Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ Makhluk Hidup”

Oleh : Patrecia Djami (8620620220375)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


INSTITUT PENDIDIKAN SOE
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan penuh kemudahan. Adapun judul dalam
penyusunan makalah ini yaitu “ Makhluk Hidup”. yang bertujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pendidikan IPA Kelas Tinggi SD” pada program Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun
2023 di Institut Pendidikan Soe. Dalam penyusunan makalah ini kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Penyusun menyadari bahwa dalam membuat
makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu dengan tangan terbuka untuk kritik dan saran
dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Besar harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan bagi pembaca
pada umumnya.

Soe, 20 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover ...............................................................................................................................
Kata Pengatar .................................................................................................................. ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan ........................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Makhluk Hidup ....................................................................................... 2
2.2 ciri-ciri Makhluk Hidup .......................................................................................... 2
2.3 Apa saja organisme kehidupan ................................................................................ 5
2.4 Bagaimana klasifikasi Makhluk Hidup ................................................................... 7
BAB III Penutup ............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
3.2 Saran ......................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan suatu
penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya (Sutama, dkk., 2014). Pembelajaran IPA
hendaknya menggunakan model pembelajaran yang lebih baik dan sesuai dengan karakteristik
siswa SD. Selain memperhatikan karakteristik siswa, guru juga harus memperhatikan karakteristik
materi. Melalui penggunaan materi yang kontekstual, siswa akan lebih memahami materi
pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang kontekstual
belum cukup untuk meningktkan literasi sain siswa, karena terkadang guru kurang bisa
menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai (Cicilia & Vebrianto, 2020).
Makhluk hidup yang ada di bumi ini bersama lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Di
dalam ekosistem selalu terjadi saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup
ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Di antara satu spesies dengan spesies lainnya terjadi juga
hubungan yang erat yang disebut simbiosis. Ciri-ciri makhluk hidup, antara lain melakukan
pertumbuhan dan perkembangbiakan. Tumbuh adalah pertambahan masa dari suatu organisme
yang umumnya ditandai dengan peningkatan ukuran, sedangkan berkembang biak adalah proses
menghasilkan keturunan baru untuk kelangsungan generasinya
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang dapat di ambil, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Makhluk hidup ?
2. Apa saja ciri-ciri Makhluk Hidup ?
3. Apa saja organisme kehidupan ?
4. Bagaimana klasifikasi Makhluk Hidup ?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari uraian rumusan masalah diatas adapun tujuan penulisan yang dapat di ambil, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian makhluk hidup.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
3. Untuk mengetahui organisme kehidupan.
4. Untuk mengetahui klasifikasi Makhluk Hidup.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah bagian yang sulit,seperti dengan mendefinisikan “apa itu
kehidupan” – dengan kepemilikan yang dimiliki olehmakhluk hidup. Namun, makhluk hidup
memiliki sifat tertentu yang membantu mendefinisikanapa makhluk hidup itu.Makhluk hidup
adalah sistem atau organisme yang cenderung untuk merespon perubahan padalingkungan mereka
dan dalam diri mereka sendiri, sedemikian rupa untuk meningkatkankelanjutan mereka sendiri dan
berumur panjang. Makhluk hidup adalah mereka yang memilikikemampuan untuk menghirup
udara atau bernafas, bisa memindahkan atau menavigasi danakibatnya memiliki kemampuan
untuk berkembang biak. Mahluk-mahluk hidup termasukmanusia, tanaman, serangga, hewan
antara lain.

2.2 Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Apabila dihadapkan dengan sejumlah objek, siswa mungkin belum yakin benar apakah
objek tersebut makhluk hidup atau bukan. Namun, dapat dipastikan bahwa mereka telah yakin
bahwa manusia adalah makhluk hidup. Oleh karena itu, pembahasan tentang ciri-ciri makhluk
hidup bisa dilakukan dengan merujuk pada ciri-ciri hidup yang dimiliki manusia. Dengan
demikian, penjelasan tentang ciri-ciri makhluk hidup bukan hanya sekedar hafalan belaka, namun
merupakan hasil pemikiran dari kegiatan membandingkan dengan ciri-ciri hidup yang dimiliki
manusia. Oleh karena itu, pendekatan yang dipilih dalam penulisan modul ini adalah pendekatan
komparatif dengan cara membandingkan ciri hidup yang dimiliki manusia.

