Anda di halaman 1dari 17

LITERATURE REVIEW

PENGARUH PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG


MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI
DALAM MENGHADAPI MENARCHE

OLEH:

NI MADE WULAN SARI

KELAS : D2-A

NIM : C2117008

STIKES BINA USADA BALI

PROGRAM ALIH JENJANG PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2018
DAFTAR ISI

Halaman
Cover ............................................................................................................... 1
Daftar isi .......................................................................................................... 2
Abstrak ............................................................................................................ 3
Latar Belakang ............................................................................................... 4
Metode ............................................................................................................. 5
Ringkasan Hasil Studi .................................................................................... 5
Implikasi terhadap Praktik Keperawatan ................................................... 9
Kesimpulan ...................................................................................................... 9
Saran ................................................................................................................ 9
Daftar Pustaka ................................................................................................ 10
Lampiran......................................................................................................... 11
ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa


dewasa yang meliputi semua perkembangan seperti perkembangan fisik,
emosional, maupun sosial yang akan dialami remaja putri sebagai proses persiapan
memasuki masa dewasa. Perubahan fisik cenderung leih mendominasi karena
merupakan salah satu ciri yang penting dari perkembangan masa remaja..
perubahan fisik yang terjadi antara anak laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda,
pada anak laki-laki perubahan fisik ditunjukkan dengan pertumbuhan batang
kemaluan (penis) dan kantung kemaluan (skrotum) atau biasa ditandai dengan
mimpi basah. Sementara, pada anak perempuan terjadi perubahan pada payudara
dan alat kemaluan (vagina) atau biasa ditandai dengan munculnya menstruasi
pertama kali atau menarche (Dariyo, 2004).
Perubahan hormonal yang dramatis dapat mempengaruhi kondisi emosi.
Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan bingung, berbagai pertanyaan, ketakutan,
dan kecemasan. Oleh karena itu diperlukan pemberian informasi kesehatan
reproduksi remaja khususnya tentang menstruasi dan salah satu caranya melalui
penyuluhan.
Tujuan dari literature review ini adalah untuk menjelaskan tentang
pengaruh penyuluhan pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap tingkat
kecemasan remaja putri menghadapi menarche. Literature review ini mengambil 5
jurnal antara tahun 2002 – 2015. Jurnal diambil dari google searching dengan
keywords yang digunakan ialah pengetahuan, menarche, dan kecemasan.
Kesimpulan dari literature review ini ialah ada pengaruh positif penyuluhan
pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap tingkat kecemasan pada remaja
putri menghadapi menarche.
LITERATURE REVIEW

Pengaruh Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap


Tingkat Kecemasan Remaja Putri Dalam Menghadapi Menarche

Latar Belakang

Masa remaja diartikan sebagai masa dimana seseorang menunjukkan tanda-


tanda pubertas dan berlanjut hingga dicapainya kematangan seksual. Menurut
santrock (2003) pubertas adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal, terutama yang terjadi pada masa awal
remaja. Hurlock (2004) menyatakan bahwa kriteria yang paling sering digunakan
untuk menentukan masa pubertas adalah munculnya menstruasi pertama
(menarche) pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki. Mentruasi pertama
(menarche) merupakan menstruasi awal yang biasa terjadi dalam rentang usia 10
tahun sampai 16 tahun, atau pada masa awal remaja dan sebelum memasuki masa
reproduksi. Pengertian menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus
disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium (Proverawati & Misaroh, 2009).
Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa terpenting yang terjadi pada
masa remaja (Llewellyn-Jones, 2005).

Di Amerika sekitar 95% anak perempuan mempunyai tanda pubertas pada


usia 10-15 tahun, tetapi sebagian besar anak perempuan mempunyai tanda pubertas
pada usia 12,5 tahun. Namun ada juga yang mengalami lebh cepat atau bahkan
dibawah usia tersebut. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kebanyakan remja mempunyai harapan yang lebih negatif terhadap menarche dan
meresponnya secara negatif. Kedatangan menarche sering kali dianggap sebagai
penyakit, sehingga hal ini memicu timbulnya kecemasan (Dariyo, 2004). Di
Amerika Serikat tahun 2003 prevalensi yang diperoleh dari penelitian mengenai
masalah remaja dalam menghadapi pubertas, diperoleh hasil 5-50% remaja
mengalami kecemasan premenarche. Kecemasan premenarche bisa berpengaruh
buruk jika frekuensi timbulnya sering kali terjadi.
Mengingat hal tersebut, diperlukan solusi untuk mengurangi kecemasan
yang dialami oleh remaja putri. Pemberian pendidikan kesehatan tentang
menstruasi merupakan solusi yang sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah
tersebut. Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada kelompok atau individu. Pendidikan kesehatan yang
diperoleh oleh responden berdampak pada peningkatan pengetahuan responden.
Pengetahuan tentang menarche perl dimiliki oleh remaja putri sejak dini, akrena
pengetahuan ini nantinya akan berpengaruh terhadap kesiapan remaja putri dalam
menghadapi menarche.

