UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2020
ATIKA PUTRI
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan atas berkat, rahmat dan karunia
Allah SWT karena dapat menyelesaikan penyusunan E-Modul
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya dengan tepat
waktu. E-Modul ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Pengembangan e-learning pada program pasca sarjana
Universitas Lampung.
A. Kompetensi dasar
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika
populasi akibat interaksi tersebut.
B. Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
1
4. Siswa dapat mendeskripsikan pola interaksi antar makhluk hidup.
5. Siswa memahami konsep siklus nutrien dan aliran energi.
6. Siswa dapat menjelaskan pengaruh komponen biotik terhdap abiotik maupun
konponen abiotik terhadap biotik.
7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar komponen biotik dan abiotik.
8. Siswa dapat menjelaskan hubungan interaksi makhluk hidup dengan dinamika
populasi
A. Deskripsi E-Modul
2
C. Petunjuk belajar
1. Pada setiap kegiatan belajar, siswa dapat mempelajari e- modul selama 80 menit.
2. Bacalah materi pada kegiatan pembelajaran dalam e-modul secara utuh agar
dapat memahami materi dengan baik.
3. Kerjakan soal yang terdapat pada Latihan, Penilaian diri dan Evaluasi yang ada
dalam e-modul sesuai petunjuk yang disediakan.
4. Bertanyalah kepada guru ataupun teman jika menemukan kesulitan dalam
memahami materi dan mengerjakan soal pada e-modul.
3
Kegiatan
Pembelajaran 1
A. Tujuan
Melalui pengamatan video dan gambar pada e-modul ini, kalian diharapkan dapat
memahami konsep lingkungan serta komponen penyusun lingkungan yaitu biotik
dan abiotik.
B. Uraian Materi
Lingkungan hidup adalah suatu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam, seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan
yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan hidup terdiri atas dua bagian, yakni lingkungan abiotik dan lingkungan
biotik. Lingkungan abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembapan, cahaya, dan bunyi. Lingkungan hidup biotik adalah
segala sesuatu yang bernyawa, seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan
mikroorganisme (virus dan bakteri).
4
Organisme berdasarkan cara kemampuan menyusun makanannya dibagi menjadi 2
(dua), yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof.
Organisme heterotrof berdasarkan jenis yang dimakan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu
herbivora, karnivora, dan omnivora.
Gambar 5. Omnivora
Sumber: dosenpendidikan.co.id
5
Hubungan kehidupan dari lingkungan hidup digambarkan ekosistem. Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara
mahkluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang
kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam
ekosistem.
Komponen biotik dan abiotik berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium,
ekosistem ini terdiri atas ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai
komponen biotik. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu,
mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air.
6
C. Latihan soal pilihan ganda
1. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!
7
Kegiatan
Pembelajaran 2
A. Tujuan
Melalui pengamatan video dan gambar pada e-modul ini, kalian diharapkan
dapat memahami konsep interaksi, pola dan bentuk interaksi antar makhluk
hidup, aliran energi, serta siklus energi.
B. Uraian Materi
Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada
organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan
membentuk suatu pola interaksi. Terjadi pula interaksi antara komponen biotik
serta komponen abiotik dan terjadi pula interaksi antara komponen biotik dan
biotik.
1. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup
dengan urutan tertentu. Contoh rantai makanan yaitu rumput dimakan
kambing dan kambing dimakan singa. Di dalam rantai makanan ada
tingkatan yang disebut produsen, konsumen dan pengurai.
8
pembusukan atau penguraian ini menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Beberapa rantai makanan dapat saling berhubungan membentuk
jaring-jaring makanan.
Contoh rantai makanan perumput :
2. Jaring-jaring makanan
Di alam semesta yang sangat beragam ini, satu produsen tidak hanya
dimakan oleh hanya satu organisme/konsumen pertama. Tetapi bisa dimakan
oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen pertama
dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua. dan seterusnya. Jadi
rangkaian makan dan dimakan/rantai makanan yang saling berkaitan lebih
dari satu rangkaian itulah yang disebut dengan jaring-jaring makanan, lebih
jelasnya peristiwa tersebut diilustrasikan pada bagan dibawah ini:
9
Gambar 11. Jaring-jaring makanan
Sumber: sciencebooth.com
3. Piramida Makanan
Piramida makanan merupakan gambaran tingkatan trofik yang dimulai dari
trofik I yaitu produsen, lalu trofik II yaitu konsumer I, dan trofik III yaitu
konsumer II. Setiap tingkatan makhluk hidup makin ke puncak, biomassanya
semakin kecil.
10
4. Aliran Energi dan Siklus nutrien
Dinamika ekosistem melibatkan dua proses utama yaitu siklus nutrien dan
aliran energi. Misalnya pada siklus nutrien, mineral yang diperoleh dari
pohon akhirnya akan dikembalikan ke tanah oleh organisme yang
menguraikan daun mati, akar mati, dan sisa-sisa organik lainnya. Yang
kedua, berupa proses aliran energi satu-arah dari cahaya matahari menuju
produsen kemudian menuju konsumen.
