Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA

FACTORS RELATED TO NUTRITIONAL STATUS IN CHILDREN

Ary Syahrul Ramdani1, Heni Marliany2, Aap Apipudin3


1
Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis
2,3
Dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 20, Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46216
Tlp./fax. (0265) 774052, e-mail : mucis06@yahoo.com
*E-Mail : *1ary.syhrul@gmail.com, 2henimarliany0803@gmail.com,
3
apipudinaap67@gmail.com

ABSTRTAK
WHO memperkirakan bahwa 54% kematian anak di dunia disebabkan oleh kekurangan gizi. Gizi merupakan
salah satu faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia, dan erat kaitannya dengan kesehatan
dan kecerdasan manusia. Berdasarkan informasi data dari Puskesmas Ciamis terdapat 53 kasus anak balita
yang memiliki permasalahan gizi di Kelurahan Benteng. Tujuan : mengetahui hubungan pengetahuan orang
tua, pola makan anak dan penyakit infeksi dengan status gizi pada balita di Kelurahan Benteng Kecamatan
Ciamis Kabupaten Ciamis. Metode: penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan
penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 307 anak balita di Kelurahan Benteng.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 33 respoden. Hasil :
hasil berdasarkan uji chi-square signifikansi p antara pengetahuan orang tua dengan status gizi 0,573. Uji chi-
square signifikansi p antara pola makan dengan status gizi sebesar 0,147. Uji chi-square signifikansi p antara
penyakit infeksi dengan status gizi sebesar 0,111. kesimpulan : tidak ada hubungan antara pengetahuan orang
tua, pola makan anak dan penyakit infeksi dengan status gizi pada balita di Kelurahan Benteng Kecamatan
Ciamis Kabupaten Ciamis.

Kata kunci : Balita, pengetahuan, penyakit infeksi, pola makan, status gizi

ABSTRACT

WHO estimates that 54% of child deaths in the world are caused by malnutrition. Nutrition is one of the
important factors that determine the quality of human resources, and is closely related to human health and
intelligence. Based on data information from the Ciamis Health Center there are 53 cases of children under five
who have nutritional problems in Benteng Village. Objective: to determine the relationship between parental
knowledge, children's eating patterns and infectious diseases with nutritional status in toddlers in Benteng
Village, Ciamis District, Ciamis Regency. Methods: this study uses quantitative analytical methods by designing
a cross sectional study. The population in this study were 307 children under five in Benteng Village. Sampling
in this study using purposive sampling as many as 33 respondents. Results: based on the chi-square test, the
significance of p between parents' knowledge and nutritional status was 0.573. The chi-square test of the
significance of p between diet and nutritional status was 0.147. The chi-square test of the significance of p
between infectious diseases and nutritional status was 0.111. Conclusion: there is no relationship between
parental knowledge, children's eating patterns and infectious diseases with nutritional status in toddlers in
Benteng Village, Ciamis District, Ciamis Regency.

