Anda di halaman 1dari 36

Materi ajar

Kelas 7 SMP/MTs
Semester 2

Disusun oleh:
Asief Awwaluddin

Pendidikan Profesi Guru IPA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta, karena rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyusun materi ajar
pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning untuk siswa SMP ini.
Ilmu pengetahuan alam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berawal dari
fenomena alam. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu alam secara sistematis, sehingga
belajar IPA bukan hanya belajar tentang kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh
karena itu, dengan hadirnya modul pembelajaran IPA ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam melakukan penelitian berdasarkan fenomena yang ada.
Materi ajar IPA ini disusun merupakan produk modul PPG dalam jabatan yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi profesional yang
berorientasi pada implementasi Kurikulum 2013. Materi ajar ini dirancang untuk memperkuat
kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Materi IPA yang
dibahas dalam modul ini adalah “Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya”. Materi
ajar ini disusun berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 dimana peserta didik dilatih untuk belajar
menemukan jawaban sendiri atas masalah yang dipertanyakan.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan saran perbaikan yang dapat membantu
Menyusun naskah materi ajar ini. Semoga materi ajar ini memenuhi harapan kita semua.

Pekalongan, 5 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………………… iii

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………. iv

STANDAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………………. vi

PETA KONSEP PEMBELAJARAN …………………………………………………………………………………………………….. vii

KEGIATAN BELAJAR ……………………………………………………………………………………………………………………… 1

Lingkungan dan komponennya ………………………………………………………………………………………… 1

Rantai Makanan, Jaring-jaring makanan, dan Piramida Makanan …………………………………… 5

Pola Interaksi Makhluk Hidup ………………………………..……………………………………………………….. 11

Dinamika Populasi ………………………………………………………………………………………………………….. 18

RANGKUMAN MATERI ………………………………………………………………………………………………………………… 21

EVALUASI ……………………………………………………………………………………………………………………………………. 23

REFLEKSI …………………………………………………………………………………………………………………………………….. 25

GLOSARIUM ………………………………………………………………………………………………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………… 28

iii
PENDAHULUAN

DESKRIPSI SINGKAT

Bahan ajar ini disusun merupakan produk modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan
Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi profesional yang berorientasi
pada implementasi Kurikulum 2013. Pada bahan ajar ini, anda akan mempelajari interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan terdiri dari komponen biotik
dan komponen abiotik. Di lingkungan sekitar kita sudah sering menjumpai berbagai macam
interaksi/hubungan baik antar sesama komponen biotik maupun interaksi antara komponen
biotik dengan abiotik. Untuk memahami interaksi dalam suatu lingkungan, kita perlu
memahami konsep dari lingkungan sendiri dan pola-pola interaksinya. Di dalam modul ini kita
akan belajar tentang lingkungan dan komponen-komponen penyusunnya, rantai makanan,
jaraing-jaring makanan, piramida makanan, arus energi, macam-macam simbiosis, dan konsep
dinamika populasi. Modul ini juga menyediakan praktikum sederhana yang mudah dilakukan
untuk menambah pemahaman konsep materi ajar.

RELEVANSI

Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari segi
pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapainnya melalui pembelajaran
yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian indicator dalam
suatu kompetensi dasar. Pada modul ini kita akan membahas materi tentang Interaksi makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Modul ini disusun menjadi 4 kegiatan belajar yaitu sebagai berikut:
Kegiatan Belajar 1 : Lingkungan dan komponen penyusunnya
Kegiatan Belajar 2 : Interaksi dalam ekosistem
Kegiatan Belajar 3 : Simbiosis sebagai bentuk interaksi makhluk hidup
Kegiatan Belajar 4 : Dinamika Populasi

iv
PANDUAN BELAJAR

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari modul ajar ini, antara
lain:
1. Kamu diharapkan untuk mempelajari materinya mulai dari awal sampai akhir, jangan
lupa mnegerjakan setiap aktivitas pada tiap-tiap Kegiatan Belajar
2. Tanyakan pada guru apabila kamu menemui kesulitan dalam memahami materi dalam
modul ini.
3. Di akhir pembelajaran Kamu diminta untuk menyelesaikan soal-soal latihan dan soal-
soal tes yang telah tersedia
4. Carilah sumber-sumber referensi lain untuk memperkaya pemahaman kamu tentang
materi ajar ini.

v
STANDAR ISI

KOMPETENSI INTI

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan


rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalamranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR

3.7 Menganalisis interaksi antara mahluk hidup dan lingkungannya serta


dinamika populasi akibat interaksi tersebut.
4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya

INDIKATOR PEMBELAJARAN

3.7.1. Menjelaskan konsep lingkungan


3.7.2. Menganalisis komponen-komponen dalam ekosistem
3.7.3. Menganalisis rantai makanan
3.7.4. Menganalisis jaring-jaring makanan
3.7.5. Memberikan saran untuk mengatasi rantai makanan yang tidak seimbang
3.7.6. Menganalisis pola-pola interaksi makhluk hidup
3.7.7. Menjelaskan dinamika populasi
3.7.8. Menganalisis aktivitas manusia terhadap ekosistem