Metode

Strategi pencarian artikel penelitian adalah menggunakan artikel penelitian


berbahasa Indonesia yang sesuai dengan topik yang diinginkan dengan
menggunakan data base yang mudah diakses dan diakui kualitasnya yaitu google
searching. Literature review ini diambil dari jurnal antara tahun 2002-2015.
Keywords yang digunakan dalam mencari artikel jurnal adalah pengetahuan,
menarche, dan kecemasan. Selama pencarian banyak artikel yang didapat yang
berhubungan dengan tiga kata kunci tersebut. Setelah dilakukan pemilahan didapat
5 artikel yang mendekati atau memiliki hubungan dengan topik yang dibahas yang
berdasarkan kriteria inklusi berdasarkan PICO frame work, dimana P = Remaja
putri antara usia 10-16 tahun, I= Pendidikan kesehatan tentang menstruasi, O=
Tingkat kecemasan remaja putri menghadapi menatrche. Total artikel yang sesuai
adalah 5 artikel yang disajikan dalam lampiran tabel.

Ringkasan Hasil Studi

Artikel penelitian yang ditelaah berjumlah lima buah. Hanya satu penelitian
yang menggunakan kelompok kontrol, sedangkan empat artikel penelitian tidak
menggunakan kelompok kontrol.
Nurngaini, Siti (2002) melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai kesiapan remaja putri SD Al Azhar 14 Semarang
dalam menghadapi menarche dan beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan
tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif, dengan subjek penelitian
adalah siswi Al Azhar 14 Semarang yang sudah mengalami menarche 6 orang anak
dan sebagai crosscheck adalah ibu dari subjek, teman subjek, dan guru.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok
terarah. Hasil penelitian menunjukkan secara emosional kesiapan dalam
menghadapi menstruasi menunjukkan bahwa hampir semua perasaan subjek
mengalami cemas, bingung, tegang, takut, kaget, deg-degan. Sujek yang tidak siap
dengan menarche disebabkan oleh kurang informasi, tidak mempunyai rujukan,
sikap negatif, persepsi negatif tentang dirinya, lingkungan yang kurang
mendukung. Sedangkan subjek yang siap menghadapi menarche disebabkan oleh
informasi yang cukup, reaksi positif dan dukungan orang tua, saudara yang sudah
menstruasi. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menghadapi menarche ialah
informasi sebelum menstruasi, tingkat kematangan anak, dukungan dari
lingkungan, persepsi terhadap dirinya, sikap sebelum menarche terhadap
menstruasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Ida Susila (2015) tentang gambaran


pengetahuan remaja putri tentang menarche bertujuan untuk mengidentifikasi
pengetahuan remaja putri tentang menarche pada siswi SD Wanar, kecamatan
Pucuk, Kabupaten Lamongan. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah
deskriptif dengan populasi seluruh remaja putri kelas V dan VI yang bersekolah di
SD Negeri Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan, yang berjumlah 30
anak. Teknik yang digunakan yaitu non probability sampling, dimana data yang
digunakan berupa data primer yang diperoleh melalui kuisioner. Data disajikan
dalam bentuk tabulasi frekuensi yang terdiri dari data umum dan data khusus. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik
sebanyak 13 responden (43%), cukup 14 responden (47%), kurang 3 responden
(10%). Dari hasil yang didapatkan, peneliti memberi saran kepada remaja putri
untuk lebih banyak menambah wawasan tentang kesehatan reproduksi dengan cara
membaca buku kesehatan, terutama kesehatan reproduksi atau mengunjungi klinik
kesehatan remaja.

