Dosen Pengampu :
Moch.Ludfy Hadis Maqfiro, M.Pd.
NIDN : 0723079105
PROGRAM S1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI SIDOARJO
2022
KATA PENGANTAR
Penulis ini sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah
wawasan pengetahuan kita, dan semoga makalah ini dapat difahami dan di
mengerti oleh pembaca walaupun penulis menyadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari sempurna. Maka penulis ini sangat mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik untuk makalah ini demikian dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen kami yaitu bapak Moch. Ludfy Hadis, M.Pd. dan teman teman semua yang
kami cintai, dalam bentuk dukungan demi menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan Masalah..........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP.............................................................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................................21
B. Saran..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Hidup
a. Unsur hayati (biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri
dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika
kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.
Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-
teman atau manusia.
b. Unsur sosial budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang
dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c. Unsur fisik (abiotik) Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri
dari benda- benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang
dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi tidaka akan berlangsung secara wajar.
Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim
yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain
Saat berusia 7 tahun, Nils menggaji seorang tutor bernam Johan Telander untuk
Linnaeus. Pada 1717, Linnaeus dikirimkan ke Lower Grammar School di Växjö, dimna ia
sering berkelana ke pedesaan untuk mencari tumbuhan. Kepala sekolah yang juga guru
Linnaeus pada tahun seniornya, Daniel Lannerus, melihat ketertarikan Linnaeus di bidang
botani dan memperkenalkannya kepada Johan Rothman, seorang dokter sekaligus guru di
Växjö. Rothman memperluas ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan bahkan
kedokteran. Linnaeus akhirnya mendaftar di Universitas Lund—universitas terdekat,
kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun atas saran Rothman.
Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama yang kedua adalah nama
spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies
ditulis dengan memberikan garis bawah atau dengan huruf miring. Sebagai contoh,
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal. Staphylococcus adalah
Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus
menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang tampak dari sel tersebut. Staphylo
artinya susunannya bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan
bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel
7
yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus adalah bahasa latin untuk emas, ini
berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/
bulatan bulatan dan memiliki corak emas.
2.Bergerak Gerak adalah perubahan posisi dari suatu kesetimbangan. Makhluk hidup
pasti melakukan gerakan walaupun ada yang bergerak dengan sangat lambat. Untuk
melakukan ciri yang satu ini dibutuhkan alat gerak. Kaki, sayap, sirip, tubuh, dan yang
sejenisnya merupakan contoh alat gerak. Bentuk gerakan yang dilakukan beragam,
contohnya cara bergerak, manusia bergerak dengan berjalan menggunakan dua kaki, ikan
berenang menggunakan siripnya, tumbuhan bergerak mengikuti sumber makanan, dan
masih banyak lagi gerakan yang dapat dilakukan makhluk hidup.
6.Adaptasi Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Karakteristik tempat tinggal makhluk hidup di bumi tentunya berbeda-
beda. Nah kemampuan adaptasi makhluk hidup akan membentuk tubuh, fungsi alat
tubuh, dan tingkah laku sesuai dengan lingkungannya. Contoh adaptasi adalah beruang
kutub akan menyesuaikan diri dengan keadaan kutub yang dingin, sedangkan beruang
madu akan menyesuaikan diri dengan keadaan hutan. Ada 3 macam adaptasi, yaitu :
Adaptasi morfologi, merupakan adaptasi dari bentuk dan struktur tubuh terhadap
lingkungannya. Adaptasi fisiologi, merupakan adaptasi dari fungsi tubuh dan organ-organ
terhadap lingkungannya. Adaptasi tingkah laku, merupakan adaptasi dari sifat dan
perbuatan makhluk hidup terhadap lingkungannya.
7.Mengeluarkan zat sisa Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa makhluk hidup
membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah masuk ke dalam
tubuh, makanan diolah sedemikian rupa melalui proses yang disebut metabolisme. Zat
yang tidak dibutuhkan dalam tubuh akan dikeluarkan melalui proses mengeluarkan zat
sisa. Pembuangan ini dilakukan melalui pernapasan, eksresi (pada manusia disebut
buang air kecil), defekasi (pada manusia disebut buang air besar), uap air dan tetesan air
(pada tumbuhan), dll.
9.Pengaturan (Regulasi) Tubuh Regulasi adalah proses pengaturan tubuh dari dalam oleh
berbagai struktur biologis dan kimia agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pada
manusia regulasi diatur oleh sistem saraf dan sistem hormon. Namun seluruh bagian
10
tubuh lain juga memegang peranan penting agar tubuh bekerja sempurna.
Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam.
Satu makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan
bergantung pada tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula
tumbuhan tumbuh makin subur jika mendapat zat hara atau pupuk alami. Zat hara ini
dapat bertambah dengan adanya kotoran hewan.
Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap
lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.
Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang dilindungi
berupa cagar alam dan Suaka Margasatwa. Cagar alam adalah daerah yang kelestarian
tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari
bahaya kepunahan. Suaka margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus
digunakan untuk melindungi hewan liar di dalamnya.Contohnya adalah Cagar Alam
Dieng di Jawa Tengah, Cagar Alam Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Gunung
Lorentz di Papua, dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.
11
Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman nasional,
taman hutan raya, dan taman wisata alam.
b. Mengembangbiakkan
Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan. Karena ulah
manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah dalam kebakaran hutan. Akan
tetapi, manusia juga dapat menyelamatkan kelestarian hewan dan tumbuhan.
Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan
pengembangbiakan secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat penangkaran, yaitu
tempat khusus untuk untuk mengembangbiakkan hewan. Misalnya, penangkaran buaya.
Jadi, manusia tetap dapat mengambil keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah
hewan itu. Kulit buaya dapat dibuat tas dan sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di
Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk
memperbanyak orang utan sehingga tidak punah.
Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha
mengembangbiakkan tumbuhan. Mereka tidak jarang mengadakan berbagai pameran
tumbuhan langka. Dengan pameran ini, mereka mengingatkan masyarakat umum untuk
mau turut melestarikan tumbuhan.
d. Melindungi Tumbuhan
Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya
dapat hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui
walaupun belum termasuk tumbuhan langka.
12
Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk menanamnya.
Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di pasaran.
Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga dilakukan dengan melindungi
suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :
a. Cagar Alam adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di
dalamnyadilindungi Undang-Undang dari bahaya kepunahan. Cagar alam yang
terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa
Barat, untuk melindungi berbagai jenis burung laut ( kerajaan burung ) Cagar
Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai jenis hewan, antara lain
13
badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak Cagar Alam
Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini
juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi bunga raflesia
( Rafflesia arnoldi ) yang merupakan bung terbesar di dunia.
Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan jasad renik
merupakan kekayaan alam yang sangat berharga. Fungsi tumbuhan yang paling penting
adalah sebagai pemasok oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya. Penggundulan hutan
untyuk kepentingan manusia dapat menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan,
hewan, dan jasad renik berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar tumbuhan,
hewan, dan jasad renik akan mati. Kematian tersebut menyebabkan tidak ada lagi
keseimbangan ekosistem di hutan. Akibatnya, hilanglah kehidupan berbagai jenis
makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah hilang kehidupannya tidak digantikan oleh
makhluk hidup lain.
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk
14
memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai
sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan
keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi
kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia
banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan
sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta
lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan
melalui cara–cara sebagai berikut :
Menurut KBBI secara bahasa, habitat adalah sebagai tempat hidup organisme
terrtentu, tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan) atau lingkungan kehidupan
asli. Sedangkan menurut Clements dan Shelford, habitat adalah lingkungan fisik yang ada di
sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Habitat
adalah tempat tinggal di mana makhluk hidup atau organisme tinggal dan berkembang biak,
melangsungkan hidupnya. Terdapat beberapa komponen penting dalam habitat, antara lain air,
makanan, ruang dan tempat. Habitat dapat dikatakan sesuai jika jumlah atau komposisi dari
komponen tersebut berada dalam jumlah yang tepat. Oleh karenanya, habitat hewan dan
tumbuhan perlu dijaga kelestariannya agar tidak mengganggu keseimbangan.
15
Fungsi Habitat
Habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup. Yang mana hanya makhluk yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yang bisa tinggal di habitat tersebut.Sebagai
tempat tinggal makhluk hidup atau organisme tertentu, ada beberapa fungsi habitat
lainnya, di antaranya sebagai berikut:
b. Daerah Gurun
Gurun merupakan suatu wilayah yang curah hujannya sekitar 25 mm/tahun.
Seringkali bioma gurun dianggap sebagai salah satu bioma yang paling susah dihuni oleh
makhluk hidup. Hal ini karena bioma gurun memiliki cuaca ekstrim dimana pada siang
hari udara akan terasa sangat panas dan malam hari terasa sangat dingin. Bioma gurun
hanya menerima hujan satu kali dalam setahun. Sehingga menyebabkan gurun pasir
memiliki kadar air atau kelembapan yang sangat sedikit. Hal ini menyebabkan tumbuhan
dan hewan hanya sedikit tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup.
Adapun gurun terbesar terdapat di beberapa negara, seperti Arab Saudi, Australia, Peru,
Pakistan, dan Mongolia. Beberapa tumbuhan yang dapat tumbuh di tempat ini seperti
lumut, kaktus, dan beberapa tumbuhan yang memiliki cadangan air yang cukup.
c. Daerah Tundra
16
Daerah tundra merupakan habitat yang ada di sekitar kutub utara dan sebagian kutub
selatan. Bioma ini tidak ada pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis lumut dan
rumput. Ciri-ciri bioma tundra ialah memiliki curah hujan rendah, sehingga hutan tidak
dapat berkembang di daerah ini.Di samping itu, tumbuhan yang hidup di bioma tundra
merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Beberapa
contoh tumbuhan yang dapat hidup disini di antaranya rumput, alang-alang, liken,
tumbuhan biji semusim dan tumbuhan kayu yang pendek.
d. Daerah Taiga
Daerah taiga merupakan hutan yang terdiri dari satu spesies, seperti pinus, konifer,
dan sejenisnya. Adapun ciri-ciri dari bioma ini memiliki musim dingin yang cukup lama
dan musim kemarau yang panas cepat, hanya sekitar satu hingga tiga bulan. Selain itu,
selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es yang dapat mencapai dua meter
di bawah permukaan tanah. Sehingga hal ini menyebabkan tumbuhan yang dapat hidup
hanya sedikit, yaitu sekitar 2 hingga 3 jenis tumbuhan.
1. Individu Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan
ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan
individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari
lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat
17
bahwa individu selalu bersifat tunggal. Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor
harimau, seekor burung dan lain-lain.
2. Populasi Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu
tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi
dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.Contoh :
pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah
3. Komunitas Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri
dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat
sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi
menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas,
misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban
Perahu.Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2
macam yaitu : a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut. Contoh komunitas laut yang terdiri
dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi
udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.Contoh
komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi
pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan
abiotik. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembaban, udara,
garam, mineral dan tanah. - Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup
berkitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.
5. Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas dan memiliki flora
dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena
perbedaan letak geografis dan astronomis. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas
produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi
dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah
vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim
regionalnya. Tempat mahkluk hidup biasanya tinggal atau tumbuh secara alamiah yang
berukuran luas disebut bioma. Bioma memiliki berbagai jenis di dunia, antara lain :
6. Biosfer Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organisme dan lingkungan
yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan
biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan
semua kehidupannya.Contoh : bumi tempat tinggal kita.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini
kiranya pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat
memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkungan-hidup.html
22
23
24
25