4.7.1 Membuat laporan hasil pengamatan ekosistem


4.7.2 Membuat rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan

vi
PETA KONSEP PEMBELAJARAN

interaksi makhluk hidup


dengan lingkungannya

Konsep lingkungan

biotik dan
abiotik

satuan-satuan
lingkungan

dinamika
peristiwa pola interaksi
populasi

rantai Berkurang/
mutualisme
makanan bertambah

jaring-jaring aktivitas manusia: perubahan iklim,


parasitisme
makanan ketersediaan SDA, bencana alam

piramida
komensalisme Faktor biotik: predasi, kompetisi
makanan

arus energi amensalisme

predasi

kompetisi

netralisme

vii
KEGIATAN BELAJAR 1

Tujuan Pembelajaran:

• Peserta didik mampu menjelaskan konsep lingkungan dengan benar melalui


literasi dan pengamatan video
• Peserta didik mampu menganalisis komponen-komponen dalam ekosistem

dengan benar melalui diskusi dan pengamatan lingkungan sekitar.
• Peserta didik mampu membuat laporan hasil pengamatan ekosistem dengan
benar melalui diskusi kelompok

Fenomena di sekitar kita

Coba perhatikan lingkungan di sekitar


rumahmu (pegunungan Lebakbarang).
Apa yang biasa kamu temukan di
lingkungan sekitarmu? Hewan dan
tumbuhan apa saja yang Kamu jumpai
di situ? Apakah kamu memperhatikan
bagaimana makhluk hidup itu saling
berinteraksi?

Gambar 1. Pemandangan di Pegunungan Lebakbarang


https://www.wartadesa.net/menikmati-curug-kembar-petungkon-lebakbarang

1
URAIAN MATERI

Kamu tentu tidak asing lagi dengan istilah lingkungan, bukan? Ada berbagai macam
lingkungan di sekitar kita. Misalnya, kebun, sawah, sungai, halaman sekolah, dan sebagainya.
Lalu apakah pengertian dari lingkungan itu? Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu
di luar makhluk hidup (individu). Segala sesuatu di luar individu tersebut merupakan sistem
kompleks yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri atas
makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati.
1. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan jasad renik.
2. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah,
udara, dan cahaya.
Perubahan salah satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen
lingkungan lain. Hal ini menyebabkan lingkungan besifat dinamis.
Hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan yang berupa
makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup membentuk hubungan timbal-balik yang rumit
dan kompleks.

Aktivitas 1 :

Lakukan Kegiatan sesuai dengan LKPD 1:


komponen-komponen penyusun ekosistem

SATUAN-SATUAN MAKHLUK HIDUP

URAIAN MATERI

Makhluk hidup yang berinteraksi terhadap lingkungannya membentuk suatu


kesatuan yang disebut ekosistem. Dalam ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk
hidup antara lain individu, populasi, dan komunitas.

2
❖ Individu
Individu adalah satu makhluk hidup tunggal. Seekor sapi di padang rumput,
sebatang pohon pisang di kebun merupakan contoh individu.

Gambar 2. Seekor sapi di padang rumput


https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/05/193300565/di-perut-sapi-ini-ditemukan-71-kilogram-
sampah?page=all

❖ Populasi
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang mendiami suatu wilayah
tertentu. Individu-individu dalam populasi saling berinteraksi. Contoh populasi
adalah sekelompok sapi di padang rumput, kumpulan padi di sawah, dan
sebagainya.

Gambar 3. Sekelompok padi


http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=1127&Itemid=97

Kepadatan populasi suatu tempat dapat dihitung dengan memandingkan jumlah


anggota populasi yang menghuni suatu tempat dengan luas tempatnya.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖


𝑘𝑎𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ (𝑘𝑚2)

3
❖ Komunitas
Beberapa populasi dalam suatu lingkungan akan saling berinteraksi membentuk
komunitas. Sebagai contoh populasi rumput, populasi pohon, populasi zebra, populasi
semut, dan populasi jerapah yang hidup bersama di padang rumput.

Gambar 4. Sekelompok jerapah, antelop, banteng, dan singa yang saling berinteraksi
https://bobo.grid.id/read/081865644/kenali-habitat-hewan-sabana-chaparral-stepa-gurun-laut-dan-perkotaan-
yuk?page=all
❖ Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
Contoh ekosistem adalah ekosistem hutan tropis, ekosistem danau, ekosistem
laut, ekosistem sawah, dan sebagainya.

Gambar 5. Ekosistem hutan hujan tropis


https://junglexplorer.blogspot.com/2015/12/amazon-jungle.html
❖ Biosfer
Biosfer adalah keseluruhan ekosistem yang ada di muka bumi.

4
KEGIATAN BELAJAR 2

Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menganalisis rantai makanan dengan benar melalui diskusi
kelompok dan literasi
• Peserta didik mampu menganalisis jaring-jaring makanan dengan benar melalui diskusi
kelompok dan literasi
• Peserta didik mampu memberikan saran untuk mengatasi masalah rantai makanan yang
tidak seimbang dengan tepat melalui diskusi kelompok
• Peserta didik mampu membuat rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
makanan dengan benar melalui diskusi kelompok

Fenomena di sekitar kita

Gambar 6. Serangan hama di persawahan


https://www.liputan6.com/bisnis/read/4559775/hama-tungro-serang-200-hektar-sawah-di-kalsel-kementan-ingatkan-petani-ikut-
asuransi-pertanian
https://www.antaranews.com/berita/2191334/hama-tikus-serang-puluhan-hektare-bibit-padi-di-tulungagung

Baru-baru ini sejumlah petani di beberapa daerah di Indonesia mengalami kerugian. Hal itu
disebabkan serangan hama yang merusak tanaman padi mereka. Dari kedua judul berita di atas
menurut kalian apa yang menyebabkan populasi hama meningkat akhir-akhir ini? Apa yang terjadi
pada populasi padi bila hama tersebut tidak segera di atasi? Coba diskusikan dengan temanmu!