Ayu Fajri, Maya Khairani (2011) melakukan penelitian dengan judul


Hubungan Antara Komunikasi Ibu-Anak Dengan Kesiapan Menghadapi
Menstruasi Pertama (Menarche) Pada Siswi SMP Muhammadiyah Banda Aceh.
Tujuan dari penelitian ialah untuk mengetahui hubungan positif antara komunikasi
ibu-anak dengan kesiapan menghadapi menarchepada siswi SMP Muhammadiyah
Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek yang
terlibat adalah siswi SMP Muhammadiyah sebanyak 109 subjek dengan
karakteristik: usia 12-15 tahun dan berada di kelas I, II, dan III SMP
Muhammadiyah, yang sudah mendapatkan atau belum mendapatkan menstruasi
pertama (menarche) dan memiliki orangtua khususnya ibu. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil
analisis menunjukkan besarnya koefisien korelasi sebesar r = 0,547 dengan ρ =
0,000 (ρ<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang sangat
signifikan antara komunikasi ibu-anak dengan kesiapan menghadapi menstruasi
pertama (menarche).

Sedangkan Grhasta Dian Perestroika, dkk (2011) melakukan penelitian


mengenai pengaruh penyuluhan menstruasi terhadap kecemasan menghadapi
menarche pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh penyuluhan menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche pada
remaja putri kelas VII SMP N 2 Punggelan Banjarnegara. Adapun metode
penelitian yang dilakukan adalah eksperimen semu dengan model rancangan non
equivalent control group. Subyek dalam penelitian adalah remaja putri kelas VII
SMP N 2 Punggelan Banjarnegara Tahun 2011 yang berjumlah 60 siswi, dimana
kelompok perlakuan sebanyak 30 siswi, dan kelompok kontrol 30 siswi yang
diambil dengan cara systematic sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan
kuisioner skala tingkat kecemasan yang dibuat oleh peneliti. Analisis data
menggunakan uji beda t-test yaitu independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan
t hitung sebesar 6,377 dengan df = 58, t tabel = 2,04. Nilai signifikan (ρ) sebesar 0,000.
Nilai ρ < 0,05 (0,000 < 0,05) artinya ada perbedaan yang signifikan antara
kecemasan pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Sehingga hasil
dari penelitian ini ialah ada pengaruh positif penyuluhan menstruasi terhadap
kecemasan menghadapi menarche pada remaja putri SMP N 2 Punggelan
Banjarnegara.

Terakhir adalah penelitian dari Trya Aryaputri Sudjana,dkk (2015)


mengenai pengaruh pendidikan kesehatan mengenai menarche terhadap penurunan
kecemasan remaja putri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan mengenai menarche dalam penurunan tingkat kecemasan
remaja putri menjelang menarche. Metode penelitian yang dilakukan adalah pra-
ekspemental dengan one-group pre-post test design tanpa menggunakan kontrol
group. Populasi dalam penelitian adalah semua siswi SMP kelas VII yang belum
menstruasi di SMP Negeri 1 Semarapura yakni 111 orang. Pengambilan sampel
yang berjumlah 87 orang dipilih sesuai kriteria sampel. Penelitian ini menggunakan
metode non probability sampling jenis quota sampling. Instrumen pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner tingkat kecemasan
menurut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar (51,7%) siswi SMP kelas VII memiliki kecemasan ringan sebelum
diberikan pendidikan kesehatan mengenai menarche. Sebagian besar (72,4%) siswi
SMP kelas VII memiliki kecemasan ringan setelah diberikan pendidikan kesehatan
mengenai menarche. Ada perbedaan tingkat kecemasan pada responden sebelum
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai menarche. Analisis data
menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji wilcoxon. Berdasarkan hasil uji
wilcoxon, diperoleh hasil signifikasi ρ value = 0,000 (signifikan). Nilai ρ value < α
(0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, hal ini berarti ada pengaruh
pendidikan kesehatan mengenai menarche terhadap penurunan kecemasan siswi
SMP kelas VII menjelang menarche di SMP Negeri 1 Semarapura.
Implikasi terhadap Praktik Keperawatan

Penelitian yang ditelaah dalam artikel ini menunjukkan hasil yang sama
yaitu ada pengaruh positif antara pemberian pendidikan kesehatan (penyuluhan)
tentang menstruasi terhadap tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi
menstruasi pertama (menarche). Dengan mendapatkan informasi yang cukup dan
baik mengenai kesehatan reproduksi terutama yang berhubungan dengan
menstruasi akan membuat remaja putri tidak cemas dan tidak memiliki persepsi
negatif terhadap dirinya dan siap dalam menghadapi menarche. Oleh sebab itu
penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pemberi pelayanan kesehatan remaja
terutama di puskesmas maupun klinik kesehatan remaja untuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan terutama dalam upaya promotif.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel literature review ini bahwa
pemberian penyuluhan kesehatan tentang menstruasi memberikan dampak positif
terhadap tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Kepada pemberi pelayanan kesehatan remaja dapat memberikan


penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi secara rutin kepada remaja
putri baik ke sekolah-sekolah mapun remaja yang datang berkonsultasi ke
fasilitas kesehatan di masyarakat.
2. Kepada masyarakat terutama keluarga agar dapat memberi dukungan positif
kepada anaknya perempuannya khususnya yang beranjak remaja agar siap
dalam menghadapi menstruasi pertamanya
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Fajri, Maya Khairani. 2011. Hubungan Antara Komunikasi Ibu-Anak Dengan
Kesiapan Menghadapi Menstruasi pertama (Menarche) Pada Siswi
SMP Muhammadiyah Banda Aceh.
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
Grhasta Dian Perestroika, dkk. 2011. Pengaruh Penyuluhan Menstruasi Terhadap
Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Remaja Putri Kelas VII SMP
N 2 Punggelan Banjarnegara.
Hurlock, E.B. 2004. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. (Edisi Ke-5). Jakarta: Erlangga.
Ida Susila. 2015. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche.
Nurngaini, Siti. 2002. Kesiapan Remaja Putri Sekolah Dasar Dalam Menghadapi
Menarche Dini Studi Kualitatif pada Siswa SD Islam Al Azhar 14
Semarang Tahun 2002.
Proverawati, A. & Misaroh, S. 2009. Menarche (Menstruasi Pertama Penuh
Makna). Yogyakarta: Muha Medika.
Santrock, J.W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi
Kelima. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Trya Aryaputri Sudjana, dkk. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Mengenai
Menarche Terhadap Penurunan Kecemasan Siswi SMP Kelas VII
Menjelang Menarche Di SMP Negeri 1 Semarapura.

1
Lampiran Tabel 1. TABEL LITERATUR REVIEW
Penulis Tujuan Desain Variabel Sampel Perlakuan Hasil
penelitian penelitian penelitian Yang diukur Temuan
Nurngai Untuk Kualitatif Kesiapan Siswi Al Azhar 14 Kelompok Pengetahuan subjek Secara
ni, Siti mendapatk remaja putri Semarang yang sudah perlakuan adalah 6 tentang menstruasi,
dalam mengalami mapun orang siswi SD Al kesiapan subjek emosional
an
informasi menghadapi belum mengalami Azhar 14 Semarang dalam menghadapi kesiapan dalam
mengenai menarche menarche sebanyak 6 yang dijadikan menstruasi secara
orang anak dan sebagai sampel penelitian emosional menghadapi
kesiapan
crosscheck adalah ibu dilakukan
remaja dari subjek, teman wawancara menstruasi
putri SD Al subjek, dan guru. mendalam dan menunjukkan
Azhar 14 diskusi kelompok
Semarang terarah. bahwa hampir
dalam
semua perasaan
menghadap
i menarche subjek
dan
mengalami
beberapa
faktor yang cemas, bingung,
mempengar
tegang, takut,
uhi
kesiapan kaget, deg-
tersebut
degan. Sujek
yang tidak siap
dengan
menarche
disebabkan oleh
kurang
informasi, tidak
mempunyai
rujukan, sikap
negatif, persepsi
negatif tentang
dirinya,
lingkungan yang
kurang
mendukung.
Sedangkan
subjek yang siap
menghadapi
menarche
disebabkan oleh
informasi yang
cukup, reaksi
positif dan
dukungan orang
tua, saudara
yang sudah
menstruasi.
Faktor yang
mempengaruhi
kesiapan
menghadapi
menarche ialah
informasi
sebelum
menstruasi,
tingkat
kematangan
anak, dukungan
dari lingkungan,
persepsi
terhadap dirinya,
sikap sebelum
menarche
terhadap
menstruasi.
Ida untuk Deskriptif Pengetahuan seluruh remaja putri Kelompok Pengetahuan subjek responden yang
Susila mengidenti remaja putri kelas V dan VI yang perlakuan adalah 30 tentang menarche mempunyai
fikasi tentang bersekolah di SD siswi kelas V dan pengetahuan
pengetahua menarche Negeri Wanar VI SD Negeri baik sebanyak
n remaja Kecamatan Pucuk Wanar Kecamatan 13 responden
Pucuk Kabupaten
putri Kabupaten (43%), cukup 14
Lamongan
tentang Lamongan, yang diberikan kuisioner, responden
menarche berjumlah 30 anak. data disajikan (47%), kurang 3
pada siswi Teknik yang dalam bentuk responden
SD Wanar, digunakan yaitu non tabulasi frekuensi (10%).
kecamatan probability sampling yang terdiri dari
Pucuk, data umum dan data
Kabupaten khusus.
Lamongan
Ayu untuk Kuantitatif Variabel Siswi SMP Penelitian Kesiapan Hasil penelitian
Fajri, mengetahui independen : Muhammadiyah dilakukan kepada responden
adalah ada
Maya hubungan Komunikasi sebanyak 109 subjek responden dengan menghadapi
Khairan positif Ibu-Anak dengan karakteristik memberikan menarche dan korelasi positif
i antara Variabel usia 12-15 tahun dan kuisioner dengan komunikasi ibu-
yang sangat
komunikasi dependen : berada di kelas I, II, skala yang anak
ibu-anak Kesiapan III di SMP yang sudah digunakan adalah signifikan antara
dengan menghadapi mendapatkan atau skala kesiapan
komunikasi ibu-
kesiapan menarche belum mendapatkan menghadapi
menghadap menstruasi pertama menarche dan anak dengan
i (menarche) dan skala komunikasi
kesiapan
menarchep memiliki orangtua ibu-anak. Analisis
ada siswi khususnya ibu. data dalam menghadapi
SMP Metode pengambilan penelitian ini
menstruasi
Muhamma sampel menggunakan menggunakan
diyah metode purposive teknik korelasi pertama
Banda sampling. product moment
(menarche).
Aceh dari Pearson.
Hasil analisis
menunjukkan
besarnya
koefisien korelasi
sebesar r = 0,547
dengan ρ = 0,000
(ρ<0,01).
Grhasta untuk eksperime Variabel Subyek dalam Kelompok Pengetahuan ada pengaruh
Dian mengetahui n semu independen: penelitian adalah perlakuan dan remaja putri tentang
positif
Perestro adanya dengan Penyuluhan remaja putri kelas VII kelompok kontrol menarche dan
ika, dkk pengaruh model menstruasi, SMP N 2 Punggelan diberikan tingkat kecemasan penyuluhan
penyuluhan rancangan variabel Banjarnegara Tahun kuisioner skala remaja putri
menstruasi
menstruasi non dependen: 2011 yang berjumlah tingkat menghadapi
terhadap equivalent Kecemasan 60 siswi, dimana kecemasan yang menarche terhadap
kecemasan control menghadapi kelompok perlakuan dibuat oleh
kecemasan
menghadap group menarche sebanyak 30 siswi, peneliti sendiri.
i menarche pada remaja dan kelompok kontrol Kemudian menghadapi
pada putri 30 siswi yang diambil analisis data
menarche pada
remaja dengan cara menggunakan uji
putri kelas systematic sampling beda t-test yaitu remaja putri
VII SMP N independent t-test
SMP N 2
2
Punggelan
Banjarnega Punggelan
ra
Banjarnegara.

