Anda di halaman 1dari 35

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP/MTs
Mata pelajaran : IPA
Materi Pokok : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 3 TM (12 JP)

A. Tema / materi pembelajaran : Konsep Lingkungan dan komponen penyususn


• penyusun komponen biatik
• Penyusun Komponen abiotic
B. Indikator Materi Pembelajaran :
Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi]
akibat interaksi tersebut
• Mendefinisikan konsep lingkungan dan komponen
– komponennya
• Mengaitkan peran makhluk hidup (komponen
biotik) dan benda mati (komponen abiotik)
• Menganalisis peran makhluk hidup sesuai dengan
kemampuan menghasilkan makanan
• Menganalisis peran makhluk hidup berdasarkan
jenis makanan
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Melalui pengamatan tumbuhan dalam pot, peserta didik dapat mendefinisikan konsep
likungan dan komponen-komponennya
2. Melalui pengamatan ekosistem, peserta didik dapat mengaitkan peran makhluk hidup
(komponen biotik) dan benda mati (komponen abiotik)

Pengembangan karakter : kejujuran, disiplin, tanggung jawab


D. Materi Pembelajaran
1. Materi reguler dan peta konsep
a. Konsep lingkungan dan komponen penyusun
b. Pola interaksi makhluk hidup
1) Peran makhluk dalam lingkungan
2) Peristiwa makan dan dimakan
3) Simbiosis
2. Materi pengayaan : Amensalisme dan antibiosis
3. Materi remedial : komponen lingkungan dan ekosistem (sesuai dengan materi yang
kurang dikuasai siswa)

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pertemuan Pendekatan Metode Pembelajaran

1 Saintifik Diskusi dan pengamatan

2 Saintifik Diskusi dan pengamatan

3 Saintifik Diskusi dan pengamatan

4 Saintifik Diskusi

F. Media dan Sumber Belajar


1. Media Belajar :
a. Pertemuan pertama : tumbuhan dalam pot beserta tanah, LKPD 1 tentang lingkungan
dan komponennya
b. Pertemuan kedua : video mengenai kehidupan hewan dan tumbuhan di habitatnya,
gambar ilustrasi peristiwa makan dan dimakan, LKPD pola interaksi makhluk hidup
c. Pertemuan ketiga : lingkungan sekitar sekolah, artikel peningkatan populasi ulat
bulu
2. Sumber Belajar
Widodo, Wahono.dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Purnomo, Adji Sunyo dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Siswa SMP-MTs
Kelas VII. Bandung : PENERBIT YRAMA WIDYA

LKPD
Handout interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
Lingkungan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mempersiapkan peserta didik dengan mengucapkan salam dan berdoa
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik
c. Guru memberikan apresepsi dengan mengaitkan materi hari ini dengan materi
sebelumnya yakni organisasi kehidupan
d. Guru menunjukkan satu pot berisi tumbuhan dengan media tanah
e. Guru meminta peserta didik untuk mengamati dan mengidentifikasi apa saya yang
ada dalam pot tersebut
f. Guru memberikan umpan balik terhadap tanggapan peserta didik dan
menghubungkan dengan pembelajaran hari ini
g. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Guru menunjukkan tiga tumbuhan dalam pot berbeda. Pot pertama tumbuhan dengan
media tanam tanah, pot kedua dengan media tanam air, dan pot ketiga tanpa media
b. Guru meminta peserta didik untuk mengamati ketiga pot dan memberi kesempatan
apabila muncul pertanyaan
c. Guru membimbing peserta didik untuk bertanya berdasarkan pengamatan yang
dilakukan
Diharapkan peserta didik bertanya mengenai:
“apa saja yang ditemukan dalam lingkungan?”
“bagaimana makhluk hidup dalam lingkungan dapat bergantung pada benda mati?”
d. Guru mengajak peserta didik untuk menjawab bersama-sama pertanyaan tersebut
dengan melakukan kegiatan pengamatan
e. Guru membentuk peserta didik dalam kelompok untuk mengidentifikasi komponen
penyusun lingkungan dan mendiskusikan apa itu lingkungan
f. Guru membagikan LKPD kepada siswa
g. Peserta didik dipersilahkan untuk keluar kelas dan diminta untuk mengamati
ekosistem yang telah ditentukan
h. Setelah selesai melakukan pengamatan peserta didik kembali ke dalam kelas untuk
berdiskusi melengkapi LKPD dan menjawab pertanyaan dalam LKPD
i. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya apabila terdapat langkah ataupun
pertanyaan yang kurang dipahami
j. Guru membimbing peserta didik dalam melengkapi LKPD
k. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dalam LKPD
l. Peserta didik lain memberi pertanyaan dan pendapat terhadap presentasi peserta
didik lain
m. Guru memberi umpan balik terhadap pertanyaan dan pendapat siswa.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap seluruh aktivitas pembelajaran
yang dilakukan serta konsep yang telah dipelajari untuk penguatan tentang
lingkungan beserta komponen dan contohnya yang telah dibangun oleh peserta
didik.
b. Guru memberikan umpan balik kepada peserta dalam hal proses dan hasil
pembelajaran dengan cara memberikan saran-saran mengenai cara peserta didik
menyampaikan jawaban dan mengoreksi jawaban yang peserta didik
c. Guru mengkondisikan kelas untuk mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan
salam.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK 1

“Komponen Lingkungan”

Ilustrasi

Di sebuah padang rumput terdapat


populasi kuda dan tumbuhan yang tinggal
dan mencari makanan. Dalam lingkungan
terdapat dua komponen penyusun yakni
komponen biotik dan komponen abiotik
(Widodo, 2017). Bernarkah dalam
lingkungan sekitarmu juga tersusun dari
dua komponen tersebut? Mari kita cari
tahu!

Sumber: detiknews.com

Tujuan

Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan

Alat dan Bahan

1. Buku Tulis
2. Alat tulis
3. Lingkungan sekitar sekolah
a. Ekosistem kolam
b. Ekosistem taman sekolah
c. Ekosistem lapangan

Langkah Pengamatan

1. Siapkan perlengkapan untuk mengamati komponen lingkungan


2. Amatilah ekosistem yang telah ditentukan
3. Catatlah benda-benda yang ditemukan dalam ekosistem
4. Identifikasilah termasuk makhluk hidup atau benda mati
5. Carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai peran makhluk hidup dan
benda mati melalui segala sumber!
Data Pengamatan

Setelah melakukan pengamatan sesuai dengan langkah pengamatan, catatlah hasil


pengamatan dalam tabel 1 sesuai dengan ekosistem yang diamati

Tabel 1. Makhluk Hidup dan Benda Mati dalam Lingkungan


No Makhluk Jumlah Benda Mati Keterangan
hidup

Pengamatan dilakukan di ekosistem (lingkari ekosistem yang kalian amati):


a. Kolam
b. Taman
c. Lapangan

Analisis Data

1. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, apa saja yang kalian


temukan dalam lingkungan?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

Ayo Gambarkan skema hubungan komponen penyusun


Mencoba dalam lingkungan yang kalian amati!
2. Berdasarkan skema yang telah kalian buat, bagaimana peran komponen biotik
yang ada dalam lingkungan?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
3. Bagaimana menurutmu apabila terdapat salah satu komponen abiotik
yang rusak atau tidak ada? (sebelumnya ada jaring-jaring interaksi)
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Kesimpulan

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Daftar Pustaka

Widodo, wahono dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VII . Jakarta :
KEMDIKBUD
KOMPETENSI DASAR :

3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan


lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi
tersebut

4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi


makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya

INDIKATOR

3.7.1 Mendefinisikan konsep lingkungan dan


komponen – komponennya
3.7.2 Mengaitkan peran makhluk hidup (komponen
biotik) dan benda mati (komponen abiotik)
3.7.3 Menganalisis peran makhluk hidup sesuai
dengan kemampuan menghasilkan makanan
3.7.4 Menganalisis peran makhluk hidup berdasarkan
jenis makanan
3.7.5 Membedakan tiap pola interaksi dalam
lingkungan
3.7.6 Menentukan jenis hubungan timbal balik
(simbiosis) antar makhluk hidup
3.7.7 Mendeskripsikan konsep dinamika populasi
3.7.8 Menganalisis bukti adanya dinamika populasi
sebagai akibat interaksi makhluk hidup dan
lingkungnnya
4.7.1 Melakukan pengamatan pada ekosistem di lingkungan sekolah
4.7.2 Melakukan pengamatan peristiwa makan dan dimakan pada
suatu ekosistem
4.7.3 Mempresentasikan data hasil pengamatan interaksi makhluk
22
hidup dan lingkunggannya pada suatu ekosistem
Pernahkah kalian melihat kupu-kupu
berterbangan di sekitar bunga yang ketika
mekar? Kupu-kupu hinggap pada bunga
untuk mendapatkan makanan berupa nektar
dan bunga mendapat bantuan dari kupu-
kupu ketika hinggap untuk proses
penyerbukan. Bungapun tumbuh dan
berkembang membutuhkan air dan cahaya
matahari. Hal tersebut menunjukkan adanya
interaksi antara organisme dengan organisme
Gambar 1. Interaksi antara
dan antara organisme dengan kupu-kupu, tanaman, dan
lingkungannya. Dari peristiwa tersebut kita lingkungan
Sumber:
dapat mengetahui bahwa terdapat interaksi
http://www.ebiologi.com
sesama makhluk hidup dan makhluk hidup
dengan lingkungannya. Pada bab ini kita
akan mempelajari interaksi makhluk hidup
dengan lingkungannya. Untuk memahami
bab ini dengan lebih baik, mari kita pahami
lebih dahulu mengenai lingkungan dan
melakukan pengamatan mengenai
lingkungan.

A. .LINGKUNGAN
Lingkungan secara umum diartikan
sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala
sesuatu di luar individu merupakan sistem
yang kompleks sehingga dapat memengaruhi
satu sama lain. Kondisi yang saling
memengaruhi ini membuat lingkungan selalu
dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai
dengan kondisi dan seberapa besar
komponen lingkungan itu dapat
memengaruhi dengan kuat. Perubahan itu

