, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin setiap melakukan aktivitas dapat memberikan
mudah menerima serta mengembangkan stimulasi kepada balita sesuai dengan usia. Tetapi
pengetahuan dan teknologi, sedangkan semakin dilihat dari hasil penelitian ibu yang tidak bekerja
meningkatnya produktivitas maka kesejahteraan justru tidak mampu menyediakan fasilitas yang
keluarga akan meningkat. Dalam hal ini bahwa mendukung dalam proses petumbuhan dan
ibu yangmemiliki pendidikan SMP masih perkambangan balita, karena ibu lebih banyak
dikatakan kurang mengetahui bagaimana dalam menghabiskan waktu dengan kegiatan yang
mengasuh, berinteraksi dan beradaptasi dengan kurang penting seperti menonton televisi,
balita. Dimana informasi tentang pertumbuhan berkumpul dengan tetangga membicarakan hal –
dan perkembangan balita tidak hanya didapatkan hal diluar pertumbuhan dan perkembangan pada
dibangku formal tetapi juga bisa didapatkan balita.
secara informal seperti dari media massa dan
media elektronik, tetapi karena pendidikan ibu Faktor Gizi
tergolong rendah ibu kurang mampu mencerna Berdasarkan tabel 4.7 tentang
informasi yang didapatkan terlebih dalam karakteristik responden berdasarkan faktor gizi
mengaplikasikan kepada balitanya. Sehingga ibu dapat diketahui faktor gizi mempengaruhi
akan sulit membawa balita untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan sebanyak 22
keberhasilan dalam mencapai tugas pertumbuhan responden (78,6%). Menurut Proverawati (2009)
dan perkembangan. Gizi yang seimbang adalah susunan makanan
sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi seperti
Faktor Stimulasi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
Berdasarkan diagram pie 4.6 tentang air dalam jenis dan jumlah sesuai dengan
karakteristik responden berdasarkan faktor kebutuhan tubuh. Gizi merupakan bagian penting
stimulasi dapat diketahui faktor stimulasi dari proses kehidupan manusia. Gizi yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seimbang dibutuhkan oleh setiap tubuh manusia,
pada balita sebanyak 23 responden (82,1%). terutama pada balita. Dalam hal ini gizi dapat
Nursalam (2005) mengatakan stimulasimerupakan mempengaruhi dalam proses pertumbuhan pada
bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah atau balita, karena dalam tahap pertumbuhan dan
kegiatan merangsang kemampuan dasar anak perkembangan balita sangat memerlukan gizi
umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan yang seimbang dengan kualitas dan kuantitas
berkembang optimal.Setiap anak perlu mendapat