Trya untuk pra- Variabel Populasi dalam Responden Pengetahuan siswi ada pengaruh
Aryaput mengetahui ekspement independen : penelitian adalah diberikan SMP Kelas VII
pendidikan
ri pengaruh al dengan Pendidikan semua siswi SMP kuisioner tingkat tentang menarche
Sudjana pendidikan one-group kesehatan kelas VII yang belum kecemasan dan tingkat kesehatan
, dkk kesehatan pre-post tentang menstruasi di SMP menurut HARS kecemasan siswi
mengenai
mengenai test design menarche Negeri 1 Semarapura (Hamilton SMP Kelas VII
menarche tanpa Variabel yakni 111 orang. Anxiety Rating menjelang menarche
dalam mengguna dependen : Pengambilan sampel Scale) sebelum menarche.
terhadap
penurunan kan Penurunan yang berjumlah 87 diberikan
tingkat kontrol kecemasan orang dipilih sesuai pendidikan penurunan
kecemasan group siswi SMP kriteria sampel. kesehatan
kecemasan siswi
remaja kelas VII Penelitian ini mengenai
putri menggunakan metode menarche. SMP kelas VII
menjelang non probability Kemudian
menjelang
menarche sampling jenis quota responden
sampling diberikan menarche di
penyuluhan
SMP Negeri 1
selama 25 menit.
Setelah diberikan Semarapura.
penyuluhan,
responden
kembali diberikan
kuisioner. Setelah
selesai peneliti
kemudian
mengumpulkan
data yang telah
didapat. Analisis
data
menggunakan uji
statistik non
parametrik yaitu
uji wilcoxon.
Berdasarkan hasil
uji wilcoxon,
diperoleh hasil
signifikasi ρ value
= 0,000
(signifikan). Nilai
ρ value < α (0,05)
sehingga dapat
disimpulkan
bahwa H0 ditolak

Anda mungkin juga menyukai