Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PENINGKATAN PENGETAHUAN SADARI PADA MAHASISWI


KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Kesehatan


Masyarakat

Disusun Oleh

Nama : Yohana Silvanic Sina

NIM: 19110070

KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2023
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON INCREASING


CONSCIOUS KNOWLEDGE IN RESPATI UNIVERSITY PUBLIC HEALTH
STUDENTS

Yohana Silvanic Sina1, Yelli Yani Rusyani2, Nugroho Susanto3.

Email: hannahnicola1010@gmail.com

ABSTRACT

Background : Knowledge of breast self-examination (BSE) among Public Health


students at Respati University, Yogyakarta is still relatively low. This is known from
the results of interviews with several female students. One way to increase
knowledge is through health education.
Objective : deteremine the effect of health education On Breast Self Examination in
students of public health Unriyo.
Research methods : Using Quasi-Experimental one group pretest posttest design
with 60 participants. Using univariate bivariate analysis and Wilcoxon test.
Research result : 93..3% of female student knowledge before health education is the
low category. The results of the Wilcoxon statistical test on knowledge both before
and after education obtained a value of p=0.000 so that a value of p<0.05 was
obtained. Conclusion : p value (0.000) < 0.05 it can be concluded that there is an
effect of health education on increasing knowledge of breast selft examination in
UNRIYO KESMAS students.

Keywords : health education, knowledge, SADARI


1,2,3
Public Health Study Program FIKES UNRIYO Undergraduate Program
PENDAHULUAN

Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian diantara semua jenis

kanker pada wanita di Indonesia. Kanker payudara timbul pada sel-sel lapisan (epitel)

duktus (85%) atau lobulus (15%) pada jaringan kelenjar payudara (WHO, 2021).

Prevalensi kanker payudara mengalami peningkatan morbiditas dan mortalitas setiap

tahunnya dimana meningkatnya angka kematian disebabkan kanker terdeteksi pada

stadium lanjut (Udoh et al., 2020). Kunci untuk mengurangi angka kematian kanker

payudara adalah diagnosis dini dan perlakuan (Zhang et al., 2021). Prevalensi

penyakit kanker di Indonesia menduduki peringkat 8 di Asia Tenggara dengan total

kasus 136.2/100.000 penduduk sedangkan Asia dengan peringkat 23. Angka kejadian

kanker payudara pada wanita yaitu sebesar yaitu 42,1/100.000 penduduk dengan rata-

rata kematian yaitu 17/100.000 penduduk (p2p.kemenkes, 2019).

Laporan Registrasi kanker berbasis rumah sakit Dr Sardjito 2020 mencatat

bahwa pengelompokan menurut usia, terlihat bahwa kasus kanker payudara umumnya

terjadi pada pasien usia dewasa (35.8% pada kelompok usia 41-50 tahun. 30.7% pada

kelompok usia 51-60 tahun, diikuti 14,3% pada kelompok usia 31-40 tahun) (Jogja

Cancer Registry, 2020). Seiring dengan perubahan gaya hidup dan perubahan kondisi

lingkungan, kemungkinan besar kanker payudara menyerang usia muda (<22 tahun)

(Studi et al., 2021).

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang dirancang untuk

mengetahui apakah seorang wanita menderita kanker payudara (Febrianti & Wahidin,

2021). Untuk melakukan SADARI diperlukan adanya pengetahuan. Salah satu cara
untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI adalah dengan

memberikan Pendidikan Kesehatan (Affan, A., Razali. et al., 2018).

Pendidikan kesehatan dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

remaja, salah satunya Pendidikan kesehatan tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI) (Lestari et al., 2021).

Dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

bertujuan untuk menguji pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap peningkatan

pengetahuan SADARI pada mahasiswi Universitas Respati Yogyakarta.

METODE PENELITIAN

Partisipan Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 17,18 dan 19 yang

berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified

random sampling yakni pengambilan subyek dari setiap strata secara

seimbang/sebanding dengan banyaknya subyek masing-masing.