5
URAIAN MATERI

INTERAKSI ANTARA KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK


Makhluk hidup sebagai komponen biotik memiliki hubungan yang sangat erat dengan
lingkungan abiotiknya. Sebagai contoh pada lahan yang gundul dan tanah yang gersang
memiliki kemampuan yang sangat rendah dalam menyerap air menyebabkan tumbuhan tidak
dapat hidup diatasnya dan menyebabkan erosi. Sebaliknya tumbuhan yang besar dengan akar-
akar yang kuat dan daun yang rimbun dapat membanntu mencegah terjadinya erosi.
Air, tanah, kelembapan udara, cahaya matahri, maupun suhu lingkungan merupakan
komponen abiotik yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan organisme. Kondisi lingkungan
abiotik yang cocok dapat menunjang kehidupan bagi makhluk hidup di dalamnya. Sebaliknya
makhluk hidup juga memiliki pengaruh terhadap lingkungan abiotiknya. Sebagai contoh
cacing tanah, jamur, dan bakteri yang mempengaruhi kesuburan dan menjaga unsur hara dalam
tanah. Kegiatan manusia juga sangat berperan dalam mempengaruhi/mengubah lingkungan
abiotiknya. Misalnya penggunaan pupuk dalam pertanian yang mempengaruhi komposisi
tanah, pemanfaatan sungai untuk irigasi yang mempengaruhi aliran air. Kegiatan manusia bisa
berdampak negatif terhadap ekosistem seperti pembuangan sampah di sungai menyebabkan
banjir, membakar hutan bisa merusak ekosistem hutan, dan sebagainya.

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN BIOTIK


Interaksi yang terjadi dalam ekosistem pada dasarnya terjadi karena factor kebutuhan
energi setiap makhluk hidup dalam ekosistem tersebut. Hal itu bisa tercermin dalam peristiwa
makan dan dimakan.
❖ Rantai Makanan
Rantai Makanan adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara
sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. dalam suatu rantai makanan
terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan
sebagai dekomposer (pengurai).
✓ Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat
makanan yang diperlukan makhluk hidup lain (makhluk hidup
Autotrof). Di dalam suatu rantai makanan ugas tersebut diperankan oleh
makhuk hidup yang mempunyai klorofil (zat hijau daun) yaitu
tumbuhan hijau dan fitoplankton. Tumbuhan mensintesis atau membuat

6
zat makanan menggunakan bahan karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
dengan bantuan cahaya matahari.
✓ Konsumen adalah Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri (organisme heterotrof). Konsumen
akan bergantung pada makhluk hidup lain untuk makanannya. Dalam
suatu rantai makanan konsumen yang memakan produsen disebut
konsumen tingkat I, kemudian konsumen tingkat I dimakan oleh
konsumen tingkat II, konsumen tingkat II dimakan oleh konsumen
tingkat III, dan seterusnya. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
dibagi menjadi tiga macam, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan),
karnivora (pemakan daging), dan omnivore (pemakan daging dan
tumbuhan).
✓ Pengurai bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan
tumbuhan yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai
pengurai antara lain cacing, bakteri dan jamur. Proses penguraian sangat
penting untuk menjaga stabilitas ekosistem dengan mengurai zat-zat sisa
menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah.

Gambar 7. Rantai makanan di ekosistem sawah


https://www.nesabamedia.com/pengertian-rantai-makanan/

Pada suatu kejadian rantai makanan terjadi suatu proses makan dan dimakan
dalam suatu urutan tertentu. dan pada setiap tingkat dari rantai makanan dalam sebuah
ekosistem disebut juga dengan tingkat trofik.
Pada tingkat trofik yang pertama yaitu suatu organisme yang bisa
menghasilkan atau membuat suatu zat makanan sendiri yakni tumbuh-tumbuhan hijau
bisa disebut juga sebagai produsen. Lalu organisme yang menempati urutan tingkat

7
tropik yang kedua yaitu konsumen primer (konsumen tingkat I), konsumen ini
umumnya ditempati oleh hewan hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Selanjutnya
Organisme yang menduduki urutan tingkat tropik yang ketiga disebut juga dengan
konsumen sekunder (konsumen tingkat II), umumnya ditempati oleh hewan-hewan
carnivora (hewan pemakan daging) dan seterusnya. Organisme yang menduduki
tingkat tropik tertinggi atau yang terakhir disebut juga dengan konsumen puncak,
biasanya ditempati oleh hewan omnivora.
Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut
terdapat pengurai. Karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan
oleh pengurai.
Masing-masing komponen dalam suatu rantai makanan saling mempengaruhi
satu sama lainnya. Ketiadaan organisme di tingkat tropik tertentu akan sangat
berpengaruh terhadap organisme di tingkat tropik yang di atas/bawahnya.
❖ Jaring-jaring makanan
Dalam suatu ekosistem umumnya tidak cuma terdiri dari satu rantai makanan,
akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu
organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer.
Misalnya adalah bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan daun
sawi. Daun sawi juga dimakan oleh belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit,
burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga
dimakan oleh tikus, tikus juga dimakan oleh burung elang. akibatnya, dalam suatu
ekosistem tidak cuma terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai
makanan. rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya juga disebut jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan dalam ekosistem.