11
sel otot mengubah energi kimia menjadi energi kinetik. Pada semua
pengubahan energi ini, sebagian energi diubah menjadi energi panas.
Berkebalikan dengan nutrien kimia, aliran energi mengalir melalui
ekosistem, biasanya masuk sebagai cahaya dan keluar sebagai panas.
5. Simbiosis
Simbiosis yaitu hubungan ketergantungan antara dua makhluk hidup atau
lebih yang hidup bersama yang membentuk hubungan yang khas. Yang
dibedakan menjadi tiga bentuk hubungan, yaitu:
a. Simbiosis mutualisme.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan khas antara dua makhluk hidup
atau lebih yang saling menguntungkan. Contoh simbiosis mutualisme
adalah antara lebah dengan bunga, kupu-kupu dengan bunga dan kerbau
dengan burung jalak pemakan kutu.
b. Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang khas antar makhluk
hidup yang meng un tungkan satu pihak tetapi tidak merugikan pihak
lainnya dan tidak memperoleh keuntungan apapun dari hubungan
tersebut. Contoh simbiosis komensalisme adalah hu bungan antara
tanaman hias tanduk rusa dengan pohon inangnya begitu juga dengan hu
bungan antara bunga anggrek dengan pohon inangnya. Tumbuhan tanduk
12
rusa tidak mengambil makanan dari pohon inang, begitu juga dengan
pohan inang tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
c. Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan khas antar makhluk hidup yang
merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Contoh
simbiosis parasitisme yaitu tum buhan tali putri dengan tumbuhan inang
yang di tumpanginya, pohon benalu dan tumbuhan inang yang
ditumpanginya.
13
C. Latihan soal pilihan ganda II
Bila dalam ekosistem tersebut rusa habis diburu oleh manusia, kemungkinan yang
dapat terjadi adalah...
a. Populasi produsen meningkat
b. Tidak terjadi pengaruh apa-apa
c. Populasi beruang meningkat
d. Populasi kupu-kupu menurun
3. Bila tejadi peristiwa sawah terserang hama tikus, yang dapat dilakukan oleh petani
adalah..
a. Membasmi hama belalang dengan pestisida
b. Menjaga populasi elang ataupun burung hantu
c. Mengusir belalang pesaing tikus
d. Menjaga kelestarian burung pemakan biji
14
a. Belalang dan semut merupakan organisme autotrof.
b. Konsumer pertama adalah kelinci hutan, kijang, dan cheetah.
c. Konsumer kedua adalah hyena, tapir, dan elang.
d. Serangga, singa, dan kucing hutan adalah organime heterotrof.
7. Dalam suatu rantai makanan, terjadi perpindahan energi secara berurutan dari..
a. Matahari-tumbuhan hijau-konsumer I-konsumer II
b. Konsumer I-Konsumer II-tumbuhan hijau-konsumer III
c. Matahari-konsumer II-konsumer III-konsumer I
d. Konsumer III-konsumer II-konsumer I-pepohonan
9. Bentuk interaksi yang mungkin terjadi antara singa dan kijang adalah..
a. Predasi
b. Simbiosis
c. Kompetisi
d. Bersaing
10. Sumber energi utama dari seluruh organime yang ada pada suatu ekosistem
adalah..
a. Nutrisi
b. Matahari
c. Makanan
d. Kalori
15
Penugasan 1
Tujuan: Peserta didik mampu menyajikan data hasil pengamatan tentang interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Melihat hubungan saling ketergantungan
komponen-komponen dalam sebuah ekosistem.
Media: Instrument pengamatan, alat tulis
Langkah-langkah Kegiatan:
Amatilah ekosistem yang ada disekitarmu, misalnya kolam ikan, lalu bandingkan
dengan ekosistem sawah yang terdekat dengan tempat tinggalmu. Coba kamu
perhatikan komponen-komponen pendukung dari ekosistem tersebut. Catatlah amatan
kamu dengan format instrumen dibawah ini:
Komponen yang Diamati Ekosistem Sawah Ekosistem Kolam Ikan
Komponen pengamatan Ekosistem sawah Ekosistem kolam ikan
Komponen biotik
Komponen abiotik
Rantai makanan yang
teramati
Jaring-jaring makanan yang
teramati
Dari mengamati kedua ekosistem tersebut, cobalah kamu uraikan menurut amatan serta
analisamu beberapa pertanyaan dibawah ini:
1. Perbedaan apa yang kamu lihat pada kedua ekosistem tersebut? Uraikan
berdasarkan amatanmu!
2. Komponen apa yang paling berpengaruh pada kedua ekosistem yang kamu amati
tersebut?
3. Sebutkan rantai makanan yang kamu temui pada kedua ekosistem tersebut?
4. Bagaimana menurutmu jika terjadi ketimpangan pada populasi di sawah misalnya,
berkurangnya populasi ular sawah?
16
Penugasan 2
Tujuan: Peserta didik mampu menyajikan data hasil pengamatan tentang interaksi
makhluk hidup memengaruhi lingkungan sekitarnya. Melihat hubungan saling
ketergantungan komponen-komponen dalam sebuah ekosistem.
Alat dan Bahan: 4 buah toples kosong, 8 ekor ikan kecil, stopwatch, air, sabun pencuci
piring, sabun mandi cair, obat nyamuk cair, deterjen.
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Siapkan 4 buah stoples kosong, 4 ekor ikan kecil, dan
2. Isi setiap stoples dengan:
a. air bersih,
b. air sabun mandi (2 tetes/250 mL),
c. air sabun detergen (2 tetes/250 mL),
d. obat nyamuk cair (2 tetes/250 mL).
3. Masukkan ikan-ikan tersebut ke dalam stoples.
4. Amati ikan dalam waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.
Berdasarkan pengamatan, cobalah kamu diskusikan beberapa pertanyaan dibawah ini
bersama temanmu:
1. Bagaimakah kondisi ikan pada masing-masing toples? Jelaskan pengamatanmu
sesuai urutan waktu!
2. Komponen apa yang paling berpengaruh pada objek pengamatanmu?
3. Bagaimana menurutmu jika hal tersebut terjadi pada ekosistem danau ataupun
sungai?
4. Bagaimana pengaruhnya dengan komponen biotik maupun abiotik yang ada pada
ekosistem tersebut?
5. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi dampak dari peristiwa tersebut?
17
Rangkuman
Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala
sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi
satu sama lain. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia,
hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati
seperti air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.
Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain
dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi.
Pola interaksi ini terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik serta antara
komponen biotik dan biotik. Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup
yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup
bersama, yaitu simbiosis. Berdasarkan cara menyusun makanannya, makhluk hidup
dapat berperan sebagai organisme.
18
Refleksi
Lakukan review pembelajaran pada jawaban “Tidak”, apabila semua jawaban “Ya”,
maka kalian dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
19
Tes Formatif
Sumber: belajar.kemdikbud.go.id
Ekosistem sawah merupakan salah satu ekosistem buatan manusia yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Tumbuh-tumbuhan yang dikembangkan pada
ekosistem sawah umumnya merupakan produk-produk pertanian, seperti padi. Namun,
pada kenyataannya padi bukan hanya sumber makanan pokok bagi manusia, tetapi juga
bagi makhluk hidup lainnya. Akibatnya, terjadi aliran energi dan materi dari padi ke
beberapa makhluk hidup lainnya yang mengakibatkan menurunnya jumlah sumber
makanan pokok manusia. Salah satu contoh makhluk hidup pemakan padi pada
ekosistem sawah adalah serangga. Banyaknya serangga yang mencari makanan pada
ekosistem sawah mengundang kehadiran katak pemangsa serangga. Akibatnya, para
petani juga harus berhadapan dengan katak yang banyak berada di sawah. Hal ini tentu
akan mengganggu aktivitas pertanian masyarakat. Oleh karena itu, petani melakukan
banyak upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
20
3. Apa yang akan terjadi jika produsen pada ekosistem sawah tersebut habis karena
suatu bencana alam, misalnya terjadi banjir?
4. Mengapa (padi, serangga, katak, ular, dan elang) dapat hidup di satu tempat yang
sama, yaitu ekosistem sawah? Jelaskan jawabanmu berdasarkan gambar
5. Apabila pada ekosistem sawah tersebut tidak ada ular, coba jawab hal-hal yang
akan terjadi berikut ini.
a. Apa yang akan terjadi dengan populasi katak pada ekosistem sawah tersebut?
b. Apa yang akan terjadi pada populasi elang pada ekosistem sawah tersebut?
c. Apa dampak yang ditimbulkan pada aktivitas pertanian yang dilakukan oleh para
petani pada eksosistem sawah tersebut?
Sebuah pabrik terletak berdekatan dengan sungai yang mengalir melalui perumahan.
Pabrik ini beroperasi setiap hari. Penduduk perumahan yang terletak di sebelah timur
sungai sering mengalami permasalahan iritasi pada mata mereka, sedangkan
penduduk sebelah barat tidak mengalaminya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Jelaskan.
21
Daftar Pustaka
Champbell dkk. 2011. Biology Eight Edition. San Fransisco: Pearson Benjamin
Cummings.
Kistinnah. I. dan Sri Lestari. E. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Pollock. Steve. 2001. Jendela Iptek: Ekologi. Jakarta : Balai Pustaka.
22