Prosedur Penelitian

Teknik pegumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder,

data primer dikumpulkan dan diolah oleh peneliti sendiri. Data tersebut diperoleh

langsung dari objek penelitian yang dilakukan dengan cara membagikan kuesioner,

yaitu seperangkat pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk di jawab.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran data jumlah siswa.

Instrumen

Instrumen yang digunakan yaitu berbentuk kuesioner. Rancangan penelitian ini

menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimen.

Penelitian dilakukan kepada responden dengan di berikan intervensi berupa


Pendidikan Kesehatan. Langkah pertama peneliti melakukan pretest kemudian

diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan selanjutnya dilakukan evaluasi

dengan posttest.

Analisis Data

Pengolahan data menggunakan analisis univariat untuk menganalisis setiap variabel

dari hasil penelitian, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisis bivariat

untuk mengetahui pengaruh dari setiap variabel dengan uji statistik yaitu uji Wilcoxon

dan data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal.

HASIL

Hasil analisis dalam penelitian ini menampilkan karakteristik data responden dan

hasil analisis deskriptif data penelitian.

1. Analisis Univariat

Table 4.1 Distribusi karakteristik kelompok umur mahasiswi Kesehatan


masyarakat

Umur N %
18 6 10.0
19 26 43.3
20 19 31.7
21 7 11.7
22 2 3.3
Jumlah 60 100.0
Sumber: Data primer,2023

Table 4.1 menunjukan bahwa dominan responden berumur 19 tahun dengan jumlah

26 (44.1%) responden diikuti responden umur 20 tahun dengan jumlah 18 responden

(30,5%), umur 18 dengan jumlah 6 orang (10.2%), umur 21 dengan jumlah 7 orang

(11.9%), dan umur 22 dengan jumlah 2 orang (3.4%).

2. Pengetahuan tentang SADARI sebelum Pendidikan Kesehatan.


Dari table 4.2 menunjukan bahwa sebelum diberikan Pendidikan kesehatan tentang

SADARI sebanyak 44 (73.3%) responden masuk dalam kategori pengetahuan

kurang. 14 (23.3%) responden masuk dalam kategori pengetahuan cukup dan 2

(3.3%) responden masuk dalam kategori pengetahuan baik.

Table 4.2 distribusi pengetahuan mahasiswi sebelum Pendidikan Kesehatan.

Tingkat pengetahuan Jumlah (n) %


Baik 2 3.4
Cukup 14 23.3
Kurang 44 73.3
Total 60 100.0
Sumber: Data primer,2023

3. Pengetahuan tentang SADARI sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan


Berdasarkan table 4,3 dibawah ini Setelah diberikan intervensi berupa Pendidikan

kesehatan SADARI pengetahuan responden meningkat sebanyak 56 responden

(93.3%) yang memiliki pengetahuan baik tentang SADARI dan 4 responden

(6.7%) yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang SADARI.

Table 4.3 Distribusi pengetahuan mahasiswi sesudah Pendidikan


Kesehatan

Tingkat pengetahuan Jumlah (n) %


Baik 2 93.3
Cukup 14 6.7
Kurang 44 0
Total 60 100.0
Sumber: Data primer,2023

2. Analisis Bivariat

Pada table 4.4 di atas rata-rata pengetahuan responden sebelum diberikan

Pendidikan Kesehatan sebesar 7.27. Setelah di beri Pendidikan Kesehatan terdapat

peningkatan yang signifikan yaitu menjadi 13.82 Setelah di uji Wilcoxon


diketahui hasil pada pretest-posttest pengetahuan diperoleh 0.000 karena nilai

p<0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Pendidikan kesehatan

terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada Mahasiswi Kesehatan

Masyarakat Universitas Respati.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan

terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada mahasiswi Kesehatan

Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta. Dari hasil penelitian di dapatkan 60

responden yang bersedia mengikuti rangkaian penelitian. Hasil penelitian yang

telah diuraikan, membahas secara sistematis hasil dari data univariat dan bivariat

tentang pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap peningkatan pengatahuan

SADARI pada mahasiswi. Adapun sistematis pembahasan terdiri dari dua bagian

yaitu pembahasan hasil dan keterbatasan penelitian. Penelitian ini melibatkan 60

responden mahasiswi. Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta

angkatan 17, 18 dan 19. Berikut peneliti akan membahas pengetahuan mahasiswi

Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta tentang SADARI.

1. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan SADARI

pada mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta.

Pengetahuan adalah Pemahaman responden tentang SADARI yaitu

pengertian, tujuan, waktu, dan cara melakukan pemeriksaan SADARI. (Cardoso

et al., 2019) menyebutkan bahwa kurangnya pengetahuan merupakan faktor

utama keterlambatan deteksi dini kanker payudara. Pengetahuan yang baik

tentang prosedur SADARI merupakan salah satu alasan yang menyebabkan


wanita mengaplikasikan SADARI sebagai kebiasaan rutin dalam Upaya deteksi

dini terhadap kanker payudara (p2p.kemenkes, 2019)

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum di lakukan Pendidikan

Kesehatan sebanyak 44 (73.3%) responden berada pada kategori kurang dengan

nilai rata-rata 7.27, sebanyak 14 (23.3%) responden berada pada kategori cukup

dan 2 (3.3%) responden berada pada kategori baik. Kurangnya pengetahuan

merupakan salah satu penyebab keterlambatan diagonis dini kanker payudara

(Unair News, 2020). Sejalan dengan pendapat tersebut, mahasiswi Kesehatan

Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta belum mendapatkan informasi

SADARI selama perkuliahan sehingga mempengaruhi hasil pre test masuk

dalam kategori kurang yaitu 73.3%. Hasil penelitan ini di dukung oleh penelitian

Nuzulul Rahmi dkk dengan hasil penelitian nilai pretest rata-rata sebelum di

lakukan Pendidikan kesehatan SADARI yaitu 17.38. Setelah dilakukan pretest,

rata-rata pengetahuan meningkat menjadi 41.93 (Studi et al.. 2020). Penelitian

serupa juga dilakukan oleh (Wondmu et al., 2022) dengan hasil terdapat

perbedaan yang signifikan secara statistic antara pengetahuan SADARI sebelum

dan sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan.

Terjadi peningkatan yang bermakna dari kategori kurang menjadi kategori

baik dengan hasil uji statistic Wilcoxcon baik sebelum dan sesudah diperoleh

nilai p=0.000 karena <0.05 hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

Pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan SADARI pada

mahasiswi.

Hasil pengetahuan berdasarkan tingkat pengetahuan mahasiswi tentang

SADARI juga di dukung oleh penelitian (Osei- Afriyie et al., 2021) dengan hasil

Perbedaan pengetahuan rata-rata untuk intervensi pra-pasca adalah 0,18 ± 0,695


(P<0.05). Menurut Pratama (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan

seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Pendidikan, usia, minat,

kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi. Pada penelitian ini lingkungan

ikut mempengaruhi hasil kuesioner, lingkungan pada saat pengisian kuesioner

yaitu kurang kondusif karena terdapat beberapa responden yang bekerja sama

dalam pengisian kuesioner walaupun sudah di tegur dan diperingati oleh peneliti.

Peningkatan nilai rata-rata pengetahuan responden setelah diberikan

Pendidikan kesehatan mengenai SADARI terjadi karena dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah informasi Informasi yang didapat

mempengaruhi fungsi kognitif dan afektif seseorang. Pengetahuan juga

dipengaruhi oleh intensitas perhatian terhadap objek (Wawan & Dewi, 2010).

Mahasiswi yang memperhatikan dengan seksama selama Pendidikan kesehatan

berlangsung dapat menambah pengetahuan tentang SADARI sehingga terjadinya

peningkatan skor pengetahuan (Viviyawati, 2014).

Dengan adanya peningkatan pengetahuan setelah Pendidikan kesehatan

mengenai SADARI, diharapkan dapat meningkatkan perilaku sehat dan perilaku

pencegahan masalah pada payudara sehingga dapat menurunkan angka kesakitan

dan kematian akibat kanker payudara. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Notoatmodjo (2010) bahwa ada berbagai macam cara yang dapat

meningkatkan pengetahuan mahasiswi tentang cara SADARI salah satunya dalah

dengna memberikan memberikan Pendidikan kesehatan. Pendidikan Kesehatan

terjadi karena adanya perubahan kesadaran dari dalam diri individu sendiri untuk

menambah pengetahuan melalui Teknik belajar dengan tujuan untuk mengingat

fakta/ kondisi nyata dengan cara memberikan dorongan terhadap diri (Mubarak

& Iqbal, 2007). Melalui Pendidikan kesehatan tentang SADARI maka akan
terjadi transfer informasi kepada mahasiswi dan mereka akan melakukan.

penginderaan terhadap infromasi tersebut sehingga informasi yang dimilki

bertambah dan akhirnya pengetahuan mereka tentang SADARI dapat meningkat.

KESIMPULAN

Tingkat Pengetahuan mahasiswi sebelum Pendidikan kesehatan sebagian besar

masuk dalam kategori kurang yaitu 73,3%, kategori cukup yaitu 23.3% dan

kategori baik sebanyak 3.3%

1. Tingkat Pengetahuan mahasiswi sesudah Pendidikan kesehatan sebagian besar

masuk dalam kategori baik yaitu 93.3% dan kategori cukup sebanyak 6.7%.

2. Hasil uji statistic Wilcoxon pada pengetahuan baik sebelum dan setelah

Pendidikan memperoleh nilai p=0.000 karena nilai p<0.05. sehingga dapat di

simpulkan bahwa ada pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap peningkatan

pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri pada mahasiswi kesehatan

masyarakat Universitas Respati Yogyakarta.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan serta manfaat yang

ingin di capai dalam penelitian ini maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai

berikut:

1. Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Respati Yogyakarta Menambahkan

Pendidikan SADARI pada kurikulum kespro agar mahasiswi mendapatkan

informasi tentang SADARI dan memiliki kesadaran untuk rutin memeriksa

payudara sendiri.
2. Peneliti selanjutnya

Sebaiknya peneliti lain melakukan penelitan lanjutan dengan menambahkan

variable kemampuan dan metode observasi agar mahasiswi lebih memahami

prosedur SADARI.

3. Bagi responden

Diharapkan setelah diberikan Pendidikan kesehatan. pengetahuan mahasiswi

meningkat dan dapat memberikan informasi mengenai SADARI kepada mahasiswi

lain sehingga semakin banyak mahasiswi yang mengetahui dan memiliki

kemampuan dalam praktik SADARI sehingga dapat menerapkannya.


DAFTAR PUSTAKA

Affan, A., Razali., R., Herda Ariyani, Muhammad Nazemi, Hamidah, M. K., Febrianti, D. R.,
Susanto, Y., Niah, R., Latifah, S., Popoola, A., Ganiyu, S., Enikuomehin, O., Bodunde,
J., Adedibu, O., Durosomo, H., Karunwi, O., Mohammad Mohsin, S., Nayem, A., Hore,
P. K., Kasidal1), Noor Aidawati, D. E. A., Program, Rudrappa, K. B., … Şenocak, G.
(2018). kanker di Indonesia. Kanker Di Indonesia, 2(1), 1–11.
https://doi.org/10.1007/s10681-019-2458-6%0Ahttps://www.researchgate.net/
publication/273059476%0Ahttps://learning.hccs.edu/faculty/joy.marshall/biol-2320-
microbiology-lecture-notes/chapter-3-lecture-notes%0Awww.gscience.net%0Ahttp://
www.jim.unsyiah.ac.id/

Febrianti, R., & Wahidin, M. (2021). Hubungan Usia dan Riwayat Keluarga dengan Kejadian
Kanker Payudara di Rsup Dr M. Djamil Padang Tahun 2021. Journal of Scientech
Research and Development, 2(1), 43–57.
https://idm.or.id/JSCR/index.php/JSCR/article/view/14

Jogja Cancer Registry. (2020). RKBR Januari 2020.

Lestari, D. E., Haryani, T., & Igiany, P. D. (2021). Efektivitas Media Leaflet untuk
Meningkatkan Pengetahuan Siswi Tentang Sadari. Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(2), 148–154.
https://doi.org/10.15294/jppkmi.v2i2.52431

p2p.kemenkes. (2019). Penyakit Kanker di Indonesia Berada Pada Urutan 8 di Asia


Tenggara dan Urutan 23 di Asia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
http://p2p.kemkes.go.id/penyakit-kanker-di-indonesia-berada-pada-urutan-8-di-asia-
tenggara-dan-urutan-23-di-asia/

Studi, P., Fakultas, K., Dan, K., & Binawan, K. U. (2021). DENGAN MEDIA VIDEO
TENTANG SADARI ( PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ) TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DI SMAN 14 JAKARTA Disusun Oleh :
Ria Irawan.

Udoh, R. H., Tahiru, M., Ansu-Mensah, M., Bawontuo, V., Danquah, F. I., & Kuupiel, D.
(2020). Women’s knowledge, attitude, and practice of breast self- examination in sub-
Saharan Africa: A scoping review. Archives of Public Health, 78(1), 1–10.
https://doi.org/10.1186/s13690-020-00452-9

WHO. (2021). Breast cancer. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-


cancer

Zhang, Y. N., Xia, K. R., Li, C. Y., Wei, B. L., & Zhang, B. (2021). Review of Breast Cancer
Pathologigcal Image Processing. BioMed Research International, 2021.
https://doi.org/10.1155/2021/1994764

Affan, A., Razali., R., Herda Ariyani, Muhammad Nazemi, Hamidah, M. K., Febrianti, D.
R., Susanto, Y., Niah, R., Latifah, S., Popoola, A., Ganiyu, S., Enikuomehin, O.,
Bodunde, J., Adedibu, O., Durosomo, H., Karunwi, O., Mohammad Mohsin, S., Nayem,
A., Hore, P. K., Kasidal1), Noor Aidawati, D. E. A., Program, Rudrappa, K. B., …
Şenocak, G. (2018). kanker di Indonesia. Kanker Di Indonesia, 2(1), 1–11.
https://doi.org/10.1007/s10681-019-2458-6%0Ahttps://www.researchgate.net/
publication/273059476%0Ahttps://learning.hccs.edu/faculty/joy.marshall/biol-2320-
microbiology-lecture-notes/chapter-3-lecture-notes%0Awww.gscience.net%0Ahttp://
www.jim.unsyiah.ac.id/

Febrianti, R., & Wahidin, M. (2021). Hubungan Usia dan Riwayat Keluarga dengan Kejadian
Kanker Payudara di Rsup Dr M. Djamil Padang Tahun 2021. Journal of Scientech
Research and Development, 2(1), 43–57.
https://idm.or.id/JSCR/index.php/JSCR/article/view/14
Jogja Cancer Registry. (2020). RKBR Januari 2020.

Lestari, D. E., Haryani, T., & Igiany, P. D. (2021). Efektivitas Media Leaflet untuk
Meningkatkan Pengetahuan Siswi Tentang Sadari. Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(2), 148–154.
https://doi.org/10.15294/jppkmi.v2i2.52431

p2p.kemenkes. (2019). Penyakit Kanker di Indonesia Berada Pada Urutan 8 di Asia


Tenggara dan Urutan 23 di Asia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
http://p2p.kemkes.go.id/penyakit-kanker-di-indonesia-berada-pada-urutan-8-di-asia-
tenggara-dan-urutan-23-di-asia/

Studi, P., Fakultas, K., Dan, K., & Binawan, K. U. (2021). DENGAN MEDIA VIDEO
TENTANG SADARI ( PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ) TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA DI SMAN 14 JAKARTA Disusun Oleh :
Ria Irawan.

Anda mungkin juga menyukai