Gambar 8. Contoh jaring-jaring kehidupan


https://www.nesabamedia.com/pengertian-rantai-makanan/

8
Dari contoh jaring-jaring makanan di atas kita dapat melihat beberapa rantai
makanan yang saling berkaitan, antara lain:
• Tumbuhan dan rumput >>> jangkrik >>> burung pipit >>> elang.
• Tumbuhan dan rumput >>> tikus >>> ular >>> elang
• Tumbuhan dan rumput >>> burung gereja >>> elang
• Dan seterusnya, silakan kalian cari sendiri!
❖ Piramida Makanan
Piramida makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen,
konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, dan seterusnya. Pada piramida ini organisme
yang menempati tingkat trofik bawah cenderung banyak jumlahnya, semakin ke atas
tingkat trofik semakin sedikit jumlah organismenya.

Gambar 9. Contoh piramida makanan


https://bahassemua.com/piramida-makanan/

❖ Arus Energi
Pada proses makan dan dimakan terjadi perpindahan energi. Makhluk hidup
yang memakan organisme lain melakukan usaha untuk mendapatkan energi dan
mengubahnya dalam bentuk senyawa kimia dalam tubuhnya. Perpindahan energi ini
disebut dengan arus energi. Arus energi berjalan satu arah dari produsen ke konsumen.

Gambar 10. Arus energi


http://mudahbiologi.blogspot.com/2017/08/aliran-energi.html

Energi dari konsumen puncak yang mati kemudian dibebaskan ke lingkungan


saat diuraikan oleh pengurai.

9
Aktivitas 2 :
Lakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 2:

- Membuat dan menganalisis rantai makanan, jaring-jaring makanan,


dan piramida makanan
- Mengatasi hama padi pada ekosistem sawah

10
KEGIATAN BELAJAR 3

Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menganalisis pola interaksi makhluk hidup dengan baik melalui literasi
dan diskusi kelompok

Fenomena di sekitar kita

Pernahkan kamu melihat tumbuhan tali


putri seperti gambar di atas? Ataukah
kamu pernah menjumpai benalu yang
menempel pada pohon mangga? Bentuk
interaksi apa yang terjadi pada
organisme-organisme tersebut? Apa yang
akan terjadi pada tumbuhan yang
ditempeli oleh tali putri dan benalu?

Gambar 11. Tali putri menempel pada tanaman inang


https://www.websitependidikan.com/2017/08/
contoh-simbiosis-parasitisme-dan-penjelasannya-lengkap.html

URAIAN MATERI

Makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem akan membentuk suatu pola
interaksi tertentu. Bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga
membentuk hubungan yang sangat khas disebut simbiosis. Terdapat beberapa jenis simbiosis
antara lain mutualisme, amensalisme, komensalisme, atau parasitisme. Organisme yang terlibat
tersebut, masing-masing disebut simbion, dapat berasal dari spesies yang sama atau berbeda.

11
Fungsi simbiosis yaitu bertahan hidup dengan mengandalkan atau berhubungan
makhluk hidup lain yang berbeda jenis. Simbiosis dibedakan menjadi dua kategori diantaranya
yaitu:
a. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.
b. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda
jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain.
❖ Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar kedua pihak. Interaksi mutualisme terbagi menjadi dua macam,
yaitu interaksi service-resources dan interaksi service-service.

Gambar 12. Contoh-contoh simbiosis mutualisme


https://rimbakita.com/simbiosis-mutualisme/ /

Contoh simbiosis mutualisme yaitu sebagai berikut:


• Bunga dengan kupu-kupu, dalam proses penyerbukan bunga di bantu oleh
kupu-kupu sedangkan kupu-kupu mendapat nektar.
• Jenis bakteri Rhizobium sp. yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-
kacangan akan memperoleh makanan sedangkan tumbuhan kacang-
kacangan mendapat nitrogen yang diikat oleh Rhizobium sp.
• Raflesia dan lalat, dimana raflesia dibantu proses penyerbukannya dan lalat
mendapat sari bunganya.

12
• Ikan hiu dengan remora, dimana ikan hiu menjadi bersih dari parasite dan
remora akan mendapat sisa makanan hiu dan tempat perlindungan.
• Lebah dengan bunga sepatu, dimana lebah membantu bunga sepatu dalam
proses penyerbukannya dan lebah mendapat nektar.
• Burung jalak dengan kerbau, dimana burung jalak memakan kutu yang ada
pada tubuh kerbau sedangkan kerbau memiliki tubuh yang bersih dari kutu.
• Ikan badut dengan anemon laut, dimana ikan badut mendapat perlindungan
dari anemone laut sedangkan anemon laut mendapat sisa-sisa makanan dari
ikan badut.
❖ Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya.

Gambar 13. Contoh-contoh simbiosis parasitisme


https://www.amongguru.com/pengertian-simbiosis-parasitisme-dan-contohnya-dilengkapi-gambar/

Contoh simbiosis parasitisme yakni sebagai berikut:


• Cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia,
dimana cacing- cacing tersebut akan mengambil sari makanan di usus
manusia.
• Bunga rafflesia dengan inangnya, dimana bunga rafflesia menyerap sari-sari
makanan dari inangnya sedangkan inangnya diambil sari makanannya.
• Tanaman benalu dengan inangnya, dimana tanaman benalu akan mendapat
sari makanan dan inangnya akan diambil sari makanannya.