2.2.1 Bernapas
Bernapas bukanlah sekadar memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.
Memang benar bahwa dalam proses bernapas kita mengambil oksigen, dan mengeluarkan
karbondioksida, namun esensi bernapas bukan hanya itu. Tujuan utama kita bernapas adalah untuk
mendapatkan energi yang akan kita butuhkan untuk keperluan hidup kita. Kita mengambil oksigen
sebab kita memerlukan oksigen untuk proses mendapatkan energi. Anda tentu telah tahu bahwa

2
oksigen dibutuhkan dalam proses transfer elektron dalam peristiwa respirasi sel. Pembahasan lebih
rinci tentang hal ini dapat Anda pelajari dalam modul tentang fisiologi. Oleh karena semua
makhluk hidup memerlukan energi maka semua makhluk hidup bernapas dan sebaliknya makhluk
tak hidup tidak bernapas. Cara bernapas untuk tiap jenis makhluk hidup tidaklah sama. Ada
makhluk hidup yang bernapas dengan menggunakan paru-paru (misalnya kambing, ayam, dan
cecak), ada makhluk hidup yang bernapas dengan insang (misalnya ikan dan kecebong), dan ada
juga makhluk hidup yang bernapas dengan trakea (misalnya belalang dan lebah). Cobalah Anda
identifikasi cara bernapas beberapa binatang yang hidup di sekitar rumah Anda. Tujuan pernapasan
adalah untuk menghasilkan energi. Proses pemroduksian energi juga menghasilkan hasil
sampingan, yaitu karbondioksida dan panas. Oleh karena itu, untuk melihat apakah terjadi proses
pernapasan ataukah tidak, kita dapat melihatnya dari dihasilkan tidaknya panas dan karbon
dioksida. Anda dapat membuktikan hal ini dengan meraba ayam atau hewan lain yang telah mati.
Akan terasa bahwa tubuhnya terasa dingin sebab tidak lagi terjadi proses pernapasan yang
menghasilkan energi.

2.2.2 Makan
Dapatkah Anda bertahan hidup tanpa makan? Mungkin ada manusia yang masih dapat
bertahan hidup tanpa makan untuk jangka waktu beberapa Minggu. Namun, tak seorang pun bisa
bertahan hidup apabila terus-menerus tidak makan sama sekali. Tanpa makan badan menjadi
lemah, sakit, dan akhirnya akan mati. Makhluk hidup lain selain manusia tentunya juga perlu
makan. Makanan merupakan sumber energi yang akan dioksidasi dalam proses pernapasan dan
juga pembangun tubuh. Apabila tidak ada makanan maka tidak akan dihasilkan energi sehingga
badan lemas.
Tanpa makanan juga tidak akan terjadi proses pembangunan tubuh karenanya tubuh juga
akan semakin kurus. Kita makan dengan memasukkan makanan melalui mulut dan selanjutnya
dicerna di usus. Makhluk hidup yang lain mempunyai cara makan yang berbeda-beda. Walaupun
cara makan dan bentuk makanan yang dimakan berbeda-beda, namun esensi dari apa yang
dimakan sesungguhnya sama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Tahukah
Anda apakah fungsi masing-masing zat makanan bagi tubuh? Semua makhluk hidup tentunya
memerlukan zat-zat makanan tersebut untuk keperluan hidupnya. Sebaliknya, makhluk tak hidup
tidak memerlukan makan.

3
2.2.3 Begerak
Kita manusia bergerak. Kelincahan gerak tiap manusia memang berbedabeda, ada yang
dapat berlari cepat, ada yang lambat, bahkan ada yang tidak dapat berjalan sama sekali. Namun,
yang pasti selama orang tersebut masih hidup, dia dapat bergerak. Seseorang mungkin tidak dapat
berpindah tempat, namun selama dia masih hidup tentunya dia melakukan gerakan, misalnya
menggerakkan tangan, kaki, atau mengedipkan mata. Gerak bukan hanya berarti berpindah dari
satu tempat ke tempat lain, tetapi juga mencakup gerakan dari organ tubuh. Makhluk hidup yang
lain tentunya juga bergerak.
Sebagaimana yang terjadi pada manusia, tentunya ada makhluk hidup yang dapat bergerak
dengan sangat leluasa dan juga ada yang gerakannya sangat sedikit. Mungkin ada yang bisa
berpindah tempat, namun ada juga yang hanya bisa menggerakkan bagian tubuh tertentu saja.
Apakah tumbuhan juga bergerak? Dengan menggunakan penjelasan di atas, dapatkah Anda
memberikan tiga lagi contoh makhluk hidup yang lainnya lagi?

2.2.4 Mereaksi Rangsang


Sebagai makhluk hidup kita mempunyai kemampuan untuk memberikan respons terhadap
rangsang yang kita terima. Misalnya, apabila kita tersentuh benda panas kita akan segera menjauh,
apabila kita tiba-tiba tersorot lampu yang sangat terang kita akan memicingkan mata, dan apabila
mendengar bunyi yang sangat keras kita menutup telinga. Beberapa contoh tersebut merupakan
bukti bahwa kita mampu mereaksi rangsang. Cara kita mereaksi rangsang tentunya berbeda-beda,
tergantung jenis rangsang dan kemampuan kita. Manusia mempunyai kemampuan untuk mereaksi
rangsangan karena manusia mempunyai saraf dan hormon.
Dengan adanya saraf kita dapat mereaksi rangsangan dengan cepat, misalnya apabila kulit
kita menyentuh benda panas kita dapat segera menghindar. Reaksi yang dikontrol oleh hormon
akan berlangsung lebih lambat, namun pengaruhnya juga berlangsung untuk waktu yang lama.
Misalnya, hormon insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah perlu waktu
yang relatif lama untuk menurunkan kadar gula darah. Makhluk hidup yang lain tentunya juga
mampu mereaksi rangsangan yang diterimanya. Reaksi yang dilakukan setiap makhluk hidup
terhadap suatu rangsangan tentunya berbeda-beda, tergantung jenis makhluk hidupnya. Apabila
makhluk hidup tersebut mempunyai sistem saraf tentunya respons yang diberikannya bisa relatif

4
cepat. Namun, apabila makhluk hidup tersebut hanya punya hormon saja maka respons yang
diberikan terhadap rangsangan akan lambat.

2.2.5 Tumbuh
Semua makhluk hidup tumbuh besar. Pertumbuhan makhluk hidup tidak berlangsung
terus-menerus melainkan ada batasnya. Oleh karena itu, ukuran maksimal setiap makhluk hidup
berbedabeda. Pada manusia pertumbuhan pada umumnya mulai terhenti pada saat menjelang usia
dua puluhan. Makhluk hidup lain mungkin terus mengalami pertumbuhan untuk waktu sebentar
saja, namun ada juga makhluk hidup yang terus tumbuh. Pertumbuhan dicirikan dengan bertambah
besarnya ukuran, dan tidak akan mengecil lagi. Pada makhluk hidup yang hanya terdiri dari satu
sel saja, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran sel tersebut. Pada makhluk hidup yang tubuhnya
tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan terjadi karena pertambahan ukuran setiap sel dan juga
bertambah banyaknya jumlah sel penyusun makhluk hidup tersebut.

2.2.6 Berkembang Biak


Makhluk hidup berkembang biak. Anda pasti juga yakin benar akan hal ini. Dalam
kehidupan sehari-hari dapat dibuktikan seperti Anda lahir dari ayah dan ibu Anda, ayah dan ibu
Anda lahir dari kakek-nenek Anda, dan seterusnya. Dengan kemampuannya berkembang biak,
jumlah makhluk hidup bisa bertambah banyak. Makhluk hidup perlu berkembang biak sebab tanpa
berkembang biak maka makhluk hidup tersebut akan punah. Cara berkembang biak tiap jenis
makhluk hidup tentunya berbeda-beda. Manusia berkembang biak dengan cara beranak, ayam
berkembang biak dengan cara bertelur. Anak dan telur terbentuk melalui proses perkawinan.
Beberapa makhluk hidup bisa menghasilkan keturunan baru tanpa melalui proses perkawinan.
Cara berkembangbiakan yang demikian disebut perkembangbiakan tak kawin. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa esensi perkembangbiakan adalah dihasilkannya keturunan baru.

2.3 Organisme Kehidupan


Tubuh makhluk hidup sesungguhnya tersusun atas sel, baik itu makhluk hidup yang hanya
satu sel ataupun makhluk hidup yang banyak sel. Pada makhluk bersel satu, seluruh fungsi
kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri, sedangkan pada makhluk hidup yang bersel banyak
ada beberapa sel tertentu yang menjalankan tugas tertentu. Sekarang marilah kita bahas sel, yang

5
kemudian secara berturut-turut akan dilanjutkan dengan pembahasan tentang jaringan, organ, dan
sistem organ.
1. Sel
Sejak tahun 1665, ketika saat pertama Robert Hooke yang dengan menggunakan
mikroskop menemukan sel, perkembangan penelitian tentang sel terus berkembang dengan sangat
pesat. Sejak saat itu semakin banyak penelitian tentang sel, apalagi dengan ditemukannya
mikroskop elektron pada tahun 1950-an. Sejalan dengan perkembangan teknologi, penelitian yang
tadinya hanya pada aspek-aspek struktural, kini makin meningkat pada aspek molekuler. Semua
sel pada dasarnya mempunyai struktur dasar yang sama, yaitu membran plasma, sitoplasma, dan
inti. Di dalam sitoplasma itulah terdapat bermacam-macam organel yang berfungsi untuk
menjalankan fungsi kehidupan sel tersebut. Perhatikanlah bagan sel berikut ini!
2. Jaringan
Pada organisme yang hanya terdiri dari satu sel seluruh aktivitas hidupnya dilakukan oleh
sel itu sendiri, sedangkan pada organisme yang tersusun oleh banyak sel, sel-sel penyusunnya akan
berdiferensiasi untuk melakukan fungsi tertentu. Dengan demikian pada organisme bersel banyak
beberapa sel akan berkoordinasi untuk suatu fungsi tertentu. Sekumpulan sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada hewan kita dapat menemukan beberapa
macam jaringan, misalnya jaringan epitel, jaringan saraf, dan jaringan ikat. Jaringan epitel
berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Jaringan otot berfungsi untuk
pergerakan, jaringan saraf untuk menerima dan mereaksi rangsang, dan jaringan ikat sebagai
penyokong bagi jaringan-jaringan yang lainnya.
Pada tumbuhan kita dapat menemukan jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
kollenkim, jaringan sklerenkim, dan jaringan pembuluh yang terdiri dari xilem dan floem. Jaringan
epidermis merupakan jaringan pelindung bagi jaringan-jaringan lain di bawahnya. Jaringan
parenkim yang merupakan jaringan induk berfungsi untuk memperkuat jaringan-jaringan yang
lainnya. Jaringan kollenkim dan jaringan sklerenkim berfungsi sebagai jaringan penyokong.
Jaringan pembuluh yang terdiri dari xilem dan floem berfungsi untuk pengangkutan air, mineral
serta hasil fotosintesis.
3. Organ
Beberapa jaringan bersatu menyusun suatu struktur tertentu dengan fungsi tertentu yang disebut
organ. Beberapa organ yang terdapat pada hewan, antara lain mata, hidung, tangan, jantung, dan

6
telinga. Organ mata, misalnya tersusun oleh jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat, dan
jaringan saraf. Organ-organ yang terdapat pada tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, bunga, buah,
dan biji. Sebagaimana halnya pada organ hewan, organ pada tumbuhan juga tersusun oleh beberapa
jaringan. Daun, misalnya tersusun oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan
pembuluh.
4. Sistem Organ
Beberapa organ akan saling berhubungan untuk menjalankan suatu fungsi yang lebih luas lagi.
Sebagai contoh, hidung, tenggorok, dan paru-paru membentuk sistem pernapasan. Jantung, darah,
dan pembuluh darah menyusun sistem peredaran darah. Pada hewan ada beberapa sistem organ,
misalnya sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem reproduksi, dan sistem ekskresi.
5. Organisme
Keseluruhan sistem organ akan bersatu membentuk organisme. Oleh karena itu satu organisme
pada hakikatnya merupakan kesatuan dari beberapa sistem organ. Oleh karenanya apabila ada
gangguan terhadap salah satu organ maka sistem organ yang lain juga akan terpengaruh.

