1
KATA PENGANTAR
Kami sebagai penulis sebelumnya ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas ridho dan rahmatnya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan lancar,
mudah, dan sukses. Sungguh manusia adalah mahluk yang tidak bisa apa – apa tanpa kehendak
dan keikhlasan-Nya. Tanpa semua itu tidak mungkin kami sendiri bisa menyelesaikan laporan
ini dengan lancar dan sukses. Tidak lupa juga agar kami untuk melaksanakan seluruh perintah
dan menjauhi segala larangan-Nya dalam bentuk rasa syukur.
Kami juga mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada seluruh pihak yang
telah terlibat dalam penyusunan proposal ini. Ucapan terima kasih kami khususkan kepada:
1. Nanda Intan Restu W, S.Pd. selaku guru Mata Pelajaran Biologi kelas XI-3 SMA
Negeri 1 Surabaya;
2. Dan pada anggota kelompok, teman – teman, serta semua yang terlibat dalam
kegiatan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Maka oleh
karena itu kami memohon maaf atas kesalahan – kesalahan kami. Dan dengan membaca
laporan ini kami juga berharap adanya kritik dan saran agar kedepannya kami bisa menjadi
lebih baik dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih.
Penulis
2
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
3
4.6 Pembahasan Daun Rhoeo Discolor Bagian Atas ..........................................25
BAB V PENUTUP.........................................................................................................27
4
BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan kumpulan jaringan sederhana yang dapat hidup. Selain itu terdapat
beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal. Organisme
yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan bersifat multiseluler, tubuhnya
merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang tidak akan bertahan lama
jika masing masing berdiri sendiri. Namun demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat
organisasi yang lebih tinggi, seperti jaringan dan organ. Sel dapat dipisahkan menjadi unit
dasar dari struktur dan fungsi organisme. Setiap makhluk hidup tersusun atas satu sel
(uniseluler). Ada juga yang tersusun atas banyak sel (multiseluler) kehidupan pada tingkat
seluler muncul dari keteraturan struktural yang memperkuat tentang sifat-sifat baru dan
korelasi antara struktur dan fungsi sel, terdapat ribuan jenis sel di dalam tubuh yang secara
mikroskopis dapat dibedakan, namun semuanya memiliki ciri struktur yang sama.
Penelitian yang kami lakukan dengan menggunakan air dari Hutan mangrove yang
merupakan hutan pantai yang memiliki kualitas air yang bersih. Keberadaan hutan
mangrove sangat bermanfaat dalam menjaga dan mencegah Bumi dari dampak perubahan
iklim, dan pemanasan global. Penelitian selanjutnya dengan menggunakan air kolam, yang
dimana air kolam adalah perairan yang selalu dijumpai oleh semua orang. Biasanya,
ekosistem kolam sengaja dibuat dan dirancang untuk budidaya ikan, yang nantinya dapat
menjadi sumber penghasilan bagi manusia.
Setelah meneliti dari perbedaan air kolam dan air mangrove kami meneliti lagi tetapi
dengan menggunakan sel tumbuhan dan sel hewan, yang dimana sel hewan sendiri adalah
5
unit fungsional dasar yang membangun tubuh hewan, lalu sel tumbuhan adalah unit
fungsional dasar yang membangun tubuh tumbuhan.
Sel Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu
memiliki inti sel, dinding sel, kloroplas, membrane sel, dan sitoplasma. Sel bawang merah
berwarna merah muda, hal ini disebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang
menghasilkan kloroplas.
Sel pipi manusia adalah jenis sel hewan dan dapat diperoleh dengan mengikis pipi dari
tusuk gigi. Ini terdiri dari epitel skuamosa sederhana. Karena sel-sel pipi manusia adalah
sel-sel hewan, mereka tidak memiliki dinding sel. Oleh karena itu, penghalang luar sel pipi
manusia adalah membran sel, yang berfungsi sebagai penghalang semi-permeabel.
Dengan adanya penjelasan dan penelitian yang kami lakukan, dengan adanya
percobaan penelitian sel dengan mikroskop tersebut kami dapat mengetahui lebih dalam
bagaimana bentuk dari sel yang kita telusuri dan bagaimana kita mencari tahu informasi
mengenai sel-sel yang tidak kami ketahui.
