Anda di halaman 1dari 40

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang


telah diberikan baik nikmat Islam, Ihsan maupun Iman. Tak
tertinggal pula semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan
keharibaan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, para tabi’in, dan kita semua selaku umatnya yang berharap
mendapatkan syafaat dari beliau di yaumul kiamah nanti.

Modul pembelajaran Biologi ini sebagai salah satu tugas


yang harus saya penuhi untuk mata kuliah Keterpaduan Islam dan
Iptek, dan pembahasan yang ada di dalamnya. Saya menyadari
modul ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari dosen
maupun rekan-rekan, terlepas dari kekurangan modul ini, saya
berharap modul ini dapat memenuhi tugas mandiri saya dan yang
pastinya dapat diterima.

Cirebon, 16 oktober 2014

NENENG AIDA MAULIDIYAH


NIM : 14111620037

Modul Pembelajaran Biologi – Pembelahan SelPage i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

Kompetensi Inti 1

Kompetensi Dasar dan Indikator 1

Peta Konsep 4

A. PENDAHULUAN 5

B. KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM 7

C. INTERAKSI ANTAR KOMPOENEN EKOSISTEM 12

D. JENIS JENIS EKOSISTEM 16

E. RANATAI MAKANAN DAN JARING-JARING MAKANAN 21

F. DAUR BIOGEOKIMIA 23

Panduan Praktikum 30

Rangkuman Materi 31

Latihan Soal-Soal 32

Glosarium 35

DAFTAR PUSTAKA 36

Profil Penulis 37

Modul Pembelajaran Biologi – Pembelahan SelPage ii


Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar pada KI-1 :
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup
Kompetensi Dasar pada KI-2 :
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas / laboratorium.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 1


Kompetensi Dasar pada KI-3 :
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan
semua interaksi yang berlangsung didalamnya.
Indikator :
3.9.1. Mendefinisikan pengertian ekosistem dan mengaitkannya dengan dalil
Al-quran
3.9.2. Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energy
dikuatkan dengan dalil al-Quran ;
3.9.3. Mengidentifikasi berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem dan
kaitkan dengan dalil yang ada.
3.9.4. Mendefinisikan pengertian aliran energi dalam ekosistem
3.9.5. Menghubungkan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
ekologi dalam ekosistem
3.9.6. Mendeskripsikan daur biogeokimia dengan menggunakan dalil al-
Quran;
3.9.7. Mendeskripsikan pemanfaatan komponen ekosistem yang dikaitkan
dengan dalil al-Quran
Kompetensi Dasar pada KI-4 :
4.9. Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan
jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam berbagai bentuk media.
Indikator :
4.9.1 Membuat media pembelajaran tentang interaksi antar komponen
ekosistem
4.9.2 Membuat media pembelajaran tentang jaring-jaring makanan yang
berlangsung dalam ekosistem
4.9.3 Melakukan praktikum sederhana dengan mengamati komponen
abiotik dan biotik serta pola interaksi yang terjadi pada suatu
ekosistem.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 2


Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat.
 Mendefinisikan pengertian ekosistem dan mengaitkannya dengan dalil
Al-quran.
 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energy
dikuatkan dengan dalil al-Quran.
 Mengidentifikasi berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem dan
kaitkan dengan dalil yang ada.
 Mendefinisikan pengertian aliran energi dalam ekosistem.
 Menghubungkan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
ekologi dalam ekosistem.
 Mendeskripsikan daur biogeokimia dengan menggunakan dalil al-Quran.
 Mendeskripsikan pemanfaatan komponen ekosistem yang dikaitkan
dengan dalil al-Quran.
 Membuat media pembelajaran tentang interaksi antar komponen
ekosistem
 Membuat media pembelajaran tentang jaring-jaring makanan yang
berlangsung dalam ekosistem
 Melakukan praktikum sederhana dengan mengamati komponen abiotik
dan biotik serta pola interaksi yang terjadi pada suatu ekosistem.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 3


PETA KONSEP

Ekosistem
Terdiri dari

Komponen Ekosistem Interaksi Antar ekosistem Jenis-Jenis Ekosistem

Ekosistem darat
Antar organisme
Komponen biotik
E. Air tawar
Antar Populasi
Komponen Abiotik
E. air laut
Antar komunitas

Antar komponen biotik dan abiotik

Jaring dan rantai makanan Daur Biogeokimia

Jaring-jaring makanan Daur nitrogen

Rantai makanan Daur sulfur

Daur karbon dan oksigen


Piramida energi

Daur fosofor

Daur hidrologi

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 4


EKOSISTEM
A. Pendahuluan
Makhluk hidup merupakan bagian dari lingkungan tempat hidupnya. Selain
makhluk hidup, dalam suatu lingkungan terdapat komponen tak hidup yang
dinamakan komponen abiotik.
Komponen ekosistem yang terdiri benda-benda hidup atau makhluk hidup
disebut komponen biotik. Komponen biotik dalam ekosistem memiliki
peranan/profesi yang berbeda-beda. Peranan/profesi suatu organisme dalam
ekosistem disebut viche atau relung. Antara makhluk hidup dengan lingkungan
biotik dan abiotiknya terjadi hubungan timbal balik atau interaksi. Interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik dan abiotiknya inilah yang
dinamakan ekosistem. Cabang biologi yang mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungan biotik dan abiotiknya disebut ekologi.

