Anda di halaman 1dari 20

NAJIS

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : PRAKTIKUM IBADAH dan
QIRO’AH
Dosen : Dr.Ahmad Susanto, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Amelia Fahra Anggraini 11220510000004


2. Puji Lestari Maharani 11220510000003
3. Abdul Fatah Kamil 11220510000013

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…  

Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah


SubhanahuWata’ala, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bias selesai pada
waktunya.Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga dan para
sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.

Terima Kasih kami ucapkan kepada Dr. Ahmad Susanto, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Praktikum Ibadah dan Qiro’ah yang telah memberikan
bimbingan dan pengetahuannya kepada kami, dan kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut serta
membantu menyumbangkan pikirannya yang tidak bisa kami sebutkan
satu-persatu.

Meskipun kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik, kami


menyadari akan adanya kekurangan serta kekeliruan di dalam makalah
ini, sehingga kami akan sangat terbuka dengan kritik, saran serta
masukkan dari berbagai pihak. Akhir kata, kami juga berharap agar
makalah ini bisa bermanfaat sebagaimana mestinya.

         Jakarta, september 2022

Kelompok 2

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................1

A. Latar Belakang..............................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................3

A. Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan .........3


B. Manusia, Lingkungan Dan Lingkungan Sosial Budaya. 5
a) Manusia....................................................................6
b) Lingkungan..............................................................6
C. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat
Bersama Pemerintah ..................................................10

BAB III PENUTUP................................................................15

A. Kesimpulan..................................................................15
B. Saran ..........................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................iv

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ajaran Islam menegaskan kalau saat sebelum melaksanakan
sebagian ibadah tertentu, paling utama shalat disyaratkan wajib suci
terlebih dulu, baik suci pada pada diri orang yang melaksanakan ibadah
itu sendiri( suci dari hadas) ataupun suci pada tempat serta baju yang
ia kenakan dikala melakukan ibadah tersebut( suci dari najis).
Perihal ini disyariatkan sebab Islam senantiasa mengarahkan
umatnya buat senantiasa suci serta tetap mensterilkan diri baik lahir
ataupun batin.Mayoritas orang tidak mengenali macam- macam najis
serta metode menghilangkannya. Serta yang nantinya hendak
berdampak kalau ibadah yang dicoba hendak menjadikan tidak legal.
Hingga dari itu kami menyusun makalah tentang“ Taharah dari Najis”.
Mudah- mudahan menaikkan pengetahuan serta berguna untuk
pembacanya.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut:

1. Apa itu Manusia Sebagai Objek Dan Subjek Lingkungan ?


2. Apa yang dimaksud dengan Manusia, Lingkungan Dan
Lingkungan Sosial Budaya?
3. Apa Pengaruh Timbal Balik Antara Lingkungan Sosial Budaya?
4. Apa saja Demografi dan Problematika Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Hidup Manusia ?

1
C.Tujuan
Berdasarkan rumusan maslah diatas dapat dirumuskan tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Manusia Sebagai Objek Dan Subjek
Lingkungan
2. Untuk Mengetahui Manusia, Lingkungan Dan Lingkungan Sosial
Budaya
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Timbal Balik Antara Lingkungan
Sosial Budaya
4. Untuk Mengetahui Demografi dan Problematika Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Manusia
5. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

BAB II

PEMBAHASAN

A. Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan


Menurut KBBI,manusia adalah makhluk yang berakal
budi/insanul kamil yang artinya makhluk yang paling sempurna.
Manusia juga sebagai makhluk individu memiliki pemikiran-
pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai
makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya

2
dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. Kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Hakikat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang
dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang yang
tidak akan pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Makhluk
Tuhan yang berarti mengandung kemungkinan baik dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama
lingkungan social. Bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusiaanya tanpa hidup di dalam lingkungan social.

Hakikat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk


hidup yang berperan untuk mengelola dan merawat lingkungan.
Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki
sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial. Individu yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan
yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.
Manusia disamping berakal budi juga mempunyai kebutuhan,
dorongan dan kemauan yang pemenuhan serta perwujudannya
menimbulkan bermacam-macam budaya. Variasi budaya akan
berkembang apabila manusia berinteraksi dgnlingkungan, tanpa
interaksi dengan lingkungan maka perkembangannya akan
terhambat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran lingkungan
sangat mempengaruhi perkembangan manusia, terutama
lingkungan sosial.

3
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan
menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada
di lingkungan sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang
ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung
sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam
lingkungan hidupnya. Komunitas biologis di tempat mereka
hidup,perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di
kota-kota, di bandingkan dengan di hutan rimba di mana
penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam
lingkungan hidup ini bisa berpengaruh positif ataupun negative.

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan


dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba
mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia
berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah
berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan
dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban-istilah Tonynbee
sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan
agar lingkungan mendukung kehidupannya.

B. Manusia, Lingkungan Dan Lingkungan Sosial Budaya


1. Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi
derajatnya dibanding makhluk-makhluk hidup lainya karena

4
manusia secara kodrati diberi akal budi yang memungkinkan
adanya kebudayaan. Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan
biotik, abiotik dan lingkungan buatan. Manusia menjadi objek dan
sekaligus subjek dan lingkungan karena manusia hidup dan
berkembang dilingkungan masing-masing, mengolah sumber-
sumber alam dan sosial yang ada dilingkungan tersebut serta
memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Berbeda dengan makhluk hidup lainya, bukan dalam hal
memenuhi kebutuhan hidupnya melainkan perilaku manusia
dalam memanfaatkan kebutuhan itulah yang berbeda dengan
makhluk hidup lainya, misalnya hewan. Selain butuh makan dan
minum, manusia butuh tempat tinggal yang layak bila tidak berarti
tidak manusiawi, butuh pendidikan butuh pakaian dan butuh
berfilsafat tentang hakekat dirinya sebagai pribadi dalam
hubungannya dengan manusia lain dan martabatnya alam dan
Tuhan sang Pencipta segalanya yang ada di Jagad Raya yang
termuat dalam ajaran agama. Dari filsafat pula manusia dapat
menciptakan ilmu seni dan budaya.
Kehidupan yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh perilaku. Perilaku manusia satu dengan
yang lain tidak dapat disamakan. Hal yang cukup mempengaruhi
perilaku manusia tersebut karena faktor lingkungan dimana dia
tinggal. Dengan demikian manusia menjadi objek sekaligus subjek
dari lingkungan.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi


derajatnya dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya karena
manusia ter kodrat diberi akal budi yang memungkinkan adanya
kebudayaan. Manusia sudah mempunyai dan diberi akal pikiran
sejak lahir yg nantinya akan hidup dan berkembang di lingkungan

5
baik secara alamiah maupun sosial. Dengan akal pikiran lah
manusia akan menjalani kehidupan melalui proses belajar.
Manusia disamping berakal budi juga mempunyai
kebutuhan, dorongan dan kemauan yang pemenuhan serta
perwujudannya menimbulkan bermacam-macam budaya. Variasi
budaya akan berkembang apabila manusia berinteraksi dgn
lingkungan, tanpa interaksi dengan lingkungan maka
perkembangannya akan terhambat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa peran lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan
manusia , terutama lingkungan sosial.
Dalam pengkajian masalah kemanusiaan, manusia
menempati posisi ganda, artinya manusia tidak hanya sebagai
subjek (pelaku), tetapi juga sebgaai objek (sasaran). Tema
pengkajian masalah kemanusiaan diarahkan pada:
a) Diri manusia sendiri dan nila-nilai kemanusiaan
b) Hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek lingkungan


karena manusia hidup dan berkembang di lingkungan masing-
masing, mengolah sumber-sumber alam dan sosial yang ada di
lingkungan tersebut serta memanfaatkannya sesuai dengan
kebutuhan hidupnya.

2. Manusia, Lingkungan, Dan Lingkungan Sosial Budaya


a) Manusia
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada aturan Tuhan,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati.
Serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun

6
negative. Menurut KBBI Manusia adalah makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
1) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan adalah suatu media di mana
makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan 
memiliki  karakter  serta fungsi  yang  khas  yang mana
terkait secara timbal balikdengan keberadaan makhluk
hidup yang menempatinya,   terutama   manusia   yang  
memiliki   peranan   yang   lebih kompleks dan rill.
Menurut KBBI Lingkungan adalah daerah (kawasan dan
sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Pada hakikatnya
lingkungan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaiu, bioik
dan non biotik atau abiotik.
Lingkungan biotik ialah semua benda hidup yang ada
di sekitar individu, baik manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tiap unsur ini berinteraksi satu sama lainnya. Sebagai
contoh, kambing akan memakan tumbuhan berupa
rerumputan untuk mempertahankan hidupnya, selanjutnya
kambing akan dimakan oleh manusia sebagai konsumsi
protein hewani. Lalu manusia akan mengeluarkan sisa
pencernaan berupa kotoran yang akan menyuburkan
rerumputan tersebut. Lingkungan non biotik atau abiotik
adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada di
sekitar kita, misalnya sinar matahari, suhu dan
kelembapan, batu-batuan, tanah mineral, air, udara dan
lain-lain.
Lingkungan Sosial Budaya adalah sejumlah manusia
yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara

7
teratur guna memenuhi kepentingan bersama agar
manusia dan budayanya dapat berkembang dengan
sempurna, dia harus hidup bersama manusia lain. Yang
disebut manusia bermasyarakat merupakan cara
memfungsikan budaya dengan interkasi secara teratur
antar sesamanya seingga kepentingan bersama dapat
terpenuhi secara wajar dan sempurna. Menurut KBBI
Lingkungan Sosial adalah kekuatan masyarakat serta
berbagai sistem norma di sekitar individu atau kelompok
manusia yang mempengaruhi tingkah laku mereka dan
interaksi antara mereka. Seringkali lingkungan yang terdiri
dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
Hubungan antara manusia, lingkungan alam dan
lingkungan sosial budaya saling kait mengait karena tinggi
rendahnya kualitas lingkungan bergantung kepada
manusia itu sendiri. Oleh karena itu sepatutnyalah
manusia dapat menjaga lingkungan alam dan lingkungan
sosial budaya tersebut agar tetap berkembang sesuai
dengan kodratnya, harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk sosial budaya.
2) Pengaruh Timbal Balik Antara Lingkungan Alam Dan
Sosial Budaya
Terdapat hubungan mutualisme antara manusia
dengan lingkungan Peradaban berkembang 
Lingkungan Rusak  Manusia merugi. Hubungan antara
manusia dgn lingkungannya akan selagi mempengaruhi
satu sama lain dimana pengaruh tesebut membuat
manusia dapat mengatur keseimbangan antara kebutuhan

8
hidupnya. Kecintaan manusia terhadap lingkungan
merupakan faktor pembangkit daya kreativitas untuk
menciptakan suatu karya baru yang lebih bermanfaat.
Hubungan alam dan lingkungan terlaksana secara erat
dengan prinsip manusia ditentukan oleh alam dan
lingkungannya dalam hal bagaimana dia mesti hidup dan
mencari hidup. Jadi, dengan adanya SDM yang
bertanggung jawab terhadap kehidupan sosial budayanya,
maka akan berpengaruh juga terhadap lingkungan alam
dimana ia berpijak.
3) Demografi Dan Problematikanya Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Hidup Manusia.
I. Pengertian Demografi
Istilah demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Demos yang berarti rakyat atau penduduk dan
Grafein yang berarti menulis. Demografi didefinisikan
oleh beberapa ahli, seperti Achille Guillard, Donald J.
Bogue, Johan Suszmilch, George W. Barclay, Philip
M. Hauser dan Dudley Duncan, D.V. Glass.
Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari
persoalan dan keadaan perubahan-perubahan
penduduk atau dengan perkataan lain, segala hal
yang berhubungan dengan komponen perubahan
tersebut seperti kelahiran, kematian, migrasi,
sehingga menghasilkan suatu keadaan dan
komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin tertentu.
II. Problematika Demografi dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Hidup Manusia
Ada tiga problematika demografi yang merupakan
bagian penting dari penduduk, yaitu Dinamika