13
• Tali putri dengan inangnya, dimana tali putri menyerap sari makanan yang
berupa zat organik sedangkan inangnya akan kekuranga sari makanan
karena di serap oleh tali putri.
• Plasmodium dengan manusia, Plasmodium mendapat makanan dari
manusia sedangkan manusia menjadi terjangkit penyakit malaria.
• Taenia saginata dengan sapi, dimana Taenia saginata mendapat makanan
dari usus sapi sedangkan sapi menjadi kekurangan nutrisi.
❖ Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana
pihak yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula
tidak diuntungkan.

Gambar 14. Contoh-contoh simbiosis parasitisme


https://jagad.id/pengertian-simbiosis-komensalisme/

Contoh simbiosis komensalisme yakni sebagai berikut:


• Udang dan timun laut. Udang bisa memperoleh sisa makanan yang ada di
sekitar timun laut tersebut. Meski udang akan mendapatkan keuntungan,
namun timun laut tidak mendapat keuntungan dan tidak dirugikan dengan
kehadiran udang tersebut.
• Bunga anggrek dengan pohon mangga. Keuntungan dari kedua jenis
tumbuhan ini hanya didapat anggrek karena akan menyerap zat anorganik
dari kulit batang pohon mangga, air dan juga sinar matahari. Sedangkan
pohon mangga akan dirugikan karena tanaman anggrek tersebut.

14
• Sirih pada tumbuhan inangnya. Sirih mendapat keuntungan karena
menumpang hidup di inangnya, sedangkan inangnya tidak dirugikan karena
tumbuhan daun sirih tidak mengambil makanan dari inangnya.
• Ikan gobi dan landak laut. Racun yang terkandung dalam landak laut ini
dimanfaatkan ikan gobi untuk berlindung dari pemangsa. Selain itu, ikan
gobi juga bisa mendapatkan perlindungan ketika berada di sekitar landak
laut. Sementara untuk landak laut tidak memperoleh keuntungan atau
kerugian.
❖ Simbiosis Amensalisme
Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang
mana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh simbiosis amensalisme yaitu sebagai berikut:
• Jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin dengan bakteri. Penisilin
dapat membunuh bakteri namun tidak mendapat keuntungan dan juga
dirugikan.
• Pohon walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak bisa hidup karena pohon
walnut menghasilkan senyawa alelopati).

Selain Simbiosis, pola-pola interaksi yang ditemukan dalam suatu ekosistem


antara lain predasi, kompetisi, dan netralisme.

❖ Kompetisi
Kompetisi atau persaingan merupakan proses perebutan kebuthan yang terjadi
antara beberapa organisme yang sama sama membutuhkan makanan tertentu.
Keinginan untuk memperoleh makanan sebanyak banyaknya menimbulkan terjadinya
persaingan dalam sebuah ekosistem. Pada dasarnya kompetisi merupakan bentuk
interaksi makhluk hidup dengan lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan salah
satu pihak yang berkompetisi mengalami kerugian karena kalah dalam persaingan.
Contoh interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sebagai bentuk dari
kompetisi adalah persaingan antar tumbuhan untuk mendapatkan unsur hara, air, dan
sinar matahari yang cukup guna melakukan fotosintesis. Kompetisi antara konsumen
primer yang secara langsung memakan produsen, kompetisi perebutan wilayah yang
terjadi antara dua spesies hewan yang sama, kompetisi untuk memperebutkan pasangan
dan lain sebagainya.

15
Gambar 15. Dua singa bertarung untuk memperebutkan wilayah
https://www.viva.co.id/blog/lainnya/849773-pertarungan-dramatis-dua-singa-bersaudara-demi-kekuasaan

❖ Predasi
Selain berkompetisi, terdapat beberapa organisme yang mencari makan dengan
cara memangsa organisme lain, pemangsa ini akhirnya disebut dengan predator. Hal ini
merupakan sebuah kewajaran dalam hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Seperti contoh singa yang memburu kijang atau zebra untuk dimakan.
Pola interaksi antara makhluk hidup inilah yang disebut dengan predasi (proses
memangsa dan dimangsa).

Gambar16. Elang memangsa ular


https://gambarfantastis.blogspot.com/2020/03/16-gambar-burung-elang-memangsa-ular.html

❖ Netralisme
Netralisme adalah hubungan makhluk hidup yang tidak saling mempengaruhi
secara langsung. Simbiosis ini tidak ada pihak yang diuntungkan dan juga dirugikan.
Hal ini biasanya terjadi karena adanya perbedaan makanan antara satu pihak dan yang
lainnya. Contohnya: interaksi antara kambing dan ayam di lapangan rumput, interaksi
antara katak dan ikan di sungai, dan lain-lain.

16
Gambar 17. hubungan ayam dan kambing di padang rumput
https://materikimia.com/pengertian-dan-contoh-simbiosis-netralisme/

Aktivitas 3 :
Lakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 3:
Pola Interaksi Makhluk Hidup

17
KEGIATAN BELAJAR 4

Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu menjelaskan dinamika populasi dengan benar melalui pengamatan
video dan literasi
• Peserta didik mampu menganalisis pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem dengan
benar melalui kegiatan praktikum

Fenomena di sekitar kita

Gambar 18. Ekosistem hutan hujan tropis Gambar 19. Kebakaran hutan
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/ciri-ciri-hutan-hujan-tropis https://www.liputan6.com/global/read/4057596/selain-
amazon-dan-ri-kebakaran-hutan-juga-terjadi-di-7-wilayah-
dunia-ini#

Pada gambar tersebut memperlihatkan ciri-ciri kedua hutan yang berbeda. Pada gambar 18
terlihat hitam tropis dengan berbagai tanaman hijau yang tumbuh subur di dalamnya,
sedangkan gambar 19 adalah hutan tropis yang rusak akibat terjadi kebakaran . Nah, faktor
apakah yang mempengaruhi kedua hutan itu berbeda? Mengapa hutan di gambar B
mengalami kebakaran?

18
URAIAN MATERI

Pada sebuah ekosistem, jumlah populasi makhluk hidup dapat mengalami penurunan
maupun kenaikan jumlah. Naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh faktor tertentu
disebut dinamika populasi.

Gambar 20. Serangan hama di persawahan


https://www.ruangguru.com/blog/dinamika-populasi-dan-faktor-faktor-penyebabnya

❖ Aktivitas Manusia

Berbagai aktivitas manusia dapat mengakibatkan dinamika populasi. Ada yang berakibat
positif seperti reboisasi dan penghijauan. Ada juga aktivitas manusia yang bisa menyebabkan
dampak negatif bagi populasi. Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan bisa
meningkatkan emisi gas CO2 di atmosfer. Penumpukkan gas tersebut dapat memicu adanya
gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global (global warming). Dampak dari adanya
pemanasan global adalah perubahan iklim yang terjadi di bumi. Beberapa spesies endemik
seperti lemur Madagaskar atau macan tutul salju di Himalaya terancam punah karena
mengalami perubahan lingkungan secara ekstrim sebagai akibat dari perubahan iklim di bumi.
Contoh-contoh lain dampak negative dari aktivitas manusia misalnya bencana alam
seperti banjir, kebakaran hutan, erosi, dan lain-lain. Aktivitas manusia juga bisa mengurangi
sumber daya alam, misalnya perburuan liar, penebangan liar, atau mengeruk hasil tambang
secara berlebihan. Hal-hal tersebut bisa mengurangi kualitas ekosistem sehingga berdampak
pada makhluk hidup yang ada di dalamnya.

19
Rusaknya ekosistem terumbu karang
Salah satu contoh nyata dampak negatif dari ulah manusia adalah rusaknya terumbu
karang. Seperti pada penelitian di Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian
dilakukan di perairan Ohoi Ngilngof yang memiliki keenakaragaman karang yang tinggi,
ditemukan 124 jenis (spesies) karang batu yang termasuk dalam 49 genus dan 16 famili. Famili
yang menonjol adalah Acroporidae (33 spesies), Faviidae (30 spesies), Poritidae (12 spesies),
dan Fungiidae (11 spesies).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar kondisi terumbu karang di
perairan Ohoi Ngilngof dalam keadaan rusak sampai rusak berat, dengan presntase penutupan
karang hidup berkisar antara 9,96% - 45, 48%. Rusaknya terumbu karang diduga karena adanya
penangkapan ikan menggunakan bom, jaring, bubu, serta panah. Selain kegiatan penagkapan
ikan kerusakan juga diakibatkan oleh pengaruh polusi berupa sedimen yang berasal dari bahan-
bahan organic yang terbawa oleh arus akibat pengelolaan budidaya Mutiara karena di sekitar
lokasi penelitian terdapat perusahaan budidaya Mutiara.
Namun secara umum faktor utama dafi rusaknya terumbu karang di perairan Ohoi
Ngilngof di kepulauan Kei Kabupaten Maluku tenggara adalah persepsi masyarakat tentang
kelestarian ekosistem terumbu karang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kegiatan
ekploitasi terumbu karang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi jangka pendek.
Adapun rencana strategis pengelolaan terumbu karang di perairan Ohoi Ngilngof
adalah sebagai berikut:
1. Penetapan zonasi terumbu karang sesuai dengan daya dukung lingkungan
2. Penetapan usaha yang boleh atau tidak boleh dilakukan pada setiap zona yang telah
ditetapkan.
3. Pengendalian penangkapan ikan. Dengan menggunakan alat tangkap yang ramah
lingkungan (tidak merusak terumbu karang) dan dilakukan pada lokasi dan musim
(waktu) yang tepat
4. Meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat nelayan di perairan Ohoi Ngilngof
akan pentingnya terumbu karang sebagai upaya optimalisasi pelestarian sumber daya
alam.

Aktivitas 4 :
Lakukan kegiatan sesuai dengan LKPD 4:
Aktivitas Manusia Terhadap Ekosistem

20
RANGKUMAN MATERI

1. Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar makhluk hidup (individu).
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik terdiri atas
makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk tak hidup atau benda mati.
a. Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan jasad renik.
b. Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah,
udara, dan cahaya.
2. Perubahan salah satu komponen lingkungan akan mempengaruhi komponen lingkungan
lain. Hal ini menyebabkan lingkungan besifat dinamis. Satuan lingkungan mulai dari
yang terkecil adalah: individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
3. Makhluk hidup sebagai komponen biotik memiliki hubungan yang sangat erat dengan
lingkungan abiotiknya. Interaksi yang terjadi dalam ekosistem pada dasarnya terjadi
karena factor kebutuhan energi setiap makhluk hidup dalam ekosistem tersebut.
4. Rantai Makanan adalah merupakan sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama
makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Jaring-jaring makanan merupakan
sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam ekosistem. Piramida
makanan merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen tingkat 1,
konsumen tingkat 2, dan seterusnya. Makhluk hidup yang memakan organisme lain
melakukan usaha untuk mendapatkan energi dan mengubahnya dalam bentuk senyawa
kimia dalam tubuhnya. Perpindahan energi ini disebut dengan arus energi.
5. Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling
menguntungkan antar kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme adalah: Bunga dengan
kupu-kupu, Jenis bakteri Rhizobium sp. yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-
kacangan, Raflesia dan lalat, Ikan hiu dengan remora, Lebah dengan bunga sepatu,
Burung jalak dengan kerbau, Ikan badut dengan anemon laut.
6. Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu
mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Contoh simbiosis parasitisme
adalah: Cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia, Bunga
rafflesia dengan inangnya, Tanaman benalu dengan inangnya, Tali putri dengan
inangnya, Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi.

21
7. Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak
diuntungkan. Contoh simbiosis komensalisme antara lain: Udang dan timun laut, Bunga
anggrek dengan pohon mangga, Sirih pada tumbuhan inangnya, Ikan gobi dan landak
laut.
8. Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu
pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh
simbiosis amensalisme antara lain: Jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin
dengan bakteri, Pohon walnut dengan tumbuhan lainnya.
9. Dinamika populasi adalah Naik turunnya suatu populasi yang disebabkan oleh faktor
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi antara lain:
• Faktor biotik, yaitu adanya nteraksi makhluk hidup. Msalnya predasi dan
kompetisi.
• Faktor abiotic, misalnya perubahan iklim, bencana alam, dan ketersediaan SDA
dan unsur hara.
• Aktivitas manusia.

22
EVALUASI

1. Suatu kelompok makhluk hidup dapat dinamakan populasi jika ....


A. didukung makhluk hidup tak hidup
B. ada proses memangsa
C. terdiri atas makhluk hidup sejenis
D. terdapat aliran energi

2. Satu perbedaan antara produsen dan konsumen adalah ....


A. konsumen bisa berfotosintesis, produsen tidak
B. produsen terdiri atas beberapa tingkat, konsumen tidak
C. konsumen biasanya tumbuhan,produsen biasanya serangga dan plankton
D. produsen mampu membuat makanan sendiri, konsumen tidak

3. Di dalam kehidupan nyata terdapat hubungan tidak langsung antara harimau dan
tumbuhan. Tumbuhan menghasilkan zat yang diperlukan harimau, yaitu ....
A. zat Oksigen
B. zat karbon dioksida
C. zat karbohidrat
D. zat hidrogen

4. Ciri-ciri suatu komunitas adalah ....


A. adanya interaksi dengan komponen abiotik
B. terdapat sekumpulan macam-macam populasi
C. di dalamnya ada proses saling memangsa
D. mulai terdapat peran pengurai dan perombak

5. Seorang ilmuwan melakukan penelitian komponen suatu ekosistem dan menemukan


beberapa ekor ulat,belalang, katak, burung dan jamur . Komponen biotik yang belum
ditemukan adalah …
A. Produsen
B. Konsumen
C. Pengurai
D. Decomposer

6. Meningkatnya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena burung


hantu adalah hewan pemangsa …
A. Daun
B. Padi
C. Tikus
D. Ular

23
7. Berikut ini beberapa makhluk hidup dalam sebuah ekosistem ....
1. ayam 3. elang
2. padi 4. belalang
Urutan rantai makanan yang dapat terjadi pada makhluk hidup tersebut adalah ....
A. 2 -3 - 4 - 1
B. 2 - 4 - 3 - 1
C. 2 - 4 - 1 - 3
D. 3 - 2 - 4 – 1

8. Sapi termasuk herbivor, maka pada piramida berada pada tingkat trofik ....
IPA - Modul 7. Interkasi Makhluk Hidup dan Lingkungannya 44

A. I
B. II
C. III
D. IV

9. Dalam hubungan antara dua makhluk hidup, di bawah ini yang tidak termasuk
simbiosis parasitisme adalah …
A. Tali putri yang mebelit tumbuhan lainnya dan mengambil air
B. Kutu kepala yang menempel di kulit kepala
C. Ikan remora yang mendapatkan sisa makanan dari ikan hiu
D. Benalu yang menyerap sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya

10. Tindakan manusia yang dapat merusak lingkungan di antaranya ....


A. mengolah limbah industri agar tidak berbahaya
B. menciptakan alat-alat yang mencemari lingkungan
C. memupuk tanaman dengan kompos
D. menggunakan teknik terasering saat bercocok tanam di lahan yang miring

KUNCI JAWABAN
5. C 10. C
6. D 11. C
7. A 12. B
8. B 13. C
9. A 14. B

24
REFLEKSI

Jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan perasaan setelah belajar menggunakan
modul ini!

2. Materi apa yang paling kamu suka dan tidak suka dalam modul ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Materi apa yang sudah dan belum kamu pahami dalam modul ini?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

4. Berikan masukan kamu untuk penulisan modul pembelajaran selanjutnya!


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

25
GLOSARIUM

A
Abiotik: komponen ekosistem yang terdiri dari benda tak hidup.
Alelopati: fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi dan mengeluarkan suatu
senyawa kimia ke lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan organisme lain di sekitarnya.
Amensalisme: hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu pihak dirugikan dan pihak
lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Atmosfer: lapisan udara yang menyelimuti Bumi
Autotrof: makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.

B
Biosfer kumpulan seluruh ekosistem di permukaan bumi.
Biotik: komponen ekosistem yang terdiri dari mahkluk hidup.

