Anda di halaman 1dari 25

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata


Kuliah Konsep Dasar IPA

Dosen Pengampu :
Moch.Ludfy Hadis Maqfiro, M.Pd.
NIDN : 0723079105

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Diani Ria Agutin (2286206024)
2. Faizah Alfiyanita Rahmah (2286206027)
3. Windi Novia Ramadhani (2286206007)
4. Asadullah Ahmad Arsyadani R. (2286206018)

PROGRAM S1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI SIDOARJO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb, salam sejahtera bagi kita semua. Om


swastyastu namo budhaya, salam kebajikan. Alhamdulilah segala puji bagi Allah
SWT, Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kita berbagai kenikmat
sehingga kita masih tetap dapat merasakan berbagai karunia yang dilimpahkan
nya. Dan salah satu karunia itu adalah informasi. Dengan informasi yang baik,
kita dapat mengambil keputusan secara lebih baik. dengan informasi yang tepat
maka kita dapat berkomunikasi secara lebih baik. dalam kerangka ini penulis
menyadari bahwa pentingnya informasi melalui keputusan. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini berguna untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep
dasar IPA dengan judul (Makhluk Hidup dan Lingkungannya).

Penulis ini sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah
wawasan pengetahuan kita, dan semoga makalah ini dapat difahami dan di
mengerti oleh pembaca walaupun penulis menyadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari sempurna. Maka penulis ini sangat mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik untuk makalah ini demikian dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis juga mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen kami yaitu bapak Moch. Ludfy Hadis, M.Pd. dan teman teman semua yang
kami cintai, dalam bentuk dukungan demi menyelesaikan makalah ini.

Sidoarjo, 4 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.......................................................................................4

C. Tujuan Masalah..........................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. Pengertian Lingkungan Hidup..................................................................6

B. Bapak Klasifikasi Makhluk Hidup............................................................6

C. Organisme Sebagai Makhluk Hidup.........................................................8

D. Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup................................................11

E. Tempat Tinggal Makhluk Hidup............................................................ 15

F. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya............................17

BAB III..................................................................................................................21

PENUTUP.............................................................................................................21

A. Kesimpulan................................................................................................21

B. Saran..........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti


bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada
makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu
terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup


keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan
yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.

Makhluk hidup dan lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk


menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan.
Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk
hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan
lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu lingkungan hidup?

2. Siapa penemu klasifikasi makhluk hidup?

3. Kapan organisme dikatakan hidup ?

4. Mengapa penting pelestarian makhluk hidup ?

5. Dimana makhluk hidup itu berkembang?

6. Bagaimana hubungan makhluk hidup dengan lingkungnya?

4
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa itu lingkungan hidup.

2. Untuk mengetahui siapa penemu klasifikasi makhluk hidup.

3. Untuk mengetahui kapan organisme dikatakan hidup.

4. Untuk mengetahui mengapa lingkungan perlu dijaga.

5. Untuk mengetahui dimana makhluk hidup dapat berkembang .

6. Untuk mengetahui bagaimana makhluk hidup dengan lingkungannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkungan Hidup

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya


mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk
hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur- unsur
lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a. Unsur hayati (biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri
dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika
kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.
Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-
teman atau manusia.

b. Unsur sosial budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang
dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

c. Unsur fisik (abiotik) Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri
dari benda- benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di
bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi atau udara yang
dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi tidaka akan berlangsung secara wajar.
Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim
yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain

B. Bapak Klasifikasi Makhluk Hidup

Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang termasuk wilayah


administrasi Älmhult), di bagian selatan Swedia. Ayahnya bernama Nils Ingemarsson
Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia. Sejak kecil Linnaeus dilatih
6
menjadi seorang anggota gereja yang setia, sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu)
namun ia kurang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.

Saat berusia 7 tahun, Nils menggaji seorang tutor bernam Johan Telander untuk
Linnaeus. Pada 1717, Linnaeus dikirimkan ke Lower Grammar School di Växjö, dimna ia
sering berkelana ke pedesaan untuk mencari tumbuhan. Kepala sekolah yang juga guru
Linnaeus pada tahun seniornya, Daniel Lannerus, melihat ketertarikan Linnaeus di bidang
botani dan memperkenalkannya kepada Johan Rothman, seorang dokter sekaligus guru di
Växjö. Rothman memperluas ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan bahkan
kedokteran. Linnaeus akhirnya mendaftar di Universitas Lund—universitas terdekat,
kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun atas saran Rothman.

Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang


sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka ia menuliskan
sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi
pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala
membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan
berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.Pada tahun 1735 Linnaeus pindah
ke Belanda. Di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini
ialah satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia
memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-
catatan botaninya dalam bahasa Latin.

Pada tahun 1735 pula, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan


organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature.
Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin atau
yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau lembaga
akademik pada saat itu.

Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama yang kedua adalah nama
spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies
ditulis dengan memberikan garis bawah atau dengan huruf miring. Sebagai contoh,
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal. Staphylococcus adalah
Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus
menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang tampak dari sel tersebut. Staphylo
artinya susunannya bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan
bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel
7
yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus adalah bahasa latin untuk emas, ini
berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/
bulatan bulatan dan memiliki corak emas.

C. Organisme sebagai makhluk hidup

Organisme dikatakan sebagai makhluk hidup jika mempunyai ciri-ciri sebagai


berikut :
1.Bernapas (Respirasi) Bernapas adalah proses pertukaran gas yang dibutuhkan makhluk
hidup dengan lingkungannya. Bernapas merupakan pertukaran dengan masuknya oksigen
(dari lingkungan masuk ke dalam tubuh) dan keluarnya karbodioksida (dari dalam tubuh
ke lingkungan). Oksigen merupakan komponen utama agar makhluk hidup dapat
melakukan aktivitas, hal ini disebabkan karena oksigen dapat merupakan bahan bakar
untuk menghasilkan energi dari metabolisme. Proses pernapasan makhluk hidup dapat
berbeda-beda tergantung pengelompokkannya. Manusia bernapas dengan paru-paru,
begitu pula dengan sebagian besar hewan yang hidup di darat. Sedangkan sebagian besar
hewan yang hidup di laut bernapas menggunakan organ yang disebut insang. Sedangkan
tumbuhan bernapas dengan organ yang disebut stomata. Ada juga kelompok makhluk
hidup yang bernapas menggunakan kulit. Organ pernapasan pada makhluk hidup
berbeda-beda dan sangat bervariasi.

2.Bergerak Gerak adalah perubahan posisi dari suatu kesetimbangan. Makhluk hidup
pasti melakukan gerakan walaupun ada yang bergerak dengan sangat lambat. Untuk
melakukan ciri yang satu ini dibutuhkan alat gerak. Kaki, sayap, sirip, tubuh, dan yang
sejenisnya merupakan contoh alat gerak. Bentuk gerakan yang dilakukan beragam,
contohnya cara bergerak, manusia bergerak dengan berjalan menggunakan dua kaki, ikan
berenang menggunakan siripnya, tumbuhan bergerak mengikuti sumber makanan, dan
masih banyak lagi gerakan yang dapat dilakukan makhluk hidup.

3.Tumbuh dan Berkembang Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume,


dan massa dari makhluk hidup akibat pertambahan serta pembesaran sel dalam tubuh.
Pertumbuhan bersifat permanen dan tidak dapat kembali (bersifat irreversibel).
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan secara kualitatif dengan melihat
8
perubahan yang terjadi pada tubuh makhluk hidup tersebut. Contoh pertumbuhan adalah
tinggi badan manusia yang lama kelamaan semakin bertambah, pada saat tua tinggi
tersebut tetap sama, namun manusia terlihat lebih pendek karena perubahan kondisi
tulang dalam mempertahankan postur tubuh. Perkembangan adalah proses perubahan
menuju kedewasaan yang sifatnya kualitatif. Perkembangan tidak dapat diukur dengan
satuan angka, tetapi bisa dinilai dengan menggunakan panca indera. Contoh
perkembangan adalah manusia yang pada saat bayi hanya bisa menangis kemudian lama
kelamaan mulai mampu berbicara, atau tumbuhan yang mulai memiliki buah dan bunga.
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Seiring dengan
berjalannya waktu makhluk hidup akan terus tumbuh dan berkembang hingga mencapai
batasnya dan akhirnya mati.