9
kependuduk, Komposisi penduduk, Besar dan
persebaran penduduk.
III. Analisis Dampak Lingkungan dan Analisis Resiko
Lingkungan
Analisis Dampak Lingkungan : ANDAL dimaksudkan
sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif
terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan
ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang
sedang direncanakan. Analisis Resiko Lingkungan :
ARL digunakan untuk mengelola resiko lingkungan,
pada umumnya sesuai untuk pelaksanaan audit
lingkungan. Kerusakan Lingkungan Hidup :
Kerusakan lingkungan hidup disebabkan oleh dua
hal yaitu Rendahnya pendapatan dan besarnya
kemiskinan, Kalangan pendapatan tinggi dengan
gaya hidup yang boros dalam penggunaan Sumber
Daya Alam (SDA).

C. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama


Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan
mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

10
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: Menanggulangi kasus
pencemaran, Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3),
Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
5. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya
sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup
antara lain:
a) Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
b) Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan
peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang
disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah
serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah
longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan
kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka
bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus.
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara
menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk
daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring
perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu
menghambat laju aliran air hujan.
c) Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui
bahwa dalam udara terkandung beraneka ragam gas, salah
satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap
sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang.

11
Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup
setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk
menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar,
dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap bersih dan sehat antara lain: Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita;
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas
sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun
pembakaran mesin; Mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer.
d) Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu
hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar
yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama
terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan
penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan
hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi,
melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan
menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan: Reboisasi atau penanaman kembali
hutan yang gundul, Melarang pembabatan hutan secara
sewenang-wenang, Menerapkan sistem tebang pilih dalam
menebang pohon, Menerapkan sistem tebang-tanam dalam
kegiatan penebangan hutan, Menerapkan sanksi yang
berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
e) Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam
potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan
karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,

12
perusakan hutan bakau, merupakan kegiatan-kegiatan manusia
yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi
yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya
hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami
terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan
laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara: Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau
di areal sekitar pantai, Melarang pengambilan batu karang
yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut, Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan, Melarang pemakaian pukat harimau untuk
mencari ikan.
f) Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara
manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya
salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora
dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa, Melarang
kegiatan perburuan liar, Menggalakkan kegiatan
penghijauan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan
lingkungan dengan lingkungan hidupnya. Manusia sebagai objek
lingkungan adalah makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.Manusia sebagai subjek lingkungan
adalah makhluk hidup yang berperan untuk mengelola dan
merawat lingkungan Manusia bertindak sosial dengan cara
memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta

14
meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya. Manusia mempunyai pengaruh penting dalam
kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri,
tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan
dan manusia itu sendiri.Kemampuan kita untuk menyadari hal
tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai
manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri
yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan
lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan
demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa
akan datang. Cara yang dapat kita lakukan diantaranya:
 Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
 Pelestarian udara
 Pelestarian laut dan pantai
 Pelestarian flora dan fauna

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ump.ac.id/5451/3/BAB%20II_AMAM%20SOLIHUN_PAI
%2712.pdf
https://prezi.com/xfbttlwyhrey/hakikat-manusia-sebagai-objek-dan-subjek-
dalam-lingkungan/
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/198/213

https://doc.lalacomputer.com/makalah-manusia-dan-lingkungan/#A-
Pengertian-Manusia-dan-Lingkungan
https://www.academia.edu/36026037/
MAKALAH_MANUSIA_DAN_LINGKUNGAN_

15
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/faktor-faktor-
menyebabkan-kerusakan-lingkungan-hidup-86
http://kharistya.wordpress.com/2006/10/06/menyiapkanperubahan-sikap-
manusia-terhadap-lingkungan

16

Anda mungkin juga menyukai