D
Dekomposer: Pengurai, bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan yang
telah mati.

E
Ekosistem kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi atau
membentuk hubungan timbal balik

F
Fotosintesis proses pembentukan zat makanan pada mahkluk hidup autotroph (tumbuhan)
dengan bantuan energi matahari dan klorofil.

H
Habitat tempat hidup suatu organisme.
Herbivora organisme yang mengkonsumsi hanya tumbuhan atau produsen sebagai sumber
energi.

I
Iklim kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di kawasan
bumi tertentu.
Individu: satu makhluk hidup tunggal

J
Jaring-jaring makanan gabungan dari rantai- rantai makanan yang saling berkaitan

K
Karnivora: organisme pemakan daging.
Komensalisme: merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu
mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak diuntungkan.
Komunitas Beberapa populasi dalam suatu lingkungan akan saling berinteraksi.

26
L
Lingkungan: segala sesuatu di luar makhluk hidup (individu).

M
Mutualisme: hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan antar kedua pihak.

O
Omnivora: organisme pemakan daging dan tumbuhan.
Organisme: makhluk hidup.

P
Parasitisme: hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat keuntungan
namun merugikan pihak lainnya.
Penghijauan: penanaman tumbuhan untuk mengurangi emisi karbondioksida
Populasi: sekumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu pada waktu tertentu.
Predasi: peristiwa makhluk hidup memangsa makhluk hidup lainnya.

R
Rantai makanan: peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-
urutan tertentu.
Reboisasi: Penanaman hutan yang gundul.

S
Simbiosis: bentuk interaksi yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup sehingga
membentuk hubungan yang sangat khas

T
Tingkat Tropik: tingkatan dalam rantai makanan, yang menunjukkan peran organisme di
dalamnya pada suatu rantai makanan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Herlina, Lina & Bakti Iskandar R. (2020) Modul 7 Interaksi Makhluk Hidup dengan
Lingkungannya. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Juanda, Anda & Pratama A. (2020) Pembelajaran Berbasis Aktivitas. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan

Rusyati, Lilit. 2019. Modul 3 Kenekaragaman Makhlukk Hidup dan Ekologi, KB3 Ekologi Biologi
Populasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sitanggang, Netty Demak H & Yulistiana. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem Melalui
Penggunaan Laboratorium Alam. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI

Uar, Dahlah Netty, dkk. 2016. Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia Pada Ekosistem
Terumbu Karang. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu Pengetahuan Alam Edisi
Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://gurusekolah.co.id/rantai-makanan/, (diakses pada 4 Juni 2021)

https://www.gurupendidikan.co.id/piramida-makanan/, (diakses pada 4 Juni 2021)

https://materiipa.com/perbedaan-rantai-makanan-dan-jaring-jaring-makanan, (diakses pada 4 Juni


2021)

https://bahassemua.com/piramida-makanan/, (diakses pada 5 Juni 2021)


https://i2.wp.com/bahassemua.com/wp-content/uploads/2019/05/Piramida-Makanan-
Lengkap.jpg?w=800&ssl=1 (diakses pada 5 Juni 2021)

http://mudahbiologi.blogspot.com/2017/08/aliran-energi.html , (diakses pada 5 Juni 2021)

https://www.websitependidikan.com/2017/08/contoh-simbiosis-parasitisme-dan-penjelasannya-
lengkap.html, (diakses pada 5 Juni 2021)

https://www.amongguru.com/pengertian-simbiosis-parasitisme-dan-contohnya-dilengkapi-gambar/,
(diakses pada 5 Juni 2021)

https://rimbakita.com/simbiosis-mutualisme/, (diakses pada 5 Juni 2021)

28
https://jagad.id/pengertian-simbiosis-komensalisme/, (diakses pada 5 Juni 2021)

https://bobo.grid.id/read/081865644/kenali-habitat-hewan-sabana-chaparral-stepa-gurun-laut-dan-
perkotaan-yuk?page=all, (diakses pada 5 Juni 2021)

https://junglexplorer.blogspot.com/2015/12/amazon-jungle.html , (diakses pada 5 Juni 2021)

https://www.gurupendidikan.co.id/ekosistem-air-laut/ , (diakses pada 5 Juni 2021)

https://nationalgeographic.grid.id/read/13297041/bakau-fungsi-ekosistem-yang-bernilai-
ekonomi?page=all , (diakses pada 5 Juni 2021)

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-mutualisme.html , (diakses pada 5


Juni 2021)

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/13/070000823/daftar-spesies-endemik-terancam-
punah-akibat-perubahan-iklim-di-dunia?page=all , (diakses pada 5 Juni 2021)

https://www.ruangguru.com/blog/dinamika-populasi-dan-faktor-faktor-penyebabnya , (diakses pada 5


Juni 2021)

https://www.wartadesa.net/menikmati-curug-kembar-petungkon-lebakbarang/, (diakses pada 5


Juni 2021)

https://www.viva.co.id/blog/lainnya/849773-pertarungan-dramatis-dua-singa-bersaudara-demi-
kekuasaan (diakses pada 5 Juni 2021)

https://gambarfantastis.blogspot.com/2020/03/16-gambar-burung-elang-memangsa-ular.html, (diakses
pada 5 Juni 2021)

https://materikimia.com/pengertian-dan-contoh-simbiosis-netralisme/ (diakses pada 5 Juni 2021)

29

Anda mungkin juga menyukai