1.4 Manfaat
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian sel dijabarkan sebagai unit yang mengandung materi genetik, yaitu
materi penentu sifat-sifat makhluk hidup, maka sifat makhluk hidup dapat diwariskan
kepada keturunannya. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung
DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut.
Ada dua jenis sel utama berdasarkan kompleksitas struktur dan organisasi, yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
Sel Prokariotik:
➢ Sel prokariotik merupakan bentuk sel paling sederhana dan ditemukan
pada organisme bersel tunggal seperti bakteri dan archaea.
➢ Mereka tidak memiliki inti sel yang terpisah oleh membran. Materi
genetik mereka berbentuk sirkuler dan terletak di nukleoid.
➢ Sel prokariotik biasanya tidak memiliki organel sel yang kompleks
seperti sel eukariotik.
➢ Meskipun sederhana, sel prokariotik memiliki peran vital dalam proses
biokimia di alam dan dapat bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.
7
Sel Eukariotik:
➢ Sel eukariotik lebih kompleks dan ditemukan pada tumbuhan, hewan,
jamur, dan protista.
➢ Mereka memiliki inti sel yang jelas, di mana materi genetik terkandung
dalam nukleus yang dikelilingi oleh membran.
➢ Sel eukariotik memiliki beragam organel sel yang mengatur berbagai
fungsi seluler, termasuk mitokondria (tempat produksi energi), ribosom
(tempat sintesis protein), dan retikulum endoplasma (tempat
transportasi intraseluler).
1. Membran Plasma
Membran plasma atau selaput plasma, disebut juga membran sel, adalah selaput
sel paling luar yang tersusun dari molekul lipoprotein (fosfolipid dan protein) dan
molekul-molekul lain yang menyempurnakan struktur membran. Protein yang
membentuk membran plasma adalah protein intrinsik atau integral dan protein
ekstrinsik atau perifer.
Pada membran plasma juga terdapat molekul kolesterol. Membran plasma
memiliki ketebalan antara 7,5 hingga 10 nanometer. Membran plasma memiliki sifat
semipermeabel atau selektif permeabel.
2. Sitoplasma
8
3. Dinding Sel
Dinding sel adalah komponen yang menentukan bentuk sel dan berfungsi
sebagai penguat serta melindungi protoplas. Dinding sel hanya ditemukan pada sel
tumbuhan dan tidak ada pada sel hewan. Dinding sel memiliki ketebalan yang
bervariasi tergantung umur dan tipe sel. Semakin tua umur sel, semakin tebal
dindingnya. Namun, ada beberapa sel yang tidak mengalami penebalan dinding.
Inti sel adalah komponen sel bermembran yang berbentuk bulat atau lonjong
seperti cakram. Nukleus terletak pada sitoplasma, biasanya di tengah sel. Namun, ada
juga tumbuhan yang memiliki nukleus yang terletak agak ke tepi sitoplasma.
Biasanya sel tumbuhan dan hewan memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang
lebih dari satu.
Selain itu, inti sel juga berperan mengatur seluruh kegiatan sel dan membawa
informasi genetik berupa kromosom yang akan diturunkan ke generasi berikutnya.
Kromosom merupakan struktur yang terdiri atas DNA dan protein.
5. Fosfolipida
9
6. Protein Membran
Protein membran adalah protein yang terdapat pada membran sel. Banyaknya
protein dalam fosfolipid bisa mencapai lebih dari 50 persen dari membran tersebut.
Protein membran terdiri atas protein integral atau intrinsik yang merupakan
protein yang menembus fosfolipid bilayer, serta protein perifer atau ekstrinsik yang
merupakan protein yang tidak menembus permukaan fosfolipid. Protein intrinsik
berperan dalam transportasi atau perpindahan molekul dari dan ke sel, sementara
protein ekstrinsik berupa hormon atau enzim yang berperan mengatur kinerja membran
plasma.
Retikulum endoplasma adalah bagian sel berupa vesikel atau kantong dengan
bentuk pipih, bundar, atau tubuler (tabung) dan satu sama lain dapat berhubungan. RE
tersusun atas selapis membran yang berperan sebagai penghubung antara bagian luar
sel dan bagian dalam sel.