54
yang tepat sesuai dengan kebutuhan gizi balita, Bagi Peneliti Selanjutnya
sehingga dapat menciptakan status gizi yang baik. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan diagram 4.4 tentang dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan
karakteristik responden berdasarkan jumlah anak melakukan penelitian lebih lanjut mengetahui
yang dimiliki dapat diketahui responden faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
terbanyak dengan jumlah anak 1 sebanyak 14 dan perkembangan pada balita di Desa
responden (50%). Soetjiningsih (2005) Pengalangan Menganti Gresik.
mengatakan bahwa pengalaman pribadi masa lalu
akan membawa seseorang memecahkan masalah Bagi Institusi
bila dihadapkan dengan pengalaman dimasa akan 1. Diharapkan menambah literatur yang ada
datang. Dalam hal ini orang tua yang memiliki diperpustakaan yang dapat digunakan dalam
jumlah anak 1 kurang berpengalaman dalam penelitian yang akan datangserta dapat dijadikan
memberikan gizi pada balita. Orang tua lebih sebagai acuan dalam pembuatan karya tulis ilmiah
sering memberikan makanan instan daripada tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
memberikan makanan olahan sendiri dan orang pertumbuhan dan perkembangan pada balita.
tua hanya berfikir bahwa balitanya harus makan 2. Diharapkan pihak institusi dapat melakukan
tanpa mempertimbangkan kebutuhan gizi balita. pengabdian kepada masyarakat melalui bakti
Sehingga balita sering diberikan makanan bakso sosial dengan melakukan pemeriksaan SDIDTK
dan makanan instan yang jauh dari kebutuhan gizi dan penyuluhan mengenai faktor – faktor yang
pada balita. mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada balita.
Simpulan
Berdasarkan analisa data dan penelitian
yang telah dilakukan mengenai studi tentang DAFTAR PUSTAKA
faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada balita di Desa Alimul, Aziz. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan
Pengalangan RW 03 Menganti Gresik, maka Anak I. Jakarta: SalembaMedika.
dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan Andriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan
pengasuhan yang mempengaruhi sebanyak 25 Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:
responden (89,3%), faktor stimulasi yang Salemba Medika.
mempengaruhi sebanyak 23 responden (82,1%) Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
dan faktor gizi yang mempengaruhi sebanyak 22 Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
responden (78,6%). Cipta.
Saran Dinkes, Gresik. 2010. Profil Dinas Kesehatan
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti Kabupaten Gresik Tahun
berdasarkan kesimpulan diatas adalah sebagai 2010.Gresik:dinkes.gresik.go.id/wp.../prof
berikut : il%20kesehatan%20gresik%202010.pdf
diunduh pada tanggal 18 Maret 2013 jam
Bagi Ketua RW 12.05 WIB.
1. Diharapkan ketua RW dapat meningkatkan Fatimah, Listriana. 2010. Hubungan Pola Asuh
pengetahuan dan memberikaninformasi kepada Orang Tua dengan Perkembangan Anak
warga masyarakat setempat mengenai faktor – di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo,
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan Jogoroto,
perkembangan pada balita dengan meminta Jombang.Jombang:www.journal.unipdu.a
bantuan kepada tenaga kesehatan dan bekerja c.id/index.php/seminas/article/download/1
sama dengan lintas sektoral atau Puskesmas 63/110diunduh pada tanggal 18 Maret
terdekat. 2013 jam 12.00 WIB.
2. Dapat membangkitkan semangat warga Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan
yang balitanya mengalami keterlambatan dan Teknik Analisis Data.Jakarta:
pertumbuhan dan perkembangan untuk bergerak Salemba Medika.
aktif dalam kegiatan posyandu serta Hidayat, A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan
memeriksakan balita kepada petugas kesehatan. Anak Untuk Pendidikan Kesehatan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

55
IDAI. 2005. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta: Sagung Seto.

Ira, Petranto. 2005. Pola Asuh Anak.


http://www.polaasuhanak.com
diunduhpada tanggal 1 Februari 2013 jam
13.05 WIB.

Kompas. 2009. Gangguan Perkembangan Bahasa


pada Anak. Surabaya:
http://rkzsurabaya.com/articles.php?lang=
id&aID=2 diunduh pada tanggal 18 Maret
2013 jam 11.00 WIB.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metode Penelitian


Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi


dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan


Metodologi Ilmu Keperawatan-
PedomanSkripsi, Tesis dan Instrumen
Penelitian Keperawatan. Jakarta:
SalembaMedika.

Septiari, B. 2012. Mencetak Balita Cerdas dan


Pola Asuh Orang
Tua.Yogyakarta:Numed.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset


Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar


Keperawatan Anak. Jakarta:EGC.

Susanti, Dewi. 2009.Faktor – faktor Yang


Berhubungan Dengan Perkembangan
Anak Balita di PAUD Permata Bunda
Kelurahan Binuang Kecamatan Pauh
Kota Padang Tahun 2009.
http://citraabadi2010.blogspot.com/2011/
03/faktor-faktor-yang berhubungan-
dengan.html#!/2011/03/faktor-faktor-
yang-berhubungan-dengan.html diunduh
pada tanggal 23 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai