Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPANNYA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Ipa SD dan
Laboratorium

Dosen Pengampu:
Devi Rahmiati

Oleh:
Kelompok 5
Hilman Azizul 225060131
Nurul Nurjanah 225060141
Siti Nurjanah 225060150
Esa Ananda M 225060161
Bellyani Dwi P 225060168
KELAS 2D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Devi Rahmiati sebagai dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA SD dan Laboratorium yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, 10 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL (Jika Ada)...................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR (Jika Ada)………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………… vi
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama…………………..............................................................
2.1.1 Sub-Materi Pertama…………………………………………………
2.1.2 Sub-Materi Kedua…………………………………………………...
2.2 Materi Kedua……………………………..………………………….......
2.3 Materi Ketiga……………………………………………………………
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk Hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti
bernapas,bergerak,dan berkembang biak.Seperti diketahui bahwa tidak ada makhluk
hidup yang dapat hidup sendiri di kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling
ketergantungan di antara mkhluk hidup tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi Fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah,air,serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun didalam lautan.Makhluk Hidup dan Lingkungan sangat erat kaitanya,semua
makhluk menjalani hidup dan semua kegiatanya akan berkaitan dengan
lingkunganya. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.
Makhluk Hidup makan ,minum,dan melakukan kegiatanya semuanya
memerlukanLingkungan
Alam lingkungan manusia terdiri dari komponen - komponen makhluk hidup
dan tak hidup (benda - benda mati). Dalam mempelajari lingkungan hidup kita perlu
memahami konsep - konsep ekologi. Ekologi merupakan salah satu dasar ilmu
lingkungan juga merupakan suatu cara pendekatan dalam mempelajari makhluk -
makhluk hidup, sedangkan kajian dasar adalah populasi dan komunitas.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimana organisasi makhluk hidup mulai dari individu, populasi,
komunitas, dan ekosistem
b. Bagaimana hubungan makhluk hidup dan lingkungannya
c. Bagaimana proses kehidupan mahluk hidup

1.3 Tujuan Penulisan

4
a. Untuk memahami tentang organisasi makhluk hidup mulai dari individu,
populasi, komunitas, dan ekosistem
b. Untuk memahami tentang hubungan makhluk hidup dan lingkungannya
c. Untuk mengetahui bagaimana proses kehidupan makhluk hidup

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri,
yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat
berkembang biak.
1. Memerlukan Makan dan Minum
Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Manusia dan hewan untuk
memperoleh makanan sangat bergantung pada makhluk hidup lain (heterotrof).
Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan
anorganik dari sekelilingnya, dibantu oleh energi cahaya yang berasal dari matahari
yang disebut dengan fotosintesis. Makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri disebut bersifat autotrof. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan
energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan
ketela. Selain itu, terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan
tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak
memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat
makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega. Protein
berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein
dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan.
Sedangkan, protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya:
kacangkacangan, dan buah-buahan. Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita
untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan

6
dan sayur-sayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan
sebagainya.
Fungsi makan pada makhluk hidup:
a. Menimbulkan energi ( tenaga )
b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
c. Mengganti sel sel tubuh yag rusak2. Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan
jelas tampak terlihat. Manusia dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan.
Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk
melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada
manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan pada hewan memiliki alat gerak
beranekaragam, antara lain:
• Kaki pada sebagian besar vertebrata
• Sirip pada ikan
• Sayap pada burung
• Kaki semu (psudopodia) pada Amoeba proteus
• Bulu cambuk (flagel) pada Euglena viridis
• Bulu getar (cilia) pada Paramecium caudatum
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini
tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun
putri malu bila disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari,
arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga
matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan
karena ada rangsangan dari luar.
3. Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah
proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam
tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran
makanandalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut

7
juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan
aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada
tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki
sistem 2 pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air.
Pernapasan burung berbeda dengan amfibi. Manusia dan hewan di darat umumnya
bernapas dengan paru-paru. Oksigen diambil dari udara melalui hidung. Untuk
makhluk hidup yang hidup di air, seperti ikan bernapas dengan insang. Makhluk
hidup yang di air menggunakan oksigen yang terlarut dalam air untuk bernapas.
Bagaimana dengan tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan pun
bernapas. Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau mulut daun, dan
lentisel (lubang-lubang yang ada pada batang tumbuhan). - Alat pernafasan pada
tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
4. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya,
jika kita menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi
tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh
menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh,
sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali atau yang
disebut dengan irreversibel. Bagaimana dengan pertumbuhan hewan dan
tumbuhan? Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti manusia,
yaitu ukuran tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat diukur. Selain
mengalami pertumbuhan makhluk hidup juga mengalami perkembangan.
5. Berkembang Biak
Jika kita amati di sekitar pohon pisang terdapat tunas-tunas baru. Hal ini
merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak atau
reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan.
Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya.Cara

8
perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif
(kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya
berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang
biak dengan vegetatif (tak kawin). Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan
biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan
tunas. Semua makhluk hidup berkembang biak, hal ini merupakan upaya makhluk
hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru. Perkembangan
makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah,
Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Generatif, yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh
pembuahan (fertilisasi), peembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantandengan
betina untuk membentuk zigot, contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
b. Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidak meliatkan sel
gamet atau sel kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora,
umbi geragih.
6. Iritabilitas (Peka Terhadap Rangsangan) Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)
Semua makhluk hidup mengeluarkan zat-zat sisa yang berasal dari proses
metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh. Zat-zat dari dalam tubuh kita
dikeluarkan melalui proses pernafasan(respirasi), ekskresi dan defekasi. Zat sisa dari
proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam
tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat
pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan uriine

2.2 Proses Kehidupan Mahluk Hidup

Tubuh makhluk hidup terdiri atas berbagai macam organ. Berbagai macam organ
yang menyusun tubuh makhluk hidup terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Bagian-
9
bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup disebut sel. Sel-sel tubuh makhluk hidup yang
bentuk dan fungsinya sama berkelompok membentuk suatu jaringan. Berbagai jaringan
berkumpul menjadi satu membentuk organ. Selanjutnya beberapa jenis organ saling
berhubungan dan menjalankan fungsi tertentu membentuk sistem organ. Akhirnya seluruh
sistem organ bergabung membentuk suatu organisme berupa hewan dan tumbuhan.
Organisasi kehidupan pada makhluk hidup yang kompleks dapat diikhtisarkan sebagai
berikut.

1. Sel

1) Pengertian Sel

Sel adalah satuan terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Sel pertama kali
ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk
melihatnya harus digunakan mikroskop. Sel penyusun makhluk hidup dibedakan menjadi sel
uniseluler dan sel multiseluler. Sel mempunyai tiga bagian utama, yaitu selaput plasma,
sitoplasma, dan nukleus.

2. Jaringan
1) Jaringan pada Tumbuhan
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ
pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan
jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi
yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu mengalami
pembelahan diri secara terus menerus. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan,
meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung
akar.

10
b. Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem
pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput-rumputan.
c. Meristem llateral,, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat
ditemukannya. Contohnya adalah cambium dan cambium gabus (felogen).
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Meristem primer, sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik
(contoh: meristem apikal). Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang
dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
b. Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah
mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kegiatan
jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Aktivitas
kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi
besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang,
sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan,
pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan
kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan
kayu.
2. Jaringan permanen (jaringan dewasa)
Jaringan permanen atau jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami
diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain:
· Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri
· Mempunyai ukuran sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem
· Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput
yang menempel pada dinding sel
· Kadang-kadang selnya telah mati
· Selnya telah mencapai penebalan dinding sesuai dengan fungsinya

11
· Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel
Jaringan permanen atau jaringan dewasa di bedakan atas :
1. Jaringan pelindung
a. Jaringan epidermis
Epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutupi permukaan organ
tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama
jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah
dalam. bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda pada
berbagai jenis organ tumbuhan. Ciri khas sel epidermis adalah sel-selnya rapat satu
sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding sel epidermis
ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di bagian yang menghadap ke
permukaan tubuh, dan ada yang semua sisinya berdinding tebal dan mengandung
lignin. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivate
epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, dan sel silica.
b. Jaringan gabus
Dinding selnya mengandung suberin, sel mati dan kosong. Berfungsi untuk protektif
atau pelindung
Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah
uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler
ini mampu membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA
dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki
membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak
langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem
endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi.
Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi

12
mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan
kromator
Jaringan pada Hewan
Secara garis besar jaringan pada hewan dikelompokkan menjadi 4 yaitu jaringan
epithelium, jaringan pengikat dan penyokong, jaringan otot dan jaringan saraf.
1. Jaringan Epitelium
Jaringan Epitelium tersusun atas sel dalam lembaran-lembaran. Jaringan epitel
terdiri dari sel dengan batas yang jelas dan terletak rapat satu sama lain. oleh karena
itu, jaringan epitel dapat dikatakan sebagai jaringan yang seluler.
Jaringan Pengikat dan Penyokong
Jaringan pengikat dan penyokong adalah jaringan yang bertanggung jawab
memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Selain itu jaringan ini juga berfungsi
membungkus organ-organ dan menghasilkan imunitas. Jaringan pengikat dan
penyokong terdiri dari dua komponen yaitu matriks dan sel-sel. Matriks tersusun atas
serabut dan bahan dasar. Serabut dalam jaringan penyokong dan pengikat ada 3
macam yaitu serabut kolagen, elastic dan serabut retikuler. Serabut kolagen
merupakan serabut yang paling banyak dalam suatu jaringan, memiliki daya renggang
tinggi dan berwarna putih. Serabut ini dapat ditemukan di tendon (penghubung otot
dengan tulang). Serabut elastic bersigfat elastic, berwarna kuning dan lebih tipis
dibandingkan serabut kolagen. Serabut elastis ini bercabang-cabang dan dapat
ditemukan di pembuluh darah. Sifat elastic serabut akan berkutrang seiring dengan
bertambahnya usia. Sedangkan seranut retkuler sangan halus dan memiliki daya
elastisitas rendah. Serabut jenis ini dapat ditemukan di organ hemopoitik seperti
limpa. Bahan dasar tersusun atas suatu zat yang disebut mukopolisakarida yang
transparan dan homogeny, bahan dasar ini mengisi celah antar sel-sel dan serabut.
Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena

13
adanya molekul miofibril. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas.
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel
otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang
berselang-seling yang berbentuk panjang, silinder,atau gelendong yang masing-
masing mengandung serabut kontraktil mikroskopik
yang panjang dan paralel disebut miofibril. Miofibril ini terdiri atas protein miosin
dan aktin. Sel – sel otot melakukan kerja mekanik dengan cara kontraksi menjadi
tebal dan pendek. Lapisan membran yang membatasi sel otot disebut sarkolema.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel – sel saraf yang disebut neuron. Jaringan saraf berfungsi
sebagai jaringan komunikasi. Maksudnya jaringan saraf dalam fungsinya mampu
menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang menjadi impuls,
meneruskan impuls ke pusat saraf dan pada akhirnya pusat saraf memberikan
tanggapan atas rangsang tersebut. Semua kegiatan ini dapat terselenggara karena
bentuk sel saraf yang khasyaitu mempunyai tonjolan yang bercabang – cabang.
3. Organ
Beberapa macam jaringan bekerja sama membentuk suatu alat tubuh yang melakukan
pekerjaan tertentu. Alat tubuh makhluk hidup disebut organ. Pada manusia dan hewan
menyusu terdapat beberapa organ, antara lain jantung, paru-paru, mata, telinga, dan
ginjal. Jantung dan paru-paru tersusun atas jaringan otot dan jaringan saraf. Jantung
berfungsi memompa darah dan [aru-paru berfungsi sebagai alat pernafasan. Mata
tersusun atas beberapa jaringan antara lain jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan
ikat. Telinga tersusun atas beberapa jaringan antara lain jaringan tulang rawan, tulang
keras, jaringan saraf, dan jaringan epitel.
Tumbuhan berbunga memiliki beberapa organ, yaitu akar, daun, batang, dan bunga.
Masing-masing organ tersebut terdiri atas bermacam-macam jaringan. Akar berfungsi
menyerap air dan mineral dari tanah, menegakkan batang, dan dapat juga sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan. Jaringan yang menyusun akar antara lain

14
jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengakut. Jaringan epidermis
terletak pada bagian paling luar, fungsinya melindungi jaringan dibawahnya. Pada
akar yang masih muda epidermisnya berdinding tipis sehingga mudah dilalui air.
Pada epidermis akar terdapat rambut akar yang fungsinya memperluas bidang
penyerapan akar. Jaringan parenkim pada akar merupakan penghubung jaringan
epidermis dan jaringan pengakut. Fungsi jaringan parenkim sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.
Batang merupakan organ penghubung akar dan daun. Jaringan-jaringan yang
menyusun batang antar lain epidermis, jaringan parenkim, pembuluh kayu(xilem),
dan pembuluh tapis (floem). Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari tanah ke
daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tumbuhan.
Daun tersusun atas beberapa jaringan antara lain jaringan epidermis daun, jaringan
tiang (palisade), jaringan bunga karang, dan jaringan pengakut. Jaringan epidermis
daun terletak pada permukaan bawah dan permukaan atas. Epidermis atas tersusun
oleh lapisan lilin (kutikula). Pada epidermis bawah ada beberapa sel yang berubah
menjadi mulut daun (stomata). Bunga merupakan organ reproduksi, berfungsi sebagai
alat perkembangbiakan secara generatif. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya,
bunga dapat dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga yang
tidak memiliki satu atau lebih bagian-bagian bunga disebut bunga tidak lengkap.
4. Sistem Organ
Di dalam tubuh hewan dan manusia, organ-organ yang dimiliki tidak dapat bekerja
sendiri-sendiri, namun saling berhubungan untuk dapat melaksanakan fungsi yang
lebih besar. Beberapa organ yang saling berhubungan dalam melaksanakan fungsi
tertentu membentuk sistem organ. Beberapa macam sistem organ yang terdapat pada
tubuh hewan dan manusia antara lain sistem pencernaan, sistem transpor, sistem
rangka, sistem pernafasan, sistem pengeluaran , dan sistem saraf.

15
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri atas organ-organ yang saling
berhubungan, yaitu organ mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan
anus.
Sistem pernafasan pada manusia dan hewan menyusu tersusun atas organ-organ yang
membantu proses pertukaran gas dalam tubuh. Organ-organ dalam sistem pernafasan
manusia dan hewan menyusu antara lain hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Sistem peredaran darah pada manusia dan hewan menyusu teriri atas jantung,
pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler. Jantung
merupakan alat pemompa darah sekaligus sebagai pusat peredaran darah. Pembuluh
nadi dilalui darah dari jantung yang menuju keseluruh tubuh. Pembuluh balik dilalui
oleh darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh kapiler merupakan
penghubung pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh kapiler langsung
berhubungan dengan sel-sel tubuh.
Sistem organ yang terdapat pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji adalah sistem
pengangkutan (transportasi). Sistem transportasi tumbuhan melibatkan jaringan –
jaringan pengangkut yang terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Sistem ini
terdapat mulai dari akar, batang, sampai ke daun.

2.1 Ekologi
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
komponen penyusunannya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain
suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan - tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan
1. Faktor Biotik

16
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekologi, tumbuhan berperan
sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme
berperan sebagai dekomposer.
a) Individu
Individu selalu berifat tunggal. Ada macam macam adaptasi mahluk
hidup terhadap lingkungannya yaitu:
 Adaptasi morfologi yaitu penyesuaian bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidupnya. Contohnya pada hewan karnivora
yang memiliki gigi taring, moncong pada trenggiling, paruh
pada elang
 Adaptasi fisiologi yaitu penyesuain fungsi fisiologi tubuh
untuk mempertahankan hidupnya. Contoh kelenjar bau pada
musang dan kantong tinta pada cumi cumi
 Adaaptasi tingkah laku yaitu adaptasi yang didasarkan pada
tingkah laku. Contohnya hewan yang bermigrasi
b) Populasi
Populasi merupakan Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu
daerah dan waktu tertentu. Contoh dari populasi misalnya, yang ada di
kolam seperti kumpulan ikan mas, ikan lele, ikan mujaer, belut,
cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya. Populasi berhubungan
dengan individu, waktu dan tempat. Suatu populasi dapat bertambah
karena terjadinya kelahiran (natalitas) atau adanya pendatang masuk
(imigrasi) dan dapat berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas)
atau adanya perpindahan keluar (emigrasi).
c) Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berada di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya sawah

17
disusun oleh bermacam - macam organisme, misalnya padi, belalang,
burung, ular, dan gulma. Interaksi antarkomunitas cukup kompleks
karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan
makanan
d) Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi
ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen
penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen
(herbivor, karnivor, dan omnivor), dan dekomposer atau pengurai
(mikroorganisme). Ekosistem terbagi menjadi 3 yaitu ekosistem darat,
ekosistem air, ekosistem buatan
e) Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap
makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.
2. Faktor abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.
Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu, sinar matahari,
air, tanah, ketinggian, angin dan garis lintang. Faktor - faktor fisik tersebut
akan dibahas lebih rinci pada bagian ekosistem

18
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Mahluk hidup mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu melakukan proses-proses fisiologi


yang meliputi : memerlukan makan dan minum, bergerak, bernafas, tumbuh, berkembang
biak, peka terhadap rangsangan, mengeluarkan zat sisa, memerlukan suhu lingkungan
tertentu, serta melakukan adaptasi.

Adapun proses kehidupan makhluk hidup yaitu dimulai dari bagian yang terkecil
yang disebut dengan sel, kumpulan dari sel tubuh makhluk hidup yang memiliki fungsi dan
bentuk yang sama berkelompok membentuk suatu jaringan. Berbagai jaringan berkumpul
menjadi satu membentuk organ. Selanjutnya beberapajenis organ saling berhubungan dan
menjalankan fungsinya tertentu membentuk sistem organ. Akhirnya seluruh sitem organ
bergabung membetuk suatu organisme berupa hewan dan tumbuhan.

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan agar kita sebagai calon guru dapat memahami
tentang ciri-ciri mahluk hidup dan proses kehidupan mahkluk hidup sebagai persiapan
mengajar di Sekolah Dasar.

19
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapietra. 1991. Pengantar Anatomu Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan
Jaringan) . Jakarta: Rineka Cip
Kusmariyatni,Rati dan Astawan. 2013. Konsep Dasar IPA 1 Bermuatan Peta Pikiran.
Singaraja: Undiksha
Kusumaningrum, Rachma. 2017. “Peranan Xilem Dan Floem Dalam Pertumbuhan
Dan Perkembangan Tumbuhan”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Biologi dan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA. Universitas
Negeri Yogyakarta 2017
Lazuardi, Wahyu. 2017. Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan. Solo:
Azka Pressindo
Kurnadi, K. A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2.
Bandung: FPMIPA UPI.

20

Anda mungkin juga menyukai