Keywords : Diet, infectious diseases, knowledge, nutritional status, toddlers


PENDAHULUAN Berdasarkan hasil studi pendahuluan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis,
Gizi merupakan salah satu faktor pada tahun 2020 dari 37 Puskesmas yang
penting yang menentukan kualitas sumber tersebar di Kabupaten Ciamis terdapat
daya manusia, dan erat kaitannya dengan 74.272 balita, sebanyak 1.001 (1,3%) balita
kesehatan dan kecerdasan manusia. Nutrisi berstatus gizi buruk, 5.617 (7,6%) balita
yang baik pada anak balita membutuhkan gizi kurang, 54.136 (73%) gizi baik dan
perhatian lebih karena menghambat 4.573 (6,2%) balita berstatus gizi lebih.
kemampuan fisik, mental dan berpikir Dibandingkan dengan tahun lalu angka
(Alpin, 2017). Anak Balita dengan asupan balita gizi buruk mengalami peningkatan,
gizi yang tidak memadai rentan terhadap tahun lalu diketahui terdapat 378 balita
penyakit, mengakibatkan kehilangan nafsu berstatus gizi buruk, sedangkan saat ini
makan, asupan gizi berkurang dan status mencapai 1.001 balita (Dinkes Kabupaten
gizi buruk (Apriliana & Rakhma, 2017). Ciamis, 2020).
Anak usia dini merupakan masa yang Berdasarkan informasi data dari
sangat berharga bagi pertumbuhan dan Puskesmas Ciamis, dari 7 Desa atau
perkembangan manusia. Status gizi Kelurahan yang tersebar di wilayah kerja
menjadi prioritas utama pada anak usia Puskesmas Ciamis terdapat 2.692 balita,
dini, karena kejadian gizi buruk sebanyak 33 (1,2%) balita berstatus gizi
mempengaruhi kualitas tumbuh kembang buruk, 158 (5,9%) balita berstatus gizi
anak (Prehana Wati, 2018). kurang, 2.198 (81,6%) bestatus gizi baik
Status gizi buruk dipengaruhi oleh dan 303 (11,2%) berstatus gizi lebih.
banyak faktor, termasuk pendidikan orang Kelurahan Benteng merupakan salah satu
tua, pengetahuan orang tua, pekerjaan Kelurahan yang paling banyak mengalami
orang tua, pendapatan keluarga, pola kejadian status gizi buruk dan kurang pada
makan anak, jumlah anggota keluarga, balita dibandingkan dengan Desa atau
jenis kelamin anak, status sosial ekonomi Kelurahan lain (Puskesmas Ciamis, 2021).
dan penyakit infeksi (Wardani, 2017).
Malnutrisi dan status gizi buruk memiliki METODE
konsekuensi yang tinggi bagi generasi
mendatang. Anak kurang gizi dan gizi Metode yang digunakan dalam
buruk akan mengalami gangguan penelitian ini yaitu metode kuantitatif
perkembangan fisik dan intelektual (Ucu, dengan rancangan penelitian cross
2017). sectional. Populasi dalam penelitian ini
WHO memperkirakan bahwa 54% adalah semua orang tua yang mempunyai
kematian anak di dunia disebabkan oleh anak balita di kelurahan Benteng
kekurangan gizi (R Yudi Rachman Saleh, Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.
2017). Pada tahun 2018 menunjukkan Jumlah populasi dalam penelitian ini
bahwa 4 juta anak di bawah usia lima sebanyak 307 anak balita di Kelurahan
tahun kekurangan gizi di Indonesia, di Benteng sesuai data dari UPTD Puskesmas
mana 700.000 di antaranya mengalami gizi Ciamis. Teknik pengambilan sampel dalam
buruk (Milah & Zaqiah, 2019). Menurut penelitian ini yaitu menggunakan
PSG Jawa Barat pada tahun 2016, angka purposive sampling dengan sampel
gizi buruk anak berbasis BB/U adalah sebanyak 33 responden. Penelitian ini
2,4% dan angka gizi kurang 12,1%. dilaksanakan di Posyandu Lingkungan
Kabupaten Ciamis termasuk dalam 10 Pereng Kelurahan Benteng pada bulan
kabupaten dengan gizi buruk terbanyak di tanggal 7-8 Maret 2022.
Jawa Barat (R Yudi Rachman Saleh, Pelaksanaan penelitian diawali dengan
2017). kontrak waktu (Informed Consent) sampai
diperoleh kesepakatan melalui
penandatangan surat persetujuan. Setelah Perempuan
Total
21
33
63,6
100
itu menimbang BB balita dan memberikan Status Gizi Balita
lembar kuesioner kepada orang tua balita. Buruk 0 0
Peneliti memeriksa lembar kuesioner yang Kurang 7 21,2
Baik 24 72,7
telah di kumpulkan, lalu memeriksa Lebih 2 6,1
kelengkapannya apabila ada pernyataan Total 33 100

yang belum terisi. Peneliti mengolah data


tersebut serta di analisis. Instrumen pada
2. Tingkat Pengetahuan Orang Tua
penelitian ini menggunakan alat timbang Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Tingkat
berat badan balita dan lembar kuesioner. pengetahuan Orang Tua
Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk Kurang 0 0
mendapatkan gambaran karakteristik Cukup
Baik
2
31
6,1
93,9
responden dan distribusi frekuensi dari Total 33 100
semua variabel yang diamati. Hal ini
memungkinkan untuk melihat perubahan 3. Pola Makan Anak
pada masing-masing variabel tersebut, Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Pola Makan
sekaligus menyajikan analisis bivariat Anak
untuk melihat hubungan antara masing- Kategori Frekuensi Persentase
masing variabel dependen dan independen. (F) (%)
Tidak Tepat 1 3
Pengolahan data dilakukan dengan Tepat 32 97
menggunakan uji statistik chi-square Total 33 100
dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Jadi jika p value 0,05 berarti variabel bebas 4. Penyakit Infeksi
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Penyakit
dan variabel terikat berhubungan, dan jika Infeksi
p>0,05 berarti variabel bebas dan variabel
terikat tidak ada hubungan. Kategori Frekuensi Persentase
(F) (%)
Ada 9 27,3
Tidak Ada 24 72,7
HASIL PENELITIAN Total 33 100

Berdasarkan hasil penelitian yang 5. Status Gizi


Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi
dilakukan di Posyandu Lingkungan Pereng
Balita
Kelurahan Benteng terhadap 33 responden,
didapatkan hasil sebagai berikut : Kategori Frekuensi Persentase
(F) (%)
Buruk 0 0
1. Karakteristik Responden Kurang 7 21,2
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Baik 24 72,7
Lebih 2 6,1
Responden Total 33 100
Frekuensi Persentase
Variabel
(F) (%) 6. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Pendidikan
Terakhir Orang Tua Orang Tua dengan Status Gizi
SD 3 9,1 Balita
SLTP 20 60,6
SLTA 8 24,2 Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Hubungan
Sarjana 2 6,1 Tingkat Pengetahuan Orang Tua
Total 33 100 dengan Status Gizi Balita
Pekerjaan
Pengetah Status Gizi Balita
IRT 32 97 uan Buruk Kurang Baik Lebih
Total
P
Bekerja 1 3 Orang F % F % F % F % F % Value
Total 33 100 Tua
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,573
JK Cukup 0 0 1 50 1 50 0 0 2 100
Baik 0 0 6 19, 23 74, 2 6,5 31 100
Laki - Laki 12 36,4
Total 0 0 7
4
21, 24
2
72, 2 6,1 33 100 mengganggu fungsi imunitas. Jadi anak
2 7
yang terkena infeksi yang berulang dan
kronis akan mengalami gangguan status
7. Hubungan Pola Makan Anak
gizi dan imunitas, baik secara absolut
dengan Status Gizi Balita
Tabel 1.7 Distribusi Frekuensi Hubungan
maupun relatif. Jenis kelamin juga dapat
Pola Makan Anak dengan Status mempengaruhi status gizi balita, balita
Gizi Balita pada penelitian ini yang memiliki gizi
Pola Status Gizi Balita
kurang yaitu sebanyak 7 balita, dengan
Makan
Anak
Buruk Kurang Baik Lebih
Total
jenis kelamin perempuan sebanyak 6 balita
F % F % F % F % F %
Tidak 0 0 1 100 0 0 0 0 1 100 dan laki laki sebanyak 1 balita.
Tepat 0 0 6 18, 24 75 2 6,2 31 100
Tepat 8 Tingkat pengetahuan gizi orang tua
Total 0 0 7 21, 24 72, 2 6,1 33 100
2 7 sangat diperlukan untuk orang tua
terutama ibu balita. Berdasarkan penelitian
8. Hubungan Penyakit Infeksi dengan diatas dapat diasumsikan bahwa tingkat
Status Gizi Balita pengetahuan orang tua di Kelurahan
Tabel 1.8 Distribusi Frekuensi Hubungan Benteng sebagian besar memiliki tingkat
Penyakit Infeksi dengan Status
Gizi Balita pengetahuan yang baik, akan tetapi ada
beberapa anak balita yang memiliki status
Penyakit Buruk Kurang
Status Gizi Balita
Baik Lebih
Tot
al gizi kurang. Hal tersebut kemungkinan
Infeksi F % F % F % F % F %
terjadi karena ada faktor lain yang dapat
Ada 0 0 4 44,4 5 55,6 0 0 9 100
mempengaruhi status gizi anak balita,
Tidak Ada 0 0 3 12,5 19 79,2 2 8,3 24 100 seperti pendapatan keluarga, pendapatan
Total 0 0 7 21,2 24 72,7 2 6,1 33 100
keluarga yang kurang akan menyebabkan
ekonomi keluarga yang kurang sehingga
PEMBAHASAN kebutuhan dan kecukupan gizi anak akan
kurang atau tidak tercukupi dengan baik.
Gambaran hasil analisis menunjukan Pola makan yang benar didasarkan
bahwa dari 33 responden menunjkan pada jenis makanan, jumlah makanan, dan
bahwa gizi balita paling banyak adalah rencana makan anak. Berdasarkan
gizi baik sebanyak 24 orang (72,7%), penelitian di atas, dapat diduga bahwa
tetapi masih ditemukan gizi kurang kebiasaan makan anak balita di Desa
sebanyak 7 orang (21,2%) dan gizi lebih Benteng sebagian besar adalah pola makan
sebanyak 2 orang (6,1%). yang baik, namun beberapa balita
Hal itu menunjukan bahwa terdapat memiliki status gizi buruk. Hal ini
kejadian status gizi kurang pada balita mungkin karena ada faktor lain yang
sebanyak 7 ank balita (21,2%). Kondisi ini mempengaruhi status gizi balita, seperti
disebabkan beberapa hal, diantaranya penyakit infeksi. Penyakit infeksi pada
adalah status ekonomi keluarga. anak dapat mengganggu metabolisme,
Kemampuan ekonomi keluarga sangat mengganggu kestabilan hormon, dan
mempengaruhi dalam membeli atau mengganggu fungsi imun. Dengan
menyediakan makanan yang diolah. demikian, anak yang terkena infeksi
Keluarga sebenarnya mengetahui berulang dan kronis akan mengalami
bagaimana membuat makanan seimbang, gangguan status gizi dan kekebalan secara
tetapi karena keterbatasan dana maka absolut dan relatif. Pola asuh yang kurang
menyusun menu seimbang kurang tepat dari orang tua. Orang tua harus
terpenuhi. Dan faktor lain yang dapat banyak meluangkan waktunya untuk
mempengaruhi kejadian gizi kurang adalah mengasuh dan membimbing anak terutama
penyakit infeksi, penyakit infeksi pada pada anak balita.
anak akan mengganggu metabolisme yang Penyakit infeksi yang diidentifikasi
membuat ketidakseimbangan hormon dan dalam penelitian ini dibagi menjadi
penyakit infeksi ringan dan berat. Dalam Masih terdapat balita di Kelurahan
penelitian ini, jenis penyakit menular yang benteng yang berstatus gizi kurang.
paling umum adalah penyakit menular Diharapkan STIKes Muhammadiyah
ringan seperti batuk, pilek, diare dan Ciamis bisa bekerja sama dengan
demam. Berdasarkan penelitian di atas, posyandu yang ada di Kelurahan
dapat diasumsikan bahwa terdapat 5 anak Benteng untuk meningkatkan kegiatan
di Kelurahan Benteng yang menderita pengabdian masyarakat terutama
penyakit menular dalam 7 hari terakhir tentang status gizi pada balita.
atau selama masa penelitian, tetapi status 2. Bagi Responen
gizinya baik. Hal ini kemungkinan terjadi Diharapkan kepada orang tua terutama
karena ketika anak di bawah usia lima ibu yang mempunyai balita dengan
tahun terserang penyakit infeksi, orang tua masalah gizi agar meningkatkan
anak memberikan asupan makanan dan asupan nutrisi dan gizi yang adekuat
gizi yang baik sehingga status gizi anak atau meningkatkan kualitas makanan
tetap terjaga dengan baik. Tiga anak di sehingga pertumbuhan anak dapat
bawah usia lima tahun tidak memiliki berkembang secara optimal dan dapat
penyakit menular tetapi status gizi buruk, mencegah dari kejadian gizi kurang
yang kemungkinan besar diturunkan dari maupun gizi buruk.
orang tua, karena gen yang diperoleh dari 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
sel telur yang dibuahi dapat menentukan Hasil penelitian ini bisa dijadikan
kuantitas dan kualitas pertumbuhan pada sebagai dasar bagi peneliti selanjutnya,
anak balita. serta diharapkan melakukan
pengembangan penelitian mengenai
SIMPULAN DAN SARAN variabel yang belum diteliti pada
penelitian ini.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai DAFTAR PUSTAKA
“Faktor yang berhubungan dengan status Alpin. (2017). Hubungan Karakteristik Ibu
gizi pada anak balita”, didapatkan Dengan Status Gizi Buruk Balita Di
kesimpulan sebagai berikut : Wilayah Kerja Puskesmas Tawanga
1. Status gizi pada balita di Kelurahan Kabupaten Konawe. Nursing Care
Benteng dengan kriteria gizi buruk And Health Technology Journal, 1,
sebanyak 0 orang (0%), gizi kurang 88-93.
sebanyak 7 orang (21,2%), gizi baik
sebanyak 24 orang (72,7%) dan gizi Apiriliana, W.F., & Rakhma, L. R. (2017).
lebih sebanyak 2 orang (6,1%). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
2. Tidak ada hubungan antara tingkat Dengan Status Gizi Balita Yang
pengetahuan orang tua dengan status Mengikuti TFC Di Kabupaten
gizi pada anak balita di Kelurahan Sukoharjo. Profesi (Profesional
Benteng. Islam) : Media Publikasi Penelitian,
3. Tidak ada hubungan antara pola 15(1),9.
makan anak dengan status gizi pada Https://Doi.Org/10.26576/Profesi.214
anak balita di Kelurahan Benteng.
4. Tidak ada hubungan antara penyakit Dinkes Kabupaten Ciamis. (2020). Status
infeksi dengan status gizi pada anak Gizi Balita Berdasarkan Indikator
balita di Kelurahan Benteng. BB/U.
Fajriani, Aritonang, E. Y., & Nasution, Z.
Saran
(2020). Hubungan Pengetahuan,
1. Bagi Institusi STIKes Muhammadiyah
Sikap Dan Tindakan Gizi Seimbang
Ciamis
Keluarga Dengan Status Gizi Anak
Balita Usia 2-5 Tahun. Jurnal Ilmu Nutrition, 1(4), 369-378.
Kesehatan Masyarakat, 9(01), 1-11. Https://Doi.Org/10.20473/Amnt.V1,I
Https://Doi.Org/10.33221/Jikm.V9i01 4.2017.369-378
.470
Nurmaliza, & Herlina, S. (2019).
Hakim, R. L. (2016). Faktor-Faktor Yang Hubungan Pengetahuan Dan
Berhubungan Dengan Status Gizi Pendidikan Ibu Terhadap Status
Anak Jalanan Di Kota Semarang. Gizibalita. Jurnal Kesmas Ascleipus,
116. 1, 106-115.
Http://Lib.Unnes.Ac.Id/25228/1/6411
409006.Pdf Prehana Wati, S. (2018). Hubungan
Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Ibu
Hasibuan, T. P., & Siagian, M. (2020). Dan Pendapatan Orang Tua Dengan
Hubungan Pola Makan Dengan Status Status Gizi Anak Balita Usia 1-5
Gizi Balita Du Wilayah Kerja Tahun Di Desa Duwet Kecamatan
Puskesmas Sering Lingkungan Vii Wonosari Kabupaten Klaten. Skripsi
Kelurahan Sidorejo Kecamatan Fakultas Ilmu Kesehatan, 1-20.
Medan Tembang Tahun 2019. Jurnal
Kebidanan Kestra (Jkk). 2(2) 116- Puskesmas Ciamis. (2021). Data Status
125. Gizi Balita Berdasarkan BB/U.
Https://Doi.Org/10.35451/Jkk.V2i2.2
Putri, M. S,. Kapantow, N., & Kawengian,
29
S. (2015). Hubungan Antara Riwayat
Kemenkes RI (2020). Standar Antopometri Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi
Anak. In Sustainability (Switzerland) Pada Anak Balita Di Desa Mopusi
(Vol. 4, Issue 1). Kecamatan Lolayan Kabupaten
Https://Pesquisa.Bvsalud.Org/Portal/ Bolaang Mangondow. Jurnal E-
Resource/En/Mdl20203177951%0Aht Biomedik, 3(2), 1-5,
tp://Dx.Doi.Org Https://Doi.Org/10.35790/Ebm.3.2.20
15.8461
Milah, A. S., & Zaqiah, A. (2019).
Hubungan Pendidikan Ibu Dengan R Yudi Rachman Saleh, I. S. (2017).
Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun Di Kajian Penyebab Gizi Burukpada
Desa Sindangsari Kecamatan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Cikoneng Kabupaten Ciamis Tahun Rancah Kabupaten Ciamis Tahun
2019. Journal Of Midwifery And 2017. 7-10.
Public Health, 1(2).
Sitompul, S. O., Samodra, Y. L., &
Https://Doi.Org/10.25157/Jmph.Vli2.
Kantjuro, I. (2020). Hubungan Pola
3024
Makan Anak Dengan Status Gizi
Nengsi, S., & Risma. (2017). Hubungan Siswa TK BPOKRI Gondokusuman
Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Yogyakarta. Indonesian Jurnal Of
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Nursing And Health Sciences, 5(2),
Anreapi Kabupaen Polewati Mandar. 126-133.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Ucu, S. (2017). Faktor-Faktor Yang
Indonesia, 34(11), 1-4.
Berhubungan Dengan Status Gizi
Nindyna Puspasari, & Merryana Andriani Anak Dibawah Lima Tahun (Balita)
(2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Di Puskesmas Sepatan Kecamatan
Tentang Gizi Dan Asupan Makan Sepatan Kabupaten Tanggerang 2009.
Balita Dengan Status Gizi Balita
(BB/U) Usia 12-24 Bulan. Amerta

Anda mungkin juga menyukai