4.Memerlukan Makanan (Nutrisi) Makanan merupakan bahan yang dikonsumsi oleh


makhluk hidup untuk mendapatkan nutrisi dan energi sehingga terpenuhinya kebutuhan
tubuh. Makanan dapat berasal dari hewan, contohnya daging ataupun tumbuhan,
contohnya buah. Banyak jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan makanan melalui
proses fotosintesis. Makanan dibutuhkan untuk menghasilkan energi agar dapat
melakukan aktivitas, memenuhi nutrisi untuk proses pertumbuhan dan perkembangan,
serta mengganti sel tubuh yang rusak dengan berbagai proses dalam tubuh. Makhluk
hidup mengkonsumsi makanan yang berbeda-beda sesuai dengan struktur dan kebutuhan
tubuhnya. Contoh, manusia memakan daging juga tumbuhan, kambing makan rumput,
dan singa memakan hewan lainnya. Sistem organ untuk mengolah makanan disebut
sistem pencernaan yang terdiri dari organ-organ pencernaan.

5.Berkembang Biak (Reproduksi) Berkembang biak (reproduksi) merupakan upaya yang


dilakukan makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan dan mempertahankan
jenisnya. Setiap makhluk hidup memiliki cara berkembang biak yang berbeda-beda. Pada
hewan terdapat 3 macam cara berkembang biak, yaitu : Melahirkan atau beranak
(Vivipar), contohnya manusia. Bertelur (Ovipar), contohnya ular. Gabungan (ovovivipar),
yaitu cara berkembang biak dimana embrio terus berkembang di dalam telur, dan telur
tetap menetas di dalam tubuh induknya, lalu embrio dikeluarkan dengan cara
melahirkannya. Contohnya ikan hiu. Sedangkan tumbuhan berkembang biak melalui 2
cara, yaitu : Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif, yaitu dengan proses kawin
melalui penyerbukan dan pembuahan. Proses ini mempertemukan sel kelamin jantan
9
dengan sel kelamin betina dengan penyerbukan. Prekembangbiakkan tumbuhan secara
vegetatif, yaitu proses perkembangbiakkan secara tak kawin, Proses ini dapat
berlangsung secara alami maupun buatan.

6.Adaptasi Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Karakteristik tempat tinggal makhluk hidup di bumi tentunya berbeda-
beda. Nah kemampuan adaptasi makhluk hidup akan membentuk tubuh, fungsi alat
tubuh, dan tingkah laku sesuai dengan lingkungannya. Contoh adaptasi adalah beruang
kutub akan menyesuaikan diri dengan keadaan kutub yang dingin, sedangkan beruang
madu akan menyesuaikan diri dengan keadaan hutan. Ada 3 macam adaptasi, yaitu :
Adaptasi morfologi, merupakan adaptasi dari bentuk dan struktur tubuh terhadap
lingkungannya. Adaptasi fisiologi, merupakan adaptasi dari fungsi tubuh dan organ-organ
terhadap lingkungannya. Adaptasi tingkah laku, merupakan adaptasi dari sifat dan
perbuatan makhluk hidup terhadap lingkungannya.

7.Mengeluarkan zat sisa Seperti yang telah kami sampaikan di atas bahwa makhluk hidup
membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah masuk ke dalam
tubuh, makanan diolah sedemikian rupa melalui proses yang disebut metabolisme. Zat
yang tidak dibutuhkan dalam tubuh akan dikeluarkan melalui proses mengeluarkan zat
sisa. Pembuangan ini dilakukan melalui pernapasan, eksresi (pada manusia disebut
buang air kecil), defekasi (pada manusia disebut buang air besar), uap air dan tetesan air
(pada tumbuhan), dll.

8.Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilitas) Peka terhadap rangsangan artinya makhluk


hidup memberikan respon terhadap perubahan disekitarnya. Rangsangan yang dimaksud
disini dapat berupa cahaya, suara, sentuhan, rasa, dan lainnya. Manusia dan hewan
memiliki alat indera untuk merasakan rangsangan tersebut, sedangkan tumbuhan yang
tidak memiliki indera menunjukkan kepekaan dengan cara yang berbeda. Contohnya
adalah manusia yang dapat merasakan dingin dan panas, atau tumbuhan yang tumbuh
menuju ke arah matahari.

9.Pengaturan (Regulasi) Tubuh Regulasi adalah proses pengaturan tubuh dari dalam oleh
berbagai struktur biologis dan kimia agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pada
manusia regulasi diatur oleh sistem saraf dan sistem hormon. Namun seluruh bagian
10
tubuh lain juga memegang peranan penting agar tubuh bekerja sempurna.

D. Pentignya Pelestarian Makhluk Hidup

     Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam.
Satu makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan
bergantung pada tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula
tumbuhan tumbuh makin subur jika mendapat zat hara atau pupuk alami. Zat hara ini
dapat bertambah dengan adanya kotoran hewan. 

