Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EMBRIOLOGI DAN REPRODUKSI HEWAN

(FHAY 333)

“SISTEM REPRODUKSI JANTAN PADA HEWAN”

Disusun Oleh : Kelompok II

Nurmuhibbatul Jannah (3062224001)

Taufik Rahman (3062224007)

Siti Munawaroh (3062224008)

Najwatul Halwa (3062224017)

Dosen Pengampu : Bayu Hari Mukti, S. Hut., M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

SEPTEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Pertama - tama Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya jua
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul tentang "Sistem Reproduksi
Jantan Pada Hewan” tepat waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Embriologi Dan Reproduksi Hewan Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan dan ilmu pembelajaran bagi para pembaca.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapa Bayu Hari
Mukti, S.Hut., M.Si selaku Dosen Pengampu mata kuliah ini. Semoga tugas yang di berikan
dapat menambah pengetahuan bagi kita semua dan kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan materi makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kami sangat
menantikan saran dan kritik dari para pembaca agar menyempurnakan makalah yang kami
buat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada
kita semua dalam melaksanakan dan menerapkan dikehidupan sesuai dengan materi makalah
ini.

Banjarmasin, 14 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3. Tujuan Masalah ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Reproduksi Jantan ............................................................................... 2
2.2. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Jantan .................................................... 2
2.3. Organ-Organ Reproduksi Jantan ........................................................................... 3
2.3.1. Testis ........................................................................................................... 3
2.3.2. Epididymis ................................................................................................... 4
2.3.3. Ductus Deferens dan Ampula ...................................................................... 5
2.3.4. Skortum ....................................................................................................... 5
2.3.5. Kelenjar-Kelenjar Ascesoris ........................................................................ 6
2.3.6. Urethra ......................................................................................................... 6
2.3.7. Penis............................................................................................................. 7
2.3.8. Preputium..................................................................................................... 7
2.4. Perbedaan Reproduksi Jantan pada Beberapa Hewan ........................................... 8
2.4.1. Organ Reproduksi pada Hewan Mamalia Jantan......................................... 8
2.4.2. Organ Reproduksi pada Hewan Unggas Jantan........................................... 8
2.4.3. Organ Reproduksi pada Hewan Serangga Jantan ........................................ 9
2.4.4. Organ Reproduksi pada Hewan Pisces Jantan ........................................... 10
2.4.5. Organ Reproduksi pada Hewan Reptil Jantan ........................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat Reproduksi Sapi Jantan.................................................................... 3


Gambar 2. Alat Reproduksi Jantan pada Beberapa Hewan....................................... 3
Gambar 3. Sistem Tubulus pada Testes dan Epididymis .......................................... 5
Gambar 4. Potongan Melintang Skrotum beserta Testes .......................................... 6
Gambar 5. A. Kelenjar Asesoris dan B. Glans Penis pada Beberapa Hewan ........... 7
Gambar 6. Potongan Melintang Penis Sapi ............................................................... 8
Gambar 7. Organ Reproduksi Mamalia Jantan ......................................................... 8
Gambar 8. Organ Reproduksi Unggas Jantan ........................................................... 9
Gambar 9. Testis ....................................................................................................... 9
Gambar 10. Organ Reproduksi Serangga Jantan ....................................................... 10
Gambar 11. Organ Reproduksi Pisces Jantan............................................................ 10
Gambar 12. Organ Reproduksi Reptil Jantan ............................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Reproduksi merupakan proses penting bagi semua bentuk kehidupan. Tanpa
melakukan reproduksi, tak satu spesies pun didunia ini yang mampu hidup lestari, begitu
pula dengan hewan ternak baik betina maupun jantan. Reproduksi hewan jantan adalah
suatu proses yang kompleks yang melibatkan seluruh tubuh hewan itu. Sistem reproduksi
akan berfungsi bila makhluk hidup khususnya hewan ternak dalam hal ini sudah memasuki
sexual maturity atau dewasa kelamin. Setelah mengalami dewasa kelamin, alat-alat
reproduksinya akan mulai berkembang dan proses reproduksi dapat berlangsung baik
ternak jantan maupun betina.
Proses pembentukan individu baru ini dinamakan reproduksi. Fungsi alamiah
esensial seekor hewan jantan adalah menghasilkan sel kelamin jantan atau spermatozoa
yang hidup, aktif dan potensial fertile, dan secara sempurna meletakkannya ke dalam sel
kelamin betina. Semua proses-proses fisiologik dalam tubuh hewan jantan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, menunjang produksi dan kelangsungan hidup
spermatozoa. Tetapi pusat kegiatan kedua proses ini terletak pada organ reproduksi hewan
jantan itu sendiri. (M. R. Toelihee, 1977) Organ reproduksi sangat penting untuk
keberlangsungan kehidupan makhluk hidup khususnya hewan, maka dari itu kita harus
mengetahui dan memahami organ-organ reproduksi pada setiap hewan yang beragam
jenisnya.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengertian sistem reproduksi jantan
b. Bagaimana anatomi dan fisiologi alat reproduksi jantan
c. Bagaimana organ – organ reproduksi jantan
d. Bagaimana perbedaan organ reproduksi pada beberapa hewan

1.3. Tujuan Masalah


a. Mengetahui pengertian sistem reproduksi Jantan
b. Mengetahui anatomi dan fisiologi alat reproduksi jantan
c. Mengetahui organ-organ reproduksi Jantan
d. Mengetahui perbedaan organ reproduksi pada beberapa hewan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Reproduksi Jantan


Reproduksi hewan jantan adalah suatu proses yang kompleks yang melibatkan
seluruh tubuh hewan itu. Sistem reproduksi akan berfungsi bila makhluk hidup khususnya
hewan ternak dalam hal ini sudah memasuki sexual maturity atau dewasa kelamin. Setelah
mengalami dewasa kelamin, alat-alat reproduksinya akan mulai berkembang dan proses
reproduksi dapat berlangsung baik ternak jantan maupun betina.

2.2. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Jantan


Fungsi reproduksi hewan jantan melibatkan pembentukan sperma dan
pengendapan sperma pada hewan betina. Anatomi reproduksi jantan pada hewan besar
tersusun atas tiga bagian yaitu organ kelamin primer, organ aksesoris atau pelengkap dan
alat kelamin luar. Organ kelamin primer hewan jantan berupa dua buah testis yang berada
didalam skrotum. Alat kelamin luar berupa penis dan skrotum.
Susunan anatomi alat kelamin hewan jantan umumnya terdiri dari :
1) Alat reproduksi utama yaitu gonad atau testis
2) Saluran alat reproduksi yang terdiri dari epididimis, vas deferens, ampulla dan urethra
kelenjar ascesoris yaitu kelenjar vesikula seminalis atau vesikularis, kelenjar prostana
dan kelenjar bulbo urethralis atau cowpers.
3) Alat reproduksi luar yaitu penis dan preputium serta skrotum (Tita Damayanti Lestari
& Ismudiono, 2014)

Alat Reproduksi Jantan dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan komparatif Alat
Reproduksi Ternak Jantan dapat dilihat pada Gambar 2.

2
Keterangan:
A. Kulit Skrotum J. Ampulla Q. Muskulus Retraktor
B. Muskulus Dartos K. Kelenjar vesikularis Penis
C. Testes L. Kelenjar prostate R. Glans Penis
D. Kaput Epididymis M. Urethra S. Preputium
E. Korpus Epididymis N. Kelenjar U. Kandung kencing
F. Kauda Epididymis Bulbourethralis V. Rektum
G. Muskulus Cremaster O. Penis W. Anus
H. Cincin Inguinal P. Flexura sigmoidea X. Pelvis
I. Vas deferens
Gambar 1. Alat Reproduksi Sapi Jantan (Sumber: Hafez, E.S.E., 1987)

Gambar 2. Alat Reproduksi Jantan pada Beberapa Hewan (Sumber: Hafez, E.S.E., 1987)

2.3. Organ – Organ Reproduksi Jantan


2.3.1. Testis

Organ kelamin primer pada hewan jantan adalah testis atau biasa disebut orchis
atau didimos, disebut organ kelamin primer karena bersifat esensial yaitu
menghasilkan sperma, dan menghasilkan hormon kelamin jantan yaitu
testosteron. Testis akan rusak bila suhunya sama dengan suhu tubuh. Hewan yang
tidak mengalami penurunan testis ke dalam skrotum atau yang mengalami
cryptorchid, spermatogenesis tidak akan terjadi. Pada golongan rodensia, testes dapat
dengan mudah berpindah-pindah dari dalam skrotum ke dalam rongga perut.

Testes sebagai organ kelamin utama mempunyai dua fungsi yaitu:


1. Fungsi reproduktif: menghasilkan sel spermatozoa
2. Fungsi endokrinologis: menghasilkan hormon jantan atau androgen

3
2.3.2. Epididymis
Epididymis merupakan saluran reproduksi jantan yang terdiri dari tiga bagian
yaitu kaput epididymis, korpus epididymis dan kauda epididymis. Umumnya
Epididymis berbentuk U, berbeda-beda dalam ukurannya dan menutupi seluas 1/3 dari
bagian testis. Dinding epididymis terdiri dari lapisan otot sirkuler dan epitel berbentuk
kubus.
Epididymis mempunyai 4 fungsi utama yaitu :
1) Transportasi
Transportasi adalah masa spermatozoa dialirkan dari rete testis ke dalam
ductus efferens oleh tekanan cairan dan spermatozoa dalam testis secara tepat
bertambah banyak. Dalam perjalanannya melalui duktus efferentes dibantu oleh
silia yang bergerak secara aktif ke arah luar dan gerakan kontraksi peristaltik dari
otot dinding duktus epididymis. Pengangkutan spermatozoa dari epitel kecambah
sampai ke kauda epididymis pada sapi selama 7–9 hari dan bergantung pada
frekuensi ejakulasi.
2) Konsentrasi
Massa spermatozoa yang dialirkan keduktus epididymis mengandung sekresi
dari testes dengan konsentrasi 25.000–30.000 sel/mm3, selama perjalanannya di
epididymis air diresorpsi oleh dinding saluran terutama pada kaput, sehingga
sesampai pada bagian kauda konsentrasi spermatozoa menjadi sangat tinggi yaitu
4.000.000 sel atau lebih per mm3.
3) Maturasi
Maturasi adalah pemasakan atau pendewasaan spermatozoa. Ini menandakan
bahwa spermatozoa tersebut masih muda. Pendewasaan spermatozoa tersebut
mungkin disebabkan atas pengaruh sekresi dari sel-sel epithel pada duktus
epididymis.
4) Penyimpanan
Pada bagian kauda epididymis merupakan tempat penyimpanan spermatozoa.
Konsentrasi spermatozoa didapatkan sangat tinggi pada bagian tersebut, selain
tempatnya yang relatif luas juga kondisi pada kauda epididymis ini optimal untuk
mempertahankan kehidupan spermatozoa.
Dari keempat fungsi epididmis, caput (kepala) Epididymis berfungsi sebagai
tempat maturasi dan konsentrasi; pada corpus (badan) Epididymis berfungsi

4
sebagai transportasi sperma; sedangkan pada bagian ekor (cauda) Epididymis
berfungsi sebagai tempat penimbunan sperma.

2.3.3. Duktus Deferens dan Ampula


Duktus deferens merupakan saluran yang menghubungkan kauda epididymis
dengan urethra. Diameter vas deferens 2 mm dengan konsistensi seperti tali, berjalan
sejajar dengan corpus epididymis. Dekat dengan kepala epididymis, vas deferens
menjadi lurus dan bersama-sama dengan pembuluh darah, limfe dan saraf membentuk
funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalam cavum
abdominal.

Gambar 3. Sistem Tubulus pada Testes dan Epididymis (Hafez ESE, 2000)
Keterangan: Cap.e, Kaput Epididymis; caud.e., kauda epididymis; corp. e, korpus epididymis;
dd, ductus deferens; de, ductus epididymis; (ed) d ef.ductus efferens, lb, lobulus dengan
tubulus seminiferus; rt, rete testes; st tubulus seminiferi; t, testis

2.3.4. Skrotum
Skrotum adalah kantong testes. Adanya lapisan-lapisan pada skrotum
mempunyai fungsi ganda yaitu selain sebagai peredam kejut apabila ada benturan
fisik, juga sebagai pelindung terhadap temperature lingkungan.
Untuk berlangsungnya spermatogenesis yang optimal diperlukan suhu tetap pada
testes, 4-7° C di bawah suhu tubuh. Otot ini akan berkontraksi bila suhu lingkungan
menurun, sehingga menarik skrotum dan membawa testes mendekati tubuh sebagai
sumber panas.

5
Gambar 4. Potongan Melintang Skrotum Beserta Testes (Hafez ESE 2000)
Keterangan: ed, epidermis; der, dermis; dar, tunika dartos; corp.e, korpus epididymis; (ct) jl,
jar.ikat longgar; dd, duktus deferens; med, mediastinum testes; ss, septum skrotum; (tu) ta,
tunika albugenia, (tp) jp, jar.parenkim; (ta) a, arteria

2.3.5. Kelenjar-Kelenjar Ascesoris


Kelenjar seks pelengkap atau kelenjar aksesoris bervariasi antara spesies dalam
hal bentuk dan ukurannya. Pada babi mempunyai kelenjar vesikulaseminalis dan bulbo
urethralis yang menyebabkan besarnya volume semen yang dihasilkan. Terdapat
sepasang, berbentuk bulat dan kompak, berselubung tebal dan pada sapi lebih kecil
daripada kuda yang berukuran 2,5–5 cm. Kedua saluran eksretoris kelenjar ini
mempunyai muara kecil terpisah di tepi lipatan mukosa urethra. Kelenjar
Cowper, pada sapi letaknya lebih ke kaudal, yaitu pada belokan di mana urethra
menikung ke bawah sewaktu urethra mau keluar dari ruang pelvis.

2.3.6. Urethra
Urethra adalah saluran urogenetalis untuk menyalurkan urine dan semen.
Urethra membentang dari daerah pelvis ke penis dan berakhir pada ujung glans sebagai
orificium urethrae externa.
Urethra dibedakan atas tiga bagian yaitu
a) Bagian pelvis, saluran silindrik dengan panjang 15–20 cm diselubungi oleh otot
urethra yang kuat dan terletak pada lantai pelvis;
b) Bulbus urethrae, adalah bagian yang melengkung seputar arcus ischiadicus
c) Bagian penis.
Saluran lumen urethra pada bagian pelvis mempunyai luas hampir dua kali lipat
dari lumen-lumen urethra pada bagian lain. Colliculus seminalis terutama terdiri dari

6
jaringan cavernosus yang menutup leher vesica urinaria sewaktu ejakulasi dan
mencegah masuknya semen ke dalam vesica atau mencegah bercampurnya semen
dengan urine. Kedua pintu saluran eksretoris kelenjar Cowper terletak sedemikian rupa
sehingga sekresinya dapat mencuci bagian distal urethra, sehingga ia bebas dari urine
sebelum ejakulasi.

2.3.7 Penis
Penis mempunyai tugas ganda yaitu pengeluaran urine dan peletakan semen ke
dalam saluran reproduksi betina. Bagian ujung penis disebut glans penis terletak bebas
di dalam preputium. Pada bagian glans penis kedua corpus tersebut bersatu dan disebut
sebagai corpus fibrosum. Ereksi penis disebabkan oleh pembesaran rongga-rongga ini
oleh berkumpulnya darah.

Gambar 5. A. Kelenjar Asesoris dan B. Glans Penis pada Beberapa Hewan (Sumber: Hafez
E.S.E., 1987)

2.3.8. Preputium
Preputium adalah invaginasi berganda dari kulit yang menyelubungi bagian
bebas penis sewaktu tidak ereksi dan menyelubungi badan penis kaudal sewaktu
ereksi. Pada orificium ditumbuhi oleh rambut-rambut preputial yang panjang dan
kasar. Sekresi ini biasanya bercampur dengan reruntuhan epitel dan bakteri
pembusuk, merupakan kerak basah dan berbau busuk disebut smegma preputia.

7
Gambar 6. Potongan Melintang Penis Sapi (Sumber: slider 2014)

2.4. Perbedaan Organ Reproduksi Jantan Pada Beberapa Hewan


2.4.1. Organ Reproduksi pada Hewan Mamalia Jantan
Mamalia umumnya memiliki sistem reproduksi internal yang
kompleks. Mamalia memiliki organ reproduksi eksternal, seperti penis. Fertilisasi
biasanya terjadi di dalam tubuh betina, di mana sperma bertemu dengan sel telur.
Organ reproduksi pada sapi jantan memiliki beberapa komponen yang penting dalam
sistem reproduksi mereka.

Gambar 7. Organ Reproduksi Mamalia Jantan (Sumber: daftarhewan.com)

2.4.2. Organ Reproduksi pada Hewan Unggas Jantan


Organ kelamin luar unggas jantan tidak terbentuk sempurna dan tidak ada
kaitannya dengan saluran deferen. Letaknya ditengah bagian bawah dari lipatan kloaka
yang melintang. Unggas adalah hewan ovipar, yang berarti mereka bertelur. Jantan

8
unggas memiliki testis yang menghasilkan sperma. Fertilisasi terjadi ketika sperma
ditempatkan dalam telur yang telah dikeluarkan oleh betina sebelum telur mengeras.

Gambar 8. Organ Reproduksi Unggas Jantan (Sumber: UKAG, 2011)

Gambar 9. Testis (Sumber: akademi-kuliah.blogspot.com, 2015)

2.4.3. Organ Reproduksi pada Hewan Serangga Jantan


Serangga memiliki sistem reproduksi yang berbeda dengan
vertebrata. Fertilisasi serangga sering melibatkan penempelan spermatofora kedalam
tubuh betina. Serangga jantan juga mempunyai kantung sperma yang disebut
spermatheca. Perlu diingat bahwa sistem reproduksi serangga sangat berbeda dari
vertebrata dan memiliki karakteristik unik yang berkaitan dengan eksoskeleton mereka
dan evolusi mereka sebagai artropoda.

9
Gambar 10. Organ Reproduksi Serangga Jantan (Sumber: notesonzoology-com)

2.4.4. Organ Reproduksi pada Hewan Pisces


Ikan bervariasi dalam sistem reproduksinya, ada yang ovipar (bertelur) dan
vivipar (melahirkan). Jantan ikan memiliki gonad (organ yang menghasilkan sel
kelamin) yang menghasilkan sperma. Beberapa ikan memiliki organ reproduksi
eksternal, seperti gonopodium pada ikan pedang jantan. Fertilisasi ikan ovipar terjadi
ketika sperma mengendap pada telur di dalam air.

Gambar 11. Organ Reproduksi Pisces Jantan (Sumber: lalaukan.com, 2021)

2.4.5. Organ Reproduksi pada Hewan Reptil Jantan


Organ reproduksi reptil jantan terdiri dari sapasang testes, epididimis, dan vas
deferens. Testis menghasilkan sperma. Hewan jantan memiliki alat kelamin khusus
yang disebut hemipenis. Hemipenis yang tak sempurna memasukkan sperma ke dalam
vagina betina.

10
Reptil dapat bervariasi dalam sistem reproduksinya, tetapi banyak yang ovipar
(bertelur). Jantan reptil memiliki testis yang menghasilkan sperma. Beberapa reptil
memiliki organ reproduksi eksternal, tetapi bentuknya berbeda antar spesies.
Fertilisasi terjadi ketika sperma bertemu dengan telur yang ditempatkan dalam
lingkungan yang sesuai.

Gambar 12. Organ Reproduksi Reptil Jantan (Sumber: amongguru.com, 2019)

11
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Sistem reproduksi jantan adalah mekanisme biologis yang memungkinkan


individu jantan dari berbagai spesies untuk menghasilkan keturunan dengan individu
betina. Sistem reproduksi jantan memiliki organ-organ khusus yang berperan dalam
produksi dan transfer sperma ke individu betina. Ketika terjadi rangsangan
seksual, sperma diangkut dari epididimis melalui saluran deferens dan dicampur dengan
cairan dari kelenjar seminal. Campuran ini membentuk semen, yang merupakan medium
transportasi sperma. Saat hubungan seksual terjadi, sperma dikeluarkan dari tubuh melalui
penis melalui proses ejakulasi. Fertilisasi menghasilkan zigot yang akan berkembang
menjadi embrio, dan kemudian menjadi individu baru.

Selain itu, sistem reproduksi jantan juga berperan dalam memproduksi hormon-
hormon penting seperti testosteron, yang memiliki peran dalam perkembangan seksual
sekunder, seperti pertumbuhan rambut dan perubahan suara. Mamalia umumnya memiliki
sistem reproduksi internal yang kompleks. Jantan mamalia memiliki testis di dalam tubuh
mereka, yang menghasilkan sperma. Jantan unggas memiliki testis yang menghasilkan
sperma. Unggas tidak memiliki organ reproduksi eksternal seperti penis. Reptil dapat
bervariasi dalam sistem reproduksinya, tetapi banyak yang ovipar. Jantan reptil memiliki
testis yang menghasilkan sperma. Fertilisasi ikan ovipar terjadi ketika sperma mengendap
pada telur di dalam air. Serangga memiliki sistem reproduksi yang berbeda
dengan vertebrata.

12
DAFTAR PUSTAKA

Neil A. Campbell, J. B. (2000). Biologi/edisi kelima/jilid 3. Ciracas, Jakarta: Erlangga. Di


akses pada 16 September 2023

Tita Damayanti Lestari, I. (2014). Ilmu Reproduksi Ternak. Mulyorejo Surabaya 60115:
Airlangga University Press (AUP). Di akses pada 16 September 2023

Reproduksi Hewan 1.pdf - Repositori Kemdikbud


https://repositori.kemdikbud.go.id/10487/1/Reproduksi%20Hewan%201.pdf, Di akses
pada 16 September 2023

Fungsi Testis (Buah Zakar) dan Risiko Penyakit yang Menyertai


https://images.app.goo.gl/CcMbgb2hp434Y5Tn8, Di akses pada 16 September 2023

PPT - Reproduksi Hewan PowerPoint Presentation, free download - ID:3591823


https://images.app.goo.gl/vhv77APCFboEv1Xz8, Di akses pada 16 September 2023

Anatomi Serangga https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/pengelolaan-opt/142-


perlintan/praktek-perlintan/396-anatomi-
serangga#:~:text=Sistem%20reproduksi%20serangga&text=Serangga%20jantan%20
mempunyai%20sepasang%20testis,kopulasi%20yang%20disebut%20juga%20aedeag
us. Di akses pada 18 September 2023

Sistem Reproduksi Belalang (Dengan Diagram) https://www-notesonzoology-


com.translate.goog/zoology/reproductive-system-of-grasshopper-with-
diagram/3126?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc, Di akses pada
18 September 2023

Organ dan Sistem Reproduksi Generatif pada Ikan (Pisces)


https://www.amongguru.com/organ-dan-sistem-reproduksi-generatif-pada-ikan-
pisces/, Di akses pada 18 September 2023

13

Anda mungkin juga menyukai