Gb. 1 ekositem dan pola interaksi

Didalam al-
quran banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang ekosistem dan
komponen-komponen penyusunya. Misalnya saja
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-
gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan
Kami telah menjadikan  untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan
(Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan
pemberi rezeki kepadanya.” (QS. 15 : 19-20)
Ayat tersebut sesuai dengan pengertian lingkungan hidup atau ekosistem,
yaitu sistem yang merupakan  kesatuan  ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 5


menentukan perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Atau bisa juga dikatakan sebagai suatu sistem kehidupan dimana
terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.
Didalam ayat lain juga dijelaskan yaitu bahwa dibumi ini terjadi pola
interaksi antar makhluk hidup sesamanya. Yaitu firman Allah :
“(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia
menciptakan manusia. Mengajarkannya pandai bicara. Matahari dan bulan
(beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan
keduanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia
meletakkan neraca (keadilan).” (Qur’an, S. Ar Rahman (55):1-7)
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya manusia sebagai khalifah dibumi
yang mempunyai peran penting didalamnya karena manusia telah diberi
kepandaian. Dalam ayat tersebut juga dijelaskan pola keseimbangan antara
komponen yang ada didalam bumi. Hal ini juga terkait dengan interaksi yang
ada pada suatu ekosistem. Apabila manusia menjaga keseimbangan pola
interaksi yang ada baik itu komponen biotik dan abiotiknya maka ekosistem
akan selalu terjaga.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 6


B. KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik.
Didalam al-quran juga dijelaskan bahwasanya di bumi tedapan komponen
hidup dan tak hidup yang keduanya ini saling menguntungkan satu sama lain.
Firman Allah

“Dan dari langit kami turunkan air yang memberi berkah lalu lalu Kami
tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang
dapat dipanen, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang
yang bersusun-susun”. (QS. Qof [50] : 9-10)

Dalam ayat tersebut dicontohkan bahwa komponen abiotiknya berupa air


dan tanah (sebagai media untuk tumbuh tumbuhan) dan komponen biotiknya
yaitu berupa pepohonan. Berikut ini akan dijelaskan komponen ekosistem
secara rinci.
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang bersifat tak
hidup. Komponen ini meliputi hal-hal berikut.
a. Tanah
Tanah merupakan habitat sebagian besar makhluk hidup.
Tumbuhan membutuhkan tanah sebagai sumber unsur hara maupun
air. Akar tumbuhan masuk ke dalam tanah untuk mendapatkan air
dari tanah serta mineral yang diperlukan untuk tumbuh dan
berkembang. Demikian pula hewan-hewan yang menggunakan tanah
sebagai tempat hidupnya serta melakukan segala aktivitasnya.
Beberapa serangga dan cacing meletakkan telurnya dalam tanah
untuk melanjutkan kerurunannya. Setelah menetas lalu menjadi larva,
kemudian tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
b. Air
Tidak akan ada kehidupan tanpa air. Semua makhluk hidup
membutuhkan air untuk keperluan hidupnya. Hewan dan manusia
membutuhkan air untuk minum hewan dan manusia air berfungsi
sebagai pelarut makanan, menjaga tekanan osmotik sel, sebagai sarana
transportasi zat (air merupakan bagian terbesar plasma darah). Bagi

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 7


tumbuhan, air merupakan komponen penting dalam fotosintesis,
sarana transportasi zat, membantu proses partumbuhan sel-sel, serta
menjaga tekanan osmotik sel. Bahkan mikroorganisme seperti bakteri
serta jamur mempersyaratkan kondisi yang lembap agar dapat hidup
dengan baik. Dalam ekosistem air mengalami daur ulang yang disebut
daur hidrologi.
c. Udara
Atmosfer bumi kita merupakan campuran berbagai macam gas
serta partikel-partikel debu. Sekitar 78% gas di atmosfer berupa gas
nitrogen, 21% gas oksigen, 1% gas argon, serta sekitar 0,035% terdiri
gas CO2, sisanya berupa uap air. Semua makhluk hidup
membutuhkan gas oksigen untuk bernapas serta membebaskan CO2
ke udara.
Di samping membebaskan CO2 saat bernapas, tumbuhan juga
menyerap CO2 dari udara untuk fotosintesis. Kegiatan manusia yang
dapat meningkatkan kadar CO2 di udara dapat menurunkan kualitas
udara bagi kehidupan.
d. Suhu
Setiap makhluk hidup membutuhkan suhu tertentu yang sesuai
untuk melakukan aktivitas hidupnya dengan optimum. Suhu tertentu
yang sesuai untuk melakukan aktivitas hidup dengan optimum
tersebut dinamakan suhu optimum. Tumbuhan dapat melakukan
fotosintesis dengan hasil optimum pada suhu yang tidak terlalu panas,
tetapi juga tidak terlalu dingin (antara 26o – 30o C) meskipun di luar
kisaran suhu tersebut fotosintesis tetap dapat dilakukan, namun
hasilnya kurang optimum.
e. Sinar
Sinar matahari mengandung energi kehidupan yang sangat tinggi.
Tumbuhan hijau mampu mengubah zat anorganik menjadi zat
organik jika ada bantuan energi sinar matahari. Energi kimia yang
tersimpan dalam senyawa organik hasil fotosintesis tumbuhan hijau
sangat diperlukan sebagai energi kehidupan bagi makhluk hidup lain.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 8


Dengan energi sinar matahari manusia mampu membangun
pembangkit listrik untuk pemenuhan kebutuhan energi.
f. Kelembapan
Kelembaban udara menyatakan persentase jumlah uap air di
udara. Uap air tersebut berasal dari penguapan air laut, sungai, danau,
waduk dan sumber lain, maupun dari pelepasan uap air dari tubuh
makhluk hidup. Makin tinggi kadar uap air di udara makin tinggi
tingkat kelembap- an udaranya. Udara yang lembap sangat membantu
pertumbuhan jamur dan bakteri. Bahkan udara yang kelembabannya
tinggi sangat berpeluang mendatangkan hujan, yang berarti
mengembalikan air kembali lagi keasalnya.
2. Komponen Biotik
Komponen ekositem yang bersifat hidup dinamakan dengan
komponen biotik. Didalam alquran terdapat juga ayat yang menjelaskan
tentang penciptaan makhluk hidup. Allah berfirman :
“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang bejunjung dan yang
tidak berjunjung, pohon korma, tanaman-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya),
dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-
macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan”. (Q.S al an’aam [141])

Ayat selanjutnya yaitu tentang hewan-hewan yang dalam kaitan ini


adalah sebagai konsumen dalam ekosistem. Firman Allah SWT.
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti
kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab, kemudian
kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” Q.S. Al-An’am (6):38

Dalam kedua ayat tersebut dijelaskan bahwasanya Allah menciptakan


berbagai macam makhluk hidup yang ada dialam kemudian ilmu sains
mengelompokkannya kedalam beberapa kelompok. Ayat pertama
menjelaskan tentang tumbuhan yang dalam hal ini adalah sebagai
produsen dan hewan sebagai konsumen. Berikut ini dijelaskan tentang
komponen biotik dibedakan menjadi berikut ini.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 9


a. Produsen
Semua organisme yang
memiliki kemampuan melakukan
sintesis senyawa organik disebut
produsen. Organisme berklorofil
seperti tumbuhan hijau, merupakan
komponen pokok dalam ekosistem.
Gb. 2 tumbuhan dan rumput (produsen)
Tumbuhan hijau mampu
melakukan fotosintesis, menghasilkan zat organik berupa glukosa
yang tersimpan dalam buah, biji atau umbi berupa amilum (zat
tepung). Senyawa organik hasil sintesis oleh produsen ini akan
dimanfaatkan oleh organism lain untuk memenuhi kebutuhan energi
hidupnya. Semua alga, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji dan
beberapa jenis bakteri tergolong sebagai produsen.
b. Konsumen
Organisme yang mendapatkan makanan dari organisme lain
dinamakan konsumen. Organisme kelompok ini tidak memiliki
kemampuan melakukan sintesis senyawa organik secara mandiri,
karenanya kebutuhan makanannya murni bergantung pada organisme
lain.

Gb.3. konsumen

Jika organisme tersebut mendapatkan zat organic langsung dari


produsen, disebut herbivora atau konsumen primer. Jika organisme
tersebut mendapatkan zat organic dari herbivora, maka disebut
karnivora atau konsumen sekunder. Hewan karnivora dapat
memangsa karnivora lain. Organisme yang mendapatkan zat organik
baik dari produsen maupun dari konsumen disebut omnivora atau
pemakan segala. Omnivora mendapatkan energi dari produsen,
herbivora, maupun dari karnivora.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 10


c. Detritivor
Sisa-sisa organisme maupun bangkai organisme yang telah
hancur/lapuk dinamakan detritus. Detritus merupakan sumber energi
bagi detritivor. Jadi, detritivor merupakan organisme pemakan
detritus. Luwing, cacing tanah, rayap dan teripang merupakan
detritivor. Organisme ini sangat membantu dalam penghancuran
secara mekanik sampah organik sebelum mengalami proses
penguraian secara kimia. Dengan demikian detritivor juga memiliki
peranan yang tidak kalah penting dalam proses daur ulang sampah
organik, di samping organisme pengurai.
d. Dekomposer
Setelah dihancurkan oleh detritivor, selanjutnya sampah organik
akan diuraikan secara kimia menjadi zat-zat anorganik oleh
organisme pengurai atau decomposer. Hasil dekomposisi (proses
penguraian) sampah organic dikembalikan ke tanah sebagai mineral-
mineral tanah. Pada akhirnya mineral-mineral tanah ini akan diserap
kembali oleh akar tumbuhan untuk dipakai dalam proses
pertumbuhan, termasuk sintesis senyawa organik lagi.
Bakteri dan jamur merupakan organisme pengurai, yang sangat
berjasa dalam proses daur ulang sampah organik.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 11


C. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Interaksi antar komponen ekologi dapatmerupakan interaksi antar
organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
1. Interaksi Antar Organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang
lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang
sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-
individu dari populasi lain. Interaksi antar organisme dapat dikategorikan
sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup.
Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi
mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan
burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies,
bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil
makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan
inangnya.contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata
dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang
berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya
tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 12


e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda
spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri
Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
2. Interaksi Antar populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi
antar populasi adalah sebagai berikut.
a. Alelopati merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat
toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai
anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
b. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi
terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas
sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam
organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas
sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan
dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran
organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas
cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran
energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 13


pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda
misalnya laut dan darat.
4. Interaksi Antar komponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk
ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya
menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran
energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin
terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila
keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. Allah
SWT berfirman.

“...yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak


mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan (Nya),
dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menerapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya.” Qur’an, S. al-Furqan (25):2

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan langit


dan bumi serta segala sesuatu yang ada didalamnya hal ini termasuk
tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya serta benda-benda mati.
Kemudian Allah memerintahkan agar menjaga keseimbangannya karena
Allah telahmenciptakannya dengan sangat sempurna dan rapih tanpa
kurang sesuatu apapun. Hal ini sesuai dengan penjelasan diatas
bahwasanya kita harus menjadi keseimbangan ekosistem dengan berbagai
pola interaksi yanga ada didalamnya agar tetap terjaga karena Jika
antarkomponen dalam ekosistem terjadi hubungan yang dinamis,
perubahan dalam batas-batas tertentu tidak akan menimbulkan gangguan
dalam ekosistem tersebut. Ini berarti ekosistem tersebut telah mencapai
keseimbangan yang mantap, dengan kata lain telah mencapai kondisi
homeostatis. Ekosistem dalam keadaan homeostatis penting untuk

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 14


dipertahankan, agar keseimbangan ekosistem selalu terjaga dari generasi
ke generasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia jangan
sampai menggoyahkan keadaan homeostatis tersebut. Hal ini juga
dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 30.

“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat :


Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata
mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang
merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih
dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata :
Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dalam Ayat tersebut dijelaskan bahwasanya manusia diciptakan


sebagai khalifah dibumi dan malaikat menanyakan kenapa Allah
menciptakan seorag khalifah dibumi yang hanya merusak bum. Dalam
ayat tersebut sangatlah jelas bahwasanya ekosistem yang ada akan tetap
seimbang atau malah sebaliknya yaitu rusak hanya manusia karena
manusialah yang menjadi pemimpin di bumi ini. Akan tetapi banyak pada
kenyataannya ekosistem yang ada banyak yang dirusak oleh manusia. Hal
ini sangat bertentangan dengan ayat Allah SWT yang memerintahkan
manusia agar menjaga lingkungannya dan tidak membuat kerusakan.

“dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak
akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat
Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”  (QS. Al A’raf:
56)

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 15


D. JENIS-JENIS EKOSISTEM
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar
dan ekosistem air Laut. Para ahli ekologi umumnya  membagi tipe ekosistem
di bumi menjadi tiga ekosistem utama  yaitu ekosistem darat (terrestrial
ecosystem), ekosistem perairan (aquatic ecosystem) dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat
dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu
sebagai berikut.
a. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di
daerah tropika (sepanjang garis balik)
yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang
dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa
mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari
Gb. 4 suhu sangat
ekosistem gurunrendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan
malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun
berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun
berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki
akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan
yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan
kalajengking.
b. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke
subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per
tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan
drainase (aliran air) cepat. Dibagi menjadi 2 : Sabana dan Stepa

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 16


Gb 5. Padang rumput stepa Gb 6. Padang rumput stepa

c. Bioma Hutan Tropis


Bioma hutan tropis merupakan
bioma yang memiliki keanekaragaman
jenis tumbuhan dan hewan yang paling
tinggi. Meliputi daerah aliran sungai
Amazone-Orinaco, Amerika Tengah,

Gb 7. Hutan tropis
sebagian besar daerah Asia Tenggara
dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.

d. Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur terdapat di daerah
beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
mengalami empat musim (dingin, semi, panas,
dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang,
Gb 8.rubah, bajing,
Hutan gugur
burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
e. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan
bumi sebelah utara dan di
pegunungan daerah tropik. Ciri-
cirinya adalah suhu di musim
dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun
Gb 9. Bioma taiga
atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan
tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 17


hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim
gugur.
f. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi
sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak
gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di
daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah
Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek,
Gb 10. Bioma tundra
dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan
keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap
dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya
muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan
lalat hitam.
2. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
a. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai
dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya
matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi
fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya
matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan
temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah
yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan
dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 18


tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah yaitu Daerah
litoral, Daerah limnetik, Daerah profundal dan Daerah bentik.

Gb 11. Pembagian daerah ekosistem danau

3. Ekosistem Air Laut ( Ekosistem Bahari )


Merupakan bagian terluas (kira-kira 70 %)  di muka bumi. Beberapa
karakteristik Ekosistem bahari antara lain,  Salinitasnya  tinggi terutama di
daerah tropika, semakin jauh dari khatulistiwa salinitas berkurang. Salinitas di
permukaan laut dan pada kedalaman yang berbeda bervariasi.  Memiliki 
kadar mineralnya tinggi, dengan  ion clorida merupakan ion yang terbanyak.
Pengaruh faktor iklim dan cuaca kurang begitu nampak dengan  suhu
permukan air laut di daerah tropic berkisar antara 25 oc – 30 oc, makin ke arah
kutub  suhu menurun sampai 0 oc. Adanya aliran air laut dipengaruhi oleh
adanya angin dan perputaran bumi.
Berdasarkan sifat-sifat cara hidupnya, organisme  perairan umumnya
dapat dikelompokkan antara lain  menjadi :
a. Plankton,  organisme  yang umumnya sangat kecil, hidup melayang-
layang di dalam air, Gerakan organisme ini sangat dipengaruhi oleh arus
air. Dibedakan menjadi fitoplankton(tumbuhan) dan zooplankton
(hewan)
b. Nekton, organisme yang dapat bergerak bebas
c. Neuston, organisme kecil yang bersandar atau berenang di permukaan air

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 19


d. Perifiton, organisme yang menempel atau merayap pada organisme atau
benda yang lain yang menyembul ke permukaan air
e. Bentos, organisme  yang hidup merayap atau melekat di dasar perairan

Kelompok ekosistem bahari dapat dibedakan menjadi ekosistem laut


dalam, ekosistem pantai pasir dangkal (litoral) dan Ekosistem pasang surut.

Gb 12. Ekosistem air dalam Gb 13. Ekosistem pantai pasir Gb 14. Ekosistem pasang surut

Mengenai ekosistem air Allah juga telah menggambarkan dalam


Alquran bahwasanya antara ekosistem air tawan dan air laut itu berbeda baik
dari komposisi airnya ataupun komponen penyususn ekosistemnya. Hal ini
telah jelas diterangkan dalam firman Allah SWT.

“Dan tiada sama(antara) dua laut, yang ini tawar, segar, sedap diminum
dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang
dapat kamu memakannya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-
kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan
supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Faathir [12] )

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 20


E. RANTAI MAKANAN DAN JARING-JARING MAKANAN
1. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Rantai Makanan dan Jaring Jaring Makanan. adalah pengalihan energi
dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan
dan yang dimakan.
Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat
hubungan (ada komponen yang sama), maka beberapa rantai makanan
akan membentuk jaring-jaring makanan.
Berikut ini contoh rantai makanan dan jaring-jaring makanan :

Gb 15. Rantai makanan Gb 16. Jaring-jaring makanan

Didalam Alquran dijelaskan tentang rantai makanan dan jaring-jaring


makanan yang terjadi pada makhluk hidup

“Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan


makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal”. (Q.S. Al-
Anbiya’ayat 8)

Dari ayat ini dapat kita ambil  sebuah makna  bahwa Allah tidak


menjadikan tubuh-tubuh (sesuatu yang hidup) tidak memakan makanan. Oleh
karena setiap makhluk hidup dijadikan sebagai makhluk yang butuh pada
makanan inilah, timbul adanya istilah  rantai makanan dalam ilmu  biologi.
Yang mana semuanya itu berjalan selaras untuk melangsungkan kehidupan

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 21


dunia. Misalkan bagaimana seandainya tidak ada mikrobia yang memakan
dan membusukkan bagai dan kotoran, bagai mana populasi tiikus  seandanya
tidak ada ular dan kucing, serta lain sebagainya.

2. Piramida Ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan
dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut
atau piramid. Gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan
kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi
pada tiap trofik yang disebut piramida ekologi. Piramida ekologi ini
berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar
trofik pada suatu ekosistem.
Pada tingkat pertama
ditempati produsen sebagai
dasar dari piramida ekologi,
selanjutnya konsumen primer,
sekunder, tersier sampai
konsumen puncak.

Gb 17. Piramida ekologi

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 22


F. DAUR BIOGEOKIMIA
Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,
antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang.
Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang.
Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah,
dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan
(geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang
mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua
yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga
kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Macam-macam Daur Biogeokimia yaitu sebagai berikut :
1. Daur Nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti
urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti
ammonia, nitrit, dan nitrat.
a. Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam
tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen,
penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi
nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 23


Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri
Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air
juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
b. Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan
oleh fiksasi biologis
digunakan oleh
produsen (tumbuhan)
diubah menjadi molekul
protein. Selanjutnya jika
tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi
gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air
(NH4+). Proses ini disebut
dengan amonifikasi. Bakteri
Nitrosomonas mengubah
amoniak dan senyawa
ammonium menjadi nitrat
oleh Nitrobacter. Apabila
oksigen dalam tanah terbatas,
nitrat dengan cepat
ditransformasikan menjadi gas
nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.

Gb 18. Daur nitrogen

2. Daur Fosfor
Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi
persediaannya sangat terbatas. Dengan kemampuannya untuk

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 24


membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam
transformasi energi pada semua organisme. Sumber fosfor terbesar dari
batuan dan endapan-endapan yang berasal dari sisa makhluk hidup.
Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan dan erosis,
bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem. Tetapi
sebagian besar senyawa fosfor akan hilang ke perairan dan diendapkan.
Fosfor dalam tubuh merupakan unsur penyusun tulang, gigi, DNA
atau RNA, dan protein. Daur fosfor dimulai dari adanya fosfat anorganik
yang berada di tanah yang diserap oleh tumbuhan. Hewan yang memakan
tumbuhan akan memperoleh fosfor dari tumbuhan yang dimakannya.
Tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi hewan (urine dan
feses) yang berada di tanah, oleh bakteri pengurai akan menguraikan
fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke
ekosistem.

3. Daur Karbon dan


Oksigen
a. Proses timbal
balik fotosintesis
dan respirasi
seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama
karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman
disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global
kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir
menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis.
b. Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan
lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di
atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke
dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam
suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 25


Gb 20. Daur carbon dan oksigen

4. Daur Belerang (Sulfur)


Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein.
Di alam, sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral
tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas
sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan air,
akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi
bentuk ion-ion sulfat (SO4 2-). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap
oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia
atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur
belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika hewan atau
tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai
dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan
dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen
sulfida yang ada di udara akan bersenyawa dengan oksigen membentuk
sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi
ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali
oleh tumbuhan.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 26


Gb 21. Daur sulfur
5. Daur

Hidrologi (Air)
Sinar matahari akan menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan
danau. Demikian juga air dari tanah dan tumbuhan yang berada di darat.
Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke angkasa menjadi awan. Hal
itu disebut penguapan. Di angkasa, awan yang mengandung uap air
mengalami pembekuan sehingga membentuk butiran-butiran air. Hal itu
terjadi, karena semakin tinggi tempat di permukaan bumi, maka semakin
rendah suhu udaranya. Mengingat butiran air lebih berat daripada udara,
butiran air tersebut akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Air
yang jatuh, sebagian akan diserap oleh tanah, sebagian menggenang di
permukaan bumi berupa danau atau kolam. Sebagian lagi, mengalir ke
sungai hingga laut.Setelah mencapai tanah siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
a. Evaporasi (transpirasi)
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan
sebagainya, kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 27


bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, es, dan kabut.
b. Infiltrasi (perkolasi)
Ke dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler, atau air dapat bergerak secara vertikal
atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.
c. Air permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan aliran utama
dan danau, makin landai lahan maka makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat
dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Gb 22. Daur hidrologi

Didalam alquran dijelaskan secara terperinci tentang siklus hidrologi ini


sehingga terbentuklah hujan. Firman Allah SWT.
“Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-
celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira”. (QS. Ar-Rum [30] : 48)
Dalam ayat tersebut sangat jelas dijelaskan bahwa terdapat tiga tahapan
dalam proses terbentuknya hujan yaitu “Dialah yang mengirim angin,…”

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 28


tahap selanjutnya yaitu “…lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal…” maksudnya yaitu awan-awan terbentuk
dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-
partikel debu di udara. awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di
langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan. Tahap yang terakhir yaitu “…
lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya…” maksudnya partikel-
partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu
mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih
berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai
hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-
Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar.
Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah
yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan
juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan
tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah ayat lain juga dijelaskan, informasi tentang proses
pembentukan hujan yaitu

َّ َ‫ز ُل ِمن‬T
‫ َما ِء‬T‫الس‬ ِّ Tَ‫ق يَ ْخ ُر ُج ِم ْن ِخاَل لِ ِه َويُن‬ َ ‫َألَ ْم تَ َر َأ َّن هَّللا َ ي ُْز ِجي َس َحابًا ثُ َّم يَُؤ لِّفُ بَ ْينَهُ ثُ َّم يَجْ َعلُهُ ُر َكا ًما فَتَ َرى ْال َو ْد‬
‫ار‬
ِ T‫ْص‬ َ ‫ذهَبُ بِاَأْلب‬Tْ Tَ‫ ِه ي‬Tِ‫نَا بَرْ ق‬T‫ا ُد َس‬TT‫ا ُء ۖ يَ َك‬T‫ ِرفُهُ ع َْن َم ْن يَ َش‬T‫ص‬ ْ َ‫ا ُء َوي‬T‫ ِه َم ْن يَ َش‬Tِ‫يبُ ب‬T‫ُص‬ ِ ‫ ِم ْن ِجبَا ٍل فِيهَا ِم ْن بَ َر ٍد فَي‬ 
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian
mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya
dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-
Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nur [24] : 43)
Bahkan didalam Al Qur’an dijelaskan bahwa hujan diturunkan ke bumi
dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai
berikut ;

َ ِ‫َر فََأ ْنشَرْ نَا بِ ِه بَ ْل َدةً َم ْيتًا ۚ َك ٰ َذل‬


َ‫ك تُ ْخ َرجُون‬ ٍ ‫َوالَّ ِذي نَ َّز َل ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء بِقَد‬

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 29


“Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu
Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az Zukhruf [43] : 11)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kadar dalam hujan ini telah
ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar
16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air
per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi
dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus
yang seimbang menurut “ukuran atau kadar” tertentu. Kehidupan di bumi
bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua
teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus
seperti ini.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 30


PANDUAN PRAKTIKUM

Tujuan: Memahami konsep rantai makanan dan jaring-jaring makanan


Langkah kerja:
1. Lakukan pengamatan pada:
a. Ekosistem sawah
b. Ekosistem kebun
c. Ekosistem kolam
2. Tuliskan minimal tiga rantai makanan yang mungkin terjadi pada masing-
masing ekosistem.
3. Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan rantai makanan yang telah
disusun pada masing-masing ekosistem.
4. Buatlah kesimpulan yang menyatakan hubungan antara rantai makanan
dengan jaring-jaring makanan.

Pertanyaan:
1. Samakah komponen produsen dan konsumen dalam ketiga ekosistem
tersebut?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa makan dan dimakan dalam
ekosistem?
3. Apakah antara rantai makanan satu dengan yang lain dalam satu ekosistem
terdapat komponen yang sama?
4. Bisakah dibuat garis penghubung antara rantai makanan satu dengan yang
lain dalam satu ekosistem?
5. Apa kesimpulanmu tentang hubungan rantai makanan dengan jaring-jaring
makanan?

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 31


RANGKUMAN MATERI

 Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan


komponen abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup .

 Ekosistem tersusun atas satuan makluk hidup yaitu individu, populasi,


komunitas.
 Ekosistem alami dan ekositem buatan dibentuk oleh dua komponen yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik.
 Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makluk
hidup.
 Misalnya komponen biotik antara lain tanaman padi, belalang, burung, tikus,
ular, kerbau, sapi dan lain sebagainya.
 Komponen abiotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas benda tak
hidup yang ada di sekitar makluk hidup. Misalnya air, tanah, cahaya
matahari, udara, pupuk dan lain sebagainya
 Hubungan Saling Ketergantungan Antar Komponen Biotik dan Abiotik
dalam Ekosistem antara lain Hubungan antara komponen abiotik dan
komponen abiotik, Hubungan antara komponen biotik dan komponen abiotik,
Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik.
 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik antara lain rantai
makanan, jarring - jaring makanan, piramida makanan, dan arus energy.
 Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan memakan dalam suatu
ekosistem dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup
yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer
 Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan.

 Jenis-jenis ekositem dibagi menjadi tiga yaitu ekosistem darat meliputi gurun,
hutan, taiga, tundra dst. Ekosistem air tawar isalnya danau dan ekosistem air
laut
 Daur biogeokimia terdiri dari daur fosfor, daur nitrogen, daur karbondan
oksigen, daur sulfur dan daur hidrologi (air)

Latihan soal soal

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 32


A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
1. Kesatuan antara makhluk hidup dengan faktor abiotik pada suatu lingkungan
disebut…
a. Ekosistem
b. Suksesi
c. Habitat terstrial
d. Komunitas
e. Nisia
2. Di bawah ini terdapat contoh komponen biotik dan abiotik:
1) Manusia
2) Udara
3) Air
4) Rumput
5) Detrivor
Berdasarkan data di atas, manakah yang termasuk ke dalam komponen
abiotik…
a. 1 dan 4
b. 2 dan 3
c. 3 dan 5
d. Hanya nomor 5 yang benar
e. 1 dan 3
3. Dalam suatu ekosistem, musnahnya consumer III dapat mengakibatkan…
a. Populasi konsumen IV meningkat
b. Populasi konsumen II menurun
c. Populasi konsumen II meningkat
d. Populasi konsumen I menurun
e. Populasi konsumen I punah
4. Hutan yang terbakar habis dapat kembali pulih karena alam memiliki…
a. Daya dukung
b. Daya adaptasi
c. Daya lenting
d. Energi potensial
e. Energi tak tergantikan
5. Urutan yang benar dari daur fosforus dalam ekosistem air adalah…
a. Tumbuhan → bakteri → hewan air →fosfat anorganik

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 33


b. Tumbuhan →hewan air → bakteri →fosfat anorganik
c. Tumbuhan → fosfat anorganik → hewan air → bakteri
d. Tumbuhan → hewan air → fosfat anorganik → bakteri
e. Tumbuhan → bakteri → fosfat anorganik → hewan air
6. Apa yang akan terjadi pada ular apabila suhu tempat hidupnya rendah…
a. Ular akan mati
b. Ular akan lebih agresif dalam memburu mangsanya
c. Tidak akan terjadi perubahan pada pola hidup ular
d. Banyak ular yang justru bertelur
e. Ular akan mengalami hibernasi
7. Perbedaan siklus fosforus dengan siklus karbon dan siklus nitrogen dalam
hal…
a. tidak ada fase gas pada siklus fosforus
b. tidak ada fase cair pada siklus fosforus
c. hanya fosforus yang melalui organisme
d. makhluk hidup tidak perlu fosforus
e. siklus fosforus tidak berbeda dengan siklus karbon dan siklus nitrogen
8. Pada suatu ekosistem terdapat kelompok organisme, yaitu:
1) burung pemakan serangga,
2) belalang dan kupu,
3) bakteri saprofit,
4) ular,
5) rumput

Urutan rantai makanan dapat ditulis…


a. 1, 2, 3, 4, 5
b. 1, 4, 2, 3, 5

c. 5, 2, 1, 4, 3
d. 4, 3, 2, 1, 5
e. 5, 2, 3, 1, 4
9. Di padang rumput hidup kelompok kambing dan harimau. Jika predatornya
sangat aktif, maka setelah terjadi penurunan konsumen primer akan terjadi…
a. Peningkatan populasi rumput dan harimau
b. Penurunan populasi rumput dan harimau
c. Peningkatan populasi kambing dan harimau
d. Penurunan populasi harimau dan peningkatan populasi kambing
e. Peningkatan populasi rumput dan penurunan populasi harimau

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 34


10. Berdasarkan gambar, tingkat trofik yang memiliki jarak transfer energi
terdekat adalah…
a. Tingkat trofik I
b. Tingkat trofik II
c. Tingkat trofik III
d. Tingkat trofik IV
e. Tidak ada jawaban yang benar

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Bagaimana interaksi antara komponen abiotik (air) dengan makhluk hidup
(tumbuhan)?
2. Apa yang akan terjadi pada populasi serangga keil
apabila populasi ulat dimusnahkan dari
ekosistem?

3. Berdasarkan diagram, jelaskan dengan bagaimana urutan terjadinya suksesi!


Lahan kosong ® invasi benih ® kolonisasi ® kompetisi ®
interaksi ® antarkomunitas dan lingkungan ® stabilisasi dan
tercapainya ® keseimbangan yang mantap.

4. Apa yang terjadi apabila populasi manusia dibiarkan terus berkembang tanpa
kendali?
5. Jelaskan dengan menggunakan diagram bagaimana daur nitrogen dalam suatu
ekosistem!

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 35


GLOSARIUM

Abiotik : Komponen lingkungan yang terdiri atas benda tak hidup yang
ada di sekitar makluk hidup.

Biotik : Komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.


Daur Biogeokimia : Daur materi yang melalui makhluk hidup dengan tanah dan
reaksi-reaksi kimia dalam ekosistem
Ekosistem : Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

Komponen Abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup.

Interaksi Ekosistem : Interaksi antar komunitas dengan komponen abiotik yang


ada di lingkungannya
Interaksi Individu : Organisme yang berdiri sendiri atau organisme tunggal
Interaksi Komunitas : Interaksi antar populasi. Contoh: komunitas sawah, terdapat
populasi padi, populasi tikus, populasi rumput.
Interaksi Populasi : Interaksi antar individu sejenis pada waktu dan daerah
Jaring Makanan : Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.
Komunitas : Seluruh populasi makluk hidup pada suatu daerah tertentu.
Piramida Ekologi : Diagram yang menggambarkan jumlah individu tiap tingkat
trofik dalam ekosistem
Populasi : Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah
tertentu.
Rantai Makanan : Peristiwa makan dan memakan dalam suatu ekosistem
dengan urutan tertentu.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 36


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga

D.A Pratiwi dkk, 2006. BIOLOGI SMA Kelas X. Jakarta : Erlanggga

Fazlun, kholid. ALQURAN PENCIPTAAN DAN KONSERAVASI. Pdf

Satilah, Siti. 1982. Biologi. Jakarta : Gramedia

Anonim. 2012. Ekosistem dalam Alquran. http://biologiglobal.blogspot.com/2012


/03/ekosistem-dalam-al-quran.html diakses pada tanggal 12 oktober 2014
jam 21.01

Anonim. 2012. Organisasi Biologi Serta Dalil Yang Terkait. http://siinia.wordpress.


com/2012/03/10/organisasi-biologi-serta-dalil-yang-terkait-2/ diakses pada
tanggal 12 oktober 2014 jam 20.00

Eka. 2014. Siklus Biogeokimia Ditinjau Dari Al-Quran. http://ekaazzuhraa.


wordpress.com/2014/03/05/siklus-biogeokimia-ditinjau-dari-al-quran/

Cecep. 2009. Ayat-Ayat Ekologis Dalam Al-Quran. http://zakariaselbilad.


wordpress.com/2009/05/04/ayat-ayat-ekologis-dalam-al-quran/ diakses pada
tanggal 12 oktober 2014 jam 20.43

Roup. 2012. Al-Quran Dan Ilmu Pengetahuan Modern. http://a-rauf.blogspot.com


/2012/05/al-quran-dan-ilmu-pengetahuan-modern.html diakses pada tanggal
02 oktober 2014 jam 20.21

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 37


PROFIL PENULIS

N
eneng Aida Maulidiyah ia lahir di Indramayu pada tanggal 19

September 1992 anak ke 1 dari

empat bersaudara dari

pasangan Bapak Ali Syarifuddin dan Ibu

Hayati. Jenjang pendidikannya ia mulai dari

RA Wideng desa Bondan kemudian

melanjutkan ke MI PUI Wideng lulus pada

tahun 2005, Ia lanjutkan ke MTs Nu Puteri

3 Buntet Pesantren Cirebon lulus pada tahun 2008, melanjutkan jenjang

pendidikannya ke MAN Buntet Pesantren Cirebon dan lulus pada tahun

2011, serta terus melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi

negeri terbesar di Kota Cirebon yang masih tercatat aktif sebagai

mahasiswa Tadris IPA-BIOLOGI Fakultas Tarbiyah Semester 7 di

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

Modul Pembelajaran Biologi kelas X– EkosistemPage 38

Anda mungkin juga menyukai