Kelas 7 SMP/MTs
Semester 2
Disusun oleh:
Asief Awwaluddin
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta, karena rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun materi ajar
pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning untuk siswa SMP ini.
Ilmu pengetahuan alam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berawal dari
fenomena alam. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu alam secara sistematis, sehingga
belajar IPA bukan hanya belajar tentang kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh
karena itu, dengan hadirnya modul pembelajaran IPA ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam melakukan penelitian berdasarkan fenomena yang ada.
Materi ajar IPA ini disusun merupakan produk modul PPG dalam jabatan yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi profesional yang
berorientasi pada implementasi Kurikulum 2013. Materi ajar ini dirancang untuk memperkuat
kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Materi IPA yang
dibahas dalam modul ini adalah “Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya”. Materi
ajar ini disusun berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 dimana peserta didik dilatih untuk belajar
menemukan jawaban sendiri atas masalah yang dipertanyakan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan saran perbaikan yang dapat membantu
Menyusun naskah materi ajar ini. Semoga materi ajar ini memenuhi harapan kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………. iv
EVALUASI ……………………………………………………………………………………………………………………………………. 23
REFLEKSI …………………………………………………………………………………………………………………………………….. 25
GLOSARIUM ………………………………………………………………………………………………………………………………… 26
iii
PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT
Bahan ajar ini disusun merupakan produk modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan
Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi profesional yang berorientasi
pada implementasi Kurikulum 2013. Pada bahan ajar ini, anda akan mempelajari interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan terdiri dari komponen biotik
dan komponen abiotik. Di lingkungan sekitar kita sudah sering menjumpai berbagai macam
interaksi/hubungan baik antar sesama komponen biotik maupun interaksi antara komponen
biotik dengan abiotik. Untuk memahami interaksi dalam suatu lingkungan, kita perlu
memahami konsep dari lingkungan sendiri dan pola-pola interaksinya. Di dalam modul ini kita
akan belajar tentang lingkungan dan komponen-komponen penyusunnya, rantai makanan,
jaraing-jaring makanan, piramida makanan, arus energi, macam-macam simbiosis, dan konsep
dinamika populasi. Modul ini juga menyediakan praktikum sederhana yang mudah dilakukan
untuk menambah pemahaman konsep materi ajar.
RELEVANSI
Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari segi
pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapainnya melalui pembelajaran
yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian indicator dalam
suatu kompetensi dasar. Pada modul ini kita akan membahas materi tentang Interaksi makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Modul ini disusun menjadi 4 kegiatan belajar yaitu sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1 : Lingkungan dan komponen penyusunnya
Kegiatan Belajar 2 : Interaksi dalam ekosistem
Kegiatan Belajar 3 : Simbiosis sebagai bentuk interaksi makhluk hidup
Kegiatan Belajar 4 : Dinamika Populasi
iv
PANDUAN BELAJAR
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari modul ajar ini, antara
lain:
1. Kamu diharapkan untuk mempelajari materinya mulai dari awal sampai akhir, jangan
lupa mnegerjakan setiap aktivitas pada tiap-tiap Kegiatan Belajar
2. Tanyakan pada guru apabila kamu menemui kesulitan dalam memahami materi dalam
modul ini.
3. Di akhir pembelajaran Kamu diminta untuk menyelesaikan soal-soal latihan dan soal-
soal tes yang telah tersedia
4. Carilah sumber-sumber referensi lain untuk memperkaya pemahaman kamu tentang
materi ajar ini.
v
STANDAR ISI
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PEMBELAJARAN
vi
PETA KONSEP PEMBELAJARAN
Konsep lingkungan
biotik dan
abiotik
satuan-satuan
lingkungan
dinamika
peristiwa pola interaksi
populasi
rantai Berkurang/
mutualisme
makanan bertambah
piramida
komensalisme Faktor biotik: predasi, kompetisi
makanan
predasi
kompetisi
netralisme
vii
KEGIATAN BELAJAR 1
Tujuan Pembelajaran:
1
URAIAN MATERI
Kamu tentu tidak asing lagi dengan istilah lingkungan, bukan? Ada berbagai macam
lingkungan di sekitar kita. Misalnya, kebun, sawah, sungai, halaman sekolah, dan sebagainya.
Lalu apakah pengertian dari lingkungan itu? Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu
di luar makhluk hidup (individu). Segala sesuatu di luar individu tersebut merupakan sistem
kompleks yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri atas
makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati.
1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan jasad renik.
2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah,
udara, dan cahaya.
Perubahan salah satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen
lingkungan lain. Hal ini menyebabkan lingkungan besifat dinamis.
Hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa
makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup membentuk hubungan timbal-balik yang rumit
dan kompleks.
Aktivitas 1 :
URAIAN MATERI
2
❖ Individu
Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Seekor sapi di padang rumput,
sebatang pohon pisang di kebun merupakan contoh individu.
❖ Populasi
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang mendiami suatu wilayah
tertentu. Individu-individu dalam populasi saling berinteraksi. Contoh populasi
adalah sekelompok sapi di padang rumput, kumpulan padi di sawah, dan
sebagainya.
3
❖ Komunitas
Beberapa populasi dalam suatu lingkungan akan saling berinteraksi membentuk
komunitas. Sebagai contoh populasi rumput, populasi pohon, populasi zebra, populasi
semut, dan populasi jerapah yang hidup bersama di padang rumput.
Gambar 4. Sekelompok jerapah, antelop, banteng, dan singa yang saling berinteraksi
https://bobo.grid.id/read/081865644/kenali-habitat-hewan-sabana-chaparral-stepa-gurun-laut-dan-perkotaan-
yuk?page=all
❖ Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
Contoh ekosistem adalah ekosistem hutan tropis, ekosistem danau, ekosistem
laut, ekosistem sawah, dan sebagainya.
4
KEGIATAN BELAJAR 2
Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menganalisis rantai makanan dengan benar melalui diskusi
kelompok dan literasi
• Peserta didik mampu menganalisis jaring-jaring makanan dengan benar melalui diskusi
kelompok dan literasi
• Peserta didik mampu memberikan saran untuk mengatasi masalah rantai makanan yang
tidak seimbang dengan tepat melalui diskusi kelompok
• Peserta didik mampu membuat rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
makanan dengan benar melalui diskusi kelompok
Baru-baru ini sejumlah petani di beberapa daerah di Indonesia mengalami kerugian. Hal itu
disebabkan serangan hama yang merusak tanaman padi mereka. Dari kedua judul berita di atas
menurut kalian apa yang menyebabkan populasi hama meningkat akhir-akhir ini? Apa yang terjadi
pada populasi padi bila hama tersebut tidak segera di atasi? Coba diskusikan dengan temanmu!
5
URAIAN MATERI
6
zat makanan menggunakan bahan karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
dengan bantuan cahaya matahari.
✓ Konsumen adalah Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri (organisme heterotrof). Konsumen
akan bergantung pada makhluk hidup lain untuk makanannya. Dalam
suatu rantai makanan konsumen yang memakan produsen disebut
konsumen tingkat I, kemudian konsumen tingkat I dimakan oleh
konsumen tingkat II, konsumen tingkat II dimakan oleh konsumen
tingkat III, dan seterusnya. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
dibagi menjadi tiga macam, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan),
karnivora (pemakan daging), dan omnivore (pemakan daging dan
tumbuhan).
✓ Pengurai bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan
tumbuhan yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai
pengurai antara lain cacing, bakteri dan jamur. Proses penguraian sangat
penting untuk menjaga stabilitas ekosistem dengan mengurai zat-zat sisa
menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah.
Pada suatu kejadian rantai makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan
dalam suatu urutan tertentu. dan pada setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah
ekosistem disebut juga dengan tingkat trofik.
Pada tingkat trofik yang pertama yaitu suatu organisme yang bisa
menghasilkan atau membuat suatu zat makanan sendiri yakni tumbuh-tumbuhan hijau
bisa disebut juga sebagai produsen. Lalu organisme yang menempati urutan tingkat
7
tropik yang kedua yaitu konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini
umumnya ditempati oleh hewan hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Selanjutnya
Organisme yang menduduki urutan tingkat tropik yang ketiga disebut juga dengan
konsumen sekunder (konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan-hewan
carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya. Organisme yang menduduki
tingkat tropik tertinggi atau yang terakhir disebut juga dengan konsumen puncak,
biasanya ditempati oleh hewan omnivora.
Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut
terdapat pengurai. Karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan
oleh pengurai.
Masing-masing komponen dalam suatu rantai makanan saling mempengaruhi
satu sama lainnya. Ketiadaan organisme di tingkat tropik tertentu akan sangat
berpengaruh terhadap organisme di tingkat tropik yang di atas/bawahnya.
❖ Jaring-jaring makanan
Dalam suatu ekosistem umumnya tidak cuma terdiri dari satu rantai makanan,
akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu
organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer.
Misalnya adalah bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan daun
sawi. Daun sawi juga dimakan oleh belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit,
burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga
dimakan oleh tikus, tikus juga dimakan oleh burung elang. akibatnya, dalam suatu
ekosistem tidak cuma terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai
makanan. rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya juga disebut jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan dalam ekosistem.
8
Dari contoh jaring-jaring makanan di atas kita dapat melihat beberapa rantai
makanan yang saling berkaitan, antara lain:
• Tumbuhan dan rumput >>> jangkrik >>> burung pipit >>> elang.
• Tumbuhan dan rumput >>> tikus >>> ular >>> elang
• Tumbuhan dan rumput >>> burung gereja >>> elang
• Dan seterusnya, silakan kalian cari sendiri!
❖ Piramida Makanan
Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen,
konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan seterusnya. Pada piramida ini organisme
yang menempati tingkat trofik bawah cenderung banyak jumlahnya, semakin ke atas
tingkat trofik semakin sedikit jumlah organismenya.
❖ Arus Energi
Pada proses makan dan dimakan terjadi perpindahan energi. Makhluk hidup
yang memakan organisme lain melakukan usaha untuk mendapatkan energi dan
mengubahnya dalam bentuk senyawa kimia dalam tubuhnya. Perpindahan energi ini
disebut dengan arus energi. Arus energi berjalan satu arah dari produsen ke konsumen.
9
Aktivitas 2 :
Lakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 2:
10
KEGIATAN BELAJAR 3
Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menganalisis pola interaksi makhluk hidup dengan baik melalui literasi
dan diskusi kelompok
•
URAIAN MATERI
Makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem akan membentuk suatu pola
interaksi tertentu. Bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga
membentuk hubungan yang sangat khas disebut simbiosis. Terdapat beberapa jenis simbiosis
antara lain mutualisme, amensalisme, komensalisme, atau parasitisme. Organisme yang terlibat
tersebut, masing-masing disebut simbion, dapat berasal dari spesies yang sama atau berbeda.
11
Fungsi simbiosis yaitu bertahan hidup dengan mengandalkan atau berhubungan
makhluk hidup lain yang berbeda jenis. Simbiosis dibedakan menjadi dua kategori diantaranya
yaitu:
a. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.
b. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain.
❖ Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar kedua pihak. Interaksi mutualisme terbagi menjadi dua macam,
yaitu interaksi service-resources dan interaksi service-service.
12
• Ikan hiu dengan remora, dimana ikan hiu menjadi bersih dari parasite dan
remora akan mendapat sisa makanan hiu dan tempat perlindungan.
• Lebah dengan bunga sepatu, dimana lebah membantu bunga sepatu dalam
proses penyerbukannya dan lebah mendapat nektar.
• Burung jalak dengan kerbau, dimana burung jalak memakan kutu yang ada
pada tubuh kerbau sedangkan kerbau memiliki tubuh yang bersih dari kutu.
• Ikan badut dengan anemon laut, dimana ikan badut mendapat perlindungan
dari anemone laut sedangkan anemon laut mendapat sisa-sisa makanan dari
ikan badut.
❖ Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.
13
• Tali putri dengan inangnya, dimana tali putri menyerap sari makanan yang
berupa zat organik sedangkan inangnya akan kekuranga sari makanan
karena di serap oleh tali putri.
• Plasmodium dengan manusia, Plasmodium mendapat makanan dari
manusia sedangkan manusia menjadi terjangkit penyakit malaria.
• Taenia saginata dengan sapi, dimana Taenia saginata mendapat makanan
dari usus sapi sedangkan sapi menjadi kekurangan nutrisi.
❖ Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana
pihak yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula
tidak diuntungkan.
14
• Sirih pada tumbuhan inangnya. Sirih mendapat keuntungan karena
menumpang hidup di inangnya, sedangkan inangnya tidak dirugikan karena
tumbuhan daun sirih tidak mengambil makanan dari inangnya.
• Ikan gobi dan landak laut. Racun yang terkandung dalam landak laut ini
dimanfaatkan ikan gobi untuk berlindung dari pemangsa. Selain itu, ikan
gobi juga bisa mendapatkan perlindungan ketika berada di sekitar landak
laut. Sementara untuk landak laut tidak memperoleh keuntungan atau
kerugian.
❖ Simbiosis Amensalisme
Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang
mana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh simbiosis amensalisme yaitu sebagai berikut:
• Jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin dengan bakteri. Penisilin
dapat membunuh bakteri namun tidak mendapat keuntungan dan juga
dirugikan.
• Pohon walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak bisa hidup karena pohon
walnut menghasilkan senyawa alelopati).
❖ Kompetisi
Kompetisi atau persaingan merupakan proses perebutan kebuthan yang terjadi
antara beberapa organisme yang sama sama membutuhkan makanan tertentu.
Keinginan untuk memperoleh makanan sebanyak banyaknya menimbulkan terjadinya
persaingan dalam sebuah ekosistem. Pada dasarnya kompetisi merupakan bentuk
interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan salah
satu pihak yang berkompetisi mengalami kerugian karena kalah dalam persaingan.
Contoh interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sebagai bentuk dari
kompetisi adalah persaingan antar tumbuhan untuk mendapatkan unsur hara, air, dan
sinar matahari yang cukup guna melakukan fotosintesis. Kompetisi antara konsumen
primer yang secara langsung memakan produsen, kompetisi perebutan wilayah yang
terjadi antara dua spesies hewan yang sama, kompetisi untuk memperebutkan pasangan
dan lain sebagainya.
15
Gambar 15. Dua singa bertarung untuk memperebutkan wilayah
https://www.viva.co.id/blog/lainnya/849773-pertarungan-dramatis-dua-singa-bersaudara-demi-kekuasaan
❖ Predasi
Selain berkompetisi, terdapat beberapa organisme yang mencari makan dengan
cara memangsa organisme lain, pemangsa ini akhirnya disebut dengan predator. Hal ini
merupakan sebuah kewajaran dalam hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Seperti contoh singa yang memburu kijang atau zebra untuk dimakan.
Pola interaksi antara makhluk hidup inilah yang disebut dengan predasi (proses
memangsa dan dimangsa).
❖ Netralisme
Netralisme adalah hubungan makhluk hidup yang tidak saling mempengaruhi
secara langsung. Simbiosis ini tidak ada pihak yang diuntungkan dan juga dirugikan.
Hal ini biasanya terjadi karena adanya perbedaan makanan antara satu pihak dan yang
lainnya. Contohnya: interaksi antara kambing dan ayam di lapangan rumput, interaksi
antara katak dan ikan di sungai, dan lain-lain.
16
Gambar 17. hubungan ayam dan kambing di padang rumput
https://materikimia.com/pengertian-dan-contoh-simbiosis-netralisme/
Aktivitas 3 :
Lakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 3:
Pola Interaksi Makhluk Hidup
17
KEGIATAN BELAJAR 4
Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menjelaskan dinamika populasi dengan benar melalui pengamatan
video dan literasi
• Peserta didik mampu menganalisis pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem dengan
benar melalui kegiatan praktikum
Gambar 18. Ekosistem hutan hujan tropis Gambar 19. Kebakaran hutan
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/ciri-ciri-hutan-hujan-tropis https://www.liputan6.com/global/read/4057596/selain-
amazon-dan-ri-kebakaran-hutan-juga-terjadi-di-7-wilayah-
dunia-ini#
Pada gambar tersebut memperlihatkan ciri-ciri kedua hutan yang berbeda. Pada gambar 18
terlihat hitam tropis dengan berbagai tanaman hijau yang tumbuh subur di dalamnya,
sedangkan gambar 19 adalah hutan tropis yang rusak akibat terjadi kebakaran . Nah, faktor
apakah yang mempengaruhi kedua hutan itu berbeda? Mengapa hutan di gambar B
mengalami kebakaran?
18
URAIAN MATERI
Pada sebuah ekosistem, jumlah populasi makhluk hidup dapat mengalami penurunan
maupun kenaikan jumlah. Naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh faktor tertentu
disebut dinamika populasi.
❖ Aktivitas Manusia
Berbagai aktivitas manusia dapat mengakibatkan dinamika populasi. Ada yang berakibat
positif seperti reboisasi dan penghijauan. Ada juga aktivitas manusia yang bisa menyebabkan
dampak negatif bagi populasi. Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan bisa
meningkatkan emisi gas CO2 di atmosfer. Penumpukkan gas tersebut dapat memicu adanya
gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global (global warming). Dampak dari adanya
pemanasan global adalah perubahan iklim yang terjadi di bumi. Beberapa spesies endemik
seperti lemur Madagaskar atau macan tutul salju di Himalaya terancam punah karena
mengalami perubahan lingkungan secara ekstrim sebagai akibat dari perubahan iklim di bumi.
Contoh-contoh lain dampak negative dari aktivitas manusia misalnya bencana alam
seperti banjir, kebakaran hutan, erosi, dan lain-lain. Aktivitas manusia juga bisa mengurangi
sumber daya alam, misalnya perburuan liar, penebangan liar, atau mengeruk hasil tambang
secara berlebihan. Hal-hal tersebut bisa mengurangi kualitas ekosistem sehingga berdampak
pada makhluk hidup yang ada di dalamnya.
19
Rusaknya ekosistem terumbu karang
Salah satu contoh nyata dampak negatif dari ulah manusia adalah rusaknya terumbu
karang. Seperti pada penelitian di Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian
dilakukan di perairan Ohoi Ngilngof yang memiliki keenakaragaman karang yang tinggi,
ditemukan 124 jenis (spesies) karang batu yang termasuk dalam 49 genus dan 16 famili. Famili
yang menonjol adalah Acroporidae (33 spesies), Faviidae (30 spesies), Poritidae (12 spesies),
dan Fungiidae (11 spesies).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar kondisi terumbu karang di
perairan Ohoi Ngilngof dalam keadaan rusak sampai rusak berat, dengan presntase penutupan
karang hidup berkisar antara 9,96% - 45, 48%. Rusaknya terumbu karang diduga karena adanya
penangkapan ikan menggunakan bom, jaring, bubu, serta panah. Selain kegiatan penagkapan
ikan kerusakan juga diakibatkan oleh pengaruh polusi berupa sedimen yang berasal dari bahan-
bahan organic yang terbawa oleh arus akibat pengelolaan budidaya Mutiara karena di sekitar
lokasi penelitian terdapat perusahaan budidaya Mutiara.
Namun secara umum faktor utama dafi rusaknya terumbu karang di perairan Ohoi
Ngilngof di kepulauan Kei Kabupaten Maluku tenggara adalah persepsi masyarakat tentang
kelestarian ekosistem terumbu karang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kegiatan
ekploitasi terumbu karang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi jangka pendek.
Adapun rencana strategis pengelolaan terumbu karang di perairan Ohoi Ngilngof
adalah sebagai berikut:
1. Penetapan zonasi terumbu karang sesuai dengan daya dukung lingkungan
2. Penetapan usaha yang boleh atau tidak boleh dilakukan pada setiap zona yang telah
ditetapkan.
3. Pengendalian penangkapan ikan. Dengan menggunakan alat tangkap yang ramah
lingkungan (tidak merusak terumbu karang) dan dilakukan pada lokasi dan musim
(waktu) yang tepat
4. Meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat nelayan di perairan Ohoi Ngilngof
akan pentingnya terumbu karang sebagai upaya optimalisasi pelestarian sumber daya
alam.
Aktivitas 4 :
Lakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 4:
Aktivitas Manusia Terhadap Ekosistem
20
RANGKUMAN MATERI
1. Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar makhluk hidup (individu).
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri atas
makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati.
a. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan jasad renik.
b. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah,
udara, dan cahaya.
2. Perubahan salah satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen lingkungan
lain. Hal ini menyebabkan lingkungan besifat dinamis. Satuan lingkungan mulai dari
yang terkecil adalah: individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
3. Makhluk hidup sebagai komponen biotik memiliki hubungan yang sangat erat dengan
lingkungan abiotiknya. Interaksi yang terjadi dalam ekosistem pada dasarnya terjadi
karena factor kebutuhan energi setiap makhluk hidup dalam ekosistem tersebut.
4. Rantai Makanan adalah merupakan sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama
makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Jaring-jaring makanan merupakan
sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam ekosistem. Piramida
makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen tingkat 1,
konsumen tingkat 2, dan seterusnya. Makhluk hidup yang memakan organisme lain
melakukan usaha untuk mendapatkan energi dan mengubahnya dalam bentuk senyawa
kimia dalam tubuhnya. Perpindahan energi ini disebut dengan arus energi.
5. Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme adalah: Bunga dengan
kupu-kupu, Jenis bakteri Rhizobium sp. yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-
kacangan, Raflesia dan lalat, Ikan hiu dengan remora, Lebah dengan bunga sepatu,
Burung jalak dengan kerbau, Ikan badut dengan anemon laut.
6. Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu
mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contoh simbiosis parasitisme
adalah: Cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia, Bunga
rafflesia dengan inangnya, Tanaman benalu dengan inangnya, Tali putri dengan
inangnya, Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi.
21
7. Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak
diuntungkan. Contoh simbiosis komensalisme antara lain: Udang dan timun laut, Bunga
anggrek dengan pohon mangga, Sirih pada tumbuhan inangnya, Ikan gobi dan landak
laut.
8. Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu
pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh
simbiosis amensalisme antara lain: Jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin
dengan bakteri, Pohon walnut dengan tumbuhan lainnya.
9. Dinamika populasi adalah Naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh faktor
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi antara lain:
• Faktor biotik, yaitu adanya nteraksi makhluk hidup. Msalnya predasi dan
kompetisi.
• Faktor abiotic, misalnya perubahan iklim, bencana alam, dan ketersediaan SDA
dan unsur hara.
• Aktivitas manusia.
22
EVALUASI
3. Di dalam kehidupan nyata terdapat hubungan tidak langsung antara harimau dan
tumbuhan. Tumbuhan menghasilkan zat yang diperlukan harimau, yaitu ....
A. zat Oksigen
B. zat karbon dioksida
C. zat karbohidrat
D. zat hidrogen
23
7. Berikut ini beberapa makhluk hidup dalam sebuah ekosistem ....
1. ayam 3. elang
2. padi 4. belalang
Urutan rantai makanan yang dapat terjadi pada makhluk hidup tersebut adalah ....
A. 2 -3 - 4 - 1
B. 2 - 4 - 3 - 1
C. 2 - 4 - 1 - 3
D. 3 - 2 - 4 – 1
8. Sapi termasuk herbivor, maka pada piramida berada pada tingkat trofik ....
IPA - Modul 7. Interkasi Makhluk Hidup dan Lingkungannya 44
A. I
B. II
C. III
D. IV
9. Dalam hubungan antara dua makhluk hidup, di bawah ini yang tidak termasuk
simbiosis parasitisme adalah …
A. Tali putri yang mebelit tumbuhan lainnya dan mengambil air
B. Kutu kepala yang menempel di kulit kepala
C. Ikan remora yang mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu
D. Benalu yang menyerap sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya
KUNCI JAWABAN
5. C 10. C
6. D 11. C
7. A 12. B
8. B 13. C
9. A 14. B
24
REFLEKSI
2. Materi apa yang paling kamu suka dan tidak suka dalam modul ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
3. Materi apa yang sudah dan belum kamu pahami dalam modul ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
25
GLOSARIUM
A
Abiotik: komponen ekosistem yang terdiri dari benda tak hidup.
Alelopati: fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan mengeluarkan suatu
senyawa kimia ke lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan organisme lain di sekitarnya.
Amensalisme: hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu pihak dirugikan dan pihak
lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Atmosfer: lapisan udara yang menyelimuti Bumi
Autotrof: makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.
B
Biosfer kumpulan seluruh ekosistem di permukaan bumi.
Biotik: komponen ekosistem yang terdiri dari mahkluk hidup.
D
Dekomposer: Pengurai, bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan yang
telah mati.
E
Ekosistem kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi atau
membentuk hubungan timbal balik
F
Fotosintesis proses pembentukan zat makanan pada mahkluk hidup autotroph (tumbuhan)
dengan bantuan energi matahari dan klorofil.
H
Habitat tempat hidup suatu organisme.
Herbivora organisme yang mengkonsumsi hanya tumbuhan atau produsen sebagai sumber
energi.
I
Iklim kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di kawasan
bumi tertentu.
Individu: satu makhluk hidup tunggal
J
Jaring-jaring makanan gabungan dari rantai- rantai makanan yang saling berkaitan
K
Karnivora: organisme pemakan daging.
Komensalisme: merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu
mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak diuntungkan.
Komunitas Beberapa populasi dalam suatu lingkungan akan saling berinteraksi.
26
L
Lingkungan: segala sesuatu di luar makhluk hidup (individu).
M
Mutualisme: hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan antar kedua pihak.
O
Omnivora: organisme pemakan daging dan tumbuhan.
Organisme: makhluk hidup.
P
Parasitisme: hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat keuntungan
namun merugikan pihak lainnya.
Penghijauan: penanaman tumbuhan untuk mengurangi emisi karbondioksida
Populasi: sekumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu pada waktu tertentu.
Predasi: peristiwa makhluk hidup memangsa makhluk hidup lainnya.
R
Rantai makanan: peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-
urutan tertentu.
Reboisasi: Penanaman hutan yang gundul.
S
Simbiosis: bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga
membentuk hubungan yang sangat khas
T
Tingkat Tropik: tingkatan dalam rantai makanan, yang menunjukkan peran organisme di
dalamnya pada suatu rantai makanan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, Lina & Bakti Iskandar R. (2020) Modul 7 Interaksi Makhluk Hidup dengan
Lingkungannya. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Juanda, Anda & Pratama A. (2020) Pembelajaran Berbasis Aktivitas. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan
Rusyati, Lilit. 2019. Modul 3 Kenekaragaman Makhlukk Hidup dan Ekologi, KB3 Ekologi Biologi
Populasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sitanggang, Netty Demak H & Yulistiana. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem Melalui
Penggunaan Laboratorium Alam. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI
Uar, Dahlah Netty, dkk. 2016. Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia Pada Ekosistem
Terumbu Karang. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu Pengetahuan Alam Edisi
Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.websitependidikan.com/2017/08/contoh-simbiosis-parasitisme-dan-penjelasannya-
lengkap.html, (diakses pada 5 Juni 2021)
https://www.amongguru.com/pengertian-simbiosis-parasitisme-dan-contohnya-dilengkapi-gambar/,
(diakses pada 5 Juni 2021)
28
https://jagad.id/pengertian-simbiosis-komensalisme/, (diakses pada 5 Juni 2021)
https://bobo.grid.id/read/081865644/kenali-habitat-hewan-sabana-chaparral-stepa-gurun-laut-dan-
perkotaan-yuk?page=all, (diakses pada 5 Juni 2021)
https://nationalgeographic.grid.id/read/13297041/bakau-fungsi-ekosistem-yang-bernilai-
ekonomi?page=all , (diakses pada 5 Juni 2021)
https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/13/070000823/daftar-spesies-endemik-terancam-
punah-akibat-perubahan-iklim-di-dunia?page=all , (diakses pada 5 Juni 2021)
https://www.viva.co.id/blog/lainnya/849773-pertarungan-dramatis-dua-singa-bersaudara-demi-
kekuasaan (diakses pada 5 Juni 2021)
https://gambarfantastis.blogspot.com/2020/03/16-gambar-burung-elang-memangsa-ular.html, (diakses
pada 5 Juni 2021)
29