     Manusia sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sebagai sumber obat-obatan. Dengan


kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli semakin berhasil menemukan obat berbagai
penyakit.  Bahan pembuat obat itu banyak yang diambil dari sari tumbuhan. Alangkah
menyedihkan jika suatu saat kita tidak dapat memperoleh karena tumbuhan obat yang
dibutuhkan sudah punah. 

     Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap
lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

a. Melindungi Tempat Hidupnya


     Pemerintah di berbagai negara telah membuat berbagai peraturan yang melindungi
hewan dan tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain menjaga agar hewan dapat
hidup bebas di tempat asalnya. Jadi, karena orang utan dan harimau berasal dari Tuhan,
maka hewan-hewan itu harus dapat hidup di hutan dengan aman dan nyaman. Hewan
dilindungi dari perburuan liar. Orang yang berburu hewan yang dilindungi dapat dikenai
hukuman. 

     Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang dilindungi
berupa cagar alam dan Suaka Margasatwa. Cagar alam adalah daerah yang kelestarian
tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari
bahaya kepunahan. Suaka margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus
digunakan untuk melindungi hewan liar di dalamnya.Contohnya adalah Cagar Alam
Dieng di Jawa Tengah, Cagar Alam Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Gunung
Lorentz di Papua, dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.  
11
     Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman nasional,
taman hutan raya, dan taman wisata alam. 

b. Mengembangbiakkan 

     Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan. Karena ulah
manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah dalam kebakaran hutan. Akan
tetapi, manusia juga dapat menyelamatkan kelestarian hewan dan tumbuhan.
     Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan
pengembangbiakan secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat penangkaran, yaitu
tempat khusus untuk untuk mengembangbiakkan hewan. Misalnya, penangkaran buaya.
Jadi, manusia tetap dapat mengambil keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah
hewan itu. Kulit buaya dapat dibuat tas dan sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di
Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk
memperbanyak orang utan sehingga tidak punah. 
   Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha
mengembangbiakkan tumbuhan. Mereka tidak jarang mengadakan berbagai pameran
tumbuhan langka.  Dengan pameran ini, mereka mengingatkan masyarakat umum untuk
mau turut melestarikan tumbuhan.

c. Melarang Kepemilikan Satwa Yang Dilindungi


     Pada masa lalu, tidak sedikit orang yang memelihara hewan liar di rumahnya.
Seharusnya, hewan-hewan itu dapat hidup bebas di hutan. Saat ini, masyarakat umum
tidak boleh memelihara hewan yang dilindungi di rumahnya.  Misalnya, orang dilarang
memelihara orang utan ,simpase, atau harimau. Hewan-hewan ini terus diperjuangkan
untuk dapat kembali ke tempat asalnya di hutan. Orang yang melanggar peraturan ini
dapat dikenai hukuman.

d. Melindungi Tumbuhan
      Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya
dapat hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui
walaupun belum termasuk tumbuhan langka.

12
Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk menanamnya.
Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di pasaran.

Pelestarian Lingkungan Makhluk Hidup yang Hampir Punah 


Banyak tumbuhan dan hewan menjadi langka. Tahukah kamu apakah yang
dimaksud dengan hewan dan tumbuhan langka ?? Tumbuhan dan hewan langka adalah
hewan dan tumbuhan yang jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukan di
alam.
Kelangkaan hewan dan tumbuhan disebabkan oleh :

1. Penggunaan hewan dan tumbuhan yang berlebihan


2. Perburuan dan penangkapan hewan liar
3. Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia

Usaha Pencegahan Kepunahan Hewan dan Tumbuhan


Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan sumber
daya alam hayati. Pelestarian hutan meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup
di dalamnya. Usaha pelestarian tersebut dibedakan menjadi pelestarian in-situ dan
pelestarian ex-situ.
1. Pelestarian in-situ 
 adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya,
pelestarian komodo di Pulau Komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon.
2. Pelestarian ex-situ 
 adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan memindahkan dari
habitat aslinya dan dipelihara di tempat lain yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang
banyak memelihara hewan dari tempat lain.

Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga dilakukan dengan melindungi
suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :
a. Cagar Alam adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di
dalamnyadilindungi Undang-Undang dari bahaya kepunahan. Cagar alam yang
terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa
Barat, untuk melindungi berbagai jenis burung laut ( kerajaan burung ) Cagar
Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai jenis hewan, antara lain

13
badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak Cagar Alam
Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini
juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi bunga raflesia
( Rafflesia arnoldi ) yang merupakan bung terbesar di dunia.

b. Suaka Margasatwa adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi


hewan yang hidup di dalamnya. Contoh suaka margasatwa yang ada di Indonesia
adalah sebagai berikut :
Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa yang
terbesar di Indonesia. Hewan yang dilindungi di tempat ini antara lain, gajah,
badak sumatra, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai
jenis burung
Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama melindungi
komodo. Selain komodo, tempat ini juga melindungi burung kakak tua, ayam
hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa

c. Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ekosistem


aslinya. Taman Nasional dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, budaya, dan pariwisata. Contohnya adalah Taman Nasional Gunung
Gede Pangrago di Jawa Barat dan Taman Nasional Bunaken di Sulawesi.

Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan jasad renik
merupakan kekayaan alam yang sangat berharga. Fungsi tumbuhan yang paling penting
adalah sebagai pemasok oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya. Penggundulan hutan
untyuk kepentingan manusia dapat menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan,
hewan, dan jasad renik berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar tumbuhan,
hewan, dan jasad renik akan mati. Kematian tersebut menyebabkan tidak ada lagi
keseimbangan ekosistem di hutan. Akibatnya, hilanglah kehidupan berbagai jenis
makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah hilang kehidupannya tidak digantikan oleh
makhluk hidup lain.
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk
14
memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai
sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. 
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan
keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi
kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia
banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan
sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta
lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan
melalui cara–cara sebagai berikut :

Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan, yang dilakukan, sebagai berikut:


1. Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh :
kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
2. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI
dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
3. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.

Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Hewan , yang dilakukan, sebagai berikut:


1. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut. 
2. Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
3. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok. 
4. Membuat undang–undang perburuan.

E. Tempat Tinggal Makhluk Hidup

Menurut KBBI secara  bahasa, habitat adalah  sebagai tempat hidup organisme
terrtentu, tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan) atau lingkungan kehidupan
asli. Sedangkan menurut Clements dan Shelford, habitat adalah lingkungan fisik yang ada di
sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Habitat
adalah tempat tinggal di mana makhluk hidup atau organisme tinggal dan berkembang biak,
melangsungkan hidupnya. Terdapat beberapa komponen penting dalam habitat, antara lain air,
makanan, ruang dan tempat. Habitat dapat dikatakan sesuai jika jumlah atau komposisi dari
komponen tersebut berada dalam jumlah yang tepat. Oleh karenanya, habitat hewan dan
tumbuhan perlu dijaga kelestariannya agar tidak mengganggu keseimbangan.
15
Fungsi Habitat
Habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup. Yang mana hanya makhluk yang mampu
beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yang bisa tinggal di habitat tersebut.Sebagai
tempat tinggal makhluk hidup atau organisme tertentu, ada beberapa fungsi habitat
lainnya, di antaranya sebagai berikut:

a. Tempat untuk tumbuh dan berkembang spesies tertentu


b. Tempat berkumpul dengan spesies yang sejenis
c. Tempat perlindungan spesies untuk bertahan hidup
d. Tempat berkembang biak makhluk hidup
e. Tempat untuk hidup bagi makhluk hidup

Macam – macam Habitat

a. Habitat Padang Rumput


Habitat padang rumput merupakan daerah terbuka, ladang, lapangan yang ditumbuhi
oleh rumput dan tanaman. Di daerah ini, terdapat banyak satwa liar dan mendukung flora
serta fauna yang tidak dapat berkembang di habitat lain.Adapun habitat padang rumput
terbentang dari mulai kawasan tropis sampai dengan kawasan subtropis. Secara umu,
habitat ini memiliki curah hujan 25 hingga 50 cm per tahun.

b. Daerah Gurun
Gurun merupakan suatu wilayah yang curah hujannya sekitar 25 mm/tahun.
Seringkali bioma gurun dianggap sebagai salah satu bioma yang paling susah dihuni oleh
makhluk hidup. Hal ini karena bioma gurun memiliki cuaca ekstrim dimana pada siang
hari udara akan terasa sangat panas dan malam hari terasa sangat dingin. Bioma gurun
hanya menerima hujan satu kali dalam setahun. Sehingga menyebabkan gurun pasir
memiliki kadar air atau kelembapan yang sangat sedikit. Hal ini menyebabkan tumbuhan
dan hewan hanya sedikit tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup.

Adapun gurun terbesar terdapat di beberapa negara, seperti Arab Saudi, Australia, Peru,
Pakistan, dan Mongolia. Beberapa tumbuhan yang dapat tumbuh di tempat ini seperti
lumut, kaktus, dan beberapa tumbuhan yang memiliki cadangan air yang cukup.

c. Daerah Tundra
16
Daerah tundra merupakan habitat yang ada di sekitar kutub utara dan sebagian kutub
selatan. Bioma ini tidak ada pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis lumut dan
rumput. Ciri-ciri bioma tundra ialah memiliki curah hujan rendah, sehingga hutan tidak
dapat berkembang di daerah ini.Di samping itu, tumbuhan yang hidup di bioma tundra
merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Beberapa
contoh tumbuhan yang dapat hidup disini di antaranya rumput, alang-alang, liken,
tumbuhan biji semusim dan tumbuhan kayu yang pendek.

d. Daerah Taiga
Daerah taiga merupakan hutan yang terdiri dari satu spesies, seperti pinus, konifer,
dan sejenisnya. Adapun ciri-ciri dari bioma ini memiliki musim dingin yang cukup lama
dan musim kemarau yang panas cepat, hanya sekitar satu hingga tiga bulan. Selain itu,
selama musim dingin, air tanah akan berubah menjadi es yang dapat mencapai dua meter
di bawah permukaan tanah. Sehingga hal ini menyebabkan tumbuhan yang dapat hidup
hanya sedikit, yaitu sekitar 2 hingga 3 jenis tumbuhan.

e. Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis merupakan hutan dengan keadaan iklim yang selalu basah, tanah
kering di daratan, dan selalu hijau. Umumnya, lapis pertama hutan hujan tropis berisi
pepohonan dengan tajuk tidak berurutan dengan sedikit susunan cabang. Sedangkan, lapis
berikutnya adalah knopi utama yang terdiri dari jenis pohon ramping dengan ketinggian
berkisar 30-40 m.

F. Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai


berikut :

1. Individu Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan
ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan
individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari
lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat

17
bahwa individu selalu bersifat tunggal. Contoh : seorang manusia, seekor tikus, seekor
harimau, seekor burung dan lain-lain.

2. Populasi Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu
tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi
dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.Contoh :
pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah

3. Komunitas Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri
dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat
sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya. Para ahli ekologi
menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas,
misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban
Perahu.Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2
macam yaitu : a. Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut. Contoh komunitas laut yang terdiri
dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi
udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
b. Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di
daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.Contoh
komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi
pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.

4. Ekosistem Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.


Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik,
contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh benda
mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari,
dan mineral.Ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Ekosistem alam yaitu ekosistem
yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami). Contoh : danau, sungai, padang rumput,
padang pasir, dan hutan. b. Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.
Contoh : sawah, ladang, kolam, dan akuarium. Ekosistem juga merupakan suatu sistem,
terdiri atas komponen hayati atau makhluk hidup dan nonhayati seperti tanah, air, udara,
bangunan dan lain-lainnya. Singkatnya ekosistem merupakan kumpulan organisme yang
membentuk komunitas bersama lingkungan fisiknya. Lingkungan dan mahluk hidup tidak
18
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, keduanya saling mempengaruhi. Setiap
kelomok mahluk hidup menetap ditempat tertentu (habitat). Lingkungan mahluk hidup
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Lingkungan Biotik Biotik adalah mahluk hidup.
Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya
sendiri maupun dari spesies yang berbeda yang hidup ditempat yang sama. Komponen
biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, paku,
tumbuhan berbiji, invertebrata, avertebrata dan manusia. Biotik yang terdiri dari : -
Produsen : mahkluk hidup autotrof atau tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan
bahan makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik, dengan bantuan sinar
matahari. - Konsumen : organisme heterotfik ; misalnya hewan dan manusia yang makan
organisme lain. - Pengurai : organisme heterotrofik yang menguraikan organisme mati
dan hasilnya untuk produsen b. Lingkungan Abiotik Abiotik adalah bukan mahluk hidup
atau komponen tak hidup.

Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan
abiotik. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembaban, udara,
garam, mineral dan tanah. - Suhu, suhu sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup
berkitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup.