RE sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni RE halus (REh) yang tidak dilekati
ribosom dan RE kasar (REk) yang dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan
protektif. Dalam pengamatan mikroskop, RE terlihat seperti saluran berkelok-kelok dan
jala berongga. Saluran-saluran ini berfungsi untuk membantu gerakan substansi dari
satu bagian sel ke bagian lainnya.
8. Badan Golgi
Disebut juga aparatus golgi atau kompleks golgi. Badan golgi adalah organel
sel yang dijumpai pada sel-sel yang melakukan fungsi ekskresi atau pembuangan. Pada
sel tumbuhan, bagian ini disebut juga diktiosom. Badan golgi berbentuk kantong-
kantong pipih, tubulus, dan vesikula.
10
9. Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang berbentuk kantong bola yang diselubungi oleh
selaput atau membran tunggal. Lisosom berisi enzim hidrolitik seperti glukosidase,
fosfolipase, protease, nuklease, lipase, dan fosfatase. Diameter lisosom sekitar 500 nm.
10. Mitokondria
11. Ribosom
12. Plastida
Plastida adalah organel khas yang ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida
tersebar di sitoplasma pada sel tumbuhan dan dapat terlihat jelas di bawah mikroskop
sederhana. Ukuran dan pigmentasi plastida bervariasi. Berdasarkan ada atau tidak
adanya zat warna, plastida dibedakan menjadi leukoplas (tidak berwarna), kloroplas
(berwarna hijau), dan kromoplas (berwarna selain hijau).
Sentrosom dan sentriol adalah dua komponen dari sel hewan, terutama yang
terlibat dalam pembelahan sel. Sentrosom terdiri atas dua sentriol yang tersusun secara
ortogonal. Dua sentriol tersebut cenderung tegak lurus satu sama lain. Sentrosom dan
sentriol umumnya terletak di dekat nukleus.
11
14. Mikrobodi
Mikrobodi adalah organ sel dengan struktur mirip lisosom, berbentuk bulat
dengan diameter antara 0,2-2 mikrometer dan diselubungi membran. Mikrobodi dibagi
menjadi dua macam yakni peroksisom dan glioksisom.
Mikrotubulus adalah salah satu komponen sitoplasma yang terdapat pada sel-
sel hewan maupun tumbuhan. Bentuknya berupa silinder dan berongga. Sedangkan
mikrofilamen adalah organel sel berbentuk benang-benang halus yang tersusun dari
protein aktin.
16. Vakuola
Vakuola adalah komponen sel yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan yang
terbungkus suatu membran tunggal yang disebut tonoplas atau getah sel. Namun, tidak
semua sel hewan memiliki komponen ini.
Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu bumbu
masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di
sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-
tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk
bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan
daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Tanaman penghasilnya disebut
dengan nama sama. Bawang merah saat ini dianggap sebagai sebuah varietas dari
spesies Allium cepa, spesies yang memuat sejumlah besar varietas bawang yang
dikenal dengan nama kolektif bawang bombai.
13
• Kandungan dalam Bawang Merah
Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain
itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga
mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.
Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal
sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin
oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin
sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.
Salah satu manfaat bawang merah adalah dijadikan olahan berupa bawang
goreng. Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan
minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto, sup
juga bubur ayam menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu
dihidangkan. Selain diolah menjadi bawang goreng, bawang merah dapat juga dapat
bermanfaat sebagai obat yaitu untuk mengobati maag, masuk angin, menurunkan
kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol, sebagai obat kencing manis (diabetes
melitus), memperlancar pernafasan dan memperlancar aliran darah karena bawang
merah dapat menghambat penimbunan trombosit dan meningkatkan aktivitas
fibrinotik.
Tanaman Rhoeo discolor memiliki habitus semak dengan ketinggian 40-60 cm.
Batang Rhoeo discolor bersifat kasar, pendek, lurus, dan berwarna coklat. Batang
Rhoeo discolor bersifat basah atau herbaceus. Dilihat dari panjang umurnya, tanaman
adam hawa merupakan annuus atau tumbuhan muda dengan bentuk batang bulat dan
sifat permukaan batangnya yang memperlihatkan bekas daun.
14
Daun tanaman ini memiliki karakteristik tunggal, berbentuk lonjong
(ensiformis), ujung runcing (acutus), dengan pangkal memeluk batang. Bagian tepi
daun rata dengan panjang 25-30 cm dan lebar 3-6 cm. Permukaan atas daun Rhoeo
discolor berwarna hijau, sedangkan bagian permukaan bawahnya berwarna merah
kecoklatan. Daging daun adam hawa tipis lunak dengan tipe tulang daun sejajar.
1. Menangkal Radikal Bebas, Tanaman adam hawa juga dapat menangkal radikal
bebas berkat kandungan antioksidan yang tinggi, radikal bebas sangat berbahaya
bagi tubuh manusia karena dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker.
2. Mengobati Penyakit Bronkitis, Bagi Anda yang menderita bronkitis, Anda dapat
mencoba perawatan tanaman adam hawa. Tanaman Hawa Adam memiliki khasiat
yang membantu menyembuhkan bronkitis. Air rebusan tanaman adam hawa
digunakan untuk mengobati bronkitis. Minumlah air rebusan adam hawa secara
teratur agar bronkitis Anda dapat segera disembuhkan.
15
2.7 Tentang Epitel Pipi (Mukosa Mulut)
Mukosa mulut adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam mulut. Ini
terdiri dari epitel skuamosa berlapis, disebut "epitel mulut", dan jaringan ikat di
bawahnya disebut lamina propria. Rongga mulut terkadang digambarkan sebagai
cermin yang mencerminkan kesehatan individu. Perubahan yang mengindikasikan
penyakit terlihat sebagai perubahan pada mukosa mulut yang melapisi mulut, yang
dapat menunjukkan kondisi sistemik, seperti diabetes atau kekurangan vitamin, atau
efek lokal dari penggunaan tembakau atau alkohol kronis. Mukosa mulut cenderung
sembuh lebih cepat dan pembentukan bekas luka lebih sedikit dibandingkan dengan
kulit. Mekanisme yang mendasarinya masih belum diketahui, namun penelitian
menunjukkan bahwa vesikel ekstraseluler mungkin terlibat.
• Klasifikasi
Mukosa mulut dapat dibagi menjadi tiga kategori utama berdasarkan fungsi dan
histologinya:
- Mukosa alveolar, lapisan antara mukosa bukal dan labial. Warnanya merah
cerah, halus, dan mengkilat dengan banyak pembuluh darah, dan tidak
terhubung ke jaringan di bawahnya melalui rete pegs.
• Fungsi
Stres mekanis terus menerus terjadi pada lingkungan mulut melalui tindakan
seperti makan, minum dan berbicara. Mulut juga rentan terhadap perubahan suhu dan
pH secara tiba-tiba sehingga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan dengan
cepat. Mulut merupakan satu-satunya tempat di tubuh yang memberikan sensasi rasa.
Karena ciri fisiologis unik ini, mukosa mulut harus memenuhi sejumlah fungsi
berbeda.
16
o Perlindungan - Salah satu fungsi utama mukosa mulut adalah melindungi secara
fisik jaringan di bawahnya dari kekuatan mekanis, mikroba, dan racun di dalam
mulut. Mukosa pengunyahan yang mengalami keratinisasi terikat erat pada langit-
langit keras dan gingiva. Ini menyumbang 25% dari seluruh mukosa mulut. Ini
mendukung jaringan di bawahnya dengan melawan gaya pembebanan yang
diberikan selama pengunyahan. Lapisan mukosa di pipi, bibir dan dasar mulut
bersifat mobile untuk menciptakan ruang saat mengunyah dan berbicara. Selama
pengunyahan, hal ini memungkinkan makanan bergerak bebas di sekitar mulut dan
secara fisik melindungi jaringan di bawahnya dari trauma. Ini menyumbang 60%
dari mukosa mulut.
o Sekresi- Air liur adalah sekresi utama mukosa mulut. Ini memiliki banyak fungsi
termasuk pelumasan, penyangga pH dan kekebalan. Fungsi pelumas dan
antimikroba air liur dipertahankan terutama dengan istirahat; air liur menghasilkan
efek pembilasan dan pembersihan sisa-sisa mulut dan agen berbahaya. Air liur
mengandung banyak protein antimikroba yang membantu melindungi ekosistem
mulut dari agen infeksi. Komponen seperti lisozim, laktoferin, peroksidase ludah,
mieloperoksidase, dan konsentrasi tiosianat bertindak sebagai mekanisme
pertahanan dalam air liur. Air liur disekresikan dari 3 pasang kelenjar ludah mayor
(parotis, submandibular, sublingual) bersama dengan banyak kelenjar ludah minor.
Ini juga membantu pencernaan kimiawi awal makanan karena mengandung enzim
amilase, yang bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat menjadi gula.
o Sensasi - Mukosa mulut kaya akan persarafan, artinya sangat baik dalam
merasakan rasa sakit, sentuhan, suhu dan rasa. Sejumlah saraf kranial terlibat
dalam sensasi di mulut termasuk saraf trigeminal (V), Facial (VII),
glossopharyngeal (IX) dan Vagus (X). Bagian belakang lidah ditutupi oleh mukosa
khusus. Ini berisi adanya pengecap yang memungkinkan pengecapan, dan ini
mencakup sekitar 15% dari mukosa mulut. Refleks seperti menelan, tersedak, dan
haus juga dimulai di mulut.
adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air
laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan
akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak,
maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang
dibawanya dari hulu.
17
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang
mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta
mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis
tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan
bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
Dari segi ekonomi, hutan bakau menghasilkan beberapa jenis kayu yang
berkualitas baik, dan juga hasil-hasil non-kayu atau yang biasa disebut dengan Hasil
Hutan Bukan Kayu (HHBK), berupa arang kayu; tanin, bahan pewarna dan kosmetik;
serta bahan pangan dan minuman. Termasuk pula di antaranya adalah hewan-hewan
yang biasa ditangkapi seperti biawak air (Varanus salvator), kepiting bakau (Scylla
serrata), udang lumpur (Thalassina anomala), siput bakau (Telescopium telescopium),
serta berbagai jenis ikan belodok.
Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya
sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran
(nursery ground) banyak jenis ikan laut.
Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari
abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk semong (tsunami).
Di Jepang, salah satu upaya mengurangi dampak ancaman semong adalah dengan
membangun green belt atau sabuk hijau berupa hutan bakau. Sedangkan di Indonesia,
sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah
banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan alih fungsi lain.
18
BAB III
LEMBAR KERJA
Hari/Tanggal:
Alat & bahan: a) Alat : mikroskop, pipet, cover glass, kaca preparat, silet tatra,
tissue/kain lap, pinset, tusuk gigi, gelas beaker, sarung tangan, masker, jas lab
b) bahan : Bahan : air kolam ikan, air sawah, Rhoe discolour , bawang merah,
sel epitel pipi, aquades
3.2 Prosedur
Prosedur praktikum :
2. Ambil kaca preparat dan teteskan air kolam ikan menggunakan pipet
3. Tutup dengan cover glass kemudian amati dibawah mikroskop, apabila sudah
didaptkan Pengamatan yang sangat jelas, dokumentasikan dengan kamera hp.
5. Ambil tanaman Rhoe discolour petiklah satu tangkai dau, kemudian buatlah
sayatan Menggunakan silet setipis mungkin, , apabila sudah didaptkan Pengamatan
yang sangat jelas, dokumentasikan dengan kamera hp.
6. Teteskan sayatan yang sudah didapat dengan air aquades kemudian tutup dengan
19
BAB IV
PEMBAHASAN DAN TABEL PENGAMATAN
4.1 Tabel Laporan Sementara
2. Sel Epitel Pipi Lapisan epitel pipi pecah Terlihat hasil beberapa
sehingga sulit untuk pevahan sel epitel pipi.
ditemukan.
5. Daun Rhoeo Lapisan sel hijau dan sedikit Terlihat serat yang menempel
Discolor Bagian Atas ada bulatan kecil. pada sel hijau.
6. Air Sawah Tidak menemukan sel yang Tidak terlihat sel yang
jelas. Namu, kami spesifik. Namun terlihat
menemukan seperti bintik- seperti adanya makhluk
bintik kecil. mikroorganisme yang tidak
jelas karena kurangnya
pengalaman kami.
20
4.2 Pembahasan Bawang Merah
Jadi di pembahasan kali ini kami akan membahas tentang apa yang kami temukan saat praktikum biologi di laboratorium menggunakan
mikroskop.
Sel bawang merah yang ada di Internet Sel bawang merah yang kami amati
sitoplasma
Dinding sel
Foto di sebelah kiri dan Tengah merupakan foto sel bawang merah yang kami kutip di internet yaitu dari www.gurusiana.com dan
www.brainly.com lalu yang di sebelah kanan merupakan foto sel bawang merah yang kami temukan saat praktikum biologi di lab SMA 1
Surabaya. Di sini terlihat bahwa sel bawang merah yang kami temukan tidak adanya serat yang berwarna merah muda, sedangkan pada foto
yang kami temukan di internet terdapat sel yang bewarna merah muda. Setelah kami melakukan riset ternyata penyebab tidak adanya serat
bewarna merah muda dalam sel bawang merah kami yaitu disebabkan karena kami mengambil sampel terlalu dalam dan terlalu tebal. Oleh
karena itulah mengapa tidak adanya warna merah muda dalam sel yang kami temukan.
Kemudian dalam percobaan yang kami lakukan tidak ditemukannya nukleus pada sel bawang merah yang kami teliti. Penyebabnya
kemungkinan karena sel yang kami teliti masih terlalu tebal yang menyebabkan tidak terlihatnya nukleus pada sel bawang merah tersebut.
Namun kami menemukan adanya dinding sel dan sitoplasma pada sel bawang merah yang kami teliti.
21
4.3 Pembahasan Sel Epitel Pipi
Sel Epitel pipi yang ada di internet Sel epitel pipi yang kami amati
Robekan
Epitel pipi
Dari percobaan kami untuk meneliti sel epitel pipi ternyata kami tidak menemukan apa-apa melainkan hanya ada robekan / pecahan yang
diduga itu adalah epitel pipi yang telah robek. Dari yang kami temukan di internet ternyata di dalam epitel pipi terdapat beberapa sel yang
sebelumnya tidak kami temui dalam percobaan kami. Dalam foto yang kami kutip tersebut terdapat beberapa macam sel seperti membran inti,
membran sel, dan inti sel. Setelah kami melakukan riset penyebab tidak adanya sel yang terdapat di percobaan epitel kelompok kami adalah
karena epitel dari sang sukarelawan sangat tipis dan mudah sobek sehingga saat kami mengambil sampel dari sang sukarelawan epitel tersebut
selalu rusak dan tidak dapat diteliti secara maksimal. Dan sejauh ini kami juga tidak menemukan adanya makhluk mikroorganisme apapun.
22
4.4 Pembahasan Air Kolam
Mikroorganisme air kolam dari internet Air kolam yang kami amati
Yang dilingkari warna merah
muda adalah ganggang biru
amoeba
Percobaan yang kami lakukan kali ini adalah melihat mikroorganisme air kolam menggunakan mikroskop. Dalam percobaan kali ini
kami menemukan banyak sekali mikroorganisme yang telah mendiami kolam sekolah kami tercinta. Iya pada awalnya kami pun juga tidak
percaya bahwa kolam ikan yang terlihat jernih dan sudah ada filter air bisa memiliki banyak sekali mikroorganisme seperti yang ada pada
gambar percobaan kami. Foto yang kami kutip dari www.Tentorku.com diatas terlihat ada beberapa mikroorganisme yang sama seperti
mikroorganisme yang kami temukan dalam penelitian kami yaitu seperti ganggang biru, amoeba, dan ganggang hijau. Namun, kami juga
menemukan adanya Eudorina sp. dan alga hijau. Kelompok kami pada awalnya merasa kebingungan karena adanya perbedaan dalam kedua foto
tersebut. Namun setelah kami melakukan sebuah riset, ternyata kondisi ekosistem pada kolam juga sangat mempengaruhi keanekaragaman dari
mikroorganisme seperti makhluk hidup apa saja yang ada pada kolam, tanaman apa yang ada pada kolam, dan bagaimana system perairan pada
kolam tersebut.
23
4.5 Pembahasan Daun Rhoeo Discolor Bagian Bawah
Serat Rhoe Discolor dari internet Serat Rhoe Discolor yang kami amati *note: yang dilingkari warna
merah itu kloroplas
Dalam percobaan kali ini yaitu melihat serat tanaman Rhoeo Discolor menggunakan mikroskop, dan kami menemukan banyak kloropas
yang melekat pada serat Rhoeo Discolor. Kami mengutip dari www.WordPress.com ternyata serat dan sel yang terdapat di foto tersebut
semuanya ada di serat Rhoeo Discolor hasil percobaan kami walaupun tidak semua seratnya bewarna merah muda dikarenakan sampel yang
kami ambil sedikit terlalu dalam sehingga tidak semua pigmen dalam serat tanaman tersebut ikut terambil. Secara keseluruhan percobaan kami
yang kali ini bisa dibilang cukup berhasil karena kami menemukan beberapa sel dan serat yang sama seperti sumber yang kami gunakan.
24
4.6 Pembahasan Daun Rhoeo Discolor Bagian Atas
Serat Rhoe Discolor dari internet Serat Rhoeo Discolor yang kami amati
hipodermis
epidermis
spons
Percobaan kali ini adalah melihat serat maupun sel dari daun Rhoeo Discolor bagian atas. Dalam percobaan ini kami menemukan
beberapa sel dari tanaman Rhoeo Discolor ini yaitu seperti epidermis, hypodermis, dan spons. Sedangkan dalam gambar yang kami kutip dari
www.WordPress.com terdapat juga sel palisade, floem, dan xylem. Penyebab kurangnya sel dalam serat yang kami amati bisa karena kesalahan
dalam proses preparasi sampel, Ketebalan Sayatan yang Tidak Tepat, atau kerusakan pada sel misalnya karena proses pengawetan yang tidak
benar atau penyimpanan yang tidak tepat, maka sel-sel tersebut mungkin tampak tidak lengkap di bawah mikroskop.
25
4.7 Pembahasan Air Sawah
Air sawah dari internet Air sawah yang kami amati
Ini merupakan percobaan terakhir kami yaitu mengamati mikroorganisme air mangrove / air sawah menggunakan mikroskop. Dari
percobaan kali ini kami tidak menemukan adanya mikroorganisme apapun. Kalau di lihat dari foto diatas air sawahnya sangat bersih dan
terhindar dari mikroorganisme. Sedangkan dari foto yang kami kutip dari internet disana terdapat banyak alga hijau. Dari kedua foto tersebut
kami beranggapan bahwa air sawah yang kami gunakan maupun foto yang kami ambil dari internet memiliki kualitas air yang sangat jernih.
Karena dari riset yang kami lakukan air sawah / air mangrove memang memiliki kualitas air yang jernih dan bersih karena sudah terfilter oleh
akar-akar pohon bakau.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan dapat disimpulkan bahwa sel
pipi, sel tumbuhan, dan mikroorganisme yang ada di air itu hanya bisa dilihat melalui
mikroskop, dan perbedaan yang mendasar dari sel tumbuhan dan sel epitel pipi dari segi
bentuk sel mauoun warna sel yang beragam.
Kesimpulan lainnya yang bisa diambil adalah Tuhan menciptakan dunia ini dengan
segala macam bentuknya dengan bermacam-macam makhluk hidup. Mau itu besar, kecil,
maupun sangat kecil hingga tak bisa dilihat dengan mata telanjang, ada yang bisa terbang,
bisa berlari di daratan, maupun berenang di dasar laut. Semua itu diciptakan bukan tanpa
alasan dan mempunyai makna masing masing oleh karena itu janganlah menjadi makhluk
yang sombong di muka bumi ini melainkan hiduplah dengan rasa penuh Syukur dan rendah
hati karena sesungguhnya kita bukanlah apa-apa. Dan dengan mengetahui bahwa di dunia ini
ada sangat banyak ragam makhluk mikroorganisme yang tak kasat mata kita jadi bisa lebih
bersyukur dan mengetahui betapa indahnya ciptaan tuhan, yang membuat semakin kita
meneliti suatu hal membuat iman kita pun menjadi lebih besar lagi.
5.2 Saran
Saran dari kami adalah tuntutlah ilmu setinggi mungkin karena ilmu itu tidak ada
habisnya. Jadilah manusia yang menghargai sesama makhluk ciptaan tuhan.
27
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_Adam_Eva
https://en.wikipedia.org/wiki/Epithelium
https://en.wikipedia.org/wiki/Oral_mucosa
https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau
https://en.wikipedia.org/wiki/Onion_epidermal_cell
https://jawabanapapun.com/apa-yang-dimaksud-dengan-epitel-pipi-manusia/
https://praktikum-biologi.com/mengamati-sel-epithelium-pipi-manusia/
28
LAMPIRAN DOKUMENTASI
29