2.4 Klasifikasi Makhluk Hidup


2.4.1 Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup
Beberapa abad SM, Aristoteles, yaitu filusuf Yunani (384-422) adalah orang yang pertama merintis
mengadakan klasifikasi hewan berdasarkan ciri-cirinya. Dia berhasil mengelompokan seribu jenis
hewan tang dikenalnya. Oleh sebab itu, dia dijuluki bapak zoologi. Pada abad ke-17 muncullah
tokoh yang melahirkan konsep modern tentang spesies dan mencoba melanjutkan klasifikasi
makhluk hidup ke arah kelompok yang lebih kecil. Orang tersebut adalah, John Ray dari Inggris
(1627- 1705). Pada pertengahan abad ke-18, Carollus Linnaeus (1707-1778), yaitu seorang ahli
biologi berkebangsaan Swedia, memperkenalkan cara mengelompokan atau klasifikasi baru,
berdasarkan kesamaan struktur dan menciptakan Binonium Nomenclatur.

2.4.2 Proses Klasifikasi Makhluk Hidup


Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (Sistem
Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.Ada tiga tahap yang
harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu:

7
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan
dalam proses ini adalah melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup
yang lainnya. Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi,
anatomi, dan fisiologi.
2. Pengelompokan Setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan
dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri
serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian Nama Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam
klasifikasi. Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan
sistem tata nama ganda (Binomial Nomenclature) dan trinomial. Dengan adanya nama makhluk
hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah dipahami

Tata Nama Binomial Nomenclature


Banyak makhluk hidup mempunyai nama loksal. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik
dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode
binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode
yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama
ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata nama genus dan
spesies Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
1) Spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum).
2) Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis
digunakan huruf kecil.
3) Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan Nama spesies harus ditulis
berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya).
4) Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus
digabung atau diberi tanda penghubung.
5) Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama spesies, melainkan
nama subspesies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah spesies.

8
6) Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays
L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

3.4.3 Tingkat Klasifikasi


Melalui sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk
hidup.Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson.Taksa (takson) telah distandarisasi
di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International
Committee on Zoological Nomenclature. Tingkat takson sangat penting karena tanpa adanya
tingkat-tingkat takson maka faedah dari sistem klasifikasi tidak dapat dihasilkan. Takson
dinyatakan sebagai unit taksonomi tingkat yang manapun. Bila setiap bagian yang lebih kecil pada
takson itu disebut dengan istilah yang sama dan diberi awalan anak (sub), kita dapat memilah 25
takson termasuk yang terkecil yaitu individu. Berikut ini urutan 25 takson tersebut dari yang paling
besar ke yang kecil:
Dunia = regnum/kingdom
Anak dunia = subregnum/kingdom
Divisi = division/filum
Anak divisi = sub division/filum
Kelas = classis
Anak kelas = sub classis
Bangsa = ordo
Anak bangsa = sub ordo
Suku = familia
Anak suku = sub familia
Rumpun = tribus
Anak rumpun = sub tribus
Marga = genus
Anak marga = sub genus
Seksi = sectio

9
Anak seksi = sub section
Seri = series
Anak seri = sub series
Jenis = spesies
Anak jenis = sub spesies
Varitas = varietas
Anak varitas = sub varietas
Bentuk = forma
Disebabkan karena tingkatan takson yang terlalu banyak, maka untuk mempermudah hal
tersebut didalam kehidupan sehari-hari kita hanya menggunakan 7 tingkatan takson utama.
Adapun tingkatan takson utama yang sering kita kenal sehari-hari yaitu:
a) Kingdom, merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi
sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ini dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan
oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain: Monera, Proiista,
Fungi, Plantae, dan Animalia
b) Filum/divisio (keluarga besar), Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division
digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki
satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama
division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
c) Classis (kelas), Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
d) Ordo (bangsa), Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
e) Family (keluarga), Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
f) Genus (marga), genus adalah takson yang lebih rendah dari pada family. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu
ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
g) Species (jenis). Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan
antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur).
Berdasarkan tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka
takson semakin tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme akan semakin

10
banyak, persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan perbedaanya akan semakin
banyak. Sebaliknya, dari kingdom menuju spesies, maka takson semakin rendah. Dan jika takson
semakin rendah, maka jumlah organisme akan semakin sedikit, persamaan antar organisme akan
makin banyak sedangkan perbedaanya akan semakin sedikit. Dalam proses pengklasifikasian
makhluk hidup perlu adanya proses identifikasi. Identifikasi merupakan suatu proses yang dapat
kita lakukan untuk menentukan atau mengetahui identitas dari suatu jenis organisme. Adapun
sistem Sistem klasifikasi 5 kingdom dikembangkan oleh Whittaker (1969). Dalam klasifikasi ini,
makhluk hidup dibedakan menjadi:
a) Monera Monera adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti atau
prokariot. Monera tetap memiliki bahan inti berupa DNA melingkar yang disebut nukleoid.
Terdapat lebih dari 4.000 spesies, monera merupakan kingdom tertua dan paling sederhana.
yang termasuk monera adalah eubacteria dan archaebacteria. Archaebacteria merupakan yang
paling primitif yang ditemukan di daerah ekstrem seperti sumber air panas dan daerah dengan
konsentrasi oksigen rendah.
b) Kingdom Protista Kingdom yang satu ini terbilang unik, karena mirip tumbuhan, mirip jamur,
juga mirip hewan, sehingga dibedakan menjadi 3 jenis, seperti yang Burhan bahas pada
klasifikasi sebelumnya, yaitu: Protista mirip jamur, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip
hewan.
c) Kingdom Fungi Ciri dari kingdom ini adalah sel bersifat eukariotik yang tersusun atas sel
tunggal maupun banyak., tidak memiliki klorofil, dan bisa bersifat saprofitik maupun parasit.
d) Kingdom Plantae Kingdom plantae (tumbuhan) adalah organisme eukariotik multiseluler yang
memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil pada tumbuhan bermanfaat untuk melakukan
fotosintesis, sehingga tumbuhan termasuk autotrof yakni mampu membuat makanannya
sendiri.
e) Kingdom Animalia Merupakan kelompok organisme yang bergerak aktif. Animalia dibagi lagi
ke dalam dua kelompok besar, yaitu: hewan bertulang belakang dan hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makhluk hidup adalah bagian yang sulit,seperti dengan mendefinisikan “apa itu
kehidupan” – dengan kepemilikan yang dimiliki olehmakhluk hidup. Namun, makhluk hidup
memiliki sifat tertentu yang membantu mendefinisikanapa makhluk hidup itu.Makhluk hidup
adalah sistem atau organisme yang cenderung untuk merespon perubahan padalingkungan mereka
dan dalam diri mereka sendiri, sedemikian rupa untuk meningkatkankelanjutan mereka sendiri dan
berumur panjang.
Melalui sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar
kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya
terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk
hidup.Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah tentang makhlik hidup diharapkan pembaca dapat memahami kajian
materi tentang makhluk hidup.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bell, B. (1985). Students’ Ideas about Plant Nutrition: What are They? Journal of Biological
Education. 19(3), 213−218.

Bell, B. (1993). When is an Animal Not an Animal? Journal of Biological Education. 15(3),
213−218. Campbell, N.A., Mitchell, L.G. & Reece, J.B. (1994) Biology: Concepts &
Connections. New York: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Duit, R. (2006). Bibliography: Students' Alternative Frameworks and Science Education, 2003,
from http://www.ipn.uni-kiel.de/aktuell/stcse/stcse.html

Posner, Strike, Hewson & Gertzog (1982). Accommodation of a Scientific Conception: Toward a
Theory of Conceptual Change. Science Education. 66(2), 211−227.

Wandersee, J. H., Mintzes, J. J., & Novak, J. D. (1994). Research on Alternative Conceptions in
Science. In D. L. Gabel (Ed.). Handbook of Research on Science Teaching and Learning
(pp. 177−210). New York: Macmillan.

Wood-Robinson, C. (1991). Young People’s Ideas about Plants. Studies in Science Education. 19,
119−135.

Wood Robinson, C. (1994). Young People’s Ideas about Inheritance and Evolution. Studies in
Science Education. 24, 29−47.

13

Anda mungkin juga menyukai