Cahaya, penyinaran matehari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya tumbuhan


memerlukan cahaya natahari dengan panjang gelombang tertenu guna membantu proses
fotosintesis. - Air,dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh mahluk hidup, karena
sebagian besar tubuhnya mengandung air. - Kelembaban, diperlukan oleh mahlukhidpu
agar tubuhnya tidak cepat keringkarena penguapan. - Udara, Nitrogen diperlukan mahlu
khidup utnuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernafas.
Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis. - Garam-garam mineral.
Tumbuhan mengambil garam-garam mineral dan air dari tanah untuk proses fotosintesis.
- Tanah. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.  Berdasar
fungsinya suatu ekosistem terdiri atas : 1. Makhluk hidup autotrof yaitu mahkluk hidup
yang dapat membuat makanan sendiri 2. Mahkluk hidup heterotrof yaitu mahkluk hidup
yang tidak dapat membuat makanan sendiri, untuk hidupnya harus memakan mahkluk
lain. Secara garis besar ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem daratan dan ekosistem
perairan. Ekosistem daratan dapat berupa pekarangan, ladang, sawah,padang, dan gurun.
19
Ekosistem perairan dapat berupa air tawar yang menggenang, air tawar yang mengalir,
payau dan lautan. Di antara kedua ekosistem tersebut ada ekosistem transisi yang disebut
lingkungan air payau yaitu pertemuan antar perairan air tawar dengan air laut.

5. Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu daerah yang luas dan memiliki flora
dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena
perbedaan letak geografis dan astronomis. Sebuah bioma pada dasarnya terdiri atas
produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya terjadi aliran materi
dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari sebuah bioma adalah
vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim
regionalnya. Tempat mahkluk hidup biasanya tinggal atau tumbuh secara alamiah yang
berukuran luas disebut bioma. Bioma memiliki berbagai jenis di dunia, antara lain :

a. Hutan hujan tropis terdapat di Indonesia, Asia Tenggara, Australia

b. Hutan musim tropis terdapat di Asia Tenggara dan India

c. Hutan iklim sedang terdapat di pantai Pasifik (California – Washington)

d. Taiga terdapat di Amerika utara, Eropa, peg. di Asia

e. Savana terdapat di NTT, Irian Jaya, Australia

f. Gurun terdapat di Afrika, Arab, Australia, Amerika serikat

6. Biosfer Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organisme dan lingkungan
yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan
biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan
semua kehidupannya.Contoh : bumi tempat tinggal kita.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komponen organisasi kehidupan terdiri atas Individu – populasi – komunitas –


ekosistem – biosfer. Kehidupan makhluk hidup sangat bergantung kepada komponen
makhluk tidak hidup atau factor fisik, misalnya dalam memperoleh makanan. Makhluk
hidup memperoleh makanan dari alam dan penyebarannya pun dikendalikan oleh
toleransinya terhadap kondisi lingkungan. Pencemaran lingkungan disebabkan karena
adanya kerusakan hutan yang mengakibatkan banjir dan penyebab utama kerusakan
lingkungan dikarenakan jumlah pertumbuhan penduduk di dunia dan bekembangnya
teknologi. Dengan berkembangnya jumlah penduduk, mendorong berkembangnya
kebutuhan-kebutuhan penduduk, seperti sandang, pangan, papan, serta berbagai
perlengkapan untuk hidup. Dalam suatu lingkungan ada berbagai macam hubungan
antarmakhluk hidup. Ada hubungan yang saling menguntungkan dan ada pula hubungan
yang tidak saling menguntungkan. Setiap mahkluk hidup harus bisa menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya (berdaptasi) agar dapat bertahan hidup dan menghasilkan
keturunan..

B. Saran

Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca membaca makalah ini
kiranya pembaca dapat ikut serta melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat
memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di tempati.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi, Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.http://indryirot.blogspot.com/2013/03/makalah-lingkungan-hidup.html

Nafisa ufa. 2013 : Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya


http://uninurunnafisa.blogspot.co.id/2013/05/penyesuaian-diri-makhluk-
hidupterhadap_5968.html?m=1

Haryanto.2010. Sains untuk SD.Erlangga

Rachmad,dkk.1997.konsep dasar ipa 2.Jakarta : Universitas Terbuka

Ari, Afridayanti. 2016. Makalah Ciri-Ciri makhluk Hidup. Diakses dari :


http://ariafridayanti07.blogspot.com/2016/06/makalah-ciri-ciri-mahluk-hidup.html
Rachmat, Agus. 2004. Konsep Dasar IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka

22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai