SKRIPSI
Di Susun Oleh :
MURSITA NINGSIH
NIM : 21012023
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana (S. Kep)
Di Susun Oleh :
MURSITA NINGSIH
NIM : 21012023
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul, ”
Hubungan Tingkat Stres Dengan Keluhan Peningkatan Asam
Lambung Pada Mahasiswa Keperawatan Sarjana Keperawatan Alih Jenjang
Kelas Samarinda ITKES Wiyata Husada Samarinda”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Untuk itu,
dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
Akhir kata saya mengharapkan semoga Skripsi ini dapat berguna bagi
banyak pihak. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Samarinda, 2022
Penulis
v
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
naiknya asam lambung yang berlebihan dan juga karena meningkatnya asam
fungsional pada kerja lambung yang tidak baik. Asam lambung kerap kali
istilah sakit maag (gastritis) yaitu suatu peradangan pada mukosa (dinding
hasil sebanyak 22,8% kasus GERD (Ajjah et al., 2020). Prevalensi dispepsia
1
2
terjadi peningkatan dari 10 juta jiwa menjadi 28 jiwa setara dengan 11,3%
gastritis adalah karena pola makan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi
nyeri, stres fisik, stres psikologis, dan kelainan autoimun. Peningkatan asam
lambung bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah stres
(Novitayanti, 2020).
yang disebebkan oleh beberapa tuntutan yaitu tuntutan fisik, lingkungan dan
sosial yang sulit untuk dikontrol. Prevalensi kejadian stres cukup tinggi
dimana hampir dari 350 juta penduduk dunia mengalami stres dan
Asam yang berlebih akan menimbulkan gejala seperti perih, nyeri, dan perut
meningkat pada keadaan stres, kadar asam lambung yang meningkat dapat
mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan lama-kelamaan akan
menyebabkan terjadinya gastritis (Indah & Dewi, 2019). Stres dapat terjadi
3
pada rentang usia 21-23 tahun, dimana usia tersebut berada pada kategori
dewasa awal. Mahasiswa tingkat akhir berada pada kategori usia dewasa
kehidupan akademik pada mahasiswa dapat menjadi bagian stres yang biasa
stres sedang 30 orang (29,7%), dan stres berat 4 orang (4,0%). Rata-rata
selesai padahal waktu sudah mepet. Selain itu juga karena dosen yang sulit
ditemui
4
rasa cemas dan takut jika tidak menyelesaikan tugas akhir dengan tepat
waktu.
responden yang mengalami tingkat stres sedang 77 orang (71,3%) dan yang
digolongkan pada stres sedang dan stres berat. Penyebab stres pada
untuk tidur, nafsu makan kurang, mudah tersinggung, maag dan sulit untuk
perasaan cemas dan takut meningkat, mudah bingung dan panik dan 1
setelah makan
5
asam lambung sedang gejalanya seperti mual, muntah, terasa ada cairan dari
makan, perut terasa begah, sering merasa nyeri ulu hati dan memproduksi
banyak ludah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Tingkat Stres dengan Keluhan Peningkatan
Asam Lambung Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Alih Jenjang
Kelas Samarinda ITKES Wiyata Husada Samarinda.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan
kepustakaan sebagai bahan pengetahuan bagi ilmu kesehatan, khususnya untuk
keperawatan jiwa dan keperawatan medikal bedah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang tingkat stes
dan keluhan peningkatan asam lambung.
b. Bagi Universitas ITKES Wiyata Husada Samarinda.
Dapat menambah refrensi di perpustakaan Universitas ITKES Wiyata
Husada Samarinda dan bahan kajian yang dapat berguna bagi
mahasiswa/mahasiswi dan dosen yang berhubungan dengan keluhan
peningkatan asam lambung dan tingkat stres.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat digunakan sebagai acuan penelitian yang akan datang sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut.
7
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Mahasiswa
a. Definisi
berada pada rentan usia 18-25 tahun, pada masa tersebut mahasiswa
9
10
2. Usia
stres dan mencari jalan keluar baru dari berbagai masalah yang
3. Stres
a. Definisi stres
menyenangkan yang berasal dari luar diri. Stres juga sebagai reaksi
2016).
adalah:
1) Faktor lingkungan
terhadap stres.
adalah:
pikiran kacau.
untuk berprestasi.
14
d. Klasifikasi Stres
1) Stres ringan
2) Stres sedang
3) Stres berat
mudah bingung dan panik. Stres ini berada pada tahapan stres
VI.
No Item/Gejala
1 Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele
2 Mulut terasa kering
3 Tidak dapat melihat hal yang positif dari suatu kejadian
4 Merasakan gangguan dalam bernafas (nafas cepat, sulit
bernafas)
5 Merasa tidak kuat lagi untuk melakukan kegiatan
6 Cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi
7 Kelemahan pada anggota tubuh
8 Kesulitan untuk berelaksasi/bersantai
9 Cemas berlebihan dalam suatu situasi namun bisa lega bila
situasi/hal itu berakhir
10 Pesimis
11 Mudah merasa kesal
12 Merasa banyak menghasilkan energi karena cemas
13 Merasa sedih dan depresi
14 Tidak sabaran
15 Kelelahan
16 Kehilangan minat pada banyak hal (missal makan, ambulasi,
sosialisasi)
17 Merasa diri tidak layak
18 Mudah tersinggung
19 Berkeringat
20 Ketakutan tanpa alasan yang jelas
21 Merasa hidup tidak berharga
22 Sulit untuk beristirahat
23 Kesulitan dalam menelan
24 Tidak dapat menikmati hal-hal yang dilakukan
25 Perubahan kegiatan jantung dan denyut nadi tanpa stimulasi
oleh latihan fisik
26 Merasa hilang harapan dan putus asa
27 Mudah marah
28 Mudah panik
29 Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu menganggu
30 Takut diri terhampat oleh tugas-tugas yang tidak bisa
dilakukan
31 Sulit untuk antusias pada banyak hal
32 Sulit mentoleransi gangguan-gangguan terhadap hal-hal
yang dilakukan
33 Berada pada keadaan tegang
34 Berasa tidak berharga
35 Tidak dapat memaklumi hal apapun yang mengahalangi
untuk menyelesaikan hal yang sedang dilakukan
36 Ketakutan
17
adalah 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39. Dan untuk
Normal : 0-14
Ringan : 15-18
Sedang : 19-25
Berat : 26-33
4. Asam Lambung
a. Definisi
(gastritis)
18
1) Stres
saluran
19
Menurut Ayu Novitasary (2017), ada beberapa tanda dan gejala dari
3) Lemas
4) Perut kembung
6) Pucat
8) Keringat dingin
9) Pusing
10) Bersendawa
11) Diare
1) Gastritis
a) Definisi
maag atau sakit ulu hati yaitu suatu peradangan pada mukosa
2019).
b) Etiologi
hemoragi.
hari.
dan
24
prostaglandin.
2) Dispepsia
a) Definisi
25
b) Etiologi
c) Manifestasi Klinis
(1) Mual/muntah
(4) Kembung/Begah
dispepsia.
HCl.
lambung.
3) GERD
a) Definisi
b) Etiologi
(1) Stres
coklat
c) Manifestasi Klinis
B. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi stres
1. Lingkungan
2. Kepribadian Stres
Keluhan :
dan tingkah
laku 1. Nyeri pada daerah lambung
3. Kognitif 1. Stres Ringan 2. Mual dan Muntah
4. Sosial budaya 2. Stres Sedang 3. Lemas
3. Stres Berat 4. Perut kembung
4. Stres Sangat Berat 5. Tidak nafsu makan
6. Pucat
7. Suhu badan naik
8. Keringat dingin
Keluhan peningkatan asam lambung 9. Pusing
10. Bersendawa
11. Diare
Faktor-faktor yang 12. Sulit dalam menelan
mempengaruhi peningkatan 13. Ada benjolan di leher
asam lambung 14. Gangguan tidur
15. Terasa cairan asam
1. Konsumsi kopi 16. Batuk kronis
2. Konsumsi OAINS
17. Rasa terbakar di dada
3. Riwayat keluarga
18. Cepat merasa kenyang
4. Pola makan
C. Kerangka Konsep
1. Gastritis
2. Dispepsia
3. GERD
Keterangan:
: Diteliti
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini yaitu ada hubungan tingkat stres dengan
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2013), yaitu dengan metode cross sectional yang berfungsi untuk
yaitu tingkat stres dan variabel terikat yaitu keluhan peningkatan asam
Yogyakarta.
Maret 2023 secara daring dengan mengisi google form dengan link
: ..............................................
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
b. Sampel
2. Teknik Sampling
orang.
1. Variabel penelitian
antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam suatu penelitian
(Dharma, 2011).
a. Variabel Bebas
b. Variabel Terikat
lambung.
c. Variabel Luar
2. Definisi Operasional
30
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
30
lambung
yang
berlebihan.
30
yang berisi mahasiswa/i program sarjana Keperawatan Alih Jenjang
Kelas Samarinda Angkatan Tahun 2022 yang telah mengisi kuesioner
pada link pertama link.............................. yang berisi ketersediaan
menjadi responden. Setelah semua mahasiswa/i masuk kedalam grup
WhatsApp, peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
pembuatan grup. Selanjutnya, peneliti menyebarkan dan menginfokan
link kuesioner Link................ . dan menyampaikan cara
pengisian google form secara online. Pada kuesioner google form
diberikan item Limit to 1 response sehingga hanya bisa mengisi satu
kali saja. Untuk waktu pengambilan data dilakukan selama 19 hari.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrument penelitian yang akan digunakan adalah
kuesioner untuk mengukur keluhan peningkatan asam lambung dan DASS
(Depression Anxiety Stres Scale) untuk mengukur tingkat stres pada
responden. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Agung & Yuesti,
2019). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrument
penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun uraian
tersebut sebagai berikut:
a. DASS-42 (Depression Anxiety Stres Scale).
DASS-42 (Ulfa Sari, 2018). Instrument tersebut terdapat pada tabel 3.2
No Item/Gejala
1 Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele
2 Cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi
3 Kesulitan untuk berelaksasi/bersantai
4 Mudah merasa kesal
5 Merasa banyak menghasilkan energi karena cemas
6 Tidak sabaran
7 Mudah tersinggung
8 Sulit untuk beristirahat
9 Mudah marah
10 Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu menganggu
11 Sulit mentoleransi gangguan-gangguan terhadap hal-hal
yang dilakukan
12 Berada pada keadaan tegang
13 Tidak dapat memaklumi hal apapun yang mengahalangi
30
untuk menyelesaikan hal yang sedang dilakukan
14 Mudah gelisah
Normal : 0-14
Ringan : 15-18
Sedang : 19-25
Berat : 26-33
No Pertanyaan
30
Dalam tabel 3.3 diatas adalah item untuk mengukur keluhan
peningkatan asam lambung. Dan instrument ini dihitung
menggunakan skala gutman (Ayu Novitasari, 2020).
Item
Asam Lambung Favourable Unfavorable Jumlah
Keluhan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,
Peningkatan Asam 10,11,12,13 18,16,15 18
Lambung 14,17
Jumlah 15 3 18
Pertanyaan positif (Favourable) 0 (tidak pernah), 1 (kadang-kadang), 2
(sering), 3 (selalu). Pertanyaan negative (Unfavorable) 3 (tidak pernah), 2
(kadang-kadang), 1 (sering), 0 (selalu).
Kategori Skor
Normal 0-13
Ringan 14-27
Sedang 27-40
Berat 40-54
a. Editing
𝑓
P= 𝑥 100%
𝑁
Keterangan:
P = Hasil presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah semua responden.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivarat adalah analisis yang dilakukan pada dua
variabel yang di duga berhubungan atau korelasi. Dalam penelitian
ini peneliti mencari hubungan antara Tingkat Stres dengan Keluhan
Peningkatan Asam Lambung Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Alih Jenjang Kelas Samarinda ITKES Wiyata Husada Samarinda.
30
Jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
chi square (x2) karena uji ini digunakan untuk menguji hubungan dua
variable yang diduga berhubungan atau terdapat korelasi, dengan
rumus sebagai berikut:
𝑥2 = (𝑓𝑜 − 𝑓ℎ2
}
𝑓ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠
𝑓ℎ =
Keterangan
X2 = Chi Square
N = Sampel
Fo = frekuensi yang diperoleh
Fh = frekuensi harapan
Nilai x2 hitung tersebut kemudian di bandingkan dengan x2
tabel. Jika x2 hitung lebih besar dari atau sama dengan x2 tabel
dengan taraf kesalahan 5% sehingga Ho ditolak yang berarti ada
hubungan antara Tingkat Stres dengan Keluhan Peningkatan Asam
Lambung Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Alih Jenjang Kelas
Samarinda ITKES Wiyata Husada Samarinda. Syarat mengunakan
uji chi-square :
1. Tidak ada sel dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga
Actual Count (Fo) sebesar 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2x2, maka tidak boleh ada 1
sel saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga
expected count (“Fh”) kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2x2, misal 2x3, maka jumlah sel
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh dari
20%.
Bila tidak memenuhi syarat maka dapat menggunakan uji
alternatif yaitu uji Sommers untuk mengetahui apakah ada hubungan
atau tidak dalam penelitian ini.
30
H. Jalannya Penelitian
Dalam melakukan penelitian untuk mengetahui Hubungan Tingkat
Stres Dengan Keluhan Peningkatan Asam Lambung Pada Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Alih Jenjang Kelas Samarinda ITKES Wiyata Husada
Samarinda :
1. Tahap Persiapan
a. Mengumpulkan judul penelitian ke Program Studi Sarjana
Keperawatan Alih Jenjang Kelas Samarinda ITKES Wiyata Husada
Samarinda.
b. Konsultasi judul pada pembimbing I dan pembimbing II Program
Studi Sarjana Keperawatan Alih Jenjang Kelas Samarinda ITKES
Wiyata Husada Samarinda.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument kepada dosen ahli
dari tanggal 1 April s/d 19 April 2022, instrument yang dinyatakan
valid dan reliabel selanjutnya akan digunakan peneliti untuk
penelitian.
b. Mengurus surat izin penelitian ke Program Studi Keperawatan
Program Sarjana Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian
dilaksanakan apabila sudah mendapatkan izin dari pihak terkait yang
30
telah disebutkan.
30
3. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument kepada dosen ahli
dari tanggal 1 April s/d 19 April 2022, instrument yang dinyatakan
valid dan reliabel selanjutnya akan digunakan peneliti untuk
penelitian.
b. Mengurus surat izin penelitian ke Program Studi Keperawatan
Program Sarjana Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian
dilaksanakan apabila sudah mendapatkan izin dari pihak terkait yang
telah disebutkan.
I. Etika Penelitian
Etika penelitian yang harus diperhatikan peneliti adalah:
1. Informed Concent
Informed concent adalah suatu bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden dengan memberikan surat persetujuan dan
ditandatangani oleh responden. Informed concent diberikan sebelum
penelitian dilakukan, peneliti akan menjelaskan beberapa informasi yang
terdapat di dalam lembar persetujuan untuk menjadi responden.
30
2. Tanpa Nama (Anonim)
30