23
dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam
satu lingkungan tersebut.
Lingkungan terdiri dari dua
komponen utama, yakni komponen biotik
dan komponen abiotik.
1. Komponen Biotik terdiri atas makhluk
hidup meliputi manusia, hewan,
tumbuhan dan jasad renik yang Info
menyusun ekosistem. Berdasarkan Sains !!
kemampuan memperoleh makanan,
Detritus (serpihan organisme yang
komponen biotik dibedakan menjadi:
sudah mati) adalah salah satu
a. Organisme Autotrof (Produsen)
produsen bagi hewan-hewan
Produsen adalah organisme yang
detritivor (cacing, luwing, dan
mampu menghasilkan makanannya
rayap). Fase detritus adalah fase
sendiri sehingga produsen termasuk
dalam organisme autotrof. Produsen organisme mati yang telah

membuat makanan dengan membusuk sebelum terjadi

menyerap senyawa dan zat-zat penguraian oleh jamur maupun


anorganik untuk kemudian diubah bakteri dan menjadi makanan
menjadi senyawa organik melalui utama bagi organisme detritivor
proses fotosintesis. Ciri khusus
organisme yang tergolong autotrof
adalah adanya klorofil dalam
tubuhnya, seperti pada tumbuhan
tingkat tinggi. Dalam interaksi
komponen biotik dan abiotik,
organisme autotrof merupakan awal
dari terciptanya keseimbangan
ekosistem. Namun terdapat beberapa
tumbuhan yang tidak menjadi
produsen anatara lain tali puteri dan
benalu. Tali putri bukan termasuk
produsen karena tidak memiliki

24
klorofil sedangkan benalu menyerap
makanan dari pohon inangnya.
Dalam ekosistem air fitoplankton,
ganggang hijau dan tumbuhan air
berperan sebagai produsen.

2a 2b
Gambar 2a. Tanaman padi sebagai produsen, 2b. Tanaman tali putri bukan
sebagai produsen
Sumber:http://www.ebiologi.com dan http://masalahpetani.blogspot.co.id/
b. Organisme Heterotrof (Konsumen)
Konsumen merupakan organisme
yang menggunakan bahan-bahan
organik yang berasal dari organisme
lain sebagai sumber energi dan
makanannya. Organisme yang
termasuk dalam konsumen disebut
dengan organisme heterotrof.
Organisme heterotrof tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri
sehingga untuk memenuhi
kebutuhannya bergantung dari
organisme lain.
Berdasarkan jenis makanannya
konsumen dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu:

25
1) Herbivora
Kelompok herbivora merupakan
hewan pemakan tumbuhan.
Herbivora memiliki gigi geraham
dengan permukaan lebar dan
bergerigi. Susunan dan struktur
gigi geraham pada hewan
Gambar 3 Panda merupakan
herbivora berfungsi untuk
hewan hebivora
menggiling rumput dan daun- Sumber: http://erakini.com/
daun yang keras sehingga dapat
dicerna dengan mudah oleh
lambung. Selain itu, hewan
herbivora juga memiliki ciri
sebagai hewan memamah biak
untuk mempermudah proses
pencernaan. Hewan yang
termasuk herbivora antara lain
adalah sapi, kerbau, kambing.
2) Karnivora
Kelompok karnivora merupakan
hewan pemakan daging
Karnivora berkaki empat
memiliki gigi geraham khusus Gambar 4 Serigala merupakan
hewan karnivora
yang digunakan untuk Sumber: http://idata.over-
mengunyah daging. Gigi blog.com
geraham ini dapat mengerat dan
menghancurkan makanan. Gigi
serinya kecil-kecil dan tajam. Gigi
seri berfungsi untuk menggigit
dan memotong makanan.
Memiliki gigi taring panjang,
besar, dan runcing. Gigi taring
berfungsi untuk mengoyak

26
mangsanya. Hewan yang
termasuk karnivora antara lain
harimau, anjing, buaya.
3) Omnivora
Kelompok omnivora merupaka
hewan pemakan segala baik
tumbuhan maupun daging.
Bentuk gigi omnivor merupakan
gabungan dari bentuk gigi
herbivor dan karnivor. Gigi
geraham omnivor berguna untuk Gambar 5 Beruang madu
merupakan hewan
melumat, gigi serinya untuk
omnivora
memotong, dan gigi taringnya Sumber:
untuk mengerat makanan. Hewan http://www.jurukunci.net

yang termasuk omnivore antara


lain tikus, ayam, beruang madu.
c. Detritivor
Detritivor merupakan organisme
pemakan sisa-sia organisme yang
telah hancur atau lapuk. Organisme
ini sangat membantu dalam
penghancuran secara mekanik
sampah organic sebelum mengalami
proses penguraian secara kimiawi.
Dengan demikian detritivor memiliki
Gambar 6 Luwing (kaki
peranan yang tidak kalah penting seribu) merupakan
dalam proses daur ulang sampah hewan drtritivor
Sumber:
organik di samping organime
http://informazone.com
pengurai. Organime detritivor antara
lain cacing tanah, luwing, rayap, dan
tripang.
d. Dekomposer atau Pengurai

27
Merupakan mikroorganisme
yang menguraikan senyawa
organik atau bahan makanan
yang ada pada sisa organisme
menjadi senyawa an organik yang
Gambar 7 Jamur menjadi salah
lebih kecil. Biasanya dari satu organisme yang berperan
golongan jamur dan bakteri yang sebagai pengurai
Sumber:
tidak dapat membuat makanan
http://duniakurikulum.com
sendiri dan menguraiakan
organisme yang telah mati. Hasil
penguraian ini berupa zat mineral
yang akan meresap ke dalam
tanah. Zat mineral tersebut akan
diambil tumbuhan.
2. Komponen Abiotik terdiri dari atas
benda-benda mati yang dapat
mempengaruhi keberlangsungan
makhluk hidup seperti air, udara, tanah,
dan cahaya. Berikut penjelasan
komponen abiotik pada lingkungan.
a. Udara
Udara merupakan sekumpulan gas
yang menyusun atmosfer bumi.
Sekumpulan gas tersebut tersusun
atas oksigen (21,9%), Nitrogen
(78,1%), karbon dioksida (0,03%), dan
gas lain dalam jumlah yang sedikit.
Udara memiliki pengaruh yang
sangat besar bagi kehidupan
komponen biotik, contohnya
kandungan oksigen di udara yang

28
menunjang respirasi manusia atau
kandungan karbondioksida yang
menunjang fotosintesis bagi
organisme autotrof.
b. Air
Volume air di bumi mencapai jumlah
1,4 milyar km3. Volume tersebut
berasal dari air laut (97%), air tawar
(0,75%), dan gunung es (2%). Volume
air di bumi akan bersifat tetap karena
adanya siklus hidrologi Air
merupakan contoh komponen
abiotik ekosistem yang perannya
sangat vital bagi kehidupan di bumi.
Air digunakan untuk berbagai
keperluan mahluk hidup, mulai dari
untuk fotosintesis, menunjang
metabolisme jaringan, dan lain
sebagainya. Ketersediaan air
merupakan faktor yang sangat Mari
mempengaruhi keadaan komponen Mengamati !
biotik dan abiotik dalam ekosistem
c. Cahaya Matahari
Cahaya matahari, baik dari intensitas
Siapkan LKPD 1 tentang
komponen lingkungsn
maupun kualitasnya dapat sangat
beserta alat tulismu.
mempengaruhi kehidupan suatu
Amatilah komponen-
ekosistem. Intensitas cahaya matahari
komponen penyusun
yang begitu tinggi pada daerah
lingkungan di sekitar
ekosistem gurun misalnya, telah
sekolahmu. Bila perlu
memaksa organisme gurun untuk
mintalah gurumu untuk
beradaptasi secara morfologi, keluar kelas dan belajar
fisiologi, dan tingkah laku. Selain itu, bersama di luar kelas.
cahaya matahari juga membantu Diskusikan hasil
pengamatanmu secara
berkelompok 29 dengan
teman-teman.

Mintalah bantuan guru


organisme autotrof dalam melakukan
fotosintesis.
d. Tanah
Tanah terbentuk dari proses
pelapukan batuan yang berlangsung
dalam jangka waktu yang sangat
lama. Tanah tersusun atas 4
komponen utama, yaitu bahan
mineral, bahan organik, air, dan
udara. Tanah menjadi media tumbuh
bagi organisme autotrof. Tanah juga
digunakan organisme heterotrof
sebagai tempat mencari makanan.
e. Kelembaban
Kelembaban merupakan salah satu
komponen abiotik di udara dan
tanah.
Kelembabandiudaraberartikandunga
nuapairdiudara.Sedangkankelembab
anditanah berarti kandungan air
dalam tanah. Kelembaban diperlukan
oleh makhluk hidup agar tubuhnya
tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembaban yang
diperlukan setiap makhluk hidup
berbeda-beda. Sebagai contoh, jamur
dan cacing memerlukan habitat yang
sangat lembab.
f. Suhu
Suhu merupakan komponen
abiotik yang sering menjadi
pembantas keragaman hayati dari

30
sebuah ekosistem. Perbedaan
suhu antar suatu tempat
dipengaruhi banyak faktor.
Faktor utamanya radiasi sinar
matahari, garis lintang, dan
ketinggian tempat. Pada suhu
udara yang sangat rendah,
organisme tertentu melakukan
adaptasi morfologi dengan
menebalkan bulu tubuh serta
adaptasi tingkah laku dengan
melakukan hibernasi.
g. Mineral
Mineral antara lain ion-ion nitrogen,
fosfat, sulfur kalsium, dan natrium.
Komposisi garam mineral tertentu
menentukan tinngkat keasaman,
sedangkan kandungan ion natrium
dan klorida di air menentukan
tingkat salinitas (kadar garam).
Tumbuhan mengambil garam-garam
mineral (unsur hara) dari tanah dan
air untuk proses fotosintesis.
h. Topografi
Topografi artinya tinggi rendahnya
permukaan bumi di suatu daerah.
Topografi berkaitan dengan
kelembaban, cahaya, suhu, serta
keadaan tanah disuatu daerah.
Interaksi berbagai faktor itu
membentuk lingkungan yang khas.
Sebagai contoh keanekaragaman

31
hayati di daerah perbukitan berbeda
Tokoh
dengan di daerah datar. Organisme
yang hidup didaerah yang berbukit IPA
berbedadengandidaerah datar.
Topografi juga mempengaruhi
penyebaran makhluk hidup. Al- Jahiz adalah cucu dari seorang
budak kulit hitam asal Afrika Timur.
B. INTERAKSI DALAM Al-Jahiz merupakan penganut awal
LINGKUNGAN determinisme lingkungan.
Menurutnya, lingkungan dapat
Dalam lingkungan terdapat menentukan karakteristik fisik
hubungan saling ketergantungan tiap penghuni sebuah komunitas tertentu.
komponen. Apabila salah satu komponen Asal muasal beragamnya warna kulit
manusia pun, menurutnya, terjadi
mengalami gangguan akan berakibat pada
akibat hasil dari lingkungan tempat
komponen lainnya. Suatu ekosistem mereka tinggal. Hasil pemikiran Al-
dikatakan seimbang apabila setiap Jahiz mengenai dampak lingkungan
terhadap keberlangsungan hidup
komponennya baik komponen abiotik
binatang, menjadi cikal bakal teori
maupun biotik ( produsen dan konsumen) struggle for existence. Ia menguraikan
seimbang. Kamu telah mengetahui bahwa ide seleksi alam dan rantai makanan
seperti tertulis dalam Kitab al-
terjadi interaksi antarkomponen biotik Hayawan:
dalam lingkungan. Selain itu kehidupan ”Binatang terlibat dalam sebuah
perjuangan untuk mempertahankan
komponen biotik dipengaruhi oleh
hidupnya; mencari makanan,
komponen abiotiknya. Sedangkan menghindar jadi mangsa, dan ber
keadaan komponen abiotik ditunjang oleh kembang biak. Faktor-faktor
lingkungan memengaruhi organisme
komponen biotik. Oleh karena itu terjadi untuk mengembangkan karakteristik
hubungan saling ketergantungan antara baru guna menjamin tetap bertahan
hidup, kemudian bertransformasi
komponen biotik dan komponen abiotik.
menjadi spesies baru. Sumber:
Contoh hubungan itu adalah sebagai http://elektro-unimal.blogspot.co.id

berikut:
1. Komponen biotik memengaruhi
komponen abiotik. Contohnya adalah
tumbuhan hijau dalam proses
fotosintesis menghasilkan oksigen,

32
sehingga kadar oksigen meningkat dan
suhu lingkungan menjadi sejuk. Jadi
tumbuhan hijau (komponen biotik)
mampu memengaruhi komposisi udara
dan suhu lingkungan (komponen
abiotik).
2. Komponen abiotik mempengaruhi
komponen biotik. Contohnya adalah INFO IPA

cahaya, tanah, air, udara, dan unsur Foto raja ampat


hara (komponen abiotik) memengaruhi
Lautan Raja Ampat
pertumbuhan dan perkembangan merupakan ekosistem
tumbuhan (komponen biotik). alam yang masih terjaga
Sedangkan contoh hubungan saling kelestariannya hingga
kini. Sekiatr 75% spesies
ketergantungan antara sesama komponen
ikan di dunia berada di
biotik adalah sebagai berikut: perairan ini. Tingginya
• Saling ketergantungan intraspesies nilai strategis alam laut di
Raja Ampat menyebabkan
(makhluk hidup sejenis). Contohnya
wisata Raja Ampat Papua
sekumpulan lebah saling bekerja Barat dilindungi oleh
sama mengumpulkan madu sebagai Undang-Undang Republik
cadangan makanan di sarangnya. Indonesia. Pengesahan
Undang-Undang tentang
• Saling ketergantungan antarspesies
ekosistem di perairan Raja
(makhluk hidup tidak sejenis). Ampat bertujuan untuk
Contohnya tanaman kacang- ,mencegah berbagai
kacangan memerlukan bakteri tindakan perusakan
ekosistemlaut yang
Rhizobium untuk membantu
mengejar keuntungan
menambat nitrogen bebas dari bisnis semata. Hal ini
udara, sedangkan bakteri Rhizobium karena wisata Raja Ampat
telah membuat dunia
memerlukan media atau substrat
takjub dan merupakan
dan makanan untuk hidup. Saling
satu-satunya wisata
ketergantungan antarspesies yang bahari paling indah dan
berbeda jenis juga terjadi dalam memiliki ekosistem laut
terkomplit di dunia hingga
peristiwa makan dan dimakan.
saat ini.
Peristiwa makan dan dimakan

33
menimbulkan perpindahan materi
dan energi. Hal ini akan membentuk
jaring-jaring kehidupan yang terdiri
dari rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.
Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan
perpindahan materi dan energi. Hal ini akan
membentuk jaring-jaring kehidupan yang
terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.

1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang
digambarkan secara skematis dalam bentuk garis lurus searah
dan tidak bercabang. Dari peristiwa makan dan dimakan di
atas, akan terjadi perpindahan atau aliran energi dari produsen
(rumput) ke konsumen I (belalang) hingga konsumen puncak
(elang). Sebagai sumber energi utama dalam ekosistem adalah
sinar matahari dan air. Energi ini diubah oleh produsen
menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa karbon (misalnya
berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Jika produsen
dimakan konsumen, energi yang tersimpan dalam bahan
makanan itu berpindah ke tubuh konsumen dan dapat diubah
menjadi energi panas, energi gerak, dan sebagian disimpan
dalam bentuk senyawa kimia yang menyusun tubuh makhluk
hidup. Ketika konsumen I dimakan konsumen II, terjadi lagi
perpindahan energi. Demikian seterusnya dalam setiap
peristiwa makan dan dimakan diikuti dengan perpindahan
energi. Selama perjalanan itu, terjadi pengurangan energi
sehingga tidak semua energi dapat dimanfaatkan oleh makhluk
hidup.

34
Gambar 8
Rantai makanan dalam
ekosistem darat
Sumber:
http://erfahseptianasusar
dita.blogspot.co.id

2. Jaring-jaring Makanan
Pada kenyataannya, peristiwa makan
dan dimakan terjadi dengan pola
yang lebih rumit dari rantai makanan.
Elang tidak hanya makan ular saja.
Ular tidak hanya makan ayam, dan
ayam juga tidak hanya makan
belalang saja. Di alam, beberapa
proses makan dan dimakan (rantai
makanan) saling berkaitan
membentuk sebuah jaring-jaring
makanan. Jika kamu memerhatikan
jaring-jaring makanan, kamu akan
menemukan bahwa jaring-jaring
makanan selalu berawal dari
produsen dan diakhiri oleh pengurai.
Bahan-bahan yang diuraikan itu akan
kembali digunakan oleh produsen,
sehingga daur materi dan energi tidak
pernah terputus.

35
9b

Gambar 9
a. Jaring-jaring makanan dalam ekosistem laut
b. Jaring-jaring makanan dalam eskosistem darat
Sumber: http://farof.blogspot.co.id

3. Piramida Makanan
Piramida makanan adalah suatu
piramida yang menggambarkan
perbandingan komposisi jumlah
biomassa dan energi dari produsen
sampai konsumen puncak dalam
suatu ekosistem. Komposisi biomassa
terbesar terdapat pada produsen yang
menempati dasar piramida. Demikian
pula jumlah energi terbesar terdapat
pada dasar piramida.

36
Komposisi biomassa dan energi ini
semakin ke atas semakin kecil karena
selama proses perpindahan energi
terjadi penyusutan jumlah energi pada
setiap tingkat trofik. Hal tersebut
dikarenakan ketika organisme
mengkonsumsi makanan, sebagian
energy digunakan untuk proses
metabolisme dan dibungakan dalam
bentuk energi panas. Diperkirakan
hanya 10 persen energi yang dapat Gambar 10
Piramida Makanan
berpindah. Dalam ekosistem Sumber:
seringkali terdapat dua konsumen
atau lebih yang menempati puncak
piramida, sehingga ada piramida
makanan dengan satu puncak dan
piramida makanan dengan dua
puncak. Piramida makanan dengan
Gambar 10 Piramida makanan
satu puncak berarti hanya terdapat Sumber:
satu jenis karnivora yang menempati http://rieztonews.blogspot.co.id

puncak piramida (konsumen puncak).


Piramida makanan dengan dua
puncak berarti pada puncak piramida
ditempati oleh dua jenis karnivora
yang keduanya tidak saling memakan.
4. Simbiosis
Dalam interaksi makhluk hidup yang hidup bersama pasti ada hubungan
timbal balik antar spesies makhluk hidup. Hubungan timbal balik tersebut
disebut dengan simbiosis. Simbiosis dibagi menjadi 4 katergori, yakni:
4.1 Simbiosis Mutualisme
Secara harfiah, pengertian simbiosis mutualisme diartikan sebagai
suatu hubungan timbal balik 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan dan jika salah satu diantara makhluk hidup tidak ada

37
maka kehidupan makhluk hidup tersebut akan terganggu. Dalam
simbiosis ini, masing-masing simbion (organisme yang berinteraksi)
memperoleh manfaat dari interaksi yang dilakukannya. Adapun
dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan contoh simbiosis
mutualisme. Contoh interaksi makhluk hidup yang termasuk dalam
simbiosis mutualisme anatara lain:
a. Anemon dan Ikan badut
Ikan badut biasa tinggal di
dalam tentakel-tentakel
anemon untuk menghindari
dari predator. Anemon dapat
mengeluarkan zat racun yang
dapat melukai ikan-ikan lain.
Gambar 11 Interaksi anemon
Tetapi ikan badut tidak
dan ikan badut
terluka karena kulitnya Sumber:
mengeluarkan lendir http://www.ebiologi.com

pelindung. Ikan badut juga


memakan organism parasit
yang menempel di anemon.
Sehingga kedua organisme ini
mengalami keuntungan. Ikan
badut mendapat
perlindungan dan makanan
sedangkan anemone bersih
dari organisme parasit.
b. Kantung semar dan kelelawar
Kelelawar memanfaatkan
kantung semar sebagai tempat
tinggal padahal tanaman
kantung semar adalah
pemangsa daging, sedangkan
Gambar 12
kantung semar membutuhkan Interaksi kelelawar dan
nitrogen dari kotoran kantung semar
Sumber: http://biosmada.com

38
kelelawar. Nitrogen bagi
kantung semar merupakan
unsur makanan terpenting.
Interaksi kedua individu ini
tergolong saling
menguntungkan.
c. Kepiting boxing dan anemon
Kepiting boxing sering
berpegangan pada anemon
sehingga memiliki tingkah laku
seolah-olah memakai sarung
Gambar 13
tinju untuk melindungi diri dari Interaksi kelelawar dan kantung sem
serangan predator, sedangkan Sumber: http://brainly.com
anemon memperoleh banyak
makanan dari tubuh kepiting
boxing karena kepiting boxing
dapat berpindah-pindah
tempat.
4.2 Simbiosis Komensalisme
Secara umum, simbiosis
komensalisme merupakan pola
interaksi antara dua makhluk
hidup yang berbeda spesies untuk
mendapatkan sumber makanan
dan interaksinya hanya satu jenis
organisme yang diuntungkan
tetapi organisme yang lain tidak
dirugikan dan tidak diuntungkan
. Berikut ini adalah beberapa
contoh simbiosis komensalime
yang dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Interaksi
makhluk hidup yang termasuk

39
dalam simbiosis komensalisme
antara lain:
a. Tumbuhan sirih dengan
inangnya
Tumbuhan sirih dapat
ditemukan menempel pada
tumbuhan lain. Tidak jauh
berebeda dengan anggrek,
tumbuhan sirih menempel
pada inangnyauntuk
mempertahankan hidupnya
Gambar 14
karena inangnya sebagai Interaksi kelelawar dan kantung
habitat tumbuhan sirih. semar
Sementara inang yang Sumber:
http://www.ebiologi.com
ditempeli daun sirih tidak
berdampak terhadap
pertumbuhan dan
perkembangannya. Inang
tidak mendapat keuntungan
maupun kerugian.
b. Udang emperor dan teripang
nudibranch
Udang emperor bertahan
hidup dengan menempel di
tubuh teripang nudibranch
dengan memakan sisa
makanan dan organimse yang
menempel di tubuh teripang.
Sementara itu teripang
nudibranch tidak di rugikan
dan juga tidak mendapat
keuntungan dari keberadaan
udang di tubuhnya

40
Gambar 15
Interaksi udang emperor dan
teripang nudibranch
Sumber:http://nationalgeofrap
hic.co.id

c. Bulu babi dan the goby


The goby merupakan ikan
yang ukurannya sangat kecil.
Ikan goby hidup di celah-
celah bulu babi yang beracun
untuk melindungi dirinya
dari serangan predator. Selain
Gambar 16
itu ikan goby juga mendapat Interaksi bulu babi dan ikan
makanan dari sisa makanan gobi
Sumber:
bulu babi. Sementara itu bulu
http://www.ebiologi.com
babi tidak mendapat
keuntungan maupun
kerugian dengan keberadaan
ikan goby di sekitarnya.
4.3 Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah
suatu hubungan timbal balik
antara 2 makhluk hidup simbion,
yang mana dari hubungan
tersebut 1 pihak akan dirugikan
sedangkan satu pihak lainnya
akan diuntungkan. Ada banyak
pola interaksi mahluk hidup yang
dapat menjadi contoh simbiosis
parasitisme. Dalam kehidupan
sehari-hari, pola interaksi
simbiosis ini dapat kita temukan

41
misalnya pada hubungan antara
cacing pita dan manusia, tali putri
dan inangnya, benalu dan
inangnya, serta contoh-contoh
lain yang akan dijelaskan berikut
ini.
a. Kutu rambut dan kulit
manusia
Kuru rambut yang biasa
tinggal di rambut manusia
mendapat asupan manakan
dari darah yang dihisap
memalui kulit kepala
manusia. Kutu rambut juga
menyebabkan rasa gatal pada
kulit sehingga menyebabkan
kulit iritasi. Pada interaksi
tersebut kutu mendapatkan
keuntungan dari menghisap
darah manusia sedangkan
manusia mendapat kerugian
karena hisapan kutu membuat
kulit kepala terluka.
b. Bunga raflesia arnoldi dan
inangnya
Bunga Rafflesia Arnoldi
adalah bunga khas Bengkulu
yang ternyata bersifat
parasitisme. Ia tidak memiliki
akar, batang, maupun daun. Ia
Gambar 17 Bunga raflesia
memperoleh makanan
Arnoldi dan inangnya
dengan cara menyerap Sumber:
http://www.ebiologi.com
fotosintat yang dihasilkan

42
tumbuhan inangnya,
sedangkan inangnya merugi
karena jumlah makanannya
berkurang
c. Keong mas dan padi
Keong mas biasa menempel di
batang padi yanhg sudah
tumbuh besar. Keong mas
memakan batang padi
sehingga terdapat lubang-
lubang yang mengkibatkan
batang padi menjadi rapuh
dan roboh. Batang padi yang
roboh tidak dapat lagi
menghasilkan biji padi
dengan kualitas bagus karena
telah terndam air.
4.4 Simbiosis Amensalisme
Simbiosis amensalisme
merupakan simbiosis kebalikan
dari seimbiosis komensalisme.
Amensalisme sendiri diartikan
sebagai pola interaksi yang terjadi
ketika suatu makhluk hidup atau
organisme yang dapat merugikan
organisme lain dengan Gambar. 18 Alang-alang dan
tanaman produksi
mengeluarkan zat atau senyawa Sumber:
yang berbahaya. Jadi, dapat http://www.ebiologi.com

disimpulkan bahwa simbiosis


amensalisme adalah pola interaksi
antar makhluk hidup dimana
salah satu pihak akan dirugikan,
lalu pihak yang lainnya tetap stabil

43
kondisinya. Simbiosis
amensalisme erat kaitannya
dengan interaksi pada tumbuhan,
karena pada tumbuhan tertentu
dapat mengeluarkan senyawa
hasil metabolisme berupa
senyawa alelopati. Senyawa
tersebut dikeluarkan oleh
tumbuhan tertentu pada
lingkungan sehingga dapat
mengganggu tumbuhan lain di
sekitarnya. Contoh interaksi yang
termasuk dalam simbiosis
amensalime anatara lain adalah:
a. Tumbuhan pinus dan
tumbuhan sekitarnya
b. Alang-alang dan tumbuhan
sekitarnya
c. Gulma dan tumbuhan
sekitarnya

44
C. DINAMIKA
POPULASI
1. Pengertian
Populasi adalah kumpulan organisme
individu dari spesies yang sama yang
menempati suatu daerah tertentu. Istilah
"dinamika populasi" mengacu pada
bagaimana jumlah individu dalam suatu
populasi berubah dari waktu ke waktu.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dinamika populasi
a. Lingkungan tempat tinggal (habitat)
b. Bencana alam
c. Kemampuan populasi untuk
bertambah atau meningkatkan
d. Angka kematian individu dalam
populasi
e. Kepadatan suatu populasi tertentu
dalam ekosistem
3. Peristiwa yang mempengaruhi
dinamika populasi
1) Pembakaran Hutan
Lahan di kota atau di kawasan
pertanian semakin sempit, maka
hutan pun dikorbankan. Hutan
digunduli dan dijadikan kawasan
perumahan atau perkebunan. Apalagi
dengan cara dibakar Bisa saja kawasan
hutan yang tidak perlu digunduli Gambar. 19 Pembakaran hutan
Sumber: http://indowarta.com
malah ikut terbakar. Hal ini
menyebabkan terjadinya kerusakan
pada keanekaragaman hayati karena
banyak jenis tumbuhan yang mati

45
serta hewan yang kehilangan
tempat tinggal.
2) Penggunaan Pestisida Secara
Berlebihan
Dampaknya juga kepada
habitat di sungai. Pestisida sangat
beracun sehingga dapat
membunuh makhluk hidup di
sungai bahkan dapat merusak
lahan pertanian itu sendiri.
3) Penangkapan Ikan dengan Bahan
Peledak
Kegiatan ini tentu saja sangat
merusak habitat di laut. Bahan
peledak tidak hanya dapat
membunuh ikan, tetapi juga dapat
merusak terumbu karang. Padahal
terumbu karang adalah habitat
alami hewan-hewan di laut. Hal ini
berdampak pada kerusakan
keanekaragaman hayati di laut.
4) Panen
Pada saat panen, hasil tanaman
tersedia banyak di lahan pertanian,
misalnya panen padi otomatis burung
pemakan biji-bijian sejenis burug pipit
akan banyak mendatangi daerah
lahan pertanian, karena makanan
mereka tersedia banyak, sehingga Gambar. 20 Burung pipit berdatangan
di are pertanian saat padi mulai siap
jumlah burung pipit di lingkungan
panen
Sumber: http://nasional.republika.co.id

46
tersebut akan bertambah dan
mempengaruhi lingkungan tersebut.

47
Daftar Pustaka
Purnomo, Adji Sunyo dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Siswa SMP-MTs
Kelas VII. Bandung : PENERBIT YRAMA WIDYA

Sugiyarto, teguh dkk. 2008. . Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VII. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.

Widodo, wahono dkk. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VII . Jakarta
: KEMDIKBUD

Wasis dkk. 2008. . Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VII. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.

Winnarsih, anie dkk. 2008. . Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas VII. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.

Anonim_ 2015. http://www.ebiologi.com/2015/12/contoh-simbiosis-


mutualisme.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 09.00
WIB

Anonim_ 2013. http://masalahpetani.blogspot.co.id/2013/12/alhamdulilah-


padiku-tumbuh-suburumur.html Diakses pada tanggal 22 Februari 2018
pukul 09.20 WIB

Anonim_ 2015. http://www.ebiologi.com/2015/12/contoh-simbiosis-


parasitisme.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 09.15 WIB

Anonim_ 2015. http://erakini.com/panda-pemakan-tunas-bambu/. Diakses


pada tanggal 22 Februari 2018 2017 pukul 10.00 WIB

Anonim_ 2015http://www.ngikik.com/contoh-hewan-omnivora-karnivora-dan-
herbivora.html. Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 11.00 WIB

Anonim_ 2015http://idata.over-blog.com/3/85/91/90/Belles-photos-de-
lions/lion_1191155f.jpg. Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 09.00
WIB

Anonim_ 2015http://www.jurukunci.net/2011/12/wow-tikus-sebenarnya-baik-
hati-dan.html. Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 10.15 WIB

Anonim_ 2015https://ilmuenterprise.wordpress.com/2011/06/16/jamur/.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 13.00 WIB

Anonim_ 2015http://pendekardigital.com/wp-content/uploads/2012/11/.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 12.30 WIB

48
Anonim_ 2015http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/08/udang-emperp-
dan-teripang-nudibranch/. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul
14.15 WIB

Anonim_ 2015. http://rieztonews.blogspot.co.id/2012/09/piramida-


makanan.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 15.15 WIB

Anonim_ 2015. http://www.ilmupengetahuanalam.com/2015/02/berbagai-


contoh-simbiosis-mutualisme.html/. Diakses pada tanggal 22 Februari
2018 pukul 14.30 WIB

Anonim_ 2015http://indowarta.com/21186/berita-terkini-terjadi-kebakaran-
hutan-hebat-di-selandia-baru-1000-orang-mengungsi/. Diakses pada
tanggal 22 Februari 2018 pukul 14.25 WIB

Anonim_2015http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/01/25
/okcdk5280-polda-lampung-tangkap-7-pelaku-bom-ikan. Diakses pada
tanggal 22 Februari 2018 pukul 14.35 WIB

Anonim. _ http://elektro-unimal.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 22


Februari 2018 pukul 15.10 WIB

Farof_2015http://farof.blogspot.co.id/2016/02/perbedaan-rantai-makanan-dan-
jaring.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 15.15 WIB

Susardita, erfasptiana_
2015http://erfahseptianasusardita.blogspot.co.id/2013/12/rantai-
makanan.html. Diakses pada tanggal 22 Februari 2018 pukul 15.20 WIB

49

Anda mungkin juga menyukai